Anda di halaman 1dari 9

Tes Wawasan

Kebangsaan (TWK)
Part 3
BHINNEKA TUNGGAL IKA
Sejarah Bhinneka Tunggal Ika
Empu Tantular dalam Kitab
• Perumusan Bhinneka Tunggal Ika dilakukan oleh
Sutasoma yang hidup pada masa pemerintahan Raja Hayamwuruk pada
abad XIV (1350—1389)
• Dalam Kitab Sutasoma, definisi Bhinneka Tunggal Ika ditekankan pada perbedaan agama
dan kepercayaan yang ada di kalangan masyarakat Majapahit
perbedaan
• Sedangkan dalam semboyan NKRI, Bhinneka Tunggal Ika difokuskan pada
suku, bangsa, budaya (adat istiadat), beda pulau, dan tentunya
agama serta kepercayaan
• Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda namun tetap satu jua. Itu
menjadi semboyan bangsa Indonesia dan tertulis pada lambang negara Garuda
Pancasila.
Landasan Hukum Bhinneka Tunggal Ika
• Bhinneka Tunggal Ika resmi menjadi semboyan negara Indonesia
melalui Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951
• Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 menyatakan bahwa:
• Sejak 17 Agustus, Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan yang terdapat dalam Lambang
Negara Republik Indonesia, Garuda Pancasila.
• Pada perubahan UUD 1945 yang kedua, Bhinneka Tunggal Ika dikukuhkan
sebagai semboyan resmi terdapat dalam Lambang Negara, dan tercantum
dalam pasal 36A UUD 1945, yang berbunyi : “Lambang Negara ialah Garuda
Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika”.
Nilai-Nilai dalam Bhinneka Tunggal Ika
• Bhinneka Tunggal Ika memiliki konsep pluralistik dan multikultualistik
• Pluralistik: sifat untuk menghargai perbedaan, tidak membesar-besarkan perbedaan
• Multikultualistik: pandangan bahwa masing-masing budaya mempunyai kedudukan
yang sama dan memiliki kelebihan sendiri-sendiri.
• Prinsip-prinsip yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal Ika, yaitu:
• Untuk membentuk persatuan dengan keanekaragaman yang dimiliki
• Tidak bersifat sektarian dan eksklusif, bersifat inklusif
• Tidak bersifat fomalistis
• Bersifat konvergen bukan divergen
• Mendukung sifat inklusif, terbuka, koeksistensi damai dan kebersamaan, kesetaraan,
tidak merasa paling benar, toleransi, dan musyawarah.
Prinsip Bhinneka Tunggal Ika
1. Toleransi, pembentukan kesatuan dari keanekaragaman (tidak membentuk konsep baru dari
keanekaragaman) pada unsur atau komponen bangsa.
2. Bersifat sektarian dan eksklusif, tidak dibenarkan merasa dirinya paling benar, paling hebat,
dan tidak mengakui harkat dan martabat pihak lain. Melainkan bersifat inklusif, golongan
mayoritas tidak memaksakan kehendaknya pada golongan minoritas
3. Tidak bersifat formalitas, dilandasi oleh sikap saling mempercayai, menghormati, mencintai,
dan rukun.
4. Bersifat konvergen dan tidak divergen, perbedaan yang terjadi tidak untuk
dibesar-besarkan, tetapi dicari titik bersama.
5. Terbuka
6. Koeksistensi damai dan kebersamaan
7. Kesetaraan
8. Musyawarah disertai dengan penghargaan terhadap pihak lain yang berbeda
Penyebab memudarnya semboyan Bhinneka
Tunggal Ika
1. Diskriminasi, ketidak merataan kesejahteraan sosial dan pembangunan
2. Konflik, perbedaan yang ada dalam setiap individu atau ras
3. Egoisme, sebuah karakter untuk mempertahankan dan meningkatkan
pandangan yang menguntungkan diri saja
4. Etnosentrisme, sikap yang cenderung merendahkan orang-orang yang
bukan golongannya atau yang dianggap asing
5. Cultural lag, bentuk kesenjangan budaya akibat masuknya unsur-unsur
globalisasi yang tidak merata menimbukan kesenjangan sosial
6. Identitas bangsa yang mulai luntur, seiring masuknya budaya-budaya
asing dan perkembangan iptek yang sangat cepat seiring waktu mulai
memudar
Contoh soal Bhinneka Tunggal Ika
Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari
Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh
Presiden Soekarno, dan diresmikan
pemakaiannya sebagai lambang negara pertama
kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia
Serikat tanggal 11 Februari 1950.

Melihat sejarah Bhinneka Tunggal Ika yang sukses


menyatukan Nusantara di masa kerajaan
Majapahit, akhirnya membuat Muh. Yamin
sebagai tokoh pertama mengusulkan Bhinneka
Tunggal Ika untuk digunakan sebagai semboyan
negara kepada Presiden Ir.

Bentuk kesenjangan budaya akibat masuknya


unsur-unsur globalisasi yang terjadi secara tidak
merata dan tidak serempak disebut cultural lag

Anda mungkin juga menyukai