Anda di halaman 1dari 42

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN


PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III KEMENAG

Optimalisasi Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber


Belajar Melalui Pengidentifikasian dan Inventarisasi
Tumbuhan di Lingkungan MTs Negeri 4 Lebak

Disusun Oleh :
ENY RAHAYU
199105082019032023
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 4 LEBAK

BALAI DIKLAT KEAGAMAAN JAKARTA


TAHUN 2019
1
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

Rancangan Aktualisasi yang disusun oleh:

ENY RAHAYU, S.Pd

199105082019032023

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 4 LEBAK


LEBAK, BANTEN

Telah disetujui

Pada hari …....... tanggal ....... September 2019

Pembimbing Mentor

Sahrowardi, L.c Drs. Dadang A. Nurdin, M.Pd.


NIP.197812252003121003 NIP.196805151998031003

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang telah


menganugerahkan karunia yang begitu besar kepada manusia, berupa iman,
kesehatan dan ilmu serta berkat rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulisan
rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan.

3
Rancangan aktualisasi ini disusun sebagai pijakan dalam
mengimplementasi aktualisasi diri pasca mengikuti Pelatihan Dasar Golongan III
Angkatan X Balai Diklat Keagamaan Jakarta. Seluruh kegiatan yang ada dalam
rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat mencerminkan nilai-nilai dasar profesi
ASN yang dapat diterapkan di tempat kerja.
Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan ini tidak lepas dari
bantuan baik berupa pengarahan, maupun dukungan moril. Untuk itu, pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ir. Achmad Firdaus, MM sebagai coach dalam pelaksanaan aktualisasi
2. Kepala MTs N 4 Lebak, Drs. Dadang A. Nurdin, M.Pd. selaku mentor utama
di off kampus.
3. Seluruh Widiaswara dan akademisi di Balai Diklat Keagamaan Jakarta.
4. Guru dan Staff MTs N 4 Lebak
5. Peserta Didik MTs N 4 Lebak
6. Rekan-Rekan Peserta PELATIHAN DASAR CPNS 2019 Golongan III,
Angkatan X Wilayah Kerja Balai Diklat Keagamaan Jakarta.
Semoga bantuan yang diberikan mendapat balasan di sisi Allah Subhanahu
Wa Ta’ala. Penulis menyadari bahwa rancangan ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
senantiasa penulis harapkan. Akhirnya penulis memohon semoga Allah
senantiasa melimpahkan berkat dan karunia-nya selalu menyertai kita saat ini
sampai selama lamanya.

Jakarta, September 2019

Penulis

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan....................................................................................... 2
Kata Pengantar.............................................................................................. 3

4
Daftar Isi......................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................... 5
B. Tujuan dan Manfaat.................................................................................. 7
C. Ruang Lingkup.......................................................................................... 9
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi ................................................................................ 10
B. Identifikasi Isu Dalam Melaksanakan Tugas ............................................ 12
C. Analisis dan Penilaian Kualitas Isu (AKPK dan USG) ............................. 14
D. Argumentasi Terhadap Core Issue........................................................... 18
E. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS .................................................................. 22
F. Nilai-Nilai Dasar Kedudukan dan Peran PNS............................................ 25
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Matriks Rancangan Aktualisasi................................................................. 28
B. Jadwal Kegiatan........................................................................................ 35
C. Kendala dan Antisipasi............................................................................. 38
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan................................................................................................... 39
B. Saran......................................................................................................... 39
LAMPIRAN
Form Rancangan Aktualisasi
Struktur Organisasi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

5
Dalam rangka mendorong penyelenggaraan pemerintah yang lebih
efektif, efisien dan akuntabel, Pemerintah telah mencanangkan penerapan
prinsip-prinsip penyelenggaraan tata kelola kepemerintahan yang baik dan
bersih (good governance and clean government) melalui penerapan reformasi
birokrasi, yang secara umum ditujukan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kepada masyarakat (pelayanan publik).
Secara operasional wujud peningkatan pelayanan publik adalah berupa
perbaikan dan penyempurnaan proses penyelenggaraan administrasi
pemerintahan sehingga lebih mencerminkan birokrasi yang mampu
menjalankan fungsi pelayanan umum yang berkualitas, memuaskan,
transparan, dapat dipertanggungjawabkan.
Sasaran Latsar CPNS Golongan III adalah terwujudnya Pegawai Negeri
Sipil (PNS) yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan
pengangkatan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Untuk dapat
membentuk sosok Pegawai Negeri Sipil PNS di atas, perlu dilaksanakan
pembinaan melalui jalur pelatihan dasar (latsar) yang mengarah kepada
upaya peningkatan :
1. Sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada
kepentingan masyarakat, bangsa, negara, dan tanah air.
2. Kompetensi teknis, manajerial, dan/atau kepemimpinannya.
3. Efisiensi, efektivitas dan kualitas pelaksanaan tugas yang dilakukan
dengan semangat kerjasama dan tanggung jawab sesuai dengan
lingkungan kerja dan organisasinya.
Pembinaan melalui jalur pelatihan dasar (Latsar) bagi Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) diselenggarakan atas dasar Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4),
PNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
diklat terintegrasi untuk membangun moral, kejujuran, semangat
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan inovatif dan
terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan
pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan dan di tempat

6
kerja sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi,
menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi
kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam
dirinya sebagai karakter PNS yang profesional.
Berdasarkan Undang-Undang tersebut, maka setiap Calon Pegawai
Negeri (CPNS) wajib mengikuti latihan dasar yang ditempuh melalui
beberapa tahapan berdasarkan kurikulum yang harus diselesaikan oleh
peserta latihan dasar. Salah satu kegiatan yang harus dipersiapkan setelah
mendapatkan materi adalah bagaimana membuat sebuah perencanaan
aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil, melaksanakan
aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil di satuan kerja
masing-masing dan melakukan pelaporan hasil kepada Balai Diklat
Keagamaan Jakarta. Beberapa tahapan kegiatan tersebut dilaksanakan tidak
terlepas dari seorang pembimbing (coach) dengan memberikan arahan tugas
yang harus diselesaikan dan seorang mentor dari satuan kerja yaitu kepala
sekolah pada satuan kerja masing-masing.
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara. Sebagai seorang
tenaga pendidik di suatu institusi, pelayanan publik diberikan kepada siswa
yang ada dilingkungan sekolah.
Dalam proses pelayanan publik ini penulis ingin berkontribusi untuk
mengoptimalkan kemampuan siswa dengan mencoba sumber belajar yang
berbeda. Dalam buku Arief Sadiman yang berjudul Media Pendidikan,
menyebutkan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Untuk menyampaikan pesan
pembelajaran dari guru kepada siswa, biasanya guru menggunakan alat
bantu berupa gambar, model atau bahan-bahan yang memberikan
pengalaman konkrit, motivasi belajar, serta mempertinggi daya serap dan
retensi belajar siswa.
Penggunaan media dalam pembelajaran dapat mempermudah siswa
dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit. Hal ini sesuai

7
dengan pendapat J. Bruner bahwa belajar melalui tiga tahapan yaitu enaktif,
ikonik, dan simbolik. Tahap enaktif yaitu tahap dimana siswa belajar dengan
memanipulasi benda-benda konkrit. Tahap ikonik yaitu tahap dimana siswa
belajar dengan menggunakan gambar atau video. Sementara tahap simbolik
yaitu tahap dimana siswa belajar dengan menggunakan simbol-simbol.
Sekolah MTsN 4 Lebak berada di wilayah yang alamnya masih cukup
baik dan mendukung untuk diadakannya pembelajaran yang memanfaatkan
lingkungan sekitar sekolah sebagai salah satu media belajar. Penulis ingin
mencoba menerapkan pembelajaran dengan alam sebagai media belajar
dalam materi Klasifikasi Makhluk Hidup. Dalam materi tersebut cukup banyak
penggunaan bahasa latin yang digunakan, dan cukup banyak pula siswa yang
merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama latin tersebut. Oleh karena itu
penulis mencoba untuk membantu para siswa dalam megingat dan mengenal
nama-nama latin pada tumbuhan dengan diangkatnya issue “Optimalisasi
Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Melalui Pengidentifikasian
dan Inventarisasi Tumbuhan di Lingkungan Sekolah MTs N 4 Lebak”
Rancangan aktualisasi ini disusun oleh penulis untuk selanjutnya akan
dilaksanakan selama masa habituasi di MTs N 4 Lebak sebagai langkah
awal untuk menerapkan nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan serta peran
PNS dalam NKRI di lingkungan kerja sehingga diharapkan
pengimplementasian fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa dapat terwujud dengan baik.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
a. Tujuan Umum
1) kebijakan Penulis mampu mengidentifikasi permasalahan-
permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan tugas, serta mampu
merancang sebuah alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan
yang terjadi.
2) Penulis mampu mengidentifikasi nilai-nilai dasar profesi PNS yang
meliputi nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika, komitmen mutu dan
anti-korupsi;

8
3) Mampu memahami peran dan kedudukan PNS dalam NKRI
sebagai perencana, pelaksana dan pengawas penyelenggaraan
tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
4) Mampu memenuhi salah satu persyaratan untuk dapat lulus pada
Pelatihan Dasar CPNS Gol. III Tahun 2019 yang diselenggarakan
oleh Balai Diklat Keagamaan Jakarta.

b. Tujuan Khusus
Penulis mampu untuk mengidentifikasi permasalahan-
permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas, salah satunya yaitu
sulitnya siswa dalam mengahafal nama-nama latin pada mata pelajaran
IPA, maka isu yang diangkat yaitu tentang “Optimalisasi Pemanfaatan
Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Melalui Pengidentifikasian dan
Inventarisasi Tumbuhan di Lingkungan Sekolah MTs N 4 Lebak” yang
dalam pelaksanaannya tetap dilandasi oleh nilai-nilai ANEKA. Nilai-nilai
dasar profesi PNS, serta peran dan kedudukan PNS dalam NKRI.

2. Manfaat
a. Bagi Penulis
Penulis dapat lebih memahami proses bagaimana mengembangkan
inovasi dalam pelaksanaan tugas, disertai dengan kemampuan untuk
menginternalisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya sebagai ASN.

b. Bagi Satuan Kerja


Rancangan aktualisasi yang telah disusun oleh penulis ini dapat
membantu mengoptimalkan pelayanan publik di MTs N 4 Lebak, yaitu

9
pelayanan yang prima dengan berorientasi pada kepuasan pelanggan
(peserta didik).

c. Bagi Organisasi
Rancangan aktualisasi yang dibuat oleh penulis ini dapat dijadikan
menjadi masukan bagi Madrasah, khususnya sekolah yang dijadikan
tempat untuk habituasi, agar dapat lebih memperhatikan dan memperbaiki
kualitas pelayanan, khususnya layanan yang bisa memanfaatkan
lingkungan sekolah sebagai media belajar.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi dilaksanakan di satuan kerja
MTs N 4 Lebak akan dilaksanakan selama satu bulan dimulai sejak tanggal 27
September - 28 Oktober 2019 dengan menerapkan nilai-nilai akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA) sebagai
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menitik beratkan pada “Optimalisasi
Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Melalui Pengidentifikasian dan
Inventarisasi Tumbuhan di Lingkungan Sekolah MTs Negeri 4 Lebak”.

BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

10
A. DESKRIPSI ORGANISASI
1. Profil organisasi
Nama Madrasah : MTs N 4 lebak
Nomor Induk Madrasah : 211280301004
NPSN : 20622690
Status Madrasah : Negeri
Jalan : Jl. Leuwidamar Km. 12
Desa/ Kelurahan : Cimarga
Kecamatan : Cimarga
Kabupaten/Kota : Lebak
Provinsi : Banten
Kode pos : 42361
Kategori garis wilayah : Pedesaan
Jarak ke Pusat Kota : 16 KM
No SK Pendirian : KW.28/I/PP.00/544/2004
Tanggal SK Pendirian : 1 Juli
Status Akreditasi Terakhir :A
Waktu Belajar : Pagi

2. Visi, Misi, Tujuan dan Nilai-nilai organisasi


a. Visi
“Beriman, Berilmu, Unggul, dan Berbudaya Lingkungan Yang Sehat”

b. Misi
1) Menumbuhkankembangkan nilai-nilai akhlakul karimah di
lingkungan madrasah melalui pengamalan ajaran Islam.
2) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif seluruh
keluarga madrasah.
3) Menumbuhkan kreatifitas budaya bangsa melalui kegiatan
ekstrakulikuler olahraga dan kesenian yang berwawasan
lingkungan.
4) Melaksanakan program pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,
dan menyenangkan (PAIKEM)

11
5) Menciptakan keluarga madrasah disiplin dan bertanggungjawab
terhadap kewajiban secara maksimal dan memiliki hubungan
emosional yang baik.
6) Membina kemandirian peserta didik melalui kewirausahaan dan
pengembangan diri yang terencana dan berkesinambungan.

c. Tujuan
1) Terlaksananya pengembangan kurikulum secara bertahap yang
adaptif dan proaktif,
2) Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut,
3) Mengembangkan potensi akademik, minat dan bakat peserta didik
melalui layanan bimbingan dan konseling dan kegiatan
ekstrakulikuler
4) Terlaksananya peningkatan pembinaan nilai-nilai moral dan
akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari,
5) Meningkatkan kedisiplinan untuk semua komponen warga
madrasah sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku,
6) Meningkatkan profesionalitas tenaga pendidik dan kependidikan
dengan berbagai kegiatan positif yang sesuai dengan tugasnya.
7) Terciptanya jalinan kerjasama yang harmonis antara sesama warga
madrasah, orang tua, peserta didik, masyarakat, dan semua
stakeholders madrasah;
8) Terwujudnya SDM pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki
kemampuan dan kesanggupan kerja yang tinggi.

d. Nilai-nilai organisasi
1) Integritas
2) Profesionalitas
3) Inovasi
4) Tanggung jawab
5) Keteladanan

12
3. Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Sekolah

B. IDENTIFIKASI ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS


Selama dua bula diangkat sebagai CPNS di MTs N 4 Lebak, penulis
diberikan tugas sebagai berikut :
1. Merencanakan Pembelajaran dan membuat administrasi guru
2. Melaksanakan proses pembelajaran
3. Membimbing dan melatih siswa dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar.
4. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran
5. Melaksanakan tugas tambahan yang diamanatkan pimpinan

Berdasarkan pengamatan selama menjalankan tugas dan fungsi di


MTsN 4 Lebak, ada beberapa permasalahan yang harus segera
diupayakan penyelesaiannya, agar kualitas layanan pendidikan di MTsN 4
Lebak dapat ditingkatkan. Permasalahan dimaksud antara lain:
1. Kurang Disiplinnya Siswa Saat Pergantian Jam Pelajaran

13
Pada Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan
Beban Kerja Guru selama 37,5 jam salah satu tugas dari guru yaitu
membimbing siswa, baik ketika didalam kelas maupun ketika sedang
diluar kelas. Institusi sekolah erat kaitannya dengan disiplin. Penegakan
disiplin siswa agar lebih baik bisa dimulai dengan edukasi secara verbal
terlebih dahulu, baru kemudian bisa memberikan konsekuensi atas
pelanggaran disiplin yang dilakukan.

2. Belum Baiknya Kesadaran Siswa Dalam Menjaga Kebersihan


Lingkungan Sekolah
Dalam masalah kebersihan, langkah awal yang bisa dilakukan yaitu
dengan cara persuasif mengajak para siswa untuk selalu menjaga
kebersihan dilingkungan sekolah. Cara lainnya untuk menyelesaikan
masalah ini yaitu dengan di munculkannya ajakan dalam bentuk poster
yang menarik dilingkungan sekolah.

3. Belum Optimalnya Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai


Sumber Media Belajar Bagi Siswa
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan
kemudahan kepada siswa dalam memperoleh sejumlah informasi.
Lingkungan alam sekitar merupakan media yang kaya akan ilmu
pengetahuan yang dapat dimanfaatkan. Dengan pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar diaharapkan siswa mendapat
pengalaman belajar yang konkret karena dapat mengamati objek
secara langsung.

4. Kurangnya Kemampuan Siswa dalam Mengenal Istilah-Istilah


Dalam Sains khususnya Nama Latin
Menghafal adalah suatu proses mental yang sengaja dilakukan
untuk menyimpan dalam memori agar mudah dalam mengingat segala
sesuatu yang terkait di dalamnya. Dalam mata pelajaran IPA
khususnya Biologi semakin banyak dilakukannya pengenalan dengan
objek secara langsung kemungkinan besar akan semakin kuat pula

14
ingatan seseorang terhadap nama Latin. Namun, harus pula disertai
dengan latihan rutin yang baik dalam bentuk membaca maupun
praktikum.

5. Belum Tersedianya Laboratorium IPA Sebagai Sarana Belajar


Siswa
Peranan laboratorium IPA salah satunya yaitu sebagai tempat untuk
melatih keterampilan siswa dan juga menumbuhkan sikap berpikir
ilmiah. Oleh sebab itu keberadaan laboratorium disekolah sangatlah
penting untuk menunjang kelancaran kegiatan pembelajaran. Untuk
mengatasi keterbatasannya para tenaga pendidik bisa alat praktikum
sederhana yang dibuat dari bahan yang mudah dan murah.

C. ANALISIS DAN PENILAIAN KUALITAS ISU

Analisis ini dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan untuk


menetapkan
isu aktual/core issue yang terjadi di MTs N 4 Lebak. Alat analisis kriteria isu
menggunakan analisis AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan),
sedangkan menentukan kualitas isu dengan menggunakan alat analisis USG
(Urgency, Seriousness, Growth).
1. Analisis AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan)
Tabel 2.1 Analisis AKPK
Peran dan Kriteria
A K P K
No Isu Kedudukan PNS Keterangan
dalam NKRI
1 Kurang disiplinnya Manajemen ASN - + + - Tidak
siswa saat pergantian Pelayanan Publik Memenuhi
jam pelajaran. Syarat
2. Belum baiknya Manajemen ASN + - - + Tidak
kesadaran siswa dalam Pelayanan Publik Memenuhi
menjaga kebersihan Syarat
lingkungan sekolah.
3. Belum optimalnya Manajemen ASN + + + + Memenuhi
pemanfaatan Pelayanan Publik Syarat

15
lingkungan sekolah
sebagai sumber media
belajar bagi siswa.
4. Kurangnya kemampuan Manajemen ASN + + + + Memenuhi
siswa dalam mengenal Pelayanan Publik Syarat
istilah-istilah dalam
sains khususnya nama
latin/ilmiah.
5. Belum Tersedianya Manajemen ASN + + + + Memenuhi
Laboratorium IPA Pelayanan Publik Syarat
Sebagai Sarana Belajar
Siswa

Keterangan Skala Penilaian :


a. Angka 5 : Sangat Tinggi
b. Angka 4 : Tinggi
c. Angka 3 : Cukup
d. Angka 2 : Kurang
e. Angka 1 : Sangat Kurang

2. USG (Urgency, Seriousness, Growth)


Dari ketiga kriteria isu yang mendapat ranking 3 (tiga) besar tersebut
kemudian dilakukan analisis lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan alat
analisis USG, yaitu:
a. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
b. Seriousness : seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan.
c. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani sebagaimana mestinya.

Tabel 2.2 Analisis USG

Skor USG Total


No Isu Ranking
U S G Skor

1 Belum optimalnya 4 3 3 10 2
pemanfaatan lingkungan
sekolah sebagai sumber

16
media belajar bagi siswa.

2. Kurangnya kemampuan siswa


dalam mengenal istilah-istilah
dalam sains khususnya nama 4 4 3 11 1

latin/ilmiah.

3. Belum Tersedianya
Laboratorium IPA Sebagai 4 2 2 8 3
Sarana Belajar Siswa
Keterangan:
U : Urgency S : Seriousness G : Growth
Skala Likert 1-5:
Skor 1 = Sangat Rendah
Skor 2 = Rendah
Skor 3 = Sedang
Skor 4 = Tinggi
Skor 5 = Sangat Tinggi

Berdasarkan penentuan kualitas isu dengan menggunakan alat


analisis USG, maka tergambar ranking tertinggi yang merupakan isu final
yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu: “Kurangnya
kemampuan siswa dalam mengenal istilah-istilah dalam sains khususnya
nama latin/ilmiah.”
Selanjutnya, untuk mengetahui lebih detail terkait isu dan
permasalahan yang ada serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, maka
perlu dilakukan breakdown atas isu utama tersebut dengan metode
fishbone (tulang ikan).
Metode fishbone dapat menjelaskan hubungan antara isu utama
dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya isu utama tersebut.
Metode fishbone digunakan untuk mengidentifikasi berbagai isu potensial
dari satu isu atau masalah dan menganalisa masalah atau isu tersebut.

17
Gambar 2.1 Diagram Fishbone

Machine
Method

Belum optimalnya sarana prasarana


Belum optimalnya variasi (gambar, video) yang mendukung
pembelajaran yang pembelajaran.
digunakan untuk materi-
materi yang bersifat hafalan

Kurangnya kemampuan
siswa dalam mengenal
istilah-istilah dalam
sains khususnya nama
latin/ilmiah.

Anggapan yang
muncul terhadap
bahasa latin dalam Belum optimalnya sosialisasi
biologi merupakan guru dalam mengambil
sesuatu yang sulit pembelajaran secara langsung.

Mother-nature Man power

18
D. Argumentasi Terhadap Core Issue
Melalui proses analisis isu menggunakan metode AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika dan Kelayakan) dan USG (Urgency, Seriousness
and Growth) maka ditentukanlah core isu, yaitu Inventarisasi dan Identifikasi
Tumbuhan di Lingkungan Sekolah MTs N 4 Lebak. Salah satu tugas ASN
adalah memberikan pelayanan publik yang diatur dalam UU No. 25 tahun 2009
tentang Pelayanan Publik tak terkecuali seorang guru ASN yang berkewajiban
untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pendidik, salah
satunya yaitu memberikan pelayanan pendidikan dan pembimbingan kepada
siswa.

Untuk mengoptimalkan kemampuan siswa dengan mencoba sumber belajar


yang berbeda. Dalam buku Arief Sadiman yang berjudul Media Pendidikan,
menyebutkan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Untuk menyampaikan pesan
pembelajaran dari guru kepada siswa, biasanya guru menggunakan alat bantu
berupa gambar, model atau bahan-bahan yang memberikan pengalaman
konkrit, motivasi belajar, serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar
siswa.

Dalam rangka membantu peserta didik untuk mengenal dan mengingat


nama-nama latin tumbuhan yang ada di sekitar lingkungan MTs N 4 Lebak,
maka identifikasi nama-nama tumbuhan ini diharapkan dapat memperkaya
pengetahuan siswa-siswi dan juga warga di lingkungan sekolah. Oleh karena
itu, perlu ada kegiatan-kegiatan sebagai program turunan dari core issue
tersebut. Dalam hal ini, sekurang-kurangnya ada tujuh kegiatan yang harus
dilakukan yaitu :
a. Memasukan dan mereview materi klasifikasi dan identifikasi makhluk hidup
dalam untuk penerapan “Optimalisasi Pemanfaatan Lingkungan Sebagai
Sumber Belajar Melalui Pengidentifikasian dan Inventarisasi Tumbuhan di
Lingkungan Sekolah MTs Negeri 4 Lebak”
b. Melakukan identifikasi dan pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tumbuhan.
c. Menetapkan nama tumbuhan yang mengacu pada sumber rujukan.
d. Membuat media papan nama tumbuhan yang melibatkan siswa.

19
e. Memasang media papan nama di tumbuhan yang sudah diidentifikasi
f. Melakukan inventarisasi terhadap tumbuhan-tumbuhan yang sudah
diberikan nama.

Tabel 2.3 Rencana Kegiatan Aktualisasi


NILAI DASAR YANG AKAN
N KEGIATAN YANG DIAKTUALISASIKAN DALAM KEGIATAN
O AKAN DILAKUKAN “AKUNTABILITAS, NASIONALISME, ETIKA
PUBLIK, KOMITMEN MUTU, ANTI KORUPSI”
1 Meminta arahan dan  Etika Publik
persetujuan Pimpinan Untuk melaksanakan koordinasi dengan sekolah
dan mentor untuk dan mentor, seorang ASN menggunakan
melakukan bahasa yang baik, sopan santun, kegiatan ini
pengidentifikasian mengandung nilai publik. Dengan adanya hal
tumbuhan yang ada di tersebut, terjalin komunikasi yang baik, dan apa
sekolah. yang disampaikan dapat dipahami sekolah.
 Akuntabilitas
Dalam melaksanakan suatu kegiatan dibutuhkan
perencanaan strategis, yang outputnya dalam
bentuk surat rekomendasi kegiatan yang telah
disetujui oleh pimpinan, sebagai dasar untuk
melaksanakan kegiatan. Hal ini termasuk
kedalam nilai Akuntabilitas karena adanya surat
persetujuan atas rencana kegiatan dengan
menunjukkan rasa tanggung jawab dan
transparan.
 WOG
Adanya kolaborasi dengan kepala sekolah dan
mentor dalam merumuskan dan memberi
persetujuan merupakan wujud pengaplikasian
dari WOG.
2 Melakukan pemetaan  Nasionalisme
terhadap tumbuhan- Dalam melaksanakan koordinasi adanya
tumbuhan yang akan di kerja sama yang menimbulkan rasa

20
identifikasi di lingkungan persatuan untuk menjadikan lingkungan
sekolah bersama sekolah menjadi lebih baik
dengan guru IPA  Akuntabilitas
lainnya. Dalam melaksanakan proses pemetaan
wilayah yang akan diidentifikasi memerlukan
tujuan yang efektif dan efisien.
 Anti Korupsi
Sikap kerja keras dalam antikorupsi
dibutuhkan ketika melakukan pemetaan
dilingkungan sekolah.
3. Melakukan identifikasi  Anti Korupsi
dan pengelompokan Dalam kegiatan ini siswa dituntut untuk selalu
berdasarkan ciri-ciri merujuk pada sumber yang ada, sehingga
tumbuhan dengan data yang ada dapat dipertanggungjawabkan.
mengacu pada sumber  Nasionalisme
rujukan buku (FLORA). Dalam melakukan proses pengidentifikasian
diperlukan kerjasama dan musyawarah ketika
mealkukan diskusi antar siswa untuk
menentukan nama dari tumbuhan yang
benar.
 Akuntabilitas
Dalam proses pengidentifikasian hasil yang
diperoleh harus bisa dibuktikan kebenaran
penentuan nama tumbuhan sesuai dengan
ketentuan.
4 Membuat media papan  Nasionalisme
nama tumbuhan yang Siswa saling bekerjasama satu sama lain
melibatkan siswa. untuk membuat media dengan papan nama
yang ada.
 Wog
Adanya Kolaborasi, kerjasama dan
penyatuan upaya untuk tujuan bersama
 Komitmen Mutu

21
Dalam pembuatan label nama pada
tumbuhan, para siswa mengupayakan untuk
bisa membuat label papan dengan tulisan
yang baik dan terbaca jelas.
5. Memasang media papan  Nasionalisme
nama di tumbuhan yang Kegiatan ini bisa memunculkan rasa ingin
sudah diidentifikasi. bekerja sama agar lingkungan sekolah terlihat
nyaman dan lebih baik dari sebelumnya.
 Anti Korupsi
Berani untuk membuat label penamaan
sebagai media yang baru adalah wujud dari
anti korupsi
 Akuntabilitas
Selain itu kegiatan ini juga memiliki Nilai
Akuntabilitas karena dilaksanakan dengan
tepat waktu dan tanggung jawab.
6. Melakukan inventarisasi  Nasionalisme
terhadap tumbuhan- Kegiatan pendataan dalam sekolah bertujuan
tumbuhan yang sudah untuk kepentingan bersama, sehingga masuk
selesai diidentifikasi dan kedalam nilai nasionalisme.
diberi papan nama  Komitmen Mutu
tumbuhan. Kegiatan inventarisasi jenis-jenis tumbuhan ini
baru pertama diadakan dilingkungan sekolah
sehingga bisa dikatakan melakukan inovasi
didalam lingkungan sekolah.
 Anti Korupsi
Dalam antikorupsi salah satu nilainya adalah
disiplin, hal ini diperlukan agar kegiatan yang
sudah dilakukan tidak menjadi sia-sia.
7. Melakukan  Akuntabilitas
Kompeten dan Profesional: dengan
melakukan evaluasi proses dan hasil
penggunaan media, hal tersebut

22
menunjukkan adanya sikap yang kompeten
dan profesional untuk memperbaiki
kekurangan.
 Komitmen Mutu
Dengan melakukan evaluasi akan terukur
sejauh mana ketercapaian tujuan, maka
diharapkan terdapat penyempurnaan pada
pembelajaran selanjutnya sehingga dapat
memberikan pelayanan yang berkualitas
kepada para peserta didik.
 Etika Publik
Tanggung jawab: adanya kewajiban untuk
menindaklanjuti hasil evaluasi dengan cepat
dan tepat.

E. NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS


1. Akuntabilitas
Pengertian akuntabilitas adalah suatu kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Berbeda dengan responsibilitas
yang berarti kewajiban untuk bertanggung jawab, maka akuntabilitas
merujuk pada kewajiban setiap individu,kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang
ASN adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik
dimaksud antara lain:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi;
b. memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.

23
2. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap ASN. Dalam hal ini,
nilai-nilai dasar nasionalisme wajib diaktualisasikan oleh setiap ASN
dalam menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik dan perekat serta pemersatu bangsa. Dalam
pelaksanaannya, aktualisasi nilai-nilai dasar nasionalisme dalam
pelayanan publik senantiasa berpedoman pada pengamalan Pancasila,
yaitu sebagai berikut:
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa: Bertaqwa kepada Tuhan YME;
saling menghormati antar sesame umat beragama.
b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Mengakui dan
memperlakukan sesama manusia sesuai dengan harkat dan
martabat; Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda-bedakan SARA;
Tenggang rasa dan tepa selira.
c. Sila Persatuan Indonesia: Menempatkan persatuan, kesatuan dan
kepentingan umum diatas kepentingan individu dan golongan;
Gotong royong; Rela berkorban untuk nusa dan bangsa.
d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan, yang diwujudkan dengan sikap:
Mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat.
e. SIla Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia, yang
diwujudkan dengan sikap: Perlakuan yang sama/kesetaraan.

3. Etika Publik
Etika merupakan sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk
menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan
hak-hak individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk
membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan
apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut (Catalano,
1991). Adapun nilai-nilai dasar etika publik adalah:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;

24
b. Setia dan mempertahankan UUD 1945;
c. Profesional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
h. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tanggap dan berdaya guna.
i. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
j. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
k. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
l. Meningkatkan efektivitas dalam pemerintah.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri
sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi
kepuasan kepada stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk
menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi
mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

5. Anti-Korupsi
Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena
dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang
lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.
Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun
dapat berdampak secara jangka panjang. Ada 9 (sembilan) indikator dari
nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu : jujur, peduli,
mandiri, disiplin, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.

25
F. Nilai-Nilai Dasar Kedudukan dan Peran PNS
1. Pelayan Publik
Pengertian pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik (vide Pasal 1 ayat 1 UU No. 25 Tahun
2009 Tentang Pelayanan Publik). NIlai-nilai dasar pelayanan publik antara
lain transparansi, akuntabilitas, kondisional, partisipatif, dan kesamaan
hak.

2. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
(vide Pasal 1 angka 5 UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara). Lingkup manajemen ASN adalah rekrutmen, pengembangan
pegawai, promosi, kesejahteraan, manajemen kinerja, disiplin & etika, dan
pensiun. Sedangkan nilai-nilai manajemen ASN adalah Kepastian hukum,
profesionalitas, proporsionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas,
akuntabilitas, efektif dan efisien, keterbukaan, non-diskriminatif,
persatuan, kesetaraan, keadilan dan kesejahteraan.

3. Whole of Government
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan

yang menyatukan fungsi lembaga pemerintah dari keseluruhan sektor

dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan

bersama dalam bidang pembangunan kebijakan, manajemen program

dan pelayanan publik. WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency,

26
yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait

dengan urusan-urusan yang relevan. Adapun karakteristik WoG adalah:

(1) cara pandang holistik; (2) koordinasi dua arah; (3) goals bersama; (4)

lintas batas; (5) terintegrasi; (6) restrukturisasi & reorganisasi; (7)

heterachy bukan hierarchy. Prinsip-prinsip dalam WoG adalah adanya: (1)

Integrasi, (2) koordinasi, (3) kolaborasi, (4) networking, (5) kapasitas.

27
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI


Unit Kerja : MTs N 4 Lebak
Identifikasi Isu : 1) Kurang disiplinnya siswa saat pergantian jam
pelajaran
2) Belum baiknya kesadaran siswa dalam
menjaga kebersihan lingkungan sekolah
3) Belum optimalnya pemanfaatan lingkungan
sekolah sebagai sumber media belajar bagi
siswa
4) Kurangnya kemampuan siswa dalam
mengenal istilah-istilah dalam sains
khususnya nama latin
5) Belum tersedianya laboratorium IPA sebagai
sarana belajar siswa
Isu yang DIangkat : Kurangnya kemampuan siswa dalam mengenal
istilah-istilah dalam sains khususnya nama latin
Gagasan : Mengusulkan rancangan Optimalisasi
Pemecahan Isu Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber
Belajar Melalui Pengidentifikasian dan
Inventarisasi Tumbuhan di Lingkungan Sekolah
MTs N 4 Lebak

Untuk merealisasikan gagasan pemecahan isu tersebut di atas,


maka perlu disusun tahapan kegiatan yang harus dilakukan agar
menghasilkan output yang diinginkan. Adapun tahapan kegiatan dimaksud
akan disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini:

28
29
Unit Kerja : MTsN 4 Lebak
Identitas Isu :
1. Belum optimalnya pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber media belajar bagi siswa.
2. Kurangnya kemampuan siswa dalam mengenal istilah-istilah dalam sains khususnya nama
latin/ilmiah.
3. Belum tersedianya laboratorium IPA sebagai sarana belajar siswa
Isu yang diangkat : Kurangnya kemampuan siswa dalam mengenal istilah-istilah dalam sains khususnya nama
latin/ilmiah.
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Melalui Pengidentifikasian
dan Inventarisasi Tumbuhan di Lingkungan Sekolah MTs N 4 Lebak
Tabel 3.1 Matriks Kegiatan

No. Kegiatan Tahapan Output/ Keterkaitan Substansi Kontribusi Kegiatan Kontribusi


Hasil Pencapaian Visi dan Pencapaian
Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai
Organisasi
1. Meminta arahan 1. Mengagendakan Persetujuan Nilai-Nilai ANEKA: Dengan meminta Profesionalitas
dan persetujuan pertemuan dengan tertulis dari 1. Etika Publik arahan dan bimbingan,
Pimpinan/Mentor pimpinan/ Mentor mentor Untuk melaksanakan koordinasi serta
untuk 2. Bertemu dengan dengan kepala sekolah dan mengkomunikasi-kan
mengidentifikasi pimpinan/Mentor mentor, seorang ASN harus usulan rancangan
nama-nama sesuai jadwal menggunakan bahasa yang menyelenggarakan
tumbuhan yang untuk baik, sopan dan santun, inventarisasi dan

30
ada dilingkungan menyampaikan kegiatan ini mengandung nilai identifikasi tumbuhan
sekolah. pemaparan. Etika Publik. Dengan adanya di lingkungan sekolah
3. Meminta hal tersebut, akan terjalin maka hal tersebut
persetujuan komunikasi yang baik, apa yang dapat berkontribusi
pimpinan/Mentor disampaikan dapat dipahami terhadap pencapaian
untuk membuat oleh kepala sekolah. Misi MTs N 4 Lebak
rancangan 2. Akuntabilitas yaitu “Menciptakan
pelabelan. Dalam melaksanakan suatu keluarga madrasah
kegiatan dibutuhkan disiplin dan
perencanaan strategis, yang bertanggungjawab
outputnya dalam bentuk Surat terhadap kewajiban
rekomendasi kegiatan yang secara maksimal dan
telah disetujui oleh pimpinan, memiliki hubungan
sebagai dasar untuk melakukan emosional yang baik”
kegiatan. Hal ini menyangkut
nilai Akuntabilitas, karena
dengan adanya surat
persetujuan atas perencanaan
kegiatan, menunjukan rasa
tanggung jawab,dan transparan.
3. WOG

31
Adanya kolaborasi dengan
kepala sekolah dan mentor
dalam merumuskan dan
memberi persetujuan
merupakan wujud
pengaplikasian dari WOG.
2. Melakukan 1. Menghitung Data tertulis Nilai-Nilai ANEKA: Dengan melaksanakan Inovasi dan Tanggung
pemetaan jumlah tumbuhan mengenai 1. Nasionalisme kegiatan pemetaan Jawab
terhadap yang akan jumlah dan Dalam melaksanakan yang baik dan benar,
tumbuhan- diidentifikasi. lokasi koordinasi adanya kerja maka hal tersebut
tumbuhan yang 2. Menentukan sama yang menimbulkan dapat berkontribusi
akan di lokasi-lokasi rasa persatuan untuk terhadap pencapaian
identifikasi di tumbuhan yang menjadikan lingkungan Misi MTs 4 yaitu
lingkungan strategis untuk sekolah menjadi lebih baik “Menumbuhkan
sekolah diidentifikasi. 2. Akuntabilitas semangat keunggulan
bersama guru Dalam melaksanakan proses secara intensif seluruh
IPA lainnya. pemetaan wilayah yang akan keluarga madrasah”
diidentifikasi memerlukan
tujuan yang efektif dan
efisien.
3. Anti Korupsi

32
Sikap kerja keras dalam
antikorupsi dibutuhkan ketika
melakukan pemetaan
dilingkungan sekolah.
3. Melakukan 1. Pembagian Notulensi hasil Nilai-Nilai ANEKA: Dengan melaksanakan Profesionalitas dan
identifikasi dan kelompok- dikusi, foto 1. Anti Korupsi kegiatan diskusi Inovasi
pengelompokan kelompok kecil kegiatan dan Dalam kegiatan ini siswa kelompok untuk
berdasarkan ciri- dalam kelas. daftar hadir dituntut untuk selalu merujuk menentukan
ciri tumbuhan 2. Menuliskan ciri-ciri pada sumber yang ada, identifikasi yang baik
dengan tumbuhan yang sehingga data yang ada dapat dan benar, maka hal
mengacu pada diamati dibuktikan kebenarannya tersebut dapat
sumber rujukan 3. Mencocokkan berdasarkan rujukan. berkontribusi terhadap
(buku FLORA) hasil identifikasi 2. Nasionalisme pencapaian Misi MTs
dengan buku Dalam melakukan proses N 4 yaitu
rujukan. pengidentifikasian diperlukan “Melaksanakan
4. Merumuskan hasil kerjasama dan musyawarah program pembelajaran
diskusi ketika mealkukan diskusi antar yang aktif, inovatif,
siswa untuk menentukan kreatif, dan
nama dari tumbuhan yang menyenangkan
benar. (PAIKEM)
3. Akuntabilitas

33
Dalam proses
pengidentifikasian hasil yang
diperoleh harus bisa
dibuktikan kebenaran
penentuan nama tumbuhan.
4 Membuat media 1. Mempersiapkan Papan nama Nilai-Nilai ANEKA: Dengan melaksanakan Inovasi
papan nama alat dan bahan 1. Nasionalisme kegiatan penulisan
tumbuhan yang 2. Men-cat papan Siswa saling bekerjasama nama-nama tumbuhan
melibatkan nama tumbuhan satu sama lain untuk membuat ang sudah
siswa. 3. Menuliskan media dengan papan nama diidentifikasi, maka hal
nama-nama yang yang ada. tersebut dapat
sudah ditentukan. 2. Wog berkontribusi terhadap
Adanya Kolaborasi, kerjasama pencapaian Misi MTs 4
dan penyatuan upaya untuk yaitu “Melaksanakan
tujuan bersama program pembelajaran
3. Komitmen Mutu yang aktif, inovatif,
Dalam pembuatan label nama kreatif, dan
pada tumbuhan, para siswa menyenangkan
mengupayakan untuk bisa (PAIKEM)”
membuat label papan dengan
tulisan yang baik dan terbaca

34
jelas.
5 Memasang 1. Membersihkan Papan Nama Nilai-nilai ANEKA : Dengan adanya Profesionalitas
media papan daerah sekitar Ilmiah, foto 1. Nasionalisme identifikasi pada
nama di tumbuhan kegiatan Kegiatan ini bisa tanaman disekitar
tumbuhan yang 2. Memastikan letak memunculkan rasa ingin madrasah maka hal
sudah dan posisi yang bekerja sama agar lingkungan tersebut turut
diidentifikasi benar ketika sekolah terlihat nyaman dan mendukung dalam visi
pemasangan papan lebih baik dari sebelumnya. madrasah “Beriman,
nama tumbuhan. 2. Anti Korupsi Berilmu, Unggul, dan
Berani untuk membuat label Berbudaya
penamaan sebagai media Lingkungan Yang
yang baru adalah wujud dari Sehat”
anti korupsi
3. Akuntabilitas
Selain itu kegiatan ini juga
memiliki Nilai Akuntabilitas
karena dilaksanakan dengan
tepat waktu dan tanggung
jawab.
6 Melakukan 1. Pengumpulan data Dokumen Nilai-nilai ANEKA : Dengan adanya inovasi
inventarisasi awal daftar 1. Nasionalisme identifikasi pada
terhadap 2. Pengelompokan inventaris. Kegiatan pendataan dalam tanaman disekitar

35
tumbuhan- jenis-jenis tumbuhan sekolah bertujuan untuk madrasah maka hal
tumbuhan yang kepentingan bersama, sehingga tersebut turut
sudah diberikan masuk kedalam nilai mendukung dalam visi
nama. nasionalisme. madrasah “Beriman,
2. Komitmen Mutu Berilmu, Unggul, dan
Kegiatan inventarisasi jenis-jenis Berbudaya
tumbuhan ini baru pertama Lingkungan Yang
diadakan dilingkungan sekolah Sehat”
sehingga bisa dikatakan
melakukan inovasi didalam
lingkungan sekolah.
3. Anti Korupsi
Dalam antikorupsi salah satu
nilainya adalah disiplin, hal ini
diperlukan agar kegiatan yang
sudah dilakukan tidak menjadi
sia-sia.

B. Jadwal Kegiatan

JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI

36
Nama Peserta : ENY RAHAYU
Unit Kerja : MTSN 4 LEBAK
Waktu : 27 September – 28 Oktober 2019

Septemb
Oktober 2019
No Kegiatan er 2019
27 30 1 2 3 4 7 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 21 22 23 24 25 28
Meminta arahan
dan persetujuan
Pimpinan/Mentor
untuk
1 mengidentifikasi
nama-nama
tumbuhan yang
ada dilingkungan
sekolah.
2. Melakukan
koordinasi
pemetaan
terhadap
tumbuhan-
tumbuhan yang
akan di
identifikasi di
lingkungan

37
sekolah.

Melakukan
identifikasi dan
pengelompokan
berdasarkan ciri-
3
ciri tumbuhan
dengan mengacu
pada sumber
rujukan.
Membuat media
4 papan nama yang
melibatkan siswa
Memasang media
papan nama di
5 tumbuhan yang
sudah
diidentifikasi
6 Melakukan
inventarisasi
terhadap
tumbuhan-
tumbuhan yang
sudah diberikan

38
nama.

Jakarta, September 2019

Mengetahui:
Mentor Peserta Latsar

Drs. Dadang A. Nurdin, M.Pd. Eny Rahayu, S.Pd.


NIP. 196706251998031001 NIP. 199105082019032023

39
C. KENDALA DAN ANTISIPASI

Dalam pelaksanaan gagasan pemecahan isu. dimungkinkan terdapat


kendala-kendala yang akan penulis temui, baik yang bersifat teknis maupun non-
teknis. Oleh sebab itu, penulis telah melakukan analisis kendala-kendala yang
mungkin penulis hadapi beserta dengan antisipasi serta jalan keluar terbaik untuk
menghadapi kendala-kendala tersebut. Adapun kendala-kendala dan
antisipasinya tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kendala dan Antisipasi
No Kendala Antisipasi
1. Terjadinya perubahan jadwal dari Mengkoordinasikan dengan pihak
rencana terkait
2. Adanya siswa yang sulit dikontrol Membuat aturan kedisiplinan ketika
sehingga kegiatan tidak kondusif didalam kelas
3. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Untuk mengantisipasi kendala
peserta Pendidikan dan Latihan finansial, yaitu menggunakan biaya
Dasar tidak masuk ke dalam pribadi.
anggaran DIPA.

40
BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN

Rancangan aktualisasi ini mengangkat isu masih kurangnya


kemampuan siswa dalam mengenal istilah-istilah dalam sains khususnya
nama latin/ilmiah terkait dengan pembelajaran IPA. Sebagaimana yang sudah
dituliskan di latar belakang Sekolah MTsN 4 Lebak berada di wilayah yang
alamnya masih cukup baik dan mendukung untuk diadakannya pembelajaran
yang memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah sebagai salah satu media
belajar. Penulis ingin mencoba menerapkan pembelajaran dengan alam
sebagai media belajar dalam materi Klasifikasi Makhluk Hidup. Dalam materi
tersebut cukup banyak penggunaan bahasa latin yang digunakan, dan cukup
banyak pula siswa yang merasa kesulitan dalam menghafal nama-nama latin
tersebut. Oleh karena itu penulis mencoba untuk membantu para siswa dalam
megingat dan mengenal nama-nama latin pada tumbuhan dengan
diangkatnya issue “Optimalisasi Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber
Belajar Melalui Pengidentifikasian dan Inventarisasi Tumbuhan di Lingkungan
Sekolah MTs N 4 Lebak”

B. SARAN

Dalam rangka pelaksanaan rancangan aktualisasi ini, dibutuhkan


dukungan penuh dari segenap pihak di MTs Negeri 4 Lebak. Dukungan
semangat dan kerjasama sangat dibutuhkan selama pelaksanaan rancangan
aktualisasi ini.

41
42

Anda mungkin juga menyukai