Anda di halaman 1dari 3

Faktor- faktor yang menyebabkan kegagalan pada pembuatan model diagnostic

 Rasio W:P
Rasio W:P merupakan faktor penting dalam mempengaruhi sifat fisik dan sifat kimia dari
produk akhir gips, misalnya semakin besar rasio W:P maka semakin lama waktu
pengerasan dan semakin lemah produk gips karena semakin banyak air yang digunakan
sebagai campuran adonan gips maka dapat menimbulkan porus atau lubang yang lebih
besar sehingga kekuatan gips akan menurun, serta setting expansion menjadi lebih kecil
karena semakin meningkat rasio W:P maka semakin sedikit nukleus kristalisasi per unit
volume yang ada dan karena dapat dianggap bahwa ruangan antar-nukleus lebih besar
pada keadaan tersebut, maka pertumbuhan interaksi kristal-kristal dihidrat akan semakin
sedikit, demikian juga dorongan keluar. Sebaliknya, penurunan rasio W:P dapat
menyebabkan peningkatan kekuatan kompresi dan setting expansion menjadi lebih besar
karena kandungan air menjadi lebih sedikit sehingga jarak antar kristal menjadi lebih
dekat, dan hal tersebut menyebabkan dorongan antar kristal menjadi lebih desar. 1,2 Oleh
karena itu rasio air dan bubuk perlu diperhatikan sesuai dengan aturan pabrik. Kesalahan
manipulasi material cetak saat mencampur takaran bubuk dan takaran liquid tidak sesuai
ketentuan pabrik maka akan menjadi tidak homogen. Sebaiknya letakkan mangkuk karet
berisi adonan gips pada vibrator supaya gelembung udara yang terperangkap terlepas
untuk mencegah hasil cetakan porus. Perhatikan working time dan setting time bahan
cetak.
 Suhu Ruangan dan Suhu Air
Perubahan suhu ruangan dan suhu air dapat memberikan pengaruh pada gips selama
proses pengerasan. Peningkatan suhu ruangan dan suhu air dapat menyebabkan
pergerakan ion kalsium dan ion sulfat meningkat sehingga setting time menjadi lebih
singkat. Peningkatan suhu ruangan yang berawal 20 oC menjadi 37oC dapat meningkatkan
kecepatan reaksi pengerasan sehingga setting time menjadi lebih singkat dan setting
expansion menjadi lebih besar, tetapi suhu yang meningkat diatas 37oC dapat
menurunkan kecepatan reaksi pengerasan dan setting time menjadi lebih lama, serta
setting expansion menjadi lebih kecil. Peningkatan suhu air (tidak melebihi 37.5oC) yang
digunakan sebagai campuran gips dapat mempersingkat setting time, tetapi jika suhu air
diatas 37.5oC dapat memberikan efek retarder pada pengerasan gips. Tetapi secara umum
peningkatan dan penurunan suhu ruangan dan suhu air yang digunakan tidak memberikan
pengaruh yang bermakna pada kekuatan gips.1,2,4
 Seluruh permukaan model tidak berkontak dengan sendok cetak sehingga detail tidak
akurat dan terdapat rongga (porus) ataupun nodul(bintil).
 Waktu pengisian gips
Untuk mendapatkan model gips yang detail dan akurat sebaiknya hasil cetakan alginate
(irreversible hydrocolloid) harus segera dicor dengan gips tanpa ada penundaan waktu.
Tidaklah memungkinkan untuk menyimpan hasil cetakan alginat di dalam mangkuk
berisi air ataupun diletakkan begitu saja terekspos oleh udara, karena alginat akan
terdehidrasi oleh udara (hasil cetakan akan menyusut/shrinkage) dan menyerap air (hasil
cetakan akan ekspansi). Hal tersebut akan mempengaruhi keakuratan model gips.1,3
 Cara pengisian gips
Pengisian gips pada RA diawali dari arah palatum menuju residual ridge, sedangkan pada
RB diawali dari residual ridge anterior menuju posterior. Pengisian hasil cetakan
dilakukan secara bertahap dan tidak sekaligus, sambil memposisikan sendok cetak
miring/tilting ke depan dan belakang untuk mencegah terperangkapnya gelembung udara
pada undercut cetakan.4
 Aselerator
Aselerator merupakan bahan kimia yang dapat mempercepat reaksi pengerasan.
Penambahan aselerator membuat dihidrat kurang larut dibandingkan hemihidrat yang
menyebabkan reaksi pengerasan bergerak menuju dihidrat sehingga reaksi pengerasan
menjadi lebih cepat. Beberapa contoh aselerator yaitu natrium klorit 2%, natrium sulfat
3,4%, kalium sulfat dengan konsentrasi di atas 2%, dan kalsium sulfat yang diperoleh
dari pemakaian slurry water (air yang mengandung partikel kalsium sulfat).1,2
Penambahan bahan aselerator dapat mengurangi kekuatan dari gips karena senyawa
tersebut dapat mempengaruhi kemurnian serta mengurangi kohesi antar-kristal dan secara
umum dapat mengurangi ekspansi selama proses pengerasan.1,2,3

Sumber:
1. Hatrick CD, Eakle WS, Bird WF. Dental materials clinical applications for dental
assistants and dental hygienists. 2nd ed. Missouri: Saunders Elsevier, 2011: 203.
2. Abidoye LK, Bello RA. Restoration of compressive strength of recycled gypsum
board powder. The Pasific Journal of Science and Technology. 2012; 11 (2): 42-9
3. Powers JM, Wataha JC. Dental materials properties and manipulation. 9th ed.
Missouri: Mosby Elsevier, 2008: 205-6, 210-4.
4. Kumar. Gypsum products and its orthodontic application. 24 Januari 2011.
<http://www.todentalcare.com/forum/viewtopic.php?
f=124&t=585&start=0&view=print> (11 maret 2021).

Anda mungkin juga menyukai