Jurnal UKM
Jurnal UKM
Dinarti
dienarrenkho99@gmail.com
Sri Yunawati 1
Arma Yuliza 2
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan pencatatan keuangan yang telah
dilaksanakan oleh lima usaha warnet di Kota Tengah dan untuk mengetahui penerapan pencatatan keuangan yang
seharusnya menurut standar akuntansi keuangan yang berlaku umum.
Dalam menganalisis data, digunakan metode deskriptif yaitu dengan melakukan perbandingan antara teori-
teori yang dipergunakan dalam penelitian dengan penerapan dalam perusahaan, kemudian disusun sedemikian rupa
untuk dianalisis secara teliti kemudian dibuat kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima usaha warnet yang menjadi objek penelitian tidak
melakukan pencatatan (jurnal) baik penerimaan kas maupun pengeluaran kas dan penentuan besarnya penerimaan
yang diperoleh usaha warnet hanya didasarkan pada sisa uang tunai yang tertinggal dilaci meja kasir warnet.
Kelima usaha warnet tidak membuat laporan keuangan secara lengkap sesuai dengan SAK-ETAP yang berlaku.
Dinarti
dienarrenkho99@gmail.com
Sri Yunawati 1
Arma Yuliza 2
Abstract
The purpose of this study was to determine the application of financial records that have been implemented
by the five in Kota Tengah warnet business and financial records to determine the application that should be
according to financial accounting standards generally accepted.
In analyzing the data, descriptive method that is used to perform a comparison between the theories used
in research with application in the company, then arranged in a manner to be analyzed carefully and then made
conclusions.
Based on the results of the study showed that the five warnet business that became the object of research
does not keep records (journals) both cash receipts and cash disbursements and the determination of the amount of
revenue that the warnet business based only on residual cash left on the desk of warnet cashier. The five warnet
business does not make complete financial statements in accordance with SAK-ETAP applicable.
1
Pendahuluan sederhana hanya sebatas jumlah uang yang diterima
Sektor perekonomian yang tidak terpengaruh dari pengguna jasa internet dan jumlah uang yang
secara signifikan dan mampu bertahan dalam krisis terpakai untuk biaya usaha warnet.
ekonomi biasanya adalah usaha menengah, usaha Beberapa alasan yang dikemukan adalah
kecil, dan usaha mikro. Hal ini dikarenakan sektor pemilik usaha warnet banyak yang kurang paham
usaha menengah, usaha kecil, dan usaha mikro tentang sistem pembukuan yang lengkap dan kurang
menjalankan usahanya tidak terlalu bergantung pada paham dalam menyusun laporan keuangan tahunan.
modal pinjaman atau modal dari luar serta mampu Hal ini terjadi karena pemilik usaha warnet tidak
mandiri dalam mengelola usahanya. Kalaupun mengerti tentang pentingnya pembukuan usaha yang
meminjam dari bank, biasanya dengan suku bunga lengkap sehingga hanya mengandalkan pencatatan
yang sangat ringan karena adanya subsidi dari keuangan yang sederhana saja. Padahal banyak
pemerintah, bahkan terkadang dengan pinjaman manfaat yang diperoleh jika menerapkan pencatatan
tanpa bunga. keuangan lengkap.
Meskipun usaha menengah, usaha kecil, dan Berdasarkan uraian di atas maka penulis
usaha mikro mampu bertahan dari krisis ekonomi tertarik untuk membahasnya lebih lanjut mengenai
yang terjadi akan tetapi di sisi yang lain pengelolaan penerapan pencatatan keuangan bagi Usaha Kecil
keuangan usaha menengah, usaha kecil, dan usaha Menengah (UKM) di Kota Tengah.
mikro kurang baik dikarenakan rata-rata dapat
dikatakan bahwa usaha menengah, usaha kecil, dan Kajian Pustaka
usaha mikro tidak menerapkan pencatatan keuangan Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun
secara tepat sesuai dengan aturan yang berlaku umum 2007 tentang Ketentuan Umum Perpajakan (KUP),
yaitu standar akuntansi keuangan. pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang
Rata-rata pengelolaan keuangan pada usaha dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data
menengah, usaha kecil, dan usaha mikro hanya dan informasi keuangan yang meliputi harta,
sebatas pencatatan uang masuk dan uang keluar. kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta
Selisih antara uang masuk dan uang keluar akan jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau
dianggap sebagai laba keuntungan yang diperoleh jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan
dalam periode tersebut, padahal penentuan laba tidak keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk
seperti itu namun harus mengikuti aturan yang periode tahun pajak tersebut.
berlaku umum. Sistem pembukuan menjadi sarana vital dalam
Kota Tengah sebagai ibukota Kecamatan suatu perusahaan karena dengan sistem pembukuan,
Kepenuhan Kabupaten Rokan Hulu merupakan perusahaan bisa mengkalkulasi, mengontrol dan
daerah yang terus berkembang dari tahun ke tahun. mengatur keseluruhan transaksi keuangan yang
Salah satu bukti perkembangan tersebut adalah terjadi dalam perusahaan. Pengimplementasian
banyaknya usaha menengah, usaha kecil, dan usaha sistem pembukuan bertujuan untuk:
mikro yang tumbuh dan berkembnag dalam berbagai 1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
jenis usahanya termasuk usaha warnet (warung 2. Mendukung operasi rutin harian perusahaan.
internet). 3. Meningkatkan kualitas laporan keuangan.
Pendirian usaha warnet merupakan perwujudan 4. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.
dari pengelolaan ekonomi produktif masyarakat 5. Melindungi aset perusahaan.
sehingga harus dikelola secara tepat. Berdirinya Penyusunan pembukuan yang paling mendasar
usaha warnet turut membantu dalam upaya untuk dan wajib dimiliki oleh perusahaan adalah laporan
meminimalisir angka pengangguran yang ada di Kota rugi laba, neraca, dan laporan arus kas, yang mana
Tengah karena dengan adanya usaha warnet ini dapat dalam dunia bisnis dikenal dengan sebutan laporan
membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. keuangan. Selain itu, ada juga laporan perubahan
Berdasarkan survei pendahuluan yang telah modal dan catatan atas laporan keuangan, yang juga
dilakukan diperoleh informasi bahwa usaha warnet di mesti dibuat oleh perusahaan.
Kota Tengah belum menerapkan pencatatan Menurut Darsono dan Ashari (2005)
keuangan secara lengkap, artinya usaha warnet pembuatan laporan keuangan harus mengacu pada
tersebut belum memiliki sistem pembukuan yang prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU), yang
lengkap. Pencatatan yang dilakukan masih sangat
2
merupakan suatu kebiasaan atau aturan yang baik teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan
untuk menyusun laporan keuangan. khusus. Berdasarkan beberapa pertimbangan khusus
Pengaturan mengenai usaha mikro, usaha maka banyaknya unit usaha warnet yang dijadikan
kecil, dan usaha menengah di Indonesia dituangkan sebagai sampel penelitian sebanyak 5 unit usaha
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor warnet di Kota Tengah.
20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Adapun beberapa jenis data yang dipergunakan
Menengah. Dalam Undang-Undang tersebut dalam penelitian ini yaitu data primer dan data
dijelaskan beberapa hal sebagai berikut: sekunder. Teknik pengumpulan data yang
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang dipergunakan dalam penelitian skripsi ini terdiri dari
perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang dua cara yaitu wawancara dan wawancara.
memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana Dalam menganalisis data, digunakan metode
diatur dalam Undang-Undang ini. deskriptif yaitu dengan melakukan perbandingan
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang antara teori-teori yang dipergunakan dalam penelitian
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang dengan penerapan dalam perusahaan, kemudian
perorangan atau badan usaha yang bukan disusun sedemikian rupa untuk dianalisis secara teliti
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang kemudian dibuat kesimpulan.
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Hasil dan Pembahasan
Usaha Menengah atau Usaha Besar yang 1. Pencatatan Keuangan Usaha Warnet Di Kota
memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana Tengah
dimaksud dalam Undang-Undang ini. a. Warnet FULLNESS.NET
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif Usaha warnet FULLNESS.NET dijalankan
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang oleh pemiliknya dengan dibantu oleh seorang
perorangan atau badan usaha yang bukan karyawan yang bertugas sebagai penjaga warnet
merupakan anak perusahaan atau cabang (operator) sekaligus sebagai kasir warnet. Dari
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi wawancara yang penulis lakukan diperoleh informasi
bagian baik langsung maupun tidak langsung sebagai berikut:
dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan 1) Usaha warnet ini tidak melakukan pencatatan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan (jurnal) untuk transaksi yang mereka lakukan
tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- kepada pelanggan warnet dan pihak lainnya serta
Undang ini. tidak melakukan posting ke buku besar usaha
mereka.
Metode Penelitian 2) Pencatatan untuk penerimaan sewa warnet yang
Adapun yang menjadi objek dalam penelitian dilakukan oleh usaha warnet ini sederhana sekali
ini adalah usaha mikro kecil menengah berupa usaha yaitu dicatat dalam buku dengan diberi kode
warnet yang cukup banyak beroperasi di Kota ³8$1* 0$68.´
Tengah Kecamatan Kepenuhan Kabupaten Rokan 3) Pencatatan untuk pengeluaran biaya warnet yang
Hulu. dilakukan oleh usaha warnet ini sederhana sekali
Jenis penelitian yang dilakukan adalah yaitu dicatat dalam buku dengan diberi kode
penelitian deskriptif, di mana penelitian ini akan ³8$1* .(/8$5´
menggambarkan fenomena atau karakteristik data 4) Usaha warnet ini tidak membuat laporan
yang telah berlangsung pada saat penelitian ini keuangan sebagaimana yang diatur dalam SAK-
dilakukan atau selama kurun waktu tertentu. ETAP yang berlaku.
Populasi merupakan jumlah dari objek yang 5) Untuk melaporkan kegiatan usahanya maka
akan diteliti dan ditentukan oleh peneliti. Dalam warnet ini membuat catatan sederhana yaitu uang
penelitin skripsi ini, populasinya adalah seluruh masuk dan uang keluar.
usaha kecil yang bergerak dalam bidang usaha 6) Modal usaha warnet ini berasal dari modal pribadi
warung internet (warnet) yang beroperasi di Kota pemilik warnet (modal sendiri) dan dari modal
Tengah dan jumlah usaha warnetnya sebanyak 5 unit pinjaman dari bank.
usaha warnet. b. Warnet FARHAN.NET
Menurut pendapat Margono (2010), sampel Usaha warnet FARHAN.NET dijalankan oleh
adalah bagian dari populasi. Ada beberapa teknik pemiliknya dengan dibantu oleh seorang karyawan
pengambilan sampel yang biasa digunakan dalam yang bertugas sebagai penjaga warnet (operator)
melakukan penelitian. Dalam penelitian skripsi ini, sekaligus sebagai kasir warnet. Dari wawancara yang
teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah penulis lakukan diperoleh informasi sebagai berikut:
teknik sampling secara probabilitas. Dalam teknik 1) Usaha warnet ini tidak melakukan pencatatan
sampling secara probabilitas ini, salah satunya dapat (jurnal) untuk transaksi yang mereka lakukan
dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu kepada pelanggan warnet dan pihak lainnya serta
3
tidak melakukan posting ke buku besar usaha pelanggan warnet dan pihak lainnya serta tidak
mereka. melakukan posting ke buku besar usaha mereka.
2) Pencatatan untuk penerimaan sewa warnet yang 2) Pemilik tidak mencatat penerimaan sewa warnet
diterima dari pelanggan warnet tidak dicatat oleh dari pelanggan warnet.
penjaga warnet. 3) Pemilik tidak mencatat pengeluaran biaya warnet
3) Pencatatan untuk pengeluaran biaya warnet yang yang dilakukan.
dilakukan oleh usaha warnet ini tidak dicatat oleh 4) Pemilik tidak membuat laporan keuangan sesuai
penjaga warnet. dengan SAK-ETAP.
4) Usaha warnet ini tidak membuat laporan 5) Penentuan besarnya penghasilan yang diterima
keuangan sebagaimana yang diatur dalam SAK- dalam satu hari hanya didasarkan pada sisa uang
ETAP yang berlaku. tunai yang ada di laci kasir. Sisa uang inilah yang
5) Usaha warnet ini tidak membuat laporan kegiatan dianggap sebagai penghasilan dalam satu hari
usahanya dan penentuan besarnya penghasilan tersebut.
yang diterima dalam satu hari hanya didasarkan 6) Modal usaha warnet ini berasal dari modal pribadi
pada sisa uang tunai yang ada di laci kasir. Sisa pemilik warnet (modal sendiri) dan belum ada
uang inilah yang dianggap sebagai penghasilan modal pinjaman dari bank.
dalam satu hari tersebut. e. Warnet NAZLA.NET
6) Modal usaha warnet ini berasal dari modal pribadi Usaha warnet NAZLA.NET dijalankan oleh
pemilik warnet (modal sendiri) dan belum ada pemiliknya dengan dibantu oleh seorang karyawan
modal pinjaman dari bank. yang bertugas sebagai penjaga warnet (operator)
c. Warnet ALFA.NET sekaligus sebagai kasir warnet. Dari wawancara yang
Usaha warnet ALFA.NET dijalankan oleh penulis lakukan diperoleh informasi sebagai berikut:
pemiliknya dengan dibantu oleh seorang karyawan 1) Usaha warnet ini tidak melakukan pencatatan
yang bertugas sebagai penjaga warnet (operator) (jurnal) untuk transaksi yang mereka lakukan
sekaligus sebagai kasir warnet. Dari wawancara yang kepada pelanggan warnet dan pihak lainnya serta
penulis lakukan diperoleh informasi sebagai berikut: tidak melakukan posting ke buku besar usaha
1) Usaha warnet ini tidak melakukan pencatatan mereka.
(jurnal) untuk transaksi yang mereka lakukan 2) Penerimaan sewa warnet yang diperoleh dari
kepada pelanggan warnet dan pihak lainnya serta pelanggan warnet tidak dicatat oleh penjaga
tidak melakukan posting ke buku besar usaha warnet.
mereka. 3) Pengeluaran biaya warnet yang dilakukan oleh
2) Pencatatan untuk penerimaan sewa warnet yang usaha warnet ini tidak dicatat oleh penjaga warnet.
diterima dari pelanggan warnet tidak dicatat oleh 4) Usaha warnet ini tidak membuat laporan
penjaga warnet. keuangan sesuai SAK-ETAP.
3) Pencatatan untuk pengeluaran biaya warnet yang 5) Penentuan besarnya penghasilan yang diterima
dilakukan oleh usaha warnet ini tidak dicatat oleh dalam satu hari hanya didasarkan pada sisa uang
penjaga warnet. tunai yang ada di laci kasir. Sisa uang inilah yang
4) Usaha warnet ini tidak membuat laporan dianggap sebagai penghasilan dalam satu hari
keuangan sebagaimana yang diatur dalam SAK- tersebut.
ETAP yang berlaku. 6) Modal usaha warnet ini berasal dari modal pribadi
5) Usaha warnet ini tidak membuat laporan kegiatan pemilik warnet (modal sendiri) dan belum ada
usahanya dan penentuan besarnya penghasilan modal pinjaman dari bank.
yang diterima dalam satu hari hanya didasarkan
pada sisa uang tunai yang ada di laci kasir. Sisa 2. Pencatatan Keuangan Usaha Menurut SAK-
uang inilah yang dianggap sebagai penghasilan ETAP
dalam satu hari tersebut. Dari kelima usaha warnet yang beroperasi di
6) Modal usaha warnet ini berasal dari modal pribadi Kota Tengah, hanya satu usaha warnet yaitu Usaha
pemilik warnet (modal sendiri) dan belum ada Warnet FULLNESS.NET yang memiliki catatan
modal pinjaman dari bank. keuangan sederhana namun belum lengkap dalam
d. Warnet PRIMA.NET penerapannya dikarenakan Usaha Warnet
Usaha warnet PRIMA.NET dijalankan oleh FULLNESS.NET belum melakukan pencatatan
pemiliknya sendiri tanpa dibantu oleh karyawan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan
lainnya. Pemilik langsung bertugas sebagai penjaga yang berlaku.
warnet (operator) sekaligus sebagai kasir warnet. Selain itu, usaha-usaha warnet lainnya juga
Dari wawancara yang penulis lakukan diperoleh belum menerapkan pencatatan keuangan sesuai
informasi sebagai berikut: dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
1) Usaha warnet ini tidak melakukan pencatatan Alasan yang mereka sampaikan bahwa pencatatan
(jurnal) untuk transaksi yang dilakukan kepada keuangan belum terlalu penting dan mereka juga
4
kurang paham tentang pencatatan keuangan yang banyaknya transaksi yang terjadi dalam satu
sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang periode tertentu dan bisa diketahui total
berlaku. penerimaan dan pengeluaran kas dalam periode
Dari kelima usaha warnet yang beroperasi di tertentu.
Kota Tengah, hanya satu usaha warnet yaitu Usaha 2. Sebaiknya kelima usaha warnet yang beroperasi di
Warnet FULLNESS.NET yang membuat laporan Kota Tengah membuat laporan keuangan secara
ringkas tentang keuangan mereka, namun laporan lengkap sesuai dengan SAK-ETAP sehingga
tersebut belum dikategorikan sebagai laporan dapat diketahui perkembangan usaha, posisi
keuangan sesuai dengan SAK-ETAP karena belum keuangan, dan perkembangan modal usaha, selain
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. itu dapat digunakan untuk persyaratan pinjaman
Ada juga usaha warnet di Kota Tengah yang dana ke bank.
tidak melakukan pencatatan keuangan sama sekali 3. Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya dilakukan
baik secara manual maupun dengan laptop. Usaha perbandingan antara pencatatan keuangan usaha
warnet tersebut menentukan pendapatan mereka warnet dengan pencatatan keuangan usaha
hanya berdasarkan sisa uang tunai yang ada di laci menengah, kecil, dan makro lainnya di Kota
meja penjaga warnet, sisa uang tunai yang ada di laci Tengah sehingga dapat diketahui perbedaan dalam
inilah dianggap sebagai pendapatan harian usaha penerapan pencatatan keuangan yang dilakukan.
warnet.
6
LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH
³Studi Penerapan Pencatatan Keuangan Bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) - Studi Kasus
Pada Usaha Warnet Di Kota Tengah´
Oleh:
Dinarti
NIM. 1124102
Oleh:
Mengetahui,
Ketua Program Studi,
7
ARTIKEL ILMIAH
OLEH:
DINARTI
NIM: 1124102
1) Menyatakan bahwa artikel ilmiah yang saya tuliskan benar bersumber dari kegiatan
penelitian/perencanaan yang telah dilakukan sendiri oleh penulis bukan oleh pihak lain.
2) Naskah ini belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk prosiding maupun jurnal
sebelumnya.
Demikianlah surat pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan pihak manapun juga
untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Menyetujui,
Ketua Program Studi Akuntansi