VK Sop
VK Sop
445/05.01 1/2
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
Tanggal Terbit DITETAPKAN,
DIREKTUR RSUD PROVINSI
1 September KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2014
PROSEDUR TETAP
1
MEMBIMBING IBU MENYUSUI
445/05.01 2/2
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
14. Membimbing ibu menggendong bayi di bahu setelah
selesai menyusui.
15. Lakukan evaluasi hasil kegiatan.
16. Berikan umpan balik positif.
17. Berikan salam.
18. Bereskan alat-alat dan cuci tangan.
UNIT TERKAIT Bidang Keperawatan
2
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/05.02 ½
/KEP/RSUDP/
2014
RSUD PROVINSI
KEP. BANGKA BELITUNG
Tanggal Terbit DITETAPKAN,
DIREKTUR RSUD PROVINSI
1 September KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2014
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
Member injeksi vitamin K pada bayi baru lahir secara intra
muscular (IM)
TUJUAN Mencegah perdarahan pada bayi baru lahir akibat
defisiensi vitamin K
KEBIJAKAN
PERALATAN 1. Handscoon
2. Kapas alkohol.
3. Kom kecil
4. Bak injeksi
5. Spuit 1 CC
6. Bengkok
7. Perlak.
8. Vitamin K 1 Ampul.
PROSEDUR 1. Lakukan verifikasi program tindakan kepada klien.
2. Cuci tangan.
3. Berikan salam dan perkenalkan diri sebagi pendekatan
therapeutik.
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pemberian
vitamin K kepada klien dan keluarga.
5. Tanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan.
6. Pakai sarung tangan.
7. Siapkan obat di dalam spuit, kemudian mengeluarkan
udara dari dalam spuit.
8. Atur posisi bayi.
9. Tentukan daerah yang akan di suntik (otot paha 1/3
bagian luar).
10. Lakukan desinfektan daerah yang akan disuntik
dengan kapas alkohol.
11. Berikan injeksi vitamin K secara intramuscular dengan
dosis 1 mg.
12. Rapikan bayi dan bereskan alat.
3
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/05.02 2/2
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
13. Mencatat pada lembar pemberian obat.
14. Lakukan evaluasi hasil kegiatan.
15. Berikan salam.
16. Cuci tangan.
UNIT TERKAIT Bidang Keperawatan
4
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/05.03 1/1
/KEP/RSUDP/
2014
RSUD PROVINSI
KEP. BANGKA BELITUNG
Tanggal Terbit DITETAPKAN,
DIREKTUR RSUD PROVINSI
1 September KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2014
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
Memberi salep mata pada bayi baru lahir dalam waktu 1
jam setelah kelahiran
TUJUAN Mencegah infeksi pada mata bayi
KEBIJAKAN
PERALATAN Salep Mata Bayi
PROSEDUR 1. Lakukan verifikasi program tindakan kepada klien.
2. Cuci tangan.
3. Berikan salam dan perkenalkan diri sebagi pendekatan
therapeutik.
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada klien
dan keluarga.
5. Beri penjelasan tentang apa yang akan dilakukan dan
tujuan pemberian salep mata.
6. Berikan salep mata dalam satu garis lurus mulai dari
bagian mata yang paling dekat dengan hidung bayi
menuju bagian luar mata.
Catatan :
Ujung tabung salep mata tidak boleh menyentuh
mata bayi.
7. Anjurkan kepada keluarga untuk tidak menghapus obat
tersebut.
8. Lakukan evaluasi hasil kegiatan.
9. Berikan salam.
10. Bereskan alat-alat dan cuci tangan.
11. Mencatat pada lembar pemberian obat.
UNIT TERKAIT Bidang Keperawatan
5
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/05.04 ½
/KEP/RSUDP/
2014
RSUD PROVINSI
KEP. BANGKA BELITUNG
Tanggal Terbit DITETAPKAN,
DIREKTUR RSUD PROVINSI
1 September KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2014
PROSEDUR TETAP
KEBIJAKAN
PERALATAN 1. Hand Scoon
2. Kapas alkohol.
3. Kom kecil.
4. Plaster.
5. Kasa.
6. Gunting.
7. Bengkok.
8. Perlak kecil.
9. Toumiket.
10. Infus Set.
11. Cairan Infus.
12. Abocate No.25
6
MEMASANG INFUS INTRAVENA PADA NEONATUS
7
PEMAKAIAN INKUBATOR
445/05. 05 1/1
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
Tanggal Terbit DITETAPKAN,
DIREKTUR RSUD PROVINSI
1 September KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2014
PROSEDUR TETAP
PEMELIHARAAN INKUBATOR
8
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/05.06 1/1
/KEP/RSUDP/
RSUD PROVINSI 2014
KEP. BANGKA BELITUNG
Tanggal Terbit DITETAPKAN,
DIREKTUR RSUD PROVINSI
1 September KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2014
PROSEDUR TETAP
9
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/05.07 ½
/KEP/RSUDP/
RSUD PROVINSI 2014
KEP. BANGKA BELITUNG
Tanggal Terbit DITETAPKAN,
DIREKTUR RSUD PROVINSI
1 September KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2014
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
Memberikan pertolongan pada bayi yang mengalami
kegawatdaruratan dengan prinsip ABCD
TUJUAN 1. Membebaskan jalan nafas
2. Mencegah terjadinya komplikasi
3. Menurunkan angka kesakitan dan kematian
4. Petugas mampu memberikan pertolongan
kegawatdaruratan pada bayi
KEBIJAKAN
PERALATAN 1. Disposable spuit 1 cc,3 cc, 5cc, 10 cc, 50 cc
2. Cairan infuse : Nacl 0.9 %, RL. Dekstose 10 %
3. Obat – obat : vit K, Phenobarbital
4. Oksigen
5. Amubag bayi
6. Selang dan sungkup oksigen
7. Infuse set
PROSEDUR 1. Lakukan informed consent
2. Lakukan verifikasi program tindakan kepada klien.
3. Cuci tangan
4. Berikan salam dan memperkenalkan diri.
5. Letakkan bayi pada permukaan yang hangat, dibawah
pemancar panas dengan pencahayaan yang cukup
6. Periksa bayi dengan segera, adakah tanda bahaya di
bawah ini :
a. Mengap – mengap ( merintih) atau tidak bernafas
b. atau frekuensi nafas kurang dari 20 kali/ menit
c. Perdarahan
d. Syok ( pucat, dingin, denyut jantung > 180 x/mnt,
tidak sadar atau kesadaran menurun
7. Pasang jalur intra vena dan memberi cairan IV 10 ml/kg
bb dalam 1 jam
8. Lakukan resusitasi dengan balon resusitasi dan
sungkup serta memberi oksigen dengan kecepatan
aliran maksimal bila bayi mengap – mengap, tidak
10
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/05.07 2/2
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
bernafas atau frekuensi nafas < 20 x/mnt
9. Hentikan perdarahan yang tampak, memberikan vit K 1
mg(im), mengambil contoh darah untuk pemeriksaan
golongan darah dan reaksi silang. Melakukan
managemen umum perdarahan dan melengkapi
penilaian lebih lanjut bila ditemukan tanda perdarahan.
10. Tangani syok bila disebabkan oleh perdarahan dengan
segera memberikan cairan infus RL dan Nacl 0,9 %
dengan masih berlanjut ulangi lagi dosis di atas
sesudah 20 menit, memberikan segera transfusi darah
golongan O, rhesus negative ( bila tersedia) kemudian
memberi infuse glukosa 10 % dengan dosis rumatan
sesuai dengan umur bayi, memberikan oksigen dengan
aliran kecepatan maksimal , menghangatkan bayi,
Melengkapi penilaian lanjut setelah kondisi bayi stabil
11. Atasi syok yang bukan disebabkan perdarahan dengan
menaikkan kecepatan cairan infuse cairan IV sampai
20 cc/kg BB/jam selama 1 jam pertama,
menghangatkan bayi, mengkaji tanda – tanda sepsis.
( misalnya gangguan nafas, suhu tubuh tidak normal,
muntah ) berkolaborasi memulai terapi untuk
kecurigaan sepsis, jika tanda tersebut ditemukan,
melengkapi penilaian lanjut setelah kondisi bayi stabil
12. Atasi kejang dengan fenobarbital, bila jalur IV sudah
terpasang beri injeksi fenobarbital 20 mg/kg BB secara
IV dengan dosisi rumatan sesuai umur bayi, menjaga
saluran napas agar tetap bersih dan terbuka,
memberikan oksigen bila perlu ,memeriksa kadar
glukosa darah, bila kadar glukosa darah < 45 mg/ 1,
tangani untuk hipoglikemi melakukan menjemen lanjut
untuk kejang.
13. Berikan cairan IV dengan dosis rumatan, menjaga
saluran napas agar tetap bersih dan terbuka,
memberikan oksigen bila perlu, dan melakukan
manajeman lanjut tidak sadar bila bayi dalam keadaan
tidak sadar
14. Cuci tangan
15. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
UNIT TERKAIT Bidang Keperawatan
11
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/05.08 ½
/KEP/RSUDP/
2014
RSUD PROVINSI
KEP. BANGKA BELITUNG
Tanggal Terbit DITETAPKAN,
DIREKTUR RSUD PROVINSI
1 September KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2014
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
Memasukkan pipa lambung melalui mulut
TUJUAN 1. Untuk aspirasi cairan lambung
2. Memberi minum bayi dengan kesulitan bernapas
3. Untuk decompresi pada bayi dengan ventilator
KEBIJAKAN
PERALATAN 1. Sarung tangan
2. Kateter lambung dengan ukuran sesuai berat badan
bayi
- BB < 2000 grm pipa ukuran 5 F
- BB ≥ 2000 grm pipa ukuran 8 F
3. Spuit ukuran 3-5 ml
4. Stetoskop
5. Plaster.
6. Gunting.
7. Bengkok.
PROSEDUR 1. Lakukan verifikasi program tindakan kepada klien.
2. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
3. Berikan salam dan perkenalkan diri sebagi pendekatan
therapeutik
4. Memberitahu kepada keluarga pasien sebelum dan
sesudah melakukan tindakan
5. Perkirakan panjang pipa yang dibutuhkan
6. Pegang pipa untuk memperkirakan panjang pipa yang
akan dimasukkan, dari sudut mulut/ujung hidung ke
ujung bawah lobus telinga dan kemudian ke lambung
tepat di bawah tepi iga
7. Beri tanda pada pipa dengan pulpen/plester
8. Fleksikan sedikit leher bayi dengan lembut masukkan
pipa lambung melaui mulut
9. Fiksasi pipa pada posisinya dengan hypavix
10. Pastikan pemasangan pipa yang tepat menggunakan
spuit dan stetoskop
12
PEMASANGAN PIPA LAMBUNG PADA NEONATUS
13
MELAKUKAN TINDAKAN NEBULIZER PADA
NEONATUS
14
BAYI KELUAR INKUBATOR UNTUK MENYUSUI
445/05.10 1/1
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
Tanggal Terbit DITETAPKAN,
DIREKTUR RSUD PROVINSI
1 September KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2014
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
Suatu asuhan untuk memenuhi nutrisi bayi dan
mempererat hubungan bayi dan ibu
TUJUAN 1. Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi
2. Mempererat hubungan bayi dan ibu
KEBIJAKAN
PERALATAN 1. Thermometer.
2. Pakaian
lengkap bayi, topi dan selimut.
PROSEDUR 1. Lakukan verifikasi program tindakan kepada klien.
2. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
3. Berikan salam dan perkenalkan diri sebagi pendekatan
therapeutik
4. Beritahu kepada keluarga pasien sebelum dan
sesudah melakukan tindakan
5. Ukur suhu tubuh bayi menggunakan thermometer
sesuai prosedur
6. Siapkan bayi, pakaikan selimut dan topi
7. Anjurkan ibu untuk mencuci tangan
8. Keluarkan bayi dari incubator, dan memberikan
kepada ibunya untuk disusui
9. Sendawakan dan letakkan bayi kembali dalam
incubator
10. Lepaskan selimut dan topi bayi
11. Catat keadaan bayi selama di luar incubator pada
catatan perawatan
12. Evaluasi hasil tindakan.
13. Rapikan peralatan.
14. Mencuci tangan
UNIT TERKAIT Bidang Keperawatan
15
PENGGUNAAN KASUR AIR
445/05. 11 1/1
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
Tanggal Terbit DITETAPKAN,
DIREKTUR RSUD PROVINSI
1 September KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2014
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
Suatu asuhan yang diberikan untuk mencegah dan
mengurangi kejadian dekubitus pada bayi
TUJUAN 1. Mencegah dan mengurangi kejadian dekubitus
2. Menurunkan angka kesakitan bayi
KEBIJAKAN
PERALATAN
1. Sarung tangan panjang
2. Air 300-500 cc
3. Laken
4. Incubator
PROSEDUR 1. mencuci tangan
2. mengisi sarung tangan panjang dengan air dan
disimpul pada ujungnya
3. membersihkan incubator sesuai prosedur
4. memasang kasur air (sarung tangan yang sudah diisi
air) di atas kasur yang telah tersedia pada incubator
5. memasang laken
6. Mencuci tangan
UNIT TERKAIT Bidang Keperawatan
16
MENYIAPKAN DAN MEMBANTU TINDAKAN INTUBASI
PADA NEONATUS
445/05.12 2/2
/KEP/RSUDP/
RSUD PROVINSI 2014
KEP. BANGKA BELITUNG
8. Cuci tangan dan pakai sarung tangan.
9. Pasang monitor EKG lengkap
10. Lakukan nafas buatan dengan ambubag
11. Gunting batas atas OTT sesuai intruksi dokter serta
mengikat dengan tali
12. Gunting hypavix sesuai bentuk aturan dan siap pakai
13. Lakukan intubasi
14. Lakukan suction
15. Lakukan nafas buatan dengan di bagging (air viva)
serta melakukan pemeriksaan auskultasi untuk
mengetahui masuk atau tidak OTT (simetris/asimetris)
sampai saturasi pasien mencapai 95-100 %
16. Ber ikan fiksasi ditali pengikat OTT diatas dagu kiri dan
kanan.
17. Atur posisi pasien kembali.
18. Bersihkan dan merapikan alat-alat yang sudah dipakai
dan meletakkan alat-alat pada tempatnya.
19. Cuci tangan
20. Mendokumentasikan tindakan yang telah
dilaksanakan.
UNIT TERKAIT Bidang Keperawatan
18
MEMBERI OKSIGEN PADA NEONATUS
445/05.13 ½
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
Tanggal Terbit DITETAPKAN,
DIREKTUR RSUD PROVINSI
1 September KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2014
PROSEDUR TETAP
19
MEMBERI OKSIGEN PADA NEONATUS
445/05.13 2/2
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
14. Lakukan observasi batas aqua di humidifier dan harus
diganti/dibersihkan setiap hari
15. Bersihkan ersihkan headbox dan prong nasal setiap
selesai dipakai dengan cara direndam dengan
antiseptic dan dicuci bersih
16. Mencuci tangan
20
METODE KANGGURU
445/05.14 ½
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
Tanggal Terbit DITETAPKAN,
DIREKTUR RSUD PROVINSI
1 September KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2014
PROSEDUR TETAP
21
METODE KANGGURU
445/05.14 2/2
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
9. Ukur suhu bayi setiap 3 jam atau saat ibu akan
meninggalkan bayi.
10. Keluarkan bayi dari kantong kangguru/lilitan kain,
memakaikan pakaian lengkap dan menyelimuti bayi.
11. Catat keadaan bayi selama metode kangguru
dilakukan
12. Bereskan alat-alat
13. Cuci tangan dilakukan oleh petugas dan ibu bayi
14. Dokumentasikan hasil kegiatan.
445/05.15 ½
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DITETAPKAN,
DIREKTUR RSUD PROVINSI
22
1 September KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2014
445/05. 15 2/2
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
13. Bilas kateter sampai bersih dengan aquabidest
23
14. Ulangi prosedur di atas sampai bersih.
15. Matikan mesin dengan menekan tombol “OFF” dan
melepaskan kateter dari slang penghisap, kemudian
masukkan ke dalam rendaman desinfektan
16. Lepaskan sarung tangan dan mencuci tangan
17. Rapikan bayi/pasien
18. Bersihkan alat-alat dan kembalikan pada tempatnya
19. Cuci tangan
20. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
445/05.16 1/3
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DITETAPKAN,
DIREKTUR RSUD PROVINSI
1 September KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
24
2014
445/05.16 2/3
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
8. Nyalakan lampu radian heater
9. Siapkan lembar/blanko identifikasi bayi dan lengkap
10. Siapkan gelang bayi
25
11. Koordinasikan dengan petugas on loop untuk
pengambilan bayi dari operator), kemudian
mengeringkan bayi dari sisa-sisa cairan yang melekat
di tubuh bayi, ganti pembungkus yang sudah basah
dengan kain/doek yg kering dan selimuti tubuh bayi,
bersamaan dengan itu dokter melakukan suction.
12. Lakukan penilaian terhadap bayi
13. Letakkan bayi diatas meja resusitasi/radian heater,
(setelah bayi diterima dari operator), kemudian
mengeringkan bayi dari sisa-sisa cairan yang melekat
ditubuh bayi, ganti pembungkus yang sudah basah
dengan kain/doek yang kering dan selimuti tubuh bayi,
bersamaan dengan itu dokter melakukan suction
14. Lakukan penilain terhadap bayi
15. Setelah resusitasi selesai dan bayi sudah menangis
baik dan dokter menyatakan boleh dibawa keruangan.
16. Lakukan identifikasi bayi, melengkapi lembar identitas,
dan mencocokkan warna gelang dan jenis kelamin
bayi ( identifikasi dilakukan diatas radian heater, bayi
sudah diselimuti dan kepalanya ditutupi)
17. Berikan gelang untuk ibu kepada petugas on loop
untuk dipasang pada tangan ibu dan pasangkan
gelang bayi pada pergelangan kaki bayi ( ingat
mengecek ulang sebelum kedua gelang dipasangkan).
18. Letakkan bayi di dalam incubator
19. Ganti baju khusus dengan baju yang dipakai
sebelumnya
20. Ambil bayi di ruang serah terima kemudian kembali ke
ruang dengan mengajak orang tua (ayah bayi).
21. Jelaskan tentang kondisi bayi saat lahir, jenis kelamin
dan perlihatkan kepada orang tua setelah sampai di
ruangan.
22. Cuci tangan
23. Pakai sarung tangan
24. Lakukan perawatan bayi baru lahir
25. Lakukan pemeriksaan fisik lengkap
26. Pakaikan pakaian bayi
27. Berikan vitamin K dan obat tetes mata/salep mata
setelah berkolaborasi dengan dokter
28. Lepas sarung tangan dan mencuci tangan
445/05.16 3/3
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
29. Serahkan kitir bayi kepada orang tua untuk mencari
rekam medis pasien baru (bayi)
26
30. Catat data bayi pada register dan
mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
UNIT TERKAIT -
27
1 September KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2014
28
PIJAT BAYI
445/05. 18 ½
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DITETAPKAN,
DIREKTUR RSUD PROVINSI
1 September KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2014
PIJAT BAYI
445/05.18 2/2
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
antebrachi, lalu usap telapak tangan dan pijat
kemudian tarik/usap jari-jari tangan satu
persatuPijat/usap dada dari uluhati (xiphoid) dengan
kedua telapak tangan (palmar) kearah leher kemudian
kesamping seperti membuat gambar hati lalu kearah
bawah bertemu di atas symphisis pubis.
11. Pijat/usap abdomen dengan membentuk “I LOVE
YOU” yaitu huruf I pada kiri abdomen, LOVE (L)
terbalik (angka 7) dan YOU(U) terbalik (buat gunung)
12. Pijat/usap abdomen dari kanan bayi dengan
30
menggunakan ujung jari-jari tangan seperti jalan
kepiting dari kanan bayi (searah jarum jam)
13. Pijat/usap muka dengan kedua ujung jari telunjuk dan
tengah mulai mulai dari tengah kening (ikuti arah alis)
ke pelipis (temporal) dan buat lingkaran-lingkaran
ditemporal kemudian menuju/ketemu dimaxila (hidung)
14. Pijat/usap pipi dengan membuat lingkaran-lingkaran
kecil lalu besar (saearah jarum jam) kearah luar
kemudian lepas seperti mencubit pipi/memetik
mandolin.
15. Terakhir gerakan mengetuk pada daerah punggung
(vibrasi) dengan ujung jari-jari tangan dan terakhir
seperti menggaruk.
445/05.19 1/3
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
Tanggal Terbit DITETAPKAN,
DIREKTUR RSUD PROVINSI
1 September KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2014
PROSEDUR TETAP
31
dan sabun
445/05.19 2/3
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
PROSEDUR 1. Lakukan verifikasi program tindakan kepada klien
2. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
3. Berikan salam dan perkenalkan diri sebagi pendekatan
therapeutik
4. Beritahu keluarga pasien sebelum dan sesudah
melakukan tindakan
5. Ukur suhu tubuh bayi (36,5 – 37,50C)
6. Pasang selimut mandi sebagai pengalas bayi
7. Buka pakai bayi. Buka popok, bila bayi BAB bersihkan
pantat dari tinja
8. Cuci tangan Massage bayi
32
9. Cuci tangan
10. Pakai sarung tangan
11. Timbang berat badan
12. Bersihkan mata kiri bayi dengan kapas mata dari
dalam keluar, begitu pula sebaliknya
13. Membersihkan mulut bayi menggunakan kapas mulut
dengan jari kelingking (k/p)
14. Bersihkan muka bagian kanan dengan kapas muka
dimulai dari dahi, muka hingga dagu, begitu pula
sebaliknya
15. Bersihkan muka bagian kanan dengan kapas muka
dimulai dari dahi, muka hingga dagu, begitu pula
sebaliknya
16. Bersihkan muka bagian kiri dengan kapas muka
dimulai dari dahi, muka hingga dagu, begitu pula
sebaliknya
17. Bersihkan kelamin bayi , jika bayi laki-laki, tarik
kulup/prepusium ke belakang dan cuci lipatan-lipatan
pada skrotum hati-hati. Jika bayi perempuan,
bersihkan vulva dengan hati-hati (sesuai protap vulva
hygiene Membuka bungkus tali pusat bayi
18. Periksa suhu air dengan siku tangan
19. Masukkan bayi mulai dari kaki pelan-pelan ke pantat
diikuti punggung dan seluruh tubuh (tangan kiri
menyangga punggung bayi dengan empat jari di
bawah ketiak bayi)
445/05.19 3/3
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
33
secukupnya (k/p)
28. Oleskan bedaK pada tubuh bayi (k/p)
29. Kenakan pakaian bayi
30. Bersihkan alat-alat dan lingkungan
31. Cuci tangan
UNIT TERKAIT Bidang Keperawatan
445/05.20 ½
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
Tanggal Terbit DITETAPKAN,
DIREKTUR RSUD PROVINSI
1 September KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2014
PROSEDUR TETAP
34
2. Memberikan rasa nyaman
3. Merangsang peredaran darah
4. Mencegah infeksi
5. Mendidik orang tua dalam menjaga kebersihan bayinya
KEBIJAKAN
PERSIAPAN 1. Kotak tempat kapas hangat (1)
2. Bengkok (1)
3. Handscoen (1)
4. Timbang bayi
5. Timbang popok
6. Temperature
7. Minyak kelapa
8. Popok sekali pakai (1)
9. Handuk besar (1)
10. Selimut mandi (1)
11. Kapas hangat (Kapas mata 2, Kapas mulut 2, Kapas
muka 2, Kapas tangan 2, Kapas badan 2, Kapas kaki 2,
Kapas punggung 2, Kapas cebok 2, Vulva hygiene 2)
12. Kasa steril (3 lbr)
PROSEDUR 1. Lakukan verifikasi program tindakan kepada klien
2. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
3. Berikan salam dan perkenalkan diri kepada orang tua
bayi sebagi pendekatan therapeutik
4. Beritahu keluarga pasien sebelum dan sesudah
melakukan tindakan
5. Ukur suhu tubuh bayi (36,5 – 37,5 oC)
6. Pasang selimut mandi sebagai pemgalas bayi
7. Buka popok bayi, bila BAB bersihkan bokong bayi dan
timbang popoknya (k/p)
445/05.20 2/2
/KEP/RSUDP/
RSUD PROVINSI 2014
KEP. BANGKA BELITUNG
8. Cuci tangan
9. Pijat bayi sesuai protap
10. Cuci tangan
11. Pakai sarung tangan
12. Timbang berat badan
13. Bersihkan mata kiri bayi dengan kapas mata dari
dalam keluar, begitu pula sebaliknya
14. Bersihkan mulut bayi menggunakan kapas mulut
dengan jari kelingking (k/p)
15. Bersihkan dada bagian kanan turun ke perut bawah,
begitu pula sebaliknya
16. Rawat tali pusat (sesuai protap)
35
17. Bersihkan exstremitas kanan dan kiri
18. Bersihkan kelamin bayi, jika bayi laki-laki, tarik
preposium kebelakang dan lipatan-lipatan pada
skrotum dengan hati-hati. Jika bayi perempuan,
bersihkan vulva dengan hati-hati (sesuai protap vulva
hygiene)
19. Bersihkan punggung bayi
20. Keringkan bayi dengan handuk kecuali tali pusat
dikeringkan dengan kasa steril
21. Bungkus tali pusat dengan kasa steril
22. Beri minyak telon pada perut dan kaki secukupnya
(k/p)
23. Pakaikan popok
24. Bersihkan alat-alat dan lingkungan
25. Cuci tangan
UNIT TERKAIT Bidang Keperawatan
445/05.21 ½
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
Tanggal Terbit DITETAPKAN,
DIREKTUR RSUD PROVINSI
1 September KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2014
PROSEDUR TETAP
36
memberikan konsentrasi oksigen yang tinggi, karena
dengan nasal dan sungkup tidak mencukupi
KEBIJAKAN
1. 1 unit Head box
PERALATAN 2. Selang oksigen
3. Alat Oksimetri
37
PEMAKAIAN OKSIMETRI PADA NEONATUS
38
alat oksimetri
445/05.23 1/2
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
Tanggal Terbit DITETAPKAN,
DIREKTUR RSUD PROVINSI
1 September KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2014
PROSEDUR TETAP
39
3. Mencegah terjadinya hypotermi.
KEBIJAKAN
PERALATAN 1. Kotak tempat kapas hangat (1)
2. Bengkok (1)
3. Handscoen (1)
4. Timbang bayi
5. Timbang popok
6. Temperature
7. Minyak kelapa
8. Popok sekali pakai (1)
9. Handuk besar (1)
10. Selimut mandi (1)
11. Kapas hangat (Kapas mata 2, Kapas mulut 2, Kapas
muka 2, Kapas tangan 2, Kapas badan 2, Kapas kaki
2, Kapas punggung 2, Kapas cebok 2, Vulva hygiene
2)
12. Kasa steril (3 lbr)
PROSEDUR 1. Lakukan verifikasi program tindakan kepada klien
2. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
3. Berikan salam dan perkenalkan diri kepada orang tua
bayi sebagi pendekatan therapeutik
4. Beritahu keluarga pasien sebelum dan sesudah
melakukan tindakan
5. Gunakan handscoen
6. Buka inkubator
7. Beri salam kepada bayi
8. Ukur suhu tubuh bayi
40
18. Bersihkan ekstremitas kiri dan kanan
19. Bersihkan punggung bayi
20. Buka popok dan bersihkan kelamin bayi, jika laki-laki
tarik preputium kebelakang dan lipatan-lipatan pada
skrotum dengan hati-hati, jika perempuan bersihkan
vulva hygiene dengan hati-hati
21. Berikan minyak telon pada perut bayi
22. Pakaian popok bayi (popok sekali pakai)
23. Ganti alas bayi dengan selimut dan pasang bantal
bantal atau selimut serta penahan bayi
24. Rapikan alat-alat memandikan dan cuci tangan
25. Catat hasil data pada flipchart NICU
MENIMBANG BAYI
41
KEBIJAKAN
OBAT ORAL
PERALATAN 1. Baki
42
2. Obat yang diperlukan
3. Tempat obat
4. Gelas berisi air minum
5. Sendok
6. Sedotan/pipet
OBAT ORAL
43
TRANFUSI DARAH
44
KEBIJAKAN
TRANFUSI DARAH
45
18. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
19. Bereskan peralatan
20. Cuci tangan
21. Cata hasil kegiatan didalam catatan keperawatan
UNIT TERKAIT Bidang Keperawatan
445/05.27 1/3
/KEP/RSUDP/
RSUD PROVINSI 2014
KEP. BANGKA BELITUNG
Tanggal Terbit DITETAPKAN,
DIREKTUR RSUD PROVINSI
1 September KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2014
PROSEDUR TETAP
46
120 mmHg)
2. Oksigen perlengkapan nya
3. Katetersuction no 8-16 Fr (ukuran bayi 5-8Fr, anak-
anak 8-10Fr, dewasa 12-18 Fr)
4. Kom tempat cairan pembilas
5. Cairan NaCl untuk lubrikasi dan membilas selang
kateter
6. Cairan desinfectan (klorin) untuk merendam selang
kateter
7. Pinset anatomis
8. Kasa steril
9. Spatel lidah
10. Sarung tangan
11. Bengkok
12. Handuk/pengalas
445/05.27 2/3
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
PROSEDUR 1. Lakukan verifikasi program tindakan kepada klien
2. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
3. Berikan salam dan perkenalkan diri sebagi pendekatan
therapeutik
4. Beritahu keluarga pasien sebelum dan sesudah
melakukan tindakan
5. Letakan handuk/pengalas/tissue diats bantal atau
dibawah dagu pasien
6. Tuangkan cairanm NaCl pada kom untuk lubrikasi dan
membilas selang kateter
7. Sambungkan kateter dengan selang penghisap pada
mesin
8. Hidupkan mesin
9. Sebelum menghisap lendir pada pasien, hisap sedikit
cairan NS untuk membasahi bagian dalam kateter
untuk memudahkan sekresi mengalir melalui selang
kateter
10. Masukan selang kateter kedalam mulut/hidung/trachea
dalam keadaan tidak berfungsi, setelah didalam
47
fungsikan penghisap dan tarik pengghisap perlahan.
Apabila pasien batuk dengan hebat tunggu beberapa
detik sebelum dilanjutkan lagi
11. Sewaktu menarik penghisap putar kateter secara
perlahan-lahan. Putaran ini penting untuk mencegah
penghisap jaringan. Lama penghisap tidak boleh lebih
dari 10 detik
12. Gunakan kasa steril untuk membersihkan selang
kateter setelah penghisapan. Kemudian bilas kembali
melakukan penghisapan.
13. Bila klien tidak mengalami distress pernapasan maka
biarkan klien istirahat 20-30 detik sebelum
memasukan ujung selang kateter. Batas maksimal
penghisap yaitu 5 menit. Penghisapan yang lama akan
menurunkan suplai oksigen.
14. Bila dilakukan penghisapan ulang lakukan sesuai
langkah sebelumnya
15. Bila penghisapan lendir selesai,mesin/pesawat
dimatikan
16. Bersihkan sisa lendir yang ada disekitar mulut dengan
kassa/handuk/tissue
445/05.27 3/3
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/
KEP. BANGKA BELITUNG 2014
17. Informasikan kepada pasien bahwa penghisapan
sudah selesai
18. Lepaskan selang kateter den rendam pada cairan
desinfektan yang tersedia
19. Evaluasi hasil kegiatan (perasaan klien)
20. Berikan umpan balik positif
21. Kontrak pertemuan selanjutnya
22. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
23. Bereskan peralatan
24. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
25. Catat hasil kegiatan didalam catatan keperawatan
beserta hasil observasi
48
MENGUKUR DAN MENCATAT TANDA-TANDA
VITAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
49
PERALATAN 1. Thermometer (oral, rectal dan axila)dalam tempatnya
2. Kertas tissue
3. Jam tangan dengan detik atau layar digital
4. Sarung tangan (rectal)
5. Pelumas (rectal)
6. Tensi meter ( sficgmomanometer + manset)
7. Stetoskop
8. Bengkok
50
d. Bantu
pasin melakukan posisi SIM (anak-anak
tengkurap)
e. Gunaka
n sarung tangn
f. Ulaskan
pelumas pada bulb dengan tissue
g. Masuka
n bulb 2,5-3,5 cm (dewasa), 1,2-2,5 cm (bayi dan
anak-anak) dan anjurkan pasien menahan selama
2,5 menit
h. Laksan
akan prosedur (6-9 oral)
i. Lepask
an sarung tangan
j. Cuci
tangan
k. Mencat
at hasil
6. Menghitung denyut nadi
a. Siapkan pasien dalam posisi yang nyaman
(terlentang/duduk)
b. Cari nadi pada sisi ibu jari pergelangan tangan
dengan ujung 3 jari tengah tangan anda
c. Ketika nadi teraba dengan teratur, gunakan sedikit
tekanan diatas radius
d. Bila nadi teratur, hitung selama 15 detik/30 deti
kemudian hasilnya dikali 4 atau 2
e. Bila nadi tidak teratur hitunmg selama 1 menit
penuh
f. Kaji volume (keras/lemah),irama dan frekuensi
adanya disritmiah
51
hitung pernapasan dalam 30 detik dan kalikan dua
(2), dan bila tidak teratur hitung satu menit penuh,
untuk bayi dan anak kecil hitung dalam 1 menit
penuh
d. Kaji kedalaman, irama, dan bunyi pernapasan
e. Catat karakterristik pernapasan (frekuensi,
kedalaman
f. Cuci tangan
445/05.28 1/3
RSUD PROVINSI /KEP/RSUDP/2
KEP. BANGKA BELITUNG 014
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DITETAPKAN,
DIREKTUR RSUD PROVINSI
1 September KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
2014
52
relative besar dengan diameter 4-5 mm, panjang 2-3 cm dan
berdinding tipis. Dari umbilikus , vena berjalan kearah kepala,
sedikit ke kanan, dan memasuki cabang sinistravenaportal setelah
memberikan beberapa cabang kecil di dalam hepar.
TUJUAN Untuk mengurangi kejadian phlebitis pada bayi dan untuk
memudahkan pemberian cairan parenteral sehingga lebih efektif.
KEBIJAKAN
PERALATAN 1. Handuk steril untuk mengeringkan tangan dan lengan
bawah
2. Gaun operasi dan sarung tangan
3. Duk lubang di tengah (sebaiknya transparan, sehingga
bisa terlihat kalau ada komplikasi, seperti pucat pada
daerah panggul dan ekstrimitas)
4. Kateter umbilikal single lumen, radioopak, diameter
kecil (Fr3,5 untuk berat badan < 1200g dan Fr5 untuk
berat badan >1200g) untuk meminimalkan jumlah darah
yang harus dikeluarkan saat membersihkan kateter
sebelum pengambilan sampel. Ujung kateter harus lembut
dan membulat, dan bahan yang tidak trombogenik
5. Threeway stop cockdengan luer lock
6. Spuit
7. Cairan NaCl 0,9%- heparin1Ui/cc (0,5N saline)
8. Kom untuk anti septic (betadin)
9. Set pemasangan arteri umbilikal yang terdiri dari : 1 buah
duk klem, 2 buah pinset anatomis dengan ujung runcing
(pinset iris), 1 buah gunting benang, 2 buah klem arteri
bengkok, 1 buah needle holder dan 1 buah scalpel no 11
dengan gagang
10. Tali katun dan Benang silk no2/0 at 3/0 dengan jarum
round body
11. Plester
12. Kasa
2. Lakukan persiapan
– Persiapan alat. Susun semua alat yang diperlukan di atas meja
steril. Siapkan cairan NaCl- heparin dalam spuit 10cc. Pasang
threeway stopcock ke kateter umbilikal, sambungkan dengan
spuit dan isi dengan NaCl-heparin, kemudian putar stopcock ke
53
posisi off kearah kateter. Hati-hati jangan sampai ada udara.
54