Anda di halaman 1dari 2

Partisipasi Aktif Pemuda Hari Ini Dalam Rangka Membangun Indonesia di Masa Depan

Oleh: Aqiral Ma’rifa (Ketua Osis …..)

“Beri aku sepuluh pemuda maka akan kuguncangkan dunia”. Pernyataan Bung Karno ini
menegaskan betapa pentingnya peran generasi muda dalam kemajuan bangsa dan negara.
Saya teringat dengan kehebatan pemuda dan pemudi di Indonesia dalam memproklamirkan
sumpah pemudah pada 28 Oktober 1928 silam. Peristiwa ini merupakan bukti besar bahwa
kontribusi anak muda sangat dibutuhkan sejak dahulu hingga saat ini. Namun
pertanyaannya kemudian adalah, bentuk partisipasi yang seperti apa yang sebenarnya
negeri ini butuhkan dan pemuda seperti apa yang dirindukan oleh Indonesia saat ini?

Saya melihat bahwa peran anak muda sangat dibutuhkan di seluruh sektor kehidupan
berbangsa dan bernegara, seperti sosial, budaya, kesehatan, pendidikan, ketahanan
pangan, keamanan, politik hingga perekonomian. Lalu pertanyaannya kemudian adalah
mengapa mesti generasi muda? Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia,
jumlah pemuda saat ini adalah 64% jadi total jumlah penduduk di Indonesia. Jadi bisa kita
bayangkan bagaimana perubahan yang tercipta jika pemuda yang lebih dari 64 juta jiwa ini
bersatu padu melakukan hal positif untuk negeri ini.

Lalu pemuda seperti apa yang sebenarnya pantas untuk memimpin negeri ini? Setelah
merenung lama, ada 3 (tiga) kriteria yang jika dimiliki oleh pemuda saat ini maka yakin dan
percaya Indonesia akan bernasib baik di masa yang akan datang. Pertama, pemuda yang
berintegritas. Integritas adalah sesuatu yang utuh dan selaras antara kata dan perbuatan.
Dalam hal ini, ketika seseorang berintegritas maka sikap jujur, dapat dipercaya akan turut
terpatri dalam menjalankan tugasnya. Karakter yang kedua adalah pemuda yang memiliki
keikhlasan. Jika pemuda hari ini mampu menanamkan sikap seperti ini dalam dirinya maka,
mereka akan selalu ingin berbuat baik untuk negeri ini tanpa mengharapkan jabatan
ataupun penghargaan. Kriteria yang terakhir adalah pemuda yang berempati. Empati
adalah kemampuan untuk melihat situasi dari perspektif orang lain. Ini melibatkan sudut
pandang, emosi, dan kesulitan yang dialami seseorang. Hal ini sangat penting sebagai
generasi muda yang akan menjadi pemimipin masa depan karena kemampuan memgelola
emosi untuk turut merasakan penderitaan orang lain akan sangat dibutuhkan dalam
perencanaan sebuah program kemasyarakatan.

Salah satu hal yang juga menginspirasi saya dalam menyimpulkan ketiga kriteria di atas
adalah setelah saya melihat dan ikut serta (secara pasif) dalam sebuah kegiatan sosial yang
digagas oleh anak-anak muda yang ada di desa. Anak-anak muda ini tergabung dalam
sebuah komunitas yang disebut #Gerakan1001Buku yang mana mereka banyak melakukan
pembangunan di bidang pendidikan seperti mendirikan perpustakaan mini di berbagai desa
terpencil yang ada di Sulawesi Selatan, mengajar Bahasa Inggris untuk anak-anak, dan
pemberdayaan pemuda melalui workshop atau seminar kepemudaan. Komunitas ini adalah
murni inisiatif dari sukarelawan yang tergabung di dalamnya. Saya pernah bertanya kepada
pendirinya ketika saya menyalurkan bantuan buku bacaan bekas yang saya kumpulkan dari
teman-teman sekolah saya untuk kemudian disalurkan ke perpustakaan binaan mereka
bahwa apa yang melatar belakangi sehingga mereka mau melakukan ini semua? Dia hanya
menjawab bahwa mereka merasakan apa yang saudara-saudara mereka yang tidak
mendapatkan akses pendidikan rasakan dan mereka ingin menciptakan kesempatan yang
sama bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Saya dapat melihat dari binary mata
merekan yang mengisyaratkan keikhlasan, ketulusan dan cita-cita mulia dari anak-anak
muda ini. Sebagai seorang yang masih berstatus siswa, saya sangat terinspirasi untuk
melakukan hal yang sama bahkan lebih dari apa yang telah mereka lakukan.

Integritas, ikhlas, dan empati adalah sikap yang perlu dilatih sejak dini. Hal ini dapat
dilakukan melalui partisipasi aktif pemuda dalam kegiatan-kegiatan sosial dan
kesukarelawanan baik di dalam maupun di luar institusi formal seperti sekolah atau kampus.
Dengan begitu, maka harapan untuk memiliki pemimpin masa depan yang berdedikasi
tinggi akan selalu ada.

Anda mungkin juga menyukai