Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definis Masalah Gizi

Masalah gizi merupakan hal yang umum terjadi,di berbagai Negara termasuk di Indonesia. Masalah
gizi timbul karena terjadi suatu ketidak seimbangan atau gangguan antara asupan yang diterima dengan
kebutuhan tubuh. Ketidak seimbangan tersebut bisa berarti kelebihan maupun kekurangan masalah gizi
adalah sebuah kondisi serius yang terjadi ketika asupan makanan seseorang tidak sesuai dengan jumlah
nutrisi yang dibutuhkan, masalah gizi bisa berupa gizi kurang dan gizi lebih ( obesitas). Masalah Gizi
dapat dialami oleh siapapun termasuk Ibu hamil masalah gizi yang paling sering dialami oleh ibu hamil
di Indonesia adalah Kekurangan Fe atau Zat besi dan KEP. Di Indonesia sendiri ada banyak masalah gizi
yang terjadi contohnysn seperti GAKY,Stunting,dan KVA . Namun yang paling banyak terjadi adalah
Gizi kurang,Gizi lebih pada bayi balita dan Anemia pada ibu hamil inilah yang menjadi focus pemerintah
kita saat ini, sebenarnya Stunting juga menjadi masalah Gizi yang saat ini difokuskan pemerintah namun
data dan masalah gizi yang kami dapatkan pada saat turun praktek ke puskesmas Asei Kecil hanya
beberapa saja dan masalah gizi yang paling sering didapati oleh puskesmas Asei Kurang gizi, dan Gizi
lebih pada bayi dan balita dan Anemia pada ibu hamil.

Gizi selalu berhubungan dengan Asupan makanan, makanan merupakan faktor utama dari kekurangan zat
gizi, untuk itu sangat penting untuk mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Faktor lain penyebab
kekurangn zat gizi adalah pola atau gaya hidup yang salah, kepercayaan, pola asuh, dan lingkungan.
Mengingat gizi berperan penting untuk menghasilkan SDM yang baik, untuk kehidupan dan masa depan
bangsa dan Negara.

B.Masalah Gizi Kurang

1.Definisi Gizi Kurang

Gizi kurang berarti tidak mendapatkan nutrisi yang cukup atau sesuai dengan kebutuhan. Ini berarti
seseorang tidak mencukupi asupan protein, kalori, vitamin, atau mineral yang dibutuhkannya. Efek dari
kekurangan asupan ini adalah gizi kurus atau wasting, stunting, dan berat badan kurang. Batita Gizi
kurang adalah batita dengan status gizi kurang yang berdasarkan indicator BB/U dengan nilai Z-score <
-2 SD sampai 3 SD. Terdapat dua Faktor penyebab gizi kurang yaitu langsung dan tidak langsung.data
yang didapat dari puskesmas Asei kecil adalah sebanyak 65 untuk bali dan balita, Untuk balita dengan
masalah gizi kurang sendiri sebanyak 7,5 %, sementara bayi dengan gizi kurang adalah 0%.

a.Penyebab langsung

1.Asupan Makanan

kurangnya asupan makanan dan penyakit infeksi. Seseorang yang asupan makanannya kurang akan
mengakibatkan rendahnya daya tahan tubuh sehingga dapat memudahkan untuk sakit.Kekurangan asupan
makanan dapat disebabkan karena ketidaktersediaannya pangan sehingga tidak ada makanan yang
dikonsumsi. Kembali lagi Asupan makanan sangat berperan penting untuk kondisi gizi seseorang.

2. Penyakit infeksi

Penyakit infeksi disebabkan oleh kurangnya pelayanan kesehatan pada masyarakat dan keadaan
lingkungan yang tidak sehat.
b.Penyebab tidak langsung

1.Katahanan Pangan

Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga diharapkan mampu untuk memenuhi
kebutuhan pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup baik jumlah maupun mutu
gizinya.

2. Pola Asuh

Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan mayarakat diharapkan dapat menyediakan
waktu, perhatian, dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik baik fisik,
mental dan sosial.

3. pelayanan kesehatan dan lingkungan

Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistim pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat
menjamin penyediaan air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga
yang membutuhkan.

B.Masalah Gizi Lebih

1.Definisi Gizi Lebih (obesitas)

Gizi lebih adalah keadaan tubuh seseorang yang mengalami berat badan berlebih karena kelebihan jumlah
asupan energi yang disimpan dalam bentuk cadangan berupa lemak. Prevalensi gizi lebih pada anak di
Indonesia mencapai 10,4. Salah satu faktor risiko terjadinya gizi lebih adalah kebiasaan mengonsumsi
junk food. Gizi lebih atau obesitas juga adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak dalam tubuh yang
sangat tinggi. Obesitas terjadi karena asupan kalori yang lebih banyak dibanding aktivitas membakar kalori,
sehingga kalori yang berlebih menumpuk dalam bentuk lemak. Apabila kondisi tersebut terjadi
dalam waktu yang lama, maka akan menambah berat badan hingga mengalami obesitas. Selama praktek di
puskesmas Asei kecil data yang berhasil dikumpulkan adalah sebanyak 65 data untuk bayi dan balita Dan
untuk masalah gizi lebih dari hasil yang di dapat untuk balita sebanyak 3,7% , dan bayi 1,8% sisanya termasuk
kategori gizi normal.

2.Faktor penyebab

Obesitas terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan dan minuman tinggi kalori tanpa melakukan
aktivitas fisik untuk membakar kalori berlebih tersebut. Kalori yang tidak digunakan itu selanjutnya
diubah menjadi lemak di dalam tubuh, sehingga membuat seseorang mengalami pertambahan berat badan
hingga akhirnya obesitas. Faktor-faktor lain penyebab obesitas adalah faktor keturunan atau genetik,efek
samping obat obatan,kehamilan,kurang tidur,pertambahan usia, dan penyakit atau masalah medis tertentu.

Seseorang dewasa dinyatakan mengalami obesitas, jika indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 25.
Perhitungan tersebut didapat dengan membandingkan berat badan dengan tinggi badan. Nilai IMT ini
digunakan untuk mengetahui berat badan seseorang normal, kurang atau berlebih, hingga obesitas.

C.Masalah gizi Besi (Anemia) pada Ibu Hamil

Anemia adalah kondisi saat tubuh kekurangan sel darah merah sehat untuk membawa oksigen ke seluruh
jaringan tubuh. Anemia pada ibu hamil merupakan salah satu risiko yang harus diwaspadai karena dapat
memengaruhi kesehatan ibu dan janin Anemia pada ibu hamil yang tidak ditangani dengan benar dapat
meningkatkan risiko terjadinya komplikasi yang berbahaya, seperti persalinan prematur. Selain
itu, anemia juga dapat meningkatkan risiko berat badan lahir rendah pada bayi. Pada sisi ibu, anemia
dapat meningkatkan risiko depresi pasca persalinan dan kematian ibu pasca persalinan.

Seorang ibu hamil dengan Anemia akan mengalami gejala seperti pucat,lemah,lesu,sering berdebar,sakit
kepala,jantung membesar hal ini dapat membuat produktifitas menjadi rendah.

Untuk hasil dari praktek puskesmas Asei Kecil data ibu hamil yang didapatkan adalah sebanyak 8 data.

Anda mungkin juga menyukai