Anda di halaman 1dari 4

Nama : Baiq Aluh Nurfatimah

NIM : K1A020006
Kelas : Farmasi B

Tugas Individu Kimia Organik

1. Menghitung muatan formal


a. Muatan Formal atom karbon dari CH4
Mencari evC = 4
Struktur lewis :

MFC = evC - e. ikatan – EBI


= 4-4-0
b. =0 Muatan
formal
atom

nitrogen dari NH3


evN = 5
struktur lewis :

MFN = evN – e. ikatan – EBI


=5–3–2
=0

c. Muatan formal S dan O dari C2H6OS


evS = 6
evO = 6
struktur lewis :
MFS = evN – e. ikatan – EBI
=6–4–2
=0
MFO = evN – e. ikatan – EBI
=6–2–3
=1

2. Pengertian dari resonansi, ikatan kovalen polar, elektronegativitas, dan momen


dipol
a. resonansi adalah delokalisasi electron pada molekul atau ion poliatomik
tertentu dimana ikatannya tidak dapat dituliskan dalam satu struktur lewis.
Struktur molekul atau ion yang mempunyai delokalisasi electron disebut
dengan struktur resonan. Resonansi diberi symbol garis dengan 2 arah panah.
b. Ikatan kovalen polar, adalah ikatan kovalen yang electron ikatannya
cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan . ikatan kovalen polar
juga terjadi antara dua atom yang sama tapi memiliki keelekronegatifan yang
berbeda.
c. Elektronegatifitas adalah sebuah sifat kimia yang menjelaskan kemampuan
sebuah atom untuk menarik electron menuju dirinya sendiri pada ikatan
kovalen. Elektronegatifitas bukanlah bagian dari atom. Melainkan sifat atom
pada molekul.
d. Momen dipol ditimbulkan jika molekul (polar) mempunyai muatan positif dan
negatif yang tidak berimpit, dengan kata lain dipole dibentuk oleh atom-atom
yang berbeda keelatronegatifannya. Sebagai contoh, H+Cl-. Jadi moment
dipole adalah moment yang ditimbulkan oleh muatan-muatan tersebut.

3. Menggambar Resonansi dari beberapa senyawa


a. Benzena

b. Aseton

c. Ion Karbonat

d. Radikal Pentadienil
4. Definisi Asam-Basa
 Teori Bronsted-Lowry
Pada tahun 1923, ahli kimia Johannes Nicolaus Bronsted dan Thomas Martin
Lowry mengembangkan definisi asam dan basa berdasarkan kemampuan
(donor) atau menerima (akseptor) proton (ion H+). Menurut konsep Bronsted
dan Lowry, zat yang memiliki kecenderungan untuk menyumbangkan ion H+
pada zat lain adalah asam. Sedangkan zat yang memiliki kecenderungan untuk
menerima ion H+ dari zat lain adalah basa.

 Teori Asam Basa Lewis


Pada tahun 1923, Gilbert Newton Lewis seorang ahli kimia dari UC Berkeley
mengusulkan teori alternative untuk menggambarkan asam dan basa. Teorinya
menjelaskan tentang asam dan basa berdasarkan struktur dan ikatan.

Asam menurut Lewis adalah suatu zat yang mempunyai kecenderungan


menerima pasangan electron dari basa. Contoh beberapa asam Lewis adalah
SO3, BF3, maupun AlF3. Sedangkan basa menurut Lewis adalah zat yang
dapat memberikan pasangan elektron. Basa lewis memiliki pasangan electron
bebas, contohnya adalah NH3, Cl–, maupuan ROH. Lewis menjelaskan lebih
lanjut bahwa reaksi asam basa merupakan reaksi serah terima pasangan
elektron, sehingga terbentuk suatu ikatan kovalen koordinasi.

5. pKa merupakan nilai negative logaritma dari konstanta keasaman. Asam kuat
memiliki konstanta keasaman besar karena kesetimbangan bergeser kea rah kanan,
sedangkan asam lemah memiliki kontanta keasaman yang lemah. Asam kuat
memiliki pKa rendah sedangkan asam lemah memiliki pKa tinggi

6. Untuk menentukan tingkat keasaman suatu senyawa, maka caranya adalah dengan
mengetahui pKa mana yang lebih tinggi dan lebih rendah. Di mana, asam kuat
memiliki pKa rendah sedangkan asam lemah memiliki pKa tinggi.
a. Asetilena, karena memiliki nilai pKa yang lebih rendah yaitu 25 sedangkan air
1574
b. Asam amino fenilananin, karena memiliki nilai pKa yang lebih rendah yaitu
1,83 sedangkan triptofan memiliki pKa 2,83
c. Aseton, karena memiliki nilai pKa yang lebih rendah yaitu 19 sedangkan
aseton memiliki pKa 36

7. Diketahui pKa HCN = 9,31


Ditanya : Ka HCN…?

Maka :
pKa = -Log Ka
-pKa = Log Ka
Antilog (-pKa) = Antilog (Log Ka)
10^-pKa = Ka
Ka = 10^-9,31

8. Urutan asam dengan tingkat keasaman tinggi hingga keasaman rendah berdasarkan
pKa. Yang dimana Asam kuat memiliki pKa rendah sedangkan asam lemah
memiliki pKa tinggi

 Acetic acid ; pKa = 4,76


 2,4-Pentanedion; pKa = 9
 Phenol ; pKa = 9,9
 Aseton ; pKa = 19,3

Anda mungkin juga menyukai