Anda di halaman 1dari 19

ANATOMI VETERINER II

SISTEM PENCERNAAN

OLEH :

Kelompok I Kelas C

1. Gilang Andri Pratama (1809511023)


2. Deva Mutiara Giri Putri (1809511065)
3. Yusril Chalid Wijaksono (1809511066)
4. Kadek Chindy Budiartami (1809511067)
5. Anastasya Bhala (1809511068)

LABORATORIUM ANATOMI VETERINER

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat limpahan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan paper “SISTEM PENCERNAAN” dengan baik.

Penyusunan paper ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Veteriner II. Dalam
paper ini menjelaskan mengenai bagian dan struktur dari saluran pencernaan. Materi yang
disajikan cukup terperinci agar mudah dipahami oleh pembaca.

Kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan paper ini untuk
mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Namun kami menyadari bahwa paper ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan paper selanjutnya. Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Denpasar, 23 April 2019

Hormat kami,

penulis

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses pencernaan pada hewan melibatkan alat-alat pencernaan. Alat-alat pencernaan


pada hewan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Alat pencernaan pada
hewan dibagi menjadi alat pencernaan pada hewan monogaster dan alat pencernaan pada
hewan poligaster. Saluran pencernaan pada hewan monogaster terdiri dari mulut (Cavum
Oris), kerongkongan (Oesophagus), lambung (Ventrikulus), usus halus (Intestinum Tenue),
usus besar (Intestinum Crasum), Rektum , Caecum, dan Anus. Alat pencernaan pada hewan
poligaster perbedaannya terleak pada lambung ruminansia yang jamak. Lambung tersebu
terdiri dari Rumen , Retikulum , Omasum, dan Abomasum.

Terdapat juga kelenjar pencernaan yang menghasilkan enzim–enzim yang dibutuhkan


dalam proses pencernaan. Kelenjar pencernaan tersebut terdiri dari air liur, pankreas, dan
hati.

Sistema digestorium membentang dari bibir sampai anus. Sistema digestorium meliputi
Mulut, Faring, Canalis Alimentaris, Dan Organ Accesorius. Organ accesorius meliputi Geligi
(Dentis), Lidah (Lingua), Glandula Salivares (kelenjar ludah), hati (Hepar), dan Pankreas.
Canalis Alimentaris merupakan sebuah tabung yang membentang dari faring sampai anus.
Canalis Alimentaris tersusun atas lapisan mukosa, lapisan muskularis, dan membrana serosa
(peritoneum viscelaris) yang merupakan lapisan terluarnya. Canalis Alimentaris meliputi
Oesofagus, lambung (Ventrikulus), usus halus (Intestinum Tenue), usus besar (Intestinum
Crasum).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, antara lain:
1. Apa pengertian dan organ sistem pencernaan hewan?
2. Bagaimana struktur anatomi dan letak dari organ pencernaan hewan?
3. Apa saja kelenjar-kelenjar dari sistem pencernaan hewan?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan paper ini berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas,
antara lain:1

1
1. Untuk mengetahui pengertian dan organ sistem pencernaan hewan.
2. Untuk mengetahui struktur anatomi dan letak dari organ pencernaan hewan.
3. Untuk mengetahui kelenjar-kelenjar dari sistem pencernaan hewan.

1.4 Manfaat Penulisan

Seperti halnya tujuan, didalam paper apapun yang dibuat memiliki suatu manfaat.
Demikian dalam paper ini, ada beberapa manfaat yang kami uraikan sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritis


Dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya tentang organ saluran pencernaan beserta struktur anatominya.
1.4.2 Manfaat Praktis
Memenuhi nilai salah satu tugas kelompok mata kuliah Anatomi Veteriner II.

2
BAB II
MATERI DAN METODE
2.1 Materi
Alat :
- Jas laboratorium
- Hecting set
- Masker
- Gloves

Bahan :

- Organ dan kelenjar pencernaan hewan

2.2 Metode
Mahasiswa melakukan praktikum anatomi dengan didampingi oleh asisten praktikum.
Setiap kelompok mengambil dan melihat sistem organ pencernaan dari hewan.
Kemudian terlebih dahulu akan dijelaskan oleh asisten praktikum mengenai nama dan
letak dari bagian-bagian sistem pencernaan hewan tersebut. Mahasiswa melakukan
diskusi dalam kelompok mengenai materi yang dipelajari dan diskusi dengan kelompok
lain juga dilakukan. Praktikum dibantu oleh dosen dan asisten dosen.

3
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengertian dan Organ Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan pada hewan dapat dibagi menjadi dua, yaitu monogastrik dan
poligastrik. Monogastrik adalah organisme dengan perut yang sederhana dan single-bilik
pada sistem pencernaan mereka. Contoh yang paling jelas untuk monogastrik yakni pada
manusia. Namun, ada banyak hewan yang tergolong monogastrik seperti semua omnivora
dan karnivora. Anjing merupakan salah satu hewan yang memiliki pencernaan
monogastrik. Organ pencernaan monogastrik terdiri dari Mulut, Faring, Esophagus,
Lambung, Intestinum Tenue, Intestinum Crissum dan Anus.

Poligastrik adalah sistem pencernaan pada ruminansia terdiri dari Rongga Mulut
(Oral), Kerongkongan (Oesophagus), Proventrikulus (Pars Glandularis), yang terdiri dari
Rumen, Retikulum, Dan Omasum; Ventrikulus (Pars Muscularis) yakni Abomasum, Usus
Halus (Intestinum Tenue), Usus Besar (Intestinum Crassum), Sekum (Coecum), Kolon,
dan Anus. Lambung sapi sangat besar, yakni ¾ dari isi rongga perut. Lambung mempunyai
peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dikunyah kembali
(kedua kali). Selain itu, pada lambung juga terjadi pembusukan dan peragian.

3.2 Struktur Anatomi dan Letak Dari Organ Pencernaan Hewan


3.2.1 Cavum Oris

Keterangan :
1
2 1. Rima Oris
3
2. Labia oris
4 3. Dentes
4. Lingua

4
Merupakan bagian pertama dari sistem pencernaan hewan. Cavum Oris dibagi dua oleh
geligi dan processus alveolaris.

Dibatasi oleh :

- Sebelah Dorsal oleh Palatum Durum


- Sebelah Lateral oleh Pipi (Buccae)
- Sebelah Ventral oleh Corpus Mandibula & Mylomyoideus
- Sebelah Caudal oleh Palatum Molle ( Vellum Palatinum )

Cavum oris dibentuk oleh kedua bibir (labia). Bibir atau labium dibentuk oleh musculus
orbicularis oris, musculus triangularis, musculus incicivus labii superior, musculus quadratus
labii inferior, musculus incisivus labii superior, musculus quadratus labii superior, musculus
zygomaticus. Labium ada dua yaitu labium superior dan inferior, keduanya membatasi rima
oris.

Nervi yang masuk kedalam cavum oris adalah Arcus N. Hipoglossus, N. Lingualis, N.
Glosopharingeus dan Nn. Palatini. Arcus n. Hypoglossi, berada antara M. Hypoglossi dan M.
Mylohyodeus. Ia berjalan frontal, memberi cabang-cabang motoris ke M. Hypoglossus.

Cavum oris dibagi menjadi cavum oris propium dan vestibulum oris. Cavum oris
propium adalah ruang di dalam geligi dan processus alveolaris, yang berhubungan dengan
vestibulum oris melalui spatium interdentis dan celah dibelakang geraham (molar terakhir),
cavum ini juga berhubungan dengan faring melalui isthmus faucium. Sedangkan vestibulum
oris adalah ruangan yang bagian luar dibatasi oleh bibir dan pipi, sementara sebelah dalam
oleh procesus alveoIaris dan arcus dentalis. Di dalam cavum oris terdapat dentes dan lingua.

A. Dentes (gigi)

Gigi anjing yang belum dewasa terdiri dari 3 jenis gigi, yaitu gigi seri (incisivus), gigi
taring (caninus) dan gigi geraham depan (premolar). Kemudian gigi geraham belakang
(molar) jika anjing sudah dewasa. Gigi incisivus berungsi untuk memotong makanan, gigi
caninus digunakan untuk menyobek makanan, gigi premolar untuk menyobek dan
membantu menggiling makanan dan gigi molar untuk mengunyah dan menggiling
makanan.

B. Lingua

5
Terletak pada dasar Cavum Oris Proprius diantara kedua Rami Mandibulae dan
ditopang oleh otot Mylohyoideus. Lingua dibagi menjadi tiga bagian :

1) Radiks Lingua adalah bagian caudal lidah yang melekat pada tulang Hyoideus, Palatum
Molle dan Faring. Bagian dorsalnya bebas dan melengkung ke ventrocaudal

2) Corpus Lingua adalah bagian tengah lidah yang memiliki 3 permukaan. Permukaan
dorsal sedikit melengkung. Permukaan lateral hampir lurus, semakin ke cranial
semakin melengkung dan lebih sempit. Permukaan ventral terhubungkan ke musculus
geniohyoideus dan mylohyoideus.

3) Apeks Lingua merupakan bagian depan lidah dan bulat.

Os hyoideus berfungsi sebagai tempat perlekatan lingua, membantu gerakan lidah dan
membantu dalam menelan. Lingua terdiri dari otot ekstrinsik dan intrinsik. Otot intrisik
adalah otot-otot yang ada dalam lidah, terdiri dari musculus longitudinalis superior,
musculus longitudinalis inferior, dan musculus transversus. Musculus longitudinalis
superior dan inferior, masing - masing adalah sepasang dan berjalan memanjang sepanjang
lidah.

Lingua dapat bergerak ke atas dengan bantuan musculus longitudinalis superior,


sebaliknya lingua dapat bergerak ke bawah dibantu oleh musculus longitudinalis inferior.

3.2.2 Faring

Faring merupakan saluran muskulo-menbranosa yang secara umum termasuk dalam


respiratorius dan digestivus. Berhubungan dengan Cavum oris melalui isthmus faucium. Ke
bagian caudal dengan esophagus melalui aditus esophagi. Ke bagian dorsal dengan cavum
nasi melalui dua choane (nares posterior). Ke bagian ventral dengan laring melalui ostia
pharingea tubae auditivae. Berfungsi mengatur bolus pakan dan udara berjalan berseberangan
agar tidak tersedak.

3.2.3 Oesofagus

6
Keterangan :

1. Oesofagus

Merupakan saluran muskulo-membranosa yang membentang dari faring sampai


gastrium. Berada disebelah sinister pada leher, disebelah dexter dari archus aorta dan di
bagian dorsal dari bifurkarsio trakea. Esofagus (kerongkongan) pada sapi sangat pendek dan
lebar serta lebih mampu berdilatasi (mernbesar). Esofagus berdinding tipis dan panjangnya
bervariasi diperkirakan sekitar 5 cm.

3.2.4 Lambung Tunggal (Gastrium)

Merupakan perluasan canalis alimentaris di caudal diafragma antara esophagus dan


intestinum tenue :

Keterangan :
1. Gastrium pada Anjing

3.2.5 Lambung Komplek


1. Rumen
2. Retikulum
3. Omasum
4. Abomasum
1. Rumen

7
Rumen merupakan suatu kantung muskular yang besar yang
terentang dari diafragma (tulang costae 7 dan 8) menuju ke
pelvis. Rumen hampir menempati sebagian besar sisi kiri dari
rongga perut. Rumen mempunyai empat kantong yaitu cranial
sac, dorsal sac, blind sac (dorso blind sac dan ventro-caudal
blind sac) dan ventral sac. Rumen merupakan bagian perut
yang paling depan dengan kapasitas paling besar. Kapasitas
rumen 80% dari bagian lambung yang lainnya. Rumen terletak
di rongga abdominal bagian kiri. Rumen sering disebut juga
dengan lambung handuk. Hal tersebut dikarenakan pada permukaan rumen terdapat papilla
ruminaria.

2. Retikulum

Retikulum merupakan bagian perut yang mempunyai bentuk permukaan menyerupai


sarang tawon dengan struktur yang halus dan licin serta berhubungan langsung dengan
rumen. Retikulum terletak tepat di belakang diafragma dan berlawanan dengan jantung.
Retikulum sering disebut sebagai perut jala. Retikulum berbatasan langsung dengan rumen,
akan tetapi diantara keduanya tidak ada dinding penyekat. Pembatas diantara retikulum dan
rumen yaitu hanya berupa lipatan, sehingga partikel pakan menjadi tercampur. Di reticulum
terdapat Crista Reticuli.

Keterangan :
1. Sulcus Reticuli
2. Crista Reticuli

3. Omasum

Omasum adalah bagian perut setelah


retikulum yang mempunyai bentuk

8
permukaan berlipat-lipat dengan struktur yang kasar. Omasum sering juga disebut dengan
perut buku atau kitab, karena permukaannya berbuku-buku. Omasum merupakan kelanjutan
dari reticulum, yang terletak di sebelah kanan rumen dan retikulum persis pada posisi kaudal
hati. Permukaan bagian dalam dipenuhi oleh papila yang pendek. Antara omasum dan
abomasums terdapat lubang yang disebut omaso abomasal orifice yang berfungsi untuk
mencegah bolus yang ada di abomasum kembali ke omasum. Omasum terletak disebelah
kanan dari retikulum dan pada garis media disebelah rusuk 7 sampai 11. Bentuk dari omasum
adalah ellips, permukaan dalam berbentuk lamina. Lamina yang dimaksud adalah lamina
omasi.

4. Abomasum

Abomasum merupakan bagian perut yang terakhir. Abomasum sering juga disebut
dengan perut sejati. Abomasum terletak di bagian ventral omasum dan terentang kaudal pada
sisi kanan dari rumen. Abomasum terletak di bagian kanan bawah dan jika kondisi sangat
asam, maka abomasum dapat berpindah ke kiri. Pada anak sapi (pedet) abomasum
mempunyai ukuran lebih besar dibanding ketiga bagian lambung yang lain. Abomasum
berbentuk memanjang, yang terdiri dari 3 bagian yaitu, kardia, fundus dan pylorus. Di
abomasum terdapat plika abomasi.

3.2.6 Usus Halus (Intestinum Tenue)

Usus halus adalah saluran pencernaan diantara lambung dan usus besar, yang
merupakan tuba terlilit yang merentang dari sfingter pilorus sampai katup illeosaecal,

9
tempatnya menyatu dengan usus besar. Usus halus terbagi atas 3 bagian yaitu Duodenum,
Jejenum, dan Ileum.

1. Duodenum

Keterangan :
1. Pankreas
2. Duodenum

1
2

Duodenum merupakan bagian yang pertama dari usus halus yang sangat dekat dengan
dinding tubuh dan terikat pada mesenterium yang pendek, yaitu mesoduodenum. Memiliki
panjang sekitar 1-1,2 meter. Duodenum sangat berdekatan dengan hati dan diikat oleh
ligamentum hepatoduodenum. Duktus yang berasal dari pankreas dan hati masuk ke bagian
pertama dari duodenum. Duodenum merupakan sambungan dari pylorus dan ke arah kaudal
pada sisi kanan menuju ke pelvic inlet. Duodenum kemudian menjulang ke sisi kiri di
belakang dari mesenterium dan depannya bersambungan dengan jejunum. Saluran yang
berasal dari hati dan saluran pankreas, menyatu ke dalam duodenum, pada jarak yang pendek
di belakang pylorus.

2. Jejenum

Keterangan :
1. Jejenum
1

10
Jejunum dan illeum terfiksir secara longgar, namun secara keseluruhan menempati posisi
yang konstan yaitu dibagian ventral cavum abdomen. Perbedaan jejunum dan illeum tidak
jelas. Secara konvensional illeum bagian yang pendek dengan lapisan ototnya lebih banyak
sehingga terkesan lebih kenyal, dan bagian yang berhubungan langsung dengan cecum.

3. Ileum

Keterangan :
1. Ileum

Di bagian terakhir dari usus halus adalah ileum. Persambungan antara ileum dengan usus
besar adalah osteum iliale. Illeum merentang sampai menyatu dengan usus besar dengan
panjang 2-2,5 meter.

3.2.7 Usus Besar (Intestinum Crasum)

Usus besar merupakan bagian akhir dari proses pencernaan, karena sebagai tempat
pembuangan, maka diusus besar sebagai nutrien telah dicerna dan diabsorbsi dan hanya
menyisihkan zat-zat yang tidak tercerna. Panjangnya ±1,5 m, lebarnya 5-6 cm. Lapisan-
lapisan usus besar dari dalam ke luar adalah selaput lendir, lapisan otot melingkar, lapisan
otot memanjang, dan jaringan ikat. Pada pertemuan antara usus halus dan usus besar terdapat
suatu penyempitan yang disebut klep ini berfungsi untuk menjaga makanan yang sudah
masuk kedalam usus besar tidak dapat kembali ke usus halus. Usus besar terdiri dari:
Caecum, Colon, dan Rectum.

11
2

1
Keterangan :
1. Caecum
2. Colon
3. Rectum

3.2.8 Anus

Keterangan :
1. Anus

Anus merupakan bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rektum


dengan dunia luar. Merupakan bagian akhir dari canalis alimentaris dan terletak pada basis
ekor. Bagian luar ditutupi oleh kulit tipis, tidak berbulu dan mengandung kelenjar sebaceous
(kelenjar minyak) dan kelenjar sudoriferus (kelenjar keringat). Lumen pada anus (canalis
anal) tertutup kecuali saat defekasi, yang dibantu oleh otot spincter ani (berfungsi untuk
menutupi anus) dan lipatan membrane mukosa.

3.3 Kelenjar-Kelenjar Sistem Pencernaan Hewan

Glandula atau kelenjar pencernaan yang kami bahas pada kesempatana ini adalah
glandula salivalis, glandula pancreas dan glandula hati.

3.3.1 Glandula Salivalis

12
Glandula Salivalis terdiri atas Glandula Parotis, Glandula Submandibularis, Glandula
Sublingualis, Glandula Palatina, Glandula Buccalis, Glandula Molaris, dan Glandula Labialis.

1. Glandula parotis

Glandula ini terletak di daerah penghubung antara kepala dan leher, menempel
dengan kartilago auricular, bagian ujung lebih ke bagian ventral dan bagian punggung
dari glandula terbagi menjadi dua di daerah ventral dari kartilago auricular sehingga
membentuk huruf V. Glandula ini berwarna kehitaman segar pada anjing, domba dan
kambing, merah kecokletan pada sapi, pucat pada babi. Ductus parotisnya terbentuk
dari dua atau tiga cabang yang bersatu membentuk saluran yang lebih besar. Bermuara
di cavitas bucalis tepatnya di daerah punggung dari papilla kecil.

2. Glandula Submandibularis

Terletak di dalam trigonum submandibulare, dibungkus oleh dua lembar fascia colli
superficialis. Berbentuk oval seperti telur dan terletak di antara maxilla bagian luar dan
maxilla bagian dalam. Ukurannya lebih kecil dibandingkan glandula parotis. Ductus
mandibularisnya bermuara di daerah atas agak ketengah dari glandula sublingualis.

3. Glandula Sublingualis

Glandula sublingualis merupakan glandula salivarius yang paling kecil dibandingkan


glandula salivarius yang lainnya. Terletak di balik lidah, berbentuk pipih, dan dekat
dengn bagian anterior dari glandula mandibularis. Pada anjing berwarna agak
kehitaman, dan agak pink salmon pada sapi.

13
3.3.2 Glandula Pancreas

Glandula pankreas terletak pada penggantung duodenum. Secara tranversal terletak di


dorsal dinding perut. Menyerupai kelenjar salivarius, tapi lebih lunak dan lobusnya menyatu
secara longgar. Warna glandula pancreas adalah merah pucat. Caput pancreatik terletak
dalam flexura proma dari duodenum, dari sini mengikuti

Duodenum descenden sebagai lobus dexter. Dari caput sebelah sinister keluar lobus
kecil dan meruncing melewati dinding abdomen dorsal kemudian menuju ke sinister
bersama-sama curvatura minor ventriculus membentuk aditus bursam omentalem. Bagian
terakhir pancreas dinamakan cauda pancreatik.

Pada herbivora dan carnivora pankreasnya tidak


memiliki caput yang jelas, tetapi seluruh kelenjar membentuk
gelambir-gelambir yang berupa seperempat lingkaran. Pada
kuda, vena.porta dibungkus oleh jaringan Pancreasnya.
Pankeas memiliki 2 saluran yang mengarah keluar yaitu ductus
pancreaticus dan ductus pancreaticus accessorius (anak
saluran). Ductus pankreatikus.accessorius bermuara pada
tempat di seberang papilla anjing.

3.3.3 Glandula Hati

14
Keterangan :
1. Lobus Medialis Dexter
2. Vesica Velea
1 3. Lobus Quadratus
2 4. Lobus Lateral Dexter
4
5.
3

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh. Hati terletak disebelah diafragma yang
dibagi oleh fisura menjadi beberapa lobus. Hepar berbentuk cekung pada bagian caudalnya
dengan permukaan dasarnya pada sisi kanan dan puncaknya pada sisi kiri tubuh. Terletak di
atas abdomen. Permukaan atasnya berbatasan dengan diafragma. Hati dibagi menjadi lobus
kiri dan lobus kanan, dengan lobus kanan lebih besar dibandingkan dengan lobus kiri.

Hepar disusun oleh lobulus-lobulus kecil. Vena sentralis berada pada bagian tengah
tiap lobulus. Vena bergabung menjadi vena yang lebih besar dan membentuk vena hepatika
yang kemudian menuju ke dalam vena cava inferior. Pada hati terdapat lakuna, yaitu ruangan
yang memisahkan antara satu lobulus dengan lobulus lainnya.

15
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Poligastrik adalah sistem pencernaan pada ruminansia terdiri dari rongga mulut (oral),
kerongkongan (oesophagus), proventrikulus (pars glandularis), yang terdiri dari rumen,
retikulum, dan omasum; ventrikulus (pars muscularis) yakni abomasum, usus halus
(intestinum tenue), usus besar (intestinum crassum), sekum (coecum), kolon, dan anus.

Monogastrik adalah organisme dengan perut yang sederhana dan singlebilik pada sistem
pencernaan mereka. Contoh yang paling jelas untuk monogastrik yakni pada manusia. Organ
pencernaan monogastrik terdiri dari mulut, faring, esophagus, lambung, intestinum tenue,
intestinum crissum dan anus.

4.2 Saran

Mahasiswa diharapkan mencari referensi lain mengenai anatomi organ sistem


pencernaan, untuk lebih memahami tentang materi tersebut selain mengikuti praktikum dan
materi di kampus.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011. “Perbedaan Pencernaan Monogastrik dengan Poligastrik pada Hewan”


<http://ginasupriati19.blogspot.co.id/2011/11/pencernaanpoligastrik-dan-
monogastrik.html> diakses tanggal 23 April 2019.

Vala, Helena. 2014. “The Endocrine Glands in the Dog : From the Cell to

Hormone” <http://dx.doi.org/10.5772/53577> diakses tanggal 23 April 2019.

17

Anda mungkin juga menyukai