2015 TA TM 07111293 Bab-3
2015 TA TM 07111293 Bab-3
Setelah sumur diproduksi untuk jangka waktu tertenttu, tenaga yang tersedia
di dalam reservoir semakin berkurang, selain itu semakin lama sumur itu diproduksi,
air mulai ikut terproduksi. Hal ini akan berakibat fluida di dalam tubing akan semakin
Kehilangan tenaga ini bisa diganti dengan tenaga dari luar berupa pemasangan
dengan bantuan tenaga dari luar ini kita kenal dengan nama Artificial Lift.
1. Menurunkan tenaga dasar sumur (Pwf) agar minyak dari reservoir mudah
mengalir ke dalamnya.
perminyakan adalah:
1. Gas Lift
4. Cavity Pump
13
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
14
buatan tidak ditentukan lagi oleh optimum design atau kriteria ekonomis
tetapi oleh physical limitasi. Kondisi sumur vertikal atau directional juga akan
Pemilihan artificial lift yang terbaik untuk sumur onshore belum tentu praktis
untuk sumur offshore dimana ruang yang tersedia di atas platform (anjungan)
sangat terbatas.
Sumber tenaga yang paling ekonomis adalah gas alam, akan tetapi dibatasi
oleh jumlah dan jenis gas alam yang tersedia. Pemakaian diesel fuel perlu
4. Kondisi lingkungan
Kondisi cuaca yang ekstrim panas atau dingin, angin yang keras, debu atau
buatan.
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
15
c. Gas cap drive: Terproduksinya gas dari gas cap selama penerapan metode
Kemungkinan akan terdapat lebih dari satu macam metode yang dapat
yang harus diperhatikan agar dalam pelaksanaannya metode yang digunakan pada
sumur dapat bekerja secara efektif dan optimum sehingga dihasilkan produksi minyak
diantaranya adalah:
• Untuk produktivitas sumur yang lebih besar dari 20.000 bbl/hari metode
yang digunakan adalah Electric Submersible Pump (ESP) atau dapat juga
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
16
digunakan adalah ESP, Hydraulic Pump, dan Gas Lift. Metode Rod Pump
• Untuk produktivitas sumur kurang dari 100 bbl/hari semua metode dapat
2. Tekanan reservoir
flow gas lift tidak cocok, karena gas yang diperlukan akan cukup besar.
• Rod Pump dan Hydraulic Pump dapat bekerja dengan Pwf rendah.
3. Dalam melakukan pekerjaan suatu metode artificial lift, hal yang tidak kalah
suatu sumur tergantung dari seberapa besar minyak yang dapat diproduksikan
pada kedalaman sumur tertentu. Dibawah ini beberapa metode artificial lift
• Untuk kedalam sumur lebih dari 12.000 ft metode yang cocok digunakan
• Untuk kedalaman sumur antara 10.000 – 12.000 ft, semua metode dapat
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
17
• Untuk kedalaman sumur yang lebih kecil dari 8.000 ft semua metode
digunakan, metode yang dapat digunakan adalah gas lift. Fluida dengan
viskositas tinggi akan sangat baik bila diangkat dengan hydraulic pump
yang dihasilkan dan kedalaman suatu sumur saja tetapi yang tidak kalah
Pada kesempatan kali ini penulis hanya akan membahas lebih jauh tentang
Electric Submersible Pump secara umum merupakan jenis artificial lift untuk
sumur yang mempunyai laju produksi relative besar (lebih dari 20.000 bbl/hari) dan
mempunyai tenaga dorong air, juga untuk sumur-sumur yang memiliki water cut
tinggi, GOR tinggi (untuk aliran multi phasa), dan sumur yang memproduksikan
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
18
Pompa ESP merupakan pompa yang disusun secara bertingkat. Pompa ini
digerakkan dengan motor listrik di bawah permukaan melalui suatu poros motor
(shaft) yang memutar pompa, dan akan memutar sudu-sudu (impeller) pompa.
mendorong fluida ke permukaan. Kemudian fluida dengan kecepatan tinggi ini akan
menjadi tenaga potensial. Tenaga potensial akan memberikan head pada cairan.
Volume cairan yang dapat diangkat tiap satuan waktu adalah berbanding
terbalik dengan headnya, makin besar laju alir fluida, maka head per tingkatnya akan
semakin kecil. Total head yang diperoleh adalah jumlah head yang terjadi pada setiap
tingkat (stage) di pompa. Laju alir yang diperoleh dari setiap jenis pompa tergantung
dari kapasitas pompanya. Pemilihan laju alir yang diinginkan hendaknya tidak
melebihi batas yang direkomendasikan dapat dilihat pada pump curve tiap jenis
pompa. Sebab pompa yang dioperasikan melebihi batas yang direkomendasikan akan
pengikisan impeller bagian bawah. Jadi karena kedua alasan di atas, sebaiknya pompa
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
19
Pompa ESP ini memiliki dua komponen utama, yakni impeller dan diffuser.
Fluida masuk melalui intake yang akan diterima oleh impeller paling bawah dari
pompa. Fluida yang masuk akan diputar dengan kecepatan tinggi oleh impeller,
kemudian akibat dari gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh putaran impeller, fluida
akan terlempar keluar yang kemudian akan ditangkap oleh diffuser. Selanjutnya oleh
diffuser tenaga kinetic ini diubah menjadi tekanan yang digunakan untuk mendorong
fluida ke stage berikutnya. Proses ini terjadi secara berulang sampai dengan stage
paling atas. Selama berpindah stage, maka tekanan fluida akan bertambah besar.
Dalam pemilihan artificial lift, terdapat beberapa hal yang menjadi dasar
buatan.
Pemilihan ESP sebagai metode artificial lift yang digunakan didasarkan atas
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
20
5. Dapat dipergunakan pada sumur dengan kandungan water cut yang tinggi,
permukaan dan peralatan di bawah permukaan. Selain itu, terdapat pula beberapa
komponen peralatan yang memiliki fungsi untuk membantu kinerja dari peralatan
utama.
ujung tubing produksi dan dibenamkan kedalam fluida dalam sumur. Motor listrik
Selanjutnya pompa dan gas separator sebagai tempat masuknya fluida ke dalam
pompa pada rangkaian ESP yang dipasang pada bagian atas. Gas separator ini dapat
berupa reserve gas separator, rotary gas separator, dan advanced gas handler.
Motor listrik dihubungkan ke switchboard oleh kabel listrik yang diletakkan (dijepit)
sepanjang tubing.
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
21
Gambar 3.1
dan centralizer berada di bawah permukaan. Check valve dipasang 3 joint di atas
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
22
3.3.3.1.1 Wellhead
Wellhead atau kepala sumur dilengkapi dengan tubing hanger khusus yang
mempunyai lubang untuk cable pack-off atau penetrator. Cable pack-off ini biasanya
Gambar 3.2
Wellhead 3)
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
23
Junction box ditempatkan di antara kepala sumur dan switchboard untuk alas
an keamanan. Gas dapat mengalir ke atas melalui kabel dan naik ke permukaan
menuju switchboard, yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran. Oleh karena itu,
kegunaan dari junction box ini adalah untuk mengeluarkan gas yang naik ke atas tadi.
Junction box biasanya 15 ft (minimum) dari kepala sumur dan normalnya berada
diantara 2 sampai 3 ft di atas permukaan tanah. Fungsi dari junction box antara lain:
2. Sebagai terminal penyambung kabel dari dalam sumur dengan kabel dari
switchboard.
Gambar 3.3
Junction Box 3)
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
24
3.3.3.1.3 Switchboard
yang dilengkapi dengan motor controller, overload, dan underload protection serta
alat pencatat (recording instrument) yang bisa bekerja secara manual ataupun
Pada switchboard biasanya dilengkapi dengan ammeter chart yang berfungsi untu
Gambar 3.4
Switchboard 3)
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
25
3.3.3.1.4 Transformers
menaikkan atau menurunkan tegangan. Alat ini terdiri dari core (inti) yang dikelilingi
oleh coil dari lilitan kawat tembaga. Keduanya, baik core maupun coil direndam
dengan minyak trafo sebagai pendingin dan isolasi. Perubahan tegangan akan
diberikan tinggi agar didapat ampere yang rendah pada jalur transmisi, sehingga tidak
dibutuhkan kabel (penghantar) yang besar. Tegangan input yang tinggi akan
Gambar 3.5
Transformers 3)
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
26
atas Pressure Sensing Instruments, electric motor, protector, intake, pump unit, dan
PSI (Pressure Sensing Instruments) adalah suatu alat yang mencatat tekanan
dan temperature dalam sumur. Secara umum PSI unit mempunyai dua komponen
pokok, yaitu:
Dipasang di bawah motor Type Upper atau Center Tandem, karena alat ini
Merupakan bagian dari system yang mengontrol kerja Down Hole Unit serta
Gambar 3.6
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
27
3.3.3.2.2 Pompa
beberapa tingkat (multistage), bagian-bagian utama pada pompa antara lain, shaft,
bearing, intake screen, dan rumah pompa (housing). Shaft merupakan penghubung
antara motor dan pompa. Shaft berfungsi meneruskan tenaga dari motor sehingga
impeller dapat berputar. Bearing (Bushing) terdapat sepanjang shaft sebagai bantalan
shaft ketika shaft berputar dengan kecepatan tinggi. Intake screen merupakan tempat
yang dilalui fluida pertama kali ketika masuk ke dalam pompa. Dan housing
merupakan bagian ditempatkannya sejumlah stage. Setiap stage terdiri dari satu
impeller dan satu diffuser. Impeller merupakan bagian yang terkunci pada shaft,
sehingga akan berputar mengikuti putaran shaft. Sedangkan diffuser adalah bagian
yang diam.
Gambar 3.7
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
28
Antara impeller dan diffuser pada masing-masing stage terdapat dua thrust
washer, yaitu upthrust washer dan downthrust washer yang berfungsi untuk
mengurangi pengikisan akibat gesekan pada area yang bersinggungan, yang timbul
jika terjadi upthrust ataupun downthrust. Upthrust adalah kondisi dimana laju alir
pompa lebih tinggi dari batas atas recommended range. Hal ini mengakibatkan
impeller menekan ke atas. Sedangkan downthrust adalah kondisi dimana laju alir
pompa lebih rendah dari bawah recommended range. Hal ini mengakibatkan impeller
menekan ke bawah.
Gambar 3.8
Pompa bekerja dengan mengubah energi yang dimulai ketika fluida masuk ke
dalam pompa melalui impeller pada stage paling bawah. Perputaran vane pada
impeller mengakibatkan fluida yang masuk ikut berputar, sehingga fluida memiliki
energi kinetik dan sekaligus terbentuk gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal ini membuat
fluida yang berputar terlempar keluar diterima oleh diffuser. Selanjutnya diffuser akan
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
29
mengubah energi kinetik fluida menjadi energi potensial yang membuat fluida
berpindah ke impeller pada stage berikutnya. Pada proses tersebut fluida memiliki
energi yang semakin besar dibandingkan ketika fluida masuk ke intake pompa.
Kejadian tersebut sepanjang jumlah stage yang dipasang pada pompa untuk
mengatasi Total Dynamic Head (TDH) yang merupakan hambatan untuk fluida naik
housing (tandem) tergantung besarnya TDH yang harus dilawan oleh pompa.
3.3.3.2.3 Intake
Intake merupakan bagian yang berfungsi sebagai tempat masuknya fluida dan
memisahkan antara gas dengan fluida. Bagian intake ini dapat digunakan dengan
screen maupun tanpa screen. Screen ini digunakan tanpa membatasi partikel-partikel
berukuran besar memasuki pompa. Sebab partikel berukuran besar yang ikut
terproduksi dapat menyebabkan stuck pada pompa. Terdapat dua jenis intake yang
Standard intake tidak memisahkan gas dari liquid, namun pada standard
intake pemisahan terjadi secara alami yaitu gas tidak masuk ke intake. Intake jenis ini
dipergunakan apabila kandungan gas bebas yang masuk pada intake tidak terlalu
besar (berkisar antara 10 % - 15 %). Gas separator merupakan jenis intake yang telah
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
30
dimodifikasi untuk mencegah gas bebas dalam volume berlebih masuk ke pompa.
Karena gas bebas dalam jumlah berlebih akan menimbulkan masalah berupa gas
interference ataupun gas lock. Keduanya dibedakan berdasarkan jumlah gas yang
masuk ke pompa. Gas interference merupakan kondisi dimana gas berlebih masuk
impeller. Sedangkan gas lock merupakan efek lanjut dari gas interference.
Pada pompa terdapat Pump Intake Pressure (PIP) yang lebih rendah daripada
Pwf, jika PIP < Pb hal tersebut mengakibatkan gas yang terlarut pada minyak keluar
menjadi gelembung-gelembung gas bebas (free gas). Apabila volume gas bebas ini
terlalu besar akan mengakibatkan turunnya densitas fluida dan dapat mengakibatkan
pompa menjadi tidak efektif. Untuk itu perlu digunakan gas separator yang berfungsi
memisahkan gas dengan fluida. Terdapat dua jenis gas separator yang digunakan,
yaitu:
Gas separator tipe ini dapat memisahkan sekitar 20 % gas bebas dari fluida.
Prinsip kerja reserve gas separator adalah dengan membelokkan gas ke arah
dengan mengubah arah aliran fluida. Fluida yang mengandung gas masuk ke
separator melalui celah intake. Pada annulus antara housing dan stand pipe,
gas bebas bergerak naik sedangkan cairan bergerak ke bawah. Gas bebas ini
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
31
cairan dengan kandungan gas yang lebih kecil masuk ke pick up impeller pada
Gambar 3.9
Gas separator tipe ini dapat memisahkan sampai 90 % gas bebas yang
terdapat pada intake. Rotary gas separator terdiri dari spiral inducer dan
centrifuge terdapat pada shaft. Fluida yang masuk melalui celah intake,
cairan dengan jumlah gas lebih kecil didorong masuk ke pompa melalui
crossover. Sedangkan gas bebas tetap berada di tengah, melalui crossover dan
Gambar 3.10
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
32
Advanced Gas Handler (AGH) digunakan untuk sumur dengan GOR produksi
yang sangat tinggi untuk menghindari terjadinya gas lock. Prinsip kerka AGH adalah
memisahkan gas dari fluida tetapi gas ikut terproduksikan dengan cara gas tersebut
Gambar 3.11
AGH digunakan dengan pertimbangan free gas yang masuk ke dalam pompa
mencapai 20 % atau 30 % atau lebih. AGH juga dapat dipasang bersama dengan
rotary gas separator pada sumur dengan GOR yang sangat tinggi.
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
33
3.3.3.2.5 Protector
Protector sering juga disebut dengan Seal Section (Centrilift) atau Equalizer
3. Tempat duduknya thrust bearing (yang mempunyai bantalan axial dari jenis
marine type) untuk meredam gaya axial yang ditimbulkan oleh pompa.
sebagai akibat dari perubahan temperatur dari motor pada saat bekerja dan
dimatikan.
1. Labyrinth Protector
Terdapat 2 bagian utama, yaitu shaft tube dan u-tube. Shaft tube berfungsi
untuk mengisolasi ruang dari perputaran shaft agar fluida sumur dan minyak
pelumas motor yang berada dalam kontak langsung agar tidak tercampur.
minyak pelumas motor dan fluida sumur dapat naik dan turun. Ketika motor
bekerja maka fluida sumur dalam volume kecil berada pada protector dan
sumur turun. Sedangkan ketika motor berhenti bekerja maka fluida sumur
dalam kolom lebih besar masuk dan minyak pelumas motor akan menyusut,
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
34
Gambar 3.12
Labyrinth protector 3)
minyak pelumas motor. Bag memberikan ruang saat minyak pelumas motor
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
35
menyusut.
Gambar 3.13
Positive Seal 3)
Jenis motor Electric Submersible Pump adalah motor listrik induksi dua kutub
tiga fasa yang diisikan dengan minyak pelumas khusus yang mempunyai tahanan
listrik (dielectric strength) tinggi. Dipasang paling bawah dari rangkaian, dan motor
tersebut digerakkan oleh arus listrik yang dikirim melalui kabel dari permukaan.
Motor listrik berfungsi untuk menggerakkan pompa dengan mengubah tenaga listrik
1. Sebagai pelumas
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
36
sudah ditentukan oleh pabrik, yaitu berwarna jernih, tidak mengandung bahan kimia,
lubricant dan tahan panas. Minyak yang diisikan akan mengisi semua celah-celah
Gambar 3.14
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
37
2. Stator (gulungan kabel halus yang stationer dan menempel pada badan
motor).
Stator menginduksi aliran listrik dan mengubah menjadi tenaga putaran pada
rotor, dengan berputarnya rotor maka poros (shaft) yang berada di tengahnya akan
ikut berputar, sehingga poros yang saling berhubungan akan ikut berputar pula (poros
pompa, intake, dan protector). Panas yang ditimbulkan dari perputaran rotor ketika
motor bekerja dihantarkan ke housing motor dan selanjutnya panas dibawa oleh
fluida sumur yang mengalir. Oleh karena itu, motor harus dipasang di atas perforasi
agar fluida mengalir melalui motor protector, dan intake pompa. Namun jika motor
Kabel terbuat dari bahan tembaga (Cu) atau aluminium (Al) dengan bentuk bulat atau
pipih (flat). Kabel harus tahan tegangan tinggi, temperatur tinggi, tekanan migrasi
gas, dan tahan terhadap resapan cairan dari sumur. Untuk itu kabel harus mempunyai
isolasi dan sarung yang baik, bagian dari kabel biasanya terdiri dari konduktor,
Terdapat dua jenis kabel yang dibedakan berdasarkan konfigurasi kabel, yaitu
round cable dan flat cable. Round cable dibungkus dengan karet yang disebut dengan
rubber jacket, sehingga mempunyai daya tahan yang lebih lama dari flat cable.
Namun, round cable memerlukan tempat yang lebih luas dibandingkan flat cable.
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
38
sarung (sheath), dan armor. Konduktor diisolasi dengan material yang sesuai
temperatur sumur. Isolasi yang digunakan pada kabel dapat berupa polyethylene atau
Propylene Diane Monomer) pada sumur dengan temperatur tinggi. Insulasi yang
protective barrier dan braid untuk melindungi isolasi dan konduktor dari fluida fluida
sumur yang bersifat asam dan korosif. Jacket pada kabel memberikan perlindungan
terhadap kimia dan mekanik. Sedangkan armor pada bagian luar kabel memberikan
Gambar 3.15
Untuk konstruksi pada konduktor dapat berupa solid, stranded, atau stranded
and compacted. Konduktor jenis stranded terbentuk dari beberapa helai konduktor,
sehingga terdapat celah diantara setiap helai konduktor. Akibatnya, konduktor jenis
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
39
ini memiliki diameter yang lebih besar dibandingkan dengan konduktor jenis solid
dan stranded and compacted. Untuk mendapatkan diameter konduktor yang kebih
kecil sekaligus menghilangkan celah antara helai konduktor maka konduktor jenis
stranded dibuat lebih padat. Konduktor jenis ini disebut stranded and compacted.
Secara umum ada dua jenis kabel yang biasa dipakai di lapangan, yaitu:
sumur dengan temperatur yang cukup tinggi sampai mencapai 400oF. Untuk
sumur bersuhu tinggi (lebih dari 250oF) perlu dipasang epoxy untuk
Check Valve berfungsi untuk menahan fluida agar tidak turun kembali ke
dalam sumur apabila pompa dimatikan. Biasanya check valve dipasang dua sampai
tiga joint di atas pompa. Jika check valve tidak dipasang maka akan menyebabkan
aliran balik (back flow) dari fluida. Aliran balik dapat menyebabkan putaran impeller
berbalik arah, dan jika unit ESP dinyalakan pada saat itu juga, maka dapat
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
40
menyebabkan shaft pompa putus. Selain itu, bila tidak digunakan check valve, waktu
mengalirkan fluida pada saat pompa dinyalakan akan menjadi lebih lama. Hal ini
terjadi karena fluida harus memenuhi tubing terlebih dahulu sebelum akhirnya
mengalami flow back dan masih memenuhi tubing dan pada saat pompa kembali
Pada rangkaian ESP yang menggunakan check valve, maka bleeder valve juga
harus digunakan. Alat ini dipasang satu joint di atas check valve dan berfungsi
mencegah pencabutan tubing yang berisi fluida. Sebab fluida di dalam tubing akan
jatuh ke permukaan pada saat tubing dicabut. Drain valve dibuka dengan
menjatuhkan suatu batang (rod) ke dalam drain valve plug, sehingga fluida jatuh ke
annulus.
monitor. Alat ini terbilang cukup canggih dengan kemampuan mengukur beberapa
parameter secara bersamaan, yaitu intake pressure (PI), intake temperature (TI),
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
41
3.3.3.3.4 Centralizer
bergeser (berada di tengah antara annulus dan casing) pada saat operasi, sehingga
pompa dapat digunakan secara efektif dan efisien. Berikut ini adalah hal-hal yang
1. Menghitung oAPI
o 141.5
API = – 131.15 ..................................................................................(3.1)
𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
42
5. Menghitung PIP
Menghitung Pr
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃
Pr = ..........................................................................................................(3.7)
𝑃𝑃𝑃𝑃
Menghitung Tr
𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵
Tr = ........................................................................................................(3.8)
𝑇𝑇𝑇𝑇
Z = Z0 + ω.Z1 ................................................................................................(3.9)
5,04 x 𝑍𝑍 x 𝑇𝑇
Bg = ..............................................................................................(3.10)
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃
𝑄𝑄𝑄𝑄 x 𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺
Tg = ................................................................................................(3.11)
1000
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
43
𝑄𝑄𝑄𝑄 x 𝑅𝑅𝑅𝑅
Sg = ...................................................................................................(3.12)
1000
Vt = Vo + Vg + Vw .....................................................................................(3.17)
17. %Free Gas After GS = (Vg After GS/Vt After GS) x 100 % .....................(3.21)
Untuk pemilihan tipe pompa, didasarkan pada volume total setelah dipasang
gas separator sesuai dengan Qallowance yang boleh diproduksikan ke permukaan dari
Qmax. Oleh karena itu hal pertama untuk menentukan tipe pompa apa yang akan
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
44
digunakan, dihitung dulu Qmax yang dapat diproduksikan dari suatu sumur. Setelah
Qmax didapat, hal selanjutnya adalah menentukan Qallowance yang boleh diproduksikan
ke permukaan dengan batasan kandungan free gas pada laju alir yang diproduksikan
total setelah dipasang gas separator. Jumlah volume total ini yang menjadi indikasi
hubungan antara tekanan alir dasar sumur (Pwf) terhadap laju alir fluida (Q) pada
suatu tekanan reservoir (Pr) tertentu. Kurva Inflow Performance Relationship (IPR)
dapat digunakan untuk menentukan nilai potensi produksi dari suatu sumur.
kondisi sumur saat ini dan dapat dijadikan pedoman dalam melakukan desain ulang
penggunaan ESP.
Menghitung Pr
Menentukan Nilai
Menentukan Nilai J
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
45
𝐶𝐶𝐶𝐶
Tan β = ..............................................................................................................(3.29)
𝐶𝐶𝐶𝐶
𝐶𝐶𝐶𝐶
Tan α = ..............................................................................................................(3.30)
𝐶𝐶𝐶𝐶
Setelah diperoleh nilai Qmax, selanjutnya dapat ditentukan nilai Qallowance. Setelah
ditentukan Qallowance, selanjutnya dapat ditentukan jenis pompa apa yang harus
dipasang berdasarkan volume total pada sumur setelah dipasang gas separator.
kebutuhan, maka dapat dipilih pompa dengan membandingkan horse power yang
menghitung Total Dynamic Head (TDH) terlebih dahulu. Berikut ini adalah tahapan
1. Menentukan SG Composite
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
46
Fl per 1000 ft didapat dari memplot laju produksi fluida dengan ukuran tubing
𝑃𝑃𝑃𝑃ℎ x 2.31
THP = ...........................................................................................(3.35)
1.02
Protector merupakan salah satu komponen yang penting pada pompa Electric
ukuran yang tepat, mampu mengalirkan power yang diperlukan, memiliki kapasitas
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
47
yang memadai terhadap ekspansi minyak dan sesuai dengan jenis motor dan pompa
yang digunakan.
Dalam suatu pemilihan kabel yang akan digunakan, terdapat beberapa hal
panjang kabel ditentukan berdasarkan kedalaman pompa ditambah 100 ft, sehingga
dapat terhubung secara aman. Memiliki material konduktor, konstruksi, dan armors
yang sesuai denagn kondisi sumur dengan mempertimbangkan korosifitas, efek gas,
dan temperatur dari sumur tersebut. Pemilihan kabel listrik ditentukan oleh besarnya
arus listrik yang mengalir, penurunan voltage, serta clearance antara tubing collar
dengan casing. Dianjurkan untuk memilih jenis kabel yang mempunyai penurunan
Dari grafik, voltage drop per 1000 ft didapatkan sebesar 27 volt per 1000 ft
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa
48
Surface Voltage = Name Plate Motor Volt + Total Voltage Drop .............(3.41)
Pemilihan switchboard harus didasarkan pada total HP, current, dan surface
Evaluasi dan Desain Ulang Electric Submersible PUMP pada Sumur PA 25, PA 37, PA 55 dan PA 90 di Lapangan Pascal
Reinaldi Ragasa