Bismillaahirrohmaanirrohiim
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan hidayah serta
karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
dengan lancar tanpa halangan yang berarti.
Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, serta sahabat-sahabatnya, pengikut-pengikutnya yang
setia menyampaikan risalahnya sampai akhir zaman.
Sehubungan dengan keterbatasan kemampuan dan ilmu yang
dimiliki, maka bila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan dan
kekeliruan mohon kiranya dapat memberikan kritik serta saran yang dapat
membawa kepada kebaikan. Pada kesempatan ini pula penulis ucapkan
terima kasih kepada Bapak Prabowo Adi Widayat, M.Pd.I selaku dosen
pengampu mata kuliah Bahasa Arab 2 yang telah membimbing penulis
hingga terselesaikan makalah yang sederhana ini. Mudah-mudahan atas
bantuan serta bimbingan semua pihak, Allah SWT akan membalasnya
dengan pahala yang setimpal, aamin yaa Rabbal aalamiin.
Akhirnya kepada Allah SWT penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
PENULIS
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL..........................................................................................
....................... i
KATA
PENGANTAR.................................................................................
............................. ii
DAFTAR
ISI...............................................................................................
............................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang.....................................................................................
.................. 1
1.2 Rumusan
Masalah.......................................................................................
........... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dari Isim Ma’rifat dan Isim
Nakirah............................................... 2
2.2 Pembagian Isim Ma’rifat dan Isim
Nakirah....................................................... 3
2.3 Pengaplikasian Isim Ma’rifat dan Isim Nakirah di dalam
bentuk kalimat..... 6
BAB III KESIMPULAN DAN
PENUTUP.....................................................................................
........................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
2.1 Pengertian dari isim ma’rifah dan isim nakirah
Kaidah: القاعدة
Isim Nakirah
والنكرة كل اسم شائع في جنسه ل يختص به واحد دون آخر
وتقريبه كل ما صلح دخول اللف واللما عليه نحوالرجل والغلما
Isim nakirah ialah isim yang jenisnya bersifat umum yang tidak
menentukan sesuatu perkara dan lainnya. Singkatnya ialah, setiap isim
yang layak dimasuki alif dan lam, contoh : الرجل atau الغلما (asalnya
رجلdan )غلما.
2.2 Pembagian Isim Ma’rifat dan Isim Nakirah
1. Pembagian Isim Ma’rifat
A. Isim ‘Alam
Kaidah:
القاعدة
1
Dan isim ‘alam itu terbagi pula pada isim, kunyah dan laqab. Yang
dimaksud dengan kunyah yaitu setiap sebutan nama atau panggilan yang
tersusun dari dua kata dengan cara idhafat. Dan laqab yaitu setiap
panggilan yang menunjukkan ketinggian martabat atau merendahkannya.
B. Isim Dhamir
Isim dhamir yaitu isim kata ganti untuk pembicara atau orang
pertama, dan untuk orang yang diajak bicara atau orang kedua, seperti :
انا = saya, dan = انتengkau (lk), dan untuk orang ketiga = هوdia (lk).
Dan dhamir itu terbagi kepada dua bagian, yaitu:
1. Dhamir bariz
2. Dhamir mustatir
Yang dimaksud dengan dhamir bariz adalah dhamir yang ada
bentuknya (berupa lafadz) seperti ( ) تpada فهمممت. Dan dhamir
mustatir adalah dhamir yang tidak ada bentuknya (tidak tampak berupa
lafadz), melainkan hanya dalam pemahaman saja, seperti dhamir pada fi’il
فهمdhamirnya هو. Dan dhamir bariz itu terbagi pada munfashil dan
muttashil. Dhamir munfashil yaitu dhamir yang tampak karena berdiri
sendiri dalam pengucapan, seperti = اناsaya, dan = نحممنkita. Dan
dhamir muttashil yaitu dhamir yang tampaknya seakan-akan
merupakan bagian atau suku kata dari kata-kata sebelumnya seperti ( ) ت
pada فهمتdan ( ) اpada فهما.
C. Isim Mubham
Yang dikehendaki adalah isim isyaroh dan isim maushul, dikarenakan
makna keduanya yang samar (mubham), yang bisa tertentu dengan
melalui isyaroh dan shilah.3[7]
1. Isim Isyaroh
2. Yaitu isim yang dicetak untuk perkara yang diisyarohi yang
tampak dengan jari (telunjuk) dan sesamanya.
Contoh : هؤلءا, هذه,هذا
2. Isim Maushul
2
3
Yaitu isim yang menunjukkan sesuatu/seseorang yang tertentu
dengan cara menyebutkan suatu kalimat sesudahnya yang disebut selatul-
maushul.4[8] Dan lafadz-lafadznya adalah :
الذى : yang digunakan untuk seorang laki atau sesuatu jenis
mudzakkar
اللذين/ اللذان: yang digunakan untuk dua orang/benda jenis
mudzakkar
الولى/الذين : yang digunakan untuk jama’ manusia mudzakkar
4
5
Yaitu isim munada’ yang ditentukan maksudnya, maka dengan
sebab itu jadilah isim ma’rifat (isim munada’ yaitu isim yang diseru
dengan kata seru ) يا.
Contoh :
يا رجل = Hai! Bung!
يا غلما = Hai nak!
2.3 Pengaplikasian isim ma’rifat dan isim nakirah didalam bentuk
kalimat
A. Contoh-contoh dari Isim Ma’rifat
1. Contoh dari Isim Alam :
ابو بكر يذهب الى السوق- = Abu bakar sedang pergi ke pasar
هارون الرشيد يشتري الرز- = Harun Ar-Rasyid sedang membeli beras
Keterangan :
Apabila kita perhatikan setiap isim dalam kalimat-kalimat di
atas, kita akan melihat bahwa kata ( كتابbuku), ( رجلseorang laki-laki),
( ورقةkertas), ia tidak menunjukkan kepada benda tertentu yang sudah
kita kenal. Isim seperti ini disebut dengan Isim Nakirah.
BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Isim Ma’rifat, yaitu suatu isim yang menunjukkan pada suatu benda
tertentu yang bersifat khusus, dan Isim Nakirah, yaitu suatu isim yang
tidak menunjukkan pada suatu benda tertentu yang bersifat umum. Di
samping itu, macam-macam Isim Ma’rifat dan Isim Nakirah antara lain:
Isim Ma’rifat terbagi menjadi 7 macam, yaitu: Isim Alam, Isim
Isyaroh, Isim Maushul, Isim Dhamir, Isim-isim yang dimasuki Alif dan Lam,
Isim yang di idhofahkan pada isim ma’rifat dan Isim Ma’rifat dengan sebab
Nida’. Dan Isim Nakirah tidak ada pembagiannya atau macam-macamnya.
Akhirnya, penulis pribadi megucapkan terima kasih kepada Allah
SWT, dan kepada Bapak Prabowo Adi Widayat, M.Pd.I selaku dosen
pengampu yang telah membimbing penulis dalam membuat makalah
yang sederhana ini. Dan penulis berharap kritikan serta saran dari dosen
pengampu maupun dari pembaca itu sendiri. Tentunya kritikan yang
membangun dan membawa kepada kebaikan bagi penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Umam, Prof. Dr. H. Chatibul dkk, Kaidah Tata Bahasa Arab, (Jakarta:Darul
Ulum Press), 2010