Capital Budgeting
Capital Budgeting ialah keseluruhan dari proses perencanaan dan
pengambilan keputusan terhadap pengeluaran dana dimana jangka waktu
pengembalian dana tersebut lebih dari 1 tahun atau memerlukan jangka waktu
yang panjang.
Alasan kenapa perlu Capital Budgeting?
1. Karena investasi aset tetap membutuhkan jangka waktu yang sangat
panjang.
2. Investasi aset tetap memerlukan jumlah dana yang besar
3. Investasi aset tetap berhubungan dengan harapan terhadap penerimaan di
masa yang akan datang.
4. Kesalahan perencanaan akan berakibat fatal/rugi
Tahapan Perencanaan Capital Budgeting
Survey pasar, study kelayakan bisnis konsumen, bahan baku, transportasi, sumber
energi, karakteristik masyarakat, pengolahan limbah, perencanaan
kedepan(ekspansi pasar).
Jenis-Jenis Investasi
1. Investasi penggantian, yaitu investasi yang dilakukan untuk mengganti alat
produksi yang sudah rusak atau habis masa pakai. Tujuan utamanya adalah
untuk meningkatkan efisiensi.
2. Investasi penambahan kapasitas, yaitu menambah alat produksi atau
memperluas area produksi. Tujuannya adalah untuk memenuhi permintaan
yang semakin meningkat.
3. Investasi penambahan jenis produk baru, yaitu investasi yang dilakukan
dengan menambah alat produksi dan melengkapi alat yang sudah ada.
Tujuannya adalah menghasilkan varien produk baru untuk mengantisipasi
kejenuhan pasar.
4. Investasi lain lain, yaitu investasi yang tidak ada kaitannya dengan bisnis
sebelumnya.
B. Payback Period
Mengukur lamanya jangka waktu yang dibutuhkan untuk menaik kembali
semua pengeluaran investasi yang telah dilakukan. Dasar analisa payback
period adalah aliran kas bersih bersih tiap tahun dengan total pengeluaran
investasi yang telah dikeluarkan.
Kegunaaan NPV
1. Untuk menutupi kelemahan dimetode ARR,PP,DPP
2. Memperhitungkan waktu dan nilai uang.
3. Semua diperhitungkan dari awal sampai akhir
4. Metode paling sempurna saat ini
Kriteria BRR
1. Jika PI > 1, NPV positif maka investasi layak.
2. Jika PI < 1, NPV negatif maka investasi layak.
3. Jika tawaran investasi > 1 maka pilih investasi dengan PI paling besar.
Kriteria IRR
1. Jika IRR > R3 maka investasi layak.
2. Jika IRR > R3 maka investasi tidak layak.
3. Jika tawaran investasi lebih daru 1 pilih IRR paling tinggi atau besar.
Rumus IRR
P 2−P 1
IRR=P 1−C 1
C 2−C 1
P1=DF1
P2=DF2
C1=NPV1
C2=NPV2
Break Even Point adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara
biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan. Sering pula disebut
“Cost-Profit-Volume” analysis. Masalah break even baru muncul apabila suatu
perusahaan di samping mempunyai biaya variabel juga mempunyai biaya tetap.
Asumsi-Asumsi Dasar
1. Biaya di dalam perusahaan dibagi dalam golongan biaya variabel dan
golongan biaya tetap.
2. Besarnya biaya variabel secara totalitas berubah-ubah secara proporsionil
dengan volume produksi/penjualan. Ini berarti bahwa biaya variabel per
unitnya adalah tetap sama.
3. Besarnya biaya tetap secara totalitas tidak berubah meskipun ada
perubahan volume produksi/penjualan. Ini berarti bahwa biaya tetap per
unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume kegiatan.
4. Harga jual per unit tidak berubah selama periode yang dianalisa.
5. Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk. Apabila diprodusir
lebih dan satu macam produk, perimbangan penghasilan penjualan antara
masing-masing produk atau “sales mix” nya adalah tetap konstan.
Manfaat Break Even Point
1. Menentukan posisi laba rugi perusahaan.
2. Menentukan penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan
tidak mengalami kerugian.
3. Menentukan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh
keuntungan tertentu.
Penentuan Break Even Point
1. Dengan membuat gambar BEP (Chart).
2. Perhitungan matematis.
3. Efek perubahan berbagai faktor terhadap BEP
o Efek perubahan harga jual per unit dan jumlah biaya terhadap BEP.
o Efek perubahan sales mix terhadap BEP.
Rumus Aljabar/Matematis
a. Dasar Unit
FC
BEP = ---------------
P-V
b. Dasar Sales(dalam rupiah)
FC
BEP = -----------
1-VC/S
Keterangan:
FC = Fixed Cost/ Biaya Tetap
P = Price Per Unit
V= Varibale Cost Per Unit
S = Sales
c. Sales Minimal
FC-Profit
SM = ------------
1-VC/S
d. Target Keuntungan dinyatakan dalam persentase
FC
SM = ------------------------------------
1-{VC/S+ Profit Margin)
e. Target Keuntungan Sesudah EAT dan Pajak
1
FC + [ ---------- x EAT ]
1-Tax
SM(Rp) = -------------------------------------------
1-VC/S
f. Margin Of Safety
Budgeted Sales - BEP
MOS = ----------------------------- x 100%
Budgeted Sales
g. Contribution Margin
CM = Sales – VC
LEVERAGE
Leverage adalah penggunaan aset tetap atau sumber dana jangka panjang
dimana dalam penggunaannya menimbulkan beban tetap. Sumber dana
jangka panjang misalnya saham preferen dan obligasi. Aset tetap yang
memiliki nilai ekonomis akan dikenakan beban tetap. Kenapa perusahaan
mau mengambil risiko menggunakan aset tetap dan sumber dana jangka
panjang? Karena perusahaan mengharapkan timbal balik, timbal balik
yang diharapkan lebih besar dari apa yang telah perusahaan keluarkan.
Untuk mengukur risiko bisnis bisa menggunakan leverage.
TS-VC
DOL = -------------------
TS-VC-FC
Jika DOL 2,5% itu artinya setiap kenaikan sales naik 1% makan EBIT
naik (1%x2,5) jadi naik 2,5%. Semakin tinggi DOL maka akan
semakin besar harapannya naik jika salesnya naik dan sebaliknya.
2. Financial Leverage
Financial Leverage adalah penggunaan sumber dana jangka panjang
yang menimbulkan beban tetap berupa bunga. Bisa obligasi maupun
kredit investasi. Financial Leverage mengukur kepekaan perubahan
EPS terhadap perubahan EBIT. Untuk mengukur kepkaan perubahan
tersebut menggunkan Degree of Financial Leverage (DFL).
Persentase Perubahan EPS
DFL = ---------------------------------------------
Persentase Perubahan EBIT
Sales-VC-FC
DFL = ---------------------------
Sales-VC-FC-I
Sales-VC-FC
DFL = -----------------------------------------
Sales-VC-FC-I-{1/1-t x DSP)
Combined Leverage
Combined Leverage adalah penggunaan set tetap dan sumber dana jangka
panjang dalam operasional perusahaan dimana diharapkan bisa
memperoleh EPS yang lebih tinggi, kenapa? Ketika dia menggunakan 2
Leverage berarti mempunyai 2 risiko. (2 Cost = Operasional dan Bunga).
Untuk mengukur kepekaan perubahan laba per lembar saham terhadap
perubahan penjualan adalah Degree of Combined Leverage.
DCL = DOL x DFL
ANALISIS SURAT BERHARGA(BAGIAN 1)
Bentuk Investasi
1. Saham biasa (common stock)
2. Saham preferen (prefered stock)
3. Obligasi (bonds)
Saham
Bukti kepemiikan saham suatu usaha atau badan
Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan atau PT. Dengan kata lain saham adalah suatu
sertifikat atau program yang memiliki fungsi sebagi bukti kepemilikan
suatu perusahaan.
Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik
kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat
berharga tersebut, saat ini berupa kertas elektronik berupa pdf. Posisi
kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan
di perusahaan tersebut.
Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagian
pendapatan tetap atau deviden dari perusahaan serta kewajiban
menanggung risiko kerugian yang diderita perusahaan. Orang yang
memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil bagian dalam
mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya
berdasarkan besar kecil saham yang dipunyai. Semakin banyak persentase
saham yang dimiliki maka semakin besar hak suara yang dimiliki untuk
mengontrol operasional perusahaan.
Persamaannya dengan obligasi adalah adanya klaim atas laba dan aset
sebelumnya, deviden tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak
tebus serta dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa.
Jadi saham preferen adalah saham yang pemiliknya memiliki preferensi
atau hak lebih dibanding hak pemilik saham biasa terutama dalam dua hal:
Pembagian dividen
Pemegang saham preferen akan mendapatkan dividen lebih dulu sisanya
barulah diperuntukkan bagi pemegang saham biasa.
Pembagian kekayaan
Jika perusahaan dibubarkan atau dilikuidasi maka dalam hal pembagian
kekayaan atas modal yang dimiliki, pemegang saham preferen didahulukan
dibanding pemegang saham biasa.
Obligasi
Obligasi adalah surat utamg yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan
swasta dimana yang menertibkan mengakui mempunyai utang kepada siapa saja
yang memegang obligasi tersebut dan wajib melunasinya pada saat jatuh tempo.
Jenis-Jenis Obligasi
1. Obligasi dilihat dari sisi penerbitnya
a. Government bond, adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
pusat.
b. Municipal bond, adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
daerah.
c. Corporate bond, adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan
swasta.
2. Oligasi dilihat dari sisi atau cara pembayarannya
a. Zero coupon bond, adalah obligasi yang tidak ada bunga.
b. Coupon bond, adalah obligasi yang mempunyai bunga.
Terdapat bunga tetap dan bunga mengambang.
3. Obligasi dilihat dari cara penukarannya
a. Convertible bond, adalah obligasi yang pada saat jatuh tempo bisa
ditukar dengan saham milik penerbit obligasi.
b. Exchangeable bond, adalah obligasi yang pada saat jatuh tempo bisa
ditukar dengan saham perusahaan yang berafiliasi dengan penerbit
obligasi.
c. Collable bond, adalah obligasi yang memberikan hak kepada pembeli
obligasi untuk melakukan pembayaran pada waktu yang telah
ditentukan sebelumnya.
d. Putable bond, adalah obligasi yang memberikan hak kepada pembeli
obligasi untuk meminta pelunasan pada waktu yang telah ditentukan.
4. Obligasi yang dilihat dari sisi jaminannya
a. Secure bond, adalah obligasi dengan jaminan aset tertentu.
b. Mortgage bond, adalah obligasi dengan jaminan aset berupa real
property misalnya tanah, gedung, bangunan, dll.
c. Guaranted bond, adalah obligasi dengan jaminan pihak ketiga bisa satu
organisasi atau badan atau grup usaha.
d. Collateral trust bond, adalah obligasi dengan jaminan aset berupa surat
berharga.
e. Unsecure bond, adlah obligasi tanpa jaminan, jaminan biasanya berupa
kepercayaan penuh.
Harga Obligasi
1. At discount
Obligasi yang dijual dengan harga dibawah nominal (harganya lebih
murah).
2. At par
Obligasi yang dijual dengan harga sama dengan noinal (tidak untung).
3. At premium
Obligasi yang dijual dengan harga diatas nominal.
Pemeringkatan Obligasi
1. AAA –
2. AA -/+
3. A -/+
4. BBB -/+
5. BB
6. CCC
7. D
Yang bertugas memberikan nilai adalah PEFINDO (Pemeringkat Efek
Indonesia).
Arti tanda minus : bahwa kinerja perusahaan yang menerbitkan obligasi
sedang menurun, ditahun yang akan datang return bisa menurun.
Mekanisme Perdagangan
1. Pasar primer (Bursa Efek Indonesia)
Pasar primer adalah pasar tempat dimana suatu saham pertama kali
dilisting atau tercatat di BEI.
2. Pasar sekunder (Over The Counter)
Pasar sekunder adalah pasar dimana suatu surat berharga bisa
diperdagangkan secara bebas setelah listing pertama.
Tipe Investor
1. Investor yang menghindari resiko (Risk Averter).
2. Inventor Moderat (sebanding), beranggapan bahwa resiko dibenarkan
tetapi keuntungan juga akan sebanding).
3. Risk Taker (Penyuka risiko), beranggapan bahwa resiko tinggi akan
mendapatkan banyak return atau uang juga.
Istilah-Istilah
1. Stock split bertujuan untuk menurunkan nominal saham atau memecah
kedalam beberapa saham.
2. Reverse split, ini kebalikan dari stock split yakni tindakan untuk
menggabungkan saham kembali agar nominal kembali naik seperti
semula.
Jika dalam penerbitan saham preferen ada biaya penerbitan saham atau
flotation cost maka perhitungannya sebagai berikut:
Kp = Dp/Pp-F
Tujuan analisis sumber dan dan penggunaan dana adalah untuk melihat kembali
aliran dana perusahaan dalm penggunaan operasional dan menelusuri kembali apa
yang telah dilakukan oleh perusahaan, darimana sumber dana perusahaan itu
berasal dan mengetahu perubahan-perubahan, apa penyebab adanya perubahan-
perubahan tersebut.
Perspektif Dana
Analisis sumber dan penggunaan dana dapat dilihat dari perspektif dana dalam
pengertian kas dan dana dalam pengertian modal kerja.