Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN KEUANGAN II

 INVESTASI ASET TETAP


1. Time value of money
2. Metode penilaian investasi
 ARR
 Payback period
 Discounted payback period
 NDV
 BCR
 IRR
 MIRR
 BEP
1. BEP 1 produk dan multi produk
2. CM
3. SM
4. MOS
5. SDP
 LEVERAGE
1. DDL
2. DFL
3. SCL
 INVESTASI SURAT BERHARGA
1. Obligasi
2. Saham
 Saham biasa
 Saham preferen
 COST OF CAPITAL
1. Cost of debt
2. Cost of prefered stock
3. Cost of common stock
4. Cost of retained earning
5. Wa cc
 ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
1. Dana dalam kas
2. Dana dalam arti M.K.
INVESTASI ASET TETAP

Time Value of Money (nilai waktu dari uang)


Time Value of Money adalah perubahan atau perbedaan nilai uang berdasarkan
waktu yang berubah (waktu berubah, nilai uang juga berubah). Yang
mempengaruhi nilai uang itu sendiri adalah inflasi dan suku bunga. Bunga ada
dua jenis yaitu bunga tetap (bunga sederhana)
dan bunga berbunga. Nilai mempunyai dua jenis yaitu future value dan present
value.
A. Future Value
Future value adalah penjumlahan sejumlah uang dengan sejumlah bunga
tertentu yang akan datang.
1. Future value (bunga tetap)
Pn=Po(1+i+n)
2. Future value (bunga berbunga)
Pn=Po(1+i)n
B. Present Value
Present value berkaitan dengan investasi, yaitu penjumlahan atau sejumlah
uang pada permulaan periode atas suku bunga tertentu dari sejumlah uang
yang akan diterima di masa yang akan datang.
1. Present value (bunga tetap)
Po=Pn/(1+i+n)
2. Present value (bunga berbunga)
Po=Pn/(1+i)n
Investasi Aset Tetap
Investasi aset tetap adalah investasi terhadap aset lancar. Contoh: properti,
gedung, rumah, tanah, kendaraan, mesin, dll.

Capital Budgeting
Capital Budgeting ialah keseluruhan dari proses perencanaan dan
pengambilan keputusan terhadap pengeluaran dana dimana jangka waktu
pengembalian dana tersebut lebih dari 1 tahun atau memerlukan jangka waktu
yang panjang.
Alasan kenapa perlu Capital Budgeting?
1. Karena investasi aset tetap membutuhkan jangka waktu yang sangat
panjang.
2. Investasi aset tetap memerlukan jumlah dana yang besar
3. Investasi aset tetap berhubungan dengan harapan terhadap penerimaan di
masa yang akan datang.
4. Kesalahan perencanaan akan berakibat fatal/rugi
Tahapan Perencanaan Capital Budgeting
Survey pasar, study kelayakan bisnis konsumen, bahan baku, transportasi, sumber
energi, karakteristik masyarakat, pengolahan limbah, perencanaan
kedepan(ekspansi pasar).

Jenis-Jenis Investasi
1. Investasi penggantian, yaitu investasi yang dilakukan untuk mengganti alat
produksi yang sudah rusak atau habis masa pakai. Tujuan utamanya adalah
untuk meningkatkan efisiensi.
2. Investasi penambahan kapasitas, yaitu menambah alat produksi atau
memperluas area produksi. Tujuannya adalah untuk memenuhi permintaan
yang semakin meningkat.
3. Investasi penambahan jenis produk baru, yaitu investasi yang dilakukan
dengan menambah alat produksi dan melengkapi alat yang sudah ada.
Tujuannya adalah menghasilkan varien produk baru untuk mengantisipasi
kejenuhan pasar.
4. Investasi lain lain, yaitu investasi yang tidak ada kaitannya dengan bisnis
sebelumnya.

Kriteria Penilaian Investasi


A. Accounting Rate of Return (ARR)
Menghitung pengembalian berdasarkan proyeksi akuntansi, dasar
analisanya adalah pada rata-rata presentase keuntungan bersih dari
investasi yang dikeluarkan perusahaan. ARR ialah perbandingan antara
laba bersih setelah pajak dengan rata-rata investasi.
EAT
ARR= X 100 %
RATA−RATAINVESTASI
EAT
ARR= X 100 %
INVESTASI
ARR ada manfaatnya ketika dibandingkan dengan Required Rate of
Return (R3) dan Cost of Capital.
1. Jika ARR > RRR(COC) layak.
2. Jika ARR < RRR(COC) tidak layak.
3. Jika tawaran investasi > 1, maka pilih investasi yang ARR paling besar.

Keunggulan Metode ARR:


Metode ini sederhana, mudah dan praktis untuk diterapkan karena
menggunakan data data akuntansi yang sudah tersedia.

Kelemahan Metode ARR:


1. Tidak memperhitungkan pengaruh waktu terhadap nilai uang.
2. Berfokus pada data akuntansi tanpa memperhatikan cash flow yang
sebenarnya.
3. Merupakan pendekatan jangka pendek dengan menggunakan angka rata-
rata yang dapat menyesatkan.
4. Tidak memperhitungkan lamanya jangka waktu investasi.

B. Payback Period
Mengukur lamanya jangka waktu yang dibutuhkan untuk menaik kembali
semua pengeluaran investasi yang telah dilakukan. Dasar analisa payback
period adalah aliran kas bersih bersih tiap tahun dengan total pengeluaran
investasi yang telah dikeluarkan.

Kriteria Penilaian Payback Period


1. Jika PP > lebih lama dari umur ekonomis maka investasi tidak layak.
2. Jika PP < lebih singkat dari umur ekonomis maka investasi layak, makin
cepat makin baik.
3. Jika tawaran investasi > 1 atau banyak tawaran maka pilihlah investasi
dengan PP paling singkat.

Kelebihan Payback Period


Sederhana, praktis dan mudah diterapkan, sudah memperhatikan aliran kas
dan bisa mengetahui jangka waktu pengembalian investasi.

Kelemahan Payback Period


1. Tidak memperhatikan pengaruh waktu terhadap nilai uang.
2. Hanya berfokus pada jangka waktu pengembalian investasi dan
mengabaikan penerimaan setelah jangka waktu pengembalian tercapai.
3. Metode ini tidak mengukur profit tapi mengukur kecepatan pengembalian
modal.

C. Discounted Payback Period


Memperhitungkan pengaruh waktu terhadap nilai uang.

Kriteria penilaian Discounted Payback Period


1. Jika DPP > UE maka tidak layak.
2. Jika DPP < UE maka layak.

Kelebihan Discounted Payback Period


Sederhana, praktis dan mudah diterapkan, sudah memperhatikan aliran kas
dan bisa mengetahui jangka waktu pengembalian investasi.
Kelemahan Discounted Payback Period
1. Hanya berfokus pada jangka waktu pengembalian investasi dan
mengabaikan penerimaan setelah jangka waktu pengembalian tercapai.
2. Metode ini tidak mengukur profit tapi mengukur kecepatan pengembalian
modal.

D. Net Present Value


Net present value adalah selisih bersih antara nilai sekarang dari arus kas
yang akan diterima dimasa depan dengan nilai sekarang dari investasi
yang akan dikeluarkan.
FCF x DF = PVFCF - PV INVESTASI = NPV

Kegunaaan NPV
1. Untuk menutupi kelemahan dimetode ARR,PP,DPP
2. Memperhitungkan waktu dan nilai uang.
3. Semua diperhitungkan dari awal sampai akhir
4. Metode paling sempurna saat ini

Kriteria Net Present Value


1. Jika npv positif (nilai masa depan) > nilai sekarang maka investasi layak.
2. Jika npv negatif, nilai masa depan < nilai sekarang maka investasi tidak
layak.
3. Jika tawaran investasi lebih dari 1, pilih yang npv nya paling besar positif.

E. Benefit Cost Ratio (BCR)/Profitability methods


BCR adalah perbandingan antara present value dari proceeds dengan
present value investasi.

Kriteria BRR
1. Jika PI > 1, NPV positif maka investasi layak.
2. Jika PI < 1, NPV negatif maka investasi layak.
3. Jika tawaran investasi > 1 maka pilih investasi dengan PI paling besar.

F. Internal Rate of Return (IRR)


Suatu suku bunga yang akan menyamakan PV dari proceeds sama dengan
PV investasi. Suatu suku bunga yang akan membuay NPV=0, IRR adalah
tingkat pengembalian internal berdasarkan nilai masa kini dengan kata lain
adalah proyeksi keuntungan.
Cara Menghitung IRR
IRR dihitung dengan metode trial and error
Langkah 1: hitung npv1 dengan suku bunga (DF/Discounted Factor), jika hasil
hitungannya npv positif maka hitung npv2 negatif dengan cara menaikkan df1
Langkah 2: jika npv1 negatif maka hitung npv2 yang positif dengan cara
menurunkan df1
Langkah 3: interpolasikan npv1, npv2, df1, df2 kedalam rumus IRR

Kriteria IRR
1. Jika IRR > R3 maka investasi layak.
2. Jika IRR > R3 maka investasi tidak layak.
3. Jika tawaran investasi lebih daru 1 pilih IRR paling tinggi atau besar.

Rumus IRR
P 2−P 1
IRR=P 1−C 1
C 2−C 1
P1=DF1
P2=DF2
C1=NPV1
C2=NPV2

G. Modified Internal Rate of Return(MIRR)


MIRR adalah memasukkan unsur re-investasi atau hasil investasi di
investasikan kembali.
BREAK EVEN POINT

Break Even Point adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara
biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan. Sering pula disebut
“Cost-Profit-Volume” analysis. Masalah break even baru muncul apabila suatu
perusahaan di samping mempunyai biaya variabel juga mempunyai biaya tetap.

Asumsi-Asumsi Dasar
1. Biaya di dalam perusahaan dibagi dalam golongan biaya variabel dan
golongan biaya tetap.
2. Besarnya biaya variabel secara totalitas berubah-ubah secara proporsionil
dengan volume produksi/penjualan. Ini berarti bahwa biaya variabel per
unitnya adalah tetap sama.
3. Besarnya biaya tetap secara totalitas tidak berubah meskipun ada
perubahan volume produksi/penjualan. Ini berarti bahwa biaya tetap per
unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume kegiatan.
4. Harga jual per unit tidak berubah selama periode yang dianalisa.
5. Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk. Apabila diprodusir
lebih dan satu macam produk, perimbangan penghasilan penjualan antara
masing-masing produk atau “sales mix” nya adalah tetap konstan.
Manfaat Break Even Point
1. Menentukan posisi laba rugi perusahaan.
2. Menentukan penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan
tidak mengalami kerugian.
3. Menentukan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh
keuntungan tertentu.
Penentuan Break Even Point
1. Dengan membuat gambar BEP (Chart).
2. Perhitungan matematis.
3. Efek perubahan berbagai faktor terhadap BEP
o Efek perubahan harga jual per unit dan jumlah biaya terhadap BEP.
o Efek perubahan sales mix terhadap BEP.
Rumus Aljabar/Matematis
a. Dasar Unit
FC
BEP = ---------------
P-V
b. Dasar Sales(dalam rupiah)
FC
BEP = -----------
1-VC/S
Keterangan:
FC = Fixed Cost/ Biaya Tetap
P = Price Per Unit
V= Varibale Cost Per Unit
S = Sales
c. Sales Minimal
FC-Profit
SM = ------------
1-VC/S
d. Target Keuntungan dinyatakan dalam persentase
FC
SM = ------------------------------------
1-{VC/S+ Profit Margin)
e. Target Keuntungan Sesudah EAT dan Pajak
1
FC + [ ---------- x EAT ]
1-Tax
SM(Rp) = -------------------------------------------
1-VC/S
f. Margin Of Safety
Budgeted Sales - BEP
MOS = ----------------------------- x 100%
Budgeted Sales
g. Contribution Margin
CM = Sales – VC
LEVERAGE
Leverage adalah penggunaan aset tetap atau sumber dana jangka panjang
dimana dalam penggunaannya menimbulkan beban tetap. Sumber dana
jangka panjang misalnya saham preferen dan obligasi. Aset tetap yang
memiliki nilai ekonomis akan dikenakan beban tetap. Kenapa perusahaan
mau mengambil risiko menggunakan aset tetap dan sumber dana jangka
panjang? Karena perusahaan mengharapkan timbal balik, timbal balik
yang diharapkan lebih besar dari apa yang telah perusahaan keluarkan.
Untuk mengukur risiko bisnis bisa menggunakan leverage.

Leverage dibagi menjadi dua, yaitu:


1. Operating Leverage
Operrating Leverage adalah penggunaan aset tetap dalam operasional
perusahaan dimana diharapkan kenaikan pendapatan yang lebih besar
dari beban tetap yang ditanggung perusahaan. Operating Leverage
adalah kepekaan EBIT terhadap perubahan penjualan perusahaan.
Untuk mengukur kepekaan perubahan penjualan tersebut digunakan
Degree of Operating Leverage (DOL).

Persentase Perubahan EBIT


DOL = ---------------------------------------------
Persentase Perubahan Penjualan

TS-VC
DOL = -------------------
TS-VC-FC
Jika DOL 2,5% itu artinya setiap kenaikan sales naik 1% makan EBIT
naik (1%x2,5) jadi naik 2,5%. Semakin tinggi DOL maka akan
semakin besar harapannya naik jika salesnya naik dan sebaliknya.

2. Financial Leverage
Financial Leverage adalah penggunaan sumber dana jangka panjang
yang menimbulkan beban tetap berupa bunga. Bisa obligasi maupun
kredit investasi. Financial Leverage mengukur kepekaan perubahan
EPS terhadap perubahan EBIT. Untuk mengukur kepkaan perubahan
tersebut menggunkan Degree of Financial Leverage (DFL).
Persentase Perubahan EPS
DFL = ---------------------------------------------
Persentase Perubahan EBIT
Sales-VC-FC
DFL = ---------------------------
Sales-VC-FC-I

Sales-VC-FC
DFL = -----------------------------------------
Sales-VC-FC-I-{1/1-t x DSP)

DFL sama dengan 4, itu artinya setiap kenaikan 1% EBIT maka


menaikkan EPS sebesar 4% dan sebaliknya.

 Combined Leverage
Combined Leverage adalah penggunaan set tetap dan sumber dana jangka
panjang dalam operasional perusahaan dimana diharapkan bisa
memperoleh EPS yang lebih tinggi, kenapa? Ketika dia menggunakan 2
Leverage berarti mempunyai 2 risiko. (2 Cost = Operasional dan Bunga).
Untuk mengukur kepekaan perubahan laba per lembar saham terhadap
perubahan penjualan adalah Degree of Combined Leverage.
DCL = DOL x DFL
ANALISIS SURAT BERHARGA(BAGIAN 1)

Bentuk Investasi
1. Saham biasa (common stock)
2. Saham preferen (prefered stock)
3. Obligasi (bonds)

Saham
Bukti kepemiikan saham suatu usaha atau badan
 Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan atau PT. Dengan kata lain saham adalah suatu
sertifikat atau program yang memiliki fungsi sebagi bukti kepemilikan
suatu perusahaan.
 Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik
kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat
berharga tersebut, saat ini berupa kertas elektronik berupa pdf. Posisi
kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan
di perusahaan tersebut.
 Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagian
pendapatan tetap atau deviden dari perusahaan serta kewajiban
menanggung risiko kerugian yang diderita perusahaan. Orang yang
memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil bagian dalam
mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya
berdasarkan besar kecil saham yang dipunyai. Semakin banyak persentase
saham yang dimiliki maka semakin besar hak suara yang dimiliki untuk
mengontrol operasional perusahaan.

Sudut Pandang Saham


1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim.
(saham biasa)
a. Mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aset yang dimiliki
perusahaan.
b. Pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Jika
perusahaan bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh
pemegang saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut.
(saham preferen)
a. Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan
saham biasa karena bisa menghasilkan pendapatan tetap seerti bunga
obligasi tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang
dikehendaki oleh investor.
b. Serupa saham biasa karena mewakili kepemilikan ekuitas dan
diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis diatas lembaran
saham tersebut dan menerima deviden.

Persamaannya dengan obligasi adalah adanya klaim atas laba dan aset
sebelumnya, deviden tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak
tebus serta dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa.
Jadi saham preferen adalah saham yang pemiliknya memiliki preferensi
atau hak lebih dibanding hak pemilik saham biasa terutama dalam dua hal:
 Pembagian dividen
Pemegang saham preferen akan mendapatkan dividen lebih dulu sisanya
barulah diperuntukkan bagi pemegang saham biasa.
 Pembagian kekayaan
Jika perusahaan dibubarkan atau dilikuidasi maka dalam hal pembagian
kekayaan atas modal yang dimiliki, pemegang saham preferen didahulukan
dibanding pemegang saham biasa.

2. Ditinjau dari cara peralihannya


a. Saham atas nama
Saham atas nama adalah saham yang mencantumkan nama pemiliknya
dalam sertifikat sahamnya.
b. Saham atas unjuk
Saham atas unjuk adalah saham yang tidak mencantumkan nama
pemiliknya dalam sertfikat saham tersebut.

3. Ditinjau dari kinerja perdagangan


a. Blue chip stock
Saham dari perusahaan yang memiliki reputasi tinggi sebagai leader di
industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten
membagikan deviden. Contohnya saham BCA, PT. ASTRA, Gudang
Garam, Unilever, Indofood, Kalbe, Indosemen.
b. Income stock
Saham dari perusahaan yang meimilki kemampuan membayar deviden
lebih tinggi dari rata-rata deviden yang dibayarkan pada tahun-tahun
sebelumnya. Contohnya adalah saham DMAS, Sampoerna Group.
c. Growth stock
Saham dan perusahaan yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang
tinggi. Sebagai leader di industri sejenis dan mempunyai reputasi
tinggi.
d. Spekulative stock
Saham dari perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh
penghasilan dari tahun ke tahun. Tetpai mempunyai kecenderungan
memperoleh penghasilan tinggi dimasa yang akan datang. Contohnya
DMAS, PT Agung Podomoro.
e. Counter cyclical stock
Saham dari perusahaan yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi
makro maupun situasi bisnis secara umum.

Teknik Analisis Dalam Berinvestasi Saham


1. Analisis Fundamental
Menganalisis fundamental ekonomi suatu perusahaan teknik analisis ini
menitikberatkan pada rasio finansial dan kejadian-kejadian yang secara
langsung maupun tidak mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
2. Analisis Technical
Analisis yang menitikberatkan pada data statistik dengan menggunakan
grafik sebagai analisa.

Obligasi
Obligasi adalah surat utamg yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan
swasta dimana yang menertibkan mengakui mempunyai utang kepada siapa saja
yang memegang obligasi tersebut dan wajib melunasinya pada saat jatuh tempo.

Jenis-Jenis Obligasi
1. Obligasi dilihat dari sisi penerbitnya
a. Government bond, adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
pusat.
b. Municipal bond, adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
daerah.
c. Corporate bond, adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan
swasta.
2. Oligasi dilihat dari sisi atau cara pembayarannya
a. Zero coupon bond, adalah obligasi yang tidak ada bunga.
b. Coupon bond, adalah obligasi yang mempunyai bunga.
Terdapat bunga tetap dan bunga mengambang.
3. Obligasi dilihat dari cara penukarannya
a. Convertible bond, adalah obligasi yang pada saat jatuh tempo bisa
ditukar dengan saham milik penerbit obligasi.
b. Exchangeable bond, adalah obligasi yang pada saat jatuh tempo bisa
ditukar dengan saham perusahaan yang berafiliasi dengan penerbit
obligasi.
c. Collable bond, adalah obligasi yang memberikan hak kepada pembeli
obligasi untuk melakukan pembayaran pada waktu yang telah
ditentukan sebelumnya.
d. Putable bond, adalah obligasi yang memberikan hak kepada pembeli
obligasi untuk meminta pelunasan pada waktu yang telah ditentukan.
4. Obligasi yang dilihat dari sisi jaminannya
a. Secure bond, adalah obligasi dengan jaminan aset tertentu.
b. Mortgage bond, adalah obligasi dengan jaminan aset berupa real
property misalnya tanah, gedung, bangunan, dll.
c. Guaranted bond, adalah obligasi dengan jaminan pihak ketiga bisa satu
organisasi atau badan atau grup usaha.
d. Collateral trust bond, adalah obligasi dengan jaminan aset berupa surat
berharga.
e. Unsecure bond, adlah obligasi tanpa jaminan, jaminan biasanya berupa
kepercayaan penuh.

Harga Obligasi
1. At discount
Obligasi yang dijual dengan harga dibawah nominal (harganya lebih
murah).
2. At par
Obligasi yang dijual dengan harga sama dengan noinal (tidak untung).
3. At premium
Obligasi yang dijual dengan harga diatas nominal.

Jenis-Jenis Obligasi Yang Diterbitkan di Indonesia


1. ORI (Obligasi Retail Indonesia)
2. Obligasi SUN (Surat Utang Negara)
3. SUKUK (Obligasi khusus syariah)
4. Samurai Bond (Diterbitkan di Jepang)

Pemeringkatan Obligasi
1. AAA –
2. AA -/+
3. A -/+
4. BBB -/+
5. BB
6. CCC
7. D
Yang bertugas memberikan nilai adalah PEFINDO (Pemeringkat Efek
Indonesia).
Arti tanda minus : bahwa kinerja perusahaan yang menerbitkan obligasi
sedang menurun, ditahun yang akan datang return bisa menurun.
Mekanisme Perdagangan
1. Pasar primer (Bursa Efek Indonesia)
Pasar primer adalah pasar tempat dimana suatu saham pertama kali
dilisting atau tercatat di BEI.
2. Pasar sekunder (Over The Counter)
Pasar sekunder adalah pasar dimana suatu surat berharga bisa
diperdagangkan secara bebas setelah listing pertama.

Tipe Investor
1. Investor yang menghindari resiko (Risk Averter).
2. Inventor Moderat (sebanding), beranggapan bahwa resiko dibenarkan
tetapi keuntungan juga akan sebanding).
3. Risk Taker (Penyuka risiko), beranggapan bahwa resiko tinggi akan
mendapatkan banyak return atau uang juga.

Istilah-Istilah
1. Stock split bertujuan untuk menurunkan nominal saham atau memecah
kedalam beberapa saham.
2. Reverse split, ini kebalikan dari stock split yakni tindakan untuk
menggabungkan saham kembali agar nominal kembali naik seperti
semula.

Cara Menentukan Harga Beli Saham


Di + Pi
Po = ---------------
1+r
Cara Menghitung Return Saham Jika Diketahui Laju Pertumbuhan Deviden
Return = Di/Po + g g = growth

Biaya Modal (Cost Of Capital)


Biaya Modal adalah biaya yang secara riil harus dikeluarkan oleh suatu
perusahaan karena perusahaan menggunkan berbagai sumber pendanaan. Biaya
modal sebagai cut of rate atau pembatas dari suatu keputusan investasi.
Alasan penafsiran biaya modal:
1. Untuk memaksimalkan nilai perusahaan maka biaya modal harus
diminimalkan.
2. Keputusan investasi memerlukan biaya modal sebagai pembanding.
3. Keputusan manajemen seperti leasing, bond refunding, merger akuisisi,
analisis saham membutuhkan biaya modal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya biaya modal:
1. Kondisi umum perekonomian seperti supply and demand dana, tingkat
inflasi, tingkat suku bunga dan kondisi pasar sekuritas.
2. Keputusan operasional dan investasi.
3. Tingkat pendanaan perusahaan.
Jenis-jenis biaya modal:
1. Biaya Hutang (Cost Of Debt)
Biaya yang secara riil harus dikeluarkan perusahaan karena perusahaan
menggunakan pendanaan utang atau obligasi.
Perhitungannya adalah:
HN-HP
C + ----------
n
Kd = -------------------------------------------
HN+HP
----------
2
Kd = Kd ( 1 + t )

2. Biaya Saham Preferen ( Cost Of Prefered Stock)


Biaya yang muncul karena perusahaan mambayarkan deviden saham
preferen.
Kp = Dp/Pp

Jika dalam penerbitan saham preferen ada biaya penerbitan saham atau
flotation cost maka perhitungannya sebagai berikut:
Kp = Dp/Pp-F

3. Biaya Saham Biasa (Cost Of Common Stock)


Biaya yang muncul karena perusahaan membayar deviden sahm biasa
Ke = Di/Po + g
Jika ada biaya emisi maka rumusnya menjadi:
Ke = Di/Po-F + g

4. Biaya Laba Ditahan (Cost Of Retained Earning)


Kr = Di/Po + g
Jika si investor yang menerima deviden dan kemudian menukarkan
kembali devidennya dengan saham baru maka si investor harus membayar
pajak deviden dan membayar biaya pialang ( Brokerage Fee).
Kr = Ke (1-td) (1-B)
Jika investor yang menerima deviden dan kemudian menjual sahamnya
maka investor akan dikenakan pajak deviden dan pajak keuntungn atas
penjualan saham.
Kr = Ke (1-td)/(1-tg) tg- tax gain

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

Tujuan analisis sumber dan dan penggunaan dana adalah untuk melihat kembali
aliran dana perusahaan dalm penggunaan operasional dan menelusuri kembali apa
yang telah dilakukan oleh perusahaan, darimana sumber dana perusahaan itu
berasal dan mengetahu perubahan-perubahan, apa penyebab adanya perubahan-
perubahan tersebut.

Analisis dibagi menjadi dua, yaitu:


1. Analisis sumber dan penggunaan kas.
Kas berasal dari mana? Dipergunakan untuk apa? Dari mana sumber dana
tersebut? Darimana saja perubahan yang terjdi dilaporan keuangan,
efeknya menambah atau mengurangi kas.
Perubahan-perubahan yang efeknya menambah kas atau disebut sumber
kas.

Perubahan-perubahan pada laporan posisi keungan yang efeknya


menambah kas sebagai berikut:
a. Berkurangnya semua komponen aset lancar kecuali kas.
b. Berkurangnya semua komponen aset tetap kecuali akumulasi
penyusutan.
c. Bertambahnya semua komponen utang.
d. Bertambahnya ekuitas, kas juga bertambah.
e. Adanya keuntungan yang didapat perusahaan.

Perubahan-perubahan yang efeknya mengurangi kas, sebagai berikut:


a. Bertambahnya semua komponen aset lancar kecuali kas.
b. Bertambahanya semua komponen aset tetap kecuali akumulasi
penyusutan.
c. Berkurangnya komponen utang.
d. Berkurangnya ekuitas.
e. Perusahaan mengalami kerugiaan.

Langkah-langkah menyusun laporan sumber dan penggunaan kas:


1. Membuat laporan perubahan, laporan posisi keuangan dari dua titik waktu.
2. Kelompokkan perubahan-perubahan tersebut kedalam kelompok yang
menambah atau mengurangi kas.
3. Kelompokkan perubahan yang terjadi pada laporan keuangan laba/rugi
yang efeknya menambah atau mengurangi kas.
4. Konsolidasikan semua perubahan tersebut kedalam laporan sumber dan
penggunaan kas.

Perspektif Dana
Analisis sumber dan penggunaan dana dapat dilihat dari perspektif dana dalam
pengertian kas dan dana dalam pengertian modal kerja.

Dana Dalam Pengertian Kas


Setiap ada perubahan elemen yang ada pada laporan keuangan akan menambah
atau mengurangi kas. Oleh karena itu laporannya disebut sebagai laporan sumber
dan penggunaan kas.
Laporan sumber dan penggunaan kas ini disusun untuk menunjukan perubahan
kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut
dengan menunjukkan darimana sumber kas dan penggunaannya.

Dana Dalam Pengertian Modal Kerja


Setiap ada penambahan dana akan menambah modal kerja, demikian pula bila ada
penggunaan dan dianggap akan mengurangi modal kerja.
Modal kerja dalam konsep ini merupakan modal kerja bersih yaitu selisih antara
aset lancar dnegan kewajiban lancar.

Perubahan elemen yang berdampak memperbesar modal kerja (sumber dana)


1. Berkurangnya aset tetap.
2. Bertambahnya utang jangka panjang.
3. Penyusutan bertambah.
4. Bertambahnya modal.
5. Adanya laba operasi perusahaan.
Perubahan elemen yang berdampak memperkecil modal kerja (penggunaan dana)
1. Bertambahnya aset tetap.
2. Berkurangnya hutang jangka panjang.
3. Berkurangnya modal.
4. Adanya kerugian dalam operasi perusahaan.
5. Pembayaran deviden.

Anda mungkin juga menyukai