Anda di halaman 1dari 118

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH REMAJA

DOSEN PENGAMPU :

Ns. Nurbani, M.Kep

Disusun oleh

Asmadi 20186113007

Astri Wahyu Anggita 20186123008

Mochammad Yoga Satiwa 20186113029

Rohmi Khotimah 20186123039

Sri Muharni 20186121041

Suryani 20186123043

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG

PRODI D-III KEPERAWATAN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang memberi banyak
kenikmatan, rahmat serta kerunia sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “ ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH REMAJA”

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan selalu dinantikan.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dengan segala kesederhanaannya
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Singkawang, Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................2

C. TUJUAN PENULISAN..............................................................................2

BAB II......................................................................................................................4

TINJAUAN TEORI.................................................................................................4
A. PENGERTIAN REMAJA..........................................................................4

B. CIRI-CIRI MASA REMAJA.....................................................................7

C. TUGAS PERKEMBANGAN PADA MASA REMAJA........................10

D. KELUARGA..............................................................................................11

E. TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA


REMAJA...........................................................................................................12

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK R DENGAN ANAK


REMAJA DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN KOPING:
KOMUNIKASI INEFEKTIF.................................................................................15
A. PENGKAJIAN..........................................................................................15

B. Analisis Data..............................................................................................39

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bp. R...........48

D. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan..............................................51

BAB III..................................................................................................................79

PENUTUP..............................................................................................................79
A. Kesimpulan................................................................................................79

B. Saran..........................................................................................................79

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................80
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.
Remaja merupakan salah satu tahap perkembangan manusia yang
memiliki karakteristik yang berbeda bila dibandingkan dengan tahap
perkembangan lainnya, karena pada tahap ini seseorang mengalami
peralihan dari masa anak-anak kedewasa. Masa remaja adalah mada dimana
terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. karakteristik
psikososial remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini
sering menimbulkan masalah pada diri remaja. Transisi dari masa anak-anak
dimana selain meningkatnya kesadaran diri ( self consciousness ) terjadi
juga perubahan secara fisik, kognitif, sosial, maupun emosional pada remaja
sehingga remaja cenderung mengalami perubahan secara emosional kearah
yang negative menjadi mudah marah, tersinggung bahkan agresif.
Masa transisi pada remaja meliputi transisi emosional, tansisi
sosiolisasi, transisi agama, transisi hubungan keluarga dan transisi
mortalitas. Remaja pada umumnya akan mengalami perubahan-perubahan
dalam hal biologis dan psikologis yang sangat pesat. Perubahan-perubahan
yang terjadi akan memberikan dorongan yang kuat terhadap perilaku dan
kehidupan remaja yang sifatnya sangat beragam ( Clemen-stone, McGuire
dan Eigsti, 2002). Kehidupan remaja yang sangat beragam dimasyarakat
akan menimbulkan masalah-masalah pada remaja ( Hurlock, 1998).
Permasalah yang dialamai oleh remaja umumnya dikarenakan adanya
krisis identitas tanpa adanya faktor pendukung dan sumber informasi yang
jelas dalam memberikan ketersedian layanan pada kelompok remaja
(BKKBN, 2009).

1
Permasalahan kesehatan yang berisiko mengancam kesejahteraan
remaja antara lain merokok, konsumsi alcohol, konsumsi obat, depresi atau
risiko bunuh diri, masalah fisik, problem sekolah dan perilaku seksual
(Stanhope dan Lancaster, 2004).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana asuhan keperawatan keluarga dengan masalah remaja?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum.
Mahasiswa mampu menggambarkan asuhan keperawatan keluarga
dengan anak remaja pada keluarga dengan masalah ketidakefektifan
koping terutama komunikasi infektif.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari makalah ini adalah mahasiswa mampu
menggambarkan:
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian asuhan keperawatan
keluarga dengan anak remaja.
2. Mampu menyimpulkan diagnosa keperawatan keluarga dengan
anak remaja
3. Mampu melakukan Perencanaan keperawatan dalam mengatasi
masalah komunikasi inefektif dikeluarga
4. Mampu melakukan tindakan keperawatan pada setiap rencana
keperawatan yang telah disususn untuk mengatasi masalah
komunikasi inefektif pada keluarga keperawatan keluarga
dengan anak remaja
5. Mampu melakukan Evaluasi setiap tindakan keperawatan yang
dilakukan dengan maslah komunikasi inefktif pada keluarga

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN REMAJA.
Remaja adalah periode perkembangan selama dimana individu
mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa,
biasanya antara usia 13 dan 20 tahun. Istilah adolesens biasanya
menunjukkan maturasi psikologis individu, ketika pubertas menunjukkan
titik dimana reproduksi mungkin dapat terjadi. Perubahan hormonal
pubertas mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda,
danperkembangan mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis
dan berhadapan dengan abstraksi (Potter & Perry, 2005).
Masa remaja dikenal sebagai masa yang penuh kesukaran. Bukan saja
kesukaran bagi individu, tetapi juga bagi orang tuanya, masyarakat bahkan
sering kali pada aparat keamanan. Hal ini disebabkan masa remaja
merupakan masa transisi antara kanak-kanak dan masa dewasa. Masa
transisi ini sering kali menghadapakan individu yang bersangkutan kepada
situasi yang membingungkan, disatu pihak ia masih kanak-kanak, tetapi
dilain pihak ia harus bertingkah laku seperti orang dewasa (Purwanto,
1999).
Menurut Purwanto (1999), tingkat-tingkat perkembangan dalam masa
remaja dapat dibagi dengan berbagai cara. Salah satu pembagian yang
dilakukan oleh Stolz adalah sebagai berikut:
1. Masa prapuber: satu atau dua tahun sebelum masa remaja yang
sesungguhnya. Anak menjadi gemuk, pertumbuhan tinggi badan
terhambat sementara.

3
2. Masa puber atau masa remaja: perubahan-perubahan sangat nyata dan
cepat. Dimana anak wanita lebih cepat memasuki masa ini dari pada
pria. Masa ini lamanya berkisar antara 2,5 – 3,5tahun.
3. Masa postpuber: pertumbuhan yang cepat sudah berlalu, tetapi masih
nampak perubahan-perubahan tetap berlangsung pada beberapa bagian
badan.
4. Masa akhir puber: melanjutkan perkembangan sampai mencapai
tanda- tanda kedewasaan.
Masalah-masalah yang terjadi pada remaja tidak dapat terlepas dari
pengaruh interaksi dari faktor-faktor biologis, psikologis dan sosial terhadap
berkembangnya masalah-masalah remaja dan orang-orang yang berasal dari
berbagai usia lainnya. Menurut pendekatan biologis, masalah yang terjadi pa
da remaja dapat berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
Sedangkan faktor-faktor psikologis yang dianggap sebagai sebab timbulnya
masalah remaja adalah gangguan berpikir, gejolak emosional, proses belajar
yang keliru, dan relasi yang bermasalah. Selanjutnya faktor sosial yang
melatarbelakangi timbulnya masalah pada remaja yaitu berasal dari latar
belakang budaya, sosial-ekonomi, latar belakang keluarga, dan lingkungan
(Santrock,2007).
Sebelum memahami remaja dan permasalahannya, kita harus terlebih
dahulu memahami karakteristik psikososial yang dialami oleh remaja.
Menurut Depkes RI (1999) dalam Purwanto (1999) dijelaskan bahwa
perkembangan psikososial remaja dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
perkembangan psikososial remaja awal (10-14 tahun), remaja pertengahan
(15-16 tahun), dan remaja akhir (17-19 tahun).
1. Remaja Awal (10 -14 tahun).
Masa remaja awal merupakan masa transisi dari masa anak-anak
yang biasanya tidak menyenangkan, dimana dengan meningkatnya
kesadaran diri (self consciousness) terjadi juga perubahan secara fisik,
psikis maupun sosial pada remaja sehingga remaja mengalami
perubahan emosi ke arah yang negatif menjadi mudah marah,

4
tersinggung bahkan agresif.Selain hal tersebut, remaja juga menjadi
sulit bertoleransi dan berkompromi dengan lingkungan sekitar
sehingga cenderung memberontak dan terjadi konflik.
Masa remaja awal ini juga remaja senang bereksperimen dalam
pakaian gaya yang dianggap tidak ketinggalan zaman dan senang
membentuk kelompok sebaya yang sesuai dengan mereka. Rasa
keterikatan dengan kelompoknya ini sangat penting bagi remaja,
sehingga cenderung mengikuti apa yang dipakai oleh kelompoknya
karena keinginan untuk tampak sama dan dianggap dalam kelompok
pergaulan. Konsumsi obat (narkoba) juga dapat berkaitan dengan
alasan sosial, yang membantu remaja merasa lebih nyaman dan
menikmati kebersamaan dengan orang lain (Ksir, Hart, & Ray dalam
Santrock, 2007).
2. Remaja Pertengahan (15 – 16 tahun)
Remaja pertengahan terjadi pada usia 15-16 tahun, pada tahap
ini biasanya remaja lebih mudah untuk diajak bekerja sama karena
mampu berkompromi, tenang, sabar, lebih toleran untuk menerima
pendapat orang lain. Saat ini remaja lebih belajar untuk berfikir
independen dan menolak campur tangan orang lain termasuk orang
tua. Remaja juga mulai terfokus pada diri sendiri, mudah
bersosialisasi, tidak lagi pemalu dan mulai membutuhkan lebih
banyak teman bersifat solidaritas bahkan mulai membina hubungan
dengan lawan jenis sehingga lebih memilih untuk menghabiskan
waktu dengan teman-teman dibandingkan keluarga. Remaja mulai
memiliki minat yang besar dalam seni, olah raga, organisasi, dan
sebagainya seiring dengan berkembangnya intelektualitas mereka.
Pada masa ini remaja mampu berfikir abstrak, berhipotesa dan peduli
untuk mendiskusikan atau berdebat terhadap permasalahannya
sehingga remaja sering bereksperimen untuk mendapatkan citra diri
yang dirasakan nyaman bagi mereka walaupun berisiko. Beberapa
remaja menyalahgunakan narkoba karena tertarik dengan

5
keterangan yang diberikan oleh media mengenai sensasi yang
dihasilkan, mereka bertanya-tanya seandainya obat yang
dideskripsikan dapat memberikan pengalaman yang sangat unik
(Santrock, 2007).

3. Remaja Akhir (17 – 19 tahun)

Masa remaja akhir ini, remaja lebih berkembang dalam


intelektualitasnya sehingga mulai menggeluti masalah sosial,
politik, agama. Remaja yang tumbuh dengan baik dan tanpa
masalah akan mulai belajar mandiri baik secara finansial maupun
emosional dengan lebih baik mengatasi stress sehingga pada tahap
ini remaja ingin diakui sudah menjadi seseorang yang dewasa dan
dapat menentukan keputusan hidupnya sendiri. Remaja juga mulai
menjalin hubungan yang serius dengan teman- temannya,
khususnya lawan jenis sehingga semakin sulit untuk diajak dalam
acara keluarga. Keluarga diharapkan terus memantau perkembangan
remaja di tahap ini tanpa memberikan banyak peraturan karena
mereka sudah ingin dianggap dewasa.

B. CIRI-CIRI MASA REMAJA.

Menurut Hurlock (1998), masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu


yang membedakan dengan periode sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri
tersebut antara lain:

1. Masa remaja sebagai periode yang penting

Peroide remaja dianggap sangat penting dari pada beberapa


periode lainnya, karena akibatnya yang langsung terhadap sikap dan
perilaku. Akibat fisik dan psikologis mempunyai persepsi yang
sangat penting. Perkembangan fisik yang cepat dan penting disertai
dengan cepatnya perkembangan mental yang cepat, terutama pada
awal pada masaremaja. Semua perkembangan itu menimbulkan

6
perlunya penyesuaian mentaldan perlunya membentuk sikap, nilai
dan minat baru (Hurlock, 1998).

2. Masa remaja sebagai periodeperalihan


Peralihan tidak berarti terputus atau berubah dari apa yang
terjadi sebelumnya, tetapi peralihan yang dimaksud adalah dari satu
tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Artinya, apa yang terjadi
sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa yang terjadi
sekarang dan akan datang. Bila anak beralih dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa, anak harus meninggalkan segala sesuatu yang bersifat
kekanak-kanakan dan juga harus mempelajari pola perilaku dan sikap
baru untuk menggantikan perilaku dan sikap yang sudah ditinggalkan
(Hurlock, 1998).
3. Masa remaja sebagai periode perubahan.
Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa
remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Selama awal masa
remaja, ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat maka perubahan
perilaku dan sikap juga berlangsung pesat. Jika perubahan fisik
menurun maka perubahan sikap dan perilaku menurun juga. Ada
empat perubahan yang sama dan hampir bersifat universal. Pertama,
meningginya emosi yang intensitasnya tergantung pada tingkat
perubahan fisik dan psikologis. Kedua, perubahan tubuh, minat dan
peran yang diharapkan oleh kelompok. Ketiga, dengan berubahnya
minat dan pola perilaku maka nilai-nilai juga berubah. Keempat,
sebagian besar remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan
(Hurlock, 1998).
4. Masa remaja sebagai usia bermasalah.
Masalah pada masa remaja sering menjadi masalah yang sulit
diatasi baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan. Terdapat dua
alasan bagi kesulitan itu, yaitu sepanjang masa kanak-kanak, masalah
anak-anak sebagian diselesaikan oleh orang tua dan guru-guru,
sehingga kebanyakan remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi

7
masalah, serta para remaja merasa mandiri, sehingga mereka ingin
mengatasi masalahnya sendiri, menolak bantuan orang tua dan guru.
Ketidakmampuan remaja untuk mengatasi sendiri masalahnya, maka
memakai menurut cara yang mereka yakini. Banyak remaja
akhirmya menemukan bahwa penyelesaian tidak selalu sesuai dengan
harapan mereka (Hurlock, 1998).
5. Masa remaja sebagai masa mencariidentitas
Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk
menjelaskan siapa dirinya, apa peranannya dalam masyarakat, apakah
ia seorang anak atau dewasa, apakah ia mampu percaya diri sekalipun
latar belakang ras atau agama atau nasionalnya membuat beberapa
orang merendahkannya. Secara keseluruhan, apakah ia akan berhasil
atau akan gagal (Hurlock, 1998).
6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkanketakutan
Anggapan stereotip budaya bahwa remaja adalah anak-anak
yang tidak rapih, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak
dan berperilaku merusak, menyebabkan orang dewasa yang harus
membimbing dan mengawasi kehidupan remaja yang takut
bertanggung jawab dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku
remaja yang normal (Hurlock, 1998).
7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistic
Remaja cenderung memandang kehidupan melalui kaca berwarna
merah jambu.Ia melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana
adanya, terlebih dalam hal cita-cita. Cita-cita yang tidak realistik ini,
tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga dan teman-
temannya, menyebabkan meningkatnya emosi yang merupakan ciri
dari awal masa remaja. Semakin tidak realistik cita-citanya semakin ia
menjadi marah. Remaja akan sakit hati dan kecewa apabila orang lain
mengecewakannya atau kalau ia tidak berhasil mencapai tujuan yang
ditetapkannya sendiri (Hurlock, 1998).
8. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa

8
Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para
remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun
dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa.
Berpakaian dan bertindak seperti orang dewasa ternyata belumlah
cukup. Oleh karena itu, remaja mulai memusatkan diri pada perilaku
yang dihubungkan dengan status dewasa, yaitu merokok, minum
minuman keras, menggunakan obat-obatan, dan terlibat dalam
perbuatan seks. Mereka menganggap bahwa perilaku ini akan
memberikan citra yang mereka inginkan (Hurlock, 1998).

C. TUGAS PERKEMBANGAN PADA MASA REMAJA


1. Menerima citra tubuh
Seringkali sulit bagi remaja untuk menerima keadaan fisiknya
bila sejak kanak-kanak mereka telah mengagungkan konsep mereka
tentang penampilan diri pada waktu dewasa nantinya. Diperlukan
waktu untuk memperbaiki penampilan diri sehingga lebih sesuai
dengan apa yang dicita-citakan. (Hurlock, 1998).
2. Menerima identitas seksual
Menerima peran seks dewasa yang diakui masyarakat tidaklah
mempunyai banyak kesulitan bagi anak laki-laki, mereka telah
didorong dan diarahkan sejak awal masa kanak-kanak.Tetapi berbeda
bagi anak perempuan, mereka didorong untuk memainkan peran
sederajat sehingga usaha untuk mempelajari peran feminim dewasa
memerlukan penyesuaian diri selama bertahun-tahun (Hurlock, 1998).
3. Mengembangkan sisitem nilaipersonal
Remaja megembangkan sistem nilai yang baru misalnya remaja
mempelajari hubungan baru dengan lawan jenis berarti harus mulai
dari nol dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana harus bergaul
dengan mereka (Hurlock, 1998).
4. Membuat persiapan untuk hidupmandiri
Bagi remaja yang sangat mendambakan kemandirian, usaha

9
untuk mandiri harus didukung oleh orang terdekat (Hurlock, 1998).

10
5. Menjadi mandiri atau bebas dari orangtua

Kemandirian emosi berbeda dengan kemandirian perilaku.


Banyak remaja yang ingin mandiri, tetapi juga membutuhkan rasa
aman yang diperoleh dari orang tua atau orang dewasa lain. Hal ini
menonjol pada remaja yang statusnya dalam kelompok sebaya yang
mempunyai hubungan akrab dengan anggota kelompok dapat
mengurangi ketergantungan remaja pada orang tua (Hurlock, 1998).

6. Mengembangkan keterampilan mengambil keputusan

Ketrampilan mengambil keputusan dipengaruhi oleh


perkembangan ketrampilan intelektual remaja itu sendiri, misal dalam
mengambil keputusan untuk menikah di usia remaja
7. Mengembangkan identitas seseorang yang dewasa
Remaja erat hubungannya dengan masalah pengembangan nilai-
nilai yang selaras dengan dunia orang dewasa yang akan dimasuki,
adalah tugas untuk mengembangkan perilaku sosial yang bertanggung
jawab (Hurlock, 1998).

D. KELUARGA.
Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak tempat
anak belajar dan mengatakan sebagai makhluk sosial. Dalam keluarga
umumnya anak melakukan interaksi yang intim. Keluarga adalah
sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang
umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial
dari tiap anggota keluarga (Duval, 1972 dalam Setiadi 2008). Menurut
Slameto (2006) keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan
utama bagi anak-anaknya baik pendidikan bangsa, dunia, dan negara
sehingga cara orang tua mendidik anak- anaknya akan berpengaruh
terhadap belajar. Sedangkan menurut Mubarak, dkk (2009) keluarga
merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan

11
darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
berinteraksi satu dengan yang lain.
Berdasarkan keanggotaannya, keluarga dapat dibagi dalam 3 jenis,
yaitu:
a) Nuclear family, sering disebut dengan keluarga inti, yaitu keluarga
yang anggotanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang belum menikah.
b) Extended family, atau keluarga besar, yaitu keluarga yang anggotanya
terdiri dari ayah, ibu, serta family dari kedua belah pihak.
c) Horizontal extended family, yaitu keluarga yang anggotanya terdiri
dari ayah, ibu, dan anak yang telah menikah dan masih menumpang
pada orang tuanya. (Duval, 1972 dalam Setiadi 2008)
Dalam keluarga modern sekalipun, pengaruh orang tua terhadap
anaknya masih sangat kuat. Nampaknya adanya kecenderungan
pembentukan perilaku anak sebagai hasil interaksi antara orang tua dengan
anaknya. Sebagaimana diungkapkan oleh Setiadi (2008) bahwa kebanyakan
sikap dan perilaku anak akan ditentukan oleh salah satu faktor penting, yaitu
kualitas hubungan diantara orangtua dengan anak

E. TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA


REMAJA
Dimulai pada saat ana pertama meninggalkan rumah dan berakhir
pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini
tergantung jumlah anak dan ada atau tidaknya anak yang bekum berkeluarga
dan tetap tinggal bersama orang tua.
Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja secara umum
meliputi:
1) Bertanggung jawab terhadap sistem keuangan keluarga
2) Membangun kembali hubungan pernikahan yang saling memuaskan
3) Mempererat jarak komunikasidalamkeluarga
4) memperbaikihubungandengansaudara,teman dan kerabat

12
Sementara itu, Gunarsa dan Gunarsa (2008) menjelaskan bahwa
orangtua memiliki peran penting untuk mempersiapkan anak memasuki usia
remaja dalam hal:

1. Pertumbuhan fisik anak


Memberikan perlakuan pengasuhan yang baik, lingkungan
sehat, pengetahuan praktis mengenai kadar gizi, pengetahuan
kebutuhan dasar dan minimal (istirahat, bermain, belajar) sesuai
kebutuhan pribadi patokan umum dan masa perkembangan anak serta
memberikan aturan sesuai dengan kondisi anak.
2. Perkembangan sosial anak
Orang tua harus mengerti bahwa pergaulan sebagai kebutuhan,
tak terkecuali bagi remaja. Bergaul dengan teman sebaya yang
secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kepribadian
anak. Oleh karena itu orang tua perlu memperhatikan siapa atau
dengan kelompok mana anak boleh, dianjurkan atau menghindari
3. Perkembangan mental
Memperbaiki proses komunikasi verbal orang tua dengan anak,
berbicara sambil membimbing, penyediaan sarana dan fasilitas sesuai
kebutuhan anak.
4. Perkembangan spiritual
Membimbing dan mengarahkan sikap dan perilaku anak sesuai
dengan ajaran agama, mengikutsertakan dalam kegiatan keagamaan
serta menciptakan suasana keluarga yang harmonis. Kemudian,
memberikan pengertian nilai dan norma hukum seperti pelanggaran,
tata tertib, penyesuaian diri.

13
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK R DENGAN ANAK
REMAJA DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN KOPING:
KOMUNIKASI INEFEKTIF
DI RW 02 KELURAHAN CISALAK PASAR KECAMATAN CIMANGGIS
– DEPOK
A. PENGKAJIAN.
1. Data Umum:
a) Nama Keluarga (KK) : Bp. R
b) Jenis Kelamin : Laki-laki
c) Pendidikan Terakhir : SMP
d) Usia : 38 tahun
e) Pekerjaan : Buruh
f) Alamat : RT 02 RW 02 Kelurahan Cisalak
Pasar Kec. Cimanggis
g) Komposisi Keluarga:
Jenis Hubungan
No Nama Usia Pendidikan
Kelamin dgn KK
Kepala
1 Bapak R Laki-laki 38 thn SMP
Keluarga
2 Ibu. R Perempuan Istri 30 thn SMP
3 An. H Laki-laki Anak 1 14 thn SMP kls 2
4 An. F Perempuan Anak 2 12 thn SD kls 6
5 An. L Perempuan Anak 3 9 thn SD kls 3
6 Nenek. R Perempuan Ibu 61 thn SD

14
h) Genogram.

Keterangan:

: Laki-laki : Cerai

: Perempuan : Tinggal dalam satu rumah

: Remaja/ pasien kelolaan

i) Tipe Keluarga.
Keluarga Bp. R termasuk tipe keluarga extended family
(keluarga luas/ besar). Keluarga Bp. R (38 tahun) terdiri dari Bp.
R, Ibu R, ketiga anaknya dan ibu dari Bp. R yaitu Nenek. R (61
tahun).
j) Suku Bangsa.
Bp. R berasal dari Jakarta (Betawi) dan istrinya, Ibu. R juga
berasal dari Jakarta (Betawi). Bahasa dominan yang mereka
gunakan sehari-hari di rumah adalah bahasa Indonesia. Saat di
luar rumah pun mereka menggunakan bahasa Indonesia dalam
percakapan. Ibu. R mengatakan keluarganya tidak memiliki
kebiasaan khusus yang mempengaruhi status kesehatan keluarga
yang diajarkan turun-temurun
k) Agama.

15
Bp. R berasal dari Jakarta (Betawi) dan istrinya, Ibu. R juga
berasal dari Jakarta (Betawi). Bahasa dominan yang mereka
gunakan sehari-hari di rumah adalah bahasa Indonesia. Saat di
luar rumah pun mereka menggunakan bahasa Indonesia dalam
percakapan. Ibu. R mengatakan keluarganya tidak memiliki
kebiasaan khusus yang mempengaruhi status kesehatan keluarga
yang diajarkan turun-temurun
l) Status Sosial Ekonomi Keluarga.
Di keluarga Bp. R, pencari nafkah utama di keluarga adalah Bp.
R yang bekerja sebagai buruh dengan penghasilan
2.000.000 -2.500.000 setiap bulan. Selain itu Bp. R juga masih
aktif sebagai pembawa acara/ MC di acara-acara pernikahan,
maka dari itu Bp. R terlihat jarang berada dirumah. Ibu. R
sehari-hari membuka warung yang menjual kebutuhan
sehari-hari dan makanan ringan di rumahnya dengan
penghasilan perhari menurut Ibu. R adalah 50.000-an.
Keperluan keluarga sehari – hari adalah untuk makan dan jajan
An. H, An. F dan An. L. Ibu. R mengatakan bahwa dirinya
merasa cukup dengan penghasilan suaminya saat ini. Bp. R saat
ini memiliki tabungan atau dana kesehatan dari tempatnya
bekerja.
m) Aktivitas Rekreasi Keluarga.
Keluarga Bp. R tidak memiliki jadwal khusus untuk rekreasi
keluarga, hanya sesekali anaknya mengajak berwisata. Waktu
liburan biasanya disesuaikan dengan jadwal libur kerja dan libur
anak sekolah, tetapi sekarang jarang dilakukan, hanya jika ada
waktu saja keluarga pergi rekreasi. Ibu. R juga mengatakan
biasanya dirinya berkunjung ke rumah kerabat yang letak
rumahnya berdekatan dengan rumah keluarga Bp. R. Di rumah,
Ibu. R mengatakan keluarganya dapat menikmati hiburan
melalui TV dan radio yang tersedia di rumahnya. An. H

16
mengatakan jika banyak kegiatan dan membuat dirinya stress
maka dia akan main keluar dengan teman-temannya, biasanya
nongkrong sambil mengobrol tidak jelas, main ke warnet atau
rental PS dan menonton balapan motor. An. H juga mengatakan
sering main dengan teman-temannya hingga malam hari.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga.
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini.
Termasuk keluarga dengan remaja. Tugas perkembangan
keluarga dengan anak remaja yang dilakukan oleh keluarga
antara lain:
- Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika
remaja menjadi dewasa dan mandiri.
Keluarga sudah memberikan kesempatan bagi An. H untuk
memilih apa yang ingin dilakukan. An. H mengatakan
tanggung jawabnya adalah belajar dan membantu orang tua,
itupun jarang dilakukan atas kemauannya sendiri. An. H
sudah memiliki cita-cita, yaitu menjadi seorang pemain
bola, tetapi hanya sebatas harapan dan tidak tahu bagaimana
cara mencapai tujuannya.
- Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
Pernikahan Bp. R dan Ibu. R saat ini sudah berlangsung
selama 15 tahun, anaknya yang paling kecil sudah
memasuki usia sekolah. Saat ini, Ibu. R dan Bp. R
mengatakan untuk berusaha membesarkan ketiga
anaknya dengan memenuhi segala kebutuhan mereka.
b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
- Berkomunikasi secara terbuka dengan anak-anak.
Ibu. R mengatakan bahwa An. H adalah anak yang pendiam
dan jarang berbicara jika tidak ditanya. Terutama saat
memasuki usia remaja, An. H sudah mulai jarang
berkumpul dengan keluarga, jika berada di rumah An. H

17
banyak menghabiskan waktunya di dalam kamarnya. An. H
mengatakan jarang berbicara dengan Bp. R karena menurut
An. H bapaknya itu galak dan kalau menyuruh sesuatu,
misalkan belajar, Bp. R sering marah-marah sehingga An. H
malas untuk menanggapinya. Ibu. R mengatakan
sebenarnya Bp. R baik, tetapi memang agak keras untuk
mendidik anak-anaknya. Ibu. R juga mengatakan bahwa
An. H sulit untuk diatur semenjak memasuki SMP. An. H
mengatakan tidak mengetahui tugas perkembangan maupun
tanggung jawabnya sebagai remaja, karena sebelumnya
tidak pernah mendapatkan informasi mengenai tugas
perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai remaja
c) Riwayat keluarga inti.
Bp. R dan Ibu. R menikah pada tahun 1998, dan anak
pertamanya lahir setahun kemudian. Ibu. R dan Bp. R baru
memutuskan memakai kontrasepsi setelah kelahiran anak ke-3.
Jenis kontrasepsi yang dipilih adalah pil KB
d) Riwayat keluarga sebelumnya.
Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang menurun. Bila sakit,
keluarga Bp. R pergi ke dokter swasta langganan keluarga.
Tidak ada pola makan atau jenis makanan yang dibatasi
3. Lingkungan.
a) Karateristik Rumah.
Rumah yang ditinggali Bp. R sekeluarga adalah rumah
permanen peninggalan orang tua Bp. R yang berukuran 70 m 2.
Desain interior rumah terbagi menjadi 6 ruangan, yang paling
depan adalah ruang tamu. Lalu, 3 ruang tidur dan yang paling
belakang adalah dapur dan kamar mandi. Kamar tidur 1
digunakan oleh Bp. R dan Ibu. R, sedangkan 2 kamar tidur
lainnya digunakan oleh anak-anak dan Nenek. R yang tinggal
bersama Bp. R dan Ibu. R. Lantai rumah terbuat dari keramik.

18
Terdapat 2 jendela yang kurang lebih berukuran 1,5 x 1 meter di
depan samping pintu masuk. Namun, jendela yang terlihat selalu
terbuka ini jarang dibersihkan. Warna dinding rumah adalah
putih yang kondisinya cukup bersih. Kondisi rumah, tampak
rapi dan bersih dan terdapat beberapa perabot rumah yang
sesuai. Sumber air yang digunakan oleh keluarga berasal dari
tanah (sanyo) sehingga airnya tidak berasa, tidak berwarna, dan
tidak berbau. Pada saat hari mulai gelap, pencahayaan lampu
dalam rumah Bp. R terbilang terang.
Denah Rumah

Kamar Dapur
mandi

Ruang Ruang T
Tidur Keluarga
E

Ruang Ruang R
Tidur tamu
A

T E R A S

b) Karateristik Tetangga dan Komunitas RW.


Bp. R jarang berkumpul dengan tetangga karena kesibukannya,
namun Ibu. R aktif di arisan PKK dan pengajian yang ada di
lingkungan rumah. Ibu. R sendiri tidak bekerja hanya menjadi
ibu rumah tangga saja dan mengurus warung yang ada di rumah.
Keluarga Bp. R tinggal di RT 02 RW 02, di sisi kanan rumah
Bp. R yaitu rumah saudaranya dan sisi kiri adalah rumah
tetangganya, dibelakang rumah ada tanah kosong dan

19
jalan. Kehidupan bertetangga terlihat rukun dan harmonis.
c) Mobilitas Geografi Keluarga.
Saat ini, keluarga Bp. R sudah tinggal menetap di rumah yang
sekarang selama 15 tahun dan tidak berniat untuk pindah. Bp. R
sendiri sudah tinggal dirumah tersebut sejak Bp. R lahir, karena
Bp. R adalah anak tunggal dari kedua orang tuanya yang telah
bercerai maka dirumah tersebut ditinggali keluarga Bp. R dan
ibunya. Rumah Bp. R dibangun di atas tanah milik orang tuanya,
kepemilikan tanah masih milik ibunya Bp. R
d) Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat:
Bp. R selalu menekankan pada Ibu. R supaya mengikuti acara
yang diadakan oleh RT/RW, misalnya pengajian, arisan RT dan
kegiatan lainnya. Apabila ada waktu luang Ibu. R mengajak
anaknya bermain ke tetangga. Hubungan anggota keluarga
terlihat rukun, tidak ada konflik antara satu dengan yang lain
(terlihat harmonis). Anak-anak Bp. R tidak ada yang aktif
mengikuti kegiatan kemasyarakatan di daerah setempat RW 02.
An. H mengatakan sudah jarang (suka membolos) dalam
mengikuti pengajian. Bp. R sendiri sering diminta untuk
menjadi pembawa acara/ MC di acara- acara pernikahan ataupun
acara yang diadakan RT/ RW. Ibu. R juga bersosialisasi dengan
tetangga di kanan, kiri dan depan rumahnya. Saudara Ibu. R
tinggal tidak jauh dari rumah Ibu. R, setiap hari selalu bertemu.
An. H berteman dengan beberapa teman seusianya, sering
nongkrong di pos hansip dekat rumahnya, bermain ke warnet
dan rental PS dan jalan-jalan menggunakan motor.
e) Sistem Pendukung Keluarga:
Bila ada masalah dalam keluarga, keluarga lebih senang
menyelesaikan dengan anggota keluarga. Kadang juga
melibatkan orang tua, karena dengan orang tua tinggal bersama
dan berdekatan. Hal yang dirasakan sebagai pendukung keluarga

20
adalah keluarga yang tinggal tidak jauh dari rumah yang
memperhatikan bila ada anggota keluarga yang sakit dan
tetangga yang hidup saling menghormati serta menghargai.
Disamping itu adanya fasilitas dana kesehatan dari tempat kerja
Bp. R untuk anggota keluarga yang sakit menurut Ibu. R sangat
membantu keluarga.
4. Strktur Keluarga.
a) Pola Komunikasi Keluarga:
Ibu. R mengatakan bahwa komunikasi pada keluarganya
menekankan keterbukaan. Bila ada masalah dalam keluarga,
Ibu. R mendiskusikan bersama Bp. R, terkadang meminta
bantuan nasihat dari orang tua. Waktu yang biasanya digunakan
untuk komunikasi pada saat santai yaitu malam hari dan waktu
makan bersama dengan anggota keluarga. Namun An. H
mengatakan lebih suka menceritakan masalahnya kepada teman-
temannya dibandingkan kepada orang tua atau pun keluarganya
yang lain. Bp. R sibuk bekerja dan jarang menyempatkan
berbicara kepada anaknya
b) Struktur Kekuatan keluarga
Pemegang keputusan di keluarga adalah Bp. R sebagai kepala
keluarga, tetapi tidak menutup kemungkinan suatu ketika Ibu. R
punya pendapat sendiri dan membuat keputusan sendiri,
misalnya pada saat membeli keperluan rumah tangga dan
mengatur posisi perabotan rumah tangga. Terkadang Ibu. R juga
berinisiatif sendiri untuk membawa anaknya ke pelayanan
kesehatan, bila ada yang sakit dan tidak bisa sembuh dengan
mengkonsumsi obat warung.
c) Struktur Peran
1) Bp. R
Sebagai kepala keluarga, bertanggung jawab dalam mencari
nafkah untuk kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga.

21
2) Ibu. R
Ibu. R mengatakan urusan anaknya lebih banyak diserahkan
kepada ibunya. Sebagai istri Bp. R, sebagai ibu rumah
tangga dan juga membuka usaha warung di rumahnya.
3) An. H
An. H mengatakan malas belajar dan jarang mengerjakan
tugas sekolahnya. Ibu. R mengatakan bahwa anaknya jarang
belajar dan nilainya pas-pasan. Ibu. R mengatakan tidak
pernah memantau aktivitas belajar anaknya di rumah,
4) An. F
Sebagai anak ke dua Bp. R dan Ibu. R yang pada tahun ini
akan memasuki SMP. An. F juga berperan sebagai adik dari
An. H dan kakak dari An. L.
5) An. L
Sebagai anak ke tiga Bp. R dan Ibu. R juga berperan
sebagai adik dari dua orang kakaknya yaitu An. H dan An.
F.
6) Nenek. R
Sebagai Ibu dari Bp. R dan nenek dari ketiga cucunya yaitu
An. H, An. F dan An. L.
Ibu. R juga mengatakan di rumahnya tidak ada peraturan yang
jelas tentang apa saja tugas setiap anggota keluarga.
d) Nilai dan norma budaya.
- Nilai dan norma yang dipegang oleh Bp. R adalah sesuai
dengan nilai-nilai ajaran Islam dan tidak terpengaruh oleh
norma budaya. Penerimaan keluarga terhadap perawat
sangat baik, setiap masalah yang ada diutarakan dan
menerima kehadiran perawat.
5. Fungsi keluarga
a) Fungsi afektif
Ibu R mengatakan bahwa setiap anggota keluarga dalam rumah

22
dapat saling terbuka dalam menyampaikan pendapat walaupun
An. H termasuk anak yang pendiam dan jarang menyampaikan
pendapatnya.
b) Fungsi sosialisasi
Hubungan antaranggota dalam rumah berjalan dengan baik.
Hubungan anggota keluarga dengan tetangga juga baik apalagi
keluarga Bp. R tergolong paling lama tinggal di wilayah
tersebut.
c) Fungsi perawatan keluarga
Ibu. R mengatakan bahwa ketika ada anggota keluarga yang
sakit, maka yang sakit akan langsung diberikan obat dari
warung ataudari apotek. Keluarga Ibu. R juga sering
memanfaatkan pelayanan kesehatan di RS, tetapi jika sudah
sembuh dengan mengkonsumsi obat warung maka hanya diobati
di rumah saja. Bp. R mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki
keluhan fisik dan tidak merokok hanya saja jika sedang banyak
pekerjaan yang harus diselesaikannya biasanya Bp. R
mengeluhkan pegal-pegal pada badannya.
6. Stress dan kopping keluarga
a) Stressor jangka pendek:
Keluarga Bp. R mencemaskan pergaulan An. H yang sudah
memasuki masa remaja. An. H sudah mulai ditawari untuk
mencoba merokok oleh teman-temannya, baik teman di sekolah
maupun teman di lingkungan rumahnya. An. H juga sering
nongkrong tidak jelas dengan teman sekolah maupun teman di
sekitar rumahnya tersebut. An. H juga mengatakan pernah ikut-
ikutan tawuran dengan teman-teman sekolahnya. An. H
mengatakan sudah memiliki teman dekat wanita (pacar).
b) Stressor jangka panjang:
Ibu. R mengeluhkan biaya sekolah ketiga anaknya yang semakin
mahal, terlebih lagi tahun ini anak keduanya yaitu An. F akan

23
lulus dari SD dan akan memasuki SMP.
c) Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Jika ada masalah, keluarga berupaya untuk mencari jalan keluar
dari masalah tersebut dengan jalan musyawarah.
Keluarga meyakini kalau setiap masalah ada jalan keluarnya,
misalnya dengan minta bantuan dari orang tua dan tetangga
terdekat.
d) Strategi kopping yang digunakan
Ibu. R mengatakan selalu menyerahkan semua masalah yang
terjadi kepada Allah SWT tetapi tetap berusaha untuk mengatasi
masalah yang ada.
e) Strategi adaptasi fungsional
Tidak ada
7. Harapan keluarga
Keluarga berharap dengan kedatangan mahasiswa berkunjung ke
rumahnya adalah keluarga dapat mengetahui status kesehatan
keluarga. Dengan demikian keluarga berharap akan selalu berada
dalam kondisi sehat lahir dan batin. Mereka juga berharap akan
mendapatkan banyak pengetahuan tentang berbagai macam jenis
penyakit dan cara perawatannya.
8. Pemeriksaan Fisik

No TD/ NADI Nafas Suhu BB TB


Nama
1 (MmHg) (x/menit) (x/menit) (‘C) (Kg) (CM)

Bp. R 130/90 86 21 36,7 68 172


(38 Tahun)

24
Pemeriksaan Jantung:
fisik
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.

Paru-paru:

Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit


lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal, pernafasan 21 x/menit, tactil fremitus
sama kiri dan kanan, bunyi nafas terauskultasi vesikuler,
dan tidak terdapat suara tambahan.

Abdomen

Perut terlihat datar dan warnanya sama dengan kulit


lainnya (tidak ada lebam, kemerahan), perut teraba lemas,
tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak
teraba, bising usus terdengar 10x/menit

Ekstremitas:

Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak


terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan
kanan, refleks patela normal kiri dan kanan,

kekuatan otot: 5555 5555


5555 5555

Kulit:

Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, tidak


ada lesi, senstifitas terhadap benda tumpul dan tajam

25
baik.

Kulit:

Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, tidak


ada lesi, senstifitas terhadap benda tumpul dan tajam
baik.

Leher:

Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat


pembesaran JVP dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proposional ke kiri, kanan, atas, dan bawah
tanpa ada nyeri.

Telinga:

Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada


benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien dapat mendengar dengan baik.

Mata:

Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan


pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil + 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik, memakai kacamata jika membaca.

Mulut dan hidung:

Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat


bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, dan manis dengan baik.

Bentuk simetris, warna kulit sama dengan kulit


sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung

26
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.

2 Nama TD Nadi Nafas Suhu BB TB

(mmHg) (x/menit) (x/menit) (‘C) (Kg) (Cm)

Ibu. R 110/70 82 19 36,8 48 154


(30 tahun)

Pemeriksaan Jantung:
fisik
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak

terdapat mur-mur dan gallop.

Paru-paru:

Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit


lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 19
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.

Abdomen:

Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit


lainnya (tidak ada lebam, kemerahan), perut teraba lemas,
tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak
teraba, bising usus terdengar 9 x/menit

Ekstremitas:

Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak


terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban

27
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan
kanan, refleks patela normal kiri dan kanan,

kekuatan otot: 5555 5555

5555 5555

Kulit:

Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang,


elastis, tidak ada lesi, senstifitas terhadap benda tumpul
dan tajam baik.

Kepala:

Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan

benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis


simetris.

Leher:

Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat


pembesaran JVP dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proposional ke kiri, kanan, atas, dan bawah
tanpa ada nyeri.

Telinga:

Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada


benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien dapat mendengar dengan baik.

Mata:

Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan


pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil + 2 mm,

28
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.

Mulut dan hidung:

Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat


bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, dan manis dengan baik.

Bentuk simetris, warna kulit sama dengan kulit


sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab,terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.

3. Nama TD Nadi Nafas Suhu BB TB

An. H (mmHg) (x/menit) (x/menit) (C) (Kg) (Cm)


(14 Tahun)

Pemeriksaan 120/80 80 20 36,5 51 156


fisik
Jantung:

Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada


retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.

Paru-paru:

Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit


lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal, pernafasan 20 x/menit, tactil fremitus
sama kiri dan kanan, bunyi nafas terauskultasi vesikuler,
dan tidak terdapat suara tambahan.

Abdomen:

29
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit
lainnya (tidak ada lebam, kemerahan), perut teraba lemas,
tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak
teraba, bising usus terdengar 9 x/menit

Ekstremitas:

Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak


terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan
kanan, refleks patela normal kiri dan kanan,

kekuatan otot: 5555 5555

5555 5555

Kulit:

Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna gelap, elastis, tidak


ada lesi, senstifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik

Kepala:

Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan


benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.

Leher:

Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat


pembesaran JVP dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat

bergerak proposional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa


ada nyeri.

Telinga:

30
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada

serumen. Klien dapat mendengar dengan baik.

Mata:

Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan


pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil + 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.

Mulut dan hidung:

Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat


bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, dan manis dengan baik.

Bentuk simetris, warna kulit sama dengan kulit sekitarnya,


tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung lembab,
terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.

4. TD Nadi Nafas Suhu BB TB


Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (C) (Kg) (Cm)

An. F 110/80 91 21 36,8 36 139


(12 Tahun)

Pemeriksaan Jantung:
Fisik
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan Gallop.

Paru-paru:

31
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 21
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.

Abdomen:

Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit


lainnya (tidak ada lebam, kemerahan), perut teraba lemas,
tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak
teraba, bising usus terdengar 8 x/menit.

Ekstremitas:

Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak


terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan
kanan, refleks patela normal kiri dan kanan,

kekuatan otot: 5555 5555

5555 5555

Kulit:

Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang,


elastis, tidak ada lesi, senstifitas terhadap benda tumpul
dan tajam baik.

Kepala:

Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan


benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis

32
simetris.

Leher:

Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat


pembesaran JVP dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proposional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.

Telinga:

Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada


benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien dapat mendengar dengan baik.

Mata:

Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan


pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil + 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.

Mulut dan hidung:

Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat


bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, dan manis dengan baik.

Bentuk simetris, warna kulit sama dengan kulit sekitarnya,


tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab,terdapat bulu hidung uji penciuman baik.

5. TD Nadi Nafas Suhu BB TB


Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (C) (Kg) (Cm)

An. L 110/70 92 22 36,9 31 134

33
(9 Tahun)

Pemeriksaan Jantung:
Fisik
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.

Paru-paru:

Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit


lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 22
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.

Abdomen:

Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit


lainnya (tidak ada lebam, kemerahan), perut teraba lemas,
tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak
teraba, bising usus terdengar 8 x/menit.

Ekstremitas:

Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak


terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan
kanan, refleks patela normal kiri dan kanan,

kekuatan otot: 5555 5555


5555 5555

Kulit:

34
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna gelap, elastis, tidak
ada lesi, senstifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.

Kepala:

Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan


benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.

Leher:

Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat


pembesaran JVP dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proposional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.

Telinga:

Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada


benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien dapat mendengar dengan baik.

Mata:

Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan


pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil + 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.

Mulut dan hidung:

Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat


bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, dan manis dengan baik.

35
Bentuk simetris, warna kulit sama dengan kulit sekitarnya,
tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung lembab,
terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.

6. TD Nadi Nafas Suhu BB TB


Nama
(MmHg) (x/menit) (x/menit) (C) (Kg) (Cm)

Nenek. R 140/90 90 23 37 52 155


(61 Tahun)

Pemeriksaan Jantung:
Fisik
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.

Paru-paru:

Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit


lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 23
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler, dan tidak terdapat suara tambahan.

Abdomen:

Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit


lainnya (tidak ada lebam, kemerahan), perut teraba lemas,
tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak
teraba, bising usus terdengar 8 x/menit

Ekstremitas:

36
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan
kanan, refleks patela normal kiri dan kanan,

kekuatan otot: 5555 5555


5555 5555

Kulit:

Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang,


elastis, tidak ada lesi, senstifitas terhadap benda tumpul
dan tajam baik.

Kepala:

Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan


benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.

Leher:

Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat


pembesaran JVP dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proposional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.

Telinga:

Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada


benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien dapat mendengar dengan baik.

Mata:

Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakkan tangan

37
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil + 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik, jarak pandang berkurang.

Mulut dan hidung:

Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat


bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, dan manis dengan baik.

Bentuk simetris, warna kulit sama dengan kulit sekitarnya,


tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung lembab,
terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.

Kesimpulan hasil pemeriksaan fisik:

 Bp. R:
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tidak memiliki kelainan
pada pemeriksaan fisik, Bp. R tidak mengeluhkan keadaan fisiknya, tidak
merokok, aktif berkegiatan, tidak ada riwayat penyakit keturunan.
 Ibu. R:
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tidak memiliki kelainan
pada pemeriksaan fisik, Ibu. R tidak mengeluhkan keadaan fisiknya, aktif
berkegiatan, tidak ada riwayat penyakit keturunan.
 An. H:
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, memiliki postur tubuh
seimbang, tidak memiliki keluhan fisik, tidak ada riwayat pengobatan
dalam 3 bulan terakhir.
 An. F:
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, memiliki postur tubuh
seimbang, tidak ada keluhan penyakit, tidak ada riwayat pengobatan
dalam 3 bulan terakhir.
 An. L:

38
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, memiliki postur tubuh
kurus, tidak memiliki keluhan fisik, tidak ada riwayat pengobatan dalam
3 bulan terakhir.
 Nenek. R:
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, merokok, tidak memiliki
keluhan fisik, penglihatan mulai berkurang, tidak ada riwayat pengobatan
dalam 3 bulan terakhir.

39
B. Analisis Data.
Problem
No Data Etiologi

Ketidakefektifan
1. Data Subjektif: Ketidakmampuan
koping pada
keluarga keluarga Bp. R
- Ibu. R mengatakan urusan
mengenal
anaknya lebih banyak diserahkan
masalah tentang
kepada ibunya
pentingnya
- Ibu. R mengatakan An. H
komunikasi
merupakan seorang anak yang
efektif antara
tertutup
orang tua dan
- Ibu. R mengatakan bahwa An. H
remaja
lebih suka menghabiskan
waktunya di dalam kamar
daripada berkumpul dengan
keluarga
- Ibu. R mengatakan Bp. R
memang agak keras untuk
mendidik anak- anaknya
- An. H mengaku tidak pernah
menceritakan masalah yang
dihadapinya pada orang tua
- An. H mengatakan kadang
percakapan dengan orang tua
akan berakhir dengan ketegangan
- An. H mengatakan lebih suka
menceritakan masalahnya kepada
teman-temannya dibandingkan
kepada orang tua atau pun
keluarganya yang lain

40
Data Objektif:

- Bp. R sibuk bekerja dan jarang


menyempatkan berbicara kepada
anaknya

Ketidakefektifan
2. Data Susbjektif: Ketidakmampuan
performa peran
kelurga remaja An H
- Ibu. R mengatakan dirumahnya keluarga Bp. R.
mengenal
tidak ada peraturan yang jelas
masalah tentang
tentang apa saj tugas setiap
tugas dan fingsi
anggota keluarga.
perkembangan
- An. H mengatakan tidak
keluarga dengan
mengetahui tugas perkembangan
anak remaja.
maupun tanggung jawabnya
sebagai remaja
- An. H mengatakan sebelumnya
tidak pernah mendapatkan
informasi mengenai tugas
perkembangan maupun tanggung
jawabnya sebagai remaja
- An. H mengatakan malas belajar
dan jarang mengerjakan tugas
sekolahnya
- An. H mengatakan saat ini sudah
tidak mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler di sekolahnya
- Ibu R mengatakan urusan
anaknya lebih banyak diserahkan
kepada ibunya.

Data Objektif:

41
- An. H merupakan anak pertama
dalam keluarga
- An. H berusia 14 tahun, berada
pada masa remaja awal (12-15
tahun)
- Di rumahnya tidak ada yang bisa
mengajarkan peran dan tanggung
jawab kepada remaja (An. H)
- Defisiensi pengetahuan tentang
tugas perkembangan maupun
tanggung jawab sebagai remaja

 Scoring/ Pembobotan dan Penentuan Prioritas Masalah


a. Scoring/ Pembobotan

1. Ketidakefektifan koping pada keluarga Bp. R b/d ketidakmampuan


keluarga mengenal masalah tentang pentingnya komunikasi efektif
antara orang tua dan remaja.

No Kriteria Score Pembenaran

1. Sifat Masalah: 3/3x1=1 Timbul mekanisme koping


negatif baik pada orangtua,
Aktual
keluarga maupun remaja
karena kurangnya kualitas
komunikasi antara mereka

2. Kemungkinan Masalah 2/2 x 2 = 2 Pola komunikasi antara


Untuk di Ubah: remaja dan orang tua
merupakan suatu proses yang
Mudah
harus dimulai dan dijaga
keberlangsungannya,
keluarga sudah memberikan

42
respon positif dengan
bertanya cara komunikasi
yang baik dengan remaja.

3. Potensial Masalah Untuk 3/3 x 1 = 1 Keluarga sudah mengetahui


di Cegah: Tinggi stressor dan cara
mencegahnya.

4. Menonjolnya 1/2 x 1 = 1/2 Keluarga menganggap


Masalah: masalah terjadi tetapi tidak
Ada masalah tetapi tidak menjadikan masalah ini
perlu segera ditangani prioritas utama.

Total 3 1/2

2. Ketidakefektifan performa peran remaja An. H keluarga Bp. R b/d


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tentang tugas dan
fungsi perkembangan keluarga dengan anak remaja.

No Kriteria Score Pembenaran

Sifat Masalah: Saat ini An. H masih dalam


1. 3/3x1=1
Aktual tahap perkembangan remaja
yang membutuhkan
perhatian dan komunikasi
yang efektif dalam
mengungkapkan
masalahnya.

Orang tua biasanya hanya


menanyakan kemana An. H
pergi dan kadang memarahi
jika ada masalah dengan

43
sekolah.

Kemungkina An. H masih dapat diajak


2. 2/2 x 2 = 2
n Masalah berkomunikasi dan menurut
Untuk di pada orang tuanya, melalui
Ubah: Mudah pendekatan komunikasi
yang efektif akan
pengenalan peran dan
tanggung jawab remaja
maka penerapan peran pada
remaja di keluarga Bp. R
akan efektif.
1/3 x 1 = Adanya perhatian yang
3. Potensial Masalah Untuk
1/3 baik dari orang tua dan
di Cegah: Rendah
saudara An. H akan
perkembangan peran dan
tanggung jawabnya.
Keluarga mengatakan ada
4. Menonjolnya Masalah: 2/2 x 1 = 1
masalah dan segera perlu
Perlu segera ditangani
ditangani karena mereka
takut anaknya tidak bisa
penerapkan peran dan
tanggung jawab remaja
dikeluarga.
Total 4 1/3

b. Prioritas Masalah.
1. Ketidakefektifan koping pada keluarga Bp. R b/d ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah tentang pentingnya komunikasi efektif
antara orang tua dan remaja.
2. Ketidakefektifan performa peran remaja An. H keluarga Bp. R b/d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tentang tugas dan
fungsi perkembangan keluarga dengan anak remaja.

44
3.

45
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bp. R

1. Ketidakefektifan koping pada keluarga Bp. R


Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi
Rencana Intervensi
Keperawatan
Umum Khusus Kriteria Standar
Ketidakefektifan Setelah 1. Setelah 2 x 15 menit
koping pada dilakukan pertemuan, keluarga
keluarga Bp. R intervensi mampu mengenal
sebanyak 3 kali komunikasi yang
kunjungan, efektif dengan remaja,
diharapkan dengan mampu:
koping keluarga Meny Respon Keluarga mampu Diskusikan bersama
menjadi efektif. ebutkan verbal menyebutkan keluarga apa
pengertian komunikasi adalah yang diketahui
komunikasi. pengiriman dan keluarga
penerimaan pesan atau mengenai
berita antara dua orang pengertian
atau lebih dengan cara komunikasi.
yang tepat sehingga Berikan pujian kepada
pesan yang dimaksud keluarga tentang
dapat dipahami. pemahaman
keluarga yang
benar.
Berikan informasi
kepada keluarga
mengenai pengertian
komunikasi dengan
menggunakan media
lembar balik dan
leaflet.
Berikan kesempatan
kepada keluarga
untuk
bertanya tentang
materi yang
disampaikan.
Berikan penjelasan
ulang terhadap materi
yang belum dimengerti.
Motivasi keluarga
untuk mengulang materi
yang telah dijelaskan.
Berikan
reinforcement positif
1.2 Menyebutkan Respon Keluarga mampu atas usaha keluarga.
pengertian verbal menyebutkan Diskusikan
komunikasi komunikasi keluarga bersama
keluarga yang yang efektif adalah keluarga
efektif. komunikasi yang apa yang
berjalan dua arah dan diketahui
dapat mencapai tujuan keluarga
dari komunikasi mengenai
tersebut. pengertian
komunikasi
keluarga
yang
efektif.
Berikan pujian
kepada
keluarga
tentang
pemahaman
keluarga
yang benar.
Berikan informasi
kepada
keluarga
mengenai
pengertian
komunikasi
keluarga yang
efektif dengan
menggunakan
media lembar
balik dan
leaflet.
Berikan
kesempatan
kepada
keluarga
untuk
bertanya
tentang materi
yang
disampaikan.
Berikan
penjelasan
ulang
terhadap
1.3 Menyebutkan Respon Keluarga mampu materi yang
penyebab verbal menyebutkan 3 dari 6 belum
komunikasi tidak penyebab komunikasi dimengerti.
efektif tidak efektif, yaitu: Motivasi keluarga
1. Orang tua lebih untuk
banyak bicara mengulang
daripada mendengar materi yang
2. Orang tua merasa telah
tahu lebih banyak dijelaskan.
3. Orang tua cenderung Berikan
memberi arahan dan reinforceme
nasihat nt positif
4. Orang tua tidak atas usaha
berusaha untuk keluarga.
mendengar terlebih Diskusikan
bersama keluarga
apa yang diketahui
keluarga tentang
penyebab
komunikasi tidak
efektif.
Berikan pujian
kepada keluarga
tentang pemahaman
keluarga yang benar.
Berikan informasi
kepada keluarga tentang
penyebab komunikasi
tidak efektif dengan
menggunakan media
dahulu apa yang lembar balik dan
terjadi dan leaflet.
sebenarnya terjadi Berikan
pada remaja kesempatan kepada
5. Orang tua tidak keluarga untuk
mencoba menerima bertanya tentang materi
dahulu kenyataan yang disampaikan.
yang di alami Berikan penjelasan
remaja dan ulang terhadap materi
memahaminya yang belum dimengerti.
6. Orang tua merasa Motivasi keluarga
putus asa dan untuk mengulang materi
marah-marah karena yang telah dijelaskan.
tidak tahu lagi apa Berikan
yang harus reinforcement positif
dilakukan terhadap atas usaha keluarga.
remaja
1.4 Menyebutkan Respon Keluarga mampu
syarat-syarat verbal menyebutkan 4 dari 6
komunikasi efektif syarat-syarat Diskusikan
dalam keluarga. komunikasi efektif bersama
dalam keluarga, antara keluarga
lain: apa yang
1. Mengenal diri diketahui
sendiri keluarga
2. Mengenal diri tentang
remaja syarat-
3. Mendengar aktif syarat
komunikasi
efektif
dalam
keluarga.
Berikan pujian
kepada
keluarga
tentang
pemahaman
keluarga
yang benar.
Berikan informasi
4. “Pesan kamu” dan kepada keluarga tentang
“pesan saya” syarat-syarat
5. Menentukan komunikasi efektif
masalah siapa dalam keluarga dengan
6. Mengenal dan menggunakan media
menghindari gaya lembar balik dan leaflet.
penghambat Berikan kesempatan
komunikasi kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi yang
disampaikan.
Berikan penjelasan ulang
terhadap materi yang belum
dimengerti.
Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang telah
dijelaskan.
Berikan reinforcement
positif atas usaha keluarga.
Motivasi keluarga untuk
1.5 Mengidentifikasi Respon Keluarga mengetahui menyebutkan syarat-
ketidakefektifan afektif bahwa komunikasi yang syarat komunikasi
koping pada terjadi antara orang tua yang efektif dalam
keluarga Bp. R dan remaja di keluarga keluarga.
terutama masalah adalah komunikasi yang Bantu keluarga untuk
komunikasi tidak efektif. mengidentifikasi
inefektif antara komunikasi yang
orang tua dan tidak efektif pada
remaja. keluarga Bp. R.
1.5.3 Berikan
reinforcement
positif atas usaha
keluarga
2. Setelah 1 x 15 menit
pertemuan, keluarga
mampu mengambil
keputusan yang tepat
dalam menciptakan
komunikasi yang
efektif dalam keluarga,
dengan mampu:
Menyebutkan risiko Respon Keluarga mampu
akibat masalah verbal menyebutkan 3 dari 5 Diskusikan
komunikasi yang tidak risiko akibat masalah bersama
efektif dalam keluarga komunikasi yang tidak keluarga apa
bila tidak diatasi. efektif dalam keluarga yang diketahui
bila tidak diatasi, yaitu: keluarga tentang
1. Kenakalan remaja risiko akibat
2. Menimbulkan masalah
perubahan sikap komunikasi
pada diri remaja yang tidak
3. Anggota keluarga efektif dalam
saling tertutup satu keluarga bila
sama lain tidak diatasi.
4. Seringnya terjadi Berikan pujian
perceraian orang tua kepada
5. Anak remaja merasa keluarga
tentang
pemahaman
keluarga yang
benar.
Berikan informasi
kepada keluarga
tentang risiko
akibat masalah
komunikasi
yang tidak
kesepian efektif dalam keluarga
bila tidak diatasi dengan
menggunakan media
lembar balik dan leaflet.
Berikan kesempatan
kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi yang
disampaikan.
Berikan penjelasan ulang
terhadap materi yang belum
dimengerti.
Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang telah
dijelaskan.
Berikan reinforcement
positif atas usaha keluarga.
Memotivasi anggota
2.2 Mengambil Respon Keluarga memutuskan keluarga dalam mengambil
keputusan yang afektif untuk mengikuti keputusan untuk mengikuti
tepat untuk program mengatasi program masalah
mengikuti program masalah ketidakefektifan koping
mengatasi masalah ketidakefektifan koping terutama masalah
ketidakefektifan terutama masalah komunikasi.
koping terutama komunikasi dengan Berikan reinforcement
masalah konseling individu dan positif atas minat keluarga
komunikasi dengan konseling keluarga. untuk
konseling individu
dan konseling
keluarga. mengikuti program
masalah
ketidakefektifan koping
terutama masalah
komunikasi.

3. Setelah 1 x 15 menit
pertemuan, keluarga
mampu menciptakan
komunikasi yang
efektif dalam keluarga,
dengan mampu:
Menyebutkan Respon Keluarga mampu Diskusikan bersama
jenis-jenis verbal menyebutkan jenis- keluarga apa yang
komunikasi. jenis komunikasi, yaitu: diketahui keluarga
1. Komunikasi verbal tentang jenis-jenis
dengan kata-kata komunikasi.
2. Komunikasi non Berikan pujian kepada
verbal disebut keluarga tentang pemahaman
dengan bahasa tubuh yang benar.
Berikan informasi kepada
keluarga mengenai jenis-jenis
komunikasi dengan
menggunakan media lembar
balik dan leaflet.
Berikan kesempatan
kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi
yang disampaikan.
Berikan penjelasan ulang
terhadap materi yang belum
dimengerti.
Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang telah
dijelaskan.
Berikan reinforcement
positif atas usaha keluarga.
Diskusikan bersama
3.2 Menyebutkan Respon Keluarga mampu keluarga apa yang diketahui
hambatan dalam verbal menyebutkan keluarga tentang hambatan
berkomunikasi. menyebutkan 7 dari 12 dalam berkomunikasi.
hambatan dalam Berikan pujian kepada
komunikasi, yaitu: keluarga tentang
1. Memerintah pemahaman yang benar.
2. Menyalahkan Berikan informasi
3. Meremehkan kepada keluarga mengenai
4. Membandingkan hambatan dalam
5. Memberi cap berkomunikasi dengan
6. Mengancam menggunakan media lembar
7. Menasihati balik dan leaflet.
8. Membohongi Berikan kesempatan
9. Menghibur
10.Mengkritik
11.Menyindir
12.Menganalisa
kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi
yang disampaikan.
Berikan penjelasan ulang
terhadap materi yang belum
dimengerti.
Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang telah
dijelaskan.
Berikan reinforcement
positif atas usaha keluarga.
Demonstrasikan dengan
3.3 Mendemonstrasika Respon Cara berkomunikasi keluarga cara berkomunikasi
n cara komunikasi psikomotor efektif antara orang tua efektif antara orang tua dan
yang efektif antara dan remaja harus remaja.
orang tua dan memenuhi syarat-syarat Beri kesempatan
remaja. komunikasi efektif. keluarga bertanya.
Beri kesempatan
keluarga
mendemonstrasikan
kembali cara
berkomunikasi efektif
antara orang tua dan remaja
Berikan reinforcement
positif atas usaha
keluarga.
4. Setelah 1 x 15 menit
pertemuan, keluarga
mampu memodifikasi
lingkungan dalam
menciptakan
komunikasi yang
efektif dalam keluarga,
dengan mampu:
Menyebutkan faktor- Respon Keluarga mampu Diskusikan bersama
faktor dalam diri remaja verbal menyebutkan 2 dari 3 keluarga apa yang diketahui
untuk mendukung faktor-faktor dalam diri keluarga tentang faktor-faktor
komunikasi efektif. remaja untuk dalam diri remaja untuk
mendukung komunikasi mendukung komunikasi
efektif, yaitu: efektif.
1. Sebelum memulai Berikan pujian kepada
proses komunikasi keluarga tentang pemahaman
hubungan remaja yang benar.
dan orang tua hangat Berikan informasi kepada
dan terbuka keluarga mengenai faktor-
2. Remaja telah faktor dalam diri remaja
menyatakan untuk mendukung
bersedia komunikasi efektif dengan
mengungkapkan menggunakan media lembar
permasalahannya balik dan leaflet.
3. Teridentifikasi Berikan kesempatan
bahwa remaja
berada pada kondisi
yang membutuhkan kepada keluarga untuk
bantuan orang tua bertanya tentang materi
untuk memfasilitasi yang disampaikan.
Berikan penjelasan ulang
terhadap materi yang belum
dimengerti.
Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang telah
dijelaskan.
Berikan reinforcement
positif atas usaha keluarga.
Diskusikan bersama
4.2 Menyebutkan Respon Keluarga mampu keluarga apa yang
faktor-faktor dalam verbal menyebutkan 2 dari 4 diketahui keluarga tentang
diri orang tua faktor-faktor dalam diri faktor-faktor dalam diri
untuk mendukung orang tua untuk orang tua untuk
komunikasi efektif. mendukung komunikasi mendukung komunikasi
efektif, yaitu: efektif.
1. Mendengar supaya Berikan pujian kepada
remaja banyak keluarga tentang pemahaman
bicara yang benar.
2. Menerima dahulu Berikan informasi
perasaan remaja kepada keluarga mengenai
agar remaja lebih faktor-faktor dalam diri
terbuka dan dihargai orang tua untuk mendukung
3. Berbicara supaya komunikasi efektif
didengar
4. Mau berubah
dimana orang tua dengan menggunakan
memiliki waktu media lembar balik dan
yang khusus dalam leaflet.
mendengarkan dan Berikan kesempatan
berkomunikasi kepada keluarga untuk
dengan remaja bertanya tentang materi yang
disampaikan.
Berikan penjelasan ulang
terhadap materi yang belum
dimengerti.
Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang telah
dijelaskan.
Berikan reinforcement
positif atas usaha keluarga.
Diskusikan bersama
4.3 Menyebutkan Respon Keluarga mampu keluarga apa yang diketahui
faktor-faktor afektif menyebutkan 2 dari 4 keluarga tentang faktor-faktor
lingkungan untuk faktor-faktor lingkungan untuk mendukung
mendukung lingkungan untuk komunikasi efektif.
komunikasi efektif mendukung komunikasi Berikan pujian kepada
efektif, yaitu: keluarga tentang pemahaman
1. Kondusif yang benar.
2. Tenang Berikan informasi
3. Privacy remaja kepada keluarga
terjaga
4. Jika dilakukan di
rumah sebaiknya
dilakukan di mengenai faktor-faktor
ruangan tertutup lingkungan untuk
untuk menjaga mendukung komunikasi
privacy remaja dan efektif dengan
keleluasaan remaja menggunakan media
mengekspresikan lembar balik dan leaflet.
perasaan Berikan kesempatan
kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi yang
disampaikan.
Berikan penjelasan ulang
terhadap materi yang belum
dimengerti.
Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang telah
dijelaskan.
Berikan reinforcement
positif atas usaha keluarga.

5. Setelah 3 x 20 menit
pertemuan, keluarga
mampu memanfaatkan
pelayanan kesehatan
untuk fasilitasi
komunikasi efektif
dalam keluarga, dengan
mampu:
Menyebutkan jenis- Respon Keluarga mampu Diskusikan bersama
jenis pelayanan verbal menyebutkan pelayanan keluarga mengenai jenis-jenis
kesehatan yang dapat kesehatan yang dapat pelayanan kesehatan yang
dikunjungi keluarga dikunjungi keluarga dapat dikunjungi keluarga
untuk berkonsultasi untuk berkonsultasi untuk berkonsultasi masalah
masalah komunikasi masalah komunikasi komunikasi antara orang tua
antara orang tua dan antara orang tua dan dan remaja yang ada disekitar
remaja. remaja, yaitu: tempat tinggal.
1. Puskesmas (PKPR) Motivasi keluarga untuk
2. Psikolog mengulang jenis-jenis
3. Guru wali kelas pelayanan kesehatan yang
4. Guru BP di sekolah dapat dikunjungi keluarga.
Berikan reinforcement
positif atas usaha keluarga.
Motivasi keluarga untuk
Mengunjungi fasilitas berkunjung ke fasilitas
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan.
untuk berkonsultasi Berikan reinforcement
mengenai masalah Respon Keluarga mengunjungi positif atas usaha keluarga
komunikasi antara orang afektif pelayanan kesehatan untuk menggunakan
tua dan remaja. untuk konsultasi fasilitas pelayanan
mengenai masalah kesehatan
komunikasi antara
orang tua dan remaja.
1. Ketidakefektifan performa peran remaja pada keluarga Bp. R khususnya An. H

Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi


Rencana Intervensi
Keperawatan
Umum Khusus Kriteria Standar
Ketidakefektifan Setelah 1. Setelah 1 x 20 menit
performa peran dilakukan pertemuan, keluarga
remaja pada intervensi mampu mengenal
keluarga Bp. R sebanyak 3 kali masalah tumbuh
khususnya An. H. kunjungan, kembang remaja,
performa peran dengan mampu:
remaja menjadi Menyebutkan Respon Keluarga mampu Diskusikan bersama
efektif. definisi tumbuh verbal menyebutkan keluarga apa yang
kembang. pertumbuhan adalah diketahui keluarga
bertambahnya ukuran mengenai pengertian
anak dari segi jasmani. tumbuh kembang.
Sedangkan Berikan pujian kepada
perkembangan adalah keluarga tentang
berkembangnya pemahaman keluarga yang
kemampuan atau benar.
keahlian anak. Berikan informasi
kepada keluarga mengenai
pengertian tumbuh kembang
dengan menggunakan media
lembar balik dan leaflet.
Berikan kesempatan
kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi
yang disampaikan.
Berikan penjelasan ulang
terhadap materi yang belum
dimengerti.
Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang telah
dijelaskan.
Berikan reinforcement
positif atas usaha keluarga.
Diskusikan bersama
1.2 Menyebutkan Respon Keluarga mampu keluarga apa yang
definisi remaja. verbal menyebutkan remaja diketahui keluarga
adalah anak yang mengenai pengertian
berusia 13-21 tahun. remaja.
Remaja merupakan Berikan pujian kepada
masa transisi/ peralihan keluarga tentang
dari masa kanak-kanak pemahaman keluarga yang
menuju dewasa yang benar.
ditandai dengan adanya Berikan informasi kepada
perubahan aspek fisik, keluarga mengenai pengertian
psikis dan psikososial. remaja dengan menggunakan
media lembar balik dan
leaflet.
Berikan kesempatan
kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi
yang disampaikan.
Berikan penjelasan ulang
terhadap materi yang belum
dimengerti.
Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang telah
dijelaskan.
Berikan reinforcement
positif atas usaha keluarga.
Diskusikan bersama
1.3 Menyebutkan Respon Keluarga mampu keluarga apa yang diketahui
definisi tumbuh verbal menyebutkan tumbuh keluarga tentang definisi
kembang remaja. kembang remaja adalah tumbuh kembang remaja.
proses lebih lanjut Berikan pujian kepada
remaja menuju tahap keluarga tentang
perkembangan dan pemahaman keluarga yang
pertumbuhan benar.
selanjutnya (dewasa). Berikan informasi kepada
keluarga tentang definisi
tumbuh kembang remaja
dengan menggunakan media
lembar balik dan leaflet.
Berikan kesempatan
kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi
yang disampaikan.
Berikan penjelasan ulang
terhadap materi yang belum
dimengerti.
Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang telah
dijelaskan.
Berikan reinforcement
positif atas usaha keluarga.
Diskusikan bersama
1.4 Menyebutkan Respon Keluarga mampu keluarga apa yang diketahui
perubahan- verbal menyebutkan 6 dari 11 keluarga tentang perubahan-
perubahan yang perubahan-perubahan perubahan pada remaja.
terjadi pada yang terjadi pada Berikan pujian kepada
remaja. remaja, yaitu: keluarga tentang
1. Perubahan fisik, pemahaman keluarga yang
meliputi: benar.
a. Perubahan TB Berikan informasi kepada
dan BB keluarga tentang perubahan-
b. Perubahan bentuk perubahan pada remaja
tubuh: Remaja dengan menggunakan media
putri lembar balik dan leaflet.
(penimbunan Berikan kesempatan
jaringan lemak, kepada keluarga untuk
kulit halus, suara
nyaring, payudara
membesar,
tumbuh rambut di bertanya tentang materi
daerah tertentu. yang disampaikan.
Remaja putra Berikan penjelasan ulang
(peningkatan terhadap materi yang belum
besar otot, kulit dimengerti.
kasar, tumbuh Motivasi keluarga untuk
kumis, tumbuh mengulang materi yang telah
rambut di daerah dijelaskan.
tertentu). Berikan reinforcement
c. Mengalami positif atas usaha keluarga
pubertas: Remaja
putra (mimpi
basah). Remaja
putri
(menstruasi).
2. Perubahan mental,
meliputi:
a. Berpikir abstrak
b. Kritis
c. Egosentris
d. Selalu ingin tahu
e. Cenderung
menentang orang
tua
f. Ingin
mencoba hal-
hal yang
menguji
keberanian
3. Perubahan sosial,
meliputi:
a. Mulai
melepaskan diri
dari keluarga
b. Membentuk
kelompok teman
sebaya
1.5 Mengidentifikasi Respon Keluarga mengatakan Tanyakan kepada
anggota keluarga afektif An. H adalah remaja. keluarga, adakah anggota
yang berusia keluarga yang memiliki
remaja. kriteria remaja sebagaimana
yang telah dibahas.
Berikan reinforcement
positif atas apa yang telah
dikemukakan keluarga yang
tepat dan benar.

2. Setelah 1 x 15 menit
pertemuan, keluarga
mampu mengambil
keputusan yang tepat
untuk mengasuh anak
remaja, dengan 2.1.1 Diskusikan bersama
mampu:
Menyebutkan Respon Keluarga mampu
permasalahan verbal menyebutkan minimal 2 keluarga apa yang
akibat perubahan dari 4 permasalahan diketahui keluarga
fisik pada remaja. akibat perubahan fisik tentang akibat
pada remaja, yaitu: perubahan fisik pada
1. Jerawat remaja.
2. Kegemukan Berikan pujian kepada
3. Anemia keluarga tentang
4. Infeksi karena pemahaman yang benar.
kekebalan tubuh Berikan informasi kepada
mulai menurun keluarga mengenai akibat
perubahan fisik pada remaja
dengan menggunakan media
lembar balik dan leaflet.
Berikan kesempatan
kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi yang
disampaikan.
Berikan penjelasan ulang
terhadap materi yang belum
dimengerti.
Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang telah
dijelaskan.
Berikan reinforcement
positif atas usaha
keluarga.
2.2 Menyebutkan Respon Keluarga mampu Diskusikan bersama
permasalahan verbal menyebutkan 2 keluarga apa yang
akibat perubahan permasalahan akibat diketahui keluarga
kejiwaan pada perubahan kejiwaan tentang akibat perubahan
remaja. pada remaja, yaitu: kejiwaan pada remaja.
1. Mencari identitas Berikan pujian kepada
diri keluarga tentang
2. Timbul pertanyaan: pemahaman yang benar.
Siapa aku ini? Apa Berikan informasi kepada
jadinya aku ini? keluarga mengenai akibat
perubahan kejiwaan pada
remaja dengan menggunakan
media lembar balik dan
leaflet.
Berikan kesempatan
kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi yang
disampaikan.
Berikan penjelasan ulang
terhadap materi yang belum
dimengerti.
Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang telah
dijelaskan.
2.2.9 Berikan
reinforcement
positif atas usaha
2.3 Menyebutkan Respon Keluarga mampu keluarga.
permasalahan verbal menyebutkan minimal 2 Diskusikan
akibat perubahan dari 3 permasalahan bersama keluarga apa
sosial pada remaja. akibat perubahan sosial yang diketahui
pada remaja, yaitu: keluarga tentang
1. Timbul konflik akibat perubahan
dengan orang tua sosial pada remaja.
akibat keinginan Berikan pujian
remaja ingin kepada keluarga
mempunyai tentang pemahaman
keleluasaan pribadi. yang benar.
2. Melibatkan remaja Berikan informasi
pada perkelahian kepada keluarga
antar genk, bolos, mengenai akibat
terlibat dalam perubahan sosial pada
narkoba, minum remaja dengan
minuman keras, menggunakan media
merokok akibat setia lembar balik dan leaflet.
kawan kepada Berikan
kelompok. kesempatan kepada
3. Sifat egosentris dan keluarga untuk
menonjolkan bertanya tentang materi
kelompoknya. yang disampaikan.
Berikan penjelasan
ulang terhadap materi
yang belum dimengerti.
Motivasi keluarga
untuk
mengulang materi
yang telah
dijelaskan.
2.3.7 Berikan
reinforcement
2.4 Mengambil Respon Keluarga mengatakan positif atas usaha
keputusan yang afektif akan mengasuh anak keluarga.
tepat untuk remaja dengan tepat Bantu keluarga
mengasuh anak sesuai dengan tumbuh untuk mengenal dan
remaja. kembangnya. menyadari akan adanya
remaja di keluarganya.
Bantu keluarga
untuk memutuskan
mengasuh anak remaja
dengan tepat sesuai
dengan tumbuh
kembangnya.
Berikan
reinforcement positif
3. Setelah 1 x 15 menit atas keputusan tepat
pertemuan, keluarga yang telah diambil
mampu mengasuh anak keluarga.
remaja, dengan
mampu:
Menyebutkan sikap Respon Keluarga mampu
orang tua dalam verbal menyebutkan minimal 3
mengasuh anak remaja. dari 4 sikap orang tua
dalam mengasuh anak
3.1.1 Dorong keluarga
untuk
menceritakan
sikap orang tua
dalam mengasuh
anak remaja.
remaja, yaitu: Informasikan kepada
1. Mengenal anak keluarga tentang sikap orang
2. Sering melakukan tua dalam mengasuh anak
percakapan dengan remaja dengan menggunakan
anak media lembar balik dan
3. Mendampingi dan leaflet.
membimbing remaja Motivasi keluarga untuk
dalam menghadapi menjelaskan kembali materi
tantangan hidup yang telah disampaikan.
4. Menjadi pemimpin Tanyakan kepada
dan teman bagi keluarga mengenai
remaja materi yang belum
dimengerti.
Jelaskan kepada
keluarga mengenai
materi yang belum
dimengerti.
Berikan reinforcement
positif terhadap kemampuan
yang dicapai oleh keluarga.
Dorong keluarga untuk
menceritakan sikap anak
remaja dalam menjalani masa
3.2 Menyebutkan Respon Keluarga mampu remaja.
sikap anak remaja verbal menyebutkan minimal 3 Informasikan kepada
dalam menjalani dari 5 sikap anak
masa remaja. remaja dalam menjalani
masa remaja, yaitu:
1. Mengetahui keluarga tentang sikap
kelebihan dan anak remaja dalam
kekurangan diri. menjalani masa remaja
2. Menerima diri dengan menggunakan
sendiri. media lembar balik dan
3. Meningkatkan leaflet.
keimanan kepada Motivasi keluarga untuk
Tuhan semesta ini. menjelaskan kembali materi
4. Bersikap terbuka. yang telah disampaikan.
5. Memiliki kegiatan Tanyakan kepada
positif. keluarga mengenai
materi yang belum
dimengerti.
Jelaskan kepada
keluarga mengenai
materi yang belum
dimengerti.
Berikan reinforcement
terhadap kemampuan yang
dicapai oleh keluarga.
Tanyakan kepada
keluarga, hal apa yang telah
3.3 Melakukan Respon Pada kunjungan yang dibicarakan dengan anggota
komunikasi yang psikomotor tidak direncanakan, keluarga yang remaja.
terbuka dengan keluarga melakukan Berikan reinforcement
remaja. komunikasi yang
terbuka dengan remaja
dan saling berbincang
tentang kehidupan positif terhadap
remaja. kemampuan yang
dicapai oleh keluarga.

4. Setelah 1 x 15 menit Respon Keluarga mampu Diskusikan cara


pertemuan, keluarga verbal menyebutkan 2 memodifikasi lingkungan
mampu memodifikasi modifikasi lingkungan yang sesuai dengan remaja.
lingkungan yang sesuai yang sesuai dengan Jelaskan kepada keluarga
dengan anak remaja. remaja, yaitu: tentang cara memodifikasi
1. Pergaulan dengan lingkungan yang sesuai
teman sebaya yang dengan remaja dengan
baik (selektif menggunakan media lembar
memilih teman) balik dan leaflet.
2. Komunikasi terbuka Motivasi keluarga untuk
dengan keluarga menjelaskan kembali cara
memodifikasi lingkungan
yang sesuai dengan remaja.
Tanyakan kepada
keluarga tentang materi yang
belum dimengerti.
Jelaskan kepada
keluarga mengenai
materi yang belum
dimengerti.
Berikan reinforcement
positif terhadap
kemampuan yang
dicapai oleh
keluarga
5. Setelah 1 x 20 menit
pertemuan, keluarga
mampu menggunakan
fasilitas kesehatan yang
ada untuk berkonsultasi
mengenai tumbuh
kembang remaja,
dengan mampu:
Menyebutkan tempat Respon Keluarga dapat
pelayanan kesehatan verbal menyebutkan fasilitas Diskusikan
untuk berkonsultasi yang dapat dikunjungi, bersama keluarga
mengenai tumbuh yaitu: mengenai fasilitas
kembang remaja. 1. Puskesmas (PKPR) kesehatan yang ada
2. Rumah sakit disekitar tempat
3. Klinik dokter tinggal.
4. Psikolog Motivasi keluarga
5. Guru wali kelas untuk mengulang
6. Guru BP di sekolah fasilitas kesehatan yang
dapat dikunjungi.
Mengunjungi fasilitas Berikan
pelayanan kesehatan Respon Keluarga mengunjungi reinforcement positif
untuk berkonsultasi afektif pelayanan kesehatan atas usaha keluarga.
untuk konsultasi Motivasi keluarga
tumbuh kembang untuk berkunjung ke
fasilitas kesehatan.
Berikan
reinforcement
mengenai tumbuh remaja. positif atas usaha
kembang remaja. keluarga untuk
menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan.
C. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan.

Diagnosa Tanggal dan Implementasi Evaluasi Paraf


Waktu

1. Mendiskusikan bersama Subjektif :


1 24 Mei 2013
keluarga apa yang diketahui  Keluarga (Ibu. R) mampu
Jam 13.00
keluarga mengenai pengertian menyebutkan pengertian
WIB
komunikasi. komunikasi
2. Memberikan informasi kepada  Ibu. R mampu menyebutkan
keluarga mengenai pengertian pengertian komunikasi keluarga
komunikasi dengan menggunakan yang efektif
media lembar balik dan leaflet.  Ibu. R mampu menyebutkan
3. Mendiskusikan bersama penyebab komunikasi tidak
keluarga apa yang diketahui efektif.
keluarga mengenai pengertian  Ibu. R mampu menyebutkan
komunikasi keluarga yang syarat- syarat komunikasi
efektif. efektif dalam keluarga.
4. Memberikan informasi kepada  Ibu. R mampu mengidentifikasi
keluarga mengenai pengertian komunikasi komunikasi yang
komunikasi keluarga yang efektif tidak efektif pada keluarga Bp.
dengan menggunakan media lembar R.
balik dan leaflet.  Ibu. R mampu menyebutkan
5. Mendiskusikan bersama keluarga apa risiko akibat masalah
yang diketahui keluarga tentang komunikasi yang tidak efektif
penyebab komunikasi tidak efektif. dalam keluarga bila tidak diatasi
6. Memberikan informasi kepada Ibu. R mampu mengambil
keluarga tentang penyebab keputusan untuk mengikuti
komunikasi tidak efektif dengan program masalah
menggunakan media lembar balik ketidakefektifan koping
dan leaflet. terutama masalah komunikasi.
7. Mendiskusikan bersama  Ibu. R mampu menyebutkan
keluarga apa yang diketahui jenis-jenis komunikasi
keluarga tentang syarat-syarat  Ibu. R mampu menyebutkan
komunikasi efektif dalam hambatan dalam berkomunikasi
keluarga. Objektif:
Memberikan informasi kepada  Orang tua (Ibu. R) dapat
keluarga tentang syarat-syarat mendemonstrasikan cara
komunikasi efektif dalam keluarga komunikasi yang efektif dengan
dengan menggunakan media lembar remaja
balik dan  Orang tua (Ibu. R) dapat
leaflet. mendemonstrasikan cara
9. Memotivasi keluarga untuk mendengar aktif dan
menyebutkan syarat- syarat menyampaikan “pesan saya”
komunikasi yang efektif dalam pada remaja
keluarga. Analisis:
10. Membantu keluarga untuk  TUK 1, 2 dan 3 tercapai
mengidentifikasi komunikasi yang ditandai dengan keluarga telah
tidak efektif pada keluarga Bp. R. mampu mengenal komunikasi
11. Mendiskusikan bersama keluarga apa yang efektif antara orang tua
yang diketahui keluarga tentang dengan remaja, mengambil
risiko akibat masalah komunikasi keputusan dalam menciptakan
yang tidak efektif dalam keluarga komunikasi yang efektif dalam
bila tidak diatasi. keluarga dan
12. Memberikan informasi kepada mendemonstrasikan komunikasi
keluarga tentang risiko akibat yang efektif dengan anak
masalah komunikasi yang tidak remaja.
efektif dalam keluarga bila tidak Planning:
diatasi dengan menggunakan media  Evaluasi TUK 1, 2 dan 3
lembar balik dan leaflet. kemudian lanjutkan ke TUK 4
13. Memotivasi anggota keluarga dalam dan 5
mengambil keputusan untuk
mengikuti program masalah
ketidakefektifan koping terutama
masalah komunikasi.
14. Mendiskusikan bersama
keluarga apa yang diketahui
keluarga tentang jenis-jenis
komunikasi.
15. Memberikan informasi kepada
keluarga mengenai jenis-jenis
komunikasi dengan menggunakan
media lembar balik dan leaflet.
16. Mendiskusikan bersama keluarga
apa yang diketahui keluarga
tentang hambatan dalam
berkomunikasi.
17. Memberikan informasi kepada
keluarga mengenai hambatan
dalam berkomunikasi dengan
menggunakan media lembar balik
dan leaflet.
18. Mendemonstrasikan dengan
keluarga cara berkomunikasi
efektif antara orang tua dan
remaja.
19. Memberi kesempatan keluarga
bertanya.
20. Memberi kesempatan keluarga
mendemonstrasikan kembali cara
berkomunikasi efektif antara orang
tua dan remaja
21. Memberikan pujian kepada
keluarga tentang pemahaman
keluarga yang benar.
22. Memberikan kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya tentang
materi yang disampaikan.
23. Memberikan penjelasan ulang
terhadap materi yang belum
dimengerti.
24. Memotivasi keluarga untuk
mengulang materi yang telah
dijelaskan.
25. Memberikan reinforcement positif
atas usaha keluarga.
27 Mei 2013 1. Mengevaluasi TUK 1 – 3 Subjektif :
1
2. Mendiskusikan bersama keluarga  Keluarga (Ibu. R) mampu
jam 10.00
apa yang diketahui keluarga menyebutkan kembali pengertian
WIB
tentang faktor-faktor dalam diri komunikasi
remaja untuk mendukung  Ibu. R mampu menyebutkan
komunikasi efektif. kembali pengertian komunikasi
Memberikan informasi kepada keluarga yang efektif
keluarga mengenai faktor-faktor  Ibu. R mampu menyebutkan
dalam diri remaja untuk kembali penyebab komunikasi
mendukung komunikasi efektif tidak efektif. Ibu. R mampu
dengan menggunakan media menyebutkan kembali syarat-
lembar balik dan leaflet. syarat komunikasi efektif dalam
3. Mendiskusikan bersama keluarga keluarga.
apa yang diketahui keluarga  Ibu. R mampu mengidentifikasi
tentang faktor-faktor dalam diri kembali komunikasi komunikasi
orang tua untuk mendukung yang tidak efektif pada keluarga
komunikasi efektif. Bp. R.
4. Memberikan informasi kepada  Ibu. R mampu menyebutkan
keluarga mengenai faktor-faktor kembali risiko akibat masalah
dalam diri orang tua untuk komunikasi yang tidak efektif
mendukung komunikasi efektif dalam keluarga bila tidak diatasi
dengan menggunakan media  Ibu. R mengatakan sudah
lembar balik dan leaflet. mengusahakan berbicara dengan
5. Mendiskusikan bersama anaknya
keluarga apa yang diketahui
 Ibu. R mampu mengambil
keluarga tentang faktor-faktor
keputusan untuk mengikuti
lingkungan untuk mendukung
program masalah ketidakefektifan
komunikasi efektif.
koping terutama masalah
6. Memberikan informasi kepada komunikasi.
keluarga mengenai faktor-faktor  Ibu. R mampu menyebutkan
lingkungan untuk mendukung kembali jenis-jenis komunikasi.
komunikasi efektif dengan  Ibu. R mampu menyebutkan
menggunakan media lembar balik kembali hambatan dalam
dan leaflet. berkomunikasi.
7. Mendiskusikan bersama keluarga  Ibu. R mampu menyebutkan
mengenai jenis-jenis pelayanan faktor- faktor dalam diri remaja
kesehatan yang dapat dikunjungi untuk mendukung komunikasi
keluarga untuk berkonsultasi masalah efektif.
komunikasi antara orang tua dan
 Ibu. R mampu menyebutkan
remaja yang ada disekitar tempat
faktor- faktor dalam diri orang tua
tinggal.
untuk mendukung komunikasi
8. Memotivasi keluarga untuk
efektif
mengulang jenis- jenis pelayanan
 Ibu. R mampu menyebutkan
kesehatan yang dapat dikunjungi
faktor- faktor lingkungan untuk
keluarga.
mendukung komunikasi efektif
9. Memotivasi keluarga untuk
 Ibu. R mampu menyebutkan
berkunjung ke fasilitas pelayanan
kesehatan jenis-jenis pelayanan kesehatan
10. Memberikan pujian kepada keluarga yang dapat dikunjungi keluarga
tentang pemahaman yang benar. untuk berkonsultasi masalah
11. Memberikan kesempatan kepada komunikasi antara orang tua dan
keluarga untuk bertanya tentang remaja yang ada disekitar tempat
materi yang disampaikan. tinggal
12. Memberikan penjelasan ulang Objektif:
terhadap materi yang belum  Orang tua (Ibu. R) dapat
dimengerti. mendemonstrasikan kembali cara
13. Memotivasi keluarga untuk komunikasi yang efektif dengan
mengulang materi yang telah remaja Orang tua (Ibu. R) dapat
dijelaskan. mendemonstrasikan kembali cara
14. Memberikan reinforcement positif mendengar aktif dan
atas usaha keluarga. menyampaikan “pesan saya” pada
remaja

Analisis:
 TUK 1, 2 dan 3 tercapai ditandai
dengan keluarga telah mampu
mengenal komunikasi yang efektif
antara orang tua dengan remaja,
mengambil keputusan dalam
menciptakan komunikasi yang
efektif dalam keluarga dan
mendemonstrasikan komunikasi
yang efektif dengan anak remaja.
 TUK 4 dan 5 tercapai ditandai
dengan keluarga telah mampu
memodifikasi lingkungan dan
memanfaatkan pelayanan
kesehatan untuk memfasilitasi
komunikasi efektif dalam
keluarga antara orang tua dan
remaja.
Planning:
 Evaluasi TUK 1 – 5 untuk
diagnosa pertama
(ketidakefektifan koping pada
keluarga Bp. R)
29 Mei 2013 Subjektif :
1 1. Mengevaluasi TUK 1 – 5
jam 10.00  Keluarga (Ibu. R) mampu

WIB menyebutkan kembali pengertian


komunikasi
 Ibu. R mampu menyebutkan
kembali pengertian komunikasi
keluarga yang efektif
 Ibu. R mampu menyebutkan
kembali penyebab komunikasi
tidak efektif. Ibu. R mampu
menyebutkan kembali syarat-
syarat komunikasi efektif dalam
keluarga.
 Ibu. R mampu mengidentifikasi
kembali komunikasi komunikasi
yang tidak efektif pada keluarga
Bp. R.
 Ibu. R mampu menyebutkan
kembali risiko akibat masalah
komunikasi yang tidak efektif
dalam keluarga bila tidak diatasi
 Ibu. R mengatakan sudah
mengusahakan berbicara dengan
anaknya
 Ibu. R mampu mengambil
keputusan untuk mengikuti
program masalah ketidakefektifan
koping terutama masalah
komunikasi.
 Ibu. R mampu menyebutkan
kembali jenis-jenis komunikasi.
 Ibu. R mampu menyebutkan
kembali hambatan dalam
berkomunikasi.
 Ibu. R mampu menyebutkan
kembali faktor-faktor dalam diri
remaja untuk mendukung
komunikasi efektif.
 Ibu. R mampu menyebutkan
kembali faktor-faktor dalam diri
orang tua untuk mendukung
komunikasi efektif
 Ibu. R mampu menyebutkan
kembali faktor-faktor lingkungan
untuk mendukung komunikasi
efektif
 Ibu. R mampu menyebutkan
kembali jenis-jenis pelayanan
kesehatan yang dapat dikunjungi
keluarga untuk berkonsultasi
masalah komunikasi antara orang
tua dan remaja yang ada disekitar
tempat tinggal.
Objektif:
 Orang tua (Ibu. R) dapat
mendemonstrasikan kembali cara
komunikasi yang efektif dengan
remaja Orang tua (Ibu. R) dapat
mendemonstrasikan kembali cara
mendengar aktif dan
menyampaikan “pesan saya” pada
remaja
Analisis:
 TUK 1 – 5 tercapai ditandai
dengan keluarga telah mampu
mengenal komunikasi yang
efektif antara orang tua dengan
remaja, mengambil keputusan
dalam menciptakan komunikasi
yang efektif dalam keluarga,
mendemonstrasikan komunikasi
yang efektif dengan anak remaja,
memodifikasi lingkungan dan
memanfaatkan pelayanan
kesehatan untuk memfasilitasi
komunikasi efektif dalam
keluarga antara orang tua dan
remaja.
Planning:
TUK 1 – 3 untuk diagnosa ke dua
(ketidakefektifan performa peran
remaja pada keluarga Bp. R
khususnya An. H)
1 Juni 2013 1. Mendiskusikan bersama keluarga apa Subjektif :
2
yang diketahui keluarga mengenai  Keluarga (Ibu. R) mampu
jam 10.00
pengertian tumbuh kembang. menyebutkan pengertian tumbuh
WIB
2. Memberikan informasi kepada kembang.
keluarga mengenai pengertian tumbuh  Ibu. R mampu menyebutkan
kembang dengan menggunakan media pengertian remaja
lembar balik dan leaflet.  Ibu. R mampu menyebutkan
3. Mendiskusikan bersama keluarga apa definisi tumbuh kembang
yang diketahui keluarga mengenai remaja
pengertian remaja.
 Ibu. R mampu menyebutkan
4. Memberikan informasi kepada
syarat- syarat komunikasi
keluarga mengenai pengertian efektif dalam keluarga.
remaja dengan menggunakan media  Ibu. R mampu menyebutkan
lembar balik dan leaflet. perubahan-perubahan pada
5. Mendiskusikan bersama keluarga remaja. Ibu. R mampu
apa yang diketahui keluarga mengidentifikasi An. H termasuk
tentang definisi tumbuh kembang dalam remaja
remaja.  Ibu. R mampu menyebutkan akibat
6. Memberikan informasi kepada perubahan fisik pada remaja
keluarga tentang definisi tumbuh
 Ibu. R mampu menyebutkan
kembang remaja dengan menggunakan
akibat perubahan kejiwaan
media lembar balik dan leaflet.
pada remaja. Ibu. R mampu
7. Mendiskusikan bersama keluarga apa
menyebutkan akibat
yang diketahui keluarga tentang
perubahan sosial pada remaja.
perubahan-perubahan pada remaja.
 Ibu. R mampu mengambil
8. Memberikan informasi kepada
keputusan untuk mengasuh anak
keluarga tentang perubahan-perubahan
remaja dengan tepat sesuai dengan
pada remaja dengan menggunakan
tumbuh kembangnya.
media lembar balik dan leaflet.
 Ibu. R mampu menyebutkan sikap
9. Menanyakan kepada keluarga, adakah
anggota keluarga yang memiliki orang tua dalam mengasuh anak
kriteria remaja sebagaimana yang telah remaja Ibu. R mampu
dibahas. menyebutkan sikap anak remaja
10. Mendiskusikan bersama keluarga dalam menjalani masa remaja
apa yang diketahui keluarga tentang
akibat perubahan fisik pada remaja. Objektif:
11. Memberikan informasi kepada  Orang tua (Ibu. R) dapat
keluarga mengenai akibat perubahan mendemonstrasikan cara
fisik pada remaja dengan komunikasi terbuka dengan
menggunakan media lembar balik remaja
dan leaflet.
12. Mendiskusikan bersama keluarga Analisis:
apa yang diketahui keluarga  TUK 1, 2 dan 3 tercapai ditandai
tentang akibat perubahan kejiwaan dengan keluarga telah mampu
pada remaja. mengenal masalah tumbuh
13. Memberikan informasi kepada kembang remaja, mengambil
keluarga mengenai akibat perubahan keputusan yang tepat untuk
kejiwaan pada remaja dengan mengasuh anak remaja dan
menggunakan media lembar balik dan mendemonstrasikan komunikasi
leaflet. yang terbuka dengan anak
14. Mendiskusikan bersama keluarga remaja.
apa yang diketahui keluarga
tentang akibat perubahan sosial Planning:
pada remaja.  Evaluasi TUK 1, 2 dan 3 kemudian
15. Memberikan informasi kepada lanjutkan ke TUK 4 dan 5
keluarga mengenai akibat perubahan
sosial pada remaja dengan
menggunakan media lembar balik dan
leaflet.
16. Membantu keluarga untuk
mengenal dan menyadari akan adanya
remaja di keluarganya.
17. Membantu keluarga untuk
memutuskan mengasuh anak
remaja dengan tepat sesuai dengan
tumbuh kembangnya.
18. Mendorong keluarga untuk
menceritakan sikap orang tua dalam
mengasuh anak remaja.
19. Menginformasikan kepada keluarga
tentang sikap orang tua dalam
mengasuh anak remaja dengan
menggunakan media lembar balik dan
leaflet.
20. Mendorong keluarga untuk
menceritakan sikap anak remaja dalam
menjalani masa remaja.
21. Menginformasikan kepada keluarga
tentang sikap anak remaja dalam
menjalani masa remaja dengan
menggunakan media lembar balik dan
leaflet.
22. Menanyakan kepada keluarga, hal
apa yang telah dibicarakan dengan
anggota keluarga yang remaja.
23. Memberikan pujian kepada keluarga
tentang pemahaman keluarga yang
benar.
24. Memberikan kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya tentang materi
yang disampaikan.
25. Memberikan penjelasan ulang
terhadap materi yang belum
dimengerti.
26. Memotivasi keluarga untuk
mengulang materi yang telah
dijelaskan.
27. Memberikan reinforcement positif
atas usaha keluarga.
6 Juni 2013 1. Mengevaluasi TUK 1 – 3 Subjektif :
2
2. Mendiskusikan cara memodifikasi  Keluarga (Ibu. R) mampu
jam 10.00
lingkungan yang sesuai dengan menyebutkan kembali
WIB
remaja. pengertian tumbuh kembang.
3. Menjelaskan kepada keluarga  Ibu. R mampu menyebutkan
tentang cara memodifikasi kembali pengertian remaja
lingkungan yang sesuai dengan  Ibu. R mampu menyebutkan
remaja dengan menggunakan media kembali definisi tumbuh
lembar balik dan leaflet. kembang remaja Ibu. R
4. Memotivasi keluarga untuk mampu menyebutkan
menjelaskan kembali cara kembali syarat-syarat
memodifikasi lingkungan yang komunikasi efektif dalam
sesuai dengan remaja. keluarga.
5. Mendiskusikan bersama keluarga  Ibu. R mampu menyebutkan
mengenai fasilitas kesehatan yang kembali perubahan-
ada disekitar tempat tinggal. perubahan pada remaja.
6. Memotivasi keluarga untuk  Ibu. R mampu
mengulang fasilitas kesehatan yang mengidentifikasi kembali An.
dapat dikunjungi. H termasuk dalam remaja Ibu.
7. Memotivasi keluarga untuk R mampu menyebutkan
berkunjung ke fasilitas kembali akibat perubahan
kesehatan. fisik pada remaja Ibu. R
8. Menanyakan kepada keluarga mampu menyebutkan kembali
tentang materi yang belum akibat perubahan kejiwaan
dimengerti. pada remaja. Ibu. R mampu
9. Menjelaskan kepada keluarga menyebutkan kembali akibat
mengenai materi yang belum perubahan sosial pada remaja.
dimengerti.  Ibu. R mampu menyebutkan
10. Memberikan reinforcement positif kembali sikap orang tua dalam
terhadap kemampuan yang dicapai mengasuh anak remaja
oleh keluarga  Ibu. R mampu menyebutkan
kembali sikap anak remaja
dalam menjalani masa remaja
 Ibu. R mengatakan
sudah mengusahakan
berbicara dengan
anaknya
 Ibu. R mampu menyebutkan
cara memodifikasi lingkungan
yang sesuai dengan remaja
 Ibu. R mampu menyebutkan
fasilitas kesehatan yang ada
disekitar tempat tinggal

Objektif:
 Orang tua (Ibu. R) dapat
mendemonstrasikan
kembali cara komunikasi
terbuka dengan remaja

Analisis:
 TUK 1, 2 dan 3 tercapai
ditandai dengan keluarga telah
mampu mengenal masalah
tumbuh kembang remaja,
mengambil keputusan yang
tepat untuk mengasuh anak
remaja dan
mendemonstrasikan
komunikasi yang terbuka
dengan anak remaja.
 TUK 4 dan 5 tercapai ditandai
dengan keluarga telah mampu
memodifikasi lingkungan dan
memanfaatkan pelayanan
kesehatan untuk memfasilitasi
dalam menerapkan peran dan
tanggung jawab remaja.

Planning:
 Evaluasi TUK 1 – 5 untuk
diagnosa ke dua
(ketidakefektifan performa
peran pada keluarga Bp. R
khususnya An. H)
8 Juni 2013 Subjektif :
2 Mengevaluasi TUK 1 – 5
jam 10.00  Keluarga (Ibu. R) mampu

WIB menyebutkan kembali pengertian


tumbuh kembang. Ibu. R mampu
menyebutkan kembali pengertian
remaja
 Ibu. R mampu menyebutkan
kembali definisi tumbuh
kembang remaja Ibu. R mampu
menyebutkan kembali syarat-
syarat komunikasi efektif dalam
keluarga.
 Ibu. R mampu menyebutkan
kembali perubahan-perubahan
pada remaja.
 Ibu. R mampu menyebutkan
kembali akibat perubahan fisik
pada remaja Ibu. R mampu
menyebutkan kembali akibat
perubahan kejiwaan pada remaja.
 Ibu. R mampu menyebutkan
kembali akibat perubahan sosial
pada remaja.
 Ibu. R mampu menyebutkan
kembali sikap orang tua dalam
mengasuh anak remaja
 Ibu. R mampu menyebutkan
kembali sikap anak remaja dalam
menjalani masa remaja
 Ibu. R mengatakan sudah
mengusahakan berbicara dengan
anaknya
 Ibu. R mampu menyebutkan
kembali cara memodifikasi
lingkungan yang sesuai dengan
remaja
 Ibu. R mampu menyebutkan
kembali fasilitas kesehatan yang
ada disekitar tempat tinggal

Objektif:
 Orang tua (Ibu. R) dapat
mendemonstrasikan
kembali cara komunikasi
terbuka dengan remaja
Analisis:
 TUK 1 – 5 tercapai ditandai
dengan keluarga telah mampu
mengenal masalah tumbuh
kembang remaja, mengambil
keputusan yang tepat untuk
mengasuh anak remaja,
mendemonstrasikan komunikasi
yang terbuka dengan anak
remaja, memodifikasi
lingkungan dan memanfaatkan
pelayanan kesehatan untuk
memfasilitasi memfasilitasi
dalam menerapkan peran dan
tanggung jawab remaja.
Planning:
 Evaluasi sumatif untuk
diagnosa keperawatan
ketidakefektifan koping pada
keluarga Bp. R
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan.
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi
pada sistem keluarga meliputi: perubahan pola interaksi dan hubungan antar
anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa
tahapan atau kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapan mempunyai tugas
perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui
dengan sukses.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,
kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahakan
budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental dan emosional, serta
sosial dari tiap anggota keluarga.
Peranan keluarga menggambarkan serengkat perilaku interpersonal,
sifat kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
B. Saran.
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan keluarga
melalui penyuluhan mmenganai peran anggota keluarga dan perkembangan
keluarga sesuai jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan guna
mencapai kebutuhan kesehatan keluarga yang optimal. Upaya ini perlu
dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu perlu dukungan oleh pihak-pihak
yang peduli terhadap kesehatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

BBKBN. 2012. Laporan situasi keendudukan dunia tahun 2012. Jakarta

Santrock, J.W. 2007. Perkembangan anak edisi kesebelas jilid 2. Jakarta:


Erlangga.

Slameto. 2006. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka


Cipta.

Mubarak, dkk. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas: Konsep dan Aplikasi.


Jakarta: Salemba Medika.

Al-Mighwar, M. 2006. Psikologi remaja. Bandung: CV Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai