Anda di halaman 1dari 2

SYARIFAH QURROTU A’YUN

132011123032
PENGELOLAAN BENCANA B
P1

Mengidentifikasi Faktor Resiko Yang Mempengaruhi Bencana Dan Pola


Bencana
Tingkat penentu resiko bencana disuatu wilayah dipengaruhi oleh 3 faktor
yaitu ancaman, kerentanan dan kapasitas. Dalam upaya pengurangan resiko
bencana (PRB) atau disaster risk reduction (DRR), ketiga faktor tersebut yang
menjadi dasar acuan untuk dikaji guna menentukan langkah-langkah dalam
pengelolaan bencana.
1. Ancaman
Kejadian yang berpotensi mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat sehingga menyebabkan timbulnya korban jiwa, kerusakan
harta benda, kehilangan rasa aman, kelumpuhan ekonomi dan kerusakan
lingkungan serta dampak psikologis. Ancaman dapat dipengaruhi oleh
faktor :
a. Alam, seperti gempa bumi, tsunami, angin kencang, topan, gunung
meletus.
b. Manusia, seperti konflik, perang, kebakaran pemukiman, wabah
penyakit, kegagalan teknologi, pencemaran, terorisme.
c. Alam dan Manusia, seperti banjir, tanah longsor, kelaparan, kebakaran
hutan. Kekeringan.
2. Kerentanan
Suatu kondisi yang ditentukan oleh faktor – faktor fisik, sosial, ekonomi,
geografi yang mengakibatkan menurunnya kemampuan masyarakat dalam
menghadapi bencana.
3. Kapasitas
Kemampuan sumber daya yang dimiliki tiap orang atau kelompok di suatu
wilayah yang dapat digunakan dan ditingkatkan untuk mengurangi resiko
bencana. Kemampuan ini dapat berupa pencegahan, mengurangi dampak,
kesiapsiagaan dan keterampilan mempertahankan hidup dalam situasi
darurat. Sehingga untuk mengurangi resiko bencana maka diperlukan
upaya–upaya untuk mengurangi ancaman, mengurangi kerentanan dan
meningkatkan kapasitas.
Dalam kajian risiko bencana ada faktor kerentanan (vulnerability)
rendahnya daya tangkal masyarakat dalam menerima ancaman, yang
mempengaruhi tingkat risiko bencana, kerentanan dapat dilihat dari faktor
lingkungan, sosial budaya, kondisi sosial seperti kemiskinan, tekanan sosial dan
lingkungan yang tidak strategis, yang menurunkan daya tangkal masyarakat dalam
menerima ancaman.
Manajemen Risiko Bencana adalah Proses identifikasi ,analisis dan
kuantifikasi kebolehjadian kerugian (probability of losses ) agar kebolehjadian
Kerugian (probability of losses) agar digunakan untuk mengambil tindakan
pencegahan atau mitigasi dan pemulihan.
Secara umum, peran manusia dalam bencana meliputi : 1.
Ketidakmampuan dan/atau kurangnya kemauan untuk mencegah atau mengurangi
ancaman. 2. Ketidakmampuan dan/atau kurangnya kemauan untuk
menghilangkan atau mengurangi kerentanan. Bahkan, manusia seringkali
meningkatkan kerentanan dengan berbagai perilaku yang tidak sensitif terhadap
potensi bencana. Ketidakmampuan dan/atau kurangnya kemauan untuk
meningkatkan kapasitas dalam menghadapi potensi bencana.(Kuniayanti, 2012)
Sumber :
Kuniayanti, M. A. (2012) ‘Peran Tenaga Kesehatan dalam Penanganan
Manajemen Bencana’, Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada.
Windiani, W., Wirawan, I. B. and Sutinah, S. (2018) ‘Pengelolaan Bencana
Berbasis Kapasitas Lokal Di Kawasan Gunung Kelud Pasca Erupsi Tahun
2014 (Studi Etnografi Di Kawasan Rawan Bencana Gunung Kelud
Kabupaten Kediri)’, IPTEK Journal of Proceedings Series. doi:
10.12962/j23546026.y2018i5.4431.

Anda mungkin juga menyukai