Anda di halaman 1dari 4

SISTEM SARAF SENSORIK

Cara Kerja
A. Letak reseptor nyeri
1. Batasi suatu daerah di kulit seluas 3x3 cm, dengan stempel. Stempel juga gambaran
yang sama di laporan sementara dalam penuntun.
2. Tusuklah dengan jarum pentul kulit telapak tangan dengan tekanan sedang artinya
tidak sampai membentuk lekukan di kulit, dan tidak menimbulkan luka.
3. Tusukan di kulit dilakukan pada kotak kecil seluas 1x1 mm, bagian dari kotak besar
tersebut diatas.
4. Selama percobaan berlangsung orang percobaan tidak boleh melihat kea rah
berlangsungnya percobaan. Rasa nyeri yang dirasakan dojawab dengan kode jempol
tangan kanan yang diangkat.
5. Sensasi nyeri yang dirasakan pada setiap tusukan ditandai di laporan sementara di
penuntun praktikum.
6. Sensasi nyeri yang dirasakan pada setiap tusukan ditandai di laporan sementara di
penuntun praktikum.
7. Ulangi hal yang sama pada kulit lengan bawah bagian medial, dan kuduk.

B. Sifat rasa nyeri


B.1. Rasa nyeri berganda
1. Tusuklah kulit bagian dasar kuku jari tangan orang percobaan sekali saja
dengan jarum, dengan kekuatan sedang kemudian catat apa yang dirasakan.
2. Lakukan hal yang sama tetapi dengan tusukan yang lebih kuat. Bila
rangsangnya cukup kuat, akan timbul nyeri yang dirasakan 2 kali dengan jarak waktu
yang singkat.
3. Catatlah selisih waktu antara kedua sensasi (rasa) nyeri tersebut. Rasa nyeri
yang dirasakan pertama kali berlangsung singkat, dan terasa tajam. Sedangkan rasa nyeri
yang dirasakan belakangan (nyeri kedua) berlangsung lebih lama, dan nyeri terasa lebih
hebat dan berdenyut. Apa yang menyebabkan ada perbedaan kedua rasa nyeri.

B.2. Rasa nyeri iskhemi


1. Manset tensimeter dipasang pada lengan atas orang percobaan bagian bawah
dan pompalah manset tensimeter sampai tekanan mencapai kurang lebih 80 mmHg.
Pertahankan tekanan tersebut selama 10-20 menit. Tanyakanlah apa yang dirasakan oran
percobaan serta sensasi kulit yang timbul saat demi saat. Perhatikan pula gerak-gerik
serta ekspresi wajah orang percobaan.
2. Turunkan tekanan dalam manset dan catat perubahan sensasi kulit yang
dirasakan secara berurutan sampai normal kembali.
3. Setelah lengan putih kembali, ulang percobaan.
4. Sekarang orang percobaan diminta untuk mengepalkan tangannya kuat-kuat
kemudian dilepaskan secara bergantian dengan interval waktu 1 detik, sampai dirasakan
nyeri yang hebat.
5. Mintalah orang percobaan menguraikan pengalaman sensorik yang dirasakan
serta catat difat rasa nyeri tersebut. Apakah ada sensasi kulit yang lain sebelum maupun
menyertai rasa nyeri ?. Apakah urutannya sama seperti percobaan No-2.

B.3. Rasa nyeri local dan respons fisiologis


1. Isi ember dengan air dan es, sampai terisi setengahnya. Dalam posisi duduk
tangan dan lengan bawah orang percobaan dicelupkan ke dalam air es, dan ditahan oleh
pemeriksa agar tidak cepat-cepat dikeluarkan.
2. Orang percobaan harus mengidentifikasi sensasi :
(a) Nyeri local antara lain :
i. Nyeri lokal sesaat setelah merasakan dingin
ii. Rasa tusukan jarum yang ringan sampai hebat
(b) Respons fisiologis akibat nyeri yang mungkin timbul, seperti
berikut ini :
i. Dilatasi pupil dan atau pelebaran kelopak mata
ii. Perubahan frekuensi denyut jantung dan tekanan darah
iii. Peningkatan frekuensi pernapasan dan kedalaman pernapasan
iv. Piloereksi
v. Perubahan suhu kulit
vi. Meningkatnya tonus otot
vii. Peluh di dahi
viii. Rasa ingin buang air kecil atau air besar
(c) Adanya adaptasi (nyeri yang dirakan berkurang)
3. Sebelum percobaan tentunya saudara harus mengukur frekuensi napas, denyut
jantung, tekanan darah serta memperhatikan raut wajah.
4. Catatlah waktu (dalam detik) saat munculnya rasa nyeri local dan gejala lain.
TRANSMISI SARAF SOMATOSENSORIS : RABA (‘Touch’)
NYERI DAN SUHU

A. Reseptor suhu
i. Penetapan letak reseptor suhu (panas dan dingin) dikulit
1. Batasi suatu daerah di kulit telapak tangan kiri bagian tengah
dengan stempel berukuran 3x3 cm, yang memiliki kotak-kotak
kecil seluas 1x1 mm. Stempel pula laporan singkat saudara
untuk mencatat hasil percobaan.
2. Selama percobaan, orang percobaan tidak boleh melihat kearah
tempat percobaan. Hasil yang positif di jawab dengan kode jari
tangan kanan yang diacungkan.
3. Panaskan batang logam (sonde) ke dalam air panas, kemudian
sentuhkan dengan tekanan ringan ke kulit pada kotak 1x1 mm
yang telah di stempel. Lakukan hal yang sama ke 899 kotak
lainnya.
4. Tetapkan titik-titik reseptor suhu terhadap rangsang panas di
kulit lengan bawah bagian voler (dalam), pipi, kuduk, dan
punggung.
5. Catat hasil percobaannya di buku laporan saudara, dan
laporkan.
6. Lakukan hal yang sama untuk penetapan reseptor suhu dingin
menggunakan logam yang di celupkan kedalam air es.

ii. Sifat sensasi suhu


1, Isilah air es, air hangat dan air panas masing-masing ke dalam 3
bekerglass.
2. Masukkan 1 jari tangan kanan ke dalam air es dan 1 jari tangan
kiri ke dalam air hangat. Apakah kesan rasa dingin dan panas itu
dirasakan secara terus menerus? Mengapa demikian?
3. Kemudian masukkan kedua jari tadi secara serentak ke dalam
air hangat/biasa.
4. Laporkan perbedaan rasa yang saudara alami pada tiap jari dan
terangkan!.
5. Punggung tangan letakkan di depan mulut dengan jarak sekitar
5cm. Hembus kulit punggung tangan dengan udara pernafasan
secara perlahan, apa yang saudara rasakan? Apa sebabnya?.
6. Ulangi percobaan, dengan sebelumnya membasahi punggung
tangan dengan air biasa. Kesan rasa apa yang di alami dan
mengapa?
7. Ulangi percobaan, tetapi sebelumnya punggung tangan dibasahi
dengan eter/alkohol.
8. Apa kesan rasa yang dialami dan mengapa demikian?.
9. Apa perbedaannya dengan percobaan sebelumnya?.

B. Reseptor raba / tekan


i. Penetapan letak reseptor raba dan tekan
1. Lakukan percobaan seperti butir A.I, tetapi alat yang digunakan
ialah estesiometer Von Frey atau seutasijuk.
2. Menggunakan estesiometer atau ijuk sentuhkan dengan tekanan
ringan ke kulit pada kotak 1x1 ,, yang telah distempel. Lakukan
hal yang sama ke 899 kotak lainnya.
3. Tetapkan titik-titik reseptor raba/tekan terhadap rangsang
mekanik di kulit lengan bawah bagian voler (dalam), pipi,
kuduk, dan punggung.
C. Reseptor raba/tekan
i. Penetapan letak reseptor raba dan tekan
1. Lakukan percobaan seperti butir A.I, tetapi alat yang digunakan
ialah jarum pentul.
2. Menggunakan jarum pentul sentuhkan dengan tekanan ringan
ke kulit pada kotal 1x1mm yang telah distempel. Lakukan hal
yang sama ke 899 kotak lainnya.
3. Tetapkan titik-titik reseptor nyeri terhadap rangsang mekanik
di kulit lengan bawah bagian voler (dalam), pipi, kuduk, dan
punggung.

Anda mungkin juga menyukai