Anda di halaman 1dari 11

UAS Hukum Bisnis

SOAL 1
A. Istilah merger berasal dari kata merge yang dalam Bahasa
Indonesia berarti menggabungkan atau memfusikan. Secara umum
dapat dikatakan merger adalah salah satu bentuk ekspansi eksternal
perusahaan dengan cara menggabungkan dua perusahaan atau
lebih, dimana hanya satu nama perusahaan yang tetap berdiri
sedangkan perusahaan lainnya bubar atas dasar hukum tanpa
likuidasi terlebih dahulu.
Berbagai kemungkinan merger:
• Merger vertikal:
Adalah suatu gabungan di antara dua perusahaan atau lebih
dengan mana yang satu bertindak sebagai supplier/ pemasok
bagi yang lainnya atau dapat dikatakan fusi/ merger vertikal
ini terjadi apabilaperusahaan bersatu dengan perusahaan
lainnya, yang mengerjakan lebih lanjut barang-barang yang
dibuat oleh perusahaan yang pertama.
• Merger horizontal:
Adalah merger di antara dua atau lebih perusahaan dimana
semua perusahaan tersebut bergerak pada bidang bisnis (line of
business) yang sama atau dapat dikatakan terjadinya fusi/
merger horizontal yaitu apabila dua atau lebih perusahaan yang
sebagian besar mempunyai pasar pembelian dan pasar penjualan
yang sama-sama berlebur menjadi satu.
B. Akuisisi merupakan cara mengembangkan perusahaan yang sudah
ada atau menyelamatkan perusahaan yang sedang mengalami
kekurangan atau kesulitan modal. Dalam arti lain, akuisisi
merupakan transaksi dimana sebuah perusahaan membeli
pengendalian atau 100 persen kepemilikan perusahaan lain agar
bisa lebih efektif menggunakan kompetensi intinya dengan
menjadikan perusahaan yang diakuisisi sebagai perusahaan yang
mendukung portofolio bisnisnya.
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat dikatakan telah
terjadi akuisisi: Mengacu pada UU Nomor 40 Tahun 2007 Pasal
126, terdapat beberapa persyaratan yang dapat diacu bagi proses
pengambilan saham, yaitu:
• Pengambilalihan saham wajib memperhatikan ketentuan
Anggaran Dasar Perseroan yang diambil alih tentang
pemindahan hak atas saham dan perjanjian yang telah dibuat
oleh Perseroan dengan pihak lain;
• Pengambilalihan saham tidak boleh merugikan perusahaan, baik
kepentingan perusahaan yang mengakuisisi maupun
kepentingan perusahaan;

Pingky Pawitraj_125200172_EY Akuntansi


UAS Hukum Bisnis

• Pengambilalihan saham tidak boleh merugikan pemegang


saham minoritas;
• Pengambilalihan saham tidak boleh merugikan karyawan
perusahaan;
• Pengambilalihan saham tidak boleh merugikan kreditur dan
mitra usaha lainnya dari Perseroan;
• Pengambilalihan saham tidak boleh merugikan kepentingan
masyarakat dan persaingan sehat.
• Pengambilalihan saham wajib memperhatikan ketentuan
anggaran dasar Perseroan yang diambil alih tentang pemindahan
hak atas saham dan perjanjian yang telah dibuat oleh Perseroan
dengan pihak lain
C. Fusi adalah bentuk dari kerjasama diantara perusahaan. Fusi
adalah gabungan dokumen yang menyatakan bahwa telah
terjadinya pembelian saham mayoritas yang akan di akuisisi oleh 1
pihak tertentu.

SOAL 2
Fase-fase dalam prosedur mendirikan PT :

Tahap 1: Pendirian

Undang-undang Perseroan Terbatas mewajibkan setiap perseroan terbatas


untuk didirikan oleh minimal 2 (dua ) orang pendiri. Untuk itu anda harus
memiliki minimal satu orang co-founder untuk PT anda tersebut.

Tahap 2: Notaris

Setelah memenuhi syarat minimal 2 (dua) orang pendiri, maka inilah


saatnya anda dan rekan anda pergi menghadap notaris untuk pembuatan
akte pendirian perusahaan anda. Biasanya anda akan diminta untuk
mengisi formulir seputar profil anda dan usaha anda. Mulai dari nama
pendiri, opsi nama PT (yang akan dijelaskan selanjutnya), modal dasar,
modal yang disetor, jumlah pemegang saham, dan alamat domisili.

Tahap 3: Penentuan Nama

Notaris akan meminta anda memberikan 3 opsi nama PT anda. Perlu


diingat, 3 pilihan itu harus dibuat berurutan berdasarkan nama yang
paling anda inginkan, karena sistem akan memilih secara otomatis nama
yang tersedia untuk anda berdasarkan urutan yang anda berikan.

Pingky Pawitraj_125200172_EY Akuntansi


UAS Hukum Bisnis

Tahap 4: Penandatanganan Akte

Biasanya notaris akan meminta anda datang ke kantornya / dia akan


datang ke kantor anda untuk proses penandatanganan.

Tahap 5: OSS & NIB (Nomer Induk Berusaha)

OSS (Online Single Submission) merupakan sebuah sistem berbasis web,


dimana anda dapat mendaftarkan dan mengurus perizinan usaha anda.
Output dari OSS adalah izin usaha & izin komersial yang menggantikan
SIUP & TDP.

Tahap 6: Surat Keterangan Domisili Perusahaan

Setelah akte selesai dibuat dan ditandatangani, anda dapat mengurus


Surat Keterangan Domisili Perusahaan. Surat ini dikeluarkan oleh Kantor
Kelurahan tempat anda membuka usaha anda.

Tahap 7: NPWP

Dengan sistem OSS seperti sekarang, anda sudah dapat mengetahui


NPWP perusahaan anda setelah akta dibuat. Namun, anda tetap harus
pergi ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang membawahi wilayah
domisili anda untuk mendaftar ulang dan mengambil kartu NPWP
perusahaan anda.

Tahap 8: Rekening Bank

Membuat rekening bank atas nama perusahaan anda adalah tahapan


selanjutnya setelah anda melalui tahapan-tahapan diatas. Apabila anda
baru memulai, sebaiknya anda membuat rekening di Bank besar yang
sudah memiliki cabang di berbagai kota di Indonesia.

Tahapan Opsional:

PKP (Pengusaha Kena Pajak)


Anda dapat mengurus PKP (Pengusaha Kena Pajak) di KPP tempat anda
menerbitkan NPWP. Dengan menjadi PKP, maka anda dapat merilis
faktur pajak dan mengenakan PPN kepada klien anda. Selain
itu, value anda juga akan lebih meningkat, dikarenakan kebanyakan
perusahaan-perusahaan besar mengutamakan bertransaksi dengan PKP
dibandingkan non-PKP.

Pingky Pawitraj_125200172_EY Akuntansi


UAS Hukum Bisnis

Makna PT yang dapat dipahami dalam status badan hukum pendirian PT:
Badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan
usaha dengan pasar modal dasar yang seluruhnya terbagi ke dalam
saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan ke dalam UU ini dan
peraturan pelaksanaannya.

SOAL 4
Korupsi Terkait dengan Suap-Menyuap

Suap-menyuap merupakan tindakan pemberian uang atau menerima uang


atau hadiah yang dilakukan oleh pejabat pemerintah untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya
sebagimana perbedaan hukum formil dn materiil. Contoh dari kasus
korupsi suap-menyuap seperti menyuap pegawai negeri yang karena
jabatannya bisa menguntungkan orang yang memberikan suap, menyuap
hakim, pengacara, atau advokat. Korupsi jenis ini telah diatur dalam UU
PTPK.

Korupsi Terkait dengan Kerugian Keuangan Negara

Jenis perbuatan yang merugikan negara ini terbagi menjadi dua bagian,
yaitu mencari keuntungan dengan cara melawan hukum dan merugikan
negara serta menyalahgunakan jabatan untuk mencari keuntungan dan
merugikan negara.

Syaratnya harus ada keuangan negara yang masih diberikan. Biasanya


dalam bentuk tender, pemberian barang, atau pembayaran pajak sekian
yang dibayar sekian. Kalau ada yang bergerak di sektor industri alam
kehutanan atau pertambangan, itu mereka ada policy tax juga agar
mereka menyetorkan sekali pajak, semua itu kalau terjadi curang nanti
bisa masuk ke konteks ini (kerugian negara).

Korupsi Terkait dengan Gratifikasi

Jenis korupsi ini merupakan pemberian hadiah yang diterima oleh


pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara dan tidak dilaporkan kepada
KPK dalam jangka waktu 30 hari sejak diterimanya gratifikasi.
Gratifikasi dapat berupa uang, barang, diskon, pinjaman tanpa bunga,
tiket pesawat, liburan, biaya pengobatan, serta fasilitas-fasilitas lainnya.

Pingky Pawitraj_125200172_EY Akuntansi


UAS Hukum Bisnis

Korupsi Terkait dengan Penggelapan dalam Jabatan

Penggelapan dalam jabatan termasuk ke dalam kategori yang sering


dimaksud sebagai penyalahgunaan jabatan, yakni tindakan seorang
pejabat pemerintah dengan kekuasaaan yang dimilikinya melakukan
penggelapan laporan keuangan, menghilangkan barang bukti atau
membiarkan orang lain menghancurkan barang bukti yang bertujuan
untuk menguntungkan diri sendiri dengan jalan merugikan negara.
Penggelapan dalam jabatan ini biasanya banyak memang khusus pegawai
negeri karena yang bisa melakukan ini adalah yang memiliki kewenangan
• Money laundering atau pencucian uang merupakan upaya untuk
memperkaya diri sendiri dengan menyamarkan asal usul uang atau
aset yang didapatkan dari cara yang tidak wajar atau ilegal seperti
korupsi, terorisme, perampokan, perdagangan manusia, narkoba,
illegal fishing, dan sebagainya. Setidaknya ada 3 proses pencucian
uang yakni penempatan (placement), transfer (layering), dan
menggunakan harta kekayaan (integration).
• Contoh: Seorang pemilik perusahaan di Indonesia yang memiliki
perusahaan secara gelap pula di Cayman Island, negara tax haven.
Hasil usaha di Cayman didepositokan atas nama perusahaan yang ada
di Indonesia. Kemudian perusahaan yang ada di Cayman membeli
saham-saham dari perusahaan yang ada di Indonesia (secara akuisisi).
Dengan cara ini pemilik perusahaan di Indonesia memliki dana yang
sah, karena telah tercuci melalui hasil pejualan saham-sahamnya di
perusahaan Indonesia.

SOAL 5
Hak Kekayaan Intelektual, disingkat “HKI” atau akronim “HaKI”,
adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property
Rights (IPR), yakni hak yang timbul bagi hasil olah pikir yang
menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia.
Pada intinya HKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari
suatu kreativitas intelektual.Objek yang diatur dalam HKI adalah karya-
karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.
Jenis-jenis HKI:
• Paten
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Pasal 1
Ayat 1, Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh
Negara kepada Inventor atas hasil invensinya di bidang
teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan
sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya
kepada pihak lain untuk melaksanakannya.

Pingky Pawitraj_125200172_EY Akuntansi


UAS Hukum Bisnis

• Merek
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Pasal 1
Ayat 1 Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata,
huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari
unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan
digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Jadi
merek merupakan tanda yang digunakan untuk membedakan
produk (barang dan atau jasa) tertentu dengan yang lainnya.
• Hak Cipta
Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2014 tentang Hak Cipta (UU Hak Cipta), Hak Cipta. adalah hak
eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberi
izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan menurut
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
• Desain industri
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Pasal 1
Ayat 1 Tentang Desain Industri, bahwa desain industri adalah
suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis
atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya
yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang
memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola
tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk
menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau
kerajinan tangan.
• Desain tata letak sirkuit terpadu
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 Pasal 1
Ayat 1 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu bahwa,
Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau
setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan
sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen
aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta
dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan semikonduktor
yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik.
• Indikasi geografis
Berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 Pasal 56
Ayat 1 Tentang Merek bahwa, Indikasi-geografis dilindungi
sebagai suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu
barang yang karena faktor lingkungan geografis termasuk
faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor
tersebut, memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang
yang dihasilkan.

Pingky Pawitraj_125200172_EY Akuntansi


UAS Hukum Bisnis

• Rahasia dagang
Menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang
Rahasia Dagang bahwa Rahasia Dagang adalah informasi
yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau
bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam
kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik
Rahasia Dagang.
• Perlindungan varietas tanaman
Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2000 Tentang
Perlindungan Varietas Tanaman (UUPVT) adalah
dasar perlindungan hukum terhadap HKI jenis ini.

SOAL 7

Jenis pelanggaran sebagai kejahatan pasar modal (market crime)

• Manipulasi pasar

Praktek yang tergolong sebagai manipulasi pasar mengakibatkan


kerugian dimana perdagangan yang berlangsung secara tidak normal
memberikan keuntungan bagi pelaku kejahatan. Dalam hal ini, penipuan
merupakan modus operandi yang dilakukan oleh lebih dari satu pihak
yang terlibat.

• Informasi yang menyesatkan

Kejahatan ini merupakan praktik yang memanfaatkan informasi sebagai


alat untuk mencapai tujuan pelaku kejahatan. Pelaku kejahatan ini dapat
diduga berasal dari orang dalam emiten atau pihak terafiliasi lainnya yang
memiliki kepentingan secara langsung atas naik turunnya harga saham
emiten tersebut.

• Perdagangan orang dalam

Praktik kejahatan ini paling sering terjadi karena dianggap paling mudah
untuk dilakukan. Dengan adanya sifat material dari informasi yang
dimiliki, maka kejahatan ini merugikan kepentingan investor atau
pemodal yang tidak mendapatkan informasi secara setara. Kemudian,
pelaku kejahatan umumnya akan melakukan tindakan yang tujuannya
untuk melepas atau membeli saham yang diperkirakan pada saat
informasi telah diterima public.

Pingky Pawitraj_125200172_EY Akuntansi


UAS Hukum Bisnis

Dasar hukum UU 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah:

1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), dan Pasal 33 Undang-Undang


Dasar 1945;
2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas
(Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3587)

SOAL 9
Polis asuransi merupakan sebuah bukti perjanjian tertulis yang dilakukan
oleh pihak perusahaan asuransi (penanggung) dengan nasabah pengguna
layanan asuransi (tertanggung), yang isinya menjelaskan segala hak dan
kewajiban antara kedua belah pihak tersebut. Polis asuransi akan menjadi
bukti tertulis yang sah dalam perjanjian yang dilakukan oleh pihak
penanggung dan pihak tertanggung.
Dengan adanya polis asuransi, maka kedua belah pihak yang melakukan
perjanjian asuransi tersebut akan terikat dan memiliki masing-masing
tanggung jawab sebagaimana yang telah disepakati sejak awal. Polis
asuransi merupakan hal yang sangat penting di dalam layanan asuransi itu
sendiri, karena polis akan melindungi setiap hak dan kewajiban nasabah
dan pihak perusahaan asuransi.
Asas-asas hukum yang membuat suatu perjanjian asuransi menjadi
sah. Asas-asas hukum dimaksud meliputi:

1. Asas konsesualisme. Dapat disimpulkan dalam Pasal 1320 (1)


KUH Perdata yang menyatakan bahwa syarat sahnya perjanjian,
yaitu: 1) Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya; 2) Kecakapan
untuk membuat suatu perikatan; 3) Suatu hal tertentu; 4) Suatu
sebab yang halal. Asas konsensual diambil dari salah satu syarat
perjanjian yaitu adanya kesepakatan kedua belah pihak.
2. Asas kebebasan berkontrak. Dapat disimpulkan dari ketentuan
Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata yang menyatakan bahawa,
“semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai Undang-
undang bagi mereka yang membuatnya.”
3. Asas ketentuan mengikat. Asas ketentuan mengikat dari Pasal
1338 (1) KUH Perdata, apabila dihubungkan dengan perjanjian
asuransi berarti bahwa pihak penanggung dan tertanggung atau
pemegang polis terikat untuk melaksanakan ketentuan perjanjian
yang telah disepakatinya.
Sebab, perjanjian yang telah dibuat oleh para pihak memiliki
kekuatan mengikat sebagaimana undangundang yang memiliki
akibat hukum, hanya saja berlaku bagi mereka yang membuatnya.

Pingky Pawitraj_125200172_EY Akuntansi


UAS Hukum Bisnis

4. Asas kepercayaan. Asas kepercayaan mengandung arti bahwa,


mereka yang mengadakan perjanjian melahirkan kepercayaan di
antara kedua belah pihak, bahwa satu sama lain akan memenuhi
janjinya untuk melaksana
5. Asas persamaan hukum. Asas persamaan hukum adalah bahwa
subjek hukum yang mengadakan perjanjian mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dalam hukum, dan tidak
dibedabedakan antara satu sama lain.
6. Asas keseimbangan/ Prorata. Asas keseimbangan adalah suatu
asas yang menghendaki kedua belah pihak memenuhi dan
melaksanakan perjanjian. Dalam perjanjian asuransi, hak dan
kewajiban tertanggung adalah membayar premi dan menerima
pembayaran ganti kerugian, sedangkan hak dan kewajiban
penaggung adalah menerima premi dan memberikan ganti kerugian
atas objek yang dipertanggungkan.
7. Asas kepastian hukum. Perjanjian sebagai figur hukum harus
mengandung kepastian hukum. Kepastian ini terungkap dari
kekuatan mengikatnya perjanjian, yaitu sebagai Undang-undang
bagi mereka yang membuatnya. Selain itu, dalam Pasal 1338 ayat
(2) KUH Perdata yang menyatakan bahwa, “perjanjianperjanjian
itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat kedua belah
pihak atau karena alasan-alasan yang oleh undang-undang
dinyatakan cukup untuk itu.”
8. Asas iktikad baik. Pasal 1338 Ayat (3) yang menyatakan bahwa,
“perjanjian-perjanjian harus dilaksanakan dengan iktikad baik.”
Asas iktikad baik ini berlaku untuk semua perjanjian termasuk
perjanjian asuaransi yang diartikan pula secara menyeluruh bahwa,
dalam pelaksanaan perjanjian tersebut para pihak harus
mengindahkan kenalaran dan kepatutan Pasal 1339 KUH Perdata.

Pingky Pawitraj_125200172_EY Akuntansi


UAS Hukum Bisnis

SOAL 10
Surat Berharga Surat yang Berharga
Surat yang oleh penerbitnya Penerbitannya tidak untuk di
sengaja di terbitkan sebagai perjualbelikan, melaikan sekadar
pelaksanaan pemenuhan suatu sebagai alat bukti diri bagi
prestasi yang berupa pemegang bahwa dia sebagai
pembayaran sejumlah uang. orang yang berhak atas apa yang
disebutkan atau menikmati hak
yang di sebutkan didalam surat
itu.

Surat tuntutan utang, pembawa Surat bukti tuntutan utang yang


hak dan mudah di suka di perjualbelikan.
perjualbelikan.

Didalam surat tercantum nilai Didalamnya tidak tercantum


yang sama dengan nilai nilai yang sama dengan nilai
perikatan dasarnya. perikatan dasarnya.

Contoh dari surat berharga Contohnya: ijazah, piagam,


adalah cek, wesel, surat sertifikat, akta otentik dsb.
sanggup, promes, bilyet giro,
konosemen, saham, obligasi,
atau commercial paper.

SOAL 12
Selain sebagai alat pembayaran dalam mengganti peran uang tunai, surat
berharga juga memiliki beberapa fungsi dalam transaksi perdagangan.
Berikut penjelasan mengenai beberapa fungsinya:
· Sebagai alat pembayaran sah dalam bentuk cek, wesel, hingga bilyet
giro.
· Sebagai instrumen dalam memindahkan hak tagih karena surat berharga
dapat diperdagangkan.
· Sebagai surat yang dapat dijadikan bukti hak tagih atau surat legitimasi.
· Sebagai surat bukti dalam berinvestasi meliputi surat obligasi dan surat
saham.

Pingky Pawitraj_125200172_EY Akuntansi


UAS Hukum Bisnis

SYARAT BERFUNGSINYA SURAT BERHARGA

1. Berjangka waktu paling lama 270 (dua ratus tujuh puluh) hari
2. Diterbitkan oleh perusahaan bukan bank dalam Pasal 1 angka 9
surat keputusan ini
3. Mencantumkan
o Klausula sanggup dan kata-kata “Surat Sanggup” di dalam
teksnya dan dinyatakan dalam bahasa Indonesia.
o Janji tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang
tertentu.
o Penetapan hari bayar
o Penetapan pembayaran
o Nama pihak yang harus menerima pembayaran atau
penggantinya
o Tanggal dan tempat surat sanggup diterbitkan
o Tanda tangan penerbit

Pada halaman muka commercial paper sekurang-kurangnya dicantumkan


hal-hal sebagai berikut:

• Kata-kata “Surat Berharga Komersial” (Commercial Paper) yang


ditulis kata-kata “Surat Sanggup”
• Pernyataan “tanpa protes” dan “tanpa biaya” sebagaimana yang
dimaksud dalam Pasal 176 jo Pasal 145 KUHD ;
• Nama bank atau perusahaan efek dan nama serta tanda tangan
pejabat bank atau perusahaan efek yang ditunjuk sebagai agen
tanda keaslian Commercial Paper, tanpa penempatan logo atau
perusahaan efek secara mencolok ;
• Nama dan alamat bank atau perusahaan yang ditunjuk sebagai
pembayar tanpa penempatan logo bank atau perusahaan secara
mencolok ;
• Nomor seri Commercial Paper ;
• Keterangan cara penguangan Commercial Paper sebagaimana
diatur dalam pasal 4 surat keputusan ini.

Pingky Pawitraj_125200172_EY Akuntansi

Anda mungkin juga menyukai