337 1673 2 PB
337 1673 2 PB
(Insan)
Insan Firdaus
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia
Kementerian Hukum dan HAM RI
Jalan HR Rasuna Said Kavling 4-5, Jakarta Selatan 12940
Telepon (021) 25225015 , Faksimili (021) 2526438
E-mail: firdaus_insan@yahoo.co.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30641/kebijakan.2018.V12.57-71
Abstrak
Pos Lintas Batas tradisional keimigrasian mempunyai peran penting dan strategis dalam mendukung
pembangunan kawasan perbatasan, yaitu memberikan pelayanan dan pengawasan terhadap lalu lintas
penduduk di sekitar garis perbatasan. Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Keimigrasian disebutkan bahwa fungsi keimigrasian di pos lintas batas dilaksanakan oleh pejabat
imigrasi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan fungsi keimigrasian di pos
lintas batas tradisional di Kantor Imigrasi Klas II Entikong. Penelitian ini bersifat deskriftif analisis dan
menggunakan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil kajian pelaksanaan fungsi keimigrasian Pos
Lintas Batas tradisional di Kanim Entikong belum terlaksana dengan optimal. Hal ini disebabkan
beberapa hambatan dari berbagai aspek, antara lain kelembagaan, terbatasnya sumber daya manusia
dan kurangnya sarana prasarana pendukung. Untuk mengoptimalkan Pos Lintas Batas tradisional dalam
pelaksanaan fungsi keimigrasian diperlukan penguatan kelembagaan, peningkatan jumlah pejabat
imigrasi dan kompetensi petugas Pos Lintas Batas tradisional serta pemenuhan sarana dan prasarana
pendukung.
Abstract
Traditional Cross-Border Posts play significant and strategic roles in supporting the development of
border areas, by providing services and overseeing the traffics of the residents around the borderline.
The Law No. 6 of 2011 regarding Immigration provides for that the immigration functions at the cross-
border posts should be performed by immigration officers. The subject of this research is the performance
of the immigration functions at the Traditional Cross-Border Post of Class II Immigration Office of
Entikong. This research is descriptive analysis in nature and uses qualitative approach. According to the
research the performance of the immigration functions at traditional cross-border post in Immigration
Office of Entikong has not been optimal. This was due to some barriers from various aspects, among
others institutional barrier, limited human resources and lack of supporting facilities and infrastructures.
To make the Traditional Cross-Border Post optimal, within the scope of performance of immigration
functions, it is necessary to strengthen the institution, raise the number of immigration officers and
competencies of the officers of the Traditional Cross-Border Post and to provide more supporting facilities
and infra-structure.
Keywords: Border, Immigration, Cross-Border Post
57
JIKH Vol.12 No.1 Maret 2018 57 - 71
PENDAHULUAN Mengingat Kawasan Perbatasan
merupakan kawasan strategis dalam menjaga
Latar Belakang
integritas Wilayah Negara, oleh karena itu
Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau pembangunan di daerah perbatasan negara
memiliki garis perbatasan yang cukup panjang salah satu prioritas pembangunan dalam
dengan negara tetangga baik darat, laut dan pemerintahan kabinet kerja sebagai
udara, atau yang disebut batas wilayah Negara implementasi nawacita poin ketiga, yaitu untuk
yang merupakan pemisah kedaulatan suatu membangun Indonesia dari pinggiran dengan
negara yang didasarkan atas hukum memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
internasional1. Bagian dari wilayah Negara kerangka negara kesatuan. Pembangunan di
yang terletak pada sisi dalam sepanjang batas perbatasan menjadi prioritas agar penduduk
wilayah Indonesia dengan negara lain disebut setempat merasakan adanya perhatian dari
Kawasan Perbatasan2. Secara fungsional, pemerintah sehingga dapat merasakan
kawasan perbatasan memiliki nilai strategis kehadiran kembali negara untuk melindungi
dalam berbagai dimensi: kedaulatan negara, segenap bangsa dan memberikan rasa aman
pertahanan, keamanan, dan ekonomi. Saat ini pada seluruh warga negara termasuk yang
kesadaran publik akan pentingnya penataan berada di daerah pinggiran dan pelosok.
dan optimalisasi potensi kawasan perbatasan Pengelolaan wilayah negara diperbatasan
semakin tinggi, menggantikan kesadaran lama dilakukan dengan pendekatan kesejahteraan,
bahwa kawasan perbatasan adalah “halaman keamanan dan kelestarian lingkungan secara
belakang” negara yang cukup dikelola bersama-sama5. Pendekatan kesejahteraan
seadanya3. dalam arti upaya-upaya pengelolaan wilayah
Pembangunan di daerah perbatasan negara hendaknya memberikan manfaat
belum memberikan hasil yang memuaskan, sebesar-besarnya bagi peningkatan
khususnya dalam peningkatan kesejahteraan kesejahteraaan masyarakat yang tinggal di
masyarakat setempat. Masih terdapat Kawasan Perbatasan. Pendekatan keamanan
beberapa permasalahan spesifik, antara lain, dalam arti pengelolaan Wilayah Negara untuk
(1) belum disepakatinya beberapa segmen menjamin keutuhan wilayah dan kedaulatan
garis batas negara di darat dan di laut; (2) negara serta perlindungan segenap bangsa.
belum optimalnya pelayanan lintas batas; (3) Sedangkan pendekatan kelestarian lingkungan
masih menonjolnya permasalahan keamanan dalam arti pembangunan Kawasan Perbatasan
dan lemahnya penegakan hukum, terutama yang memperhatikan aspek kelestarian
terkait pelintas batas dan kegiatan ilegal; (4) lingkungan yang merupakan wujud dari
terdapatnya pulau-pulau kecil terluar pada pembangunan yang berkelanjutan.
kawasan perbatasan negara yang memerlukan
Pada tempat tertentu sepanjang garis
perhatian khusus untuk menjaga kedaulatan perbatasan terdapat lalu lintas tradisional
NKRI. Di sisi lain kendala yang masih dihadapi masuk dan keluar warga negara Indonesia dan
dalam penanganan permasalahan di daerah warga negara tetangga6. Di tempat perlintasan
tertinggal dan perbatasan meliputi (1) belum
tersebut didirikan Pos Lintas Batas merupakan
memadainya sumber pendanaan yang
tempat yang berfungsi untuk memberikan
diarahkan untuk membangun dan melayani pelayanan kepada setiap orang dan barang
daerah tertinggal dan perbatasan; (2) masih yang akan melintas perbatasan negara. Salah
lemahnya sinergitas antarsektor dan satu fungsi Pos Lintas Batas adalah fungsi
antartingkat pemerintah, serta dengan Keimigrasian terhadap lalu lintas orang yang
masyarakat dan dunia usaha dalam masuk atau keluar Wilayah Indonesia serta
pengembangan daerah tertinggal dan pengawasannya dalam rangka menjaga
perbatasan; dan (3) belum berkembangnya tegaknya kedaulatan negara, yang merupakan
wilayah strategis dan cepat tumbuh yang
diharapkan dapat berperan sebagai penggerak
bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah tertinggal appenas.go.id/files/6313/5027/3739/bab-
dan perbatasan di sekitarnya4. 26__20090202204616__1756__27.pdf (Dilihat 7 Agustus
2017)
1 5
Republik Indonesia.Undang-UndangNomor 43 Tim Pusat Studi Pancasila UGM.2015. Membangun
Tahun2008TentangWilayah Negara. Pasal 1.angka.4. Kedaulatan Bangsa Berdasarkan Nilai-Nilai
2
Ibid. Pasal.1.angka.1.angka.6. Pancasila:Pemberdayaan Masyarakat Dalam Kawasan
3
Decentralation Support Facility Indonesia.2011.Naskah Terluar, Terdepan dan Tertinggal.Pusat Studi Pancasila
Kebijakan PengelolaanPerbatasan Secara Terpadu.hlm.1. UGM, Yogyakarta.hlm.449.
4 6
Bappenas, Pengurangan Republik Indonesia.Penjelasan Undang-UndangNomor 6
KetimpanganPembangunanWilayah,Onlinehttps://www.b Tahun2011TentangKeimigrasian.
58
Optimalisasi Pos Lintas Batas………. (Insan)
kewenangan yang dilaksanakan oleh Direktorat serta Kabupaten Nunukan di Kalimantan Timur.
Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Kabupaten Sanggau dan Nunukan memiliki
HAM7. fasilitas Custom, Imigration, Quarantine, and
Security (CIQS) dengan kondisi yang relatif
Pos Lintas Batas dan selanjutnya
baik, sedangkan fasilitas CIQS di tempat
disingkat PLB sebagai wajah dan representasi
lainnya masih sederhana serta belum didukung
bangsa serta pintu gerbang ekspor-impor
oleh aksesibilitas yang baik karena kondisi jalan
negara harus dioptimalkan fungsinya. Oleh
yang buruk, bahkan di beberapa tempat
karena itu untuk mendukung pembangunan
masyarakat di sekitar perbatasan
dikawasan perbatasan Presiden mengeluarkan
menggunakan pintu-pintu perbatasan tidak
Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6
resmi sejak lama sebagai jalur hubungan
Tahun 2015 tentang Percepatan Pembangunan
tradisional dalam rangka kekeluargaan atau
7 (Tujuh) Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan
kekerabatan9.
Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan
Perbatasan, yaitu PLBN Aruk Kabupaten Kondisi aktivitas lintas batas yang ada di
Sambas, PLBN Entikong Kabupaten Sanggau, kawasan perbatasan Indonesia- Malaysia
PLBN Nangau Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, cukup beragam. Pada kawasan perbatasan ini,
PLBN Motaain, Kabupaten Belu, PLBN kondisi lintas batas dapat dilihat melalui kondisi
Motamasin, Kabupaten Malaka, PLBN Wini, pertahanan dan keamanan lintas batas,
Kabupaten Timor Tengah Utara, dan PLBN ekonomi Lintas batas, sosial budaya lintas
Skouw, Kota Jayapura. Intruksi Presiden batas serta sarana dan prasarana lintas batas.
tersebut ditujukan kepada semua stakeholder Pada aspek pertahanan dan Keamanan lintas
terkait baik Pemerintah Pusat dan Daerah yang batas ditandai persoalan lintas batas terkait
secara rinci disebutkan tugas dan tanggung aspek pertahanan dan keamanan yaitu
jawab masing-masing dalam pembangunan berbagai bentuk ancaman kerawanan/tindak
PLBN. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pidana karena adanya arus barang, jasa dan
diberi tugas untuk menyediakan/ orang dari dan ke negara RI – Negara
memperbaharui sarana dan prasarana Tetangga/Malaysia secara illegal. Indikasi
keimigrasian di PLBN. adanya pelanggaran aspek pertahanan dan
keamanan lintas batas juga dapat dilihat
Salah satu kawasan perbatasan darat
dengan banyaknya ditemukan jalan-jalan tikus
ada di Pulau Kalimantan yang memiliki
yang sulit di deteksi pada kawasan perbatasan
kawasan perbatasan dengan Malaysia di 8
dengan tutupan lahan berupa hutan yang
(delapan) kabupaten yang berada di wilayah
disalahgunakan oleh sekelompok orang untuk
Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
melakukan perlintasan batas illegal. Hal
Wilayah Kalimantan Barat berbatasan langsung
tersebut terjadi disebabkan belum optimalnya
dengan wilayah Sarawak Malaysia sepanjang
pelayanan sarana & prasarana lintas batas
847,3 yang melintasi 98 desa dalam 14
CIQS dikarenakan tidak semua kawasan
kecamatan di 5 kabupaten, yaitu Kabupaten
perbatasan darat memiliki PLB yang
Sanggau, Kapuas Hulu, Sambas, Sintang, dan
memadai.10 Dampak kurang berfungsinya Pos
Kabupaten Bengkayang. Sedangkan wilayah
Lintas Batas, antara lain meningkatnya potensi
Kalimantan Timur berbatasan langsung dengan
gangguan keamanan, tidak terawasi dan tidak
wilayah Sabah sepanjang 1.035 kilometer yang
bisa melayani WNI dan WNA yang akan keluar
melintasi 256 desa dalam 9 kecamatan dan 3
dan masuk lintas batas, serta dimanfaatkan
kabupaten yaitu di Nunukan, Kutai Barat, dan
sebagai jalur masuk untuk kegiatan
Kabupaten Malinau8.
pelanggaran hukum yang trans nasional seperti
Dari kelima kabupaten di Kalimantan masuknya narkoba dan teroris.
Barat dan tiga kabupaten di Kalimantan Timur,
Fungsi Keimigrasian di sepanjang garis
hanya terdapat 3 (tiga) pintu perbatasan (border
perbatasan sesuai dengan tugasnya yaitu
gate) resmi, yaitu di Kabupaten Sanggau dan
sebagai penjaga pintu gerbang negara dan
Kabupaten Bengkayang di Kalimantan Barat,
bagian dari perwujudan pelaksanaan
7
penegakan kedaulatan atas wilayah Indonesia
Republik Indonesia.Undang-UndangNomor 6 Tahun2011 memberikan pelayanan dan pengawasan
Tentang Keimigrasian.Pasal.1.Angka.1 terhadap lalu lintas orang yang melalui wilayah
8
Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional,2004.Badan Perencanaan Pembangunan
9
Nasional, Kebijakandan Strategi NasionalPengelolaan Ibid.hlm.7.
10
Kawasan Perbatasan Antarnegara di IndonesiaRepublik https://www.bappenas.go.id/index.php/download_file/vi
Indonesia, Jakarta.hlm.6. ew/11640/3867/.dilihat 9 Agustus 2017
59
JIKH Vol.12 No.1 Maret 2018 57 - 71
perbatasan. Dalam rangka meningkatkan tradisional. Pendekatan yang digunakan pada
pelayanan dan memudahkan pengawasan kajian ini adalah pendekatan kualitatif yang
dibentuk Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) menurut Sugiyono yaitu suatu metode
dan Pos Lintas Batas (PLB) di beberapa titik penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
perlintasan perbatasan untuk pemeriksaan kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti
dokumen keimigrasian bagi setiap orang yang adalah sebagai instrumen kunci13. Pada
masuk dan keluar wilayah Indonesia yang pendekatan kualitatif, penggalian data
dilaksanakan oleh pejabat imigrasi.11 dilakukan melalui deskripsi obyek dan situasi
selain itu jumlah sampel tidak perlu besar
PLB terdiri dari dua jenis yaitu, PLB
dalam pendekatan kualitatif memakai
Internasional dan PLB Tradisional. PLB
penyimpulan konsep, induktif, model, tematik,
Internasional adalah tempat pemeriksaan lintas
dan analisa data kualitatif dapat membentuk
batas bagi pemegang Paspor dan pemegang
nilai yang dianggap berlaku di suatu tempat.
identitas Pas Lintas Batas. Sedangkan PLB
Selain itu pula penelitian akan didekatkan
Tradisional adalah tempat pemeriksaan lintas
dengan penelitian yuridis normatif, tim akan
batas bagi pemegang identitas Pas Lintas
mengkaji berbagai peraturan perundang-
Batas. Berdasarkan data Direktorat Jenderal
undangan yang terkait dengan pelaksanaan
Imigrasi, pos lintas batas di seluruh wilayah
fungsi keimigrasian di pos lintas batas.
perbatasan Indonesia ada 79 PLB yang
tersebar 6 provinsi yaitu Kalimantan Barat,
Kalimantan Timur, Papua, Nusa Tenggara 2. Metode Pengumpulan Data
Timur, Provinsi Riau dan Kepulauan Riau dan
Data yang digunakan dalam kegiatan
Sulawesi Utara12.
kajian ini adalah data sekunder yang
Mengingat penting dan strategisnya dikumpulkan berdasarkan penelusuran literatur
fungsi keimigrasian dalam pembangunan (library research) yang terkait dan data primer
kawasan perbatasan khususnya dalam (field research) yang dikumpulkan melalaui
menjaga pintu gerbang di Pos Lintas Batas, metode observasi (pengamatan) dengan cara
maka perlu dikaji terkait Optimalisasi Pos Lintas mengamati langsung terhadap obyek penelitian
Batas Tradisional dalam Pelaksanaan Fungsi dalam hal ini di Pos Lintas Batas Tradisional
Keimigrasian. Bantan dan Segumon yang berada dibawah
Kantor Imigrasi Kelas II Entikong, Kabupaten
Sangau Kalimantan Barat. Kemudian
Rumusan Masalah
melakukan wawancara dengan Kepala kantor
Permasalahan kajian ini adalah Imigrasi Kelas IIA Entikong dan Petugas di PLB
bagaimana peranan pos lintas batas tradisional Segumon dan didukung oleh berupa dokumen
dalam melaksanakan fungsi keimigrasian tertulis yang didapatkan selama melakukan
diwilayah perbatasan. observasi.
Lokasi penelitian dilakukan Pos Lintas mengikat atau membatasi (bound or limit) suatu
Batas tradisional Bantan dan Segumon unit politik, dalam hal ini adalah Negara17.
yang berada dibawah Kantor Imigrasi Kelas Kedaulatan ialah kekuasaan tertinggi yang
II Entikong, Kabupaten Sanggau Provinsi dimiliki oleh suatu Negara untuk secara bebas
Kalimantan Barat. melakukan berbagai kegiatan sesuai
kepentingannya asal saja kegiatan tersebut tidak
bertentangan dengan hukum internasional. Sesuai
PEMBAHASAN konsep hukum internasional kedaulatan memiliki
Pelaksanaan Fungsi Keimigrasian di tiga aspek utama yaitu18:
Wilayah Perbatasan 1. Aspek ekstern kedaulatan adalah hak bagi
Wilayah perbatasan merupakan bagian setiap Negara untuk secara bebas
penting dalam keberadaan suatu negara, karena menentukan hubungannya dengan
menjadi pemisah dan batas kedaulatan dengan berbagai Negara atau kelompok-kelompok
negara lain. Berdasarkan Pasal 1 Konvensi lain tanpa tekanan atau pengawasan dari
Montevideo 27 Desember 1933 mengenai Hak Negara lain.
dan Kewajiban Negara menyebutkan bahwa 2. Aspek intern kedaulatan ialah hak atau
Negara sebagai subjek dalam hukumi nternasional wewenang eksklusif suatu Negara untuk
harus memiliki empat unsur yaitu : penduduk yang menentukan bentuk lembaga-lembaganya,
tetap, wilayah tertentu, pemerintahan yang cara kerja lembaga-lembaganya tersebut
berdaulat dan kapasitas untuk berhubungan dan hak untuk membuat undang-undang
dengan Negara lain15. Oleh karena itu di wilayah yang diinginkannya serta tindakan-
perbatasan harus ada unsur negara tersebut untuk tindakan untuk mematuhi.
menunjukan kedaulatan negara Indonesia dan 3. Aspek territorial kedaulatan berarti
agar tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh kekuasaan penuh dan eksklusif yang
negara lain yang berakibat pada hilangnya dimiliki oleh Negara atas individu-individu
kekuasaan negara pada suatu wilayah. dan benda-benda yang terdapat di wilayah
tersebut.
Perbatasan secara umum adalah sebuah
garis demarkasi antara dua Negara yang Negara dikatakan berdaulat atau sovereign
berdaulat. Pada awalnya perbatasan sebuah karena kedaulatan merupakan suatu sifat dari atau
Negara atau state border dibentuk dengan lahirnya ciri hakiki dari pada Negara, bila dikatakan bahwa
Negara. Sebelumnya penduduk yang tinggal di Negara itu berdaulatdimaksudkan bahwa Negara
wilayah tertentu tidak merasakan perbedaan itu, itu mempunyai kekuasaan yang tertinggi. Ruang
bahkan tidak jarang mereka berasal dari etnis berlaku kekuasaan tertinggi ini dibatasi oleh batas-
yang sama. Namun dengan munculnya Negara batas wilayah Negara itu artinya suatu Negara
mereka terpisahkan dan dengan adanya tuntutan hanya memiliki kekuasaan tertinggi di dalam
Negara itu merekamempunyai kewarganegaraan batas-batas wilayahnya19. Kedaulatan sebagai
yang berbeda16. Kekuasaan tertinggi mengandung dua
pembatasan penting dalam dirinya yaitu20
Pengertian perbatasan dapat dibedakan
menjadi dua bagian yaitu Boundaries dan 1. Kekuasaan itu terbatas pada batas wilayah
frontier kedua definisi ini mempunyai arti dan Negara yang memiliki kekuasaan itu dan
makna yang berbeda meskipun keduanya saling 2. Kekuasaan itu berakhir dimana kekuasaan
melengkapi dan mempunyai nilai yang strategis suatu Negara lain mulai
bagi kedaulatan wilayah Negara. Perbatasan
disebut flontier karena posisinya yang terletak di
depan front dari suatu Negara, sedangkan istilah
17
boundary digunakan karena fungsinya yang Suryo Sakti Hadiwijoyo.2011. Perbatasan negara dalam
dimensi hukum internasional.Yogyakarta: Graha
Ilmu.2011.Hal.63.
18
Mauna,Boer, 2005. Hukum Internasional(Pengertian,
Peranandan Fungsi dalam Era DinamikaGlobalisasi),
Edisi ke-2. Bandung: Alumni, hlm.24.
19
Mochtar Kusumaatmadja. 1996. Pembaharuan
15
Jawahir thontowi. 2006.Hukum Internasional pendidikan hukum danpembinaan profesi.Bandung:
Kontemporer. Bandung: Refika Aditama.2006. Hal.105. Lemlit. Hukum dan Kriminal. FH-Unpad.Hal.16-17.
16 20
Rizal Darmaputra.2009.Manajemen Perbatasan Mochtar Kusumaatmadja, Etty R.
danReformasi SektorKeamanan. Jakarta: IDSPS Agoes.2003.PengantarHukum Internasional.
Press.Hal.3. Bandung:Alumni. Hal..18.
61
JIKH Vol.12 No.1 Maret 2018 57 - 71
Bagi setiap Negara berdaulat perbatasan kekuatan bagi Negara untuk menentukan
setidaknya memiliki tujuh macam fungsi21. bagaimana sejarah bangsa dibentuk,
menentukan simbol-simbol apa yang dapat
1. Fungsi militer strategis
diterima secara luas, dan menentukan
Dalam konteks ini perbatasan berfungsi
identitas bersama secara normatif maupun
untuk memenuhi kebutuhan militer
kultural.
strategis suatu Negara, terutama
7. Fungsi pencapaian kepentingan domestik
pembangunan sistem pertahanan laut,
Perbatasan berfungsi untuk memberikan
darat dan udara untuk menjaga diri dari
batas geografis bagi upaya Negara untuk
ancaman eksternal.
mencapai kepentingan nasional di bidang
2. Fungsi Ekonomis
politik, sosial, ekonomi, pendidikan,
Perbatasan berfungsi sebagai penetapan
pembangunan infrastruktur, konservasi
wilayah tertentu dimana suatu Negara
energi, dan sebagainya. Perbatasan juga
melakukan kontrol terhadap arus modal,
menetapkan sampai sebatas mana
perdagangan antarnegara, investasi asing,
Negara dapat melakukan segala upayanya
pergerakan barang antarnegara. Fungsi
untuk mencapai kepentingan nasionalnya.
ekonomis perbatasan juga memberikan
patokan bagi suatu Negara untuk Sedangkan menurut Saru Arifin bahwa
melakukan eksplorasi sumber-sumber fungsi perbatasan ada 3 yaitu22:
alam secara legal pada wilayah tertentu.
1. Fungsi legal, yaitu adanya garis batas yang
3. Fungsi Konstitutif
berfungsi untuk menegaskan batas suatu
Berdasarkan konsep hukum international
wilayah dengan suatu standar yurisdiksi
modern suatu Negara berdaulat wajib
dan peraturan negara yang berlaku.
memiliki wilayah perbatasan yang
2. Fungsi kontrol, yaitu setiap pergerakan
terdefinisikan dengan jelas. Artinya,
orang maupun barang yang masuk atau
perbatasan menetapkan posisi konstitutif
keluar dari suatu wilayah perbatasan diatur
Negara tertentu di dalam komunitas
dan menjadi kontrol negara tersebut.
international. Suatu Negara memiliki
3. Fungsi fiskal, yaitu merupakan pelengkap
kedaulatan penuh atas wilayah yang
dari fungsi kontrol yang memberikan hak
merupakan teritorialnya sebagaimana
kepada suatu negara untuk menerapkan
ditetapkan oleh perbatasan yang ada.
harga fiskal negara yang dituju.
4. Fungsi identitas Nasional
Sebagai pembawa identitas nasional, Dalam mengelola kawasan perbatasan juga
perbatasan memiliki fungsi pengikat secara terdapat beberapa nilai-nilai yang terkandung di
mosional terhadap komunitas yang ada kawasan perbatasan Indonesia yaitu nilai
dalam teritori tertentu. Kesamaan kedaulatan, integritas, kesetaraan, kesepakatan
pengalamandan sejarah, secara langsung dan hormat-menghormati, pembangunan negara
maupun tidak langsung telah mengikat dan kerjasama, kepastian hukum, ideologi, politis,
masyarakat secara emosional untuk ekonomis/kesejahteraan, sosial dan budaya,
mengklaim identitas dan wilayah tertentu. pertahanan keamanan, geografis dan spasial serta
5. Fungsi persatuan nasional teknologi.
Melalui pembentukan identitas nasional Sedangkan asas/prinsip yang terkandung
perbatasan ikut menjaga persatuan dalam kawasan perbatasan Indonesia adalah asas
nasional. Untuk menjaga persatuan dan transnasional, persamaan kedaulatan (principle of
kesatuan nasional, para pemimpin Negara the sovereign equality), pengakuan (non-
biasanya mengombinasikan simbol dan recognition principle), pertahanan dan keamanan
jargon dengan konsep teritori dan (self defence principle), kerjasama, keberlanjutan
perbatasan. Konsep-konsep seperti (sustainability principle), desentralisasi,
kekuatan maritim dan kekuatan darat dekonsentrasi, pembantuan, keadilan,
biasanya dipakai untuk mendorong warga kemanfaatan, kepastian hukum, penggunaan
agar menjadi persatuan dan kesatuan teknologi dan negara kepulauan23.
nasional.
6. Fungsi pembangunan Negara bangsa Pos Lintas Batas Negara (PLBN) adalah
Perbatasan sangat membantu dalam area yang berfungsi sebagai gerbang keluar-
pembangunan dan pengembangan 22
Negara bangsa karena memberikan https://batasnusa.wordpress.com/2009/04/02/masalah-
perbatasan-negara/. Dilihat 12 Agustus 2017
23
Mahendra Putra Kurnia. 2011. Hukum
21
Gunawati Wuryandari. 2009. Format Baru Politik KewilayahanIndonesia. Malang: Universitas Brawijaya
LuarNegeri Indonesia,Jakarta.LIPI.hlm.36-37. Press. Hal. 84.
62
Optimalisasi Pos Lintas Batas………. (Insan)
yang biasanya dilakukan masyarakat daerah layak untuk keperluan mandi cuci kakus.
perbatasan berupa kegiatan berdagang, Petugas yang menjaga hanya pada hari kerja
pembelian kebutuhan dasar, kunjungan (Senin-Jumat) sehingga pelintas batas pada
keluarga yang dikarenakan adanya perkawinan hari sabtu dan minggu tidak terdata dan
campuran antara penduduk perbatasan terawasi, selain itu di PLB Segumon juga tidak
Indonesia dan Malaysia, dan kegiatan lainnya ada signal untuk penggunaan internet dan HP;
yang intensitasnya tergolong tinggi dan
Di PLB Segumon baru ada pelayanan
berulang setiap bulan atau minggu bahkan
imigrasi dan keamanan yang dilaksanakan
harian.
kepolisian dan TNI sedangkan pelayanan bea
Berdasarkan hasil pengumpulan data cukai, karantina belum ada
lapangan diketahui bahwa PLB yang masih aktif
dan banyak dilalui pelintas batas adalah PLB
Tabel.2. Data temuan lapangan di PLB
Segumon yang terletak didesa Lubuk Sabuk
Bantan dan Segumon.
yang berbatasan langsung dengan desa
Mongkos, Serian, Malaysia. sedangkan PLB Aspek Temuan Lapangan Keterangan
Bantan tidak aktif lagi karena jarang sekali Kelembagaan - PLB Bantan tidak - PLB Bantan tidak
Aktif aktif karena sudah
dilewati oleh pelintas batas, hal ini disebabkan - PLB Segumon tidak ada WNI atau
sulitnya akses jalan penghubung dengan Aktif WNA yang keluar
- Jumlah Pelintas masuk perbatasan
wilayah Malaysia, namun demikian PLB Bantan Batas di PLB disebabkan akses
masih tetap ada dan Kantor Imigrasi Klas II Segumon rata-rata lintas batas sulit
Entikong selalu rutin memonitoring aktifitas di 73 orang perbulan untuk dilalui dan
(Data terakhir rusak.
PLB Bantan. bulan Juni dan Juli - Belum ada evaluasi
2017). terhadap efektivitas
Petugas yang ditempatkan di PLB - Aktivitas PLB Bantan.
Segumon sebanyak 2 (dua) orang yang terdiri penduduk yang - PLB Segumon buka
dari 1 (satu) orang ASN dan 1 (satu) orang melintas pada senin-Jumat (jam
umumnya untuk 7.00-17.00)
petugas honorer. Petugas ASN yang tersebut kepentingan
merupakan Jabatan Fungsional Umum (JFU) di perdagangan,
kesehatan dan
Kanim Entikong yang ditugaskan selama satu keluarga.
bulan secara bergantian karena terbatasnya - Di PLB Segumon
SDM pejabat imigrasi, sedangkan petugas hanya ada
pelayanan
honorer berasal dari penduduk setempat yang keimigrasian dan
bertugas setiap hari kerja. keamanan,
sedangkan
JFU yang ditugaskan ke PLB Segumon pelayanan
tidak diberi insentif khusus untuk biaya karantina dan bea
cukai belum ada.
transport atau biaya akomodasi/tunjangan
khusus penjaga pos lintas batas. Sedangkan Sumber Daya PLB Segumon dijaga - Terbatasnya pejabat
Manusia 2 personil yaitu: imigrasi di Kanim
Petugas Honorer mendapatkan honor dibawah - 1 Pegawai Kanim Entikong
Upah Minimum Kabupaten (UMK) yaitu sebesar Entikong dengan menyebabkan JFU
Rp.1.200.000 per bulan tanpa ada tambahan Jabatan Fungsional yang ditugaskan
Umum menjaga PLB
insentif lainnya, sebagai perbandingan bahwa - 1 Tenaga Honorer Segumon.
Upah Minimum Provinsi (UMP) Kalimantan - Pendidikan kedua - JFU yang
Barat tahun 2017 sebesar Rp. 1.882.900 dan pegawai tersebut ditempatkan secara
adalah bergantian dengan
UMK Kabupaten Sanggau tahun 2017 sebesar SMA/sederajat. jangka waktu
malah lebih besar dibanding UMP yaitu: Rp. - JFU tersebut penugasan selama 1
1.973.425.26; melaksanakan
tugas dan fungsi -
bulan.
JFU dan Pegawai
keimigrasian yaitu Honorer tersebut
Hambatan dalam penjagaan PLB penerbitan surat belum dibekali atau
Segumon antara lain: akses jalan dari Entikong perjalanan lintas mengikuti
ke PLB Segumon cukup jauh dengan kondisi batas, memeriksa pendidikan dan
keabsahan pas pelatihan tentang
jalan yang masih belum bagus, gedung PLB lintas batas, keimigrasian
Segumon belum ada aliran Listrik, sehingga kesesuaian data khususnya tentang
pelaksanaan tugas tidak bisa dilakukan secara WNI atau WNA, pelaksanaan fungsi
memeriksa data keimigrasian di
komputerisasi dan belum tersedianya air yang WNI atau WNA PLB.
pada daftar - Belum ada
pencegahan dan tunjangan atau
http://disnakertrans.kalbarprov.go.id/index.php/inf
26
penangkalan, dan insentif khusus bagi
ormasi/detil/53/UMP-UMK-di-ProvinsiKalimantan- menerakan cap Petugas Pos Lintas
tanda masuk atau
Barat-Tahun-2016-2017.Dilihat 7 Agustus 2017).
65
JIKH Vol.12 No.1 Maret 2018 57 - 71
keluar dan paraf Batas Segumon. dan penyelundupan barang ilegal. Kondisi ini
pada pas lintas
batas. menjadi kontradiktif karena di satu pihak
- banyak jalur tikus yang memerlukan penjagaan
Sarana dan PLB Segumon: - Akses yang jauh berupa pos lintas batas, tapi di lain pihak
Prasarana - Belum ada aliran dan kondisi nya
istrik cukup sulit berdasarkan hasil temuan tim di Kantor Wilayah
- Belum tersedianya - Pekerjaan masih Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan
air bersih dilakukan secara Barat terdapat 8 PLB termasuk PLB Bantan
- Lemahnya signal manual
komunikasi - Petugas kesulitan yang tidak aktif menjalankan fungsi
Handphone dalam pemenuhan keimigrasian.
kebutuhan pribadi
(Makan, Minum, Berdasarkan temuan lapangan paling
cuci kakus)
tidak terdapat dua penyebab utama suatu PLB
Imigrasi tidak aktif, yaitu Pertama, karena tidak
Sumber hasil temuan lapangan tahun 2017 ada lagi pelintas batas yang masuk dan keluar
Berdasarkan hasil pengumpulan data di jalur perlintasan tersebut yang disebabkan
tersebut di atas Pelaksanaan fungsi akses yang sulit dan rusaknya infrastruktur
keimigrasian di pos lintas batas tradisional yang menghubungkan kedua negara, serta ada
khususnya di PLB Bantan dan PLB Segumon jalur lain yang lebih mudah diakses, Kedua,
dapat dikaji dari 3 aspek yaitu kelembagaan, belum atau tidak ada kantor imigrasi/
sumberdaya manusia dan sarana prasarana, counterpart dari pihak imigrasi Malaysia di jalur
perlintasan tersebut.
1. Kelembagaan
PLB Imigrasi yang tidak aktif tersebut
Pembentukan pos lintas batas
harus segera dievaluasi oleh Direktorat
keimigrasian di garis perbatasan harus
Jenderal Imigrasi untuk mengetahui urgensi
memenuhi syarat atau kriteria sebagai berikut :
keberadaan PLB di wilayah perbatasan tersebut
masih diperlukan atau tidak. Khusus di Kanim
1) Jalur pelintasan orang dan barang
Kelas II Entikong Jika PLB Bantan di wilayah
yang keluar masuk wilayah
perbatasan tersebut tidak lagi dijadikan jalur
perbatasan.
lintas batas bagi WNI atau WNA, maka perlu
2) Berdasarkan perjanjian antara kedua
dipertimbangkan PLB Bantan dinonaktifkan
negara yang berbatasan.
atau dipindahkan ke wilayah perbatasan yang
3) Harus ada countepart imigrasi dari
membutuhkan adanya pos lintas batas imigrasi.
negara tetangga.
Hasil evaluasi terhadap PLB tidak aktif tersebut
Pada garis perbatasan Kalimantan Barat menjadi bahan pembahasan dalam pertemuan
dan Malaysia didirikan pos lintas batas yang bilateral antara Indonesia dengan Malaysia
berdasarkan Permufakatan Dasar Lintas Batas terkait perjanjian Permufakatan Dasar Lintas
Republik Indonesia dan Malaysia Tahun 1967 Batas Republik Indonesia dan Malaysia dan
kemudian diperbaharui pada Tahun 1984 dan kerjasama Sosial Ekonomi Malaysia-Indonesia
kemudian diperbaharui lagi pada Tahun 2006 di (Sosek Malindo).
Bukit Tinggi Padang Sumatera Barat yang
2. Sumber Daya Manusia
peruntukannya hanya untuk penduduk wilayah
perbatasan. Namun berdasarkan data dalam Petugas yang ditempatkan di PLB harus
rencana induk pengelolaan batas wilayah didukung oleh kemampuan dan kompetensi di
negara dan kawasan perbatasan tahun 2011- bidang keimigrasian karena tugasnya adalah
2014 masih terdapat pintu lintas pintu lintas sebagai penjaga pintu gerbang negara Republik
batas tidak resmi jauh lebih banyak dari pada Indonesia. Berdasarkan Pasal 3 Ayat (1)
PLB resmi tercatat sebanyak 50 jalur jalan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
setapak yang menghubungkan 55 desa di Keimigrasian disebutkan bahwa fungsi
Kalimantan Barat dan 32 kampung di Sarawak, Keimigrasian di sepanjang garis perbatasan
dan hanya 12 desa yang ditetapkan sebagai wilayah Indonesia dilaksanakan oleh Pejabat
Pos Lintas Batas (PLB). Imigrasi yang meliputi Tempat Pemeriksaan
Imigrasi dan pos lintas batas.
Banyaknya jalur lintas batas yang tidak
resmi atau jalur tikus di jalur perbatasan Dalam Undang-Undang Keimigrasian
berpotensi digunakan oleh pihak-pihak yang secara tegas menentukan ada beberapa fungsi
tidak bertanggung jawab untuk melakukan dan wewenang keimigrasian yang terbatas
tindakan yang melanggar hukum, seperti hanya bisa dilaksanakan oleh Pejabat Imigrasi.
masuknya narkoba oleh jaringan internasional, Kewenangan tersebut bersifat atribusi karena
tenaga kerja Indonesia unprosedural, terorisme kewenangan tersebut diatur secara langsung
66
Optimalisasi Pos Lintas Batas………. (Insan)
67
JIKH Vol.12 No.1 Maret 2018 57 - 71
JFU dalam menerbitkan surat perjalanan lintas karena ada beberapa hambatan,
batas di PLB Segumon. antara lain:
Untuk mengantisipasi keterbatasan - Tingkat pendidikan penduduk
pejabat imigrasi dan pegawai di pos lintas setempat yang masih rendah
batas, terdapat beberapa alternatif kebijakan sehingga sulit memenuhi
yang dapat dilakukan antara lain: klasifikasi tingkat pendidikan
yang disyaratkan dalam
1) Memberikan kesempatan dan
penerimaan CPNS,
prioritas bagi pegawai di kantor
imigrasi yang memiliki PLB - Minimnya informasi dan sulitnya
Tradisional untuk mengikuti akses untuk mendaftar CPNS
pendidikan pejabat imigrasi. Hal ini secara online karena sarana
bertujuan agar pegawai tersebut komunikasi internet yang belum
setelah lulus dapat langsung merata di setiap kawasan
ditempatkan di PLB tradisional di perbatasan,
kantor imigrasi asal yang
- Nilai passing grade ujian CAT
bersangkutan.
CPNS nasional yang cukup tinggi
2) Memberikan pendidikan dan jika dibandingkan dengan tingkat
pelatihan singkat tentang fungsi kualitas pendidikan penduduk di
keimigrasian di pos lintas batas bagi perbatasan.
JFU yang akan ditempatkan di PLB
4) Untuk jangka panjang untuk
Tradisional. Dalam undang-undang
memenuhi kebutuhan pegawai di pos
keimigrasian tidak secara spesifik
lintas batas dapat diusulkan adanya
menentukan bahwa untuk menjadi
jabatan dan kelas jabatan fungsional
pejabat imigrasi harus mengikuti
umum “Pengelola administrasi Lintas
Diklat PIM atau Akademi imigrasi,
Batas” dengan grade 6 dalam
tetapi hanya disebutkan telah
Peraturan Menteri Hukum dan HAM
mengikuti pendidikan khusus
tentang kelas jabatan di lingkungan
keimigrasian. Oleh karena itu, untuk
Kementerian Hukum dan HAM.
jangka pendek dapat dilakukan
pendidikan dan pelatihan singkat 3. Sarana dan Prasarana
yang khusus tentang pelaksanaan Berdasarkan data Bapenas tentang isu
fungsi keimigrasian di pos lintas strategis dan mendesak dalam pembangunan
batas tradisional bagi pegawai kawasan perbatasan kabupaten Kalimantan
jabatan fungsional umum yang akan Barat – Sarawak minimnya sarana dan
ditempatkan di PLB Tradisional, prasarana di pos lintas batas menjadi isu yang
sehingga secara hukum JFU tersebut mendesak untuk segera di benahi. Untuk
memiliki kewenangan untuk mengatasi hal tersebut pemerintah membuat
melakukan fungsi keimigrasian di pos kebijakan percepatan pembangunan pos lintas
lintas batas tradisional. batas negara terutama pengadaan sarana dan
3) Memprioritaskan penduduk lokal di prasarana. Sarana dan prasarana tersebut tidak
kawasan perbatasan dalam hanya dalam bentuk fisik bangunan dan
penerimaan CPNS untuk formasi peralatan kerja semata, tetapi juga menyangkut
penempatan di kantor Imigrasi yang dengan aspek penunjang bagi petugas pos
berada di kawasan perbatasan. Hal lintas batas
tersebut bertujuan agar pegawai yang Berdasarkan Instruksi Presiden Republik
ditempatkan di pos lintas batas tidak Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 tentang
minta pindah ke kota/ke tempat lain, Percepatan Pembangunan 7 (Tujuh) Pos Lintas
karena daerah tersebut tempat Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana
tinggal pegawai dan secara sosial Penunjang di Kawasan Perbatasan,
kultural sudah memahami adat Kementerian Hukum dan HAM mempunyai
istiadat, kebiasaan dan bisa tugas untuk menyediakan/memperbaharui
melakukan pendekatan kepada sarana dan prasarana keimigrasian di PLBN.
penduduk setempat dalam Kebijakan tersebut juga harus dimaknai berlaku
memudahkan pelaksanaan fungsi atau ditujukan untuk percepatan pembangunan
keimigrasian. Penerimaan CPNS pos lintas batas tradisional, karena masih
yang berasal dari penduduk di dalam lingkup pembangunan kawasan
kawasan perbatasan tidak mudah
68
Optimalisasi Pos Lintas Batas………. (Insan)
70
Optimalisasi Pos Lintas Batas………. (Insan)
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Adi Sumardiman. Wilayah Indonesia dan
Hukumnya Buku I : perbatasan Indonesia Tim Pusat Studi Pancasila UGM, Membangun
- Papua New Guinea. Jakarta : Pradnya Kedaulatan Bangsa Berdasarkan Nilai-
Paramita.1992. Nilai Pancasila: Pemberdayaan
Masyarakat Dalam Kawasan Terluar,
Decentralation Support Facility Indonesia. Terdepan dan Tertinggal. Pusat Studi
Naskah Kebijakan Pengelolaan Pancasila UGM, Yogyakarta.2015.
Perbatasan Secara Terpadu. 2011.
Gunawati Wuryandari. Format Baru Politik Luar
Negeri Indonesia, Jakarta. LIPI.2009 Peraturan Perundang-Undangan:
Jawahir Thontowi. Hukum Internasional Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008
Kontemporer. Bandung: Refika Aditama. Tentang Wilayah Negara.
2006. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011
Kementerian Perencanaan Pembangunan Tentang Keimigrasian.
Nasional. Badan Perencanaan Undang-Undang Nomor39 Tahun 1999
Pembangunan Nasional, Kebijakan dan Tentang Hak Asasi Manusia
Strategi Nasional Pengelolaan Kawasan
Perbatasan Antarnegara di Indonesia Sumber Lain
Republik Indonesia, Jakarta.2004. Onlinehttps://www.bappenas.go.id/files/6313/5027/3
M. Iman Santoso. 2004. Perspektif Imigrasi 739/bab-
Dalam Pembangunan Ekonomii dan 26__20090202204616__1756__27.pdf
Ketahanan Nasional.Jakara:UI-Press. https://www.bappenas.go.id/index.php/download_file/
2004. view/11640/3867/.
Mahendra Putra Kurnia. Hukum Kewilayahan http://imigrasi.go.id/index.php/hubungi-kami/tempat-
Indonesia. Malang: Universitas Brawijaya pemeriksaan-imigrasi#pos-lintas-batas-
Press. 2011. republik-indonesia.dilihat 9 Agustus 2017
Mauna, Boer. Hukum Internasional (Pengertian, https://batasnusa.wordpress.com/2009/04/02/masala
Peranandan Fungsi dalam Era h-perbatasan-negara/
DinamikaGlobalisasi), Edisi ke-2.
Bandung: Alumni. 2005.
Mochtar Kusumaatmadja, Etty R. Agoes.
Pengantar Hukum Internasional.
Bandung: Alumni, 2003.
Mochtar Kusumaatmadja. Pembaharuan
Pendidikan Hukum dan Pembinaan
profesi. Bandung: Lemlit. Hukum dan
Kriminal. FH-Unpad.1996.
Moleong Lexy J. Metodelogi Penelitian
Kualitatif. Bandung; Remaja Rosdakarya.
2004.
Rizal Darmaputra. Manajemen Perbatasan dan
Reformasi Sektor Keamanan. Jakarta:
IDSPS Press. 2009.
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif.
Bandung: CV. Alfabeta.2008
Suryo Sakti Hadiwijoyo. Perbatasan Negara
dalam Dimensi Hukum Internasional.
Yogyakarta: Graha Ilmu.2011
71
JIKH Vol.12 No.1 Maret 2018 57 - 71
HALAMAN KOSONG
72