1. Umum
A. Lingkup Pekerjaan
Semen
Semua semen yang akan dipakai produksi harus dari satu merk
yang sama untuk konstruksi/struktur yang sama, dalam keadaan
baru dan asli, dikirim dalam kantong-kantong semen yang masih
disegel dan tidak pecah.
Semen curah harus disimpan di dalam silo yang terbuat dari baja
atau beton dan harus terhindar dari kemungkinan bercampur
dengan bahan lain.
Agregat (Aggregates)
Air Kerja
- Lantai Kerja = 1 pc : 3 ps : 5 kr
- Pondasi batu kali = 1 pc : 3 ps
2. Pekerjaan Galian
Pengisian kembali dengan tanah bekas galian, dilakukan lapis demi lapis
maximum 3 cm, sambil disiram air secukupnya dan ditumbuk sampai padat.
Pekerjaan pengisian kembali ini hanya boleh dilakukan setelah diadakan
pemeriksaan dan mendapat persetujuan Konsultan MK, baik mengenai
kedalaman, lapisan tanahnya maupun jenis tanah galian tersebut.
3. Pekerjaan Pengurukan
Bahan Urugan
Urugan Tanah
Sarana-sarana Darurat
Umum
Beton
Umum
Pengecoran Beton
Pekerjaan Sloof
Umum
Bahan-bahan
Mutu beton K.250 (umum) dan K.500 untuk tiang pancang
Dimensi Tiang dan Daya Dukung
1. Berdasarkan hasil penyelidikan tanah maka diambil tiang pancang
beton, berdasarkan hasil penyelidikan tanah , maka dimabil tiang
pancang sebagai berikut :
a. Gedung Kantor 25 x 25 Panjang 12 m1 dan daya dukung ijin
35 ton
b. Gedung Kelas 25 x 25 Panjang 14 m1 dan daya dukung ijin
35 ton
c. Gedung Laboratorium 25 x 25 Panjang 9 m1 dan daya
dukung ijin 35 ton
d. Gedung Serbaguna menggunakan pondasi setempat
Syarat-syarat Teknis Pekerjaan Struktur Bawah
SB-4 : Hal 9 dari 13
2. Berdasarkan data penyelidikan tanah yang merupakan bagian
dokumen kontrak terlampir, kontraktor harus mengevaluasi panjang
tiang yang dibutuhkan pada tiap kolom.
2. Driving Cap
Selama pekerjaan pemancangan, kepala tiang harus dilindungi
dengan suatu bantalan /driving cap.
3. Mesin Pancang
Pemancangan harus memakai "mesin pancang yang sesuai",
kecuali bila diizinkan Konsultan MK dapat dipakai alat lain. Tipe
"Mesin Pancang" yang dapat digunakan disesuaikan dengan kuat
dan kapasitas tiang.
6. Penetrasi
Tiang pancang harus dipancang sampai suatu kedalaman atau
dipancang menurut penetrasi tiap pukulan seperti yang
diminta/disetujui Konsultan MK. Pencatatan yang teliti dari
penetrasi pada :
• Pemukulan pertama & kedua berapa meter masuknya tiang.
• Pemukulan selanjutnya dicatat jumlah pukulan setiap 50
pukulan, 25 pukulan, 10 pukulan sampai kira-kira bisa diambil
kalenderingnya.
• Terakhir pada saat besarnya pengambilan kalendering harus
didapat data yang yang tidak meragukan min. 3 x 10 pukulan
dengan final set sesuai persyaratan.
Besar final set seperti butir 4 diatas max. 10 mm dengan ram
stroke minimum 180 cm.
• Paling lambat hari berikutnya sesudah hari pemancangan tiang
yang bersangkutan, kontraktor harus memberikan data-data
pemancangan dan grafik kalendering setiap tiang yang di
pancang kepada Konsultan MK untuk disetujui dan seterusnya
dievaluasi daya dukungnya.
7. Posisi tiang
Tiang-tiang pancang tidak boleh, menyimpang lebih dari 1,25%
kemiringan, dan bergeser tidak lebih dari yang dibatasi oleh daftar
berikut ini :
10. Bagian atas dari semua tiang-tiang harus berada disebelah atas
dari elevasi pemotongan (setelah pemancangan), dimana beton
akan dipotong sampai permukaan yang tepat 7,5 cm diatas sisi
bawah pondasi
17. Kontraktor harus membuat gambar "As Built Pile Plan", dan
disetujui oleh Konsultan MK.