BAB II
KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
PTK maka berikut akan diuraikan pengertian tiga unsur atau konsep yang terdapat
suatu masalah.
2. Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu
3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Wijaya Kusuma (2009:9)
penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru di
dalam kelas. Cohen dan Manion sebagaimana dikutip oleh Padmono (2010)
7
8
tindakan menurut Cohen dan Manion bukan mutlak harus dilakukan oleh pekerja
sendiri (guru sendiri) akan tetapi guru dapat meminta atau bekerja sama dengan
pihak lain.
Menurut Hopkins, (20013: 65) “PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat
penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan
B. Peningkatan
Dalam suatu pembelajaran tentu memiliki tujuan yaitu agar materi yang
pembelajaran dapat tercapai. Upaya yang dilakukan dengan berbagai cara supaya
siswa dapat melakukan kegiatan sehingga akan mengalami perubahan menjadi lebih
baik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti kata peningkatan adalah proses,
ahli bernama Adi S, (2003: 67) peningkatan berasal dari kata tingkat. Yang berarti
lapis atau lapisan d ari sesuatu yang kemudian membentuk susunan. Tingkat
juga dapat berarti pangkat, taraf, dan kelas. Sedangkan peningkatan berarti
meningkatkan (usaha, kegiatan) untuk mencapai suatu tujuan. Selain itu makna kata
tingkat adalah berlapis-lapis dari sesuatu yang tersususun sedemikian rupa, sehingga
membentuk suatu susunan yang ideal sedangkan peningkatan adalah kemajuan dari
seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa. Peningkatan
adalah proses, cara, perbuatan untuk menaikkan sesuatu atau usaha kegiatan untuk
memajukan sesuatu ke suatu arah yang lebih baik lagi dari pada sebelumya.
sifat yang negatif berubah menjadi positif. Sedangkan hasil dari sebuah peningkatan
dapat berupa kuantitas dan kualitas. Kuantitas adalah jumlah hasil dari sebuah proses
suatu objek karena terjadinya proses yang memiliki tujuan berupa peningkatan.
Hasil dari suatu peningkatan juga ditandai dengan tercapainya tujuan pada suatu titik
tertentu. Dimana saat suatu usaha atau proses telah sampai pada titik tersebut
maka akan timbul perasaan puas dan bangga atas pencapaian yang telah diharapkan.
upaya yang dilakukan oleh pembelajar (guru) untuk membantu pelajar (siswa) dalam
secara berkwalitas.
C. Hasil Belajar
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi
perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar
merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap
menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
adalah Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
adalah suatu proses perubahan prilaku yang kompleks dalam aspek kognitif, afektif,
seumur hidup.
dapat diartikan sebagai hasil maksimum yang telah dicapai oleh siswa setelah
Hasil belajar tidak mutlak berupa nilai saja, akan tetapi dapat berupa perubahan atau
kedisiplinan, keterampilan dan lain sebagainya yang menuju pada perubahan positif.
”Hasil nyata dari apa yang dapat dilakukanya yang tidak dapat dilakukanya
kita amati dan dapat kita ukur dengan nilai dan dapat dibuktikanya dalam
penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka,
huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh
Sedangkan menurut Arifin (2001: 47), “Hasil belajar merupakan indikator dari
perubahan yang terjadi pada individu setelah mengalami proses belajar mengajar,
oleh guru, seperti tes evaluasi”. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
siswa tersebut memahami dan mengerti pelajaran yang diberikan. Hasil belajar juga
merupakan prestasi yang dicapai oleh siswa dalam bidang studi tertentu untuk
sisa, peka terhadap rangsang, dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Ciri-ciri
makhluk hidup Mengutip Kemdikbud RI, secara umum ciri-ciri makhluk hidup
1. Bernapas
dan mengeluarkan udara dengan kandungan karbondioksida (CO2) lebih besar dari
yang dihirup. Kamu dapat merasaka kebutuhan bernapas dengan cara menahan untuk
tidak menghirup udara selama beberapa saat. Kamu akan merasakan sesak sebagai
3. Bergerak.
Itu merupakan ciri bergerak. Tubuh dapat melakukan aktivitas karena memiliki
sistem gerak. Sistem gerak terdiri atas tulang, sendi, dan otot. Ketika hal itu bekerja
Makhluk hidup akan mengalami tumbuh dan berkembang. Terlihat dari tinggi
dan berat badan yang sekarang tidak sama dengan yang dulu. Tidak hanya manusia
13
yang tumbuh dan berkembang tetapi hewan dan tumbuhan juga. Contoh kupu-kupu
bertelur, telur lalu menetas menjadi ulat, ulat lalu menjadi kepompong, kepomponh
berubah bentuk menjadi kupu-kupu muda, dan akhirnya berkembang menjadi kupu-
kupu dewasa.
keturunan agar tidak punas. Contoh, kamu lahir dari ayah dan ibu, ayah dan ibu
masing-masing mempunyai orang tua yang kamu panggil kakek nenek dan
seterusnya.
terhadap rangsangan yang diterima. Contoh, saat ada sorot lampu sangat terang
secara spontan kamu akan segera menutup kelopak mata. Tanaman putri malu
matahari, air, zat kimia, suhu, dan gravitasi bumi. Hewan dan manusia dilengkapi
dengan alat indra untuk menanggapi rangsang. Seperti hidung untuk mencium bau,
mata untuk melihat, dan telinga untuk mendengar. Hewan tertentu memiliki alat
indra khusus, seperti gurat sisi pada ikan yang berfungsi untuk mengetahui
disebut adaptasi. Contoh, tumbuhan yang hidup di tempat kering memiliki daun yang
sempit dan tebal seperti kaktus. Sedangkan tumbuhan yang hidup di tempat lembab
memiliki daun lebar dan tipis, seperti tumbuhan paku-pakuan, contoh semanggi.
Model problem solving adalah cara mengajar yang dilakukan dengan cara
melatih para murid menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan sendiri atau
problem solving adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah
sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha untuk
pembelajaran dengan jalan melatih peserta didik menghadapi berbagai masalah baik
itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan
Djamarah dan Zain (2010, hlm. 91-92) menyatakan bahwa “model problem
solving (pemecahan masalah) bukan hanya sekedar model mengajar tetapi juga
15
merupakan suatu model berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan
model-model lain dimulai dengan mencari data sampai menarik kesimpulan”. Model
yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah”
a. Ada masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari
saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua di atas.
a. Kelebihan :
kegiatan belajar bias diambil dari kehidupan sehari-hari, atau dari apa yang
dialaminya.
2) Model ini dapat merangsang kemampuan intelektual dan daya pikir peserta
3) Model ini dapat melatih dan membiasakan peserta didik untuk menghadapi
4) Model ini mampu melatih peserta didik untuk berfikir secara sistematis dan
berpikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman
guru. Sering orang beranggapan keliru bahwa model pemecahan masalah hanya
cocok SLTP, SLTA dan PT saja. Padahal, untuk siswa SD sederajat juga bisa
waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain.
17
sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa. (Djamarah, 2013: 92-
93)
F. Kerangka Berpikir
Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang berusaha mengkaji dan
dilakukan tidak terlepas dari adanya komunikasi guru dengan siswa, siswa dengan
siswa dan materi dengan sumber belajar yang digunakan. Dalam menjalankan
peserta didik. Guru bisa menjalankan pembelajaran yang aktif dengan pemanfaatan
model dan strategi pembelajaran yang tepat dengan materi. Pemanfaatan yang tepat
dengan pemanfaatan model problem solving. Model problem solving merupakan cara
pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha mencari pemecahan atau
desain yang terdiri atas empat tindakan yang dilakukan dalam 2 siklus. Dalam setiap
18
siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari empat tindakan
G. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah: “Melalui penerapan model problem
solving pada materi ciri-ciri makhluk hidup dapat meningkatkan hasil belajar siswa