Anda di halaman 1dari 5

SAK (Standar Asuhan Keperatan) Irina F Atas

(Isolasi)

I. Diagnosa Medis : TB Paru

SDKI
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif (D. 0001)
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Respirasi
Definisi :
Ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan
napas untuk mempertahankan jalan napas tetap paten.

2. Defisit nutrisi (D.0019)


Kategori : Fisiologis
Subkategori : Nutrisi dan cairan
Definisi :
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme.

SLKI
1. Bersihan jalan napas (L.01001)
Kriteria Hasil :
- Batuk efektif meningkat (5)
- Produksi sputum menurun (5)

2. Status Nutrisi (L.03030)


Kriteria Hasil :
- Berat badan membaik (5)
- Indeks masa tubuh IMT membaik (5)

SIKI
1. Manajemen Jalan Napas (I.01011)
Observasi :
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Terapeutik :
- Posisikan semi-fowler atau fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik
- Berikan oksigen, jika perlu

Edukasi :
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontra indikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif

Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian bronchodilator, ekspetoran, mukolitik, jika perlu

2. Manajemen Nutrisi (I.03119)


Observasi :
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik :
- Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
- Sajikan makanan yang menarik dan suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan, jika perlu

Edukasi :
- Anjurkan posisi duduk, jika mampu
- Ajarkan diet yang diprogramkan

Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
nutriet yang dibutuhkan, jika perlu

II. Diagnosa Medis : HIV

SDKI
1. Resiko Infeksi (D. 0142)
Kategori : Lingkungan
Subkategori : Keamanan dan proteksi
Definisi :
Berisiko mengalami peningkatan terserang organisme
patogenik.

2. Diare (D.0020)
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Nutrisi dan cairan
Definisi :
Pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak bertbentuk.

SLKI
1. Tingkat Infeksi (L.14137)
Kriteria Hasil :
- Demam menurun (5)
- Kadar sel darah putih membaik (5)
2. Eliminasi Fekal (L.04033)
Kriteria Hasil :
- Kontrol pengeluaran feses meningkat (5)
- Konsistensi feses membaik (5)

SIKI
1. Pencegahan Infeksi (I.14539)
Observasi :
- Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Terapeutik :
- Batasi jumlah pengunjung
- Berikan perawatan kulit pada area edema
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
- Pertahankan tehnik aseptik pada pasien berisiko tinggi
Edukasi :
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
- Anjurkan meningkatkan asupan cairan

Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian terapi, jika perlu

2. Manajemen Diare (I.03101)


Observasi :
- Identifikasi penyebab diare (mis. inflamasi gastrointestinal, iritasi
gastrointestinal, proses infeksi)
- Monitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja
- Monitor tanda dan gejala hypovolemia (mis. takikardia, nadi teraba lemah,
tekanan darah turun, mukosa mulut kering, CRT melambat, BB menurun)
- Monitor jumlah pengeluaran diare
Terapeutik :
- Berikan asupan cairan oral (mis. larutan garam gula, oralit)
- Pasang jalur intravena
- Berikan cairan intravena (mis. ringer asetat, ringer laktat), jika perlu
- Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit
- Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu

Edukasi :
- Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
- Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas, dan mengandung
laktosa

Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian obat antimotilitas (mis. loperamide, difenoksilat)
- Kolaborasi pemberian obat antispasmodic/spasmolitik (mis. papaverin,
ekstak belladonna, mebeverine)
- Kolaborasi pemberian obat pengeras feses (mis. atapulgit, smektit, kaolin-
pektin)

Anda mungkin juga menyukai