Anda di halaman 1dari 20

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………….………………………………………………….
……………………..i

DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………………...1

KATA PENGANTAR……………………………………………………..
…………………………..2

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….
…………………….4

1.1 Latar Belakang…………………..……………...…………………………...............4

1.2 RumusanMasalah……………………………………….……...................................5

1.3 TujuanPembahasan……..............................................................................................5

BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………………………………............6

2.1 Islam Agama Rahmat Bagi Seluruh Alam……………………………………………


9

2.2
Ukhuwah……………………………………………………………………………..9

2.2.2 Macam Ukhuwah…………………………………………………………..9


2.2.3 Penyakit-Penyakit
Ukhuwah……………………………………………...10
2.2.4 Upaya dalam Mewujudkan Ukhuwah………………………………….…
11

BAB III
STUDI LAPANGAN…………………………………………………...................................12

3.1 Ariel Ernest ……………………………………………………………………..…..12

3.2 Adriel………………………………………………………………………………..13
3.3 Mahasiswa/i kimia
2017…………………………………………………………….14
3.4 Syarah Habibah Balqis (Muslim)……………………………………………………
15
3.5 Kevin Riski al habib (Muslim)………………………………………………………
16

1
BAB IV
PENUTUP……….……………………………………………………...................................18

4.1 Kerukunan dan Kebersamaan dalam Pluralitas Agama………………………...…….18

DAFTAR PUSTAKA…….......
…………………………………………………………………………19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah‫ ُس ? ْب َحانَهُ َو تَ َع??الَى‬yang telah memberi taufiq (Pertolongan)
kepada seluruh mahluk-Nya. Pertolongan Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬ialah pertolongan paling baikdari
yang terbaik.Melaluisegala bentuk kehidupan,seluruhnya sudah benar-benar mutlak baik
adanya. Bahkan dari perkara yang dianggap jelek, melalui kehendakAllah semuanya berubah
menjadi baik.Dan selanjutnya ialah keindahan hidayahdan sifat Rahman yang Allah ‫ُس ْب َحانَهُ َو‬
‫ تَ َعالَى‬berikan kepada kita. Apabila yang kita amati ialah mahluk ciptaan-Nya, sungguh tidak
semua mahluk mendapatkan kedua hal yang agung ini. Sehingga kita sebagai umat muslim
patut bersyukur kepada Allah ‫ ُس? ْب َحانَهُ َو تَ َع??الَى‬dengan penuh rasa harap melalui taufiq-Nya,
hidayah-Nya, dan kasih sayang-Nya.

Kasih sayangAllah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬, salah satunya ialah kesempatan yang diberikan kita
sebagai hamba-Nya dan lebih terkhusus kepadapenulis untuk menyelesaikan sebuah makalah
pembahasan dari sebuah buku Pendidikan Agama Islam, pent. CV Litera Jannata. Dengan
sub judul yakni “Kerukunan Antar Umat Beragama” yang akan diringkas sejelas mungkin
Insya Allah, agar pembaca paham dengan poin-poin inti yang penulis jabarkan.Sehingga
sebagian kecil dari agamaini, insya Allah tidak akan menjadi hal yang syubhat lagi untuk
para pembaca dan sebagai jaminan ilmu menuju surga.

Yang kedua ialah tidak lupa Sholawat serta salam kepada Rasulullah penutup para
nabi, dari nabi yang termulia. Beliau yang telah menyampaikan islam ini secara utuh dan
sempurna. Kecintaan beliau berupa keadaan rindu, cemas, dan takut akan kadaan umatnya
sepeninggal beliau tidak akan pernah luntur. Apabila yang kita lihat hanya dari segi
penalaran, kecintaan beliau kepada kita tidak akan ada apa-apanya. Cinta beliau kepada
umatnya sangatlah besar, terlebih lagi bagi umat yang tidak berjumpa dengan beliau. Beliau
2
khawatir dan sangat-amat cemas akan keadaan umatnya yang nantinya tidak akan mendapat
syafa’at dari beliau di akhirat Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬. Beliau Rasulullah mengingat umatnya pada
saat itu tidak dapat berjalan melewati jembatan siraat yang bawahnya ialah ujung gejolak api
dari panasnya neraka. Sebagian umatnya pula nantinya tidak dapat meminum telaga nabi
Muhammad yang airnya amatlah segar, pada saat terik matahari membakar tubuhnya.
Padahalsyafa’at Rasulullah bisa menolong umatnya, tetapi beliau tidak dapat melakukan apa-
apa, kecuali rasa khawatir yang amat kepada umatnya. Karena syafa’at beliau tidak datang
kepada umatnya dari keinginan beliau, namun hal seperti ini ialah sudah kehendak Allah
‫س?ب َْحانَهُ َو تَ َع?الَى‬.
ُ Maka dari itu penulis menegur kepada diri sendiri dan juga umum kepada
muslimin, untuk mengingat Rasulullah walau hanya sekedar menebut namanya disetiap doa
kita.

Penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada guru, dosen , teman,


dan para pembaca yang menyempatkan waktu untuk membaca makalah ini. Penulis hanya
bisa berharap semoga makalah ini dapat menambah sedikit wawasan untuk para
pembaca.Sedikit dari pemahaman ilmu agama yang penulis miliki, apabila benar itu ialah
firman Allah ‫ ُس ?ب َْحانَهُ َو تَ َع??الَى‬dan melalui sabda Rasulullah, yang wajib penulis sampaikan
kepada pembaca dan apabila salah itu dari ketikan penulis dan bisikan syaitan.Semoga
makalah ini menjadi evaluasi besar yang harus penulis perbaiki. Penulis berharapdengan
adanya kritik dan saran yang membangun, sehingga dapat menyempurnakan kepenulisan,
serta membantu batu-bata bangunan keislaman yang kita bangun bersama, Aamiin.

Surabaya, Nopember 2017

3
Penyusun

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seluruh manusia telah sepakat bahwa islam ialah agama yang paling benar. Manusia
sudah berjanji kepada Allah‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬sebelum keluar dari Rahim-rahim ibunya. Sehingga
dari lisan-lisannya sudah menjadi suatu bukti bahwa islam telah disepakati kebenaranya oleh
seluruh kalangan manusia di dunia. Walaupun menurut sebagian manusia, agama islam
bukanlah agama satu-satunya di dunia ini. Masih banyak yang beranggapan bahwa al quran
bukanlah satu-satunya kitab di dunia ini. Padahal isi dari al quran itu ialah sempurna dan
perlu diketahui, agama pelengkap yang diturunkan terakhir lalu menjadi penutup dari yang
lain, itulah agama yang paling sempurna.

Pemikiran manusia atas satu kepercayaan beragama pasti akan sulit untuk di bantah,
walau ingin dibenarkan. Sehingga banyak kepercayaan lama yang masih melekat di dalam
hati-hati mereka non-muslim, yang masih teguh dengan dasar bangunan yang sudah hancur,
dari tiang-tiang yang telah rapuh. Sudah jelas agama islam ialah penyempurna dari seluruh
agama yang diturunkan oleh Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬, dan seharusnya sudah pasti agama yang
sempurna akan menjadi tiang pegangan dari seluruh umat. Tetapi sabda Rasulullah menjadi
sebuah petunjuk bahwa berbeda agama itu sudah wajar, karena hal itu sudahlah Allah
takdirkan di setiap ciptaan-Nya melalui beberapa kondisi. Salah satunya ialah kondisi
keturunan dan lingkungan, Rasulullah bersabda:

ْ ِ‫ُكلُّ َموْ لُو ٍد يُولَ ُد َعلَى ْالف‬


َ ‫ فَأَبَ َواهُ يُهَ ِّودَانِ ِه أَوْ يُن‬، ‫ط َر ِة‬
‫َصِّرانِ ِه‬

“Setiap manusia yang lahir, mereka lahir dalam keadaan fitrah. Orang tuanya lah yang
menjadikannya Yahudi atau Nasrani” (HR. Bukhari-Muslim)

4
Maka kewajiban seorang muslim ialah sebagai pelurus besi yang bengkok. Walau susah
untuk diluruskan namun mudah saat dengan perlahan dibakar, walau susah untuk dibenarkan
namun mudah saat diajarkan dengan sabar.

Tidaklah salah orang yang mengajarkan kebenaran kepada sesama manusa, lebih lagi
apabila mau menjadi saudara semuslinya. Dengan modal agama yang kuat, sikap baik, dan
terapkan toleransi beragama dengan memasukkan sedikit bumbu-bumbu keislaman
didalamnya. Karena sungguh perkataan bisa menghancurkan dinding yang kokoh, apalagi
sebuah tindakan kebenaran.

Umat manusia yang seperti itu sungguh sangat merugi, karena telah Allah ‫ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬
firmankan didalam Al-quran:

ِ ‫ْالم ِدينًا فَلَ ْن يُ ْقبَ َل ِم ْنهُ َوهُ َو فِي اآْل ِخ َر ِة ِمنَ ْال‬
85. َ‫خَاس ِرين‬ ِ ‫َو َم ْن يَ ْبت َِغ َغ ْي َر اإْل ِ س‬

“Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi” (QS. Al
Imran: 85)

Apabila seperti ini keadaaanya, islam memiliki solusi yang tepat dan bijak akan hal ini.
Dengan adanya keurukunan antar umat beragama dan toleransi beragama, islam tidak
dianggap jelek dan remeh. Tidak hanya toleransi saja yang islam tegakkan, kebenaran harus
tetap kokoh di setiap hati umat muslim, sebagai bentang kuat agar tidak dipandang remeh
dikalangan umat manusia. Sehingga ada batasannya ketika bergaul dengan umat non-muslim.
Hubungan yang kuat namun juga tidak mendekat, seperti cagak besi yang berdiri kokoh dan
dirantai di setiap ujungnya saling berpasangan untuk menghalangi sesuatu yang hendak
masuk, namun tidak sama sekali cagak besi itu bergerak dan berdempetan. Perlunya
pemahaman makna dari persaudaraan, penting atau tidak hakikat dari persaudaraan itu
sehingga hal seperti ini tidak terjadi namanya pembenaran sesuatu yang jelas-jelas salah dan
menuntut kesalahan dari sesuatu yang seharusnya benar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Ukhuwah seperti apa yang dijalankan umat muslin kepada non-
muslim?
2. Apa hubungan antara kerukunan dengan ukhuwah?
1.3 Tujuan Pembahasan

5
1. Menjelaskan yang masih samar tetang islam.
2. Menumbuhkan toleransi beragama dari ukhuwah itu.
3. Melatih kerukunan sosial antar umat beragama

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Islam Agama Rahmat Bagi Seluruh Alam

Agama islam ialah agama yang tidak mempunyai hubungan dengan orang, tempat
atau masyarakat tertentu, dimana agama ini dilahirkan dari perkataan sang-Esa tanpa ada
campur tangan manusia. Agama islam (Wahyu) diturunkan sejak manusia pertama. Sehingga
tuntunan islam ini mulai disebarkan oleh rasul pertama, yaitu Nuh. Sebagaimana firman
Allah:

ِ ‫اس َعلَى هَّللا ِ ُح َّجةٌ بَ ْع َد الرُّ ُس ِل ۚ َو َكانَ هَّللا ُ ع‬


‫َزي ًزا‬ ِ َّ‫رُّ ُساًل ُّمبَ ِّش ِرينَ َو ُمن ِذ ِرينَ لِئَاَّل يَ ُكونَ لِلن‬
165.‫َح ِكي ًما‬
“(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan
agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul
itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” ( An-Nisa : 165 )

Hukum-hukum hingga ajaran islam melalui wahyu Allah diturunkan untuk memberi
kabar gembira dan peringatan kepada umatnya. Ketika umat nabi Nuh menyimpang dari
tauhid, salah dalam meng-Esakan Allah, sehingga kesyirikan mulai muncul dan terjatuh
dalam bisikan syaitan. dengan tujuan agar tidak menentang, tidak banyak alasan setelah rasul-
rasul menyampaikan wahyu dari Allah.

6
۞ ‫وح َوالنَّبِيِّينَ ِمن بَ ْع ِد ِه ۚ َوأَوْ َح ْينَا إِلَ ٰى إِ ْب َرا ِهي َم‬
ٍ ُ‫إِنَّا أَوْ َح ْينَا إِلَ ْيكَ َك َما أَوْ َح ْينَا إِلَ ٰى ن‬
ۚ َ‫س َوهَارُونَ َو ُسلَ ْي َمان‬ َ ُ‫ُّوب َويُون‬ َ ‫وب َواأْل َ ْسبَا ِط َو ِعي َس ٰى َوأَي‬ َ ُ‫ق َويَ ْعق‬ َ ‫يل َوإِ ْس َحا‬ َ ‫اع‬ ِ ‫َوإِ ْس َم‬
163. ‫َوآتَ ْينَا دَا ُوو َد زَ بُورًا النساء‬

“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah


memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah
memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa,
Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” ( An-Nisa :
163)

Sebagaimana islam menyampaikan kepada pengukutnya sebuah ajaran yang benar


dari Allah. Dari setiap Rasul di berikan Allah sebuah kitab suci (berupa wahyu yang tertulis),
sesuai dengan penamaan di kalangannya. Sehingga ajaran islam selalu terbarukan pada saat
itu. Sampai datang Rasulullah Muhammad ‫ صلى ا هلل عليه وسلم‬pada abad 7 Masehi, sebagai nabi
terakhir sekaligus penutup para rasul. Disampaikan olehnya sebuah wahyu yang tanpa beliau
sadari, berupa perkataan- perkataan (tidak tertulis) yang langsung turun dari Allah ‫ُس ْب َحانَهُ َو‬
‫ تَ َعالَى‬melalui malaikat Jibril, dan menyempurnakan islam

157.‫اآلية‬..…‫يل‬
ِ ‫نج‬ َّ ‫ي اأْل ُ ِّم‬
ِ ِ ‫ي الَّ ِذي يَ ِجدُونَهُ َم ْكتُوبًا? ِعن َدهُ ْم فِي التَّوْ َرا ِة َواإْل‬ َّ ِ‫الَّ ِذينَ يَتَّبِعُونَ ال َّرسُو َل النَّب‬

"Orang-orang yang mengikuti Rasul, seorang nabi yang ummi yang mereka temukan
(namanya) tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, ….Ayat" (Q.S. Al-
A'raaf: 157)

Al-Qurthubi ketika menafsirkan ayat ini berkata: "Firman Allah pada al-ummi, berkata Ibnu
Abbas Radhiyallahu 'anhu : Nabi ‫ ص??لى ا هلل علي??ه وس??لم‬adalah buta huruf tidak bisa menulis,
membaca dan berhitung. Sebagaimana firman Allah:

48. َ‫َاب ْال ُمب ِْطلُون‬


َ ‫ك ۖ إِ ًذا اَّل رْ ت‬ ُّ ‫ب َواَل تَ ُخ‬
َ ِ‫طهُ بِيَ ِمين‬ ٍ ‫َو َما ُكنتَ تَ ْتلُو ِمن قَ ْبلِ ِه ِمن ِكتَا‬

"Dan kamu (Muhammad) tidak pernah membaca satu kitab pun sebelumnya dan tidak
pernah menulis satu kitab pun dengan tangan kananmu." ( Al-Ankabuut: 48)"

7
Rasulullah ‫ صلى ا هلل عليه وسلم‬lahir di Makkah, dari bangsa quraisy. Beliau berdakwah
tidak melalui akalnya, melainkan wahyu dari Allah. Menyampaikan kepada masyarakat Arab
agar mereka menerima dan menaati ajaran islam, di kebangsaan dimana beliau tinggal. Tepat
setelah dakwah islam tersebar di Madinah al munawarah, Rasulullah yang dulu sudah tidak
dikenal, hingga cacian dan makian sudah tersebar ditelinga-telinga kaum muslimin dengan
perkataan yang sangat menyakitkan hati. Bahkan bukan hanya hinaa tetapi juga kekerasan
fisik yang beliau ‫ صلى ا هلل عليه وسلم‬terima. Beliau di anggap gila, tukang sihir, sampai pernah
waktu itu beliau ‫ صلى ا هلل عليه وسلم‬sholat dan pada waktu itu kepalanya dicekik oleh seseorang
yang baru saja masuk islam, karena kelemahan hatinya.

Hal semacam itu dikarenakan dua hal yang besar, yakni karena Allah ingin
mengkuatkan iman Rasulullah dengan memberi banyaknya cobaan dan sudah wajar
masyarakat arab masih menyimpang dari tradisi leluhur mereka, yang mandarah daging bagi
masyarakatnya.

{ َ‫َوإِ َذا قِي َل لَهُ ُم اتَّبِعُوا َما أَن َز َل هَّللا ُ قَالُوا? بَلْ نَتَّبِ ُع َما أَ ْلفَ ْينَا َعلَ ْي ِه آبَا َءنَا ۗ أَ َولَوْ َكانَ آبَا ُؤهُ ْم اَل يَ ْعقِلُون‬
َ‫[ } َش ْيئًا َواَل يَ ْهتَ ُدون‬170 : ‫]البقرة‬
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka
menjawab: “(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari
(perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek
moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?". ( Al-
Baqarah: 170 )

Dengan keadaan yang seperti itu, umat muslim harusnya bangga. Karena islam datang
sesungguhnya dalam keadaan asing, sampai kembali lagi menjadi pudar setelah ketenaran
islam mencolok. Namun sungguh berbahagialah orang-orang yang dianggap asing itu.

‫َريبًا فَطُوبَى? لِ ْل ُغ َربَا ِء‬


ِ ‫َريبًا َو َسيَعُو ُ?د َك َما بَدَأَ غ‬ ِ َ‫بَدَأ‬
ِ ‫اإل ْسالَ ُم غ‬
“Islam datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh
beruntungnlah orang yang asing” (HR. Muslim no. 145).

8
Kata Islam berarti daman, selamat, penyerahan diri, tunduk dan patuh. Sehingga islam
yang terkandung didalamnya ialah kedamaian, kerukunan, keselamatan, dan kesejahteraan
bagi kehidupan manusia serta seluruh mahluk Allah ‫ ُس? ْب َحانَهُ َو تَ َع??الَى‬,sehingga tidak dengan
sebaiknya.

Substansi (pokok) islam ialah rahmat, sebagai fungsi ‘rahmatul lil alamiin’.Melalui
fungsi ini yang akan terwujud apabila manusia menaati dan menjalankan ajaran islam secara
benar lalu dengan menyempurnakan pengemban amanat Allah berikan. Fungsi islam ialah
sebagai penggerak rahmat dan bukan pembawa bencana, dijelaskan di dalam firman Allah :

107 َ‫ك إِاَّل َرحْ َمةً لِّ ْل َعالَ ِمين‬


َ ‫َو َما أَرْ َس ْلنَا‬

“ Dan tidaklah Kami mengutus kamu Muhammad, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam” (Al Anbiya : 170)

Sedangkan bentuk rahmat Allah pada ajaran Islam itu seperti berikut :

1.) Islam menunjukkan manusia jalan hidup yang benar


2.) Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk menggunakan potensi
yang diberkan oleh Allah secara tanggung jawab
3.) Islam menghormati dan menghargai manusia sebagai hamba Allah, baik
mereka muslim maupun yang beragama lain.
4.) Islam mengatur pemanfaatan alam secara baik dan proporsional
5.) Islam menghormati kondisi spesifik individu manusia dan memberikan
perlakuan yang spesifik pula.

2.2 Ukhuwah

Kata ukhuwah berarti persaudaraan. Maksudnya, adanya perasaan simpati dan


empati antara dua orang atau lebih. Jalinan perasaan ini menimbulkan sikap timbal
balik untuk saling membantu bila pihak lain mengalami kesulitan, sikap membantu
bila pihak lain mengalami kesulitan, sikap saling membagi kesenangan kepada
kesulitan, saling membagi kesenangan kepada pihak lain mengalami kesulitan, sikap
saling membagi kesenangan kepada pihak lain mengalami kesulitan, dan sikap saling
membagi kesenangan kepada pihak lain bila salah satu pihak menemukan

9
kesenangan. Ukhuwah perlu kita jalin bukan hanya inter seagama saja. Akan tetapi,
yang lebih penting lagi adalah antara umat beragama.

2.2.1 Macam-Macam Ukhuwah

Ada tiga macam ukhuwah yang seharusnya dijalin dalam kehidupan manusia :

a.) Ukhuwah Islamiyah, persaudaraan yang berlaku antar sesama unat Islam atau
persaudaraan yang diikat oleh akidah/ keimanan, tanpa membedakan golongan.
Sebagaimana dijelaskan pada Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 10 dengan arti:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah saudara. Oleh karena itu,
pereratlah simpul persaudaraan diantaramu, dan bertakwalah kepada Allah,
mudah-mudahan kamu mendapatkan rahmat”.
b.) Ukhuwah Insaniyah/ Basyariyah, Persaudaraan yang berlaku pada semua manusia
secara universl tanpa membedakan agama, suku, ras, dan aspek-aspek kekhususan
lainnya. Persaudaraan yang diikat oleh jiwa kemanusiaan maksudnya, kita sebagai
manusia harus dapat memanusiakan manusia dan memposisikan atau memandang
orsang lain dengan penuh rasa kasih sayan, selalu melihat kebaikannya bukan
kejelekkannya.
c.) Ukhuwah Wathoniyah, persaudaraan yang diikat oleh jiwa nasionalisme/ jiwa
kebangsaan tanpa membedakan agama, suku, warna kulit, adat istiadat, budaya,
dan aspek-aspek kekhususan lainnya. Semuanya itu adalah saudara anda yang
perlu untuk dijalin, karena kita sama-sama satu bangsa yaitu Indonesia. Mengingat
pentingnya menjalin hubungan kebangsaan ini Rasulullah bersabda “hubbul
wathon minal iman” artinya : Cinta sesama saudara setanah air termasuk sebagian
dari iman.

2.2.2 Penyakit Ukhuwah


Menurut Dr. KH Didin Hafidhuddin (2003), diantara penyakit-penyakit
ukhuwah yang seharusnya kita basmi dan kita jauhi adlah sebagai berikut :
a.) Pemahaman Islam yang tidak komprehensif dan kaffah.
Berbagai pertentangan atau permusuhan diantara sesama yang sering terjadi
ialah pemahaman umat Islam sendiri yang masih dangkal. Umat Islam ini masih
parsial dalam mengkaji Islam, belum integral, belum kaffah, sehingga mereka
cenderung untuk mencari perbedaan-perbedaan yang tidak prinsip daripada
kesamaannya. Hal inilah yang menjadi bibit munculnya permusuhan terhadap
sesama.
b.) Ta’asub atau fanatisme
Sikap fanatis yang berlebihan dengan mengagungkan kelompoknya,
menganggap kelompoknya paling benar, paling baik dan meremehkan kelompk
lain, padahal masih satu agama, itu merupakan perbuatan yang tidak terpuji dan
tidak dibenarkan dalam islam karena merusak tali ukhuwah.

10
c.) Kurang toleransi atau tasamuh
Kurangnya sikap toleransi atau sikap saling menghargai dan menghormati
terhadap perbedaan-perbedaan pendapat yang terjadi, sehingga menutup pintu
dialog secara terbuka dan kreatif, juga menjadi penghalang dalam merajut
kembali ukhuwah.
d.) Suka Bermusuhan

Suka bermusuhan merupakan penyakit ukhuwah yang sangat berbahaya, jika


dalam hati manusia sudah dirasuki sifathasut, dengki, iri hati, yang ada dalam
hatinya hanyalah dendam dan permusuhan. Jika hal tersebut tidak kita akhiri akan
dapat memporak porandakan ukhuwah.

e.) Kurang bersedia untuk saling bertausyiah (menasehati)


Hal ini akan memberikan aset memperburuk merajut ukhuwah, karena masing-
masing senang melihat mereka jatuh dalam kelemahan dan kebodohannya. Lebih
parah lag diantara mereka sudah tidak mau atau enggan untuk dikritik karena
sudah merasa pintar dan benar.

2.2.3 Upaya dalam Mewujudkan Ukhuwah

Ukhuwah merupakan rahmat dan karunia dari Allah S.W.T. harus terus menerus
diupayakan penerapannya dalam kehidupan manusia dalam rangka mewujudkan kerukunan
dan perdamaian dimuka bumi ini. Hal ini akan terwujud apabila ukhuwah atau persaudaraan
dapat diwujudkan.

Langkah-langkah kongkrit untuk mewujudkan ukhuwah atau persaudaraan


adalah sebagai berikut :
a.) Secara terus-menerus melakukan kegiatan dakwah Islamiyah terhadap umat islam,
tentang pentingnya menjalin ukhuwah terhadap sesamanya. Metode ini dilakukan
secara teratur dan sistematis, baik melalui dakwah bil lisan, dakwah bil hal dan
dakwah bil qolam.
b.) Berusaha meningkatkan frekuensi silaturrahmi, saling mengunjungi, saling tegur
sapa baik dalam forum formal maupun informal terutama kepada mereka yang
memutuskan hubungan baik dengan kita. Juga banyak memiliki segi
kebermanfaatan sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah S.A.W. yang artinya :
”Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya,
senang bersilaturrahmi.”
c.) Memperbanyak dialog internal maupun antar umat beragama untuk menyamakan
persepsi terhadap setiap permasalahan yang fundamental dalam arti mencari
persamaan bukan perbedaan pendapatyang mengarah konflik kontroversial,
menahan diri dari komentar-komentar yang belum jelas, tidak mudah emosional
dan senantiasa mengedepankan rasional dan pertimbangan akal sehat, Akhirnya,
tercipta budaya dialog yang sehat yang mengarah mempereat tali ukhuwah dan
terciptanya kerukunan.

11
d.) Meningkatkan peran lembaga lintas organisasi dan lembaga pemerintahan untuk
terus-menerus melakukan berbagai macam kegiatan yang berorientasi pada upaya
merajut simpul ukhuwah agar tercapai tatanan masyarakat penuh kerukunan dan
kedamaian sebagaimana yang kita cta-citakan bersama.
e.) Menghimbau kepada semua umat manusia terutama umat islam utnuk berupaya
semaksimal mungkin meningkatkan kualitas iman dan takwanya. Jika iman dan
takwanya berkualiatas dan sempurna, mereka mempunyai kecenderungan untuk
melakukan kebaikan dan kebenaran termasuk dalam hal mengaktualisasikan
ukhuwah dalam kehidupan sehari-hari.

BAB III

STUDI LAPANGAN

3.1 Ariel ernest (non muslim)

a.) Menurut pandangan agama anda, apa ada persaudaraan antar agama itu dan
bagaimana?

Kalau menurut saya sih pasti ada. Karena dalam agama saya, kita harus hidup saling
mengasihi semua orang. Hal tersebut menyatakan bahwa saya harus mengasihi semua
orang walaupin orang tersebut berbeda agamanya dengan saya

b.) Apakah anda pernah merasa bahwa tolerannsi pada teman yang berbeda agama lebih
tinggi dibanding seagama? Mungkin Tidak. Karena saya berteman dengan siapa saja
tanpa melihat agama mereka. Tidak mungkin kan saya tidak mengasihi dan menjalin
hubungan dengan orang yang berbeda agama dengan saya. Apalagi saya hidup di
indonesia yang masyarakatbya mempunyai agama berbeda beda

c.) Apakah anda pernah terusik atau mengusik teman yang berbeda agama? Jika iya apa
sih tujuannya?

Tidak.

d.) Apakah rasa persaudaraan antar beda agama masih tinggi di lingkungan anda?.

12
Iya. Di lingkungan antar tetangga terlihat menjaga interaksi satu sama lainnya
walaupun kita berbeda agama. Selain itu, kita juga mengadakan kegiatan bersama-
sama untuk menjaga hubungan antar tetangga.

e.) Bagaimana cara anda bersilaturahmi dengan tetangga beda agama di lingkungan
rumah anda?

Saling bertegur sapa, jika ada tetangga yang merayakan Hari lebaran dan ingin
mengadakan halal bihalal, maka kita yg berbeda agama boleh ikut mrmbantu
kelancaran acara tersebut. Begitu juga sebaliknya.

f.) Bagaimana tanggapan anda tentang ormas yang anarkis dengan mengutamakan
agamanya?

Jika ormas itu ada di Indonesia, mungkin anggota ormas tersebut belum menyadari
kalau kita hidup diantara orang yg berbeda agama. Selain itu, mereka kurang
menumbuhkan nilai toleransi antar agama.
g.) Bagaimana cara agar umat beragama mampu memahami dan menghayati perbedaan
agama. Sebagai persatuan dalam perbedaan, rantai penghubung yang kuat bangsa
Indonesia sendiri?

Hal utama yang harus fimiliki oleh setiap umat agama yg berbeda adalah rasa
menghargai dan toleransi antar umat beragama. Dengan begitu kita dapat hidup damai
walaupun agama kita berbeda

h.) Apakah anda merasa nyaman hidup di Indonesia, yang mayoritas muslim?

Sejauh ini sih iya. Selama rasa menghargai dan toleransi antar umat beragama tetap
dijaga, saya merasa nyaman.

3.2 Adriel (non muslim)


a.) Menurut pandangan agama anda, apa ada persaudaraan antar agama itu dan
bagaimana?

Ada, karena di dalam kehidupan beragama di tempat saya memang sudah


diajarkan bahwa kita harus menghormati dan peka terhadap mereka yang
beragama lain bagaimanapun perbedaan yang ada diantara kita.

b.) Apakah anda pernah merasa bahwa tolerannsi pada teman yang berbeda agama
lebih tinggi dibanding seagama?

Tidak pernah karena setiap agama yang ada pasti berbeda dan memiliki cara
sendiri dalam menjalankan ibadahnya.

13
c.) Apakah anda pernah terusik atau mengusik teman yang berbeda agama? Jika iya
apa sih tujuannya?

Tidak pernah secara frontal, namun jika untuk bercanda seperti bergurau mungkin
pernah.

d.) Apakah rasa persaudaraan antar beda agama masih tinggi di lingkungan anda?.

Masih dan tetap berjalan sampai sekarang.

e.) Bagaimana cara anda bersilaturahmi dengan tetangga beda agama di lingkungan
rumah anda?
Dengan mengikuti acara RT yang ada seperti 17 Agustusan, Syukuran, dll

f.) Bagaimana tanggapan anda tentang ormas yang anarkis dengan mengutamakan
agamanya?
Merasa sedih karena agama digunakan sebagai alasan dalam sesuatu hal yang
tidak sepatutnya.

g.) Bagaimana cara agar umat beragama mampu memahami dan menghayati
perbedaan agama. Sebagai persatuan dalam perbedaan, rantai penghubung yang
kuat bangsa Indonesia sendiri?

Perlunya kesadaran diri untuk memahami tidak secara mendalam namun secara
umum tentang suatu agama lain agar kita bisa lebih paham dan tidak hanya
mempelajari agama kita sendiri.

h.) Apakah anda merasa nyaman hidup di Indonesia, yang mayoritas muslim?

Tentu saja saya merasa nyaman dan tentram di Indonesia yang memiliki 5 agama
utama di dalamnya.

3.3 Kimia 2017 (Non Muslim)

a.) Menurut pandangan agama anda, apa ada persaudaraan antar agama itu dan
bagaimana?

Saling menyangi,menghormati seperti dalam bidang keagamaan mereka tidak


menggangu,

c.) Apakah anda pernah merasa bahwa tolerannsi pada teman yang berbeda agama
lebih tinggi dibanding seagama?

Sudah penuh, misalnya saling bertegur sapa, melakukan pekerjaan positive yang
bersama sprt belajar, tersenyum lalu tertawa bersama karena itu sepertinya hanya
lelucom

14
d.) Apakah anda pernah terusik atau mengusik teman yang berbeda agama? Jika iya
apa sih tujuannya?

Tidak pernah. Jangan menjadi profokator

e.) Apakah rasa persaudaraan antar beda agama masih tinggi di lingkungan anda?

Masih tinggi, misalnya saling membantu satu sama lain, tergur sapa dan lain

f.) Bagaimana cara anda bersilaturahmi dengan tetangga beda agama di lingkungan
rumah anda?

Bertegur sapa, ngajak tetangga main bareng, jalan bersama kesekolah dan sebagainya

g.) Bagaimana tanggapan anda tentang ormas yang anarkis dengan mengutamakan
agamanya?

Menurut saya itu tidak benar karena diislam sendiri tidak mengajarkan untuk melukai
atau mebghardik sesama manusia.

h.) Bagaimana cara agar umat beragama mampu memahami dan menghayati
perbedaan agama.

Sebagai persatuan dalam perbedaan, rantai penghubung yang kuat bangsa Indonesia
sendiri

i.) Apakah anda merasa nyaman hidup di Indonesia, yang mayoritas muslim?

Saya merasa nyaman. Walaupun dilingkungan saya minoritas akan tetapi tidak merasa
tersudutkan. Karena sesungguhnya di lingkungan Indonesia sendiri itu kebebasan
beragama dijunjung tinggi dan nilai ketoleransian antar beragama sangat tinggi

3.4 Syarah Habibah Balqis (Muslim)

a.) Menurut pandangan agama anda, apa ada persaudaraan antar agama itu dan
bagaimana?

Iya tentu saja ada, sejak kecil telah diajarkan oleh orangtua atau guru mengaji tentang
persaudaraan. Di dalam Al-Qur’an dan hadits pasti juga ada. Bahkan Rasulullah

15
S.A.W. mengajarkan kepada umatnya untuk bersikap baik, santun, lembut, serta
menghormati teman yang berbeda agama.

i.) Apakah anda pernah merasa bahwa tolerannsi pada teman yang berbeda agama
lebih tinggi dibanding seagama?

Iya pernah, kalau di ITS iya juga. Contohnya teman sekamar saya, dia berbeda agama
tap selalu mengingatkan saya untuk sholat dan kami tidak merasa terganggu satu sama
lain.

j.) Apakah anda pernah terusik atau mengusik teman yang berbeda agama? Jika iya
apa sih tujuannya?

Tidak pernah merasa terusik.

k.) Apakah rasa persaudaraan antar beda agama masih tinggi di lingkungan anda?

Kalau di ITS, toleransinya sangat tinggi, tapi kalau di rumah (Bogor) tidak tinggi,
karena mereka yang muslim seperti ingin yang paling dihormati, tetapi mereka sendiri
tidak mau menghormati yang berbeda agama.

l.) Bagaimana cara anda bersilaturahmi dengan tetangga beda agama di lingkungan
rumah anda?

Ya, hanya berkunjung dirumahnya saja

m.) Bagaimana tanggapan anda tentang ormas yang anarkis dengan mengutamakan
agamanya?

Saya sebenarnya kurang suka, karena ormas-ormas yang seperti itu suka mengganggu
dan bertindak seenaknya sendiri

n.) Bagaimana cara agar umat beragama mampu memahami dan menghayati
perbedaan agama.

Caranya dengan memahami agamanya masing-masing. Jika semuanya paham, maka


toleransi antar umat beragama akan makin tinggi sehingga dapat mebantu persatuan
dalam perbedaan.

3.6 Kevin Riski al habib

a.) Menurut pandangan agama anda, apa ada persaudaraan antar agama itu dan
bagaimana?

Iya ada, semuanya dianggap saudara dan sama tidak membatasi setiap orang untuk
saling membantu

b.) Apakah anda pernah merasa bahwa tolerannsi pada teman yang berbeda agama
lebih tinggi dibanding seagama?

16
Lebih besar yang berbeda agama, biasanya yang berbeda agama itu lebih suka
megingatkan dan perhatian. Sedangkan yang di internalnya biasa saja atau
membiarkan saja

c.) Apakah anda pernah terusik atau mengusik teman yang berbeda agama? Jika iya
apa sih tujuannya?

Terusik pernah, saat sekolah dasar, dilingkungan yang kental akan agama Islam.
Contohnya pada lapangan yang biasanya dipakai untuk parkiran antar jemput namun
pernah suatu ketika dipasang pembatas atau pasak.

d.) Apakah rasa persaudaraan antar beda agama masih tinggi di lingkungan anda?

Di ITS tinggi kalau dirumah biasa saja karena di ligkungan rumah individualisme
lebih tinggi

e.) Bagaimana cara anda bersilaturahmi dengan tetangga beda agama di lingkungan
rumah anda?

Hanya berinteraksi pada acara tertentu. Seperti acara 17 Agustus-an dan gotong
royong. Karena tinggal diperumahan sehingga jarang berinteraksi.

f.) Bagaimana tanggapan anda tentang ormas yang anarkis dengan mengutamakan
agamanya?

Saya tidak terlalu suka, karena sering kali melakukan hak yang sewenang-wenang dan
melewati batas. Seperti penyitaan atribut natal yang digunakan oleh petugas lalu
lintas.

g.) Bagaimana cara agar umat beragama mampu memahami dan menghayati
perbedaan agama?

Ya umum saja seperti saling menghormati

17
BAB IV

PENUTUP

KERUKUNAN DAN KEBERSAMAAN DALAM PLURALITAS AGAMA

Pluraliats agama adalah fenomena nyata yang ada dalam kehidupan. Pluralitas
merupakan hukum alam (sunatullah) yang mesti terjadi dan tidak mungkin terelakkan. Ia
sudah merupakan kodrati dalam kehidupan. Dalam Q.S. Al-Hujurat : 13, Allah
menggambarkan adanya indikasi yang cukup kuat tentang pluralitas.

Namun, pluralitas tidak semata menunjukkan pada kenyataan adanya kemajemukan,


tetapi lebih dari itu adanya keterlibatan aktif terhadap kenyataan adanya pluralitas tersebut.
Dengan kata lain, pemahaman pluralitas agama menuntut sikap pemeluk agamanya untuk
tidak hanya mengakui keberadaan dan hak agama lain, tetapi juga harus terlibat dalam usaha
memahami perbedaan dan persamaan guna mencapai kerukunan dan kebersamaan.

Kerukunan dan kebersamaan ini bukan hanya harus tercipta intern seagama tetapi yang
lebih penting adalah antar umat yang berbeda agama didunia (pluralitas agama).

Ada perbedaan mendasar antara kerukunan dengan toleransi, namun antrarakeduanya


saling berhubungan, kerukunan mempertemukan unsur-unsur yang berbeda, sedangkan
toleransi merupakan sikap atau refleksi dari kerukunan, tanpa kerukunan, toleransi tidak
pernah ada, sedangkan toleransi tidak pernah tercermin bila kerukunan belum terwujud.

Itulah konsep ajaran Islam tentang Pluralitas, kalaupun kenyataannya berbeda dengan
realita, bukan berarti konsep ajaranyya yang salah akan tetapi, pelaku atau manusianya yang
perlu dipersalahkan dan selanjutnya diingatkan dengan cara-cara yang hasanah dan hikmah.

18
DAFTAR PUSTAKA

Saifulloh, Moh, dkk. 2017. Pendidikan Agama Islam. Surabaya: Liters Jannata Perkasa.

Al-Ghifari, Abu Mundzir. Ushul Tsalatsah [Sesi ke-40]: Rasul-rasul, Hikmah Pengutusan
dan aaaaaSeruannya. http://kajiantemanggung.com/ushul-tsalatsah-sesi-ke-40.
[12/11/2017]

Purnama,Yulian. Mengenal Agama Yang Fitrah. https://muslim.or.id/12336-mengenal-


agama-aaaaaa yang-fitrah.html.[12/11/2017]

Al Munajjed, Mohammad. Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam Yang Ummi.


aaaaaaahttps://islamqa.info/id/1108 .[12/11/2017]

19
20

Anda mungkin juga menyukai