Anda di halaman 1dari 10

Perjuangan Seorang Anak Pertama

Namaku Anya Aurelia. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Nama adikku Aisyah
Aurelia. Di pagi yang cerah ini aku terbangun saat mendengar suara teriakan ibu yang
membangunkanku dan adikku untuk segera mandi dan bersiap – siap berangkat ke sekolah.
Setelah kami berdua selesai bersiap – siap, kami langsung menuju meja makan untuk sarapan
bersama. Ketika kami sarapan ayah mendapat telepon dari rumah sakit bahwa ada pasien
yang harus segera ditangani dan ayah pun langsung pergi mengambil kunci mobil dan
berangkat ke rumah sakit. Ayahku adalah seorang Dokter disalah satu rumah sakit di daerah
kami tinggal. Ibuku seorang ibu rumah tangga , tetapi ia juga mempunyai bisnis toko roti
yang tidak jauh dari rumah kami. Karena ayahku sudah pergi duluan jadi aku dan adikku
terpaksa harus berangkat sekolah dengan menaiki angkutan umum. Aku dan adikku menaiki
angkutan umum yang berbeda karena sekolah kami berdua berbeda arah. Adikku adalah
seorang pelajar SMP kelas 9 sedangkan aku adalah seorang pelajar SMA.
Saat aku tiba di depan gerbang sekolah, aku sangat semangat untuk segera masuk ke
pekarangan sekolah karena hari ini adalah hari pertamaku menjadi kakak senior di sekolah
lebih tepatnya aku sekarang sudah kelas 12 SMA. Saat aku sedang berjalan menuju ke dalam
gerbang ada suara yang memanggil namaku dengan keras “Anya tunggu !!” aku pun tekejut
dan langsung menoleh ke belakang dan ternyata itu adalah Dita. Dita adalah teman satu
kelasku, kami berdua selalu satu sekolah dari TK sampai SMA dan rumah kami berdua juga
agak dekat. Tibalah kami berdua di depan kelas kami yang baru yaitu kelas 12 IPA 4. Kami
berdua langsung masuk ke kelas dan meletakan tas di tempat duduk. Tak lama setelah itu,
teman – teman yang lain pun berdatangan dan bel masuk pun berbunyi “Kriingg!!!! Jam
pelajaran akan segera dimulai diharapkan kepada siswa dan siswi untuk segera masuk ke
dalam kelas masing masing terima kasih” kami pun segera berdiri dan masuk ke kelas
dilanjutkan dengan membaca doa. Setalah selesai membaca doa kami duduk dengan rapi di
bangku kami masing – masing sambil menunggu guru yang akan masuk ke kelas kami. 15
menit berlalu tidak ada satu pun guru yang masuk ke kelas kami, jadi ketua kelas kami yang
bernama Lucas langsung pergi ke ruang guru untuk memanggil gurunya.
Saat Lucas kembali dari ruang guru ternyata gurunya tidak datang ke sekolah karena
ada urusan yang mendadak. Kami hanya diberi tugas dan langsung dikumpul di atas meja
guru yang bersangkutan. Tak lama setelah itu bel istirahat pun berbunyi, aku dan Dita
langsung keluar kelas menuju kantin sekolah karena kami berdua sudah sangat lapar. Kami
berdua berjalan ke kantin melewati lapangan basket. Saat kami berdua sedang berjalan di
pinggir lapangan, ada bola basket yang mengarah ke arah kami berdua dan hampir mengenai
kepala saya, tetapi untung saja di belakang kami ada Lucas dan temannya yang ingin pergi
ke kantin juga dan Lucas pun langsung menepis bola basket tersebut kearah yang berlawanan,

“Kalian berdua tidak apa – apakan ?” tanya Lucas.

“Udah – udah kayak drama banget tau gak!” jawabku sambil menepuk bahu Lucas dan
seketika kami bertiga langsung tertawa karena pertanyaan Lucas yang sok cool tadi.

Lalu adik kelas yang tak sengaja melempar bola ke arah pinggir lapangan tadi langsung minta
maaf kepadaku dan Dita dan kami pun memaafkannya.

Sesampainya di kantin, kami langsung memesan makanan dan langsung memakannya


di sana. Setelah kami selesai makan kami langsung buru – buru kembali ke kelas karena akan
masuk ke pelajaran selanjutnya. Sekarang sudah jam 14. 30 WIB yang berarti sudah
waktunya pulang ke rumah. Aku pun langsung membereskan semua alat tulis dan
memasukkannya ke dalam tas. Bergegas menuju gerbang, menunggu angkutan umum karena
aku tau kalau hari ini ayah tidak bisa menjemputku di sekolah. Sudah sekitar 10 menit aku
menunggu tapi angkutan umum tidak kunjung lewat. Aku melihat motor vespa biru yang
keluar dari gerbang mendekatiku dan ternyata itu adalah Lucas. Lucas pun berhenti di
depanku dan langsung menawarkan diri untuk mengatarku pulang ke rumah karena hari
sudah mulai sore. Aku pun langsung mengiyakan ajakan Lucas tadi karena aku juga sudah
capek menunggu disini.
Di tengah - tengah perjalanan, aku baru ingat bahwa sekarang masih jam 14. 50 wib
yang berarti tidak akan ada orang di rumah karena adikku sekarang pasti sedang les, ayah
masih di rumah sakit sedangkan ibu pasti masih menjaga toko roti dan aku pun langsung
membisikan kepada Lucas “ Lucas tolong antar saya ke toko roti ibuku karena di rumah tidak
ada orang” dan Lucas pun langsung menjawab “siap Anya!”. Sesampainya kami di toko roti,
aku langsung turun dan mengucapkan terima kasih kepada Lucas dan menawarkan untuk
mampir, tetapi Lucas tidak bisa mampir karena setelah ini dia ada les. Lucas pun langsung
beranjak pergi dari toko roti. Aku pun langsung masuk ke toko roti setelah Lucas pergi dan
ternyata yap betul tebakanku, ibu masih duduk di kursi kerjanya, belum pulang ke rumah.
Aku langsung memanggil ibu,
“assalamualikum buk sibuk ni ?“

“Hehehe enggak kok kak, kakak kenapa kesini? Kenapa enggak langsung ke rumah ?” tanya
ibu

“Tadi kakak mau langsung ke rumah tapi kakak inget kalo di rumah gak bakalan ada orang
dan kebetulan kakak lupa bawa kunci rumah jadi kakak kesini aja deh!” jawabku.

Sekarang sudah pukul 17.00 wib, aku dan ibu langsung membereskan toko roti dan
menutupnya, lalu segera pulang ke rumah dengan berjalan kaki karena rumah dan toko roti
kami tidak terlalu jauh. Sesampainya kami di depan rumah, kami melihat mobil berwarna
hitam yang berhenti di depan rumah. Ternyata itu ayah dan adikku yang baru pulang. Kami
pun langsung bergegas menghampiri ayah dan adik dan langsung masuk ke rumah bersama-
sama untuk membersihkan diri. Adzan magrib pun berkumandang dan kami langsung sholat
bersama-sama di ruang tamu. Ayah dan ibu memanggil dan menyuruhku untuk duduk di
kursi ruang tamu, kami bertiga mengobrol tentang jurusan apa yang akan aku ambil
nantinya.

“Anya, setelah lulus SMA kamu ingin mengambil jurusan apa?”

“Ayah! saat aku kelas 9 SMP aku belajar mati – matian agar bisa masuk ke SMA yang aku
inginkan dan bisa masuk ke Jurusan IPA. Alhamdulilah aku bisa masuk dan sekarang aku
akan belajar lebih giat lagi agar aku bisa masuk ke Fakultas Kedokteran dan menjadi Dokter
seperti Ayah” jawabku

“Apakah kamu benar – benar yakin ingin masuk ke Fakultas Kedokteran dan menjadi Dokter
seperti ayah? Jika kamu benar – benar yakin ingin masuk kedokteran Ibu akan mendukung
kamu tapi kalau kamu masuk Kedokteran hanya untuk sok – sok keren sebaiknya kamu
harus mencari jurusan yang lain, sesuai dengan kemapuan kamu. Kamu ini anak pertama, jadi
kamu harus mencerminkan hal – hal yang baik untuk adik mu nantinya” cela Ibu.

“Ya! Benar kata ibumu kamu itu adalah anak pertama Ayah dan Ibu meletakan harapan yang
sangat besar kepada kamu agar kamu bisa terus berjuang dan belajar. Dapat memberikan
contoh yang baik kepada adikmu nantinya” balas Ayah.

“Baiklah Ayah, Ibu, mulai sekarang Anya akan belajar dengan lebih giat lagi. Anya akan
mengurangi waktu bermain yang tidak terlalu penting karena Anya sadar sekarang saya sudah
kelas 12 jadi tidak ada lagi waktu untuk bermain – main mengenai Jurusan kedokteran. Anya
memang benar- benar ingin masuk kesana bukan karena ingin sok – sok keren, tetapi Anya
memang menyukai bidang itu, Anya akan memberikan contoh yang baik bagi adik nantinya.”
Jawab Anya.

“Betapa beruntungnya ayah dan ibu memiliki dua anak perempuan yang cantik, baik dan
pintar.” Ucap Ibu dan Ayah sambil tersenyum bangga.

Setelah perbincangan ringan tadi, aku langsung masuk ke kamar dan mengerjakan PR.

Keesokan harinya, kami melakukan aktivitas seperti biasa. Setelah kami selesai
sarapan ayah langsung mengambil kunci mobil dan menyuruh kami untuk segera masuk
kedalam mobil. Saat kami ingin masuk ke dalam mobil, tiba – tiba ayah mendapat telepon
lagi dari rumah sakit bahwa pasien Ayah kemaren sudah meninggal dunia. Kami bertiga
terkejut dan ikut sedih atas kepulangan pasien Ayah. Setelah telepon tersebut dimatikan kami
langsung masuk mobil. Ayah langsung mengantar kami ke sekolah, yang pertama diantar
adalah adik saya karena rumah sakit dan SMA ku satu arah. Saat kami tiba di depan sekolah,
kami melihat ada banyak orang berkumpul di depan sekolahku. Kami pun langsung turun dan
pergi mendekati mereka yang berkumpul. Ternyata ada salah satu adik kelas ku yang tidak
sengaja disenggol oleh salah satu mobil orang tua murid dan terjatuh dari motor yang
dikendarainya, ternyata tangannya tertindih oleh motor sepertinya tangannya patah. Ayah
langsung memegang tangan murid itu dan memeriksanya dan ya! ternyata benar dugaanku,
tangannya patah. Ayah langsung menelpon ambulans dan membawanya ke rumah sakit.
Kami yang berkumpul tadi langsung bubar dan memasuki sekolah. Sesampainya di depan
kelas, semua teman-teman melihatku dan tersenyum, aku pun bingung ini kenapa?

“Dit kenapa teman-teman satu kelas melihat saya seperti itu? terus pas aku jalan ke kelas,
murid-murid yang lain juga banyak sekali yang memperhatikanku? apa ada yang salah
denganku hari ini ?” tanyaku.

“Kamu enggak tau gosip ya? kamu kemaren pulang bareng Lucas iyakan? Jawab Dita sambil
mengejek tersenyum.

“Iya Dita, soalnya kemaren enggak ada angutan umum yang lewat terus Ayah enggak bisa
jemput jadi barengan sama Lucas deh!”

Dita tersenyum dan langsung menceritakan gosip yang sedang heboh sekarang “kemaren pas
kamu pulang bareng Lucas ada salah satu adik kelas kita yang enggak sengaja ngelihat kalian
berdua terus dia pikir kalian berdua pacaran dan dia menceritakannya ke teman-temannya
dan sekarang gosip itu sudah tersebar ke seluruh SMA, kamu tau kan Lucas itu terkenal
banget di SMA jadi sangat mudah gosipnya tersebar.”

Aku terkejut saat mendengar cerita dari Dita, tapi harus bagaimana lagi gosipnya juga sudah
tersebar. Aku juga orang yang tidak mau ribet jadi tidak terlalu ambil pusing tentang hal-hal
yang tidak terlalu penting nanti juga gosipnya hilang sendiri seiring berjalannya waktu.
Setelah kami selesai mengikuti pelajaran sekolah seperti biasa. Aku dan Dita
berencana untuk pergi mencari tempat les karena kami sekarang sudah kelas 12 jadi kami
harus lebih fokus lagi dalam belajar. Saat kami sedang berjalan untuk mencari tempat les
saya melihat ada browser yang tertempel di tiang listrik jalanan dan saya membacanya
ternyata browser tersebut berisi tentang tempat les dan tempat lesnya tidak jauh dari
lingkungan rumah kami. Kami berdua langsung pergi kesana. Tiba disana, kami melihat-
lihat tempatnya terlebih dahulu setelah itu kami bertanya mengenai tempat les ini, harganya
dan bisa mulai mengikuti les mulai hari apa. Pegawai yang bekerja di tempat les ini
menjelaskannya dengan sangat baik dan ramah sehingga saya dan Dita dapat memahami apa
yang dijelaskannya dengan cepat dan kami sudah tertarik dengan tempat les ini. Kami berdua
sepakat untuk les bersama di tempat les tadi. Setelah itu kami berdua langsung pulang ke
rumah. Saat saya tiba di rumah saya langsung bersih-bersih setelah itu kami sholat magrib
bersama. Setelah selesai sholat magrib,

“Ayah bagaimana keadaan adik kelas Anya tadi enggak apa - apakan Yah?” tanyaku.

“Ya enggak terlalu parah kak tapi tangannya harus dipakaikan gips karena tulangnya patah.”
Jawab Ayah.

Akupun langsung tersenyum lega karena lukanya tidak terlalu parah dan langsung kembali ke
kamar.

Tak terasa sekarang sudah tanggal 1 Desember 2019 yang artinya sebentar lagi kami
akan melaksanakan UAS. Pada hari Minggu ini saya dan Dita akan belajar bersama di rumah
saya karena UAS akan segara dilaksanakan besok sampai tanggal 7 Desember 2019. Saat
kami sedang belajar bersama kami tidak sengaja mendengar berita dari TV bahwa di China
sekarang terdapat Virus baru yang bernama Covid-19 atau sering orang sebut dengan dengan
sebutan Virus Corona. Saat kami mendengar berita tersebut kami sangat panik dan cemas
karena virus ini sangat berbahaya dan sudah menyebar di berbagai negara, tetapi
alhamdulilah di Indonesia virus ini belum ada. Setelah selesai mendengar berita tadi kami
langsung melanjutkan pelajaran yang akan diujikan kepada kami besok pagi. Setelah selesai
belajar bersama Dita langsung pulang ke rumahnya karena sudah sore.

Keesokan harinya, yaitu hari pertama kami menghadapi UAS. Di hari pertama ini
kami melaksanakan UAS dengan baik dan lancar walau ada sedikit kesulitan dalam
menjawab soalnya. Sekarang tibalah pada hari terakhir kami melaksanakan UAS. Kami
semua sangat senang karena sudah hari terakhir tapi kami juga takut nanti nilainya tidak
sesuai dengan apa yang kami bayangkan. Setelah selesai UAS seluruh murid SMA ku
dikumpulkan di lapangan sekolah karena akan mengumumkan tentang class meeting. Ada
beberapa perlombaan dan wajib diikuti oleh setiap kelas jika tidak ada perwakilan yang
mengikuti di setiap kelas maka akan terkena denda. Aku dan Dita mengikuti lomba Scrabble.
Permainan Scrabble adalah permainan papandan permainan menyusun kata yang dimainkan 2
atau 4 orang yang mengumpulkan poin berdasarkan nilai kata yang dibentuk dari keeping
huruf di atas papan permainan berkotak-kotak (15 kolom dan 15 baris). Saat kami sedang
lomba ternyata lawan kami adalah adik kelas kami. Kami menganggap remeh adik tersebut,
ternyata dia sangat pandai dalam bermain kami pun dikalahkannya. Setelah keluar dari
ruangan lomba, aku dan Dita langsung membicarakan adik kelas yang melawan kami tadi.
Kami tidak percaya bahwa kami berdua telah dikalahkan tapi kami mengakui bahwa adik itu
memang hebat. Setelah itu kami langsung mendekat ke area kelas saat kami sampai teman-
teman kelas langsung menyerbu ku dan Dita dan bertanya “kalian berdua menang ? dan kami
berdua pun menjawab “ya! kami menang, menanggung malu hahah! Kami berdua
dikalahkan oleh adik kelas kita tapi dia memang benar-benar hebat.” Teman-temanku
langsung tertawa saat mendengar jawaban kami. Sekarang sudah jam 13.00 wib yang artinya
kami akan pulang ke rumah masing – masing karena sekarang kami sedang class meeting
jadi kami pulang lebih awal dari biasanya.
Tak terasa sekarang sudah tanggal 23 Desember 2019 yang artinya hari ini adalah
pembagian rapot dan pembagian hadiah pemenang lomba class meeting. Aku sangat cemas
karena takut jika keluar 3 besar, tetapi Alhamdulilah aku tidak keluar dari 3 besar. Aku masih
bertahan di juara 2. Setelah selesai pembagian hadiah dan rapot, kami diumukan bahwa kami
akan libur selama 3 minggu. Setelah pengumuman kami langsung disuruh pulang ke rumah.
Saat tiba dirumah aku disambut oleh ayah, ibu dan adiku yang menungguku dan tidak
sabar mendengar hasil rapotku. Saat aku memberitau bahwa aku mendapat juara 2,
keluargaku sangat bangga dan ayah ku berkata,

“Alhamdulillah, bagus Kak itu harus di pertahanin supaya kamu nanti bisa masuk Fakultas
Kedokteran jalur SNMPTN”

“Aamiin Yah, semoga aja aku bisa masuk Kedokteran jalur SNMPTN.”

Setelah kami bersiap-siap untuk makan keluar bersama-sama. 2 minggu sudah berlalu
diliburan aku kali ini tidak ada yang spesial, aku hanya belajar untuk mempersiapkan TO dan
UN dan juga sesekali aku membantu ibuku menjaga toko roti. Sekarang sudah 3 minggu
berlalu, besok aku akan kembali sekolah seperti biasa dan sudah memasuki semester 2.
Hari ini aku kembali sekolah seperti biasa karena waktu berlibur sekolah sudah
selesai. Hari ini aku sekolah seperti biasanya melakukan hal seperti biasanya. Setelah
sekolah, aku dan Dita langsung pergi ke tempat les kami untuk belajar. Kami berdua les dari
jam 15.00 – 19.00. Setelah selesai les kami berdua pulang bersama. Saat di perjalanan pulang
kami melihat ada segerombolan laki-laki yang nongkrong di warung di dekat kami berjalan.
Kami berdua tidak berani untuk lewat disana karena kami takut diganggu oleh mereka tapi
kalau kami tidak lewat sana kami tidak bisa pulang karena jalan satu-satunya kearah rumah
kami lewat warung itu. Untung saja saat kami mau lewat warung itu ada mobil hitam dari
arah yang berlawanan dengan kami dan ternyata itu adalah ayah yang ingin menjemputku
pulang dari les. Ayah tau kalau sekarang sudah jam 19.00 malam yang berarti sekarang pasti
sedang banyak laki-laki nongkrong di warung. Kami berdua langsung naik kemobil dan
mengantar Dita terlebih dahulu lalu langsung pulang. Setelah sampai dirumah, aku langsung
membersihkan diri dan makan malam. Kulanjutkan membahas soal yang belum sempat
dibahas tadi.
Ini benar-benar tidak terasa, waktu terus berjalan dan sekarang sudah tanggal 29
Febuari 2020. Pada hari ini seluruh siswa dan siswi kelas XII disuruh berkumpul di lapangan
SMA untuk mengumumkan tentang UNBK dan tidak lupa kami disuruh untuk
mengumpulkan beberapa berkas agar guru bisa mengurus syarat – syarat kami untuk
melaksanakan UNBK. Setelah itu kami disuruh untuk kembali ke kelas masing – masing.
Saat kami sedang melanjutkan pelajaran tiba – tiba kepalaku pusing dan hidungku keluar
darah. Aku langsung dibawa ke UKS, dokter itu bilang bahwa aku terlalu kelelahan. Aku pun
sadar bahwa akhir-akhir ini aku memang selalu terlambat makan dan begadang. Aku terlalu
mementingkan belajar dan lupa untuk mengurus tubuh sendiri.
Aku disuruh pulang lebih awal untuk istirahat di rumah. Setibanya di rumah,

“Kok pulangnya cepat Kak ? kok pucet banget sii Kak kamu sakit ya ?” tanya Ibu.

“Iya bu kakak sakit, jadi disuruh pulang lebih awal agar bisa istirahat dirumah.” jawabku.

“Makannya Kak kalo waktu makan itu makan kalo waktu tidur itu tidur, jangan terlalu
memaksakan diri dalam belajar, udah sekarang istirahat dulu ya Kak nanti Ibu masakan
bubur.” ucap Ibu.

aku langsung pergi ke kamar untuk tidur. Saat bangun sudah jam 18.29 WIB. Aku langsung
mengambil wudhu lalu sholat magrib dan makan. Setelah makan aku merasa badan aku sudah
enakan dan aku berencana untuk mulai belajar lagi karena kami akan UNBK sebentar lagi.
Selesai belajar, aku minum obat dan tidur lebih awal agar besok bisa sekolah.
Sekarang sudah hari Senin. Saat aku bersiap-siap berangkat ke sekolah, aku
mendengar ayahku yang sedang berbicara lewat telepon dengan salah satu dokter bahwa
Virus Corona sudah menyebar di Indonesia, kami satu rumah pun panik saat mendengar itu,
tetapi kata ayahku tidak usah panik kita harus menjaga kesehatan tubuh kita agar virus ini
tidak bisa menyerang tubuh kita. Setelah itu ayah langsung mengantar aku dan adikku untuk
berangkat ke sekolah. Saat kami sedang belajar di dalam kelas tiba-tiba kami semua disuruh
berkumpul di lapangan sekolah dan ternyata kepala sekolah kami memberi tau bahwa Virus
Corona ini sudah masuk ke Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020. Karena Virus Corona ini
UNBK ditiadakan dan diganti dengan US (Ujian Sekolah) yang akan dilaksanakan pada
tanggal 3-10 Maret 2020. Kami semua diliburkan agar dapat membantu pemerintah dalam
memutus mata rantai penyebaran Virus Corona. Kami belajar online dari rumah, semua
sangat kebingungan karena belajar online ini, belajar online ini sangat tidak efektif karena
kami tidak bisa mencerna materi dengan baik dan jelas terutama kami yang sudah kelas 12
ini, sebentar lagi kami akan mengadapi US jadi kami harus lebih banyak belajar mandiri
karena jika kami hanya mengandalkan materi yang diajarkan guru disekolah secara online itu
pasti tidak akan cukup.
Hari ini sudah tanggal 3 Maret 2020. Hari pertama sekolah kami melaksanakan US.
Sekolahku melaksanakan US di sekolah secara langsung dan mengikuti protokol kesehatan
dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Setelah selesai US kami
disuruh untuk langsung pulang ke rumah dan tidak berkeliaran. Saat saya sampai di rumah,
aku langsung mandi dan belajar. Tak lama setelah itu, ayah pulang dari rumah sakit dan
langsung membersihkan diri lalu kami makan bersama. Saat kami makan bersama ayah
mengatakan bahwa 2 minggu kedepan ayah tidak bisa pulang ke rumah karena dia akan terus
dirumah sakit untuk mengurus pasien Virus Corona. Kami sangat sedih karena akan berpisah
dengan ayah selama 2 minggu tapi kami juga bangga karena ayah berjuang mengurus pasien
Virus Corono.
Hari ini adalah hari terakhir SMA ku melaksanakan US. Setelah selesai US, seluruh
siswa dan siswi kelas XII diliburkan. Saat libur ini, aku banyak sekali mendengar berita
bahwa banyak dokter yang meninggal dunia karena terjangkit Virus ini. Aku sangat takut
nanti ayah terkena virus ini juga, tetapi ibu selalu bilang jangan pernah berpikir seperti itu
kita doakan saja ayah supaya sehat dan aman-aman saja disana. Hari ini adalah hari
pengumuman SNMPTN. Saya mengambil Jurusan Fakultas Kedokteran disalah satu
Universitas yang saya sukai saya sangat cemas saat menunggu pengumuman ini.
Pengumuman SNMPTN akan diumumkan pukul 13.00 WIB. Setelah selesai sholat dzuhur,
aku langsung membuka HP dan melihat hasil pengumumannya. Ternyata aku lulus, aku
sangat senang lalu langsung berlari ke kamar ibu untuk memberitau bahwa aku lulus. Ibu pun
sangat senang dan bangga ternyata usahaku selama ini tidak sia-sia. Kami pun langsung
menelpon ayah yang berada di rumah sakit. Saat kami sedang menelpon ayah untuk
memberitau berita ini, kami mendengar suara ayah agak berubah ayah seperti kurang sehat
kami sangat cemas, tetapi ayah bilang dia hanya kelelahan saja dan dia ikut senang atas
kelulusan SNMPTN ku. Setelah itu, ayah langsung mematikan telpon karena dia tidak punya
waktu banyak untuk berbicara.
Sekarang sudah tanggal 2 Mei 2020 hari ini SMA ku akan mengumumkan kelulusan.
Aku pergi ke sekolah menaiki angkutan umum. Saat tiba di SMA, sudah banyak sekali anak
kelas 12 yang berdatangan dan kami langsung saja dibariskan di lapangan untuk mendengar
arahan dari kepala sekolah terlebih dahulu, dilanjutkan dengan pengumuman kelulusan dan
Alhamdulillah aku dan seluruh teman kelas ku semuanya lulus dan nilaiku sangat
memuaskan. 3 hari setelah itu, kami mendapat telepon dari rumah sakit bahwa ayah terjangit
Virus Corona. Kami satu kelurga sangat cemas dan sedih apalagi ibu, dia sampai jatuh lemas
dan lesu saat mendengar kabar itu. Kami satu keluarga tidak berdaya, kami tidak dibolehkan
untuk bertemu dengan ayah karena dia terjangkit Virus Corona. Kami hanya bisa
mendoakannya dari rumah saja. 5 hari sudah berlalu dan kami ditelpon lagi oleh pihak rumah
sakit dan ternyata ayah saya sudah tiada, dia sudah meninggal dunia. ibu langsung pingsan
saat mendengar itu, Aku langsung lemas, adikku langsung menangis saat mendengarnya.
Kami bertiga tidak percaya bahwa ayah akan pergi secepat ini meninggalkan kami dan yang
paling sedih lagi kami tidak bisa melihat jenazah ayah untuk terakhir kalinya. Setelah
kematian ayah ini aku bertekat akan berkuliah dengan sungguh-sungguh. Aku pasti akan
membanggakan ayah dan ibu dan aku berjanji tidak akan merepotkan ibuku. Aku akan selalu
mengingat pesan ayahku untuk memberikan contoh yang baik bagi adikku nantinya.

Anda mungkin juga menyukai