Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM FARMASETIKA

SEDIAAN: MIXTURA

A. Dasar Teori
Mixtura adalah larutan yang didalamnya terdapat lebih dari satu macam zat yang
dapat berupa campuran cairan dengan zat padat, cairan dengan cairan, ataupun cairan
dengan ekstrak kental. Mixtura dapat berupa obat dalam maupun obat luar. Perbedaan
mixture dengan solutio adalah pada solutio zat terlarut hanya satu tetapi pada mixture zat
terlarut lebih dari satu. Pelarut yang digunakan dapat berupa air ataupun yang lainnya
(gliserol, alcohol, propilen glikol, minyak lemak), namun air merupakan pelarut yang
paling banyak digunakan. Dasar untuk pemilihan larutan antara lain toksisitas rendah,
viskositas/ kekentalan, kecocokan dengan bahan lain, rasa, bau, dan warna, ekonomis,
dan kompatibilitas (Anief,1997).
Keuntungan dalam menggunakan sediaan berupa larutan adalah :
1. Merupakan campuran homogeny.
2. Dosis mudah diubah-ubah.
3. Kerja awal obat lebih cepat karena obat lebih cepat terabsorbsi.
4. Mudah diberi pemanis, perasa sehingga cocok untuk anak-anak.
5. Untuk pemakaian luar, larutan mudah digunakan.

Sedangkan kerugian sediaan bentuk larutan adalah :


1. Volume bentuk larutan lebih besar
2. Beberapa obat tidak stabil dalam bentuk larutan
3. Ada obat yang sukar ditutupi rasa dan baunya dalam bentuk larutan
(Anief,1997).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan larutan yaitu temperature,
ukuran partikel, pengadukan dan Ph. Kebanyakan bahan kimia menyerap panas bila
dilarutkan dalam dan dikatakan mempunyai panas larutan negative, yang menyebabkan
meningkatnya kelarutan dengan kenaikan suhu. Sebagian kecil bahan kimia mempunyai
panas larutan positif yang menunjukkan berkurangnya kelarutan dengan kenaikan suhu.
Adanya panas dapat meningkatkan kecepatandalam melarut. Pengurangan ukuran
partikel menyebabkan peningkatan luas permukaanzat yang terbuka pada pelarut.
Semakin kuat pengadukan, maka semakin banyak pelarut yang tidak jenuh bersentuhan
dengan obat sehingga proses pembentukan obat lebih cepat. Pada uumnya obat-obatan
yang berasal dari zat organikbersifat asam lemah dan basa lemah. Basa lemah termasuk
kebanyakan alkaloid, antihistamin, anestetik local, tidak begitu larut dalam air tetapi larut
dalam larutan asam encer. Zat organic asam lemah termasukobat-obat barbiturate
sulfonamid, dalam larutan alkali membentuk garam yang dapat larut dalam air dan
terpisah dari larutan dalam penururnan Ph. Untuk mempercepat proses melarut dalam
pembuatan larutan dapat dilakukan pengadukan, penggerusan kuat, menggunakan
pemanas, dan diperhatikan pH dari senyawa obat
(Ansel, 1989).
Adapun beberapa contoh merk dagang sediaan mixtura adalah siladex, vicks,
OBH Combi, woods, dsb.
B. Resep
1. Resep asli

R/ Sol. Amm. Spir. Anis. 3

Ammonii Chlorid. 1

Succ. Liquikritiae 5

Aquae 135

m.f.mixt.

S.t.d.d.C.l.

Pro: Tn. Tanaka

m.f.mixt. = misce fac mixtura = campurkan, buat campuran

S.t.d.d.C.l. =

2. Resep Standar
R/ Sol. Amm. Spir. Anis. 3

Ammonii Chlorid. 1

Succ. Liquikritiae 5 C. Deskripsi


Bahan
Aquae 135
1. Sol. Amm. Spir.
Anis
Pemerian : Cairan jernih tak berwarna, berbau khas dan menusuk kuat
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan tempat sejuk
Khasiat : Ekspektoran, mencegah batuk dan pilek, dan sebagai zat tambahan
(Anonim, 1979).
2. Ammonii Chlorid
Pemerian : Hablur tidak berwarna, atau serbuk halus, atau serbuk kasar berwarna
putih, rasa asin dan dingin higroskopis
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan gliserin dan lebih mudah, larut dalam air
mendidih, sedikit larut dalam etanol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat : Ekspektoran, dosis maksimum : 5 gram sehari
(Anonim, 1979).
3. Succus Liquiritae
Pemerian : Berbentuk silinder / bongkahan besar, agak mengkilap, hitam-coklat tua,
atau serbuk bewarna coklat, bau jernih khas, rasa manis khas
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Zat tambahan
(Anonim, 1979).
4. Aquae destilata
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Sebagai pelarut
(Anonim, 1979).
D. Penimbangan dan Perhitungan
1. Sol. Amm. Spir. Anis = 3 gram = 3 ml
2. Ammonii Chlorid = 1 gram
3. Succ. Liqutiriae = 5 gram
4. Aquae =135 gram = 135 ml

E. Khasiat Obat
Obat batuk
F. Alat dan Bahan
1. Alat
• Neraca lengan • Stamper
• Kertas timbang • Botol mixture
• Gelas beker • Botol timbang
• Anak timbang • Gelas Beaker
• Mortir
2. Bahan
• Sol. Amm. Spir. Anis. 3 ml
• Ammonii Chlorid 1 gram
• Succ. Liquitiriae 5 gram
• Aquae 135 ml
G. Langkah Kerja

Ditimbang bahan-bahannya

Digerus Succ. Liq. Dalam mortir dengan air


hangat yang dituang sedikit demi sedikit

Dimasukkan dalam botol dan didinginkan

Dilarutkan ammonium klorida dengan aquades,


dimasukkan dalam botol
Ditambahkan Sol. Amm. Spir. Anis dalam botol

Ditutup dan diberi etiket

H. Etiket

Apotek
Farmasetika

Sekip Utara, Yogyakarta


No: X Tgl: 3 Mei 2021

Nama Pasien : Tn. Tanaka

Obat : Potio Nigra Contra Tussim

Aturan Pakai : 3x sehari 1 sendok makan setelah makan

Setelah Makan

Peringatan Simpan di Kadaluarsa Apoteker

Digojog lebih 17 Mei


Wadah tertutup rapat
dahulu 2021

Gabriela Lois Joelyne

I. Wadah
Wadah berupa botol kaca gelap dalam wadah yang tertutup rapat. Disimpan di tempat
sejuk (25o – 30oC), dan tidak terpapar sinar matahari secara langsung.
J. Daftar Pustaka
Anief, Moh., 1997, Ilmu Meracik Obat, UGM Press, Yogykarta.
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1996, Formularium Indonesia, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Anonim,2014, Farmakope Indonesia, Edisi V, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Ansel, H. C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV, diterjemahkan oleh.
Ibrahim, F., UI Press, Jakarta.

Asisten Koreksi, Pekanbaru, 03 Mei 2021

Praktikan,

Gabriela Lois Joelyne

(20/454895/FA/12551)

Anda mungkin juga menyukai