Anda di halaman 1dari 4

Keperawatan Kritis

1. Pasien masuk Rumah Sakit dengan status konvulsifus umur 50 th. Sampai di Rumah Sakit dokter
menganjurkan pasang IVFD NaCl 0,9% 16 tts/menit, Inj. Diazepam 10 mg. Kejang tidak teratasi
Buat Diagnosa Aktual Minimal 2 dan Jelaskan Rencana Intervensi
Jawab :
 Diagnosa Keperawatan Menurut SDKI
a. Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan Gangguan Neurologis, kejang
b. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan napas
 Intervensi Keperawatan
a. Pola Nafas Tidak efektif berhubungan dengan Gangguan Neurologis, kejang
Tujuan:

Pola nafas menjadi efektif ditandai dengan ekspektasi meningkat dengan kriteria hasil :

 Frekuensi nafas membaik (5)

 Pola nafas membaik (5)

Tindakan Keperawatan :

Observasi

1) Monitor pola nafas

2) Monitor bunyi nafas tambahan

3) Monitor sputum (jumlah warna aroma)

Terapeutik

1) Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan head tilt dan chin lift

2) Lakukan pengisapan lendir kurang dari 15 detik

3) Lakukan hiperoksigenasi sebelum pengisapan endotrakeal

4) Berikan oksigen jika perlu


b. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan napas
Tujuan:

Memastikan kepatenan jalan napas dan kefektifan pertukaran gas ditandai dengan ekspektasi

meningkat dengan kriteria hasil :

 Batuk efektif meningkat (5)

 Frekuensi napas membaik (5)

 Pola napas membaik (5)

Tindakan Keperawatan :

Observasi

1) Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas

2) Monitor pola napas (bardipnea,takipnea, hipervetilasi, kussmaul, Cheyne-Stokes, Biot,

ataksik)

3) Monitor adanya produksi sputum

4) Monitor adanya sumbatan jalan napas

5) Palpasi kesimetrisan ekspansi paru

6) Auskultasi bunyi napas

7) Mointor saturasi oksigen

8) Monitor nilai AGD

Terapeutik

1) Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien

2) Dokumentasikan hasil pemantauan

Edukasi

1) Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

2) Informasikan hasil pemantauan, jika perlu


2. Pasien dengan Luka Bakar mencapai 35% dengan Berat Badan 50 kg. Jelaskan terapi cairan
berdasarkan Van Baxter
Jawab :
Rumus Baxter = 4 ml x kgBB x Luas LB (%)
Jadi, 4 ml x 50 kg x 35 %
= 7.000 ml / 7 liter
Artinya kebutuhan cairan pasien tersebut adalah 7000 ml (7 liter) selama 24 jam
Dan tahapn pemberiannya adalah :
 8 jam pertama diberikan ½ dari kebutuhan cairan
 8 jam berikutnya diberikan ¼ dari kebutuhan cairan
 8 jam berikutnya diberikan ¼ dari kebutuhan cairan
Jadi, pada 8 jam pertama diberikan sebanyak 3500 ml atau 3,5 ltr, pada 8 jam berikutnya lagi
diberikan 1750 ml atau 1,75 ltr dan 8 jam berikutnya lagi diberikan 1750 ml atau 1,75 lt yang tersisa.

3. Syok Anafilaktik. Jelaskan yang anda ketahui


Jawab :
Syok anafilaktik atau anafilaksis adalah reaksi alergi yang tergolong berat karena dapat mengancam
nyawa penderitanya. Reaksi alergi ini berkembang dengan cepat dan membutuhkan penanganan
medis segera ketika terjadi. Syok anafilaktik terjadi dalam hitungan detik atau menit setelah penderita
terpapar oleh penyebab alergi (alergen).
Beberapa alergen yang dapat memicu reaksi syok anafilaktik, di antaranya adalah:
 Makanan, seperti hidangan laut, telur, susu, kacang-kacangan atau buah-buahan.
 Sengatan serangga, seperti lebah atau tawon.
 Obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteroid, antibiotik dan obat bius.
 Lain-lain, misalnya menghirup debu lateks.
Gejala syok anafilaktik lainnya yang patut diperhatikan adalah:
 Badan tiba-tiba terasa hangat.
 Pembengkakan bibir dan lidah.
 Bengkak di tenggorokan atau kesulitan menelan.
 Sensasi kesemutan pada kulit kepala, mulut, tangan, dan kaki.
 Mual, muntah, dan diare.
 Sakit perut.
 Tampak bingung dan gelisah.
 Terasa melayang, ingin pingsan, sampai kehilangan kesadaran
 Sesak atau mengi.
 Berdebar-debar, denyut nadi lemah, keringat dingin, dan pucat.

4. Pengkajian Keperawatan pada pasien terpasang ventilator


Jawab :
Proses Pengkajian
a. Pengkajian Klien
Dalam mengkaji klien yang menggunakan ventilator, perawat mengevaluasi hal-hal berikut :
 Tanda-tanda vital
 Bukti adanya hipoksia (gelisah, ansietas, takikardi, peningkatan frekuensi pernafasan, dan
sianosis)
 Frekuensi dan pola nafas
 Bunyi nafas
 Status neurologic
 Volume tidal, minnute volume, kapasitas vita kuat
 Kebutuhan pengisapan/suctioning
 Upaya ventilasi spontan klien
 Status nutrisi
 Staus Psikologis
b. Pengkajian Peralatan
 Jenis Ventilator
 Mode Ventilator
 Pengesetan volume tidal dan frekuensi
 Pengesetan FiO2
 Adanya air dalam selang, terlepasnya sambungan, atau terlipatnya selang
 Humudifikasi
 Alarm (fungsi yang sesuai)
 Positive End-Expiratory Pressure (PEEP)

Anda mungkin juga menyukai