Anda di halaman 1dari 8

Pengenalan Alat Laboratorium Dalam Bidang Mikrobiologi

¢ Pendahuluahn
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme yang  tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang untuk  meneliti apa saja yang terkandung di dalam
mikroorganisme. Dalam meneliti mikroorganisme diperlukan teknik atau cara – cara khusus
untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti
mikroorganisme baik sifat maupun karakteristiknya, tentu diperlukan adanya pengenalan alat
yang akan digunakan serta mengetahui cara penggunaan alat – alat yang berhubungan dengan
penelitian unutk memudahkan dalam melakukan penelitian
Alat – alat yang digunakan dalam  penelitian harus dalam keadaan steril atau bebas dari
kuman, bakteri, virus dan jamur. Perlu adanya pengetahuan tentang cara – cara atau teknik
sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat – alat yang digunakan memiliki teknik sterilisasi
yang berbeda.
Laboratorium, seperti layaknya tempat bekerja harus dapat memberikan kenyamanan,
kesehatan dan keamanan kepada semua orang yang bekerja didalamnya, termasuk pengelola
laboratorium itu sendiri. Untuk itu, perlu studi kelayakan mengenai perencanaan dalam
merancang laboratorium kimia yang meliputi adanya prosedur pengoperasian baku yang
memerhatikan kesehatan dan keselamatan kerja ( K3 ) di laboratorium, adanya ventilasi dan
perlengkapan pelindung yang berfungsi baik, adanya penataan dan pengelolaan bahan kimia
dan peralatan laboratorium, serta adanya prosedur pengolahan limbah laboratorium
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja
atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali
berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan
kata meter seperti thermometer, hygrometer dan spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur
yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti
thermograph, barograph
¢ Pengenalan Alat Laboratorium Dalam Bidang Mikrobiologi
¢ pendahuluan
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme yang  tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang untuk  meneliti apa saja yang terkandung di dalam
mikroorganisme. Dalam meneliti mikroorganisme diperlukan teknik atau cara – cara khusus
untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti
mikroorganisme baik sifat maupun karakteristiknya, tentu diperlukan adanya pengenalan alat
yang akan digunakan serta mengetahui cara penggunaan alat – alat yang berhubungan dengan
penelitian unutk memudahkan dalam melakukan penelitian
Alat – alat yang digunakan dalam  penelitian harus dalam keadaan steril atau bebas dari
kuman, bakteri, virus dan jamur. Perlu adanya pengetahuan tentang cara – cara atau teknik
sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat – alat yang digunakan memiliki teknik sterilisasi
yang berbeda.
Laboratorium, seperti layaknya tempat bekerja harus dapat memberikan kenyamanan,
kesehatan dan keamanan kepada semua orang yang bekerja didalamnya, termasuk pengelola
laboratorium itu sendiri. Untuk itu, perlu studi kelayakan mengenai perencanaan dalam
merancang laboratorium kimia yang meliputi adanya prosedur pengoperasian baku yang
memerhatikan kesehatan dan keselamatan kerja ( K3 ) di laboratorium, adanya ventilasi dan
perlengkapan pelindung yang berfungsi baik, adanya penataan dan pengelolaan bahan kimia
dan peralatan laboratorium, serta adanya prosedur pengolahan limbah laboratorium
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja
atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali
berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan
kata meter seperti thermometer, hygrometer dan spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur
yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti
thermograph, barograph
Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai
kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam
penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum
biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak
digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan
¢ Pada laboratorium mikrobiologi ada beberapa alat yang umum digunakan dan harus
dikenal serta diketahui cara penggunaannya, yang antara lain :
-          Autoklaf                              – Kaca penutup
-          Oven                                    – Mikroskop medan terang
-          Kulkas                                  – Pipet tetes dan pipet serologis
-          Cawan Petri                        – Gelas ukur
-          Tabung reaksi                     – Neraca analitik
-          Ose                                      – Inkubator
-          Lampu spiritus                    – Shaker
-          Beaker gelas                        – Penangas air
-          Hot plate                              – Stirer
-          Labu Erlenmeyer                – Colony counter
-          Kaca obyek biasa                 – Haemasitometer
-          Kaca obyek cekung              – Laminar air flow
¢ Peralatan Sterilsasi
Sterilisasi merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari suatu analisis mikrobiologi, baik
dari sisi penyiapan alat dan media maupun tempat penyimpanan alat, media dan kultur
bakterial.
Peralatan yang digunakan antara lain :
1. Autoclave
2. Oven
3. Inkubator
4. Refrigerator
5. Desinfectan / Antiseptis
¢ Peralatan Analisa
Saat menjalankan analisis, peralatan yang memadai akan membuat kinerja kita menjadi lebih
baik.
Dengan banyaknya metode yang digunakan dalam analisis mikrobiologi, maka beragam
peralatan akan dibutuhkan, namun peralatan-peralatan standar yang sebaiknya dimiliki yaitu :
1. Mikroskop (dengan perlengkapannya)
2. Petridisc (cawan petri)
3. Pipet volume
4. Micro volume Pipettor
5. Bulp
6. Tabung Reaksi
7. Tabung Durham
8. Jarum Ose (tegak, bundar, sabit)
9. Erlenmeyer
10. Laminar Air Flow
11. Bunsen dan korek api
12. Spatula
13. Gunting
14. Pembuka kaleng
15. Kapas Steril
¢ Peralatan Pendukung
Peralatan yang mendukung dalam proses analisis mikrobiologi antara lain:
- wastafel
- rak tabung reaksi
- jas lab, penutup kepala dan masker
- lemari penyimpanan
- loyang , dsb
¢ Untuk jumlah dari masing-masing peralatan tersebut dapat disesuaikan dengan
tingkat analisis yang dikerjakan oleh laboratorium tersebut dan kapasitas jumlah
sampel yang dianalisa tiap harinya.
¢ Mikroskop
Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama “Compound light
microscope” adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu
sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop
konvensional.
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari
yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah
kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor.
¢ Jenis lensa
¢ Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler,
dan kondensor.
¢ Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop
sedangkan penggunaan lensa okuler terletak pada mikroskop bisa berbentuk lensa
tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler).
Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa
dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja
mikroskop yang merupakan tempat preparat.
¢ Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk
menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.
¢ Cara Kerja
¢ Lensa obyektif
berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur
serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta
berkemampuan untuk memperbesar
bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai “apertura” yaitu suatu ukuran daya pisah suatu
lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan
struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
¢ Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung
berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
¢ Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya
pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat
maka akan diperoleh daya pisah maksimal.
¢ Autoclave
Autoklaf merupakan alat sterilisasi basah yang digunakan untuk mensterilisasi medium/
reagen/larutan kimia yang tahan terhadap suhu dan tekanan yang tinggi yairu 1210C 2 atm
selama 15-20 menit. Keuntungan menggunakan alat ini adalah dapat membunuh seluruh
mikroorganisme yang tidak diinginkan dengan cepat, dan kerugiannya adalah dapat
menurunkan PH.
¢ Cara Penggunaan :
1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang
dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil
destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup harus
dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang
keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
5. Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan
terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan
tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga
sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka
nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.
¢ PRINSIP KERJA
Pemanasan dengan uap air panas bertekanan tinggi. Terdapat dua jenis autoklaf yaitu
autokklaf mekanik dan autoklaf otomatik. Cara kerja alat tersebut hampir sama dengan
pressure cooker, sebab alat tersebut merupakan alat yang dapat diisi air dan ditutp rapat-
rapat.
¢ Incubator
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang
terkontrol(umumnya diatas suhu ambient). Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan
pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-
700C. Semakin kecil ukuran inkubator maka semakin rentan pula perubahan suhunya saat
pintu inkubator dibuka. Perlu dipertimbangkan pula keseragaman suhu yang ada didalam
dengan memperhatikan pola penempatan elemen pemanas atau terdapatnya kipas penyebar
suhu. Pintu kaca yang terdapat pada beberapa model dibiarkan tertutup saat melihat biakan
secara sekilas supaya tidak terjadi penurunan suhu.
¢ Tipe Incubator
¢ Tipe lain inkubator berdasarkan kegunaannya secara khusus menurut Collins et al.
(2004) adalah :
-Shaker incubator; inkubator yang dilengkapi dengan pengocok untuk aerasi biakan.
-Cooled incubator; inkubator untuk suhu inkubasi dibawah suhu ambient.
-CO2 incubator; inkubator yang mampu menyediakan keadaan kaya karbondioksida.
-Automatic temperature change incubator; inkubator yang dilengkapi dengan pengatur
perubahan suhu otomatis sehingga  tidak perlu memindahkan kultur ke inkubator lain saat
membutuhkan perubahan suhu secara bertahap.
-Portable incubator; inkubator jinjing atau mudah dibawa yang umumnya diaplikasikan
untuk mikrobiologi lingkungan.
-Incubator room; suatu ruangan yang diubah menjadi inkubator sesuai dengan keperluan dan
syarat mikrobiologisnya.

¢ Transfer box/laminar air flow (LAF)


Laminar air flow adalah ruangan steril yang digunakan untuk memindahkan atau
mensubculture biakan mikroorganisme. Sebelumnya ruangan tersebut di sterilisasikan
dengan menyemprotkan alcohol 70% dibersihkan kembali dengan lap kemudian dengan
sterilkan dengan sinar uv setelah semua dilakukan, ruang alat tersebut dapat
dipergunakan.setelah digunakan bersihkan kembali dengan alkohol 70% lalu dilap.
¢ Prosedur Penggunaan
¢ Prosedur penggunaan BSC seri 36212, Purifier™ Biological Safety Cabinet dari
LABCONCO  adalah sebagai berikut:
¢ 1. Hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera sebelum mulai
¢ bekerja
¢ 2. Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah
¢ 3. Nyalakan lampu neon dan blower
¢ 4. Biarkan selama 5 menit
¢ 5. Cuci tangan dan lengan dengan sabun gemisidal / alkohol 70 %
¢ 6. Usap permukaan interior BSC dengan alcohol 70 % atau desinfektan yang cocok
dan biarkan menguap
¢ 7. masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload)
¢ karena memperbesar resiko kontaminan
¢ 8. Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke BSC sedemikian rupa hingga efektif
dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril
¢ 9. Jangan menggunakan pembakar Bunsen dengan bahan bakar alkohol tapi gunakan
yang berbahan bakar gas.
¢ 10. Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh aktivitas
¢ kerja
¢ 11. setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari
BSC
¢ 12. Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70 % dan biarkan menguap lalu
tangan dibasuh dengan desinfektan
¢ 13. Matikan lampu neon dan blower
¢ Hot plate stirrer dan Stirrer bar
Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan
suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan
sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang
magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS® misalnya mampu
menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat
dipanaskan sampai 425oC.
¢ Colony counter
Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah
diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi
dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat
banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-
reset.
¢ Cara Penggunaan
1. Hubungkan Kabel Power ke sumber listrik.
2. Tekan tombol di sebelah kiri belakang sampai lampu colony counter menyala dan
stabil.
3. Letakkan cawan petri dengan posisi terbalik.
4. Tekan tombol set agar angka pada display menunjukkan angka 0.
5. Hitung jumlah colony mikroba dengan menekan koloni yang terlihat.
6. Jumlah yang tertera pada display menunjukkan jumlah koloni yang telah di hitung.
¢ CATATAN : Jika penggunaan memerlukan waktu yang lama, colony counter harus
sering di matikan.
 
¢ Mikropipet dan tip
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya
kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang
dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl,
atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed
volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl. dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan
tip.
¢ Cara Menggunakan
1. Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk memastikan
lancarnya mikropipet.
2. Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.
3. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan lebih ke dalam
lagi.
4. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
5. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob maka
cairan akan masuk ke tip.
6. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.
7. Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan semaksimal mungkin
maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.

Anda mungkin juga menyukai