Disusun Oleh:
UNIVERSITAS JEMBER
2020/ 2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik yang berjudul “Pengenalan Biaya
dan Harga Pokok“. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Dra. Sudarsih
MSi, selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Bisnis di Universitas Jember.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk
menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengenalan biaya dan harga
pokok.
Penulis meminta maaf untuk segala kesalahan dan kekurangan. Untuk itu,
kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan dan
penyempurnaan untuk tugas makalah berikutnya.
Banyuwangi, 2020
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Biaya merupakan salah satu sumber informasi paling penting dalam strategic
perusahaan. Pada dasarnya masalah yang sering timbul dalam suatu perusahaan
adalah perencanaan biaya oleh suatu perusahaan tidak sesuai dengan apa yang
terjadi sesungguhnya (realisasi biaya). Oleh sebab itu untuk dapat mencapai
produksi yang efisien, maka diperlukan suatu pengendalian terhadap biaya
produksi yang akan dikeluarkan.
Perhitungan harga pokok produksi adalah salah satu faktor yang tidak dapat
ditinggalkan, sebab bila pemimpin kurang tepat dalam menentukan faktor
produksi mengakibatkan harga jual yang sangat tinggi. Akibat dari hal tersebut,
volume penjualan akan berkurang sehingga tujuan perusahaan tidak akan tercapai.
Ketepatan penentuan harga pokok produksi menjadi hal yang penting bagi
perusahaan, karena ketepatan penentuan harga pokok produksi mempengaruhi
ketepatan harga jual yang diinformasikan. Harga pokok produksi yang tepat dapat
diartikan bahwa harga pokok produksi tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Oleh karena itu, harga pokok produksi harus dihitung dan ditetapkan secara tepat
sehingga harga jualnya menjadi tepat pula. Harga pokok produksi dapat
ditentukan dengan metode full costing atau variable costing.
4
1.2 Rumusan Masalah
a) Apa pengertian dari biaya dan harga pokok?
b) Apa saja cara penggolongan biaya?
c) Apa pengertian dan konsep harga pokok
d) Apa saja bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi?
e) Bagaimana cara penetapan harga bahan?
f) Bagaimana cara penetapan harga pokok?
1.3 Tujuan
a) Memahami pengertian dari biaya dan harga pokok
b) Memahami cara penggolongan biaya
c) Mengerti konsep harga pokok
d) Mengerti cara menetapkan harga pokok
5
BAB II
PEMBAHASAN
7
2.4. Bahan Mentah dan Bahan Pembantu
Bahan mentah dan bahan pembantu mutlak diperlukan untuk membuat suatu
produk dengan proses produksi. Contohnya suatu pabrik keripik tempe hanya
akan dapat menghasilkan keripik tempe jika ada bahan mentah tempe dan bahan
pembantu tepung, garam, minyak goreng, dan lain-lain.
Dalam hal ini ada beberapa cara penetapan harga bahan yaitu :
1. FIFO
Dengan car ini perhitungan harga bahan didasarkan atas harga bahan yang
pertama dibeli yang masih ada dalam gudang. Di sini tiap bahan yang masuk ke
dalam proses produksi harus selalu dihitung.
Contoh:
Bahan yang dibeli dan dimasukkan ke gudang adalah sebagai
berikut:
2 Mei 200 kg @ Rp 100,00= Rp 20.000,00
7 Mei 300 kg @ Rp 150,00= Rp 15.000,00
12 Mei 500 kg @ Rp 200,00= Rp 30.000,00
8
Pemasukkan bahan dalam proses produksi :
3 Mei 100 kg
5 Mei 50 kg
6 Mei 25 kg
8 Mei 200 kg
2. LIFO
Menurut car aini, harga bahan yang dimasukkan ke dalam proses produksi
didasarkan atas harga bahan terakhir yang dibeli. Dalam hal ini juga harus
memantau kenaikan ataupun penurunan harga bahan. Dengan data di atas,
perhitungan menggunakan metode LIFO sebagai berikut :
2 Mei 200 100,00 20.000,00 3 Mei 100 100,00 10.000,00 100 100,00 10.000,00
5 Mei 50 100,00 5.000,00 50 100,00 5.000,00
6 Mei 25 100,00 2.500,00 25 100,00 2.500,00
7 Mei 300 150,00 45.000,00 - - - - 325 - 47.500,00
8 Mei 200 150,00 30.000,00 25 100,00 2.500,00
100 150,00 15.000,00
12 Mei 500 200,00 100.000,00 - - - - 25 100,00 2.500,00
100 150,00 15.000,00
500 200,00 100.0000,00
9
3. Harga Beli Rata-Rata
Dengan metode ini, harga bahan yang dimasukkan ke dalam proses produksi
untuk tiap produk sama dengan hasil bagi dari jumlah pengeluaran seluruhnya
untuk membeli bahan-bahan yang ada dalam gudang dengan jumlah bahan yang
masih ada dalam gudang
Dengan contoh di atas, maka perhitungan harga beli rata-rata untuk bahan
yang masuk ke dalam proses produksi adalah :
Penerimaan Bahan Pemasukkan ke dalam proses produksi Sisa Bahan
Tanggal Jumlah Harga Jumlah Tanggal Jumlah Harga Jumlah Jumlah Harga Jumlah
tiap Harga tiap Harga tiap Harga
Unit Unit Unit
Kg Rp Rp Kg Rp Rp Kg Rp Rp
2 Mei 200 100,00 20.000,00 3 Mei 100 100,00 10.000,00 100 100,00 10.000,00
5 Mei 50 100,00 5.000,00 50 100,00 5.000,00
6 Mei 25 100,00 2.500,00 25 100,00 2.500,00
7 Mei 300 150,00 45.000,00 - - - - 325 146,15 47.500,00
8 Mei 200 146,15 29.230 125 140 17.500
12 Mei 500 200,00 100.00,00 - - - - 625 188 117.500,00
4. Harga Standar
Metode ini menetapkan dulu harga standar bahan baku oleh perusahaan untuk
jangka waktu tertentu, misalkan 1 tahun. Penetapan harga standar ini didasarkan
atas penelitian perkembangan pada harga waktu yang akan datang, dengan
demikian harga standar ini akan saling menetralisasi naik dan turunnya harga di
pasar. Apabila ada perbedaan antara jumlah harga pembelian dengan harga
standar (harga taksiran), maka dibukukan dalam kolom selisih harga
Contoh :
Pembelian bahan baku yang masuk ke Gedung :
1 Juni = 1000 kg @ Rp 300,00
5 Juni = 500 kg @ Rp 250,00
9 Juni = 300 kg @ Rp 150,00
Jumlah bahan yang masuk ke dalam proses produksi
3 Juni = 500 kg
7 Juni = 100 kg
10 Juni = 900 kg
Harga bahan standar ditetapkan untuk jangka waktu 1 tahun = Rp
200,00
10
Tanggal Pembelian/Pemakaian/Sisa Jumlah Jumlah Selisih Harga
Harga Harga
Boros Hemat
Pembelian Standar
Rp Rp Rp Rp
1 Juni Pembelian 1000 kg @ Rp 300,00 300.000,00 200.000,00 100.000,00 -
3 Juni Pemakaian 500 kg - 150.000,00 - -
11
Yang termasuk dalam kategori biaya umm adalah :
hubungan
Biaya Langsung Produk
langsung
hubungan hubungan
Biaya Tidak Langsung Prestasi Produk
langsung langsung
1. Cara Pembagian
2. Cara Angka Perbandingan Nilai
1) Cara Pembagian
Cara ini hanya dapat diterapkan untuk perusahaan yang membuat satu jenis
produk. Disini untuk memperoleh harga pokok untuk tiap unit produk, maka biaya
seluruhnya dibagi dengan banyaknya produk yang dihasilkan.
Atau :
Jumlah Seluruh Biaya
Harga Pokok = Jumlah Barang yang Dihasilkan
Suatu perusahaan membuat dua jenis produk yaitu, kain batik tulis dan kain batik
cap. Setiap bulan dihasilkan 200 potong kain tulis dan 200 potong kain cap.
Bahan baku mori untuk 200 potong kain tulis = Rp 1.200.000,00
Sedangkan untuk 200 potong kain cap = Rp 600.000,00
Upah tenaga kerja untuk 200 potong kain tulis = Rp 700.000,00
Dan upah tenaga kerja untuk 200 potong kain cap = Rp 500.000,00
Selain itu, dikeluarkan biaya umum dan penjualan sebesar Rp 600.000,00
Penyelesaian :
1. Angka perbandingan nilai atas dasar harga bahan mentah
13
2. Angka perbandingan nilai atas dasar harga tenaga kerja
Upah tenaga kerja antara dua jenis produk di muka berbanding 700.000 :
500.000 atau 7 : 5 jumlah angka perbandingan nilai adalah 12.
Jumlah seluruh biaya = Rp 3.600.000,00
Biaya untuk 200 potong batik tulis = × Rp 3.600.000 = Rp 2.100.000,00
14
Biaya Tidak Langsung
Biaya Umum Rp 80.000,00
Biaya Penjualan Rp 40.000,00 (+)
Jumlah Biaya Tidak Langsung Rp 120.000,00
Penyelesaian :
Harga pokok 1 pasang sepatu :
1) Atas dasar persentase harga bahan
Harga Bahan = Rp 300.000,00
Upah tenaga kerja = Rp 100.000,00
Biaya tidak langsung = Rp 120.000,00 = Rp 90.000,00 (+)
Biaya untuk 100 pasang sepatu = Rp 490.000,00
15
Harga pokok 1 pasang sandal :
1) Atas dasar persentase harga bahan
Harga bahan = Rp 100.000,00
Upah tenaga kerja = Rp 50.000,00
Biaya tidak langsung = Rp 120.000,00 = Rp 30.000,00 (+)
Biaya untuk 50 pasang sandal = Rp 180.000,00
16
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Biaya adalah pengorbanan sumber-sumber ekonomi yang diukur dalam
satuan uang, yang telah terjadi atau akan erjadi untuk mencapai tujuan
tertentu. Biaya juga bias dikatan sebagai bagian dari harga pokok yang
dikorbankan dalam usaha untuk memperoleh penghasilan.
2. Harga pokok merupakan bagian dari harga perolehan atau harga beli aktiva
yang ditunda pembebanannya atau belum dimanfaatkan dalam hubungannya
dengan realisasi penghasilan.
3.2. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
https://yodha05.blogspot.com/2016/10/kata-pengantar-dengan-menyebut-nama.html
https://samakarim.wordpress.com/2019/06/02/makalah-ekonomi-biaya-produksi/
https://www.academia.edu/29252669/Makalah_Biaya_dan_Konsep_Konsep_yang_B
erkaitan
https://www.academia.edu/41755923/Makalah_HARGA_POKOK_PRODUKSI_and
_PENJUALAN
http://eprints.umm.ac.id/33382/2/jiptummpp-gdl-mohsyamsul-44939-2-bab1.pdf
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto. 2005. Pengantar Bisnis. Liberty. Yogyakarta
18