Anda di halaman 1dari 2

PERFORMANCE MANAGEMENT

Manajemen kinerja merupakan proses yang dilakukan para manager untuk memastikan aktivitas
aktivitas pegawai dan output mendukung tujuan organisasi. Proses ini mensyaratkan untuk mengetahui
aktivitas dan output apa yang diinginkan, mengobservasi apakah aktivitas dan output terjadi, dan
menyediakan feedback untuk menolong pegawai dalam memenuhi harapannya.

Sebagian besar proses manajemen kinerja memiliki tiga fungsi utama.

1. Buat keputusan terkait karyawan.


Kinerja Anda dapat digunakan untuk membenarkan kenaikan gaji, promosi, dan penugasan
baru.
2. Memandu pengembangan karyawan.
Manajemen kinerja yang efektif membantu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan
kebutuhan pengembangan karyawan.
3. Menandakan perilaku karyawan yang diinginkan.
Proses manajemen kinerja memberi sinyal dan mengkomunikasikan apa yang diharapkan dari
karyawan, seperti kinerja pekerjaan dan peningkatan karir.

Manajemen kinerja yang efektif ada 4 langkah:

1. Menetapkan Kinerja atau bisa dikatakan Harapan dan Tujuan


Salah satu cara untuk mengatur atau membedakan banyak tujuan adalah dengan
mengategorikannya sebagai kinerja atau pembelajaran. Sasaran kinerja menargetkan hasil akhir
tertentu, dan sasaran pembelajaran mendorong peningkatan pengetahuan atau keterampilan.

Ada empat langkah umum yang harus diikuti saat menerapkan program penetapan tujuan.
Kekurangan dalam satu langkah tidak dapat diimbangi dengan kekuatan pada langkah lainnya.

1. Langkah A: Tentukan tujuan.


Apakah manajer menetapkan tujuan atau menetapkannya bersama sama, tujuan tersebut
harus SMART. SMART diterapkan pada tujuan adalah singkatan dari Spesific, Measurable,
Attanaible, Result oriented and Time bound.
2. Langkah B: Promosikan komitmen tujuan.
Komitmen tujuan penting karena karyawan lebih termotivasi untuk mengejar tujuan yang
mereka anggap relevan secara pribadi, dapat diperoleh, dan adil.
3. Langkah C: Berikan dukungan dan umpan balik.
Langkah ini tentang membantu karyawan mencapai tujuan mereka.
4. Langkah D: Buat rencana aksi.
Merencanakan jumlah waktu yang ingin digunakan untuk pelatihan, daripada sekadar
menghadiri satu sesi atau melakukannya saat bisa, sangat meningkatkan keefektifan
pembelajaran. Hal yang sama berlaku untuk proses pembelajaran rencanakan waktu belajar
dan apa yang akan dipelajari.

2. Monitoring dan Evaluasi Kinerja


Memantau kinerja berarti mengukur, melacak, atau memverifikasi kemajuan dan hasil akhir. Yang
digunakan adalah informasi yang dikumpulkan melalui pemantauan untuk mengidentifikasi
masalah dan keberhasilan serta untuk menemukan peluang untuk meningkatkan kinerja selama
mengejar tujuan. Evaluasi kinerja adalah proses membandingkan kinerja di beberapa titik waktu
dengan harapan atau tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

3. Performance Review, Feedback, and Coaching


Umpan balik sebagai informasi tentang kinerja baik individu atau kolektif yang dibagikan dengan
mereka yang berada dalam posisi untuk memperbaiki situasi. Umpan balik yang efektif hanyalah
informasi bukan evaluasi. Coaching adalah proses yang disesuaikan antara dua orang atau lebih
dengan tujuan meningkatkan pembelajaran dan memotivasi perubahan. Pembinaan dapat terjadi
pada setiap langkah dalam proses manajemen kinerja, tetapi paling sering mengikuti tinjauan dan
konsekuensi kinerja.

4. Memberikan Hadiah dan Konsekuensi lainnya


Keuntungan finansial, material, dan sosial memenuhi syarat penghargaan asextrinsic karena mereka
berasal dari lingkungan. Penghargaan psikis, bagaimanapun, adalah penghargaan intrinsik karena
mereka diberikan sendiri.

Anda mungkin juga menyukai