Anda di halaman 1dari 5

Bab I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara penghasil rotan terbesar dunia, oleh karena itu
Indonesia sangat berpotensi untuk menjadi pemasok bahan baku rotan sekaligus
produk furnitur dari bahan baku rotan. Ahli rotan, Janumirno (2000) mengatakan
bahwa pada abad ke-18, Indonesia telah menjadi pelopor dalam penyediaan produk
rotan dunia, hampir 80 persen keperluan dunia dipasok dari Indonesia. Hal ini
diperkuat dengan ungkapan Yamakawa (2006) seorang pengusaha asal Jepang,
bahwa potensi rotan di Indonesia sekitar 85 persen dan merupakan satu-satunya
negara yang mampu menyediakan bahan baku rotan nomor satu dengan kapasitas
terbesar di mancanegara. Besarnya jumlah export rotan tidak terlalu berpengaruh
terhadap selera masyarakat Indonesia sendiri dalam menggunakan bahan baku
tersebut untuk furnitur, terbukti dengan tidak banyaknya penggunaan furnitur dari
bahan baku rotan di kalangan penduduk Indonesia bahkan banyak masyarakat yang
lebih memilih furniture dengan bahan rotan sintetis yang terbuat dari plastic dengan
alasan lebih awet dan tahan lama. Berbeda jika dibandngkan dengan china yang
juga merupakan Negara penghasil rotan, penduduk china lebih banyak
menggunakan rotan sebagai perabot dan furniture dikarenakan kecintaan mereka
terhadap produk dalam negri.

Kebutuhan masyarakat akan furnitur semakin meningkat. Kebutuhan papan yang


merupakan kebutuhan pokok manusia sekarang bukan hanya untuk menyediakan
tempat tinggal guna mempertahankan diri tetapi juga membuat tempat tinggal
keluarga yang nyaman juga indah. Selera masyarakat pun semakin tinggi dan
modern untuk memperindah rumahnya terbukti dengan besarnya penjualan brand
furniture asal luar negri di Indonesia seperti ikea, informa, ace hardware dan brand
furniture lainnya. Hal tersebut sedikit demi sedikit mematikan jumlah konsumsi
masyarakat Indonesia terhadap produk furniture dalam negri termasuk produk rotan
yang malah lebih disukai masyarakat asing karena dinilai eksotis.

Banyaknya pilihan produk furniture yang ada di ndonesia membuat konsumen


semakin kritis untuk memilih produk furnitur dan jasa dekorasi untuk rumah,

1
kantor, tempat usaha dan lainnya. Pilihan yang semakin banyak membuat
konsumen dapat menentukan pilihannya yang memikat untuk kemudian membeli
dan loyal terhadap produk atau jasa furniture tersebut. Dalam kompetisi di pasar
furnitur persaingan bukan hanya terletak pada kualitas produk dan desain tetapi juga
promosi dan kemudahan media untuk mendapatkan informasi dan layanan.
Perusahaan-perusahaan seolah berlomba untuk meningkatkanpenjualan dengan
meningkatkan kualitas produk dan program pemasarannya untuk meningkatkan
penjualannya dengan meningkatkan minat beli konsumen karena pada dasarnya
naiknya penjualan dipengaruhi oleh minat beli konsumen. Hal tersebut merupakan
landasan bagi penulis untuk meneliti perusahaan furnitur PT Pradipta Rekatama
yang perlahan kehilangan jumlah konsumen. PT Pradipta Rekatama yang
merupakan perusahaan furnitur berbahan dasar rotan dan kayu yang terletak di Jl.
Cukangkawung No.35, Cigadung, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat.
PT Pradipta Rekatama merupakan perusahaan yang telah berdiri yakni sejak tahun
1990. Perusahaan yang didirikan oleh bapak Ir. Usman Drajat dan ibu Ir. Adiati
Usman ini lebih banyak melakukan penjualan ke luar negri seperti jerman, Dubai
dan Jepang dengan minimal pengiriman satu Kontainer. Namun kegiatan itu hanya
berlangsung sejak tahun 1998 sampai tahun 2011, setelah tahun 2011 sampai
sekarang perusahaan hanya melakukan penjualan di dalam negri dan terus
mengalami penurunan penjualan.

DATA PENJUALAN
IDR1.200.000.000
IDR1.000.000.000
IDR800.000.000
Rupiah

IDR600.000.000
IDR400.000.000
IDR200.000.000
IDR-
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun

Gambar I.1 Data Penjualan PT Pradipta Rekatama


(Sumber : PT Pradipta Rekatama)

2
Menurut hasil wawancara bersama putri dari bapak dan ibu Usman yang merupakan
penerus perusahaan yaitu ibu Dwitya Aisya, sekarang ini PT Pradipta mengalami
penurunan pesanan meskipun sempat mendapat pesanan dalam jumlah yang banyak
pada tahun 2012 namun secara garis besar penjualan dari tahun 2007 sampai 2017
menurun. Semakin kurangnya penjualan di PT Pradipta menjadi alasan utama
penulis untuk mengetahui hal-hal yang paling berpengaruh terhadap minat pembeli
untuk mengkonsumsi produk furnitur PT Pradipta Rekatama sehingga perusahaan
dapat meningkatkan penjualannya. selain diketahui adanya penurunan penjualan
dan faktor dari luar seperti persaingan bisnis antar perusahaan furnitur, faktor
lainnya yang mempengaruhi juga datang dari faktor eksternal pertumbuhan industri
furnitur di Indonesia.

Gambar I.2 Data Pertumbuhan Industri Furnitur Indonesia


(Sumber : www.dataindustri.com)

Sejak tahun 2010 hingga tahun 2016, Produk Domestik Bruto (PDB) yang
merupakan indikator utama untuk agregat aktifitas ekonomi industri yang dalam hal
ini adalah industri furnitur mengalami peningkatan. Pertumbuhan PDB tersebut
menandakan juga meningkatnya jumlah permintaan produk furniture dari
masyarakat yang seharusnya menjadi peluang bagi PT Pradipta Rekatama untuk
mendapatkan peningkatan pesanan tetapi PT Pradipta Rekatama malah mengalami
penurunan selama beberapa tahun terakhir, hal tersebut menandakan adanya
permasalahan internal. Dengan kata lain perlu dilakukan anakisis terhadap faktor-
faktor internal yang dirasa kurang baikoleh pembeli yang harus diperbaiki untuk
meningkatkanpenjualan. Faktor-fakttor tersebut dapat dianalisis dengan
menggunakan metode analisis faktor.

3
I.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka diperlukan penelitian untuk
membantu perusahaan furniture PT Pradipta Rekatama mengembangkan usahanya
dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana menentukan tingkat korelasi antara variabel-variabel yang
mempengaruhi minat beli?
2. Faktor apa yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembeli?
3. Apa saja variabel saja yang harus ditingkatkan guna memperbaiki penjualan di
PT Pradipta Rekatama?

I.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan maka tujuan penelitan ini
yaitu:
1. Mengetahu nilai korelasi antar variable keputusan pembeli
2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi minat beli di PT Pradipta Rekatama
3. Mengetahui variable apa saja yang harus ditingkatkan untuk menmperbaiki
penjualan di PT Pradipta Rekatama

I.4 Batasan Penelitian


Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Penelitian dilakukan sampai tahap usulan dan tidak sampai tahap implementasi

I.5 Manfaat Penelitian


Manfaat yang akan didapatkan dari penelitian ini yaitu:
1. Hasil penelitian dapat menjadi masukan terhadap PT Pradipta Rekatama untuk
meningkatkan penjualan dan memperluas pasar
2. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan terhadap perusahaan-
perusahaan untuk melakukan analisis guna memperbaiki kinerja perusahaan
dibidang marketing

4
I.6 Sistematika Penulisan
Penelitian akan diuraikan dengan mengacu pada sistematika penulisan sebagai
berikut :
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan latar belakang dilakukannya penelitian,
perumusan masalah, tujuan dilakukannya penelitian,, manfaat yang
diharapkan dari hasil penelitian dan sistematika peneulisan penelitian.
Bab II Tinjauan Pustaka
Pada bab ini penulis menuliskan teori dan studi literatur yang
berkaitan dengan penelitian ini.
Bab III Metodologi Penelitian
Pada bab ini beberapa langkah yang dilakukan untuk pemecahan
masalah pada penilitian ini dijababarkan secara bertahap.
Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data
Bab ini berisi tentang hasil perhitungan data dan analisisnya.
Bab V Analisis
Berisi tentang rancanagan program usulan perbaikan berdasarkan
hasil analisis factor.
Bab VI Kesimpulan dan Saran
Berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran bagi
penelitian selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai