Anda di halaman 1dari 12

Studi Pemanfaatan Internet Of Things dan Data Mining untuk Pengawasan Bahan Bakar Minyak

(Anza Ansori)

STUDI PEMANFAATAN INTERNET OF THINGS


UNTUK PENGAWASAN BAHAN BAKAR MINYAK
-Studi Kasus Perusahaan Pelayaran Penumpang Nasional-

Internet of Things Utilization Study for Fuel Monitoring


Case Study National Cruises Company

Anza Ansori1

1
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Email: aansori13@gmail.com

Diterima: 23 April 2018; Direvisi: 31 Mei 2018; Disetujui: 20 Juli 2018

Abstrak

Sistem distribusi tertutup diberlakukan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) sejak
tahun 2009 berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2009. Sistem ini mengatur distribusi
bahan bakar minyak jenis tertentu dengan kuota dan daerah disribusi yang sudah ditentukan. Pada
operasionalnya, sistem ini mewajibkan adanya pengawas yang akan melaporkan realisasi bahan bakar
yang tersalur pada sisi pengguna bahan bakar minyak tersebut. Pengawas yang dimaksud dapat berupa
personel dari pihak ketiga yang diikuti dengan biaya pengawasan ataupun sebuah sistem informasi
pengawasan bahan bakar. Biaya pengawasan dengan menggunakan personel mencapai sebesar Rp
6.272.310.000 dalam setahun untuk semua kapal. Biaya tersebut dapat dikurangi dengan membangun
sistem informasi pengawasan bahan bakar online dengan untuk menghilangkan komponen biaya
personel. Sistem informasi tersebut dapat dibangun dengan memanfaatkan teknologi internet of things
yang mengaplikasikan sensor yang dikendalikan mikrokontroler pada tangki kapal. Untuk mengetahui
isi volume tangki digunakan metode simple moving average untuk menentukan ketinggian permukaan
tangki yang kemudian dikonversikan ke dalam satuan volume. Sistem yang sudah dirancang kemudian
akan dievaluasi berdasar keakuratan, kemudahan implementasi, keandalan perangkat, dan nilai investasi
yang dibutuhkan. Penghematan biaya pengawasan pada satu kapal dalam setaun didapatkan sebesar
80% dengan nilai investasi sebesar Rp 59.500.000.

Kata kunci: pengawasan bahan bakar, internet of things, data mining, perusahaan pelayaran nasional

Abstract

The closed distribution system is enforced by Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas(BPH Migas)
since 2009 based on Peraturan Presiden number 45 of 2009. This system regulates the distribution of
certain types of fuel oil with quotas and distribution areas that have been determined. In operation,
this system requires a supervisor who will report the realization of distributed fuel on the user side.
Those supervisors may be third party personnel followed by supervisory fees or a fuel control
information system. Supervision costs by personnel reaches Rp 6.272.310.000 per year. These costs
can be reduced by establishing an online fuel monitoring information system to eliminate personnel

31
Jurnal Wave Volume 12 Nomor 1, Juli 2018: Hal: 31-42

cost components. The information system can be built by utilizing internet of things technology that
apply microcontroller-controlled sensors in ship tanks. To know the contents of the tank volume,
simple moving average method will be used to determine the height of the tank surface which then
converted into unit volume. The designed system will then be evaluated based on accuracy, reliability,
ease of implementation, and investment value required. This research seeks to create an information
system concept design that utilizes the internet of things and data mining as a means of monitoring the
fuel oil on board. The savings from monitoring costs on one vessel in one year are 80% with an
investment of Rp. 59.500.000.

Keywords: fuel monitoring, internet of things, data mining, domestic shipping

PENDAHULUAN ini yang kemudian saling terhubung satu sama lain


Biaya pengoperasian kapal mempengaruhi melalui sebuah jaringan internet. Sebagai contoh dari
besarnya keuntungan sebuah perusahaan pelayaran konsep ini adalah pemasangan sensor suhu pada
(Stopford, 2009). Dengan jumlah pendapatan yang beberapa titik di daerah tertentu. Sensor tersebut
sama, semakin besar biaya pengoperasian kapal maka kemudian terhubung pada jaringan internet dan
semakin kecil keuntungan perusahaan tersebut. Hal ini memberikan informasi suhu di tempat terpasangnya.
juga berlaku pada kapal penumpang. Pada tahun 2014 Kamera CCTV juga dapat digunakan sebagai media
perusahaan kapal pesiar Carnival mencatat telah implementasi konsep internet of things dengan
mengangkut 10.57 juta penumpang (Statista, 2017). menghubungkan CCTV ke jaringan internet sehingga
Pada tahun 2016, PT. P membukukan laba usaha pengguna dapat mendapatkan informasi dari jarak jauh.
sebesar Rp 234.310.000.000 dari pendapatan sebesar Pembangunan sebuah sistem dengan tujuan
Rp 4.201.752.000.000. Biaya pengoperasian di atas pengurangan biaya perusahaan tentu tidak dapat
kapal terbesar yaitu dari bahan bakar minyak yang dilepaskan dari investasi yang harus dikeluarkan.
mencapai 60% dari total biaya pengoperasian Besar investasi tergantung dari seberapa besar sistem
kemudian diikuti oleh biaya makanan. Biaya personel yang akan dibangun yang melingkupi perangkat
pengawasan bahan bakar sendiri mencapai perangkat lunak dan perangkat keras. Waktu
Rp . 6.273.310.000. pelaksanaan pembangunan juga mempengaruhi
Biaya yang dikeluarkan perusahaan di atas kapal besarnya investasi yang akan dikeluarkan. Dalam
berasal dari proses bisnis yang terjadi. Biaya bahan menilai suatu investasi layak dilakukan dapat
bakar minyak yang termasuk pada kelompok biaya dilakukan analisa biaya manfaat Analisa ini akan
perjalanan harus diawasi secara manual. Pengawasn mengukur dan membandingkan besar investasi yang
ini sesuai dengan Sistem Distribusi Tertutup yang dikeluarkan dengan manfaat yang akan didapatkan dari
diberlakukan oleh BPH Migas (BPH Migas, 2009). investasi tersebut.
Hal ini dilakukan dengan cara pegawai melakukan Penelitian ini dilakukan untuk mendesain sebuah
proses pengukuran volume bahan bakar minyak pada konsep sistem berbasis teknologi informasi yang dapat
tangki kapal secara manual pada saat pengisian bahan memantau kegiatan operasional kapal dan mengurangi
bakar berlangsung yang diawasi oleh pihak ketiga besarnya biaya operasional perusahaan pelayaran
yaitu perusahaan surveyor. Proses ini memiliki penumpang khususnya pada bidang pengawasan bahan
kelemahan dari sisi kedetailan akurasi dan biaya. bakar minyak dengan investasi yang sesuai dan
Proses mengurangi biaya pengawasan dan optimal.
meningkatkan akurasi pengawasan dapat dilakukan
dengan cara komputerisasi. Konsep ini dikenal dengan TINJAUAN PUSTAKA
nama internet of things (CERP, 2009) yaitu sebuah Sistem Informasi Manajemen
konsep dimana benda riil di dunia nyata mampu Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sebagai
mengerjakan hal–hal tertentu berdasarkan hal yang sebuah sistem yang sudah terkomputerisasi yang
terjadi di lingkungan sekitarnya. Sensor–sensor membuat informasi berguna untuk pemakainya dengan
tertentu dipasang pada berbagai benda. Benda–benda keperluan yang sama (McLeod, 1995). Sistem

32
Studi Pemanfaatan Internet Of Things dan Data Mining untuk Pengawasan Bahan Bakar Minyak
(Anza Ansori)
informasi terbangun atas perangkat keras yang berguna beberapa sistem internet of things, benda yang
sebagai sumber masukan dan luaran serta perangkat memiliki sensor juga diberikan kemampuan untuk
lunak yang berfungsi sebagai pengolah data. Pemakai melakukan reaksi yang diperintahkan oleh server
biasanya mengubah suatu kesatuan organisasi yang melalui kontroler yang tertanam berdasarkan hal yang
formal, yaitu perusahaan atau subbagian cabang. terjadi di lingkungan sekitarnya. Hal ini
Informasi tersebut menggambarkan perusahaan memungkinkan sebuah pekerjaan dapat dilakukan
ataupun salah satu sistem utamanya pada keadaan apa tanpa campur tangan manusia. Sebagai contoh, sensor
yang telah terjadi di masa lalu, apa yang terjadi suhu yang diletakkan pada boiler yang akan
sekarang dan apa yang akan terjadi di masa yang akan menangkap tinggi suhu tertentu dan mengirimkan data
datang. Keluaran informasi digunakan oleh para kepada server. Server akan memerintahkan boiler
manajer ataupun pengambil keputusan saat membuat untuk berhenti bekerja melalui kontroler ketika suhu
sebuah keputusan dalam memecahkan masalah. mencapai ketinggian derajat tertentu. Dalam contoh
Sistem informasi manajemen digunakan untuk kasus penerapan konsep internet of things pada
menyimpan data–data yang berasal dari kegiatan industri manufaktur, aliran informasi yang terjadi
operasional. Data tersebut kemudian diolah dan digambarkan pada Gambar 1 sebagai berikut.
ditampilkan dalam bentuk tabel berisi informasi yang
memiliki arti tertentu. Informasi inilah yang digunakan
sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan
oleh manajemen. Sebagai contoh tabel yang berisi
informasi tentang laporan kinerja perusahaan dari
Bulan A hingga Bulan B. Pihak manajemen dapat
melakukan evaluasi kinerja perusahaan berdasarkan
tabel tersebut dan membuat keputusan untuk bulan
berikutnya. Pada penelitian ini sistem informasi Gambar 1. Aliran informasi dengan konsep internet of things
manajemen yang akan dibangun terdiri dari perangkat (Vanderminden, 2016)
keras berupa sensor yang terpasang pada tangki bahan Gambar 1 tersebut menjelaskan bahwa sumber
bakar untuk merekam data ketinggian permukaan aliran data berasal langsung dari benda–benda yang
bahan bakar dan perangkat lunak berupa sistem digunakan untuk mendukung pekerjaan di lapangan.
informasi yang bertugas mengolah data hasil rekaman Benda tersebut dilengkapi sensor yang akan
tersebut. menangkap data–data tertentu dan mengirimkannya
kepada server untuk dikumpulkan dengan data dari
Internet of Things sumber lain. Data dengan jumlah yang besar tersebut
Berdasarkan CERP (2009), internet of things biasa disebut dengan big data. Server ini kemudian
adalah sebuah jaringan infrastruktur global yang akan mengolah data tersebut menjadi informasi yang
dinamis yang memilki kemampuan konfigurasi diri dibutuhkan oleh unit kerja terkait.
berdasarkan standar protokol komunikasi dimana
benda fisik dan benda virtual dalam sistem memiliki Data Mining
identitas, atribut fisik, karakter virtual dan Data mining adalah sebuah cara untuk
menggunakan antarmuka yang cerdas, serta terhubung menganalisis dan mengobservasi kumpulan data yang
dan terintegrasi ke dalam sebuah jaringan informasi. besar untuk mencari hubungan antar data yang belum
Internet of things merupakan sebuah konsep diketahui dan merangkum data dengan cara baru yang
dimana dunia virtual teknologi informasi menyatu tujuannya membuat data tersebut jadi dipahami dan
dengan benda riil di dunia nyata. Hal ini berguna bagi pemilik data (Hand, dkk., 2001).
dimungkinkan dengan cara memberikan sensor tertenu Gambar 2 menjelaskan alur data menjadi informasi
pada suatu benda agar benda tersebut dapat menggunakan metode data mining.
menangkap event yang terjadi pada dunia nyata Proses pada penggalian data menggunakan
sebagai data untuk kemudian dikirimkan ke sistem beberapa metode di antaranya yaitu:
server. Sensor tersebut dapat berupa RFID atau sensor 1. Exploratory data analysis
lain yang bekerja layaknya indera manusia seperti Metode ini bertujuan mengekplorasi data dengan
sensor cahaya, suara, tekanan dan lain–lain. Pada menggunakan teknik aritmatika sederhana dan teknik

33
Jurnal Wave Volume 12 Nomor 1, Juli 2018: Hal: 31-42

grafis untuk meringkas data pengamatan. adalah 30 data sehingga biasa disebut SMA30. Data
2. Descriptive modelling nilai atau harga yang ada pada tiap periode
Metode ini bertujuan untuk memberi gambaran dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah data yang
singkat untuk kumpulan data dengan jumlah besar dan digunakan. Secara teknis, SMA dirumuskan sebagai
berbagai jenis. berikut:
3. Predictive modelling
(1)
Metode ini bertujuan untuk memprediksi dan
memperkirakan pola data di masa yang akan datang. dimana:
4. Discovering patterns and rules Pt = Harga pada periode waktu t
Metode ini bertujuan untuk menemukan pola – n = Jumlah data yang digunakan
pola dan aturan – aturan tertentu pada seekumpulan k = Posisi relatif periode saat ini dari total periode
data. yang digunakan
5. Retrieval by content
Metode ini bertujuan untuk menemukan kumpulan METODE PENELITIAN
pola yang sama pada kumpulan data seperti pada Studi Proses Bisnis dan Pengumpulan Data
penggunaan kumpulan kata kunci. Pembangunan sistem informasi manajemen
memerlukan dasar proses bisnis baku yang sesuai
dengan beberapa unit kerja terkait. Proses bisnis yang
baku akan digunakan sebagai alur proses dan modul di
dalam sistem informasi manajemen. Proses bisnis yang
digunakan pada penelitian ini adalah proses bisnis
yang terjadi di unit kerja Divisi Fuel Management
serta kapal. Terdapat lima modul yaitu Modul
Perencanaan, Modul Monitoring, Modul Pengajuan
BBM (Bahan Bakar Minyak), Modul Persetujuan
BBM dan Modul Report. Modul – modul tersebut
Gambar 2. Alur perubahan data menjadi informasi digambarkan dalam bentuk arsitektur dan hubungan
menggunakan metode data mining antar modul pada Gambar 3 sebagai berikut.

Simple Moving Average


Moving Average adalah metode sederhana yang
berasal dari pengembangan metode rata–rata (Syamsir,
2004). Metode ini sering digunakan pada bidang
investasi pasar saham dan uang untuk melihat tren dan
arah pergerakan harga dan atau volume pasar suatu
komoditas. Terdapat beberapa variasi aplikasi metode
ini diantaranya Simple Moving Average (SMA),
Weighted Moving Average, Exponential Moving
Average dan lain–lain. Metode–metode tersebut
memiliki hasil output yang relatif sama. Namun yang
berbeda yaitu pemilihan jangka waktu dan pengaturan
bobot nilai tiap data.
SMA adalah metode yang paling sederhana dan Gambar 3. Arsitektur sistem informasi dan hubungan antar
banyak digunakan dalam analisis teknikal harga saham modul
(Rakicevic, dkk., 2014). Metode SMA melakukan
penghitungan rata–rata nilai pada jangka waktu Perancangan Sistem Informasi Manajemen
tertentu. Setelah jangka waktu tersebut terlewati, nilai Proses bisnis yang sudah didapatkan dan
pada data baru digunakan pada perhitungan SMA yang ditunjukkan pada Gambar 3 selanjutnya diturunkan
selanjutnya. Jangka waktu yang biasa digunakan menjadi alur proses yang digambarkan melalui

34
Studi Pemanfaatan Internet Of Things dan Data Mining untuk Pengawasan Bahan Bakar Minyak
(Anza Ansori)
diagram alir. Proses–proses tersebut yaitu: 2. Anak Buah Kapal
1. Modul monitoring Akun ini digunakan dan dikelola oleh perwira
Modul ini berfungsi untuk mengetahui jumlah atau anak buah kapal. Akun ini dapat
bahan bakar minyak pada tiap kapal secara mengakses Modul Monitoring dan Modul
online yang berasal dari sensor yang terpasang. Pengajuan Bahan Bakar.
2. Modul perencanaan 3. Kantor Pusat
Modul ini berfungsi untuk merencanakan Akun ini digunakan dan dikelola oleh pegawai
alokasi penggunaan bahan bakar minyak pada Divisi Fuel Management kantor pusat. Akun
tiap kapal berdasarkan rute dan trayek masing– ini dapat mengakses Modul Monitoring,
masing kapal. Modul Perencanaan, dan Modul Persetujuan
3. Modul pengajuan BBM Bahan Bakar.
Modul ini berfungsi untuk membantu perwira 4. VP Divisi Fuel Management
atau anak buah kapal dalam membuat surat Akun ini digunakan dan dikelola oleh VP
pengajuan permintaan bahan bakar. Divisi Fuel Management. Akun ini berhak
4. Modul persetujuan BBM dalam menyetujui surat pengajuan bahan bakar
Modul ini berfungsi untuk membantu anggota yang sudah diajukan oleh pihak kapal.
divisi dalam membuat persetujuan permintaan
bahan bakar yang diajukan oleh kapal. Evaluasi Sistem Informasi Manajemen
Model sistem yang sudah dibangun akan diuji
Pembagian Peran dalam Sistem Informasi terlebih dahulu melalui alur prosesnya untuk
Pembangunan sebuah sistem informasi harus mengetahui bahwa sistem sudah berjalan sesuai
dilakukan berdasarkan proses bisnis yang ada pada dengan diagram alir tiap modul yang sudah dibuat.
unit kerja. Pada proses bisnis tersebut terdapat aktor– Selanjutnya pilihan–pilihan perangkat keras
aktor yang memiliki peran dan tanggung jawab dikelompokkan dan diberikan nilai berdasarkan
masing–masing. Pembagian peran dalam sistem keakuratan, kemudahan implementasi, dan keandalan
informasi didasarkan pada peran setiap aktor pada perangkat.
proses bisnis yang berlaku pada unit kerja terkait yaitu Evaluasi berikutnya yaitu evaluasi keekonomisan
Divisi Fuel Management dan kapal. Hal ini ditujukan dengan menggunakan analisa biaya manfaat. Analisa
agar setiap pengguna sistem memiliki tugas dan peran ini diperlukan untuk mengetahui seberapa besar
yang jelas dalam menjalankan sistem informasi manfaat yang didapatkan dari sistem yang akan
tersebut. Pembagian peran ini juga bertujuan untuk dibangun. Untuk mengetahui besar manfaat sistem ini,
memberikan batasan–batasan modul sistem yang dapat maka manfaat yang didapatkan dari sistem akan
diakses untuk setiap pengguna. Peran tersebut yaitu: dijabarkan dan dikonversikan ke dalam bentuk uang.
1. Nakhoda Hal utama yang akan dibandingkan yaitu besar total
Akun ini digunakan dan dikelola oleh nakhoda nilai investasi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
kapal. Akun ini bertanggungjawab terhadap dengan besar total nilai biaya yang harus dikeluarkan
surat pengajuan bahan bakar yang diajukan. oleh perusahaan dalam setahun. Manfaat yang

Gambar 4. Hasil data monitoring pada halaman web sistem informasi

35
Jurnal Wave Volume 12 Nomor 1, Juli 2018: Hal: 31-42

dimaksud yaitu penghematan biaya pengawasan bahan WiFi Arduino yang akan mengirimkan data apabila
bakar. Penghematan tersebut didapatkan dengan berhasil melakukan koneksi melalui jaringan wifi.
mengurangi biaya pengawasan bahan bakar dalam
setahun untuk satu kapal dengan metode manual dan
nilai investasi pada perangkat keras dan lunak yang
diperlukan untuk membangun sistem pengawasan
online. Penghematan yang didapatkan ditunjukkan
oleh rumus sebagai berikut:

(2)

dimana:
Gambar 5. Susunan model monitoring
P : Penghematan biaya pengawasan
Bm : Biaya Pengawasan dengan Cara Manual
Pengolahan Data Monitoring
Ih : Investasi pada perangkat keras
Data ketinggian permukaan cairan yang
Is : Investasi pada perangkat lunak
didapatkan dari sensor akan disimpan dan diolah pada
Hal utama yang akan dibandingkan yaitu besar komputer sebagai penyimpanan data sementara. Data
total nilai investasi yang harus dikeluarkan oleh tersebut diolah sebelum ditampilkan dalam bentuk
perusahaan dengan besar total nilai biaya yang harus grafik pada dashboard sistem informasi. Pada model
dikeluarkan oleh perusahaan dalam setahun. sistem yang sudah dibuat seperti pada Gambar 5,
model tersebut tidak beroperasi pada keadaan tangki
HASIL DAN PEMBAHASAN berguncang.
Model Sistem Informasi Manajemen
Model sistem informasi manajemen yang dibangun
terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak.
Perangkat lunak akan berupa halaman website yang
memuat proses–proses dan perangkat keras yang
digunakan pada penelitian ini dibuat menggunakan
tangki berbentuk kubus persegi panjang berbahan
akrilik sebagai miniatur dari tangki bahan bakar kapal.
Pada sistem informasi, data monitoring real-time
ditampilkan pada kolom kiri dan sisa pemakaian bahan
bakar ditampilkan pada kolom kanan. Gambar 4
berikut menunjukkan hasil data monitoring.
Model sistem ini hanya sebagai ilustrasi Gambar 6. Proses penghitungan rata - rata ketinggian
bagaimana aliran perpindahan data yang terjadi. Data permukaan cairan
berasal dari ketinggian permukaan cairan pada tangki
Dalam keadaan nyata, tangki dalam kapal
yang direkam melalui sensor kemudian masuk ke
mengalami guncangan akibat pergerakan badan kapal
dalam database dalam sistem informasi pengawasan.
yang mengakibatkan ketinggian permukaan cairan
Model ini menunjukkan ilustrasi sistem pengawasan
dalam tangki bergerak terus menerus. Apabila tidak
yang berjalan pada keadaan ideal dengan asumsi
dilakukan pengolahan data dari sensor ketika
tangki berada pada keadaan tenang. Sensor dan modul
beroperasi dalam keadaan tersebut, maka grafik
terpasang di bagian atas tangki. Modul dan sensor
volume bahan bakar pada dashboard akan naik turun
tersebut menggunakan adaptor sebagai pasokan tenaga
mengikuti pergerakan ketinggian permukaan cairan.
listriknya. Gambar 5 berikut menunjukkan bagaimana
Hal ini mengakibatkan akurasi pengukuran volume
susunan model monitoring.
pada tangki tidak akurat. Berdasarkan hal tersebut
Pada penelitian ini model dibuat dengan
maka diperlukan pengolahan data yang dapat
menggunakan tangki berbahan akrilik dengan
mengurangi keacakan data ketinggian permukaan
menggunakan satu sensor ultrasonik yang terpasang
cairan pada tangki.
pada tengah atas. Sensor tersebut dikontrol oleh modul

36
Studi Pemanfaatan Internet Of Things dan Data Mining untuk Pengawasan Bahan Bakar Minyak
(Anza Ansori)
Penelitian ini menggunakan metode simple moving pengolahan Simple Moving Average berdasar 60 data
average untuk mengurangi keacakan data ketinggian terakhir. Hasil pengolahan dengan menggunakan 60
permukaan cairan pada tangki. Metode ini bekerja data terakhir ditunjukkan pada Gambar 9 berikut.
dengan cara menghitung rata–rata data yang ada 135
selama periode tertentu. Periode waktu yang
133
digunakan dalam pengambilan data memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap hasil olahan data. Ilustrasi 131
pengolahan data tersebut ditunjukkan pada Gambar 6. 129
Pada pengukuran tangki, periode (t) yang terlalu 127
lama akan mengakibatkan jumlah data terekam (n) 125
makin banyak, sebaliknya periode yang terlalu 1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 61
sebentar akan mengakibatkan data terekam makin
sedikit. Pada periode yang terlalu lama akan Gambar 9. Hasil pengolahan data 60 detik selanjutnya
mengakibatkan perubahan grafik volume pada Data yang dihasilkan pada pengolahan simple
dashboard tidak terlihat dan periode yang terlalu moving average berdasar 60 data terakhir tersebut
singkat akan mengakibatkan data volume terlalu acak. memiliki rentang perbedaan sebesar 3 mm yaitu antara
Penulis melakukan pengujian terhadap dua periode 130.45 cm dan 130.15. Data yang dihasilkan pada
waktu yaitu 10 detik dan 60 detik. Data mentah pengolahan ini memiliki rentang perbedaan data yang
ketinggian permukaan yang akan digunakan sebagai lebih kecil daripada pengolahan yang sebelumnya.
acuan ditunjukkan pada Gambar 7 berikut. Berdasarkan pengujian tersebut menunjukkan Simple
136 Moving Average dengan 60 data terakhir memiliki
134 kestabilan rentang data yang lebih baik daripada
132 dengan menggunakan 10 data terakhir.
130
128 Efisiensi Waktu dan Media Penyimpanan
126
Tabel 1. Lama proses pengajuan dan persetujuan pasokan
124
1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 BBM secara manual
Waktu Rata -
No Proses Kerja
Gambar 7. Data mentah selama 60 detik Rata (Menit)
Data mentah tersebut kemudian digunakan sebagai Pembuatan Berkas Pengajuan Bahan Bakar
acuan untuk mengolah data selanjutnya menggunakan Pengisian Data 5
simple moving average. Hasil dari pengolahan data Pencetakan Berkas 2
selama 10 detik selanjutnya ditampilkan pada Persetujuan Berkas oleh Pihak
1
Gambar 8 berikut. Berwenang 15
Pemindaian Berkas 2
Unggah dan Pengiriman
Berkas 5
Pembuatan Berkas Persetujuan Bahan Bakar
Download dan Pencetakan
Berkas 5
Koreksi Data 5
Pencetakan Berkas 2
2
Persetujuan Berkas oleh Pihak
Gambar 8. Hasil pengolahan data 10 detik selanjutnya Berwenang 10
Pemindaian Berkas 2
Data yang dihasilkan pada pengolahan Simple
Unggah dan Pengiriman
Moving Average berdasar 10 data terakhir tersebut
Berkas 5
memiliki rentang perbedaan sebesar 18.88 mm yaitu
Total Waktu 58
antara 131.47 cm dan 129.33. Selanjutnya dilakukan

37
Jurnal Wave Volume 12 Nomor 1, Juli 2018: Hal: 31-42

Implementasi sistem dapat memberikan dampak mengurangi beban pada server email perusahaan dan
dengan efisiensi waktu yang dibutuhkan dalam proses mengurangi penggunaan media penyimpanan pada
kerja pada Divisi Fuel Management. Hal ini komputer pengguna. Tabel 4 menunjukkan rata–rata
dikarenakan proses pengerjaan sebuah pengajuan ukuran berkas yang dihasilkan apabila menggunakan
BBM hingga persetujuan berupa urutan proses sistem informasi sebagai berikut:
sekuensial yang tidak dapat dilakukan secara paralel.
Tabel 3. Total rata–rata ukuran berkas tanpa sistem
Kedua proses tersebut menggunakan berkas fisik
Rata – Rata –
berupa kertas yang kemudian dipindai, diunggah, dan
Rata Rata
kemudian dikirim melalui email perusahaan. Berkas
Ukuran Ukuran
fisik tersebut juga harus mendapatkan persetujuan dari
No Proses Kerja pada pada
pihak berwenang. Rata–rata waktu yang dibutuhkan
Komputer Server
dalam sekali proses ditunjukkan pada Tabel 1.
Pengguna Email
Waktu rata–rata pembuatan pada sistem informasi
(MB) (MB)
dihitung dengan melakukan proses pengajuan dan
Pembuatan Berkas Pengajuan Bahan Bakar
persetujuan melalui halaman web. Beberapa proses
Berkas format 0.2 0
mengalami penurunan waktu pengerjaan dan ada
urutan proses yang dihilangkan. Hasil dari Pindaian 2 2
penghitungan waktu rata–rata menggunakan sistem Berkas Unduhan 2 0
yaitu sebagai berikut: Pembuatan Berkas Persetujuan Bahan Bakar
Berkas Unduhan 2 0
Tabel 2. Lama proses pengajuan dan persetujuan pasokan 2
Berkas format 0.2 0
BBM dengan dukungan IoT
Pindaian 2 2
Waktu Rata
Total Penggunaan Media
No Proses Kerja – Rata 8.4 4
Penyimpanan
(Menit)
Pembuatan Berkas Pengajuan Bahan Bakar Tabel 4. Ukuran berkas dengan sistem informasi
Pengisian Data 5 Rata - Rata
Rata - Rata
1 Persetujuan Berkas oleh Pihak Proses Ukuran pada
No Ukuran pada
Berwenang 5 Kerja Komputer
Hosting (KB)
Pengiriman Berkas 1 Pengguna (KB)

Pembuatan Berkas Persetujuan Bahan Bakar Pembuatan Berkas Pengajuan Bahan Bakar

Koreksi Data 5 Data Inputan 0 1


1
2 Berkas
Persetujuan Berkas oleh Pihak 1000 0
Unduhan
Berwenang 5
Pembuatan Berkas Persetujuan Bahan Bakar
Pengiriman Berkas 1
Data Inputan 0 1
Total Waktu 22 2
Berkas
Selain itu ukuran data yang disimpan pada media 1000 0
Unduhan
penyimpanan juga berkurang. Pada proses manual Total Penggunaan
berkas yang dihasilkan pada proses pengajuan dan Media 2000 2
persetujuan disimpan dalam bentuk format. PDF pada Penyimpanan
server email dan komputer pengguna. Total rata–rata
ukuran berkas yang dihasilkan dapat dilihat pada Evaluasi Sistem
Tabel 3. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan cara
Dengan menggunakan sistem informasi data pengawasan yang terbaik berdasarkan lokasi
disimpan pada server berupa data teks. Hal ini pengawasan. Terdapat tiga komponen utama penilaian
membuat ukuran yang dihasilkan pada setiap proses yaitu akurasi, keandalan dan kemudahan implementasi.
kerja berkurang. Format .PDF tetap disediakan sebagai Penilaian tiap perangkat diberikan oleh penulis
opsi unduh untuk penyimpanan arsip divisi. berdasar kelebihan dan kekurangan tiap perangkat
Pengurangan ukuran data berkas ini mampu apabila diimplementasikan di lapangan. Kelebihan dan

38
Studi Pemanfaatan Internet Of Things dan Data Mining untuk Pengawasan Bahan Bakar Minyak
(Anza Ansori)
kekurangan tiap perangkat didapatkan dengan cara menggunakan asumsi lokasi pengawasan Tanjung
melakukan interview pada lima pihak berwenang yang Priok. Lokasi pengawasan yang berbeda memiliki
terkait pada proses pengawasan bahan bakar yaitu biaya fee personel yang berbeda pula dikarenakan
Manajer Monitoring, Manajer Perencanaan, VP Divisi terdapat biaya akomodasi dan transportasi.
Fuel Management, serta nakhoda dan Kepala Kamar
Tabel 6. Nilai investasi yang dibutuhkan pada kapal dengan
Mesin pada salah satu kapal, Nilai yang didapatkan
BTS
akan dikalikan dengan bobot masing – masing poin
Jum- Biaya
yang akan menghasilkan nilai total. Semakin tinggi Proses
No lah (Juta Total Keterangan
nilai total maka semakin baik perangkat tersebut. Kerja
(Unit) Rupiah)
Khusus untuk perangkat komputer dan perangkat
1 Perancangan
komunikasi penilaian akurasi dianggap setara. Tabel 5
Desain
berikut menunjukkan hasil perhitungan nilai tiap cara
Sistem
pengawasan:
Hardware -
Tabel 5. Perhitungan nilai tiap cara pengawasan Software -
Penilaian 2 Pembuatan
Kemu Pembangu-
Ke
Proses dahan nan Sistem
Piranti Aku an Nilai
Kerja Imple Hardware
rasi dal Total
menta- Sensor Sumber
an
si Apung 4 3,5 14 eBay
Bobot 30 50 20 Sumber
Personel Modul WiFi 1 0,6 0,6 eBay
Pengawas Sumber
Penga- 6 7 8 69%
an Manual Enter
was
Laptop 1 7 7 Komputer
Perangkat Komputer
Software
Desktop 8 7 77%
Sumber
Laptop 6 7 63% Sistem INKINDO
Sensor Informasi 1 36,45 36,45 2018
Sumber
Ultraso-
Berbasis 8 4 6 56% Hosting 1 1,5 1,5 Indosat M2
nik
Teknologi 3 Implementasi
Sensor
Informasi 7 7 5 66% Instalasi
Apung
Uang
Perangkat Komunikasi
Personel 2 0,2 0,4 transportasi
WiFi
9 2 69% Sosialisasi
BTS
Uang
Modem
6 7 63% Personel 2 0,2 0,4 transportasi
USB
0,6 0,6 Trainer fee
Berdasar perhitungan tersebut, maka perangkat Maintenance
keras yang dipilih yaitu laptop pada perangkat Uang
komputer dan sensor apung pada perangkat sensor. Personel 1 0,2 0,2 transportasi
Dasar perhitungan investasi untuk kapal tanpa BTS Jumlah Biaya 61,75
tetap mengikuti perhitungan investasi untuk kapal
Perhitungan biaya satu kali pengawasan BBM
dengan BTS dengan menambahkan modem USB pada
secara manual pada lingkup Jakarta ditunjukkan pada
komponennya. Dengan perangkat tersebut maka nilai
Tabel 7.
investasi yang dibutuhkan dapat dilihat pada Tabel 6.
Investasi yang dikeluarkan perusahaan bertujuan
Biaya pengawasan BBM dalam sekali kunjungan
untuk mendapatkan manfaat yaitu melakukan
secara manual pada penelitian ini dihitung dengan

39
Jurnal Wave Volume 12 Nomor 1, Juli 2018: Hal: 31-42

penghematan biaya pengawasan BBM. Penghematan meningkatkan keamanan, mengefisienkan, dan


ini berasal dari berkurangnya biasa pengawasan BBM mengoptimalkan proses bisnis dan sumber daya yang
setiap kapal. Perhitungan investasi dan penghematan ada. Dengan adanya sistem, keabsahan berkas dan isi
yang dilakukan dengan sistem informasi yang berkas lebih baik daripada penggunaan kertas yang
ditunjukkan pada Tabel 8. masih digunakan saat ini. Rata – rata waktu yang
digunakan dalam satu rangkaian proses juga terbukti
Tabel 7. Biaya pengawasan BBM secara manual
lebih singkat daripada sistem yang sekarang karena
Biaya Total
Proses Jumlah proses bisnis yang lebih efisien. Penggunaan media
No (Juta (Juta Ketera-
Kerja (Unit) penyimpanan juga terbukti berkurang karena ukuran
Rupiah) Rupiah) ngan
data yang dihasilkan lebih kecil.
1 Pengawasan
Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem
Personel Uang
2 0,2 0,4 pengawasan dengan menggunakan teknologi internet
PELNI transport
of things mampu mengurangi biaya pengawasan bahan
Fee bakar sebesar 80% per tahun per kapal. Wujud
Personel
1 5,85 5,85 penga- impelementasi IoT dalam konteks ini berupa sensor
Sucofindo
was yang dipasang pada tangki, dengan investasi untuk
Jumlah Biaya 6,25 perangkat lunak serta perangkat keras sebesar
Tabel 8. Biaya dan investasi yang harus dikeluarkan Rp59.550.000,00 dan biaya operasi sebesar Rp
perusahaan pada tahun pertama 4.400.000 per tahun. Dengan nilai investasi tersebut
didapatkan payback period dalam 2.38 bulan dengan
Biaya (Juta Rupiah)
keuntungan sebesar 396% yang didapatkan dari
Semester Total
Semester II penghematan biaya operasi.
I Setahun
Tanpa
DAFTAR PUSTAKA
Sistem
BPH Migas. (2013). Peraturan Badan Pengatur Hilir
Personel 150 150 300 Minyak dan Gas Bumi Nomor 06 Tahun 2013
Total Biaya 300 tentang Penggunaan Sistem Teknologi Informasi
Dengan dalam Penyaluran Bahan Bakar Minyak.
Sistem Jakarta: Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas
Bumi.
Personel 3.2 1.2 4.4
Cluster of European Research Projects (CERP). (2009).
Total Biaya 4.4 Internet of Things and Its Strategic Research
Total Penghematan Agenda (SRA). Living in tomorrow’s Internet of
295.6
(Pemborosan) Things World, Aalborg, 19-20 Mei.
Investment Hand, D., Mannila, H. dan Smyth, P. (2001).
21.6 0 21.6
Principles of Data Mining. Cambridge: The MIT
Hardware
Press.
Software 37.95 0 37.95
Rakicevic, A., Koncarevic, R. dan Petrovic, B. (2014).
Total Biaya 59.55 Comparison of Moving Averages for Trading
Return of Trends: the Case of the Belgrade Stock
Investment 396% Exchange. New Business Models And
2.38 Sustainable Competitiveness, Zlatibor, 6-10 Juni.
Payback Bulan McLeod, R. (1995). Management Information
Systems, 6th Edition. New Jersey: Prentice Hall.
KESIMPULAN Statista. (2017). Number of Carnival Corporation &
Pembangunan sebuah sistem informasi manajemen plc passengers worldwide from 2007 to 2017 (in
pengawasan bahan bakar harus berdasarkan proses millions). Di akses pada 2 Desember 2017.
bisnis yang berlaku pada sebuah sistem karena sistem https://www.statista.com/statistics/266274/passe
informasi manajemen tersebut bertujuan untuk

40
Studi Pemanfaatan Internet Of Things dan Data Mining untuk Pengawasan Bahan Bakar Minyak
(Anza Ansori)
ngers-of-cruise-operator-carnival-corporation- Syamsir, H. (2004). Solusi Investasi di Bursa Saham
und-plc. Indonesia. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Stopford, M. (2009). Maritime Economics 3rd Edition. Vanderminden, P. (2016). IoT: the Good, the Bad and
London: Taylor & Francis e-Library. the Ugly. Industrial Internet Consortium, St.
Leon-Rot, Jerman, 21 September.

41
Jurnal Wave Volume 12 Nomor 1, Juli 2018: Hal: 31-42

Halaman kosong

42

Anda mungkin juga menyukai