Anda di halaman 1dari 6

PROSIDING

PERTEMUAN DAN PRESENTASI ILMIAH PENELITIAN DASAR


ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI NUKLIR
Pusat Sains dan Teknologi Akselerator
Yogyakarta, 24 Juli 2018

KALIBRASI ALAT UKUR TEKANAN UNTUK FASILITAS PENDINGIN


IEBE-PTBBN

Ahmad Paid, Eko Yuli Rustanto, Junaedi, Hendro Wahyono


Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir
E-mail: a_paid@batan.go.id

ABSTRAK
KALIBRASI ALAT UKUR TEKANAN UNTUK FASILITAS PENDINGIN IEBE-PTBBN. Telah dilakukan
kalibrasi alat ukur tekanan / pressure guage untuk fasilitas pendingin Instalasi Elemen Bakar Eksperimental
(IEBE), kalibrasi dilakukan setelah hasil evaluasi pemeriksaan rutin sesuai Laporan Analisis Keselamatan
IEBE (LAK-IEBE) dan untuk mengetahui akurasi pengukuran pada peralatan fasilitas pendingin. Dari
evaluasi perlu dilakukan kalibrasi terhadap 5 buah pressure gauge yang terpasang pada rentang ukur 0-7
kg/cm2 sesuai penggunaan di fasilitas pendingin. Metode kalibrasi yang digunakan mengacu pada BS EN
837-1 : 1998 menggunakan alat standar Dead Weight Tester (DWT). Tujuan untuk mengetahui ketertelusuran
pengukuran dan memastikan kinerja peralatan serta penyimpangan alat terhadap nilai standar. Hasil yang
didapatkan dari perhitungan untuk nilai nominal tekanan 7 kg/cm2 didapatkan pressure gauge (PG-2) yang
paling besar nilai koreksinya sebesar 0,42 kg/cm2 dengan nilai ketidakpastian 0,13 kg/cm2 pada tingkat
kepercayaan 95% dengan factor cakupan k = 2.
Kata Kunci : Kalibrasi, fasilitas pendingin

ABSTRACT
CALIBRATION TOOLS OF PRESSURE MEASURES FOR IEBE-PTBBN COOLING FACILITIES.
Calibration of pressure gauge for cooling facility of Experimental Fuel Element Installation (IEBE) has been
conducted, calibrated after the result of routine inspection evaluation according to Safety Analysis Report
(LAK-IEBE) and it was to know the measurement accuracy on cooling equipment facility. From the evaluation
need to be calibrated to 5 (Evaluated has to be calibrate 5) pieces of pressure gauge installed with range of
0-7 kg / cm2 according to use in the cooling facility. The calibration method used refers to BS EN 837-1: 1998
using the standard tool Dead Weight Tester (DWT). Objectives for knowing the measurement traceability and
ensuring equipment performance as well as deviation of tools against standard values. The result obtained
from the calculation for the nominal value of pressure 7 kg / cm2 obtained the pressure gauge (PG-2) the
greatest correction value of 0.42 kg / cm2 with the uncertainty value of 0.13 kg / cm2 at 95% confidence level
with the coverage factor k = 2.
Keywords : Calibration, cooling facilities

PENDAHULUAN membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan


oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau
S istem air pendingin / Chilled Water System
(CWS) pada fasilitas Instalasi Elemen Bakar
Eksperimental (IEBE) merupakan peralatan sarana
nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-
nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari
besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
dukung untuk menunjang kegiatan proses peralatan
Pelaksanaan kalibrasi pressure gauge sangat
pada Laboratorium Pilot Conversion Plant (PCP)
diperlukan untuk mengetahui kondisi dan menjamin
dan Fuel Fabrication Laboratory (FFL). Peralatan
kesesuaian pengukuran, adapun standar yang
sistem pendingin terdiri dari tanki tandon air, 2 unit
digunakan adalah Dead Weight Tester (DWT)
pompa normal, 2 unit pompa emergency, 1 unit heat
Model : SI- Barnet Deadweight Tester 9000 Series
exchanger dan dilengkapi peralatan ukur tekanan [2]
yang tertelusur melalui Sertifikat Kalibrasi dari
yaitu pressure gauge. Kegiatan kalibrasi dilakukan
Pusat Penelitian Metrologi - LIPI No. E-15-03-114
sesuai hasil evaluasi pemeriksaan rutin sesuai
Tanggal : 09 Juni 2015 [3]. Pressure gauge yang
Laporan Analisis Keselamatan (LAK – IEBE)[1] dan
dikalibrasi terdiri dari 5 buah yang terpasang pada
jadwal pelaksanaan kalibrasi ulang untuk
fasilitas CWS yaitu sistem normal 2 buah,
mengetahui akurasi pengukuran pada peralatan
emergency 2 buah dan 1 pressure
sistem pendingin. Kalibrasi menurut ISO/IEC
gauge pada instalasi. Tujuan kegiatan ini
17025:2005 dan Vocabulary of International
untuk mengetahui ketertelusuran pengukuran dan
Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang
memastikan kinerja peralatan sesuai dengan hasil

Ahmad Paid, dkk. ISSN 0216-3128 389


KALIBRASI ALAT UKUR TEKANAN UNTUK FASILITAS PENDINGIN IEBE-PTBBN

pengukuran dan penentuan penyimpangan nilai TEORI


standar dengan nilai yang ditunjukkan alat ukur
Dalam melakukan kalibrasi tekanan dimana
sehingga pengoperasian CWS dapat diketahui
penentuan gaya pada Dead Weight Tester (DWT)
secara aktual sesuai standar SI.
direalisasikan sebagai gaya berat dari satu set beban,
sedangkan luas direalisasikan sebagai luasan efektif
tempat gaya tersebut

Gambar 1. Skema peralatan kalibrasi DWT

Prinsip kerja dari alat ini adalah bekerja - Range LP : 0,0000806606 


menurut persamaan dasar tekanan[4,10,11], yaitu : 0,0000000039 m2
F m.g  : Rate of area change (a), 1/Mpa
p  (1) - Range LP : 1,5. 10-12  5,4. 10-12
A A Pa-1
dengan :  : Tekanan Nominal DWT ( MPa )
p = Tekanan (Pa),  : Koefisien thermal P/C ( PCU
F = Gaya (N) Thermal coefficient ) = 1,66. 10-05  0
A = Luasan (m2) T : Beda suhu DWT dengan suhu 20o C
h : Beda level tinggi DWT dengan
Tekanan yang bekerja pada dasar piston dimodelkan Pressure Gauge Surfance
dengan persamaan berikut : tension Correction (ct), N
- Range LP : downward force of :
a 0,00089  0 N
m.(1  ).g  me .g L  c
m L
ptrue    f .g L .h Analisa Ketidakpastian Pengukuran Gabungan
A0 .(1   .P).(1  a.T ) (2)
Ketidakpastian baku gabungan dari suatu
Keterangan : pengukuran diambil untuk mewakili taksiran
P : Nilai Tekanan Sebenarnya ( Pa ) simpangan baku dari hasil pengukuran yang
m : massa yang tergantung beban ( kg ) diperoleh dengan menggabungkan ketidakpastian
a :  udara ( 1,2 kg/m3  10 % ) baku dari setiap taksiran masukan dari model
m :  beban (8000 kg/m3  10 % ) pengukuran.
gL : Gravitasi Lokal (: 9,78137 m/s2 Ketidakpastian pengukuran terdiri dari
 9,78137 x 10-5 m/s2 ) beberapa komponen yang dapat diklasifikasikan
me : Mass value of floating elements menurut metode yang digunakan untuk menaksir
- Range LP : - 0,0007 nilai numeriknya[5, 6]:
Tipe A : yang dievaluasi dengan analisis
 0,00018 kg
statik dari serangkaian pengamatan
c : Buoyancy & fluid head Correction
Tipe B : yang dievaluasi dengan cara selain
- Range LP : Upward force of : 0,04388
analisis statik dari serangkaian pengamatan
 0 N Sedangkan koefisien sensitifitas untuk
Ao : Area at Zero pressure / Luasan P/C unit mekonversikan semua komponen ketidakpastian ke

390 ISSN 0216-3128 Ahmad Paid, dkk.


KALIBRASI ALAT UKUR TEKANAN UNTUK FASILITAS PENDINGIN IEBE-PTBBN

dalam satuan yang sama dengan satuan besaran


ukur. Hal ini merupakan kondisi yang harus
dipenuhi untuk menggabungkan ketidakpastian U E  k .U GAB (5)
baku yang mempunyai satuan berbeda. Evaluasi
Koefisien sensitifitas dapat dilakukan berdasarkan
turunan parsial dari fungsi yang mewakili model METODOLOGI
matematis pengukuran Alat
Untuk menentukan ketidakpastian
gabungan hasil pengukuran tekanan menggunakan Peralatan yang digunakan adalah Deadweight
persamaan[7] : Tester 9000 Series, mistar baja, thermohygrometer,
pipet oli, kunci pas dan toolset.

c12 .u12  c22 .u22  c32 .u32  c42 .u42  c52 .u52  c62 .u62  c72 .u72 (3) Bahan
uGAB 
 c82 .u82  c92 .u92  c102 .u102  c112 .u112  c122 .u122  c132 .u132 Bahan yang diperlukan adalah oli, majun.

Cara kerja
Ketidakpastian baku (u) dan Koefisien Sensitifitas
(c) dari : Pressure gauge dipasang pada naple/drat sampel
c1 u1 = massa beban DWT, periksa kebocoran oli pada setiap
c2 u2 = densitas udara sambungan/naple pastikan tidak ada udara yang
c3 u3 = densitas massa terjebak di dalam sistem hidrolik (media oli), jika
c4 u4 = densitas fluida ada udara yang terjebak maka keluarkan dengan
c5 u5 = gravitasi Lokal mengatur handle compression pump maju mundur
C6 u6 = mass value of floating elements sampai gelembung udara tidak terlihat lagi pada
C7 u7 = luasan P/C unit reservoar,selanjutnya ukur ketinggian pressure
C8 u8 = temperatur gauge yang sudah terpasang dengan mistar baja atau
C9 u9 = tinggi DWT - Pressure Gauge height gauge untuk menentukan perbedaan tinggi
c10 u10 = daya ulang Pembacaan antara beban dasar DWT dengan pressure gauge.
c11 u11 = standar DWT Lakukan pengukuran pada titik yang telah
c12 u12 = regresi ditentukan dengan memasang lemping DWT /
c13 u13 = resolusi pressure gauge massa beban yang sesuai titik yang diukur atau
mendekati titik ukur karena perbedaan satuan,
Derajat Kebebasan Efektif dengan cara memutar handel piston searah jarum
jam sampai beban terapung dan mengatur untuk
Perhitungan derajat kebebasan efektif terkait dengan menaikan/menurunkan tepi dari massa beban
komponen ketidakpastian adalah memperoleh pertama (P) diantara garis bawah (lower mark) dan
pemilihan nilai faktor pengali yang tepat untuk garis atas (upper mark) pada rod indikator.
distribusi t-student dan kehandalan penaksiran Dalam melakukan kalibrasi pressure gauge
ketidakpastian. Derajat kebebasan efektif tinggi berdasarkan SOP Kalibrasi Pressure Gauge dengan
mewakili jumlah pengukuran yang besar, sebaran Dead Weight Tester (DWT) yang mengacu pada BS
yang sempit dan keyakinan tinggi terhadap nilai EN 837-1 : 1998[8], menggunakan DWT Standard -
tersebut, sebaliknya derajat kebebasan efektif SI Bernet DWT 9000 Series yang tertelusur ke SI
rendah terkait dengan sebaran lebar atau keyakinan melalui sertifikat kalibrasi dari Pusat Penelitian
yang lebih rendah terhadap nilai tersebut, untuk Metrologi - LIPI No. E-15-03-114, Tanggal : 09 Juni
menentukan derajat kebebasan efektif menggunakan 2015, yaitu dengan cara membandingkan antara
persamaan[7] (4) : massa beban standar dengan pressure guage yang
terpasang pada DWT. Adapun pressure gauge
4
U GAB dengan rentang ukur sama yaitu 0-10 kg/cm2
Veff  (4)
4 4 4 4 4 4 4
u u u u u u u7 u84 u94 u104 u114 u124 u134 resolusi 0,2 kg/cm2 sedangkan dikalibrasi pada
1
           
2 3 4 5 6
rentang ukur 0-7 kg/cm2 yaitu:
v1 v2 v3 v4 v5 v6 v7 v8 v9 v10 v11 v12 v13
1. Pressure gauge (PG-1) : Merk WIKA EN 837-1
Veff = Derajat kebebasan efektif 2. Pressure gauge (PG-2) : Merk WIKA EN 837-1
Vn = Derajat kebebasan masing-masing 3. Pressure gauge (PG-3) : Merk JAKO KL 1.6
4. Pressure gauge (PG-4) : Merk JAKO KL 1.6
Nilai Ketidakpastian Bentangan / expanded 5. Pressure gauge (PG-5) : YAMAMOTO KEIKI
uncertainty SEIZO
Dengan menggunakan persamaan (1) dan
Ukuran ketidakpastian bentangan diperoleh massa beban standar seperti pada Tabel 1. dapat
dari hasil perhitungan ketidakpastian dengan faktor dihitung tekanan terukur pada pressure gauge.
cakupan yang dinyatakan dengan k, untuk
perhitunganya menggunakan persamaan (5)

Ahmad Paid, dkk. ISSN 0216-3128 391


KALIBRASI ALAT UKUR TEKANAN UNTUK FASILITAS PENDINGIN IEBE-PTBBN

Tabel 1. Massaa beban standar[3]

Indentitas Weight Berat, Ketdkpastian,


(g) (g)
P1 = 10 psi (A) 571,5370 0,001
P2 = 200 psi (B) 567,5970 0,001
100/2000 psi (1) 5672,5830 0,009
100/2000 psi (2) 5672,3320 0,009
100/2000 psi (3) 5672,5220 0,009
100/2000 psi (4) 5672,6150 0,009
100/2000 psi (5) 5672,5790 0,009
100/2000 psi (6) 5672,6080 0,009
100/2000 psi (7) 5672,5450 0,009
50/1000 psi (8) 2836,2590 0,007
10/200 psi (9) 567,2570 0,001
10/200 psi (10) 567,2610 0,001
10/200 psi (11) 567,2620 0,001
10/200 psi (12) 567,2580 0,001
5/100 psi (13) 283,6210 0,001
1/20 psi (14) 56,7280 0,001
1/20 psi (15) 56,7290 0,001
1/20 psi (16) 56,7290 0,001
1/20 psi (17) 56,7270 0,001

Selanjutnya dilakukan pengolahan data ketidakpastian hasil pengukuran dengan


untuk melakukan perhitungan ketidakpastian menggunakan persamaan (3) dan Penentuan Derajat
pengukuran hasil kalibrasi menggunakan persamaan Kebebasan Efektif (Veff) dengan menggunakan
(3). Perhitungan ketidakpastian pengukuran persamaan (4) didapatkan harga Veff (PG-1) = 52,6;
mengacu pada ISO TAG 4 – 1993, ”Guide to the Veff (PG-2) = 40,2; Veff (PG-3) = 53,1; Veff (PG-4)
expression of uncertainty in measurement”. Dalam = 53,1; Veff (PG-5) = 54,1; selanjutnya dengan
perhitungan satuan mengacu pada satuan SI, karena menggunakan t-student didapatkan nilai k=2,01
standar DWT menggunakan PSI dan pressure dalam hal ini dibulatkan menjadi nilai k=2 dengan
gauge menggunakan satuan kg/cm2 sehingga satuan tingkat kepercayaan 95 %, selanjutnya untuk
dikonversi terlebih dahulu, hasil perhitungan menentukan ketidakpastian terentang menggunakan
ketidakpastian dapat dilihat pada lampiran-1. persamaan (5) dari hasil pengukuran dan
Sedangkan untuk menentukan kepercayaan perhitungan untuk masing-masing pressure gauge
95 % dengan menggunakan Persamaan (4) sehingga dapat dilihat pada Tabel 3.
nilai k untuk kepercayaan 95 % dapat ditentukan Dengan melihat Tabel 3. dari hasil
sesuai Tabel Student perhitungan tekanan yang terbaca pada masing-
masing pressure gauge untuk nilai nominal tekanan
HASIL DAN PEMBAHASAN 7 kg/cm2, pressure gauge (PG-2) yang paling besar
nilai koreksinya sebesar 0,42 kg/cm2 dengan nilai
Dari hasil pengukuran dan perhitungan yang ketidakpastian 0,13 kg/cm2, dengan hasil estimasi
dilakukan terhadap Pressure Gauge dengan ketidakpastian pengukuran adalah untuk
menggunakan Persamaan (2) seperti ditunjukkan menentukan true value yang diharapkan terlokalisir
pada Tabel 2 Dari data Tabel 2. dengan dalam rentang yang diberikan pada hasil
menggunakan persamaan regresi untuk masing- pengukuran yang dapat dihubungkan dengan
masing persamaan yang didapatkan dari hasil ketidakpastian ke nilai suatu acuan yang berupa
pengukuran dan perhitungan sehingga dapat
standar nasional atau standar internasional melalui
ditentukan Nilai Koreksi untuk masing-masing rantai perbandingan yang tidak terputus, sehingga
pressure gauge terhadap standar dan nilai hasil kalibrasi dapat dipertanggung jawabkan.

392 ISSN 0216-3128 Ahmad Paid, dkk.


KALIBRASI ALAT UKUR TEKANAN UNTUK FASILITAS PENDINGIN IEBE-PTBBN

Tabel 2. : Hasil pengukuran kalibrasi untuk masing-masing pressure gauge


Data Tekanan
Ukur Identitas beban DWT / PG-1 PG-2 PG-3 PG-4 PG-5
Standard
PSI (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2)
0 - 0,00 0,0 0,0 0,0 0,0 0.0
20 P+9 1,42 1,4 1,2 1,4 1,4 1.4
30 P+9+10 2,12 2,1 1,8 2,1 2,1 2.2
40 P+9+10+11 2,82 2,8 2,5 2,8 2,8 2.9
50 P+9+10+11+12 3,52 3,5 3,2 3,5 3,5 3.6
70 P+9+8 4,92 4,9 4,6 4,9 4,9 5.0
100 P+9+8+10+11+12 7,03 6,9 6,7 7,1 7,1 7.1
70 P+9+8 4,92 4,9 4,6 4,9 4,9 5.0
50 P+9+10+11+12 3,52 3,5 3,2 3,5 3,5 3.6
40 P+9+10+11 2,82 2,8 2,5 2,8 2,8 2.9
30 P+9+10 2,12 2,1 1,8 2,1 2,1 2.2
20 P+9 1,42 1,4 1,2 1,4 1,4 1.4
0 - 0,00 0,0 0,0 0,0 0,0 0.0
Persamaan yang didapat y= 0,985x +0,013 y=0,963x - y=1,009x - y=1,009x - y=1,011x +0,013
0,146 0,034 0,033

Tabel 3. Nilai Koreksi masing-masing pressure gauge setelah dikalibrasi terhadap standar DWT dan Nilai
ketidakpastian hasil pengukuran
Angka Nilai Koreksi masing-masing pressure gauge terhadap standard (PStd) dan
Nominal Ketidakpastian hasil pengukuran (U)
Pada PG-1 PG-2 PG-3 PG-4 PG-5
Pressure (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2)
Gauge
kg/cm2 ( PStd ) (U) (PStd ) (U) (PStd ) (U ) (PStd ) (U ) (PStd ) (U )
0,0 0,00 0,12 0,00 0,13 0,00 0,12 0,00 0,12 0,00 0,12
1,0 1,00 0,12 1,19 0,13 1,02 0,12 1,02 0,12 0,98 0,12
2,0 2,02 0,12 2,23 0,13 2,02 0,12 2,01 0,12 1,97 0,12
3,0 3,03 0,12 3,27 0,13 3,01 0,12 3,01 0,12 2,95 0,12
4,0 4,05 0,12 4,31 0,13 4,00 0,12 4,00 0,12 3,94 0,12
5,0 5,06 0,12 5,34 0,13 4,99 0,12 4,99 0,12 4,93 0,12
6,0 6,08 0,12 6,38 0,13 5,98 0,12 5,98 0,12 5,92 0,12
7,0 7,09 0,12 7,42 0,13 6,97 0,12 6,97 0,12 6,91 0,12
6,0 6,08 0,12 6,38 0,13 5,98 0,12 5,98 0,12 5,92 0,12
5,0 5,06 0,12 5,34 0,13 4,99 0,12 4,99 0,12 4,93 0,12
4,0 4,05 0,12 4,31 0,13 4,00 0,12 4,00 0,12 3,94 0,12
3,0 3,03 0,12 3,27 0,13 3,01 0,12 3,01 0,12 2,95 0,12
2,0 2,02 0,12 2,23 0,13 2,02 0,12 2,01 0,12 1,97 0,12
1,0 1,00 0,12 1,19 0,13 1,02 0,12 1,02 0,12 0,98 0,12
0,0 0,00 0,12 0,00 0,13 0,00 0,12 0,00 0,12 0,00 0,12

Ahmad Paid, dkk. ISSN 0216-3128 393


KALIBRASI ALAT UKUR TEKANAN UNTUK FASILITAS PENDINGIN IEBE-PTBBN

KESIMPULAN 6. “Pedoman Evaluasi dan Pelaporan


Ketidakpastian Pengukuran”, Komite
Dari hasil kalibrasi alat ukur tekanan / pressure
Akreditasi Nasional (KAN), Jakarta, Juni
gauge untuk fasilitas pendingin / Chilled Water
2003.
System (CWS) pada Instalasi Elemen Bakar
Eksperimental (IEBE) yang terdiri dari 5 Pressure 7. Ahmad Paid, Sugeng Rianto, Junaedi, Hendro
Gauge (PG-1, PG-2, PG-3, PG-4, PG-5) yang Wahyono, “Pengolahan Data Dan Estimasi
dikalibrasi pada rentang ukur 0-7 kg/cm2 pada Ketidakpastian Hasil Pengukuran Tekanan
Tekanan nominal 7 kg/cm2 didapatkan Dengan Dead Weight Tester, Prosiding
pressure gauge (PG-2) yang paling besar nilai Seminar Pengelolaan Perangkat Nuklir Tahun
koreksinya sebesar 0,42 kg/cm2 dan nilai 2012, ISSN 1978-9858, 24 Oktober 2012.
ketidakpastian 0,13 kg/cm2 pada tingkat
8. BRITISH STANDARD EN 837-1 : 1998 Part
kepercayaan 95% dengan faktor cakupan k = 2.
1. Bourdon tube pressure gauge – Dimension,
metrology, requirements and testing
UCAPAN TERIMA KASIH
9. ISO TAG 4 – 1993, ”Guide to the expression
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bpk.
of uncertainty in measurement”, 1993.
Kusyanto,S.ST dan Bpk. Nasorudin, ST yang telah
memberi kesempatan untuk pembuatan makalah ini 10. “Guide to the Measurement of Pressure and
Vacuum”, The Institute of Measurement &
DAFTAR PUSTAKA Control, 87 Gower Street, London, ISBN 0
904457 29 X, 1998.
1. Laporan Analisis Keselamatan (LAK) Instalasi
Elemen Bakar Eksperimental (IEBE), PTBN – 11. WIKA Handbook, “Pressure &Temperature
BATAN – Tahun 2012. Measurement” U.S. Edition, WIKA Instrument
Corporation.
2. Operating Manual, 9000 SERIES DEAD
WEIGHT TESTER, Pressure Instrument
Release S421-203-35 Revision B 02/14/05, TANYA JAWAB
Ruska Instrument corpoation, 2005.
Totok Dermawan
3. Sertifikat Kalibrasi dari Pusat Penelitian Apakah maksudnya tertelusur dalam pengukuran?
Metrologi - LIPI No. E-15-03-114, 2015.
Jawab
4. DONNY PURNOMO JE, “Identifikasi Dalam pengukuran harus terdapat nilai
Sumber Ketidakpastian Dalam Pengoperasian ketidakpastian dan mampu tertelusur,dimana untuk
Standar Primer Tekanan” (Identification Of mampu tertelusur dengan menggunakan standar
Uncertainty Sourcees In The Operation of yang telah terakreditasi melalui sertifikasi nasional
Primary Pressure Standard), Komite (KAN) atau standar internasional.
Akreditasi Nasional (KAN), Badan
Kalibrasi dengan menggunakan DWT adalah
Standardisasi Nasional – Jakarta, Juni 2003.
dengan cara membandingkan beban massa/ massa
5. European Accreditation, EA-4/02 M: 2013, yang sudah tersertifikasi ukurannya dan
“Evaluation of the Uncertainty of dibandingkan dengan pressure gauge yang dipasang
Measurement In Calibration” pada DWT Unit.

394 ISSN 0216-3128 Ahmad Paid, dkk.

Anda mungkin juga menyukai