Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pajak merupakan kontribusi wajib kepada warga Negara yang

terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa

berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan

secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pembayaran pajak merupakan

perwujudan kewajiban dari kenegaraan dan peran serta wajib pajak

yang secara langsung bersama-sama melaksanakan kewajiban

perpajakan untuk pembiayaan Negara dan pembangunan nasional.

Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan, membayar pajak selain

merupakan bentuk partisipasi dari setiap warga juga merupakan

bentuk peran sertanya terhadap pembiayaan Negara dan

pembangunan nasional.

Berdasarkan jenis pajak yang berlaku di Indonesia, pajak

dibedakan menjadi Pajak Pusat dan Pajak Daerah. Pajak Pusat

adalah pajak yang dikelola oleh pemerintah pusat yang dalam hal ini

sebagian dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak. Sedangkan Pajak

Daerah adalah pajak-pajak yang dikelola oleh pemerintah daerah

baik tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten atau kota untuk

pembiayaan pengeluaran di daerah. Salah satu pajak yang dikelola

1
2

pemerintah pusat adalah pajak penghasilan. Penghasilan tersebut

dapat berupa keuntungan usaha, gaji, honorarium, hadiah, dan lain

sebagainya. Yang salah satu diantaranya adalah Pajak Penghasilan

Pasal 4 ayat (2).

Pajak Panghasilan sendiri merupakan salah satu sumber

penerimaan negara yang berasal dari pendapatan masyarakat dan

pemungutannya telah diatur dalam Undang-undang Perpajakan

sehingga dapat memberi kepastian hukum sosial dengan kehidupan

dalam suatu negara. Salah satu pajak penghasilan adalah Pajak

Penghasilan Pasal 4 ayat (2) yang merupakan Objek Pajak

Penghasilan Final. Objek Pajak Penghasilan Final sendiri terdiri dari

beberapa penghasilan yaitu penghasilan berupa bunga deposito dan

tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat utang negara, bunga

simpanan anggota koperasi, penghasilan berupa hadiah undian,

penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya di bursa efek,

penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan,

penghasilan dari usaha jasa konstruksi, penghasilan dari usaha real

estate, penghasilan dari persewaan atas tanah dan/atau bangunan

serta penghasilan tertentu lainnya.

Sedangkan Wajib Pajak merupakan orang pribadi atau badan,

meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang

mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan. Wajib Pajak diberikan

tanggung jawab untuk menghitung jumlah pajak terutangnya,


3

membayar atau menyetor sendiri pajak terutangnya dan melaporkan

pajak terutangnya, dan hal itu merupakan kewajiban yang harus

dipenuhi oleh wajib pajak. Adapun faktor lain yang berpengaruh dalam

fenomena penelitian yang dilakukan penulis untuk fokus dalam

permasalahan pelaksanaan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan

PPh Final Pasal 4 Ayat (2) Masa Januari sampai dengan Agustus

2014 Pada PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Jakarta, serta

adanya pembetulan SPT yang terjadi pada SPT Masa Juli tahun 2014,

adapun pembetulan ini disebabkan karena adanya bukti potong yang

belum dimasukan kedalam SPT Masa Normal saat Pelaporan

dilakukan sehingga menyebabkan terjadinya SPT Masa Pembetulan

(1) satu. Maka pengetahuan perpajakan yang memadai merupakan

salah satu syarat yang harus dimiliki oleh wajib pajak agar dapat

memenuhi kewajiban perpajakan tersebut secara menyeluruh,

mengetahuinya secara baik dan benar, juga mendapat informasi yang

cukup tentang hak dan kewajiban dalam hal perpajakan.

Berdasarkan hal-hal diatas dengan melakukan penelitian

sederhana, maka penulis tertarik untuk meneliti masalah Pajak

Penghasilan Pasal 4 ayat (2), dan mengangkat judul sebagai berikut:

“Analisis Pelaksanaan Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan

PPh Final Pasal 4 ayat (2) Masa Januari Sampai dengan Agustus

2014 pada PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Jakarta”.


4

B. Identifikasi Masalah

Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan Undang-

undang serta aturan dalam proses pelaksanaannya. Pajak secara

yuridis didasarkan pada Undang-undang 1945 sehingga dapat

memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan baik bagi

negara maupun warganya. Apabila wajib pajak badan atau pribadi

tidak mematuhi ketentuan dalam perpajakan, maka wajib pajak akan

dikenai sanksi sesuai dengan Undang-undang yang berlaku.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, masalah

untuk penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Kurangnya pemahaman dari PT Kawasan Berikat Nusantara

(Persero) dalam mengimplementasikan maksud dari Undang-

undang Pajak Penghasilan

2. Ketidakpahaman PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero)

terhadap jenis-jenis penghasilan yang terjabar dalam Undang-

undang Pajak Penghasilan

3. Ketidaksesuaian dalam pemungutan Pajak Penghasilan Final

Pasal 4 ayat (2)

4. Ketidaksesuaian dalam penyetoran Pajak Penghasilan Final Pasal

4 ayat (2)

5. Ketidaksesuaian dalam pelaporan Pajak Penghasilan Final Pasal 4

ayat (2)

6. Kurangnya pemahaman Wajib Pajak dalam pengisian Surat

Pemberitahuan Masa (SPT Masa)


5

7. Pelaksanaan Penyetoran dan Pelaporan setelah dilakukannya

pembetulan

C. Fokus Penelitian

Agar pembahasan ini tidak menyimpang dan meluas dari materi

pokoknya, maka pembahasan hanya akan dibatasi dengan mengkaji

pelaksanaan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan PPh final pasal

4 ayat (2) atas Persewaan Tanah dan/atau Bangunan dan PPh final

pasal 4 ayat (2) atas Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi di PT

Kawasan Berikat Nusantara (Persero) masa Januari sampai dengan

Agustus 2014.

D. Pertanyaan Penelitian

Dengan melihat latar belakang dari identifikasi permasalahan

diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan skripsi ini adalah:

Apakah pelaksanaan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan PPh

final pasal 4 ayat (2) pada PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero)

sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan

yang berlaku?

E. Tujuan Penelitian

Dengan melakukan penelitian ini, penulis berusaha mendapatkan

informasi dengan tujuan:


6

Untuk mengetahui apakah pelaksanaan pemotongan, penyetoran,

dan pelaporan PPh final pasal 4 ayat (2) pada PT Kawasan Berikat

Nusantara (Persero) sudah sesuai dengan peraturan perundang-

undangan perpajakan yang berlaku.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini terbagi atas 3 (tiga) yaitu

sebagai berikut:

1. Dari Segi Akademik

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai penambah wawasan dan

pengetahuan terkait dengan berlakunya Undang-undang Pajak

Penghasilan yang memberikan informasi mengenai pelaksanaan

pemotongan, penyetoran, dan pelaporan PPh final pasal 4 ayat

(2). Disamping itu penelitian ini juga sebagai salah satu syarat

dalam rangka menempuh kelulusan pada Program Strata Satu

(S1) bidang studi Ilmu Administrasi Publik Konsentrasi Perpajakan.

2. Dari Segi Kebijakan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa

sumbangan pemikiran baik kepada para Pegawai Negeri Sipil,

karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun karyawan

swasta khususnya di bidang perpajakan. Serta menambah

wawasan dan bahan literatur keilmuan administrasi perpajakan.


7

3. Dari Segi Praktik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

masukan terhadap pelaksanaan pemotongan, penyetoran, dan

pelaporan PPh final pasal 4 ayat (2) yang dilakukan oleh PT

Kawasan Berikat Nusantara (Persero).

Anda mungkin juga menyukai