Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era perkembangan jaman sekarang, elektronika telah digunakan secara


luas dalam banyak bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan modern. Pada era globalisasi ini, kemajuan teknologi
dan komunikasi berkembang dengan pesat. Para peneliti berlomba-lomba dalam
menciptakan sebuah teknologi canggih. Antara lain teknologi – teknologi canggih
itu dapat mempermudah kehidupan manusia. Seperti halnya “Alarm Universal”.
Alat ini dibuat dengan prinsip kerja dari IC CMOS 4093.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat :


1. Mengetahui karakter, fungsi, dan cara kerja setiap komponen dalam
rangkaian “Alarm Universal”.
2. Membaca dan mengerti gambar skema rangkaian.
3. Mengatur tata letak setiap komponen sehingga tertata dengan rapi.
4. Membuat alur ( pengawatan antar komponen ) pada PCB dengan benar.
5. Mengetahui cara kerja rangkaian “Alarm Universal”.
6. Mengetahui titik kesalahan rangkaian bila alat tidak bekerja normal dan
menemukan solusinya.
7. Menganalisa data setiap komponen saat sistem bekerja.
8. Menyimpulkan data dari analisa cara kerja rangkaian dan data hasil analisa
komponen saat bekerja.

1.3 Manfaat

“Alarm Universal”, dapat digunakan sebagai alat keamanan. Yaitu guna


untuk mendeteksi adanya pencuri di rumah maupun kantor dan tempat umum
lainnya.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 IC CMOS 4093

IC CMOS 4093 terdiri dari 4 buah penyulut schmitt. Prinsip dari IC


CMOS 4093 adalah mempunyai 4 gerbang NAND 2 masukkan. Gerbang NAND
yang merupakan kombinasi dari gerbang AND dan NOT. Gerbang NAND akan
memberikan keadaan logik “0” pada outputnya jika dan hanya keadaan semua
inputnya berlogika “1”.

2.2 Detektor

NO S (SWITCH) Vs Keterangan

1. Tutup 0 Normal

2. Buka Vcc (1) Aktif

2.3 Gerbang NAND NOT


Gambar 2.1 Simbol Gerbang NAND

Gambar 2.2 Tabel Kebenaran Gerbang NAND

Gambar 2.3 Simbol Gerbang NOT

Gambar 2.4 Tabel Kebenaran Gerbang NOT

2.4 RESET

Reset Vc
Di tekan 0
Di lepas 1
Gambar 2.5 Tabel reset
2.5 Latching NAND GATE

Suatu RS Flip-Flop mempunyai dua kedudukan stabil. Dalam keadaan


tidak bekerja informasi input pada RS Flip-Flop tipe in adalah R = 0, S = 0. Flip-
flop bereaksi dengan cepat apabila informasi pada salah satu inputnya berubah.
Suatu pulsa set (S = 1) membuat Flip-Flop dalam keadaan Set yaitu Q = 1,
sedangkan pulsa Reset (R = 1) membuat Flip-Flop Reset misalnya Q' = 1.
Penggabungan input tidak boleh dilakukan karena akan menghasilkan kedudukan
yang tidak tentu. Gerbang yang dipakai adalah Gerbang NAND. Flip-flop RS atau
SR (Set-Reset) merupakan dasar dari flip-flop jenis lain. Flip-flop ini mempunyai
2 masukan : satu disebut S (SET) yang dipakai untuk menyetel (membuat
keluaran flip-flop berkeadaan 1) dan yang lain disebut R (RESET) yang dipakai
untuk me-reset (membuat keluaran berkeadaan 0).

Gambar 2.5 Simbol Latching NAND GATE

S R Q Q’ Keterangan
0 0 1 1 Ilegal
0 1 1 0 Set
1 0 0 1 Reset
1 1 Qn−1 Qn−1 ' Memori

Gambar 2.6 Table Kebenaran Latching NAND GATE

Maka Transistor akan aktif ketika :

Q TR Lampu

0 OFF MATI

1 ON NYALA

BAB III
CARA KERJA

3.1 Gambar Rangkaian

Gambar 3.1 Rangkaian Alarm Universal


3.2 Daftar Komponen
NAMA KOMPONEN JUMLAH
RESISTOR 10K Ω 1 BUAH
RESISTOK 3K3 Ω 1 BUAH
RESISTOR 4K7 Ω 1 BUAH
IC CMOS 4093 1 BUAH
TRANSISTOR BC108 1 BUAH
KAPASITOR 1µF 50V 1 BUAH

3.3 Daftar Alat


No. Nama Alat
1. PCB
2. Solder
3. Tenol
4. Atrractor
5. Tang Potong
6. Power supplay 12 volt
7. Kabel
8. Multimeter
9. Mata bur
10. Mesin bur
11. Feriklorid (FCL)
12. Modul lampu
3.4 Layout Komponen dan PCB
Gambar Tata Letak Komponen

Gambar Layout PCB


3.5 Cara Kerja Rangkaian
Dalam laporan ini akan membahas cara kerja rangkaian ini, mulai dari
input sehingga output yang dihasilkannya. Maka langkah pertama adalah menguji
rangkaian kemudian menganalisa rangkaian tersebut.

Berikut adalah penjelasannya :

a. Rangkaian Alarm Universal di berikan inpur tegangan +9 Volt DC


b. Input switch di hubungkan dengan switch detector
c. Input reset dihubungkan dengan switch reset

d. Pada saat switch detector ditekan maka S akan berlogic 1 dan R berlogic 1
karena switch reset tidak di tekan maka Q akan berlogic 1 sehingga lampu
menyala.
e. Setelah itu switch reset ditekan maka S masih tetap berlogic 1 dan R berlogic
0 maka Q akan berlogic 0 sehingga lampu mati.
f. Ketika switch detector ditekan lagi maka S akan berlogic 0 dan R berlogic 0
maka Q akan berlogic 1 sehingga lampu menyala kembali.
BAB IV
UJI COBA RANGKAIAN
4.1 Uji Coba Rangkaian
Setelah mempelajari dasar teori dan merakit rangkaian langkah selanjutnya
yang dapat kita lakukan adalah melakukan uji coba pada rangkaian yang telah
dirakit.
Berikut adalah langkah-langkah uji coba yang harus dilakukan:
 Uji Coba Rangkaian Tanpa Menggunakan IC
1. Periksa rangkaian
2. Tanapa IC  Hubungkan tegangan +9 Volt DC
3. Dengan switch trbuka dan tertutup, ukurlah tegangan pada semua pin
IC 1 – 14 hasilnya isikan pada tabel.

Tabel Pengukuran

No. Switch open Switch Close Keterangan


1 Vin 1A
2 Vin 1B
3 Vout 1
4 Vout 3
5 Vin 3A
6 Vin 3B
7 GND
8 Vin 4A
9 Vin 4B
10 Vout 4
11 Vin 2A
12 Vin 2B
13 Vout 2
14 +Vcc

 Uji Coba Rangkaian Menggunakan IC


1. Periksa rangkaian
2. Pasang IC 4093 pada soket
3. Hubungkan output dengan modul lampu
4. Hubungan input dengan switch detector (
5. Hubungkan reset dengan switch reset (push on)
6. Hubungkan catu daya 9 V  Lampu Mati
7. Tekan – lepas switch detector Lampu Nyala
8. Tekan – lepas switch reset  Lampu Mati
(Ukur tegangan pin IC 1 – 14 masukan hasil pengukuran pada tabel )
9. Tekan – lepas switch detector yang lain  Lampu Nyala
(Ukur tegangan pin IC 1 – 14 masukan hasil pengukuran pada tabel )
10. Selesai

Tabel pengukuran

No. Lampu Nyala Lampu Mati Keterangan


1 Vin 1A
2 Vin 1B
3 Vout 1
4 Vout 3
5 Vin 3A
6 Vin 3B
7 GND
8 Vin 4A
9 Vin 4B
10 Vout 4
11 Vin 2A
12 Vin 2B
13 Vout 2
14 +Vcc

4.2 Analisa Rangkaian


Keadaan lampu pada saat switch dan reset di tekan bersamaan lampu akan mati.

S akan berlogic 1 dan R akan berlogic 0 maka Q akan berlogic 0, sehingga transistor mati
dan lampu tidak menyala.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Rangkaian dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan
2. Transistor BC 107 berfungsi sebagai saklar. Ketika pin 11 berlogic 1 maka
transistor akan bekerja.
3. Rangkaian Alarm Universal ini dapat digunakan sebagai Alarm pencuri yang
dipasang dipintu rumah atau kantor.
4. Apabila switch dan rest di tekan bersama maka lampu akan mati.
5.2 Saran
1. Pahamilah skema rangkaian dengan benar sbebelum melakukan praktikum.
2. Buatlah layout komponen sesuai dengan dimensi ukuran komponen sebenarnya.
3. Periksa kembali jalur pengawatan rangkaian pada PCB sebelum proses pelarutan.
4. Penyolderan dimulai dari komponen pasif dan tahan terhadap suhu panas. terlebih
dahulu, selanjutnya baru ke komponen aktif.
5. Sebelum melakukan pengujian rangkaian, sebaiknya periksa dulu rangkaian baik
dari input tegangan maupun tata letak komponen pada rangkaian.
6. Pada pengukuran tegangan dan arus, sebaiknya mengecek kondisi alat ukur dan
range yang akan dikur serta cara pengukuran sehingga tidak terjadi kerusakan pada
alat ukur.
7. Sebelum melakukan praktik, sebaiknya sesuaikan dengan prosedur dan K3.
Daftar Pustaka
http://webstudi.blogspot.co.id/2016/10/penjelasan-gerbang-nand-beserta-gambar.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Gerbang_logika
http://ratantiiffa.blogspot.co.id/2013/10/macam-macam-flip-flop.html
http://nurmawardi23.blogspot.co.id/2012_12_01_archive.html
https://plus.google.com/115412698473403419127/posts/ZVN2QoHGraQ
https://www.google.co.id/search?
q=tabel+kebenaran+rs+flip+flop&rlz=1C1NHXL_idID712ID712&espv=2&source=lnms&tb
m=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjLt4S-
jbzTAhWIPI8KHTw7BokQ_AUIBigB&biw=1366&bih=623#imgrc=HTDjIsEiBXw7TM:
LAMPIRAN
1. Daftar Komponen

2. Skematic Rangkaian

3. Papan RangkaianTercetak

4. Tata Letak Komponen

5. Datasheet IC CMOS 4093

Anda mungkin juga menyukai