Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
Nama Mahasiswa/NIM : Sri Ainun Nurfadhilah (021180008)
Sulistia Srifathona (021180009)
Fera Nur Puspita Sari (021180010)
Erna Dwi Hastati (021180011)
Bella Anasya (021180012)
Disetujui
Dosen Pembimbing
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar III.1 Proses Pengolahan Air Baku Menjadi Air Bersih ................................. 12
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
Pada kuliah lapangan ini, kami melakukan kuliah lapangan dengan beberapa
perusahaan. Salah satunya adalah Perumda Tirta Wijaya Cilacap. Di Perumda Tirta
Wijaya Cilacap sendiri terdapat beberapa proses yang dapat ditangani oleh seorang
teknik kimia. Diantarannya adalah melakukan proses pengolahan air menggunakan
teknik pengolahan lengkap yang secara garis besar terdiri dari intake, koagulasi,
flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan klorinasi. Pengolahan lengkap tersebut
diberlakukan pada air baku yang berasal dari air permukaan atau sungai. Mengingat
air merupakan sumber alam yang sangat penting di dunia, dan dibutuhkan secara
terus menerus. Maka diperlukan air yang memadahi dan cukup layak untuk
1
digunakan. Sehingga peran seorang teknik kimia maupun teknik lingkungan
diperlukan disini. Oleh karena itu, diadakan kuliah lapangan di Perumda Tirta Wijaya
Cilacap ini agar mahasiswa lebih mengetahui mengenai pengolahan air di perusahaan
ini.
I.2. Sejarah
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
II.2. Uraian Unit – unit Proses Produksi Air Bersih Perumda Tirta Wijaya
Air baku diambil dari dua sumber air dengan tiga bangunan intake
yaitu,intake 1 air diambil langsung dari Sungai Serayu melalui saluran
penghubung dari sungai menuju sebuah sumur yang dioperasikan sejak 1985.
4
Pada mulanya intake 1 dilengkapi dengan 6 unit pompa intake ditambah 4 unit
pompa emergency sebagai pengganti jika level air sungai surut, namun saat ini
keberadaan pompa emergency dipindahkan ke intake 3. Intake 1 mulai tidak
digunakan lagi sejak 2011 setelah intake 3 dapat dioperasikan secara maksimal.
Sedangkan intake emergency difungsikan di intake 3 dengan kapasitas 2 x 50
Lt/detik. Bangunan intake 2 menggunakan air baku langsung dari Sungai Serayu
dengan menggunakan pompa submersible. Intake 2 dioperasikan sejak 1999
untuk menambah kapasitas alir air baku ke WTP 2. Namun pada 2008 intake 2
tidak dioperasikan setelah beberapa kali kondisi air sungai mengalami intrusi air
payau. Bangunan intake 3 dioperasikan sejak 2003 sampai sekarang. Air baku
intake 3 merupakan sumber air yang diambil dari saluran tersier irigasi Bendung
Gerak Serayu (BGS) desa Gambarsari Kecamatan Kebasen Kabupaten
Banyumas. Kapasitas air baku yang disediakan oleh BPSDA sebesar 1300
Lt/detik. Air baku diambil dari intake menuju pengolahan air menggunakan
beberapa pompa dengan spesifikasi berikut (Anonim, 2013):
Jumlah 6 2 3 buah
Daya 15 15 37 kw
Head 20 20 20 m
5
Gambar II.2.3. Skema Screening
Unit proses penjernihan air terdiri dari tiga kompartemen pengolahan air
yaitu, diffuser, flocculator dan settler. Diffuser didesain untuk mendifusikan
bahan kimia ke dalam air baku agar koagulasi dapat berjalan secara homogen.
Flocculator adalah tempat pembentukan flok-flok air yang mengandung lumpur
terdestabilisasi oleh koagulan. Sedangkan pada zona settler air yang mengandung
6
flok akan mengalami pengendapan secara kontinyu sehingga didapat air bebas
flok. Flok-flok akan mengendap ke bawah dan sisanya adalah air yang lebih
jernih menuju ke arah Vertikal dan masuk ke clarifier (Anonim, 2013).
Perbedaan kejernihan air sebelum dan sesudah filtrasi dapat diukur dengan
turbidimeter. Secara periodik filter harus dicuci balik atau backwash
menggunakan air BWS supaya akumulasi lumpur pada media filter dibuang
sehingga filter dapat beroperasi normal. Spesifikasi umum filter cepat adalah
sebagai berikut :(Anonim, 2013)
7
Gambar II.2.5. Skema Sedimentasi
8
Jenis : Rapid Sand Filter (Filter cepat)
Jumlah : 8 unit
Susunan media : Gravel 15 cm, Silika 30 cm dan Antrasit 60 cm
Kapasitas : 6 x 41,6 dan 2 x 50 Liter/detik
dimensi :
9
D. Unit Operasi Pompa Transmisi
Unit bangunan transmisi terdiri dari Clear Water storage 1 dan 2 (CWS)
serta unit pompa transmisi 1, 2 dan 3. Bangunan CWS berfungsi sebagai
penyimpanan sementara produk air jernih dan juga sebagai reaktor pada proses
chlorinasi. Selama proses klorinasi sebagian dosis chlor akan berkurang akibat
adanya proses desinfeksi. Dosis chlor yang tersisa sering disebut sisa chlor bebas.
Sisa chlor bebas dalam air harus mencukupi hingga perjalanan air ketitik pipa
terjauh (Anonim, 2013).
10
Berikut diagram alir proses pengolahan air bersih overall :
11
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa sistem pengolahan air di Tirta Wijaya
dari Air baku kemudian diendapkan (tahap pre sedimentation) kemudian lanjut ke
tahap koagulasi, flokulasi, kemudian diendapkan lagi, setelah itu di filtrasi kemudian
di reservoir, akhirnya didapatkan air bersih yang siap didistribusikan kepada para
pelanggan- pelangan PERUMDA Tirta Wijaya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Anandita, Syamila Hasna. 2019. “Tugas Akhir Perencanaan Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) pada Rumah Pemotongan Ayam (RPA) Y di Wilayah
Sleman, Yogyakarta”. Diakses dari
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/16333/05.5%20bab%205.
pdf?sequence=10&isAllowed=y pada tanggal 29 November 2020 pukul 11.21
WIB.
Anonim. 2013. “Laporan Kunjungan ke Instalasi Pengolahan Air Bersih Kesugihan
PDAM Tirta Wijaya Kabupaten Cilacap”. Diakses dari
https://dokumen.tips/documents/laporan-kunjungan-ke-pdam.html pada
tanggal 13 November 2020 pukul 21.11 WIB
Anonim. 2016. “Monitoring Koagulan Pada Pengolahan Air Limbah”. Diakses dari
http://www.saka.co.id/news-detail/monitoring-koagulan-pada-pengolahan-air-
limbah pada tanggal 29 November 2020 pukul 12.29 WIB.
Bupati Cilacap. 2013. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 3 Tahun 2013
tentang Perusahaan Daerah Air Minum “Tirta Wijaya“ Kabupaten Cilacap.
Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2013 No. 03. Cilacap : Plt.
Sekretaris Daerah.
Janah, Siti Wardatul. 2017. “Laporan Praktik Kerja Lapangan (Pkl) Pada Divisi
Akuntansi Ppm Manajemen Jakarta Pusat” diakses dari
https://core.ac.uk/download/pdf/159371435.pdf pada tanggal 14 November
2020 pukul 07.46 WIB.
Sarikusmayadi, Astri Aprillia. 2015. “Teknologi Pengolahan Air untuk Kondisi
Darurat”. Diakses dari
https://www.researchgate.net/profile/Astri_Aprillia_Sarikusmayadi/publicatio
n/287632497_Teknologi_Pengolahan_Air_untuk_Kondisi_Darurat/links/5677
13
ea2008aebcdda0eb9cdf/Teknologi-Pengolahan-Air-untuk-Kondisi-
Darurat.pdf pada tanggal 29 November 2020 pukul 13.26 WIB.
14
LAMPIRAN
15
Untuk lahan yang menanjak maka harus dengan rekayasa kondisi
seperti pemberian pompa. Jenis pipa yang digunakan juga berpengaruh,
umumnya pipa yang digunakan di dataran tinggi ialah HDPE yang lentur dan
kuat.
7. Bagaimana perawatan pipa yang dilakukan Perumdan Tirta Wijaya Cilacap ?
Proses pemasangan pipa sesuai standar yang ditekankan agar
menghindari kerusakan pipa. Flushing air merupakan salah satu cara agar pipa
terhindar dari korosi air yang mungkin tertinggal dalam pipa. Pemakaian pipa
juga disesuaikan kebutuhan, selain itu juga dapat dibantu dengan pemasangan
valve.
8. Jenis clarifier yang digunakan Perumdan Tirta Wijaya Cilacap dan bagaimana
proses pembuangan sludge nya?
Clarifier sama dengan pengendapan dengan berbagai macam jenis
(tangki, dengan setler ataupun tidak) dalam jangka waktu tertentu harus
dibuang sludgesnya.
16
embung stoknya habis? Kemudian dari PDAM akan melakukan off process
atau bagaimana?
Menurut PSDA Serayu Opak, Sungai Serayu merupakan sungai paling
baik di Pulau Jawa dan sungai kategori A sehingga sungai tersebut tidak akan
kering. Pada tahun 2021 awal akan dibangun IPAL Hybrid, yang bisa
mengolah air laut dan air tawar, dikarenakan air baku merupakan air utama
maka maka harus mengolah segala jenis air.
17
Hal tersebut dikarenakan kontur tanahnya yang naik turun dan juga
jaraknya cukup jauh, serta dibutuhkan dana yang cukup besar agar dapat
sampai ke kecamatan tersebut. Direncanakan pada 2023 seluruh kecamatan
sudah bisa mendapat air dari PDAM.
18
Subs sistem 1, 2, 3 dan 4 tidak terintergrasi atau terpisah, bahkan air
bakunya pun terpisah. Jika terjadi maintenance atau kebocoran pada salah satu
subs sistem maka menggunakan valve yaitu valve nya ditutup atau di block
maka pada subs sitem yang lainnya akan tetap bisa melakukan
pendistribusian.
1. Seperti yang kia ketahui ada juga tahapan yang palinng penting atau tahapan
akhir dari proses produksi adalah proses desinfeksi. Apa yang dimaksud
dengan proses desinfeksi?
Desinfeksi adalah pemusnahan bakteri secara kimiawi dengan dosis
yang telah ditentukan.
2. Mengapa proses desinfeksi sekarang menggunakan khlor padahal sejak
dahulu menggunakan kaporit?
Sekarang pakai khlor karena kapasitas pembunuha kuman yang terbaik
hingga 99% dibandingkan menggunakan kaporit yang hanya 60% dimana
sisanya 40% adalah residu kaput sehingga tidak fektif.
19
3. Lalu variabel apa saja yang dapat mempengaruhi kesuksesan dalam proses
desinfeksi tersebut?
Variabel-variabel yang dapat menentukan adalah jenis desinfektan, pH, waktu
kontak, temperatur, dan tipe mikroorganisme.
5. Dalam distribusi air bersih, alat yang digunakan adalah pipa dan juga bantuan
pompa jika dibutuhkan. Faktor apa saja yang digunakan dalam pemilihan
pipa, dan pada sesi Tanya jawab KL terdapat pompa yang digunakan untuk
memompa ke daerah dataran tinggi menggunakan pompa booster bukan
pompa jenis lain. Mengapa?
Yang menjadi faktor pemilihan pipa salah satunya kondisi
lingkungannya, contohnya yang memiliki kontur yang naik turun dibutuhkan
20
pipa seperti HDPE yang memiliki sifat lentur dan tidak mudah rusak.Kemudia
mengapa menggunakan pompa booster untuk area yang tinggi, karena fungsi
dari booster pump sendiri adalah memperkuat daya pancaran aliran air
sehingga dapat membantu air bisa naik ke atas.
21