! !
sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia1, dan di
BAB 2
SEJARAH BANGSA ARAB PRA-ISLAM
Sebelum melakukan pengkajian terhadap Sejarah
Peradaban Islam terlebih dahulu kita perlu mengetahui dan
memahami kondisi atau keadaan sosial bangsa Arab sebelum
kedatangan Islam. Hal ini penting untuk mengetahui latar
belakang bangsa Arab itu seperti apa ketika Islam datang.
Dengan begitu kita akan lebih mudah untuk membandingkan
antara keadaan bangsa Arab sebelum Islam datang dan setelah
kedatangan Islam. Keadaan sosial yang akan dibahas di sini
misalnya keadaan geografis, sosial-ekonomi, sosial-politik,
sosial-budaya, serta sistem kepercayaan dan agama bangsa
Arab sebelum kedatangan Islam.
A. Keadaan Geografis
Semenanjung Arabia sering disebut dengan sebutan
Jazirah Arab. Jazirah dalam bahasa Arab berarti pulau, jadi
“Jazirah Arab” berarti “Pulau Arab”. Bangsa Arab menyebut
tanah air mereka jazirah meskipun hanya dari tiga jurusan saja
yang dibatasi oleh laut, yakni di sebelah barat, selatan dan
timur. Di sebelah barat berbatasan dengan Laut Merah, di
! 27"
sebelah timur berbatasan dengan Teluk Persia (Teluk Arab,
sekarang). Sedangkan di sebelah utara berbatasan dengan
Gurun Irak dan Gurun Syam (Syria, sekarang). Semenanjung
Arabia mempunyai panjang lebih dari 1000 KM dan lebarnya
mencapai kurang lebih 1000 KM juga. Sebagian ahli sejarah
menamai tanah Arab itu “Shibhul Jazirah” yang dalam bahasa
Indonesia berarti “semenanjung”.2 Jazirah Arab ini merupakan
merupakan jazirah terbesar di dunia, yang memiliki luas lebih
kurang 1.300.000 mil persegi.3
Jazirah Arab terletak di sebelah barat daya Asia yang
terbagi atas dua bagian, yaitu bagian tengah dan tepi.4 Jazirah
Arab terbagi menjadi beberapa bagian, yang terpenting ialah:
Hijaz, Nejd, Yaman, Hadlramaut dan Oman. Dataran tinggi
Jazirah Arab membentang di sepanjang pantai, yang mencapai
ketinggian antara 6000-9000 kaki di Hijaz, tempat lahirnya
Islam dengan dua kota suci yakni Makkah dan Madinah.
Sementara itu daerah di bagian barat daya, yakni Yaman,
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
1
Bandingkan dengan Fatah Syukur, 2009, Sejarah Peradaban Islam,
Semarang: Pustaka Riski Putra, h.14. Dalam buku tersebut dikatakan sebelah
selatan Jazirah Arab berbatasan dengan lautan Indonesia. Menurut penulis,
hal tersebut tidak tepat dan perlu dikoreksi, karena samudera Indonesia tidak
sampai ke wilayah jazirah Arab.
2
Ahmad Syalabi, 2000, Sejarah dan Kebudayaan Islam 1, Terj.,
Jakarta: PT AlHusna Zikra, h.30-31.
3
Majid ‘Ali Khan, 1980, Muhammad SAW Rasul Terakhir,
Penerjemah: Fathul Umam, Bandung: Penerbit Pustaka, h.34.
4
Ma’ruf Misbah, 1997, Sejarah Kebudayaan Islam, Semarang: CV
Wicaksana, h.5.
! 28"
 ! !
merupakan satu-satunya daerah yang curah hujannya teratur
dalam jazirah yang gersang ini sehingga lahannya bisa
dimanfaatkan secara baik. Sedangkan Nejd merupakan pusat
keramaian di Jazirah tengah bagian utara yang baik untuk
padang pengembalaan ternak. Selain kedua daerah ini hampir
seluruh bumi Jazirah Arab ini merupakan lahan tandus tetapi
meskupun demikian terdapat beberapa oase yang tersebar di
berbagai tempat. Di daerah yang luas ini penduduk Jazirah
Arab (Saudi Arabia, sekarang)
dibandingkan dengan luas wilayah yang dimilikinya. Pada
tahun 1970 jumlah penduduknya hanya 7.700.000 jiwa, karena
sebagian besar daerahnya berupa padang pasir, dan lebih dari
setengah dari Jazirah Arab ini tidak berpenghuni. Iklim di
Jazirah Arab ini sangat panas di musim panas. Bahkan daerah
pantainya dikatakan merupakan tempat yang paling panas di
dunia, pada musim panas temperaturnya berkisar antara 118-
135 derajat Farenheit. Di jazirah ini tidak terdapat sungai dan
hutan. Jazirah ini hanya memiliki kolam-kolam yang serupa
dengan danau, yakni Ahsa, Kharj, Aflaj dan Najran. Meskipun
demikian terdapat banyak sumber air dan sumur-sumur di
beberapa daerah seperti Madinah, Thaif, Yaman, Hadlramaut,
Oman dan Makkah. Sumber mata air yang paling terkenal
5
adalah Zamzam.
Adapun mengenai hasil bumi, kurma merupakan
tanaman utama di Jazirah Arab. Tanaman kurma sangat
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
5 7
Majid ‘Ali Khan, 1980, h. 34-35.
! 29"
disukai oleh semua orang dari berbagai kalangan dan kelas,
karena buahnya manis dan pohonnya bisa dimanfaatkan.
Pelepah dan daunnya bisa dipakai sebagai atap rumah di desa-
desa, sedang bijinya bisa dihancurkan untuk makanan unta,
dan serat kulit pohonnya bisa dimanfaatkan sebagai tali. Selain
kurma Jazirah Arab juga menghasilkan sayur mayur terutama
daerah-daerah pantai. Daerah paling subur di Jaziarah Arab
yang menghasilkan gandum, kopi dan buah-buahan adalah
tidaklah begitu besar Yaman.6 Yaman dikenal dengan penduduknya yang sudah
memiliki sistem pengairan yang baik dengan cara membuat
bendungan air untuk mengairi tanah pertanian dan kebun
mereka.7
Sementara itu, gurun pasir di sekitar Makkah dianggap
sebagai tempat yang tidak ramah dan menyebabkan
munculnya cara hidup yang primitif. Seorang orientalist (ahli
ketimuran) bernama Philip K. Hitti, dalam bukunya The
History of Arab (sebagaimana dikutip oleh Asghar Ali
Angineer) menggambarkan bahwa Jazirah Arab hanya dilapisi
oleh gurun pasir dengan daerah yang sempit yang dapat dihuni
penduduk, yakni sekitar pinggiran saja. Ketika jumlah
penduduk Arab bertambah banyak dan melampaui batas
kapasitas tanah yang dapat menampungnya maka mereka
harus mencari tanah yang luas. Akan tetapi mereka tidak dapat
bergerak ke dalam karena gurun pasir, atau keluar karena
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
6
Majid ‘Ali Khan, 1980, h.35
Fatah Syukur, 2009, h.15.
! 30"
 ! !
dibatasi laut. Kedua masalah ini diklaim sebagai batas-batas
yang tidak dapat dilampaui oleh penduduk Arab pra-Islam.
Akhirnya, mereka menemukan satu jalan terbuka menuju Tepi
Barat semenanjung Arab dan terus menuju Arab Utara dan
semenanjung Sinai dan kemudian berakhir di lembah sungai
8
Nil.
Sebagian besar Jazirah Arab adalah padang pasir sahara
yang terletak di tengah dan memiliki sifat yang berbeda-beda.
Secara garis besar Sahara ini dapat dibagi menjadi tiga bagian:
1. Sahara Langit. Sahara ini memanjang 140 mil dari utara ke
selatan, dan 180 mil dari Timur ke Barat, disebut juga
Sahara Nufud. Di sini oase dan mata air sangat jarang,
tiupan angin seringkali menimbulkan kabut debu yang
menyebabkan daerah ini sulit ditempuh.
2. Sahara Selatan. Sahara ini membentang menyambung
Sahara Langit ke Timur sampai ke Selatan Persia. Hampir
seluruhnya merupakan dataran keras, tandus, dan pasir
bergelombang. Daerah ini juga disebut al-Rub’ al-Khali
(bagian yang sepi).
3. Sahara Harrat. Daerah ini terdiri dari tanah liat yang
berbatu hitam bagaikan terbakar. Gugusan batu-batu hitam
ini menyebar di seluruh permukaan Sahara ini, yang jumlah
9
seluruhnya mencapai 29 buah.
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
8
Asghar Ali Engineer, 1999, Asal-Usul dan Perkembangan Islam,
Terjemahan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, h. 18.
9
Badri Yatim, 2004, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, h. 10.
! 31"
Secara geografis, Jazirah Arab memiliki peran dan
posisi yang sangat penting. Dilihat dari kondisi internalnya
Jazirah Arab hanya dikelilingi oleh gurun pasir, kondisi ini
membuat Jazirah Arab seperti benteng yang kokoh yang tidak
memperkenankan bangsa asing untuk menjajah dan
mencaploknya. Dilihat dari kondisi hubungannya dengan
dunia luar, Jazirah Arab terletak di sebuah benua yang
mempertautkan daratan dan lautan. Sebelah barat laut
merupakan pintu masuk ke Benua Afrika, sebelah timur laut
merupakan kunci masuk ke Benua Eropa, dan sebelah timur
merupakan pintu masuk bagi bangsa-bangsa non-Arab, Timur
Tengah dan Timur Dekat, terus membentang ke India dan
Cina. Setiap benua mempertemukan lautnya dengan Jazirah
Arab dan setiap kapal laut yang berlayar tentu akan bersandar
di ujungnya.
B. Keadaan Sosial-Ekonomi
Sebagaimana telah dipaparkan di atas, Jazirah Arab
memiliki kondisi tanah yang gersang dan tandus karena terdiri
dari padang pasir dan batu-batuan. Oleh karena itu air
merupakan barang atau kebutuhan pokok yang tidak mudah
untuk didapatkan seperti pada saat sekarang ini. Oleh sebab
itu, khususnya di Makkah, bisa dipahami kalau pertanian tidak
mungkin bisa berkembang secara baik. Salah satu mata
pencaharian yang ada saat itu adalah beternak dan berdagang.
! 32"
 ! !
Hal ini seperti yang dikisahkan dalam Al-Qur’an dan dicatat
dalam rekaman sejarah bahwa bangsa Arab adalah bangsa
yang gemar melancong ke negeri-negeri lain seperti Syam
untuk berdagang. “…(adalah) kebiasaan mereka bepergian di
musim dingin dan musim panas” (Quraisy:2). Umumnya para
pedagang luar Makkah melintasi kota itu dan singgah di sana
selama beberapa waktu. Oleh sebab itu wajar jika di situ
terdapat pelabuhan yang ramai untuk mengurus lalu lintas
perdagangan. Diriwayatkan bahwa sebelum Islam datang,
beberapa bangsawan kota Makkah seperti Abu Bakar, Usman
dan Khadijah adalah para pedagang yang sukses, sehingga
ketika mereka masuk Islam jalur perdagagan mengalami
perkembangan yang lebih luas. Bisa dikatakan kota Makkah
bukanlah kota yang terisolir dari jalur perdagangan seperti
10
yang dituduhkan sebagian orang. Bisa jadi, disebabkan oleh
latar belakang sosial inilah yang menjadikan Islam mudah
berkembang dengan cepat, karena masyarakatnya mengalami
mobilitas yang tinggi.
Sebagaimana ditunjukkan di atas jumlah bangsawan
yang ada di Arab sebelum kedatangan Islam tidaklah banyak,
dan secara umum perekonomian masyarakat Makkah saat itu
adalah lemah. Boleh jadi inilah yang melatarbelakangi konsep
riba dalam masyarakat Yahudi diterapkan oleh sebagian
bangsawan dan pemilik modal untuk menindas masyarakat
miskin saat itu. Sehingga pada masa-masa awal perkembangan
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
10
Ahmad Syalabi, 1997, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jilid I-III,
Terj., Cet.ke-9, Jakarta: Al-Husna Zikra, h.52-53.
! 33"
Islam masyarakat masih menyamakan antara perdagangan
dengan riba. Keduanya sulit untuk dibedakan sehingga Al-
Qur’an pun menegaskan “Allah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba”.11 Rupanya tradisi yang berjalan di
masyarakat Yahudi bisa mempengaruhi dan menginspirasi
masyarakat Arab pada masa-masa awal datangnya Islam.
Seorang sarjana Barat bernama Gustave Le Bon,
sebagaimana dikutip dalam Muh. Nurhakim, menyatakan
bahwa orang-orang Arab itu pintar berdagang. Sebelum orang
Eropa membuka jalur perdagangan ke luar, orang-orang Arab
telah terlebih dahulu membuka jalur perdangan dengan India,
Cina, Afrika, dan sebagian Eropa, seperti negara-negara yang
sekarang ini masuk wilayah Rusia, Swedia dan Denmark.
Dikatakan bahkan setelah Islam menguasai Timur Tengah,
perdagangan itu dikembangkan sampai ke daerah Coromandel,
Malabat, dan Sumatera melalui Cina dan India. Hubungan
antara para pedagang Arab tersebut juga sudah dimulai sejak
lama. Fakta menunjukkan bahwa yang membawa barang-
barang mereka ke pantai Arab adalah orang-orang Hindu,
bukan orang-orang Arab sendiri yang mencari barang-barang
dagangan tersebut. Sebelum Nabi Muhammad lahir, kapal-
kapal dagang sudah ada berlalu lalang dari Yaman ke India
demikian pula sebaliknya. Kondisi berikutnya, setelah Islam
berkembang di Jazirah Arab, suasana perdagangan lebih ramai.
Bahkan ada teori yang mengatakan kalau perkembangan
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
11
Moh. Nurhakim, 2004, Sejarah dan Peradaban Islam, Malang:
UMM Press, h.15.
! 34"
 ! !
dakwah Islam yang begitu cepat salah satu diantaranya adalah
karena memanfaatkan jalur perdagangan
perdagangan bisa menjadi media penyebaran agama Islam
yang efektif. Begitu pun dengan masuknya Islam ke Indonesia
yang menurut sebagian ahli terjadi lewat saluran perdagangan
melalui para pedagang Gujarat di India.
C. Keadaan Sosial-Politik
Keadaan sosial politik yang terjadi di wilayah sekitar
semenanjung Arabia sebelum Islam datang adalah adanya
kekuasaan dua imperium, yakni pertama imperium Romawi
Timur di sebelah Barat dengan ibu kotanya Bizantine
(kemudian berubah nama menjadi Konstantinopel), dan yang
13
kedua, imperium Persia di sebelah Timur.
Romawi Timur ini mempunyai wilayah yang sangat luas
yang meliputi Syria, Palestina, Mesir, Turki, Afrika, Asia kecil
dan sebagian kecil Eropa. Romawi Timur ini mengalami
puncak keayaannya setelah masa Konstantin Agung (280-337
M), ketika dipegang oleh Yustinus (483-565 M). Pada masa ini
wilayah terus diperluas dimana pertanian dan perdagangan
mulai maju pesat. Salah satu prestasi menonjol pada masa ini
adalah penyusunan Kitab Hukum Romawi dan pendirian
sebuah Universitas, serta renovasi gereja St. Sophia. Akan
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
12
Moh. Nurhakim, 2004, h.15.
13
Moh. Nurhakim, 2004, h.11.
! 35"
tetapi karena keinginannya untuk melakukan perluasan
12
ini. Jadi, wilayah membuat Romawai Timur harus berhadapan dengan
imperium Persia yang menimbulkan adanya peperangan demi
peperangan yang akhirnya membuat Romawi Timur melemah
pemerintahannya. Setalah Yusinus wafat, maka Romawi
Timur diperintah oleh 70 orang kaisar sebelum masa
keruntuhannya pada 1204 M. Pada saat Kaisar Theodorus I
(379-395) berkuasa Kristen dijadikan agama resmi negara.
Adapun Reraclius (610-641 M) dianggap sebagai penggerak
zaman peralihan Bizantine. Bahasa Yunani dijadikan bahasa
resmi pemerintah. Pada masa ini pemerintahan mulai kacau,
perbudakan tumbuh subur, dan peperangan demi peperangan
dengan imperium Persia tidak dapat hindarkan. Bahkan ketika
Islam datang dan kuat, maka banyak wilayahnya yang jatuh
dan masuk ke dalam pemerintahan Islam hingga akhirnya
runtuh.14
Sistem pemerintahan yang dianut oleh imperium
Romawi adalah monarkhi absolut yang berkedok Republik.
Pada awalnya sebagian besar Kaisar sempat membuat lembaga
pengadilan, konsul, dan senat. Pemerintahan dibagi menjadi
dua, yakni pemerintahan pusat dan pemerintahan wilayah yang
dipimpin oleh seorang Gubernur. Akan tetapi dalam
perjalanannya hal ini tidak dapat dipertahankan, dimana para
gubernur kehilangan fungsi dan perannya. Yang terjadi
kemudian adalah para Kaisar tetap saja dalam kondisi yang
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
14
Moh. Nurhakim, 2004, h.12.
! 36"
 ! !
absolut. Sistem ini membuat rakyat semakin tertindas dan
tereksploitasi sehingga ketika pemerintahan Romawi mulai
melemah rakyatnya mulai berafiliasi terhadap pemerintahan
15
Islam yang berpusat di Madinah.
Sementara itu di sebelah Timur Jazirah Arab ada
imperium Persia. Imperium Sasania (Persia) mulai dikenal
pada 226 M dengan Kaisar Ardeshir sebagai pendirinya.
Ardeshir bercita-cita menegakkan
pemerintahan, membangun militer yang kuat dan melakukan
ekspansi wilayah. Sepeninggalnya, Sasania dikuasai atau
diperintah oleh putranya, Shapur I. Ia dikenal sebagai orang
yang sangat memperhatikan seni dan perdamaian. Namun
sayangnya setelah itu Sasania dipimpin oleh kaisar-kaisar yang
cenderung monarkhis. Shapur Agung (309-379 M) memimpin
Sasania paling lama dan berhasil secara gemilang, meskipun
terlibat peperangan dengan Romawi. Penguasa yang paling
monarakhis adalah Nowshirwan (531 M), namun demikian ia
terkenal bijaksana, adil, terdidik, berilmu tinggi, dan berhasil
menyusun undang-undang. Kaisar Parwis (590 M), cucu
Nowshirwan, merupakan penguasa terakhir yang sejaman
dengan Kaisar Heraclius di imperium Romawi. Kekuasannya
sangat absolut, ia mencintai kekuasaan, kemewahan, kekayaan
dan istrinya yang beragama Kristen. Ia pernah merobek surat
dari Nabi Muhammad yang dikirim melalui utusan dan
mengusirnya. Pada masa Yazdigard
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
15
Moh. Nurhakim, 2004, h.12.
! 37"
kekuasaan Persia baru dapat ditaklukkan oleh pasukan Muslim
Arab.16
Bangsa Persia menganut agama Zoroaster yang
memiliki pengaruh besar terhadap peradaban dunia
dibandingkan agama-agama kuno lainnya. Hubungan antara
imperium Romawi (Bizantine) dengan Imperium Persia
(Sasania) adalah hubungan rivalitas, dimana peperangan demi
sistem sentralisasi peperangan tidak dapat dihindarkan sehingga rakyat dari kedua
imperium ini mengalami penderitaan yang berkepanjangan.
Wajar jika pada akhirnya mereka merindukan kedatangan
pasukan kaum Muslimin yang dapat menengahi atau bahkan
menggantikan kekuasaan yang ada di sana. Oleh karena latar
belakang yang demikian tadi tidak ada kesulitan bagi pasukan
kaum Muslimin untuk memasuki wilayah-wilayah yang berada
di bawah kekuasaan kedua imperium tersebut. Posisi
semenanjung Arabia dalam kaitannya dengan konflik dan
persaingan antara imperium Romawi dan Persia tersebut
adalah netral saja. Secara umum semenanjung Arabia bisa
dikatakan terbebas dari pengaruh konflik keduanya, kecuali
beberapa daerah pinggiran seperti Yaman dan daerah-daerah
sekitar Teluk Persia. Ketika masa menjelang kelahiran Nabi
Muhammad, daerah Yaman ini merupakan salah satu wilayah
kekuasaan Ethiopia yang termasuk ke dalam wilayah Romawi.
Sedangkan, wilayah semenanjung Arabia di teluk Persia
III (634-652 M) termasuk ke dalam kekuasaan Imperium Persia. Dengan
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
16
Moh. Nurhakim, 2004, h.12-13.
! 38"
 ! !
demikian daerah Hijaz terbebas dari pengaruh politik, agama
dan budaya dari luar. Islam, yang dasar-dasarnya diletakkan
oleh Nabi Muhammad baik di Makkah maupun di Madinah
adalah agama yang murni dan tidak dipengaruhi oleh
perkembangan agama-agama lain maupun kekuasaan politik
17
tertentu yang ada di sekitarnya.
Sementara itu, keadaan sosial politik internal wilayah
Arabia di masa Jahiliyyah menjelang kedatangan Islam pada
dasarnya terpecah belah, tidak ada kepemimpinan sentral dan
tidak ada perstuan. Kepemimpinan politik saat itu didasarkan
pada suku-suku atau kabilah-kabilah guna mempertahankan
diri dari serangan suku-suku yang lain, yang mana hal ini
hanya memunculkan fanatisme kesukuan saja. Kondisi
demikian inilah yang melahirkan sikap politik siapa yang kuat
dialah yang menang. Ketika Islam datang hal tersebut
dirombak oleh kepemimpinan politik Nabi Muhammad.18
D. Keadaan Sosial-Budaya
Bangsa Arab dikenal sebagai bangsa yang memiliki
beberapa keunggulan, salah satunya adalah dalam bidang
bahasa. Bahasa Arab salah satu bahasa dari rumpun Semit
yang paling sempurna dan mampu bertahan dari seleksi alam
hingga Islam datang. Setelah kedatangan Islam ia mengalami
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
17
Moh. Nurhakim, 2004, h.13-14.
18
Moh. Nurhakim, 2004, h.14.
! 39"
perkembangan yang cukup pesat. Seorang orientalis bernama
Philip K. Hitti dalam bukunya A History of the Arabs menilai
bahwa keberhasilan penyebaran agama Islam salah satu
diantaranya karena didukung oleh keluasan bahasa Arab,
khususnya Arab Al-Qur’an. Selain itu, berkaitan dengan
kelebihan bahasa, bangsa Arab juga pandai dalam bidang
sastera, khususnya membuat syair-syair. Dalam tradisi bangsa
Arab syair merupakan sarana untuk mengungkapkan pikiran,
pengetahuan dan pengalaman hidupnya. Selaian disampaikan
melalui syair, pengetahuan dan pengalaman hidup mereka juga
disampaikan dalam bentuk prosa (natsr), perumpamaan
(amstal), pidato (khitabah), geneologi (ansab) dan lainnya
namun tidak sekuat dalam bentuk syair.19
E. Sistem Kepercayaan dan Agama
Sistem kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Arab
sebelum kedatangan Islam ialah mereka percaya kepada mitos
dari nenek moyang mereka yang bertumpu pada sistem
kepercayaan watsaniyah (paganisme). Misalnya kepercayaan
terhadap dewa, hantu, roh jahat, azimat, tuah dan sebagainya
yang sering disindir oleh Al-Qur’an sebagai bentuk
kemusyrikan yang sesat dan dilarang dalam Islam. Bangsa
Arab jahiliyah mempercayai adanya hantu yang berkeliaran di
padang pasir yang mengganggu para musafir, yang mereka
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
19
Moh. Nurhakim, 2004, h.17.
! 40"
 !

sebut Ghaul untuk jenis pria dan Aimir untuk jenis perempuan.
Selain itu mereka juga mempercayai kekuatan jimat-jimat
yang berfungsi menangkal sihir, dan azimat untuk
menyembuhkan penyakit psikis atau mendatangkan penyakit
psikis.20

Kebanyakan masyarakat bangsa Arab jahiliyah adalah

penyembah berhala. Selain itu ada juga diantara mereka yang
menyembah matahari dan bintang. Bahkan ada juga yang
menyembah batu dan pohon yang dianggap keramat. Mereka
mempunyai sesemabahan berhala-berhala, yang paling besar
dan terkenal adalah Latta, Mana, Uzza dan Hubal. Di sekitar
Ka’bah terdapat 360 berhala yang setiap tahun mereka
kunjungi pada saat pecan raya Ukadz. Pada umumnya mereka
tidak memiliki kepercayaan kepada Tuhan yang Esa
(monotheisme) dan tidak mempercayai hari pembalasan
sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur’an sebagai orang-
orang kafir dan musyrik. Namun demikian, diantara
masyarakat Arab ada penganut Yahudi dan Nasrani. Sebagian
ada yang masih konsisten pada kitab suci Taurat dan Injil,
yang dalam Islam kemudian disebut Ahlul Kitab yang masih
mempertahankan ajaran mengesakan tuhan (monotheisme).21

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
20
Tim Penyusun, 1982, Sejarah dan Kebudayaan Islam, jilid I, cet.
Ke-1, Jakarta: Depag RI, h. 8-10.
21
Moh. Nurhakim, 2004, h. 19-20.

! 41"
 ! !
BAB 3
PERKEMBANGAN ISLAM DI MAKKAH
Para sejarawan telah banyak yang menulis tentang
biografi Nabi Muhammad (Sirah Nabi). Para peneliti baik
yang Muslim maupun non-Muslim di Timur maupun di Barat
juga banyak yang mengupas aspek-aspek tertentu dari
kehidupan beliau. Misalnya saja aspek kepemimpinannya,
akhlaknya maupun metode pendidikannya. Untuk melengkapi
bahasan yang telah ada, tulisan ini akan menyajikan
pembahasan mengenai upaya Nabi Muhammad
berdakwah atau mengembangkan Islam di Makkah. Dalam
bab ini akan dibahas kegiatan Nabi Muhammad sebelum masa
kerasulan, dan dakwah beliau sesudah diangkat menjadi Rasul
dan mendapat perintah berdakwah secara terbuka di di kota
Makkah.
A. Muhammad Sebelum Masa Kerasulan
Ada pernyataan yang mengatakan bahwa “orang besar
lahir dari orang-orang besar”. Pernyataan ini
dipergunakan untuk melihat Muhamamad yang lahir dari suku
Quraisy keturunan Ismailiyah, salah satu keturunan Nabi
! 43"
Ismail putera Nabi Ibrahim. Seperti diketahui, suku Quraisy
adalah suku terbesar yang berhasil dari waktu ke waktu
menguasai bangsa Arab. Dimulai dari Qusay yang berhasil
menyatukan suku-suku Quraisy pada abad kelima masehi di
Hijaz. Abdud Dar menggantikan ayahnya, dan menjadikan
Makkah sebagai pusat pemerintahan. Sepeninggalnya
kekuasaan dibagi menjadi dua, pertama untuk anaknya yang
khusus mengurus bidang militer, dan kedua, untuk putra
saudaranya, Abdul Manaf, yang bernama Abdus Syam, khusus
menangani bidang administrasi dan keuangan. Kekuasaan
yang ada pada Abdus Syam ia serahkan kepada saudaranya
yang bernama Hasyim, seorang ahli peperangan. Sedangkan
putra Abdus Syam yang bernama Umayyah tersingkir oleh
supremasi Hasyim. Ia berusaha merebut kekuasaan itu dari
Hasyim tetapi akhirnya ia diasingkan.
dalam
Hasyim, yang merupakan moyang Muhammad,
mempunyai putera bernama Abdul Muthalib. Karena
kedermawanan dan kebijaksanaannya, maka ia dipercaya
untuk memimpin suku Quraisy sebagai pengganti ayahnya,
yakni Hasyim. Namun, Harb, putera Umayyah tidak mengakui
kepemimpinannya yang menjadikan ia terusir seperti ayahnya
dari Makkah. Sejarahwan mencatat bahwa permusuhan antara
Bani Hasyim dan Bani Umayyah kelak berpangkal dari
moyang mereka di masa silam.
dapat Selanjutnya, Abdul Muthalib mempunyai putera Abbas,
Abu Thalib dan Abdullah. Dari Abbas lahir pemimpin-
pemimpin yang pada akhirnya berdiri Dinasti Bani Abbas pada
! 44"
 ! !
750 M. Sementara Abu Thalib menjadi tokoh yang sangat
disegani di kalangan Quraisy, dan melahirkan Ali. Adapun
Abdullah dengan seorang istri Aminah binti Wahhab,
menurunkan seorang anak calon pemimpin besar bernama
Muhammad.
Sebagai calon pemimpin besar, sejak kecil Muhammad
terlatih dengan kehidupan yang serba prihatin dan sulit.
Muhammad yang lahir pada 12 Rabi’ul Awwal 571 M, dalam
keadaan yatim, ayahandanya meninggal dalam perjalanan
pulang dari Syria untuk berdagang. Perawatan Muhammad
diserahkan semula kepada Tsuwaibah lalu kepada Halimah
hingga ia mencapai umur enam tahun baru diserahkan kepada
ibunya yakni Aminah. Pada umur ini pula sang ibu
meninggalkannya untuk selama-lamanya dalam perjalanan
pulang dari ziarah kubur ayahandanya di Abwa’ dekat
Madinah. Akhirnya ia diasuh sementara waktu oleh seorang
Ummu Aiman, seorang budak yang pernah membantu
Aminah. Selanjutnya, Muhammad diasuh oleh kakeknya,
Abdul Muthalib tak lebih dari dua tahun. Setelah sang kakek
wafat, Muhammad turut dalam keluarga pamannya, Abu
Thalib hingga usia remaja. Di sana ia mendapatkan kasih
sayang seperti anak Abu Thalib sendiri.
Karena keadannya yang miskin, Muhammad kecil juga
berlatih untuk bekerja mengembalakan biri-biri dan unta di
bukit-bukit. Di usia kedua belas tahun ia ikut pamannya
berdagang ke Syria. Selanjutnya, di usia kedua puluh lima
! 45"
Muhammad diminta Khadijah bergabung untuk menjalankan
dagangannya ke Syria.
Melalui kegiatan perdagangan ini dan perilaku sehari-
hari, Muhammad dikenal sebagai orang yang terpercaya,
sehingga kelak di usia ke tiga puluh lima tahun mendapatkan
gelar al-Amin karena berhasil meletakkan Hajar Aswad pada
posisinya bersama-sama dengan para tokoh masyarakat.
Berkat pengalaman dalam perjalanan ke Syria dengan Abu
Thalib untuk berdagang yang sering menghadapi gangguan
perampokan serta peperangan di jalan, ia pun dapat
memprakarsai beridirinya komite perdamaian antar kaum
muda yang disebut Hilf al-Fuzul.
Menjelang penerimaan misi rasul (bi’tsah), dan setelah
memasuki usia dewasa, dua puluh lima tahun, Muhammad
menerima lamaran Khadijah, setelah ia mengetahui sifat-sifat
terpuji calon suami selama berdagang bersamanya.
Perkawinannya dengan khadijah banyak membawa manfaat
untuk pengembagan dakwah. Khadijah adalah orang yang
pertama kali masuk Islam, ia banyak sekali membantu Nabi
dari sisi moril maupun materiil demi menyebarkan agama
Allah. Atas motivasi dakwah, Muhammad menikahi Khadijah,
bukan demi kebutuhan seksual, sebagaimana yang dituduhakn
oleh sebagian orientalis.1
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
1
Moh. Nurhakim, 2004, Sejarah dan Peradaban Islam, Cet.ke-2,
Malang: UMM Press, h. 22-23.
! 46"
 ! !
B. Muhammad Setelah Masa Kerasulan
Kedaan masyarakat Arab Jahiliyah yang kafir dan
musyrik telah membuat Muhammad ketika memasuki usia 40
tahun dihantui rasa kesedihan dan keprihatinan. Beliau
senantiasa mencari jawaban yang tepat untuk mengeluarkan
masyarakat dari kejahiliyahan. Maka beliaupun suka merenung
dan akhirnya berkhalwat di gua Hira’ untuk beberapa waktu
lamanya. Disitulah beliau mendapatkan jawaban dari Allah
melalui malaikat Jibril dengan turunnya wahyu yang pertama
Surat al-‘Alaq ayat 1-5 yang memerintahkan Muhammad
untuk membaca dengan atas nama Allah. Selang waktu
kemudian beliau menerima perintah untuk mendakwahkan
agama Allah kepada semua manusia dimulai dari keluarga dan
masyarakat terdekat.
Dakwah Rasul pertama kali kepada bangsa Quraisy di
Makkah adalah mengenalkan Allah yang maha Esa (tauhid).
Allah adalah pencipta alam semesta, pemberi kehidupan dan
penentu kematian, pemberi rizki, dll. Nabi Muhammad yakin
bahwa perubahan mendasar akan terjadi apabila dimulai dari
penanaman tauhid yang benar. Disamping itu tauhid yang
benar akan membawa pengaruh yang luar biasa terhadap aspek
kehidupan yang lain seperti politik, ekonomi, hukum,
! 47"
keamanan dan lainnya. Intinya dakwah itu menekankan aspek
tauhid kepada Allah dalam arti yang luas.2
C. Kegiatan Dakwah di Makkah
Selang beberapa waktu dari peristiwa menerima wahyu
pertama, Rasulullah mendapatkan wahyu yang kedua yaitu
surah al-Muddatsir ayat 1-7. Setelah menerima wahyu yang
kedua ini Rasulullah diwajibkan oleh Allah untuk memanggil
satu umat yang telah rusak akhlak dan kepercayaannya karena
fanatik kepada adat istiadat dan agama moyangnya. Rasulullah
melaksanakan perintah ini dengan melakukan dakwah secara
sembunyi-sembunyi kepada sanak keluarganya.3 Dalam
dakwahnya ini beberapa orang langsung mau menerima Islam
yang disampaikan oleh Rasulullah. Mereka adalah isteri
beliau yakni Siti Khadijah, kemudian saudara sepupunya, Ali
bin Abi Thalib yang saat itu baru berusia 10 tahun, lalu sahabat
beliau Abu Bakar, kemudian Zaid bin Harits dan juga Ummu
Aiman yang mengasuh beliau sejak ibundanya (Aminah)
masih hidup juga termasuk orang-orang pertama yang masuk
Islam.4
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
2
Moh. Nurhakim, 2004, h. 24.
3
Rus’an, 1981, Lintasan Sejarah Islam, Pekalongan: Raja Murah, h.
51.
4
Fatah Syukur, 2009, Sejarah Peradaban Islam, Semarang: Pustaka
Rizki Putra, h. 31.
! 48"
 ! !

Setelah Rasulullah menjalani aktivitas dakwah secara 2. Nabi Muhammad SAW menyerukan persamaan hak antara
sembunyi-sembunyi selama beberapa waktu lamanya bangsawan dan hamba sahaya. Hal ini tidak disetujui oleh
kemudian turunlah wahyu yang memerintahkan agar beliau kelas bangsawan Quraisy.
melakukan dakwah secara terang-terangan atau terbuka, yakni 3. Para pemimpin Quraisy tidak dapat menerima ajaran
surah Al-Hijr ayat 94 yang berbunyi: “Maka sampaikanlah kebangkitan kembali dan pembalasan di akhirat.
olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan 4. Taklid kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang sangat
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik”. berakar pada bandsa Arab.
Mula-mula Rasulullah mengundang kerabat dari bani Abdul 5. Pemahat dan penjual patung memandang Islam adalah
Muthalib untuk datang ke sebuah pertemuan dan di sana ia penghalang rezeki bagi mereka.5
menyeru kepada mereka semua untuk memeluk Islam. Mereka Di dalam menjalankan perintah Allah untuk
semua menolak dan hanya Ali saja yang menerima ajakan mendakwahkan Islam Rasulullah telah menunaikannya dengan
tersebut. sungguh-sungguh dengan strategi yang taktis dan sistematis,
pertama-tama dimulai dari keluarga dekatnya secara
Kemudian Rasulullah dengan keyakinan yang mantap
sembunyi-sembunyi, lalu kepada masyarakat umum secara
menyeru dan berdakwah kepada masyarakat umum secara
terang-terangan. Perlu diingat bahwa banyaknya hambatan dan
terang-terangan yang meliputi seluruh lapisan dan golongan
rintangan tidak menyurutkan tekad beliau dalam
baik bangsawan maupun hamba sahaya. Sesudah adanya
mendakwahkan Islam.
aktivitas dakwah terang-terangan ini para pemimpin Quraisy
mulai tidak suka dan berusaha menghalang-halangi kegiatan Di dalam melakukan dakwahnya di Makkah ini
dakwah tersebut. Upaya penentangan Quraisy untuk Rasulullah memfokuskan pada dua bidang yang dijadikan
menghalangi dakwah ini menurut Ahmad Syalabi, sasaran, yakni pendidikan tauhid dan pengajaran Al-Qur’an.
sebagaimana dikutip Badri Yatim, disebabkan oleh lima faktor Pendidikan tauhid menjadi perhatian utama karena pada saat
yaitu: itu masyarakat jahiliyah di Makkah sudah terlalu jauh
menyimpang dari ajaran tauhid yang dibawa oleh Nabi
1. Mereka tidak dapat membedakan antara kenabian dan
Ibrahim. Oleh karena itu masalah tauhid ini harus dibenahi
kekuasaan. Mereka mengira bahwa tunduk kepada seruan
Muhammad berarti tunduk kepada kepemimpinan Bani
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Abdul Muthalib. 5
Badri Yatim, 2001, Sejarah Peradaban Islam, Cet. ke-12, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, h. 21.

! 49" ! 50"
 ! !

terlebih dahulu karena ia merupakan fondasi paling dasar. kehidupan dunia yang penuh rintangan, tantangan dan
Pokok-pokok ajaran tauhid yang disampaikan oleh Rasulullah godaan.6
di Makkah ini adalah sebagaimana yang tercermin dalam surah
Selain menyampaikan ajaran tauhid ini, Rasulullah juga
al-Fatihah. Pokok ajaran tersebut adalah:
mengajarkan Al-Qur’an kepada umatnya secara utuh dan
a. Bahwa Allah adalah pencipta alam semesta yang sempurna agar menjadi pedoman hidup bagi umat manusia
sebenarnya oleh karena itu Dia-lah yang berhak sepanjang zaman. Pada dasarnya semua yang disampaikan
mendapatkan segala pujian. oleh Rasulullah kepada umatnya berdasarkan Al-Qur’an,
bahkan dikatakan dalam sebuah hadis bahwa akhlak
b. Bahwa Allah telah memberikan nikmat, memberikan
7
Rasulullah itu adalah Al-Qur’an.
segala keperluan bagi semua makhluk-Nya dan khusus
kepada manusia ditambah dengan petunjuk dan
bimbingan agar mendapat kebahagiaan di dunia dan
akhirat.

c. Bahwa Allah adalah raja hari kemudian yang akan

memperhitungkan semua amal perbuatan manusia di
dunia ini.

d. Bahwa Allah adalah sesembahan sebenarnya dan yang

satu-satunya. Hanya kepada Allah segala bentuk
pengabdian ditujukan.

e. Bahwa Allah adalah penolong yang sebenarnya, dan

oleh karena itu hanya kepada-Nya manusia meminta
pertolongan.

f. Bahwa Allah sebenarnya yang membimbing dan

memberi petunjuk kepada manusia dan mengarungi
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
6
Fatah Syukur, 2009, h. 33.
7
Fatah Syukur, 2009, h. 34.

! 51" ! 52"