Anda di halaman 1dari 6

JAWABAN SOAL UAS : MANAJEMEN PENDIDIKAN

Nama : Ahmad Wan Putra


Npm : 180263010
Semeter :Vc
Prodi : Manajemen Pedndidikan Islam (MPI)

RESUME MATERI :

1. Pengelolaan Peserta Didik

Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap

peserta didik. Mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka

lulus. Yang diatur secara langsung adalah segi-segi yang berkenaan dengan peserta didik

secara tidak langsung. Pengaturan terhadap segi-segi lain selain peserta didik

dimaksudkan untuk memberikan layanan yang sebaik mungkin kepada peserta didik.

Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik

agar kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan tersebut menunjang proses

pembelajaran di lembaga pendidikan (sekolah); lebih lanjut, proses pembelajaran

dilembaga tersebut (sekolah) dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat

meberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara

keseluruhan.

Fungsi manajemen peseta didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk

mengembangkan diri se-optimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi

individualitasnya, segi sosial, aspirasi kebutuhan dan segi-segi potensi peserta didik

lainnya. Agar tujuan dari fungsi manajemen peserta didik dapat tercapai, ada

beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya.

Langkah-langkah pengelolaan peserta didik antara lain :

a. Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru

b. Kriteria Penerimaan Peserta Didik Baru

c. Analisis kebutuhan peserta didik

d. Rekruitmen peserta didik


e. Seleksi peserta didik

f. Orientasi

g. Penempatan Peserta Didik (Pembagian Kelas)

h. Pembinaan dan pengembangan peserta didik

i. Pencatatan dan pelaporan

j. Kelulusan dan alumni

2. Pengelolaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Pengelolaan tenaga kependidikan merupakan langkah penting dalam

mewujudkan sistem pendidikan nasional yang efektif dan efisien. Tenaga-tenaga handal

dalam dunia pendidikan hanya akan diperoleh jika sistem pendidikan telah memiliki

mekanisme yang ideal untuk melakukan perekrutan, seleksi, penempatan, pembinaan,

evaluasi dan pemberhentian yang tepat. Dengan kata lain sistem pendidikan nasional

memerlukan mekanisme pengelolaan tenaga kependidikan yang searah dengan

pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Pengelolaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan merupakan kegiatan yang

mencakup penetapan norma, standar, prosedur, pengangkatan, pembinaan,

penatalaksanaan, kesejahteraan dan pemberhentian tenaga kependidikan sekolah agar

dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencapai tujuan sekolah.

Tahapan pengelolaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan terdiri dari

perencanaan, rekrutmen, seleksi, penempatan, penampilan dan penilaian kerja, pelatihan

dan pengembangan, kompensasi, keselamatan kerja, pengembangan karier, dan

pemberhentian.

3. Pengelolaan Biaya Pendidikan

Pengelolaan Pembiayaan pendidikan merupakan salah sistem yang sentral dalam

pendidikan, pembiayaan bagian dari pada pendukung penyelenggaraan pendidikan

karena menyangkut tentang pembiayaan operasional penyelenggaraan pendidikan dari

hal yang terkecil sampai kepada pembiayaan operasional yang besar.


Dalam Pelaksanaan manajemen pembiayaan pendidikan di lembaga pendidikan sekolah

harus berdasarkan prinsip-prinsip mulai dari tahap perencanaan, penggunaan biaya

pendidkan, pengawasan serta pertanggungjawaban atas penggunaan biaya pendidikan.

Dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip

keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.18 Disamping itu, efektifitas,

juga perlu mendapatkan penekanan. Berikut ini dibahas masing-masing prinsip tersebut,

yaitu transparansi, akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi.

Pembiayaan pendidikan tidak pernah tetap akan tetapi selalu berkembang dari

tahun ke tahun, Secara garis besar perubahan pembiayaan ini dipengaruhi oleh dua hal

yaitu faktor eksternal dan internal :

a. Faktor eksternal, yaitu faktor yang ada diluar sistem pendidikan yang meliputi

Berkembangnya demokrasi pendidikan, kebijakan pemerintah, tuntutan akan

pendidikan, adanya inflasi

b. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam sistem pendidikan itu sendiri

yang sepenuhnya mempengaruhi besarnya biaya pendidikan, antara lain sebagai

berikut ; Tujuan pendidikan, pendekatan yang digunakan, materi yang disajikan,

tingkat dan jenis pendidikan

Fungsi pembiayaan pendidikan yaitu sebagai berikut

c. Memungkinkan penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara efesien, dalam artian,

dana yang diperoleh, dapat digunakan untuk pencapaian tujuan tertentu yang

diinginkan

d. Memungkinkan ketercapaian kelangsungan hidup lembaga pendidikan

e. Dapat mencegah adanya kekeliruan, kebocoran, atau penyimpangan penggunaan

dana dari rencana semula

f. Mengambarkan target-target yang akan dicapai sekolah atau madrasah


Jenis-jenis biaya pendidikan dapat dikategorikan menjadi 4 yaitu baiya langsung,

baiya tidak langsung, biaya pribadi dan biaya sosial. Berdasarkan jenjang pendidikannya

biaya pendidikan terbagi menjadi 3 yaitu biaya satuan SD, SMP dan SMA. Adapun

sumber biaya pendidikan berasal dari pemerintah pusat seperti dana Bantuan Operasi

Sekolah (BOS), pemerintah daerah seperti Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dan

masyarakat.

4. Pengelolaan Sarpras Pendidikan

Sarana dan prasarana pendidikan adalah faktor yang kecil dan sepele, namun

pada kenyataannya tidak dapat disepelekan dan tidak dapat dianggap sebagai suatu hal

kecil, sehingga kerap kali dapat ditemukan pada lembaga-lembaga pendidikan yang

ditemui diindonesia ini yang justru tidak dapat mengorganisir dan mengelola sarana yang

ada secara optimal, efektif dan efesien. Padahal sarana dan prasarana pendidikan

sangatlah mendukung dan membantu dalam proses belajar mengajar guna mencapai

tujuan pendidikan.

Dalam mengelola sarana dan prasarana yang ada, dibutuhkan adanya suatu badan

ataupun tenaga kerja khusus yang memiliki ahli dan hanya terfokus pada sarana dan

prasarana tersebut dengan dibantu oleh para tenaga pengurus lembaga yang ada. Pada

pengelolaan sarana dan prasarana itu sendiri dibutuhkan adanya perencanaan,

pengadaan, inventarisasi, penyimpanan, penataan, penggunaan, pemeliharaan dan

penghapusan sarana dan prasarana.

Dalam pengelolaaan sarana dan prasarana tidak dapak terlepas dari delapan

faktor diatas. Oleh karenanya bagi tenaga pengurus yang termasuk didalamnya tenaga

guru pengajar, kepala sekolah, staff dan siswa, hendak memperhatikan pengelolaan

sarana dan prasarana sekolahnya. Bila tidak maka jalan menuju untuk mencapai tujuan

pendidikan yang sesungguhnya tidak mudah untuk dicapai dan pasti akan mengalami

banyak kendala-kendala didalamnya.


5. Sistem Informasi Sekolah

Gambaran sistem informasi sekolah yang dibutuhkan di Indonesia idealnya

adalah bagaimana para pengambil keputusan dapat dengan mdah mencari informasi

sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusn bidang pendidikan.

Hakikat sistem informasi manajemen sekolah, menyangkut tujuan pendidikan,

manusia yang melakukan kerjasama, proses sistematik dan non sistematik serta sumber –

sumber yang didayagunakan. Sehingg dapat dinyatakan bahwa manajemen pendidikan

adalah suatu cabang ilmu manajemen pensisikan yang mempelajari penataan sumber

daya manusia, kurikulum, fasilitas sumber belajar, dana serta upaya mencapai tujuan

lembaga secara dinamis.

Tujuan dari sistem informasi sekolah berdampak pada pihak sekolah, orang tua

siswa dan para calon siswa / siswinya sendiri. Kendala dari penerapan sistem informasi

sekolah ada pada sistemnya.

Syarat perencanaan sistem informasi di sekolah ada beberapa faktor seperti

ketersediaan, mudah di pahami, kesesuaian, kelengkapan, ketepatan waktu, teroganisir

serta meningkatkan produktivitas. Sedangkan ruang lingkup perencanaan sistem

informasi sekolah antara lain sistem informasi profil sekolah, sisila, sistem informasi

kesiswaan sekolah terpadu, sistem informasi sarana dan prasaran sekolah, sistem

informasi kegiatan akadmeik, sistem informasi akademik dan pengelolaan keuangan

sekolah, situs layanan informasi sekolah dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai