Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mohammad Septiawan Maulana

NIM : 201934004
Prodi : PBSI
Wendri Wiratsiwi
PENERAPAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Nomor 10, Volume 2, Juni 2020, hlm.
230-238

Cuplikan Jurnal
Ketiga, setelah tahap pembiasaan dan pengembangan ada tahap pembelajaran, dimana
sekolah dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan yang dapat mempertahankan kemampuan
literasi siswa dan minat baca siswa. Seperti yang dicontohkan Faizah (2016) dalam
penelitiannya, yaitu melalui kegiatan pembinaan kemampuan menulis cerita, kmampuan
membaca serta mulai masukkan kegiatan literasi dalam tahap pembelajaran.

Analisis Afiksi ;
1. se- + telah = setelah
kata setelah mengalami proses prefiksasi, karena kata dasar telah mendapat awalan
prefik se-.
2. peN- + biasa + -an = pembiasaan
kata pembiasaan mengalami proses konfiksasi karena kata dasar biasa mendapat
awalan peN- dan akhiran –an. peN- berubah menjadi pem- karena bertemu fonem /b/.
3. peN- + kembang + -an = pengembangan
kata pengembangan mengalami proses konfiksasi sebab kata dasar kembang yang
mendapat awalan peN- dan akhiran –an. peN- menjadi penge- karena fonem /k/ luruh.
4. peN- + belajar + -an = pembelajaran
kata pembelajaran berasal dari kata belajar yang mendapat awalan peN- dan akhiran –
an. Sehingga melalui proses konfiksasi. peN- menjadi pem- karena bertemu fonem /b/.
5. meN- + selenggara + -kan = menyelenggarakan
kata menyelenggarakan berasal dari kata selenggara yang mendapat awalan meN-
dan akhiran –kan sehingga disebut konfiksasi. meN- menjadi meny- dan fonem /s/
melebur.
6. ber- + bagai = berbagai
kata berbagai berasal dari kata dasar bagai, yang mendapat awalan ber-. Sehingga
disebut prefiksasi.
7. ke- + giat + -an = kegiatan
kata kegiatan berasal dari kata dasar giat yang mendapat awalan ke- dan akhiran –an,
sehingga disebut konfiksasi.
8. ke- + mampu + -an = kemampuan
kata kemampuan berasal dari kata mampu yang mendapat awalan ke- dan akhiran –an
sehingga disebut konfiksasi.
9. di- + contoh + -kan = dicontohkan
kata dicontohkan berasal dari kata dasar contoh, yang mendapat awalan di- dan
akhiran –kan. Sehingga disebut konfiksasi.
10. peN- + teliti + -an = penelitian
kata penelitian berasal dari kata dasar teliti yang mendapat awalan peN- dan akhiran –
an. Fonem /t/ pada kata teliti luruh.
11. meN- + baca = membaca
kata membaca berasal dari kata baca yang mendapat awalan meN-. meN- menjadi
mem- karena bertemu fonem /b/.
12. peN- + bina + -an = pembinaan
kata pembinaan berasal dari kata bina yang mendapat awalan peN- dan akhiran –an.
peN- berubah menjadi pem- sebab bertemu fonem /b/. Proses tersebut disebut konfiksasi.
13. memper- + tahan + -kan = mempertahankan
14. me- + lalu + -i = melalui
15. meN- + masuk + -kan = memasukkan

Anda mungkin juga menyukai