Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Zaidan Yusuf

NIM : 11201040000051

Kelas :A

UU Cipta Kerja : Lebih dari Seribu Orang di Berbagai Provinsi Ditangkap Usai Unjuk

Rasa Menentang Omnibus Law, Polisi Dituding Antidemokrasi

Penjelasan tema :

Saya mengambil tema ini karena kasus yang terjadi berkaitan dengan materi

kelompok 13 yaitu sila ke-4 “Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan, karena dalam kasus tersebut secara garis besar membahas

pelanggaran – pelanggaran yang berkaitan pula dengan sila ke-4 pancasila seperti kebijakan

pemerintah mengenai ombinus law merugikan rakyat dan tanpa musyawarah terlebih dahulu

dengan rakyat yang mana melanggar salah satu komponen pada sila ke-4 yaitu kebijaksanaan

dan permusyawaratan perwakilan. Selain itu penangkapan demonstran dan pembubaran


massa pendemo tanpa alasan hukum yang jelas juga melanggar salah satu komponen di sila

ke-4 pancasila yaitu kebebasan berpendapat. Oleh karena itu saya mengambil tema tersebut.

Komentar :

Sesuai informasi yang dimuat dalam literasinews.com, pada hari senin 5 oktober 2020

rancangan undang – undang omnibus law disahkan, yang mana RUU berisi 15 bab dengan

174 pasal ini disahkan 3 hari lebih cepat dari jadwal yamng sudah ditentukan. Para peserta

sidang paripurna tersebut beralasan karena kondisi pandemi yang sedang menyebar luas di

Indonesia membuat sidang harus dipercepat (Literasinews.com, 2020).

Yang menjadi masalah disini adalah RUU yang disusun para wakil rakyat haruslah

menguntungkan dan membuat hidup rakyat menjadi sejahtera, akan tetapi dari 11 klaster

pada omnibus law ini rata – rata lebih menguntungkan dan berfokus untuk investor asing dan

pengusaha. Sedangkan untuk para buruh, petani, nelayan dan pekerja – pekerja biasa lainnya

yang merupakan pekerjaan mayoritas rakyat Indonesia, mereka merasa dirugikan dengan

poin – poin yang tercantum dalam UU cipta kerja ini dan cenderung kontroversial sehingga

berlawanan dengan keinginan rakyat, contohnya seperti pemangkasan hari libur membuat

para pekerja menjadi harus bekerja lebih keras dan waktu istirahat pun menjadi lebih sedikit,

contoh lainnya adalah sanksi bagi pengusaha yang tidak membayar upah kepada pekerja nnya

dihapuskan hal itu membuat nasib para pekerja buruh menjadi semakin dirugikan, selain itu

hak pekerja untuk mengajukan PHK pun dihapuskan hal tersebut membuat pekerja yang

mendapat perlakuan kasar dan perllakuan buruk lainnya tidak dapat mengajukan PHK kepada

pihak perusahaan.

Dengan banyaknya kontroversi poin – poin dalam UU cipta kerja ini membuat rakyat

memutuskan untuk menyampaikan aspirasinya dalam bentuk demonstrasi. Seperti informasi

yang dimuat dalam media berita BBC News menyebutkan bahwa kegiatan demostrasi terjadi
di berbagai kota, hal ini menunjukkan bahwa sangatlah banyak rakyat Indonesia yang merasa

UU cipta kerja tersebut sangat merugikan rakyat. Akan tetapi seperti menurut safnawati yang

juga diimuat dalam media berita BBC News, di 18 provinsi yang melakukan demostrasi,

pihak kepolisian malah menangkap para demonstran dan membubarkan demonstrasi tersebut

tanpa alasan hukum yang jelas, selain itu para demonstran yang ditangkap malah disuruh

untuk membuka baju bahkan ada yang dipukuli. Hal itu seperti mengindikasikan bahwa

pemerintah menolak untuk mendengarkan unjuk rasa penyampaian aspirasi sebagai bentuk

kekecewaan terhadap keputusan para wakil rakyat (BBC News, 2020).

Kasus yang dilakukan para wakil rakyat ini melanggar dasar negara kita yang menjadi

acuan mereka dalam menjalankan pemerintahan yakni sila ke 4 yaitu “Kerakyatan yang

dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” dimana para

pemimpin negara Indonesia dan wakil rakyat harus memimpin rakyatnya dengan baik,

bijaksana dan senantiasa mendengarkan aspirasi rakyat dalam membuat kebijakan, di kasus

ini mereka tidak membuat kebijakan yang bijaksana dan tidak merugikan golongan manapun

serta setiap kebijakan harus bermusyawarah terlebih dahulu dengan rakyat. Akan tetapi yang

dilakukan wakil rakyat ini malah berbanding terbalik dengan makna dan bentuk implementasi

dari sila ke 4 ini, seperti pencegahan dalam menyampaikan pendapat saat demonstrasi dan

perlakuan aparat yang harusnya memberikan rasa aman kepada demonstran, malah berlaku

kasar kepada demonstran bahkan membubarkan demo di beberapa daerah secara paksa dan

tanpa adanya alasan hukum yang jelas dengan cara penangkapan paksa demonstran,

menembakkan gas air mata yang beresiko membahayakan demonstran serta menembakkan

air dari mobil pemadam kebakaran untuk membubarkan massa pendemo, lalu membuat

kebijakan tanpa musyawarah terlebih dahulu dengan rakyat bahkan diketahui saat sidang

pengesahan RUU cipta kerja ini, sebelumnya sudah ada 2 fraksi yang menolak dan

menyampaikan pendapatnya mengenai RUU ini yang isinya banyak yang hanya berfokus
pada pengusaha dan investor asing tapi untuk pekerja biasa seperti buruh, petani dan lainnya

dirugikan, pendapat peserta sidang tersebut pun tidak dihiraukan. Menurut fraksi demokrat

pun yang merupakan salah satu fraksi yang menolak RUU cipta kerja ini mengatakan bahwa

sidang pengesahan ini seperti langsung disah – sah kan saja tanpa mendengarkan terlebih

dahulu pendapat peserta sidang yang lain.

Maka pada kasus ini dapat dilihat bahwa wakil rakyat yang kita pilih masih banyak

yang dzolim dan melanggar makna dari pancasila. Dalam islam pun dijelaskan bahwa kita

harus memilih para pemimpin yang tidak dzolim, sayang kepada rakyatnya, membuat

kebijakan bijaksana yang menguntungkan rakyat, dan lebih mementingkan kepentingan

rakyat dibandingkan dengan kepentingan pribadi. Selain itu tugas kita sebagai rakyat harus

senantiasa memonitor atau memantau kegiatan yang terjadi serta jalannya oemerintahan di

negara Indonesia, agar tidak ada kebijakan kontroversial yang merugikan rakyat dibuat

pemertintah tanpan musyawarah sebelumnya dengan rakyat.

DAFTAR PUSTAKA

Literasinews.com. (2020). Sah RUU Omnibus Law Ciptakerja Jadi UU, Lebih Cepat Tiga

Hari dari Jadwal. Diakses pada tanggal 16 Juni 2020 jam 21.23 di https://literasinews.pikiran-

rakyat.com/politik/pr-92803573/sah-ruu-omnibus-law-ciptakerja-jadi-uu-lebih-cepat-tiga-

hari-dari-jadwal

BBC.com. (2020). UU Cipta Kerja: Lebih dari seribu orang di berbagai provinsi ditangkap

usai unjuk rasa menentang omnibus law, polisi dituding antidemokrasi. Diakses pada tanggal

18 Juni 2020 jam 23.46 di https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-54445044

Anda mungkin juga menyukai