2.2 Etiologi
a) Infeksi virus
Dari orang ke orang : morbili, gondong, rubella, kelompok enterovirus,kelompok
herpes, kelompok pox, influenza A dan B
Lewat arthropoda : eastern equine, western equine, dengue, colorado tick fever
b) Infeksi non virus
Bakterial : meningitis tuberculosa dan bakterial sering mempunyai komponen
ensefalitis
Spirocheta : sifilis, leptospirosis
Jamur : kriptococus,, histoplasmosis, aspergilosis, mukomikosis, kandidosis,
koksidiodomikosis
Protozoa : plasmodium, tripanosoma, toksoplasma
Staphylococcus aureus
Streptococcus
E. Colli
Mycobacterium
T. palladium
c) Pasca infeksi
Campak
Rubella
Varisela
Virus pox
vacinia
Virus penyebab meningoensefalitis memiliki variasi geografis yang besar. Penyebab
terbesar di negara berkembang yaitu herpes simplex type-1 (HSV- 1), virus gondok,
enterovirus, herpes zooster, adenovirus dan virus Epstein–Barr. Herpes simpleks-type 2
merupakan penyebab penyakit paling banyak pada neonatus. Pasien dengan
imunodefisiensi sangat rentan dengan virus tertentu termasuk pasien yang terinfeksi virus
HIV dapat berkembang menjadi ensefalitis yang disebabkan oleh Herpes zoster atau
Cytomegalovirus.
Penyebab karena bakteri yang mencapai cairan serebrospinal akan memperbanyak diri
dengan cepat karena ruangan subaraknoid dan CSS tidak ada komplemen, antibodi opsonin
dan sel fagosit. Bakteri Streptococcus dapat menyebabkan meningitis pada semua
kelompok umur, dan pada penderita umur lebih dari 40 tahun merupakan agen penyebab
yang paling sering.
2.3 Epidemiologi
Meningoensefalitis yang disebabkan oleh Mycobakterium tuberkulosa varian hominis
dapat terjadi pada segala umur, yang tersering adalah anak umur 6 bulan - 5 tahun.
Ensefalitis herpes virus memiliki angka mortalitas 15-20% dengan pengobatan dan 70-80%
tanpa pengobatan.
Neonatus masih mempunyai imunitas maternal. Tetapi setelah umur 6 bulan imunitas
itu lenyap dan bayi dapat mengidap gingivo-stomatitis virus herpes simpleks. Tetapi
apabila neonatus tidak memperoleh imunitas maternal terhadap virus herpes simpleks atau
apabila pada partus neonatus ketularan virus herpes simpleks dari ibunya yang mengidap
herpes genitalis, maka infeksi dapat berkembang menjadi viremia.
Frekuensi penyakit yang tinggi dilaporkan pada orang-orang Afrika-Amerika,
penduduk asli Amerika, dan masyarakat di daerah pedesaan. Meningoensefalitis yang
disebabkan oleh Tick born encephalitis dengan CFR di Asia yaitu 20% dan di Eropa 1-5%.
Meningoensefalitis yang disebabkan oleh Ensefalitis Jepang tersebar luas di Asia Timur
dari Korea sampai Indonesia, Cina, India dan Kepulauan Pasifik Barat.