Oleh :
Kelas : IXE
1. Endometriosis
Salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering kita dengar adalah
endometriosis. Penyakit ini terjadi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam
dinding rahim tumbuh di tempat lain di dalam tubuh.
Jaringan tersebut dapat tumbuh di ovarium, bagian belakang rahim, usus, atau
bahkan di kandung kemih. Jaringan yang salah tempat ini akan menyebabkan nyeri
haid yang hebat, perdarahan menstruasi yang deras, nyeri saat berhubungan
seksual, serta sulit hamil.
Penyebab Endometriosis :
Secara pasti, penyebab endometriosis belum diketahhui. Namun, salah satu faktor
risiko yang memicu timbulnya endometriosis adalah tingginya hormon estrogen.
Selain itu, ada beberapa faktor risiko selain estrogen yang diduga sebagai
pemicunya, yaitu faktor keturunan, sistem kekebalan tubuh, faktor adaptasi sel
sesuai lingkungan organnya, dan faktor paparan lingkungan.
Pengobatan Endometriosis :
Pengobatan terhadap gejala sakit luar biasa saat menstruasi bisa dilakukan dengan
terapi hormon atau obat pereda rasa sakit. Penanganan endometriosis dengan
operasi juga bisa dilakukan untuk mengangkat jaringan endometriosis, terutama
untuk pengidap yang berencana punya anak.
Pencegahan Endometriosis :
Lakukan pencegahan dengan pemeriksaan pada organ kewanitaan. Terutama jika
dirasa datang bulan mengalami masalah.
2. Epididimitis
Penyakit ini terjadi akibat adanya peradangan pada epididimis, yakni saluran di
dalam skrotum yang menempel pada testis. Saluran ini berperan untuk mengangkut
serta menyimpan sperma yang diproduksi oleh testis.
Epididimitis dapat menyebabkan buah zakar bengkak dan nyeri, air mani
mengandung darah, nyeri saat buang air kecil dan ejakulasi, serta gangguan
kesuburan.
Penyebab Epididimitis :
Amiodarone yang merupakan salah satu jenis obat jantung yang bisa
menyebabkan peradangan pada epididimis.
Infeksi pada anak laki-laki dan pria yang tidak aktif secara seksual.
Penyakit Behet.
Tuberkulosis.
Pengobatan Epididimitis :
Obat antibiotik.
Pembedahan.
Pencegahan Epididimitis :
Lakukan hubungan intim dengan cara yang sehat dan hindari bergonta-ganti
pasangan.
PCOS sulit dicegah, tetapi dengan menjaga berat badan ideal, gejala dan
risiko komplikasinya dapat dikurangi. Berikut adalah cara yang bisa
dilakukan untuk menjaga berat badan ideal:
4. Orchitis
Orchitis (atau-KIE-tis) merupakan keluhan yang terjadi pada salah satu atau kedua
buah zakar (testis). Seseorang yang mengidap orchitis akan mengalami peradangan
pada testisnya akibat infeksi bakteri atau virus. Namun, dalam beberapa kasus,
penyebab orchitis bisa saja tak diketahui dengan pasti. Orchitis paling sering terjadi
karena infeksi bakteri, seperti infeksi menular seksual (IMS). Dalam beberapa
kasus, virus gondok dapat menyebabkan orchitis.
Penyebab Orchitis :
Orchitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Kadang-kadang penyebab
orchitis tidak dapat ditentukan tapi paling sering, orchitis bakterial dikaitkan
dengan atau hasil dari epididimitis. Sedangkan epididimitis bisa disebabkan oleh
infeksi uretra atau kandung kemih yang menyebar ke epididimis.
Sering kali, penyebab infeksi adalah IMS. Penyebab lain infeksi dapat dikaitkan
dengan lahir dengan kelainan pada saluran kemih atau memiliki kateter atau alat
medis yang dimasukkan ke dalam penis. Selain bakteri, virus juga dapat
menyebabkan orchitis. Virus gondok biasanya menyebabkan orbita virus.
Pencegahan Orchitis :
Terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencega orchitis, misalnya
imunisasi terhadap gondok, karena merupakan penyebab paling umum dari infeksi
virus. Selain itu, hindari perilaku seks yang tidak aman untuk membantu
melindungi terhadap IMS yang dapat menyebabkan orchitis bakterial.
5. Radang Panggul
Radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) adalah infeksi pada organ
reproduksi wanita, seperti serviks, rahim, dan ovarium. Salah satu penyebab paling
sering dari radang panggul adalah infeksi bakteri akibat infeksi menular seksual.
Radang panggul umumnya dialami oleh wanita usia 15–25 tahun yang aktif
berhubungan seksual. Radang panggul bisa ditandai dengan nyeri di panggul atau
perut bagian bawah. Kondisi ini perlu mendapat penanganan untuk mencegah
terjadinya komplikasi, seperti kehamilan di luar kandungan (ektopik) atau
kemandulan (infertilitas).
Penyebab Radang Panggul :
Radang panggul paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebar dari
vagina atau serviks (leher rahim) ke organ reproduksi yang lebih dalam, seperti
rahim, tuba falopi (saluran indung telur), dan ovarium (indung telur).
Jenis bakteri yang sering menyebabkan radang panggul adalah bakteri penyebab
infeksi menular seksual, seperti Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae.
Selain bakteri, radang panggul juga bisa disebabkan oleh infeksi patogen lain,
seperti Mycoplasma genitalium, Trichomonas vaginalis, Garnella vaginalis, atau
Herpes simplex virus 2 (HSV-2).
Selain itu, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko wanita mengalami
radang panggul, yaitu:
Berusia 15–25 tahun dan aktif secara seksual
Pernah mengalami radang panggul atau infeksi menular seksual
Berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan
Berhubungan seksual tanpa kondom
Kerusakan pada serviks
Baru menjalani prosedur medis yang melibatkan proses pembukaan serviks, seperti
memasukkan alat kontrasepsi ke dalam rahim atau spiral
Pencegahan Radang Panggul :
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya radang
panggul, yaitu:
Bila menderita radang panggul, Anda dianjurkan mengajak pasangan untuk turut
melakukan pemeriksaan. Hal ini diperlukan untuk mencegah berulangnya infeksi
dan radang panggul.