Anda di halaman 1dari 7

PENYAKIT DAN UPAYA

PENCEGAHAN PADA SISTEM


REPRODUKSI MANUSIA
TAHUN PELAJARAN 2020 – 2021

Oleh :

Nama: Faradilla Izatun Nissa

Kelas : IXE

No. Absen :09

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER


DINAS PENDIDIKAN
UPTD SATUAN PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 KALISAT
Jalan Diponegoro Nomor 52 Kalisat -Jember Telepon (0331) 591081
CONTOH PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

1. Endometriosis

Salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering kita dengar adalah
endometriosis. Penyakit ini terjadi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam
dinding rahim tumbuh di tempat lain di dalam tubuh.

Jaringan tersebut dapat tumbuh di ovarium, bagian belakang rahim, usus, atau
bahkan di kandung kemih. Jaringan yang salah tempat ini akan menyebabkan nyeri
haid yang hebat, perdarahan menstruasi yang deras, nyeri saat berhubungan
seksual, serta sulit hamil.

Penyebab Endometriosis :
Secara pasti, penyebab endometriosis belum diketahhui. Namun, salah satu faktor
risiko yang memicu timbulnya endometriosis adalah tingginya hormon estrogen.
Selain itu, ada beberapa faktor risiko selain estrogen yang diduga sebagai
pemicunya, yaitu faktor keturunan, sistem kekebalan tubuh, faktor adaptasi sel
sesuai lingkungan organnya, dan faktor paparan lingkungan.
Pengobatan Endometriosis :

Pengobatan terhadap gejala sakit luar biasa saat menstruasi bisa dilakukan dengan
terapi hormon atau obat pereda rasa sakit. Penanganan endometriosis dengan
operasi juga bisa dilakukan untuk mengangkat jaringan endometriosis, terutama
untuk pengidap yang berencana punya anak.

Pencegahan Endometriosis :
Lakukan pencegahan dengan pemeriksaan pada organ kewanitaan. Terutama jika
dirasa datang bulan mengalami masalah.
2. Epididimitis

Penyakit ini terjadi akibat adanya peradangan pada epididimis, yakni saluran di
dalam skrotum yang menempel pada testis. Saluran ini berperan untuk mengangkut
serta menyimpan sperma yang diproduksi oleh testis.

Epididimitis dapat menyebabkan buah zakar bengkak dan nyeri, air mani
mengandung darah, nyeri saat buang air kecil dan ejakulasi, serta gangguan
kesuburan.

Penyebab Epididimitis :

Epididimitis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Kasus epididimitis


umumnya dimulai dari infeksi pada uretra, prostat, atau kandung kemih. Bakteri E.
Coli dan bakteri sejenisnya adalah penyebab epididimitis pada anak-anak dan
orangtua. Umumnya, beberapa penyebab epididimitis adalah:

 Infeksi saluran kemih.

 Epididimitis Kimia, adalah kondisi ketika urine mengalir kembali ke


epididimis karena tubuh yang terlalu meregang atau mengangkat barang berat.

 Mumps atau gondongan.

 Amiodarone yang merupakan salah satu jenis obat jantung yang bisa
menyebabkan peradangan pada epididimis.

 Infeksi menular seksual, seperti gonorea dan klamidia, biasanya menjadi


penyebab epididimitis pada pria yang aktif secara seksual.

 Infeksi pada anak laki-laki dan pria yang tidak aktif secara seksual.

 Cedera pada bagian selangkangan.

 Penyakit Behet.

 Tuberkulosis.
Pengobatan Epididimitis :

 Obat antibiotik.

 Obat pereda nyeri dan istirahat.

 Pembedahan.

Pencegahan Epididimitis :

Lakukan hubungan intim dengan cara yang sehat dan hindari bergonta-ganti
pasangan.

3. Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)

Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah


gangguan hormon yang terjadi pada wanita di usia subur. Penderita PCOS
mengalami gangguan menstruasi dan memiliki kadar hormon maskulin (hormon
androgen) yang berlebihan.

Hormon androgen yang berlebih pada penderita PCOS dapat mengakibatkan


ovarium atau indung telur memproduksi banyak kantong-kantong berisi cairan.
Akibatnya, sel telur tidak berkembang sempurna dan gagal dilepaskan secara
teratur.

Penyebab Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) :


Sampai saat ini, belum diketahui dengan pasti apa yang menyebabkan PCOS.
Namun, ada beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab PCOS, yaitu:
Kelebihan hormon insulin
Hormon insulin adalah hormon yang menurunkan kadar gula dalam darah. Insulin
yang berlebih akan membuat tubuh meningkatkan produksi hormon androgen dan
mengurangi sensitivitas tubuh terhadap insulin.
Faktor genetik
Hal ini karena sebagian penderita PCOS juga memiliki anggota keluarga yang
menderita PCOS.
Pencegahan Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) :

PCOS sulit dicegah, tetapi dengan menjaga berat badan ideal, gejala dan
risiko komplikasinya dapat dikurangi. Berikut adalah cara yang bisa
dilakukan untuk menjaga berat badan ideal:

 Batasi konsumsi makanan manis


 Perbanyak konsumsi serat
 Olahraga secara teratur

4. Orchitis

Orchitis (atau-KIE-tis) merupakan keluhan yang terjadi pada salah satu atau kedua
buah zakar (testis). Seseorang yang mengidap orchitis akan mengalami peradangan
pada testisnya akibat infeksi bakteri atau virus. Namun, dalam beberapa kasus,
penyebab orchitis bisa saja tak diketahui dengan pasti. Orchitis paling sering terjadi
karena infeksi bakteri, seperti infeksi menular seksual (IMS). Dalam beberapa
kasus, virus gondok dapat menyebabkan orchitis.
Penyebab Orchitis :

Orchitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Kadang-kadang penyebab
orchitis tidak dapat ditentukan tapi paling sering, orchitis bakterial dikaitkan
dengan atau hasil dari epididimitis. Sedangkan epididimitis bisa disebabkan oleh
infeksi uretra atau kandung kemih yang menyebar ke epididimis.

Sering kali, penyebab infeksi adalah IMS. Penyebab lain infeksi dapat dikaitkan
dengan lahir dengan kelainan pada saluran kemih atau memiliki kateter atau alat
medis yang dimasukkan ke dalam penis. Selain bakteri, virus juga dapat
menyebabkan orchitis. Virus gondok biasanya menyebabkan orbita virus.

Kira-kira hampir sepertiga pria yang mengidap gondongan setelah pubertes,


berisiko mengembangkan orchitis. Kondisi ini biasanya terjadi sekitar empat
hingga tujuh hari setelah onset gondong.

Pencegahan Orchitis :
Terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencega orchitis, misalnya
imunisasi terhadap gondok, karena merupakan penyebab paling umum dari infeksi
virus. Selain itu, hindari perilaku seks yang tidak aman untuk membantu
melindungi terhadap IMS yang dapat menyebabkan orchitis bakterial.
5. Radang Panggul

Radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) adalah infeksi pada organ
reproduksi wanita, seperti serviks, rahim, dan ovarium. Salah satu penyebab paling
sering dari radang panggul adalah infeksi bakteri akibat infeksi menular seksual.
Radang panggul umumnya dialami oleh wanita usia 15–25 tahun yang aktif
berhubungan seksual. Radang panggul bisa ditandai dengan nyeri di panggul atau
perut bagian bawah. Kondisi ini perlu mendapat penanganan untuk mencegah
terjadinya komplikasi, seperti kehamilan di luar kandungan (ektopik) atau
kemandulan (infertilitas).
Penyebab Radang Panggul :

Radang panggul paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebar dari
vagina atau serviks (leher rahim) ke organ reproduksi yang lebih dalam, seperti
rahim, tuba falopi (saluran indung telur), dan ovarium (indung telur).

Jenis bakteri yang sering menyebabkan radang panggul adalah bakteri penyebab
infeksi menular seksual, seperti Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae.
Selain bakteri, radang panggul juga bisa disebabkan oleh infeksi patogen lain,
seperti Mycoplasma genitalium, Trichomonas vaginalis, Garnella vaginalis, atau
Herpes simplex virus 2 (HSV-2).

Selain itu, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko wanita mengalami
radang panggul, yaitu:
Berusia 15–25 tahun dan aktif secara seksual
Pernah mengalami radang panggul atau infeksi menular seksual
Berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan
Berhubungan seksual tanpa kondom
Kerusakan pada serviks
Baru menjalani prosedur medis yang melibatkan proses pembukaan serviks, seperti
memasukkan alat kontrasepsi ke dalam rahim atau spiral
Pencegahan Radang Panggul :

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya radang
panggul, yaitu:

 Jangan berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan.


 Gunakan kondom saat berhubungan seksual.
 Periksa kesehatan rutin jika memiliki risiko tertular infeksi menular seksual.
 Konsultasikan pilihan dan rencana penggunaan alat kontrasepsi dengan
dokter.
 Bersihkan area kemaluan dari depan ke belakang dan jangan sebaliknya.

Bila menderita radang panggul, Anda dianjurkan mengajak pasangan untuk turut
melakukan pemeriksaan. Hal ini diperlukan untuk mencegah berulangnya infeksi
dan radang panggul.

Anda mungkin juga menyukai