Anda di halaman 1dari 16

TEMPLATE SOAL PERAWAT (beri warna hijau pada item yang sesuai pada kolom

jabaran)
ID soal (KMB/STIKESNHM/01)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik /
Gadar / Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan &.Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.Nyaman /
Aktifitas & Istirahat / Seksual / Nilai dan Keyakinan / Psikosisial / Belajar/
Komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pencernaan
: & Hepatobilier / Sistem Saraf dan Perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan Saluran Kemih / Sistem Reproduksi /
Sistem Integumen / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan /
Kesehatan Mental / Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 34 tahun masuk ke rumah sakit pada malam hari dengan
keluhan sesak nafas. Pada saat pengkajian, pasien mengatakan sesak sejak pagi hari,
terlihat memiliki batuk dengan sputum yang kental, terdengar suara wheezing, frekuensi
nafas:28x/i, nafas dangkal, ekspirasi lebih lama dari inspirasi, TD: 120/70mmHg,
nadi:86x/i, dan pasien mendapat terapi nebulizer.
Pertanyaan Soal
Manakah hasil yang menandakan perbaikan kondisi pasien?
a. Takipnea
b. Bunyi nafas mengi
c. Terjadi retraksi dada
d. Sifat pernafasannya abdominal
e. Pada saat perkusi dada terdengar nada redup
Kunci Jawaban: D
Referensi: Muttaqin, A. (2010), Pengkajian Keperawatan: Aplikasi pada
Praktik Klinik. Jakarta : Salemba Medika.
Timby, B. K., and Smith, N. E. (2010). Introductory Medical-
Surgical Nursing. Philadelphia: Wolters Kluwer.
Pembahasan Asma adalah serangan hebat yang ditandai dengan adanya nafas
pendek, wheezing, batuk dengan sputum yang kental. Durasi
berbeda pada episode akut, hal tersebut bisa saja terjadi secara
singkat (kurang dari 1 hari) atau lebih (biasanya sampai beberapa
minggu).
Hasil yang diharapkan oleh perawat pada pasien asma adalah
frekuensi nafas normal orang dewasa (12-20x/i), sifat pernafasannya
abdominal, perbandingan durasi inspirasi-ekspirasi yaitu 2:1, pada
saat perkusi dada terdengar nada sonor, tidak terjadi retraksi dada,
dan bunyi nafas normal (bunyi nafas vesikuler, bronchial, dan
bronkovesikular).
Kasus tersebut merupakan kasus sistem pernafasan, dimana data
abnormal yang paling menonjol adalah sesak nafas, memiliki batuk
dengan sputum yang kental, terdengar suara wheezing, frekuensi
nafas: 28x/i, nafas dangkal, ekspirasi lebih lama dari inspirasi, dan
pasien mendapat terapi nebulizer.

Adapun hasil yang diharapkan oleh perawat adalah frekuensi nafas


Strategi normal orang dewasa (12-20x/i), sifat pernafasannya abdominal,
perbandingan durasi inspirasi-ekspirasi yaitu 2:1, pada saat perkusi
dada terdengar nada sonor, tidak terjadi retraksi dada, dan bunyi
nafas normal (bunyi nafas vesikuler, bronchial, dan
bronkovesikular).

Sehingga, pada pilihan A, B, C, dan D merupakan hasil yang masih


merupakan hasil pengkajian pernafasan yang abnormal. Oleh karena
itu, pilihan yang tepat adalah E.
TEMPLATE SOAL PERAWAT (beri warna hijau pada item yang sesuai pada kolom
jabaran)
ID soal (KMB/STIKESNHM/02)

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya


Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan &.Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman /
Aktifitas & Istirahat / Seksual / Nilai dan Keyakinan / Psikosisial / Belajar /
Komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pencernaan &
: Hepatobilier / Sistem Saraf dan Perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan Saluran Kemih / Sistem Reproduksi /
Sistem Integumen / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan /
Kesehatan Mental / Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 50 tahun masuk ke rumah sakit dengan keluhan sakit kepala, kaku
leher, dan mengalami demam. Pada saat pengkajian, TTV: TD: 140/90mmHg, N: 92x/i, P:24
x/i, S: 29°C, terdapat positive kernig sign, tanda brudzinski positif, klien nampak meringis,
skala nyeri yang didapatkan adalah 5, dan klien nampak memegang kepalanya bila nyeri
timbul. Keluarga klien mengatakan klien pernah mengalami kejang, sulit tidur, dan terkadang
klien tidak mengenal orang yang sudah dikenalnya. Perawat mengangkat diagnosa nyeri akut
dan klien sudah mendapatkan obat penurun nyeri.
Pertanyaan Soal
Manakah hasil yang menandakan nyeri pasien berkurang?
a. Sering tidur lebih lama
b. Klien bisa berjalan-jalan didekat tempat tidur
c. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
d. Klien mampu mengenali perawat dan keluarga dekat
e. Klien tidak pernah mengalami kejang selama dirawat di rumah sakit
Kunci Jawaban: C
Referensi: Nuari, N. A., dan Widayati, D. (2017). Gangguan pada Sistem
Perkemihan dan Penatalaksanaan Keperawatan: Dengan Pendekatan
SDKI 2016-NIC NOC & Spider Web-Design. Yogyakarta: Deepublish
Smeltzer, S. C., dan Bare, B. G. (2002). Buku Ajar Keperawatan
Medikal-Bedah (Ed. 8). Jakarta: EGC.
Timby, B. K., dan Smith, N. E. (2010). Introductory Medical-Surgical
Nursing. Philadelphia: Wolters Kluwer.
Pembahasan Meningitis adalah radang pada meningen (membrane yang
mengelilingi otak dan medulla spinalis) dan disebabkan oleh virus,
bakteri atau organ-organ jamur.
Gejala meningitis adalah sakit kepala, demam, perubahan pada tingkat
kesadaran (disorientasi dan gangguan memori), iritasi meningen
(rigiditas nukal/kaku leher, tanda kernig positif, tanda brudzinski
positif), fotofobia, kejang, peningkatan TIK, ruam, dan infeksi
fulminating.
Rigiditas nukal (kaku leher) adalah tanda awal. Adanya upaya untuk
fleksi kepala mengalami kesukaran karena adanya spasme otot-otot
leher. Fleksi paksaan menyebabkan nyeri hebat.
Tanda kernig positif adalah ketika pasien dibaringkan dengan paha
dalam keadaan fleksi kea rah abdomen, kaki tidak dapat diekstensikan
sempurna.
Tanda brudzinski adalah bila leher pasien difleksikan, maka
dihasilnya fleksi lutut dan pinggul; bila dilakukan fleksi pasif pada
ekstremitas bawah pada salah satu sisi, maka gerakan yang sama
terlihat pada sisi ekstremitas yang berlawanan.
Diagnosa yang diangakat oleh perawat adalah nyeri akut. Yang
dimana, penjelasannya adalah nyeri akut berhubungan dengan iritasi
meningeal, edema serebral yang dimanifestasikan dengan deskripsi
klien tentang ketidaknyamanan di kepala.
Comfort Level:
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu
menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan).
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan
manajemen nyeri.
3. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda
nyeri).
4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
Kasus tersebut merupakan kasus sistem persarafan, dimana data
abnormal yang paling menonjol adalah sakit kepala, kaku leher,
demam, TD: 140/90 mmHg, N: 92 x/i, P: 24 x/i, S: 29°C, terdapat
positive kernig sign, tanda brudzinski positif, klien nampak meringis,
skala nyeri 5, dan klien nampak memegang kepalanya bila nyeri timbul.
Keluarga klien mengatakan klien pernah mengalami kejang, sulit tidur,
dan terkadang klien tidak mengenal orang yang sudah dikenalnya.

Selain itu, perawat mengangkat diagnosa nyeri yang dimana,


penjelasannya adalah nyeri akut berhubungan dengan iritasi
meningeal, edema serebral yang dimanifestasikan dengan deskripsi
klien tentang ketidaknyamanan di kepala.
Strategi
Selain itu pula, terdapat data bahwa klien sudah mendapatkan obat
penurun nyeri.

Sehingga, kita mampu menarik kesimpulan untuk menjawab pertanyaan


diatas mengenai hasil yang menandakan nyeri pasien berkurang adalah
pilihan jawaban C yaitu menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang.

Adapun, pilihan A dan B merupakan kebutuhan dasar klien dalam hal


aktifitas dan istirahat, kemudian pada pilihan D merupakan hal yang
berkaitan dengan tingkat kesadaran pasien, begitupun dengan pilihan E
yang merupakan tanda-tanda peningkatan TIK sekunder. Oleh karena
itu, pilihan yang tepat adalah C.
TEMPLATE SOAL PERAWAT (beri warna hijau pada item yang sesuai pada kolom
jabaran)
ID soal (KMB/STIKESNHM/03)

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya


Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan &.Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman /
Aktifitas & Istirahat / Seksual / Nilai dan Keyakinan / Psikosisial / Belajar /
Komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pencernaan
: & Hepatobilier / Sistem Saraf dan Perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan Saluran Kemih / Sistem Reproduksi /
Sistem Integumen / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan /
Kesehatan Mental / Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 23 tahun masuk ke rumah sakit akibat kecelakaan mudik lebaran
dengan menggunakan sepeda motor dan dokter mendiagnosa bahwa pasien mengalami
trauma kapitis. Hal yang ditemukan dari pasien adalah mata melotot, kening mengkerut,
tangan mengepal, muka merah, dan sedikit bicara. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan TTV:
TD: 100/70mmHg. N: 62x/i, P: 24x/i, S: 38°C, nampak ada luka terbuka cukup dalam di
kepala, siku dan kaki lecet beserta memar, klien pernah muntah dan masih sakit kepala.
Klien mengatakan dengan nada marah bahwa dia jatuh dari motor karena sopir bis yang
ugal-ugalan.
Pertanyaan Soal
Manakah tahapan penerimaan diagnosis menurut Elisabeth Kublerr-Ross?
a. Denial
b. Anger
c. Bargaining
d. Depression
e. Acceptance
Kunci Jawaban: B
Referensi: Raha, S. (2014). Tugaskyu Jiwa. Diakses dari
https://www.slideshare.net/mobile/ septianraha/tugaskyu-jiwa
Pembahasan Dr. Elisabeth Kublerr-Ross telah mengidentifikasi lima tahap berduka
yang dapat terjadi pada pasien menjelang ajal:
1. Denial (pengingkaran)
Dimulai ketika orang disadarkan bahwa ia akan meninggal dan
tidak dapat menerima informasi ini sebagai kebenaran dan bahkan
mungkin mengingkarinya.
2. Anger (marah)
Terjadi ketika pasien tidak dapat lagi mengingkari kenyataan
bahwa ia akan meninggal.
3. Bargaining (tawar-menawar)
Merupakan tahapan proses berduka dimana pasien mencoba
menawar waktu untuk hidup.
4. Depression (depresi)
Tahap dimana pasien datang dengan keadaan sadar penuh bahwa
ia akan segera mati. Ia sangat sedih karna memikirkan bahwa ia
tidak akan lama lagi bersama keluarga dan teman-teman.
5. Acceptance (penerimaan)
Merupakan tahap selama pasien memahami dan menerima
kenyataan bahwa ia akan meninggal. Ia akan berusaha keras untuk
menyelesaikan tugas-tugasnya yang belum terselesaikan.
Kasus tersebut merupakan kasus yang menyangkut dengan masalah
psikologi pasien yang melewati tahapan penerimaan diagnosis.
Ditandai dengan data-data pasien yaitu mata melotot, kening
mengkerut, tangan mengepal, muka merah, sedikit bicara, klien
mengatakan dengan nada marah bahwa dia jatuh dari motor karena
sopir bis yang ugal-ugalan.
Strategi
Perawat bertugas membantu pasien melewati tahapan penerimaan
diagnosis agar segera mencapai fase acceptance. Pada kasus diatas,
perawat harus bisa mengidentifikasi klien berada pada tahapan apa.

Berdasarkan data yang diperoleh dan pembahasan tentang Elisabeth


Kublerr-Ross, makas jawaban yang benar adalah pilihan B.
TEMPLATE SOAL PERAWAT (beri warna hijau pada item yang sesuai pada kolom
jabaran)
ID soal (KMB/STIKESNHM/04)

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya


Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan &.Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman /
Aktifitas & Istirahat / Seksual / Nilai dan Keyakinan / Psikososial / Belajar
/ Komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pencernaan
: & Hepatobilier / Sistem Saraf dan Perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan Saluran Kemih / Sistem Reproduksi /
Sistem Integumen / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan /
Kesehatan Mental / Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 37 tahun dibawa oleh keluarganya ke rumah sakit. Pasien
mengeluh pusing dan nafas lambat. Perawat mendapatkan informasi melalui keluarganya
bahwa klien memiliki riwayat penyakit rematoid artritis, sehingga pada saat pasien
mengalami nyeri sendi, pasien langsung meminum obat ibuprofen. Keluarga klien juga
mengatakan bahwa kali ini sepertinya pasien mengalami overdosis karena pasien
mengatakan bahwa kemarin pasien lupa meminum obatnya, sehingga pasien meminum
obatnya 2x dosis yang semestinya pada hari ini. Tampak bibir, mulut, dan hidung klien
berwarna biru, serta pergerakan mata yang cepat dan tidak terkontrol.
Pertanyaan Soal
Manakah tanda dan gejala pasien yang mengalami overdosis yang mengancam jiwa?
a. Pusing
b. Nyeri sendi
c. Nafas lambat
d. Bibir, mulut, dan hidung berwarna biru
e. Pergerakan mata yang cepat dan tidak terkontrol
Kunci Jawaban: C
Referensi: Samiadi, L. A. (2017). Ibuprofen. Diakses dari
http://www.google.com/search? safe=strict&client=ms-android-
asus&hl=en-ID&authuser=0&q=ibuprofen400mg
adalahobat&sa=X&sqi=2&ved=2ahUKEwiM35rD4cziAhUSJTQIH
VitCv8Q1QlwFHoECBAQAg&biw=360&bih=615&dpr=2
Ibuprofen adalah obat dengan fungsi untuk meredakan nyeri
berbagai kondisi seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri haid, nyeri
otot, atau artritis.

Ibuprofen adalah golongan nonsteroid anti inflammatory drug


(NSAID). Obat ini bekerja dengan menghalangi produksi substansi
alami tubuh yang menyebabkan peradangan.

Dosis ibuprofen untuk dewasa pengidap rematoid artritis adalah


dosis awal:400-800 mg secara oral setiap 6-8 jam sesuai kebutuhan.

Gejala-gejala overdosis yaitu:


1. Pusing
2. Bibir, mulut, dan hidung berwarna biru
3. Napas lambat atau henti nafas singkat
4. Pergerakan mata yang cepat dan tidak terkontrol

Semua penyebab kematian berujung pada masalah ABC, karenanya


bisa ditolong pula dengan tindakan ABC.prinsip penanganan gawat
darurat dengan ABC ini adalah:
1. A untuk airway (jalur nafas)
Sangat penting untuk melihat apakah pasien mengalami
Pembahasan gangguan dengan jalur nafasnya atau tidak (misalnya nafas
terengah-engah), jika ada gangguan maka harus segera
dibebaskan.
2. B untuk breath (pernafasan)
Periksa pernafasannya apakah mengalami gangguan atau tidak,
jika pasien sulit bernafas segera berikan nafas bantuan. Karena
pernafasan yang terganggu akan membuat oksigen tidak bisa
masuk ke dalam darah.
3. C untuk circulation (sirkulasi)
Jika seseorang mengalami luka pendarahan yang parah harus
segera dihentikan agar tidak mengganggu sirkulasi darah di
tubuh

Selain ABC, pasien gawat darurat juga diperiksa disabilitynya,


apakah terlihat adanya tanda-tanda deficit yang menurun atau tidak
lalu dilanjutkan dengan memeriksa kondisi pasien secara
menyeluruh mulai dari ujung rambut smpai ujung kaki dan setiap
lubang yang ada.

Karenanya untuk pertolongan pertama jangan dilihat dari seberapa


parah luka yang dialami, tapi lihatlah apakah ada gangguan jalur
nafas, pernafasan dan juga sirkulasinya. Jika ada gangguan pada
salah satu bagian tersebut segeralah berikan pertolongan untuk
menghindari kematian.
Strategi Kasus diatas menceritakan tentang pasien yang sedang mengalami
overdosis akibat meminum obat ibuprofen. Sehingga timbul tanda
dan gejala terjadinya overdosis.
Data diatas, semuanya merupakan tanda dan gejala terjadinya
overdosis, yaitu pusing, bibir, mulut, dan hidung berwarna biru,
napas lambat atau henti nafas singkat, serta pergerakan mata yang
cepat dan tidak terkontrol. Namun, hanya satu yang paling
mengancam jiwa yaitu pada pilihan jawaban C.

Hal ini sejalan dengan pembahasan yang ada sebelumnya, bahwa


pada kasus pasien gawat darurat yang membutuhkan pertolongan
agar terhindar dari ancaman kematian adalah salah satunya yaitu
breath atau pernafasan.
TEMPLATE SOAL PERAWAT (beri warna hijau pada item yang sesuai pada kolom
jabaran)
ID soal (KMB/STIKESNHM/05)

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya


Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan &.Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman /
Aktifitas & Istirahat / Seksual / Nilai dan Keyakinan / Psikososial / Belajar
/ Komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pencernaan
: & Hepatobilier / Sistem Saraf dan Perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan Saluran Kemih / Sistem Reproduksi /
Sistem Integumen / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan /
Kesehatan Mental / Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 47 tahun masuk ke rumah sakit karena mengalami alergi setelah
makan ikan laut. Pasien mengeluh tiba-tiba mengalami sulit bernafas. Pada pengkajian
awal, muka pasien nampak mengalami pembengkakan hingga ke bagian leher, frekuensi
nafas pasien 40x/i, klien nampak batuk tidak berlendir, pasien nampak ansietas terhadap
penyakitnya, dan pasien juga mengeluh gatal-gatal. Perawat pun mengambil kesimpulan
bahwa diagnosa yang diangkat adalah pola nafas tidak efektif berhubungan dengan spasme
otot bronchioulus.
Pertanyaan Soal
Apa tindakan pertama yang dilakukan oleh seorang perawat terhadap kejadian tersebut?
a. Masukkan jalan nafas/nasofaringeal sesuai kebutuhan
b. Keluarkan secret dengan batuk atau suction/pengisapan
c. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi yang potensial
d. Identifikasi masukan jalan nafas baik yang actual ataupun potensial
e. Buka jalan nafas dengan tehnik mengangkat dagu atau dengan mendorong rahang
sesuai keadaan
Kunci Jawaban: E
Referensi: Melyana, Y. (2016). Asuhan Keperawatan Syok Anafilaktik. Diakses
dari http://www.scribe.com/document/333358110/Asuhan-
Keperawatan-Syok-Anafilaktik
Pembahasan Shock anafilaksis merupakan jenis syok distributive adalah hasil dari
reaksi hipersensitifitas segera. Ini adalah peristiwa hidup yang
mengancam yang memerlukan intervensi secepatnya. Respon
antibody antigen yang parah menyebabkan penurunan perfusi
jaringan dan inisiasi respon syok umum.
Faktor etiologi syok anafilaktik:
1. Makanan (telur dan susu, ikan dan kerang, kacang-kacangan dan
biji, kacang-kacangan dan sereal, kedelai, gandum, buah jeruk,
cokelat, stroberi, tomat, alpukat, pisang, buah kiwi, dan lain-
lain).
2. Makanan adiktif (pewarna makanan dan pengawet).
3. Diagnostic agen (pewarna kontras iodinasi, sulfobromophthalein,
dehydrocholic, dan asam iopanoic).
4. Agen biologis (darah dan komponen darah, insulin dan hormone
lainnya, gamma globulin, plasma seminal, enzim, vaksin dan
antitoxins).
5. Lingkungan agen (serbuk sari, jamur dan spora, sinar matahari,
bulu hewan, dan lateks).
6. Obat (antibiotic, aspirin, non steroid inflammatory drugs,
narkotika, dekstran, vitamin, anestesi local, relaksan otot,
neuromuscular blocking agen, dan barbiturat).
7. Venoms (lebah, hormets, jaket kuning, dan tawon, ular, ubur-
ubur, laba-laba, rusa lalat, dan semut api).

Diagnosa yang diangkat perawat adalah pola nafas tidak efektif


berhubungan dengan spasme otot bronchioulus.
Sehingga intervensi (NIC) nya adalah manajemen jalan nafas:
1. Buka jalan nafas dengan tehnik mengangkat dagu atau dengan
mendorong rahang sesuai keadaan.
2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi yang potensial.
3. Identifikasi masukan jalan nafas baik yang actual ataupun
potensial.
4. Masukkan jalan nafas/nasofaringeal sesuai kebutuhan.
5. Keluarkan secret dengan batuk atau suction/pengisapan.
6. Dorong nafas dalam, pelan dan batuk.
7. Ajarkan bagaimana cara batuk efektif.
8. Kaji keinsentifan spirometer.
Kasus diatas sudah jelas jawaban yang seharusnya menjadi pilihan
yang benar yaitu pilihan jawaban E. Karena hal ini telah dijelaskan
pada bagian pembahasan secara mendetail urutan pertama hingga
urutan kedelapan, yaitu:
1. Buka jalan nafas dengan tehnik mengangkat dagu atau dengan
mendorong rahang sesuai keadaan.
2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi yang potensial.
Strategi
3. Identifikasi masukan jalan nafas baik yang actual ataupun
potensial.
4. Masukkan jalan nafas/nasofaringeal sesuai kebutuhan.
5. Keluarkan secret dengan batuk atau suction/pengisapan.
6. Dorong nafas dalam, pelan dan batuk.
7. Ajarkan bagaimana cara batuk efektif.
8. Kaji keinsentifan spirometer.
TEMPLATE SOAL PERAWAT (beri warna hijau pada item yang sesuai pada kolom
jabaran)
ID soal (KMB/STIKESNHM/06)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik /
Gadar / Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan &.Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.Nyaman /
Aktifitas & Istirahat / Seksual / Nilai dan Keyakinan / Psikosisial /
Belajar/ Komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & Limfatik / Sistem
: Pencernaan & Hepatobilier / Sistem Saraf dan Perilaku / Sistem
Endokrin / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan Saluran Kemih /
Sistem Reproduksi / Sistem Integumen / Sistem Imuno-Hematologi /
Sistem Penginderaan / Kesehatan Mental / Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 26 tahun masuk ke rumah sakit ruang perawatan luka bakar
pada siang hari akibat tersiram air panas yang baru saja mendidih dan pasien
mengeluhkan kesakitan. Pada saat pengkajian, didapatkan luka pada lengan kanan,
lengan kiri, dan punggung, frekuensi nafas: 24x/menit, TD: 110/70mmHg, nadi: 100x/i.
Pertanyaan Soal
Berapakah luas luka bakar pada pasien tersebut?
a. 18%
b. 36%
c. 45%
d. 27%
e. 54%
Kunci Jawaban: D
Referensi: Smeltzer, S. C, Bare, B. G., dan Janice, L. H. (BookFi.org)
Pembahasan Rules of Nine
a. Kepala dan leher: 9%
b. Ektremitas atas: 9% x 2
c. Ekstremitas bawah: 18% x 2
d. Dada depan 9%, abdomen 9%
e. Punggung 18%
f. Perineum 1%
Kasus tersebut merupakan kasus sistem integumen, dimana data
abnormal yang paling menonjol adalah tersiram air panas yang
mendidih, pasien mengeluhkan kesakitan. didapatkan luka pada
lengan kanan, lengan kiri, dan punggung, frekuensi nafas:
24x/menit.

Adapun perhitungan yang digunakan oleh perawat adalah


menggunakan rule of nine yang dimana nilai untuk per bagiannya
telah ditentukan, yaitu:

Strategi a. Kepala dan leher: 9%


b. Ektremitas atas: 9% x 2
c. Ekstremitas bawah: 18% x 2
d. Dada depan 9%, abdomen 9%
e. Punggung 18%
f. Perineum 1%

Fokus pada perhitungannya saja, yaitu luka pada lengan kanan


(9%) ditambah lengan kiri (9%) dan ditambah lagi dengan
punggung (9%). Sehingga, jumlah keseluruhan, yaitu 27%. Dan,
pada pilihan A, B, C, dan E tentu bukan pilihan yang tepat. Oleh
karena itu, pilihan yang tepat adalah D.
TEMPLATE SOAL PERAWAT (beri warna hijau pada item yang sesuai pada kolom
jabaran)
ID soal (KMB/STIKESNHM/07)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Komunitas / Gerontik /
Gadar / Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan &.Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.Nyaman /
Aktifitas & Istirahat / Seksual / Nilai dan Keyakinan / Psikosisial /
Belajar/ Komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & Limfatik / Sistem
: Pencernaan & Hepatobilier / Sistem Saraf dan Perilaku / Sistem
Endokrin / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan Saluran Kemih /
Sistem Reproduksi / Sistem Integumen / Sistem Imuno-Hematologi /
Sistem Penginderaan / Kesehatan Mental / Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 36 tahun dirawat di suatu rumah sakit tepatnya diruang
perawatan luka bakar yang diakibatkan tersiram air keras (bahan kimia) oleh seseorang
yang tidak dikenal. Hasil pengkajian didapatkan luka pada lengan kiri, wajah sebelah
kiri, dada sebelah kiri dan punggung bagian kiri pula. Hasil pengkajian, tekanan darah
120/80 mmHg, frekuensi nadi: 90x/menit, frekuensi napas: 22 x/menit. Berat badan 60
kg dan tinggi badan: 160 cm.

Pertanyaan Soal
Berapakah cairan yang diperlukan dalam waktu 24 jam pertama menurut rumus Baxter?
a. 4320 ml
b. 6480 ml
c. 7200 ml
d. 8640 ml
e. 4860 ml

Kunci Jawaban: D
Referensi: Smeltzer, S. C, Bare, B. G., dan Janice, L. H. (BookFi.org)
Pembahasan Rumus Baxter:
Keterangan:
4 cc sudah menjadi ketentuan yang ada.
BB adalah berat badan pasien/klien.
Luas Luka Bakar berdasarkan persentase yang menggunakan rule
of nine.

Rules of Nine
a. Kepala dan leher: 9%
b. Ektremitas atas: 9% x 2
c. Ekstremitas bawah: 18% x 2
d. Dada depan 9%, abdomen 9%
e. Punggung 18%
f. Perineum 1%

Strategi Kasus tersebut merupakan kasus sistem integumen, dimana data


abnormal yang paling menonjol adalah tersiram air keras (bahan
kimia), didapatkan luka pada lengan kiri, wajah sebelah kiri, dada
sebelah kiri dan punggung bagian kiri pula.

Adapun perhitungan yang digunakan oleh perawat adalah


menggunakan rumus baxter, namun harus menenmukan terlebih
dahulu luas luka bakar dengan menggunakan rule of nine yang
dimana nilai untuk per bagiannya telah ditentukan, yaitu:

a. Kepala dan leher: 9%


b. Ektremitas atas: 9% x 2
c. Ekstremitas bawah: 18% x 2
d. Dada depan 9%, abdomen 9%
e. Punggung 18%
f. Perineum 1%
Fokus pada perhitungannya, pada luka bakarnya yaitu, pada lengan
kiri (9%) ditambah wajah kiri (2,25%) dan ditambah lagi dengan
dada kiri (4,5%) dan punggung kiri (4,5%). Sehingga, jumlah
keseluruhan, yaitu 20,25%.
Setelah didapkan luas luka bakar, maka kita akan memasukkan ke
rumus baxter, yaitu 4 cc x BB x Luas Luka Bakar. Menjadi 4 cc x
60 Kg x 20,25 = 4860 cc.

Artinya kebutuhan cairan pasien tersebut adalah 4860 cc selama 24


jam.

Dan, pada pilihan A, B, C, dan D tentu bukan pilihan yang tepat.


Oleh karena itu, pilihan yang tepat adalah E.

Anda mungkin juga menyukai