Anda di halaman 1dari 11

Zootec Vol. 41 No.

2 : 471-481 (Juli 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

ANALISIS PENDAPATAN USAHA TERNAK BABI DI KECAMATAN TOMBULU


KABUPATEN MINAHASA

Yudi P. Sinulingga, NM Santa*, LS Kalangi, MAV Manese

Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi, 95115

ABSTRAK

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan The data used in this study were primary
Tombulu Kabupaten Minahasa selama satu data and secondary data. The puposive
bulan dari bulan Januari 2020 sampai sampling method was applied to determine
Februari 2020. Data yang digunakan dalam the sample location in Tombulu District
penelitian ini yaitu data primer dan data with the number of breeders in Tombulu
sekunder. Penentuan lokasi sampel di District were 30 breeders. Therefore, the
Kecamatan Tombulu menggunakan determination of the sample applied Total
metode Puposive Sampling dengan jumlah Quota Sampling technique. Pigs livestock
peternak yang ada di Kecamatan Tombulu business models run by breeders were
ada 30 peternak. Penentuan sampel breeding, fattening, combination, and
menggunakan teknik Total Quota swine pigs. The result showed models that
Sampling. Model usaha ternak babi yang the dominant pig livestock business in
dijalankan oleh peternak yaitu pembibitan, Tombulu District was a combination of
penggemukan, kombinasi, dan babi putar. breeding and fattening. The income earned
Hasil penelitian menunjukkan model usaha from the pig livestock business is
ternak babi di Kecamatan Tombulu yang Rp.39,207,785 / period or Rp3,920,778 /
dominan adalah kombinasi dari pembibitan month. The amount of production, feed
dan penggemukan. Pendapatan yang costs, and social costs are factors that were
diperoleh dari usaha ternak babi sebesar very influential on the business income of
Rp39.207.785/periode atau pig livestock.
Rp3.920.778/bulan. Jumlah produksi,
biaya pakan, dan biaya sosial adalah Key words: income, pig livestock, factors
faktor-faktor yang sangat berpengaruh
pada pendapatan usaha ternak babi.
PENDAHULUAN
Kata kunci : pendapatan, ternak babi,
faktor-faktor
Ternak babi merupakan jenis
ABSTRACT ternak yang mampu menghasilkan daging
dalam kurun waktu yang relatif singkat.
ANALYSIS OF PIG LIVESTOCK
BUSINESS INCOME IN TOMBULU Ternak babi tergolong dalam ternak
DISTRICT MINAHASA REGENCY.
monogastrik dimana memiliki kemampuan
The study was conducted in the Tombulu
District of Minahasa Regency for one dalam mengubah bahan makanan secara
month from January 2020 to February
efisien apabila ditunjang dengan kualitas
2020.
_____________________________ ransum yang dikonsumsinya. Selain

*Korespondensi (corresponding author): kemampuan ternak babi dalam


Email: nansisanta@unsrat.ac.id mengkonversi pakan menjadi daging yang

471
Zootec Vol. 41 No. 2 : 471-481 (Juli 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

cepat, ternak babi juga merupakan ternak melakukan protes terhadap usaha ternak
yang prolifik yaitu mampu melahirkan babi yang ada di Kecamatan Tombulu dan
anak 10-14 ekor dalam satu periode berdampak terhadap ancaman penutupan
melahirkan (Sihombing, 1997). usaha ternak babi. Sehingga solusi
Kabupaten Minahasa Propinsi alternatif yang dilakukan adalah membayar
Sulawesi Utara memiliki populasi ternak sejumlah uang dispensasi dalam bentuk
babi yang paling tinggi berdasarkan data biaya sosial agar usaha mereka tidak di
Badan Pusat Statistik Propinsi Sulawesi tutup oleh warga. Uang yang dibayarkan
Utara tahun 2017 dengan jumlah sebanyak tersebut nantinya akan digunakan untuk
126.157 ekor. Berdasarkan hasil penelitian mendukung acara rutin tahunan seperti
(Santa dan Wantasen 2018), usaha natal, pengucapan syukur, paskah, hari
peternakan babi masyarakat pedesaan di kemerdekaan, dan lain-lainnya. Dengan
Kabupaten Minahasa, melaksanakan 3 rutinnya mengeluarkan biaya sosial yang
(tiga) model usaha yaitu pembibitan, dukeluarkan tentunya akan memiliki
penggemukan dan usaha kombinasi. pengaruh terhadap pendapatan yang
Pemeliharaan ternak dengan cara semi diterima oleh peternak.
intensif yaitu ternak babi dipelihara Peternak babi di Kecamatan
dikandang yang sudah terbuat dari beton Tombulu masih menggunakan pakan
baik dinding kandang maupun lantai (Kojo pabrikan atau pakan komersial yang
et al., 2014). diperoleh peternak dengan membeli pakan
Peternak babi di Kecamatan di toko khusus menjual pakan ternak.
Tombulu mendirikan usahanya dekat Keadaan tersebut menyebabkan biaya
dengan pemukiman penduduk sehingga produksi usaha ternak babi akan
memberikan dampak negatif kepada meningkat seiring dengan peningkatan
masyarakat sekitar. Dampak negatif dari harga pakan dan mengakibatkan jumlah
usaha ternak babi yakni bau busuk dar pendapatan peternak akan menurun.
fases dan urine dan kotoran ternak babi Menggunakan pakan alternatif atau pakan
yang langsung dibuang ke sungai. Fases non-konvensional mungkin menjadi salah
dan Urin dari ternak babi tidak bisa satu solusi agar dapat menekan harga
digunakan sebagai pupuk untuk semua pakan. Contoh pakan alternatif seperti
jenis tanaman dikarenakan alasan batang pohon pisang, dedak padi, dan
keamanan pangan, sehingga peternak polar ketersediaannya berlimpah dan
hanya membuang kotoran ternanknya ke mudah diperoleh (Sukanata et al., 2014);
sungai. Hal tersebut membuat warga (Sukanata et al., 2017).

472
Zootec Vol. 41 No. 2 : 471-481 (Juli 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

Usaha ternak babi merupakan Tombulu, Badan Pusat Statistik serta


usaha yang potensial untuk dikembangkan jurnal yang berkaitan dengan penelitian.
khususnya di Kecamatan Tombulu Metode Penentuan Sampel
Kabupaten Minahasa. Namun terdapat Penentuan lokasi sampel di
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Kecamatan Tombulu menggunakan
pendapatan usaha ternak babi. Faktor- metode Purposive Sampling (Sugiyono,
faktor tersebut antara lain biaya pakan, 2010), berdasarkan pertimbangan bahwa
jumlah produksi, jumlah anggota keluarga, Kecamatan Tombulu strategis karena dekat
biaya tenaga kerja, dan biaya sosial dengan Kota Manado sebagai Ibukota
dimana belum diketahui sejauh mana Propinsi Sulawesi Utara, serta memiliki
pengaruhnya pada pendapatan usaha peternak babi . Hasil pra-penelitian
ternak babi di Kecamatan Tombulu menunjukkan bahwa jumlah peternak yang
Karena itu tujuan dari penelitian ini ada di Kecamatan Tombulu ada 30
yaitu untuk menganalisis jumlah peternak.
pendapatan usaha ternak babi serta untuk Berdasarkan data dari BPP
menganalisis faktor-faktor yang Kecamatan Tombulu jumlah peternak babi
mempengaruhi pendapatan usaha ternak di Kecamatan Tombulu ada sebanyak 30
babi. orang, sehingga penentuan sampel
menggunakan teknik Total Quota
METODE PENELITIAN Sampling, dengan pertimbangan bahwa
jumlah peternak babi sudah memenuhi
Tempat dan Waktu Penelitian
syarat untuk dijadikan sampel (Sugiyono,
Lokasi penelitian dilaksanakan di
2010).
Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa
Model Analisis
selama satu bulan dari bulan Januari 2020
1. Tujuan pertama penelitian ini yaitu
sampai Februari 2020.
untuk mengetahui jumlah pendapatan
Jenis dan Sumber Data
usaha ternak babi, dianalisis
Data yang digunakan dalam
menggunakan persamaan berikut
penelitian ini yaitu data primer dan data
(Soekartawi, 2002):
sekunder. Data primer merupakan hasil
Pd = TR – TC
pengamatan dan hasil wawancara terhadap
Keterangan:
peternak sebagai responden. Data sekunder
Pd = pendapatan bersih
berupa data dari BPP Kecamatan
TR = penerimaan
TC = total biaya

473
Zootec Vol. 41 No. 2 : 471-481 (Juli 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

2. Tujuan kedua penelitian ini yaitu terhadap variabel dependen


untuk menganalisis faktor-faktor yang (pendapatan).
mempengaruhi pendapatan usaha 2. Jika F-hitung < F-Tabel, maka terima
ternak babi, menggunakan persamaan H0, artinya variabel independen
berikut. (jumlah produksi, biaya tenaga kerja,
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 biaya pakan, jumlah anggota keluarga,
+e dan biaya sosial) tidak berpengaruh
Keterangan: nyata terhadap variabel dependen
Y = Pendapatan peternak babi (pendapatan).
(Rp/periode) Uji statistik t digunakan untuk
a = konstanta mengetahui peran masing-masing variabel
b1, ...,b5 = Koefisien regresi bebas (Winarno, 2015) (jumlah produksi,
X1 = jumlah produksi (Kg/periode) biaya tenaga kerja, biaya pakan, jumlah
X2 = biaya tenaga kerja (Rp/periode) anggota keluarga, dan biaya sosial) secara
X3 = biaya pakan (Rp/periode) parsial terhadap variabel terikat
X4 = jumlah anggota keluarga (pendapatan peternak babi).Misalnya ingin
(orang) menguji apakah X1 berpengaruh terhadap
X5 = biaya sosial (Rp/periode) Y dengan menganggap X lainnya konstan:
e = error 1. Jika t-hitung > t-tabel, maka tolak H0,
Menurut (Winarno, 2015) uji artinya variabel independen (jumlah
statistik F untuk mengetahui pengaruh produksi, biaya tenaga kerja, biaya
variabel bebas (jumlah produksi, biaya pakan, jumlah anggota keluarga, dan
tenaga kerja, biaya pakan, jumlah anggota biaya sosial) berpengaruh nyata
keluarga, dan biaya sosial) secara terhadap variabel dependen
bersama-sama terhadap variabel terikat (pendapatan).
(pendapatan peternak babi). Hipotesis nol 2. Jika t-hitung < t-tabel, maka terima
adalah jenis joint hypothesis bahwa b1, H0, artinya Variabel independen
b2,..,bk secara simultan sama dengan nol (jumlah produksi, biaya tenaga kerja,
(Winarno, 2015). biaya pakan, jumlah anggota keluarga,
1. Jika F-hitung > F-Tabel, maka tolak dan biaya sosial) tidak berpengaruh
H0, artinya variabel independen nyata terhadap variabel dependen
(jumlah produksi, biaya tenaga kerja, (pendapatan).
biaya pakan, jumlah anggota keluarga, Dimana b1 adalah koefisien parameter
dan biaya sosial) berpengaruh nyata dan se (b1) adalah standart error koefisien

474
Zootec Vol. 41 No. 2 : 471-481 (Juli 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

parameter. Jika nilai t hitung > nilai t Tingkat pendidikan peternak yang
Tabel ta(n-k), maka H0 ditolak yang paling tinggi Sarjana dan terendah TK.
berarti X1 bepengaruh terhadap Y. Tingkat pendidikan peternak di Kecamatan
Tombulu bervariasi dengan tingkat
HASIL DAN PEMBAHASAN pendidikan paling banyak yaitu SLTA
sebesar 46,66%, lalu SMP dan Perguruan
Keadaan Umum Wilayah Kecamatan
Tombulu Tinggi masing-masing sebesar 20%, serta
Kecamatan Tombulu merupakan
SD sebesar 10%, dan TK sebesar 3,33%.
salah satu kecamatan yang berbatasan
Hasil penelitian menunjukkan
dengan Kota Manado serta kota Tomohon.
banyak peternak babi di Kecamatan
Ada pun batas-batas secara administrasi
Tombulu yang menjadikan beternak babi
wilayah Kecamatan Tombulu sebagai
sebagai pekerjaan sampingan. Sebanyak
berikut:
66,66% peternak babi di kecamatan
Sebelah Utara dengan Laut
Tombulu adalah sebagai pekerjaan
Sulawesi
sampingan dengan mayoritas pekerjaan
Sebelah timur dengan Kecamatan
utama sebagai petani. Sedangkan 33,33%
Tondano Barat
peternak babi di Kecamatan Tombulu
Sebelah selatan dengan Kecamatan
menjadikan beternak babi menjadi
Pineleng dan Kota Tomohon
pekerjaan utama mereka.
Sebelah barat dengan Kabupaten
Karakteristik Usaha Ternak Babi
Minahasa Utara
Lama Usaha
Kecamatan Tombulu memiliki
Sebanyak 66,66% peternak babi
wilayah yang membentang seluas 97,4
yang ada di Kecamatan Tombulu
km2 dan terletak pada 0,35’ – 1,01’ LU
merupakan peternak yang telah melakukan
dan 124,25’ – 124,37’.
usaha selama 1-10 tahun, sebanyak 20%
Karakteristik Responden
peternak telah melakukan usaha ternak
Hasil penelitian diperoleh variasi
babi sebanyak 11-20 tahun, dan 13,33%
umur peternak babi di kecamatan
peternak yang sudah melakukan usaha
Tombulu, yaitu antara 37-72 Tahun.
diatas 20 tahun. Namun sebernarnya
Dengan umur 35-44 terdapat 26,66%,
peternak yang melakukan usaha 1-10
umur 45-54 terdapat 36,66% , umur 55-64
tahun tersebut mayoritas merupakan
terdapat 23,33%, dan umur 65-74 terdapat
peternak yang sudah pernah melakukan
13,33%.
usaha ternak babi namun berhenti

475
Zootec Vol. 41 No. 2 : 471-481 (Juli 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

dikarenakan beberapa faktor seperti, harga kandang yang digunakan adalah tipe
pakan yang mahal, rendahnya nilai jual kelompok dan individu dengan rata-rata
ternak, penyakit, dan modal yang kurang. panjang dan lebar yakni 3x4 m untuk
Jumlah Induk dan Anak Babi setiap kandang.
Sebanyak 20 orang peternak yang Sistem perkawinan ternak babi di
memiliki induk babi sendiri dengan jumlah Kecamatan Tombulu masih menggunakan
induk antara 2-15 ekor. Sebanyak 13 sistem perkawinan alami. Banyak peternak
pejantan dari 11 peternak dengan jumlah masih belum tahu dan ragu dalam
pejantan 1-3 ekor per peternak. Usaha menggunkan sistem perkawinan IB karena
ternak babi pembibitan memiliki jumlah masih rendahnya pengetahuan tentang IB
induk yang lebih banyak dari usaha ternak dan mahalnya peralatan yang dibutuhkan.
babi penggemukan. Tingkat mortalitas ternak babi di
Manajemen Pemeliharaan Ternak Babi Kecamatan Tombulu terbilang rendah
Hasil dilapangan usaha ternak babi karena rata-rata sebesar 5% dan mayoritas
yang ada di Kecamatan Tombulu hampir faktor penyebab kematian yakni ditindih
semua dikelola oleh kepala keluarga induk, mencret, berkelahi, dan gangguan
seorang diri. Menejemen pemeliharaan hewan liar.
ternak babi di Kecamatan Tombulu Kegiatan peternak yang dilakukan
dilakukan dengan memberi makan pada di peternakan yakni membersihan
pagi dan sore hari. Pemberian pakan pada kandang, memandikan ternak, memberikan
ternak babi dilakukan tanpa penakaran pakan, memisahkan induk dengan anak
jumlah pakan yang diberikan, sehingga untuk dilakukan pembersihan, dan
sulit melihat jumlah kenaikan bobot badan pengecekan anak-anak babi. Lama waktu
dari jumlah pakan yang diberikan. yang digunakan oleh peternak babi selama
Mayoritas responden yang ada di dikandang berkisar antara 2- 3 jam/hari
Kecamatan Tombulu membeli pakan tergantung jumlah ternak dan jenis usaha
komersial (konsentrat, jagung, dan dedak yang dilakukan. Sesuai dengan (Kojo, et
padi). al., 2014) rata-rata curahan waktu
Perkandangan ternak babi di dikandang adalah sebesar 3 jam/hari.
Kecamatan Tombulu umumnya dilakukan Aktivitas dikandang dilakukan sebanyak 2
dekat pemukiman dan dekat dengan kali dalam satu hari yakni pagi dan sore
sumber air. Namun ada beberapa peternak hari, dengan waktu berkisar dari jam 7
yang melakukan usaha ternak babi jauh hingga 9 untuk pagi hari dan dan 4 sampai
dari sumber air dan pemukian. Tipe 5 di sore hari.

476
Zootec Vol. 41 No. 2 : 471-481 (Juli 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

Model Usaha Ternak Babi di harga untuk ternak babi hampi semua
Kecamatan Tombulu
mengikuti harga pasar, namun untuk
Jenis usaha yang dilakukan oleh peternak yang sudah memiliki langganan
peternak babi di Kecamatan Tombulu harga ternak babi cenderung lebih stabil
yaitu pembibitan, penggemukan, campuran jika dibandingkan dengan peternak babi
(pembibitan dan penggemukan), dan babi yang tidak memiliki langganan.
putar. Jenis yang paling banyak adalah Pendapatan Usaha Ternak Babi di
usaha kombinasi (pembibitan dan Kecamatan Tombulu
penggemukan) karena dapat menyesuaikan Pendapatan merupakan selisih
dengan harga pakan. Bila harga pakan naik antara penerimaan dengan semua biaya
maka peternak akan mengurangi jumlah yang dikeluarkan. Jumlah penerimaan
ternak babi yang dipelihara dengan usaha ternak babi yaitu jumlah produksi
menjual babi usia starter. ternak babi dikali dengan harga berat
Penjualan ternak babi akan hidup.
dilakukan oleh peternak jika target Berdasarkan Tabel 1 diketahui
pemeliharaan sudah tercapai yakni umur bahwa penerimaan yang diperoleh
45 hari untuk usaha pembibitan, berat 100 peternak berasal dari modal yang dimiliki
kg untuk usaha pengemukan, dan berat 30 berupa induk dan pejantan, penjualan anak
kg untuk usaha babi putar. Penentuan babi dan penjualan babi penggemukan.

Tabel 1. Penerimaan dan Pengeluaran Usaha Ternak Babi


No Uraian Jumlah Persentase (%)
(Rp/Periode)
1 Penerimaan
1) Modal (induk dan pejantan) (ekor) 35.545.263 40,3
2) Penjualan Anak Babi (ekor) 1.128.333 1,3
3) Penjualan babi penggemukan (kg) 51.636.667 58,4
Total Penerimaan 88.310.263 100

2 Pengeluaran
Biaya Tetap:
1) Penyusutan Kandang 1.550.000 3,1
Biaya Tidak Tetap:
1) Biaya Tenaga Kerja 5.200.000 10,6
2) Biaya Pakan 29.291.872 59,7
3) Biaya Pembelian Bibit 11.727.273 23,9
Baiya lain
1) Biaya Sosial 1.333.333 2,7
Total Biaya 49.102.478 100

477
Zootec Vol. 41 No. 2 : 471-481 (Juli 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

Penerimaan usaha ternak babi berasal dari babi sebesar 95% dan selebihnya yaitu
modal yang dimiliki berupa induk dan sebesar 5% dijelaskan oleh variabel yang
pejantan, penjualan anak babi, dan tidak diteliti oleh peneliti. Nilai probabiltas
penjualan babi finisher. Penjualan dari F-hitung sebesar 0,00 hal ini menunjukkan
modal merupakan hasil perkalian antara bahwa secara bersama-sama semua
jumlah induk dan pejantan yang dimilki variabel bebas yakni jumlah produksi,
peternak dikali dengan bobot badan, dan biaya pakan, biaya tenaga kerja, jumlah
harga berat hidup ternak babi. Penerimaan anggota keluarga, dan biaya sosial
dari penjualan anak babi yakni perkalian berpengaruh nyata terhadap pendapatan
antara jumlah anak babi umur 45 hari ternak babi.
dengan harga dengan rata-rata yakni Pengujian terhadap penyimpangan
Rp800.000/ekor. Penerimaan yang berasal asumsi klasik telah dilakukan untuk data
dari penjualan babi finisher merupakan saat ini. Hasil pengujian menunjukkan
hasil perkalian antara berat hidup dengan bahwa tidak terdapat penyimpangan
harga hidup. Jenis biaya tetap dan biaya asumsi klasik khusunya multikolinearitas
tidak tetap pada usaha ternak babi di yang ditunjukkan nilai R-Square yang
Kecamatan Tombulu, dijelaskan pada tabel tinggi dengan rendahnya jumlah variabel
1. yang tidak signifikan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Produksi
Pendapatan Usaha Ternak Babi
Variabel jumlah produksi
Berdasarkan hasil regresi dapat berpengaruh sangat nyata terhadap
diketahui nilai konstanta / intercept adalah pendapatan dengan nilai probabilitas
sebesar 11.578.875, artinya apabila jumlah produksi sebesar 0,00 < 0,01, jika
variabel bebas yaitu jumlah produksi, diukur dengan tingkat kepercayaan 99%
biaya pakan, biaya tenaga kerja, jumlah dan angka koefisien 35.266. Sifat
anggota keluarga, dan biaya sosial tak hubungan dari koefisien regresi berganda
berubah maka peternak babi akan positif berarti setiap bertambanhnya
menerima pendapatan sebesar nilai jumlah produksi sebesar 1 kg, maka
konstanta yakni Rp11.578.875/periode. R- peternak menerima peningkatan
Square bernilai 95%, artinya bahwa semua pendapatan sebesar Rp35.266. Jumlah
variabel idependen (jumlah produksi, produksi ternak babi dihitung dari jumlah
biaya pakan, biaya tenaga kerja, jumlah anak, induk, dan pejantan kemudian dikali
anggota keluarga, dan biaya sosial) yang dengan berat hidup. Jumlah produksi tidak
dapat mempengaruhi pendapatan peternak terlepas dari jumlah induk babi yang

478
Zootec Vol. 41 No. 2 : 471-481 (Juli 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Ternak
Babi.
Variabel TH Koefisien
Konstanta 11.578.875,00
JumlahProduksi + 35.266,71***
BiayaPakan - -1,53***
BiayaTenagaKerja - 0,23
BiayaSosial - -14,23***
Jumlah Anggota _
Keluarga 169.599,70
R-squared 0,95
F-hitung 106,84
Keterangan : ***)signifikan pada α = 1%

dimiliki oleh peternak karena semakin per-periode. Biaya pakan yang tinggi juga
banyak jumlah induk maka jumlah anak disebabkan oleh peternak yang belum
yang dilahirkan juga akan semakin banyak, memanfaatkan pakan alternatif dan masih
jumlah induk dan anak ternak babi. Jumlah bergantung pada pakan komersial seperti
induk yang dimiliki oleh peternak jagung, konsentrat, dan dedak padi dimana
bevariasi tergantung tujuan pemeliharaan, ketiga komuditi ini mengalami kenaikan
untuk tujuan pemeliharaan pembibitan harga pada awal tahun 2020 sehingga
jumlah induk lebih banyak dari pada membuat biaya pakan meningkat. Hal ini
jumlah induk kombinasi dan sesuai menurut (Wunda et al., 2014);
penggemukan. Hal ini sesuai menurut (Sadhu et al., 2018) (Sarajar et al., 2019)
(Pardede, 2015); (Santa dan Wantasen bahwa biaya pakan berpengaruh nyata
2018) bahwa jumlah pemilikan ternak terhadap pendapatan peternak.
berpengaruh nyata terhadap pendapatan. Biaya Sosial
Biaya Pakan Variabel biaya sosial berpengaruh
Variabel biaya pakan berpengaruh sangat nyata terhadap pendapatan peternak
sangat nyata terhadap pendapatan peternak nilai probabiliti biaya sosial sebesar 0,009
dengan nilai probabilitas biaya pakan < 0,01, jika diukur dengan tingkat
sebesar 0,00 < 0,01, jika diukur dengan kepercayaan 99% dan angka koefisien -
tingkat kepercayaan 99% dan angka 14,23. Sifat hubungan dari koefisien
koefisien -1,53. Sifat hubungan dari regresi bertanda negatif berarti setiap
koefisien regresi bertanda negatif, berarti mengeluarkan biaya sosial sebesarRp1.000
setiap kenaikan biaya pakan sebesar maka pendapatan peternak berkurang
Rp1.000 maka akan mengurangi sebesar Rp14.230. Hal ini dikarenkan
pendapatan peternak sebesar Rp1.530,- peternak di Kecamatan Tombulu

479
Zootec Vol. 41 No. 2 : 471-481 (Juli 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

mendirikan usaha mereka dekat dengan DAFTAR PUSTAKA


pemukiman penduduk sehingga dampak
Badan Pusat Sulawesi Utara, 2018.
negatif dari usaha ternak babi dirasakan Populasi Ternak di Kabupaten
Minahasa 2017
langsung oleh masyarakat. Dampak negatif
tersebut antara lain bau busuk dari kotoran Kojo, R. E., V. V. J. Panelewen, M. A. V.
Manese, dan Nansi M. Santa.
ternak babi dan sungai yang tercemar
2014. Efisiensi penggunaan input
kotoran ternak. Sehingga warga mendesak pakan dan keuntungan pada usaha
ternak babi di Kecamatan Tareran
agar usaha ternak babi di Kecamatan
Kabupaten Minahasa Selatan.
Tombulu ditutup, keadaan ini membuat Zootec 34 (1): 62-74.
Pemerintah yang ada di Kecamatan
Mulya, B. G., Hasnudi, dan U. Budi. 2013.
Tombulu memberikan solusi yaitu dengan Analisis profil peternak terhadap
pendapatan peternak babi di
membayarkan sejumlah uang untuk
Kecamatan Lintong Nihuta
kegiatan sosial. Kegiatan-kegiatan tersebut Kabupaten Humbang
Hasundutan. Peternakan Integratif
antara lain hari kemerdekaan, natal, tahun
01 (2) : 100-113.
baru, pengucapan syukur, paskah, dan
Pardede, S. 2015. Analisis biaya dan
kegiatan lainnya. Jumlah biaya sosial yang
keuntungan usaha peternakan
diberikan peternak juga dipengaruhi oleh babi rakyat di desa cigugur,
kecamatan cigugur, kabupaten
skala usaha yang dijalankan oleh peternak,
kuningan jawa barati. Ilmu ternak
jika usaha semakin besar maka sumbangan 04 (3) : 01-06.
yang diberikan akan semakin besar pula.
Santa N. M. dan E. Wantasen. 2018. Profit
Analysis Of Pig Farming In Rural
Comunities In Minahasa Regency
KESIMPULAN
Of North Sulawesi. JITAA 43(3)
:289-295.
Usaha ternak babi di Kecamatan
Tombulu yang dominan adalah kombinasi Sarajar, M.J., F.H. Elly, E. Wantasen, dan
S.J.K. Umboh. 2019. Analisis
dari pembibitan dan penggemukan.
Usaha Ternak Babi di Kecamatan
Pendapatan yang diperoleh dari usaha Sonder Kabupaten Minahasa.
Zootec 39 (2): 276 -283.
ternak babi sebesar Rp39.207.785/periode
atau Rp3.920.778/bulan. Jumlah produksi, Sadhu, A. T. T., N. W. T. Inggriati, dan
N. Suparta. 2018. Hubungan
biaya pakan, dan biaya sosial adalah
antara Penerapan Panca Usaha
factor-faktor yang sangat berpengaruh Peternakan Babi Dengan Tingkat
Pendapatan Peternak Plasma pada
pada pendapatan usaha ternak babi.
Pola Kemitraan PT. Charoen
Pokphand di Bali. Journal of
Tropical Animal Science 6 (1):
65-82.

480
Zootec Vol. 41 No. 2 : 471-481 (Juli 2020) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

Sihombing, D. T. H. 1997. Ilmu Ternak Suranjaya. I G., M. Dewantari, I K. W.


Babi. Gadjah Mada University Parimartha, dan I. W. Sukanata.
Press, Yogyakarta. 2017. Profil usaha peternakan
babi skala kecil di desa puhu
Soekartawi. 2002. Analisis Usaha Tani. kecamatan payangan kabupaten
Universitas Indonesia Press, gianyar. Majalah Ilmiah
Jakarta. Peternakan 20 (2):79-83.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Winarno, W. Wahyu. 2015. Analisis


Pendidikan Pendekatan Ekonometrika dan Statistika
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. dengan Eviews. Yogyakarta. UPP
Bandung. Alfabeta. STIM YKPN.

Sukanata, IW., A. Astawa, K. M. Wunda, A. B., A. Keban, dan A. A. Nalle.


Budaarsa, dan M. Budiasa,. 2014. 2014. Kontribusi usaha ternak
Analisis usaha penggemukan babi babi terhadap pendapatan
bali yang menggunakan ransum rumahtangga peternak di
non konvensional. Neliti 20 (2) : kecamatan wewewa barat
1-10. kabupaten sumba barat daya.
Nukleus Peternakan 1 (2): 100-
Sukanata, I W., B. R. T. Putri, Suciani, dan 107.
I G. Suranjaya. 2017. Analisis
pendapatan usaha penggemukan
babi bali yang menggunakan
pakan komersial (studi kasus di
desa Gerokgak-Buleleng). Neliti
20 (2): 60-63.

481

Anda mungkin juga menyukai