Anda di halaman 1dari 2

COVID 19 adalah singkatan dari Corovavirus disease 2019, atau penyakit pernafasan

akut akibat infeksi corona virus


Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus SARS-CoV-2019 (Severe acute respiratory
syndrome coronavirus 2019)
Ditandai dengan demam dan peradangan saluran pernafasan, yang dapat menyebabkan
pneumonia (paru-paru berlendir) yang mematikan bagi golongan rawan seperti lanjut
usia dan penderita diabetes.
Penyakit ini pertama kali muncul di Wuhan, China, diduga akibat peristiwa zoonosis
(perpindahan dari hewan liar yang dimakan)
Dapat menyebar melalui aerosol di udara dari bersin dan batuk
Penderika positif dapat tidak memiliki gejala (asimpomatik) tetap dapat
menularkannya ke orang lain
Karena sangat menular, perlu dikendalikan dengan isolasi penderita dalam karantina,
penggunaan masker dan membersihkan tangan
Pembahasan:

Coronavirus atau virus corona adalah sekelompok virus berbentuk bulat dengan sisi
seperti mahkota. Ada tujuh jenis virus korona manusia yang diketahui. Wabah
terbesar yang saat ini diakibatkan oleh virus SARS-CoV-2, yang menimbulkan penyakit
Coronavirus disease 2019 (COVID-19) pada tahun 2019-2020, yang pertama terjadi di
kota Wuhan, China.

Gejala inveksi virus corona termasuk:

susah nafas
peradangan pada saluran pernafasan
pneumonia atau paru-paru berlendir
demam dengan suhu badan tinggi
Kebanyakan orang yang terkena COVID-19 kemungkinan akan mengalami gejala ringan dan
kembali ke kondisi normal, namun virus ini mematikan bagi golongan rentan orang
lanjut usia, penderita diabetes, perokok, atau orang dengan ketahanan tubuh rendah.

20% penderita COVID-19 membutuhkan perawatan di rumah sakit, sekitar 15% kasus
mengalami infeksi parah yang membutuhkan oksigen, dan 5% mengalami infeksi kritis,
membutuhkan ventilasi.

Orang yang terjangkit dengan virus dapat memerlukan 1 hingga 14 hari sebelum muncul
gejala. Kebanyakan orang pulih tanpa perlu perawatan khusus. Namun virus ini
berbahaya bagi golongan rentan dan bisa berakibat kematian pada golongan rentan
tersebut.

Penderita dapat bersifat asimptomatik atau terkena virus dan dapat menyebarkannya
namun tidak mengalami gelaja. Penyebaran asimptomatik sangat berbahaya karena
penyebarnya sulit terdeteksi.

Penanganan dapat dilakukan perawatan suportif untuk membantu mereka bernafas,


menggunakan alat ventilator. Ventilator adalah mesin untuk memberikan ventilasi
mekanis dengan menggerakkan udara yang bernapas ke dalam dan keluar dari paru-paru,
untuk pasien yang secara fisik tidak dapat bernapas, seperti orang dengan kondisi
parah akibat infeksi virus corona ini.

Karena virus corona dapat menular melalui udara dari batuk orang yang positif
terjangkit, maka penderita harus diisolasi dengan karantina. Penderita juga harus
menggunakan masker agar tidak menyebarkan virus saat batuk.

Belum ada obat atau vaksin yang dapat mengatasi coronavirus secara pasti. Beberapa
obat sedang diuji seperti:

Remdesivir, obat antivirus yang awalnya dikembangkan untuk infeksi penyakit virus
Ebola
Avigan atau favirapir, obat antivirus yang dikembangkan oleh Fujifilm Jepang
Klorokuin, obat yang awalnya digunakan untuk mengatasi penyakit malaria
Obat seperti antibiotik tidak dapat mengatasi penyakit COVI-19, sebab antibiotik
hanya bekerja pada bakteri, bukan virus.

Pelajari lebih lanjut virus melakukan perbanyakan diri dengan cara apa di:
brainly.co.id/tugas/4201791

Pelajari lebih lanjut bagian virus yang digunakan untuk menginveksi dna ke dalam
sel bakteri di: brainly.co.id/tugas/20813583

Pelajari lebih lanjut ciri-ciri virus di: brainly.co.id/tugas/616019

---------------------------------------------------------------------------

Detail Jawaban

Kode: 7.4.8

Kelas: VII

Mata pelajaran: Biologi

Materi: Bab 8 - Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai