8 2021 Pengantar Anti Korupsi 21062021
8 2021 Pengantar Anti Korupsi 21062021
PKN-STAN 2021
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
1
TUGAS
1. Menyusun workbook tentang anti korupsi [INDIVIDU]
2. Menyusun video tema kegiatan kampanye anti korupsi
[KELOMPOK/2 orang]
✓ Diupload di youtube
✓ Penilaian dari jumlah like
PENGERTIAN KORUPSI
01 Etimologi, Pendapat Pakar, Ketentuan Perundang-undangan
SEJARAH PEMBERANTASAN
03 KORUPSI DI INDONESIA
Gambaran umum kondisi korupsi di Indonesia dan kondisi ideal
2
GERAKAN MELAWAN KORUPSI
PENDEKATAN BISNIS PENDEKATAN PASAR
(BUSINESS APPROACH) ATAU EKONOM
PENDEKATAN PENGACARA
(LAWYER APPROACH) PENDEKATAN BUDAYA
(CULTURAL APPROACH)
memberantas dan mencegah korupsi membangun dan
melalui penegakan hukum memperkuat sikap
antikorupsi individu melalui
pendidikan
PENGERTIAN KORUPSI
BAHASA LATIN BAHASA ARAB
Corruptio, corruptus resuah, risywah:
01 berubah dari kondisi yg 03
pemberian yg diberikan
adil, benar dan jujur mjdi seseorang kpd hakim/
kondisi sebaliknya lainnya utk memenangkan
corrumpere: busuk/rusak, perkaranya dng cara yg
menggoyahkan,memutar tidak dibenarkan atau
balik, menyogok, orang yg untuk memperoleh
dirusak, dipikat, atau BAHASA INGGRIS/ kedudukan
BAHASA INDONESIA
disuap 02 BELANDA/PRANCIS kejahatan, kebusukan,
04
dapat disuap, tidak
corruption, corrupt:
bermoral, kebejatan dan
The Oxford Unabridged
ketidakjujuran
Penyimpangan/perusakan
perbuatan yg buruk
integritas dlm pelaksa-
seperti penggelapan uang,
naan tugas-tugas publik
penerimaan uang sogok,
dengan penyuapan atau
dan sebagainya
balas jasa
3
PENGERTIAN KORUPSI
Subekti dan
WORLD BANK Tjitrosoedibio
“Corruption is the abuse perbuatan curang, tindak
01 03
of public power for private pidana yg merugikan
gain” keuangan
Korupsi adalah penya- negara
lahgunaan kekuasaan Transparency
publik untuk keuntungan
Asian Development International (TI)
pribadi Bank perilaku pejabat publik,
perilaku pegawai sektor politikus, pegawai negeri,
02 publik dan swasta, yg secara tidak wajar dan
04
melawan hukum legal memperkaya diri
memperkaya diri sendiri atau memperkaya mereka
dan atau orang lain, atau yg dekat dengan
membujuk orang lain kekuasaan, dgn cara
untuk melakukan hal-hal menyalahgunakan
tersebut, dengan menya- kekuasaan publik yang
lahgunakan jabatan dipercayakan kepada
mereka mereka.
PENGERTIAN KORUPSI
sesuatu yg busuk, jahat dan merusak, sesuatu yg bersifat amoral, sifat dan keadaan yg busuk, menygkut
jabatan instansi/aparatur pemerintah, penyelewengan kekuasaan dalam jabatan karena pemberian,
menygkut faktor ekonomi dan politik dan penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di
01
bawah kekuasaan jabatan.
5 KOMPONEN KORUPSI
(1) suatu perilaku (2) terkait dengan penyalahgunaan wewenang/kekuasaan (3) dilakukan untuk
mendapatkan keuntungan pribadi/kelompok (4) melanggar hukum/menyimpang dari norma/moral (5)
terjadi dilakukan dalam public office setting (lembaga pemerintah)/private office setting (korporasi-
korporasi swasta). (Zainal Abidin, 2015 : 12-13)
4
PENGERTIAN KORUPSI
UU No. 31 Tahun 1999 Tindak Pidana Korupsi
01
jo. UU No. 20 Tahun 2001
Ada 30 jenis yang termasuk sebagai tindakan korupsi, dan tindakan tsb
dikategorikan menjadi 7 jenis yaitu, kerugian keuangan negara,
penyuapan, pemerasan, penggelapan dalam jabatan, kecurangan,
benturan kepentingan dalam pengadaan barang dan jasa, serta
gratifikasi.
PENGERTIAN KORUPSI
UU No. 31 Tahun 1999 Tindak Pidana Korupsi jo. UU No. 20 Tahun 2001
No. Uraian No. Uraian
5
PENGERTIAN KORUPSI
UU No. 31 Tahun 1999 Tindak Pidana Korupsi jo. UU No. 20 Tahun 2001
No. Uraian No. Uraian
PENGERTIAN KORUPSI
UU No. 31 Tahun 1999 Tindak Pidana Korupsi jo. UU No. 20 Tahun 2001
No. Uraian No. Uraian
6
PENGERTIAN KORUPSI
UU No. 31 Tahun 1999 Tindak Pidana Korupsi jo. UU No. 20 Tahun 2001
No. Uraian
INTEGRITAS
❑ Bahasa Latin integer yang berarti keutuhan, kesehatan, tak tersentuh, utuh, dan seluruh, keaslian,
01 kejujuran (Peterson & Seligman), kebulatan; keutuhan; kejujuran. (Poerwadarminta)
❑ Keselarasan antara kata-kata seorang pemimpin dan perbuatan (Simons dalam Moorman & Steven)
❑ Keunggulan diri pribadi yang menjadikan seseorang hidup lebih sehat dan tanpa beban, karena mereka
menjalankan hidupnya jauh dari aneka kepura-puraan dan kepalsuan (Gea 2006)
7
KORUPSI vs INTEGRITAS
Stephen L. Carter
01
karakter, moral dan etika
Integrity If Integrity has opposite, perhaps it is corruption.
Haryatmoko
ETIKA PUBLIK Untuk Integritas Integritas di-KONTRAS-kan dengan KORUPSI
Pejabat Publik dan Politisi
8
Hutan hujan tropis terluas no. 3 di dunia
(Sassan Saatchi et al (2011). Benchmark map of forest carbon stocks in
tropical regions across three continents." PNAS June 3, 2011)
SUDAH MAKMURKAH
RAKYAT INDONESIA?
9
INDONESIA BELUM MAKMUR
KORUPSI
S A L A H S A T U
P E N Y E B A B N YA
10
CORRUPTION PERCEPTIONS INDEX 2017
INDONESIA
2018
2019
Rilis CPI 2020 dari TI memperlihatkan skor CPI Indonesia dari 40 pada tahun 2019 turun
menjadi 37, yang kemudian menempatkan Indonesia pada urutan ke-102 dari 180 negara. SUMBER: https://www.transparency.org/en/cpi
https://news.detik.com/berita/d-4273305/ini-daftar-100-kepala-daerah-yang-dijerat-kpk
11
PARA KORUPTOR DI INDONESIA
Berikut daftar 100 kepala daerah yang terjerat KPK:
INDONESIA
? 168 TRILIUN
T O TA L B I AYA E K S P I L I S I T
K O R U P S I
12
168 TRILIUN
? T OT A L B I A YA E K S P I L I S I T
K O R U P S I
BIAYA SOSIAL
KORUPSI
13
FAKTOR
PENYEBAB KORUPSI
Faktor Internal dan Eksternal Penyebab Korupsi
Penyebab Korupsi dalam Perspektif Teori
DU A FAK TO R P E NY E B AB
K O R U P S I
FAKTOR INTERNAL
14
FAKTOR INTERNAL, MERUPAKAN FAKTOR PENDORONG
KORUPSI DARI DALAM DIRI, YANG DAPAT DIRINCI
MENJADI:
15
FAKTOR EKSTERNAL, PEMICU PERILAKU KORUP YANG
DISEBABKAN OLEH FAKTOR DI LUAR DIRI PELAKU.
ASPEK EKONOMI
Pendapatan tdk mencukupi
Memanfaatkan peluang
ASPEK POLITIS
Instabilitas politik
Kepentingan politis, meraih dan mempertahankan
kekuasaan
Aspek Organisasi
16
PENYEBAB KORUPSI DALAM
PERSPEKTIF TEORETIS
❑ Padahal bila dirunut prilaku korup pada dasarnya merupakan sebuah fenomena
sosiologis yang memiliki implikasi ekonomi dan politik yang terkait dengan jabaran
beberapa teori
17
TEORI PENYEBAB PERILAKU KORUPSI
18
TEORI PENYEBAB PERILAKU KORUPSI
rasionalisasi .
❑ Ketiga faktor tersebut memiliki derajat yang sama
besar untuk saling mempengaruhi.
19
TEORI PENYEBAB PERILAKU KORUPSI
20
DAMPAK
MASIF
KORUPSI
DAMPAK
pengaruh kuat yg mendatangkan
akibat (baik negatif/positif)
MASIF
Kukuh, kuat
Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/DAMPAK .
21
1 DAMPAK EKONOMI
DAMPAK KORUPSI
THD EKONOMI
22
DAMPAK KORUPSI
SOSIAL DAN KEMISKINAN
DAMPAK KORUPSI
POLITIK DAN DEMOKRASI
23
DAMPAK KORUPSI
BIROKRASI DAN
PEMERINTAHAN
DAMPAK KORUPSI
PERTAHANAN DAN
KEAMANAN
24
DAMPAK KORUPSI
KERUSAKAN LINGKUNGAN
Dampak korupsi terhadap lingkungan diantaranya menurunnya kualitas
lingkungan. Akibat yang dihasilkan oleh perusakan alam ini sangat
merugikan khususnya bagi kualitas lingkungan itu sendiri. Dari kasus ilegal
loging saja disinyalir kerugian negara yang terjadi sampai 30-42 triliun
rupiah per tahun.
DAMPAK KORUPSI
PENEGAKAN HUKUM
Dampak korupsi yang menghambat berjalannya fungsi
pemerintahan sebagai pengampu kebijakan negara
diantaranya menghambat peran negara dalam pengaturan
alokasi dan menghambat negara melakukan pemerataan
akses dan asset.
25
REFLEKSI KASUS GAYUS
01 02 03
26
PRIBADI KELUARGA MASYARAKAT ORGANISASI NEGARA
27
Peran mahasiswa dalam
Pemberantasan korupsi
❑ Peranan dalam sejarah perjalanan bangsa
1. Kebangkitan Nasional tahun 1908
2. Sumpah Pemuda tahun 1928
3. Proklamasi Kemerdekaan NKRI tahun 1945
4. Lahirnya Orde Baru tahun 1966
5. Reformasi tahun 1998.
❑ Mahasiswa tampil didepan sebagai motor penggerak
dengan berbagai gagasan, semangat dan idealisme
yang mereka miliki.
PERAN MAHASISWA
DAN IDEALISME
28
PERAN MAHASISWA
KETERLIBATAN MAHASISWA
❑ Lingkungan kampus
❑ Masyarakat sekitar
❑ Tingkat lokal/nasional
29
KETERLIBATAN MAHASISWA
KELUARGA
❑ Apakah dalam mengendarai kendaraan bermotor Bersama ayahnya atau anggota
KETERLIBATAN MAHASISWA
KELUARGA
❑ Apakah ketika berboncengan motor bersama saudaranya, tidak
menjalankan motornya diatas pedestrian dan mengambil hak pejalan
kaki? Tidak mengendarai motor berlawanan arah? Tidak mengendarai
motor melebihi kapasitas (misalnya satu motor berpenumpang 3 atau
bahkan 4 orang?
30
KETERLIBATAN MAHASISWA
Pelajaran yang dapat diambil dari lingkungan keluarga ini adalah tingkat
karena haknya terampas. Terampasnya hak orang lain merupakan cikal bakal
KETERLIBATAN MAHASISWA
DI LINGKUNGAN KAMPUS
Keterlibatan mahasiswa dalam geraka nanti-korupsi di lingkungan kampus dapat dibagi ke dalam
dua wilayah, yaitu: untuk individu mahasiswanya sendiri, dan untuk komunitas mahasiswa.
Untuk konteks individu, seorang mahasiswa diharapkan dapat mencegah agar dirinya sendiri
tidak berperilaku koruptif dan tidak korupsi.
Sedangkan untuk konteks komunitas, seorang mahasiswa diharapkan dapat mencegah agar
rekan-rekannya sesama mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan di kampus tidak berperilaku
koruptif dan tidak korupsi
31
KETERLIBATAN MAHASISWA
DI DI LINGKUNGAN KAMPUS
Berbagai bentuk kegiatan dapat dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai anti korupsi kepada
komunitas mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan. Kegiatan kampanye, sosialisasi, seminar,
pelatihan, kaderisasi, dan lain-lain dapat dilakukan untuk menumbuhkan budaya anti korupsi.
Kegiatan kampanye ujian bersih atau anti mencontek misalnya, dapat dilakukan untuk
menumbuhkan antara lain nilai-nilai kerja keras, kejujuran, tanggung jawab, dan kemandirian.
Kantin kejujuran adalah contoh lain yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan nilai-nilai
kejujuran dan tanggungjawab.
KETERLIBATAN MAHASISWA
DI MASYARAKAT SEKITAR
Hal yang sama dapat dilakukan oleh mahasiswa atau kelompok mahasiswa untuk mengamati
lingkungan di lingkungan masyarakat sekitar, misalnya:
a. Apakahkantor kantor pemerintah menjalankan fungsi pelayanan kepada masyarakatnya
dengan sewajarnya: pembuatan KTP, SIM, KK, laporan kehilangan, pelayanan pajak? Adakah biaya
yang diperlukan untuk pembuatan surat-surat atau dokumen tersebut? Wajarkah jumlah biaya
dan apakah jumlah biaya tersebut resmi diumumkan secara transparan sehingga masyarakat
umum tahu
32
KETERLIBATAN MAHASISWA
DI MASYARAKAT SEKITAR
c.Apakah infrastruktur kota bagi pelayanan publik sudah memadai? Misalnya:
kondisi jalan, penerangan terutama di waktu malam, ketersediaan fasilitas umum,
rambu-rambu penyeberangan jalan, dsb
c.Apakah pelayanan publik untuk masyarakat miskin sudah memadai? Misalnya:
pembagian kompor gas, Bantuan Langsung Tunai, dsbc.Apakah akses publik kepada
berbagai informasi mudah didapatkan?
KETERLIBATAN MAHASISWA
33
KETERLIBATAN MAHASISWA
luas, dimulai dari masyarakat yang berada di sekitar kampus kemudian akan
34
"kutitipkan bangsa dan
negeri ini padamu"
35
kerugian negara akibat korupsi
40%dana APBN per tahun !!*
siapa yang menikmati?
•Transparansi Internasional (TI) Indonesia mencatat kalau uang rakyat dalam praktek Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (AP BN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menguap oleh prilaku korupsi. Dwipoto Kusumo dari
Transparansi Internasion al (TI) Indonesia mengatakan mengatakan, " Sekitar 30 sampai 40 persen dana menguap karena
dikorupsi," katanya, korupsi terjadi 70 persennya pada pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah., Sabtu (30/07/2011) di
Pangkalpinang. (Bangkapost 30 Juli 2011)
36
melihat itu…
masihkah kita akan
korupsi?
37
SEJARAH PEMBERANTASAN
KORUPSI DI INDONESIA
1. PRA KEMERDEKAAN
a. Masa Pemerintahan Kerajaan
b. Masa Kolonial Belanda
❑ "Tradisi korupsi" yang tiada henti karena didorong ❑ Pada tahun 1755 dengan Perjanjian Giyanti,
oleh motif kekuasaan, kekayaan dan wanita. VOC memecah Mataram menjadi dua
❑ perebutan kekusaan di Kerajaan Singosari (sampai kekuasaan yaitu Kesultanan Yogyakarta dan
tujuh keturunan saling membalas dendam berebut Kasunanan Surakarta.
kekusaan: Anusopati-Tohjoyo-Ranggawuni-Mahesa ❑ Tahun 1757-1758 VOC memecah
Wongateleng dan seterusnya), Kasunanan Surakarta menjadi dua daerah
❑ Majapahit (pemberontakan Kuti, Narnbi, Suro dan kekuasaan yaitu Kasunanan Surakarta dan
lain-lain), Mangkunegaran.
❑ Demak (Joko Tingkir dengan Haryo Penangsang), ❑ Kesultanan Yogyakarta juga dibagi dua
❑ Banten (Sultan Haji merebut tahta dari ayahnya, menjadi Kasultanan Yogyakarta dan
Sultan Ageng Tirtayasa) Pakualaman
❑ Kehancuran kerajaan-kerajaan besar (Sriwijaya,
Majapahit dan Mataram) adalah karena perilaku
korup dari sebagian besar para bangsawannya.
SEJARAH PEMBERANTASAN
KORUPSI DI INDONESIA
b. Orde Baru
1. PASCA KEMERDEKAAN ❑ Keppres No.28 Tahun 1967 tentang Pembentukan Tim
Pemberantasan Korupsi (TPK).
a. Masa Orde Lama ❑ dibentuklah Opstib (Operasi Tertib) dengan tugas antara
lain juga memberantas korupsi.
❑ "Dibentuk Badan Pemberantasan Korupsi, Panitia Retooling ❑ UU No.3 tahun 1971 tentang PemberantasanTindak Pidana
Aparatur Negara (PARAN) dibentuk oleh Jenderal A.H. Korupsi.
Nasution dibantu oleh dua orang anggota yakni Prof. M ❑ GBHN Tahun 1973 tentang Pembinaan Aparatur yang
Yamin dan Prof. Roeslan Abdulgani Berwibawa dan Bersih dalam Pengelolaan Negara;
❑ Peraturan Penguasa Militer Nomor PRT/ PM/06/1957 ❑ GBHN Tahun 1978 tentang Kebijakan dan Langkah-
tentang Pemberantasan Korupsi dibuat oleh penguasa Langkah dalam rangka Penertiban Aparatur Negara dari
Masalah Korupsi, Penyalahgunaan Wewenang, Kebocoran
militer waktu, yaitu Penguasa Militer Angkatan Darat dan dan Pemborosan Kekayaan dan Kuangan Negara,
Angkatan Laut Pungutan-Pungutan Liar serta Berbagai Bentuk
❑ Keputusan Presiden No 275 Tahun 1963, "Operasi Budhi“ Penyelewengan Lainnya yang Menghambat Pelaksanaan
meneruskan kasus-kasus korupsi ke meja pengadilan. Pembangunan;
❑ soebandrio mengumumkan pembubaran PARAN/Operasi ❑ UU No.3 Tahun 1971 tentang Tindak Pidana Korupsi;
Budhi yang kemudian diganti KOTRAR (Komando Tertinggi ❑ Keppres No. 52 Tahun 1971 tentang Pelaporan Pajak Para
Pejabat dan PNS;
Retooling Aparat Revolusi) di mana Presiden Soekarno ❑ Inpres Nomor 9 Tahun 1977 tentang Penertiban;
menjadi ketuanya serta dibantu oleh Soebandrio dan Letjen ❑ UU Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap
Ahmad Yani.
38
SEJARAH PEMBERANTASAN
KORUPSI DI INDONESIA
1. PASCA KEMERDEKAAN
c. Reformasi
❑ Tap MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Pengelolaan Negara
yang Bersih dan Bebas KKN dan UU Nomor 28 Tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas
dari KKN, kemudian membentuk badan-badan negara untuk
mendukung upaya pemberantasan korupsi, antara lain : Tim
Gabungan Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi dengan
PP Nomor 19 Tahun 2000, Komisi Ombudsman Nasional,
Komisi Pemeriksa Kekayaan Pejabat Negara
❑ pemerintahan Megawati kemudian membentuk Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPTPK).
❑ UU Nomor 31 Tahun 1999 [Pasal 43] Tentang
Pemberantasan Tiindak Pidana Korupsi [telah diubah
dengan UU Nomor 20 Tahun 2001]
39
40