Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS BIOLOGI
YOGYAKARTA
2018
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
ACARA II
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Mikroorganisme merupakan suatu organisme yang berukuran sangat kecil
dan pada umumnya tidak dapat dilihat oleh mata telanjang, sehingga untuk
mengamatinya diperlukan suatu alat bantu berupa mikroskop. Mikroorganisme
atau mikrobia memiliki cakupan yang sangat luas dan terdiri dari berbagai macam
kelompok serta jenis, sehingga diperlukanlah suatu usaha atau cara dalam
melakukan pengelompokan dan pengklasifikasiannya (Sembiring, 2003).
Salah satu jenis mikroorganisme yang sering dipelajari adalah khamir.
Khamir merupakan mikroorganisme anggota Kingdom Fungi yang bersifat
Uniseluler. Khamir bukan merupakan kelompok taksonomi yang resmi, sehingga
anggota-anggota dari khamir tersebar ke dalam filum Ascomycota, dan
Basidiomycota. Khamir juga disebut sebagai ragi, yang mempunyai peranan
penting dalam industri makanan, namun penggunaan khamir juga dapat
menyebabkan kerusakan pada makanan. Khamir dapat dimanfaatkan untuk
produksi anggur, roti, tape, dan bir. Sifat khamir secara mikroskopik maupun
makroskopik dapat digunakan sebagai dasar identifikasi dan klasifikasi.
Pengamatan pada spora khamir dilakukan secara mikroskopik, sedangkan
karakterisasi secara makroskopik dapat berupa pengamatan karakter fisiologis
seperti hasil hidrolisis amilum (Waluyo, 2005).
b. Tujuan
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui kemiripan 6 strain khamir
berdasarkan klasifikasi numerik fenetik, dan untuk mengetahui perbandingan
dendogram hasil klasifikasi dengan menggunakan indeks similaritas Simple
matching coefficient (Ssm) dan Jaccard Coefficient (Sj) serta untuk mengetahui
koefisien korelasi metode Simple matching coefficient (Ssm) dan Jaccard
Coefficient (Sj).
II. METODE
a. Alat dan Bahan
Dalam praktikum kali ini dibutuhkan beberapa alat dalam pelaksanaannya,
antara lain tabung reaksi, cawan petri, pipet tetes, tabel OTU, dan gambar
morfologi koloni spora serta sel khamir strain A,B,C,D,E,F.
Selain alat dibutuhkan beberapa bahan dalam praktikum antara lain starain
khamir A,B,C,D,E,F yang telah dibiakkan pada berbagai media kultur (agar
miring, medium YMA plate, wickerham medium, dan irisan wortel)
b. Cara Kerja
Karakterisasi khamir Strain A, Strain B, Strain C, Strain D, Strain E, dan
Strain F dilakukan secara fenotipik dengan cara membandingkan karakter yang
tampak antara lain karakter fisiologi, pengamatan morfologi sel dan spora, serta
pengamatan morfologi koloni strain khamir.
Berikutnya dilakukan uji morfologi sel khamir dengan mengamati foto
preparat yang ditampilkan pada layar monitor, kemudian ditentukan bentuk sel,
tipe pertunasan, dan bentuk spora yang tampak pada gambar tersebut. Pada
medium YMEA miring diamati Morfologi koloni dan warna koloni yang tumbuh
pada medium tersebut, selanjutnya pada medium YMEA plate diamati morfologi
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
koloni yang terdiri atas bentuk pertumbuhan, bentuk tepi, profil pertumbuhan, dan
permukaan koloni.
Pada karakter fisiologi dilakukan uji fermentasi karbohidrat, strain khamir
dikultur pada medium whickerham cair lalu diamati adanya gas maupun
perubahan warna pada medium tersebut. Berikutnya dilihat ada tidaknya endapan
dan lapisan yang terbentuk pada medium cair tersebut. Strain khamir
ditumbuhkan pada media wortel kemudian diamati ketebalan pertumbuhannya.
Selanjutnya strain bakteri yang telah diisolasi pada medium YMEA di inkubasi
pada suhu 00C dan 370C kemudian diamati apakah srain khamir dapat tumbuh
pada kondisi tersebut atau tidak. Terakhir produksi ester, strain kamir diinokulasi
pada medium YME agar miring secara goresan lalu diinkubasi .selama tiga hari,
setelah tiga hari diamati perubahan medium jika berbau harum maka bateri
mampu menghasilkan ester
Karakter yang telah diketahui sebelumnya kemudian dicatat dan ditata
pada tabel nxt. Data yang diperoleh kemudian digunakan untuk menghitung nilai
indeks similaritas dengan dua cara yaitu Simple Maching Coeficient (Ssm) dan
Jaccard Coeficient (Sj), yang kemudian dibuat menjadi sebuah matriks
similaritas. Matrik similaritas yang didapatkan kemudian akan digunakan sebagai
dasar mengkonstruksi dendogram. Berikut rumus untuk mencari nilai similaritas
dari metode simple matching coefficient (Ssm) dan Jaccard coefficient (Sj) yang
masing masingnya memiliki rumus sebagai berikut :
keterangan :
a : jumlah karakter yang bernilai positif (+) pada kedua strain
b: jumlah karakter yang bernilai (+)pada strain pertama dan (-) pada strain
kedua
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
c : jumlah karakter yang bernilai (-) pada strain pertama dan (+) pada
strain kedua
d : jumlah karakter yang bernilai negatif (-) pada kedua strain.
Keterangan:
r : Koefisien-korelasi
X : Nilai dari matriks indeks similaritas
Y : Tingkat kemiripan yang didapat dari dendogram.
(Nilai r yang diperoleh diterima bila lebih besar atau sama dengan 60%.)
III. HASIL
Setelah dilakukan langkah-langkah sesuai dengan prosedur kerja, maka
diperoleh hasil berupa matriks n x t, matriks indeks similaritas Simple matching
coefficient dan Jaccard coefficient, clustering analysis Simple matching
coefficient dan Jaccard coefficient , dendogram, matriks turunan Simple matching
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
coefficient dan Jaccard coefficient, dan korelasi kofenetik (r) dari Simple
matching coefficient dan Jaccard coefficient.
a. Tabel 1. Matriks n x t.
A B C D E F
Bentuk Pertumbuhan
Echinulate + - - - - -
Filiform - + + - - +
Bedded - - - + - -
Efuse - - - - + -
Warna
Putih - + - + - -
Creme + - + - + +
Bentuk Pertumbuhan
Circuler + - - + + +
Irreguler - + + - - -
Bentuk Tepi
Entire + - - + + +
Lobate - + + - - -
Profile
Smooth + - - - + -
Flat Extended - + + + - +
Permukaan Koloni
Radial Striation - - - - - +
Radial Valley - - + - + -
Central Striation + + - + - -
Morfologi Sel
Bentuk Sel
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
Oval + - - - + -
Silindris - + + - - -
Lemon-Shape - - - + - -
Spherical - - - - - +
Tipe Pertunasan
Monopolar + - - + + -
Multilateral - + - - - -
Bipolar - - + - - -
Random - - - - - +
Morfologi Spora
Bentuk Spora
Ovoidal + + + + - -
Spheroidal - - - - + +
Uji Fermentasi
Perubahan Warna + - + + - +
Adanya Gas + - + + + -
Kekeruhan + - + + - +
Medium Cair
Endapan + - + + + +
Lapisan - - - - - +
Tebal + - - - + -
Tipis - - - + - -
Sedang - + + - - +
Pertumbuhan dalam
Berbagai Suhu
0 OC - - + - - -
37 oC + + + + + -
Produksi ester - - + + + +
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
Ssm A B C D E F
A
B 66,67%
C 69,44% 58,33%
D 75,00% 61,11% 58,33%
E 83,33% 52,78% 36,11% 44,44%
F 63,89% 50,00% 41,67% 55,55% 55,55%
Sj A B C D E F
A
B 14,29%
C 31,25% 28,57%
D 35,71% 30,00% 34,78%
E 53,85% 26,09% 17,86% 23,08%
F 23,53% 18,18% 19,23% 30,43% 33,33%
IV. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui kemiripan 6 strain khamir
berdasarkan klasifikasi numerik fenetik, dan untuk mengetahui perbandingan
dendogram hasil klasifikasi dengan menggunakan indeks similaritas Simple
matching coefficient (Ssm) dan Jaccard Coefficient (Sj) serta untuk mengetahui
koefisien korelasi metode Simple matching coefficient (Ssm) dan Jaccard
Coefficient (Sj).
Pada praktikum kali ini klasifikasi terhadap khamir digunakan klasifikasi
numerik fenetik. Taksonomi numerik (numerical taxonomy), adalah taksonomi
yang dikelompokkan berdasarkan pada informasi sifat suatu organisme yang
dikonversikan ke dalam bentuk yang sesuai untuk analisis numerik dan
dibandingkan menggunakan komputer, ada atau tidaknya sekurang kurangnya 50
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
Strain B,D berwarna putih. Selanjutnya diamati morfologi koloni pada media
YME plate didapatkan hasil pada strain A,D,E,F memiliki bentuk pertumbuhan
circuler, sedangkan pada strain B dan C berbentuk irregular.Bentuk tepi koloni
khamir Strain A,D,E,F Entire, sedangkan pada strain B dan C lobate. Profil
Koloni khamir pada strain A dan D Smooth, sedangkan pada strain B,C,D,E flat
extended. Permukaan koloni pada strain A,B,D adalah central striation, strain C
dan D radial valley, dan pada strain F radial striation.
Berdasarkan pengamatan terhadap morfologi sel khamir diperoleh hasil
pengamatan terhadap bentuk sel khamir pada strain A dan E berbentuk oval, strain
B dan C berbentuk silindris, strain D berbentuk lemon-shape, terakhir strain F
berbentuk spherical. Pada pengamatan tipe pertunasan pada sel khamir diperoleh
hasil strain A,D,E bertipe monopolar, strain B bertipe multilateral, strain C bertipe
bipolar dan strain F bertipe random. Berdasarkan pengamatan morfologi spora
diperoleh bentuk spora pada Strain A,B,C,D diperoleh bentuk ovoidal, sedangkan
pada Strain E dan F berbentuk spheroidal.
Berdasarkan hasil clustering didapatkan dua hasil yaitu, pertama
menggunakan metode Ssm dan kedua menggunakan metode Sj. Pada proses
Clustering menggunakan metode Ssm didapatkan merupakan satu spesies yang
sama (>70% merupakan satu spesies). Kemudian dilanjutkan dengan Selanjutnya
hasil clustering menggunakan metode Sj ke-6 Strain memiliki kemiripan sifat
tertinggi pada taraf 23,9%. Selanjutnya pada taraf 29,62% Strain C mulai lepas
dan memiliki karakter yang berbeda dari ke-5 starin yang lainnya. Berikutnya
strain bakteri terbagi menjadi tiga kelompok yang berbeda pada taraf 30% dimana
terbentuk kelompok 1 yaitu strain C, kelompok 2 yaitu strain (B,D) (E,A) dan
kelompok 3 merupakan strain F. Pada taraf 40% Strain (B,D) berpisah dengan
strain (E,A) dan terbentuklah 4 kelompok strain yang berbeda. Dan terbentuk 5
strain pada tingkat 50% hingga 46,67% dimana strain (B,D) berpisah karena
karakter keduanya telah berbeda pada taraf ini. Seluruh karakter strain dikatakan
sangat berbeda pada taraf similaritas 60% dimana strain (E,A) masih memiliki
kemiripan atau dianggap dalam satu kelompok pada taraf 51,43%.
Berdasarkan hasil dari perhitungan koefisien korelasi (r) didapatkan bahwa
pada metode Ssm memiliki nilai r (koefisien korelasi) 87,80 % dan pada metode
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
Sj nilai r (koefisien korelasi) 82,98 %. Hal ini menandakan bahwa kedua nilai
koefisien korelasi diterima karena, bernilai ≥60%. Diterima maksudnya adalah
dapat dipercaya atau dipertanggung jawabkan kebenarannya atau data bersifat
valid walaupun karakter yang didapat kurang dari 50 karakter. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil perhitungan dengan metode Ssm tingkat validasi
datanya lebih tinggi dibandingkan dengan metode Sj.
V. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan didapatkan kesimpulan yang
menjawab dari tujuan penelitian yaitu bahwa berdasarkan hasil dendogram yang
didapat dengan metode Ssm menunjukkan adanya 5 spesies berbeda dimana E
dan F merupakan satu spesies yang sama, sedangkan dengan Sj menunjukkan
adanya 6 spesies yang berbeda. Koefisien korelasi Ssm (r) bernilai 87,80%
sedangkan koefisien korelasi (r) Sj adalah 82,98%. Hasil koefisien korelasi
menunjukkan bahwa metode Sj lebih rendah keakuratan datanya dibandingkan
metode Ssm.