BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
penyakit sendi, hipertensi, stroke, jantung, lupa ingatan. Pada lansia terjadi
masalah kesehatan yang sangat serius saat ini. Hipertensi yang tidak
6 kali lebih besar terkena penyakit jantung kongestif dan 3 kali lebih besar
hipertensi dan diperkirakan sekitar 7,5 juta orang atau 12,8% kematian
dari seluruh total kematian yang disebabkan oleh penyakit ini, tercatat
45% kematian akibat jantung koroner dan 51% akibat stroke yang juga
meningkat pada tahun 2030 sekitar 83,2 juta orang atau 7,2%. sementara
mengalami peningkatan yakni 7,6% pada tahun 2015 dan 9,5% tahun 2017
2017 angga kejadian hipertensi 53,6% dan jumlah kasus sebanyak 67.101
Rismayanti, 2017).
aliran darah. Dalam hal ini orang dengan obesitas biasanya mengalami
lebih kuat agar kebutuhan oksigen dan zat lain yang dibutuhkan pleh tubuh
kuat dan teratur, selain itu elastisitas pembuluh darah akan bertambah
tidak dilakukan dengan baik secara sosial memasuki masa lanjut usia
ditandai dengan penurunan fungsi fisik dan rentan terhadap penyakit. Hal
tubuh akan semakin menurun baik karena faktor proses alami yang dapat
gagal ginjal. Prognosis baik jika kelainan atau tanda komplikasi terdeteksi
kuranji padang tahun 2020 sebanyak 788 orang, pada tahun 2021 dari
bulan januari sampai bulan maret terkumpul data sebanyak 346 orang.
6
B. Rumusan masalah
1) tujuan umum
2) tujuan khusus
1) Penulis
2) Institusi pendidikan
3) Bagi pasien
Praktek keperawatan
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Defenisi lansia
manusia yang merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya mulai dari
seseorang mulai dari tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan
tua. Lanjut usia meliputi, Usia pertengahan (middle age) kelompok usia
(45-49 tahun), Lanjut usia (elderly) antara (60-74 tahun), Lanjut usia
(old) (75-90 tahun), Usia sangat tua (very old) Diatas 90 tahun
(Emmelia, 2016 ).
alamiah semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua
Proses penuaan merupakan suatu proses alami yang tidak dapat dicegah
dan merupakan hal yang wajar dialami seseorang yang diberi karunia
dengan tenang, damai, serta menikmati masa pensiun bersama anak dan
Lanjut usia (lansia) adalah salah satu bagian dari proses tumbuh
sudah lanjut usia memiliki ciri-ciri rambut beruban, kerutan kulit, dan
2. Proses menua
hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimula sejak permulaan
toodler, pra school, school, remaja, dewasa dan lansia. Tahap berbeda
( Padila, 2013 ).
(Depkes RI, 2013). Proses penuaan adalah peristiwa yang normal dan
berbagai aspek fisik, mental dan sosial. Perubahan fisik yang dapat
a. Teori biologi
1) Teori genetik
2) Teori nongenetik
c) Radiasi,
e. Teori fisiologis
Teori ini terdiri atas teori oksidasi stres dan teori dipakai-
b. Teori Sosiologis
mengeluarkan biaya.
mereka yang aktif dan banyak ikut serta dalam kegiatan sosial.
lansia.
relationship).
panutan.
2) Tipe mandiri
undangan.
4) Tipe pasrah
5) Tipe bingung
5. Karakteristik lansia
ini :
1) Jenis kelamin
2) Status perkawinan
besar berstatus kawin (60 persen) dan cerai mati (37 persen).
kawin lagi.
3) Living arrangement
4) Kondisi kesehatan
baik.
5) Keadaan ekonomi
masyarakat.
1) Hereditas/genetik
2) Nutrisi/makanan
3) Status kesehatan
4) Pengalaman hidup
18
5) Lingkungan
6) Stress
lain:
komprehensif terdiri dari bio, psiko, spritual dan kultural yang holistik,
ditujukan pada klien lanjut usia, baik sehat maupun sakit pada tingkat
2014).
a. Provider of care
b. Peneliti
c. Manajer Perawat
panjang lainnya.
d. Advokat
e. Edukator
f. Motivator
g. Manajer kasus
dan produktif
mungkin
maupun akut
gizi seimbang pada lansia, perilaku hidup bersih dan sehat serta
posyandu lansia.
1. Pengertian hipertensi
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari
90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit
dengan jarak 1 minggu bila tekanan darah kurang dari 160/100 mmHg
(Garnadi, 2017).
2. Anatomi fisiologi
a. Anatomi
b. Fisiologis
oleh :
a) Jantung
dan susunanya sama dengan otot lintang, tetapi cara kerjanya sama
dan VI dua jari di bawah papilla mamae. Pada tempat ini teraba
lebih sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira – kira 250
– 300 gram.
b) Lapisan jantung
27
dalam sekali yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender
dari jantung terdiri dari otot – otot jantung, otot jantung ini
d) Pembuluh darah
endotel.
polos.
2) Kapiler
vena.
bawah.
3. Etiologi
1) HipertensiPrimer
2) HipertensiSekunder
2017)
4. Klasifikasi
2. Normal < sbp = “sistole” pressure = “ DBP” > =160 dan DBP
=100.mmHg)
mmHg.(sharif la Ode,2017)
5. Patofisiologi
(Udjianti,2018).
6. WOC
HIPERTENSI
Metabolism anaerob
34
Nyeri dada
8. Komplikasi
yaitu :
2) Stroke /CVA
3) Gagal jantung
4) Gagal ginjal
5) Infark miokard
6) Disritmia jantung
36
9. Pemeriksaan penunjang
10. Penatalaksanaan
menggunakan :
berdensitas tinggi
2) Terapi Farmakologis
a. Diuretik
b. Menekan simpatetik
2. Non medis
pada makanan, dan melakukan olah raga ringan secara teratur. Cara
1. Pengkajian
1. Identitas Pasien
alamat, No. MR. agama, tanggal dan jam masuk, dan diagnose
medis.
2. Derajat Kesehatan
a. Keluhan utama
dan takipnea.
b. Riwayat penyakit
marah.
3. Pemeriksaan Fisik
vital.
atau normal.
42
jugularis.
g. Thorax
Paru-paru
Jantung
Abdomen :
tidak
2. Pola eliminasi Biasanya BAB normal 1-2 Biasanya tidak ada gangguan
44
bau khas.
Istirahat dan tidak ada gangguan kencing yang lebih sering dari
tidur.
badan ).
2. Menyiapkan pakaian, membuka, dan
menggunakannya ).
3. Memakan makanan yang telah
disiapkan
4. Memelihara kebersihan diri untuk
45
mencukur kumis ).
5. Buang air besar di WC ( membersihkan
( tinja )
7. Buang air kecil dikamar mandi
daerah bokong ).
8. Dapat mengontro pembuangan air
kemih
9. Berjalan dilingkungan tempat tinggal
seperti tongkat.
10. Menjalankan agama sesuai agama dan
ruangan.
12. Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau
kebutuhan keluarga.
13. Mengelola keuangan ( menyimpan dan
Point : 13 – 17 : Mandiri
Point : 0 – 12 : Ketergantungan
.
1. Tanggal berapa hari ini ?
secara menurun ?
Jumlah kesalahan
Keterangan :
dengan jumlah nilai jawaban yang benar 2 dan jawaban yang salah 8.
Tabel 2.6 Kemampuan aspek kognitif MMSE (mini mental state exam)
Sekarang (hari-tanggal-bulan-
kertas)kemudian ditanyakan
benda tersebut.
catat.
Jumlah nilai 30 11
50
Keterangan hasil :
1) Psikologis
3) Spiritual
51
2. Diagnosa keperawatan
hipertensi
afterload
hipertensi
(SDKI,2017).
3. Intervensi
1. Resiko perfusi Perfusi miokard (L. 02011) Perawatan jantung (I. 02075)
miokard tidak
Setelah dilakukan intervensi Tindakan :
efektif
keperawatan selama lebih kurang
Observasi
berhubungan
1x24 jam, maka perfusi miokard
dengan 1. Identifikasi tanda dan gejala
meningkat dengan kriteria hasil :
hipertensi primer penurunan curah jantung
1. Gambaran EKG aritmia
(meliputi dipsnea, kelelahan, edema,
menurun dengan (skala 1)
52
(skala 1)
2. Identifikasi tanda dan gejala
(skala 5)
8. Monitor EKG 12 sadapan
13. Tekanan baji arteri pulmona 13. Periksa tekanan darah dan
pemberian obat
14. Cardiac index (CI) membaik
sehat
dan spiritual
>94%
Edukasi
sesuai toleransi
54
secara bertahap
harian
Kolaborasi
jantung
2. Penurunan Curah jantung (L. 02008) Perawatan jantung akut (I. 02076)
curah jantung
Setelah dilakukan intervensi Tindakan :
berhubungan
keperawatan selama lebih kurang
Observasi
dengan
1x24 jam, maka curah jantung
perubahan 1. Identifikasi karakteristik nyeri
meningkat dengan kriteria hasil :
afterload dada
1. Kekuatan nadi perifer
2. Monitor EKG 12 sadapan untuk
meningkat dengan (skala 5)
perubahan ST dan T
2. Ejection fraction (EF)
3. Monitor aritmia
meningkat dengan (skala 5)
55
5)
6. Monitor saturasi oksigen
nyeri dada
14. Suara jantung S3 menurun
valsava
15. Suara jantung S4 menurun
pasien
16. Murmur jantung menurun
dengan antioagulan
dada
57
3. Resiko perfusi Perfusi perifer (L. 02011) Perawatan sirkulasi (I. 02079)
perifer tidak
Setelah dilakukan intervensi Tindakan :
efektif
keperawatan selama lebih kurang
Observasi
berhubungan
1x24 jam, maka perfusi perifer
dengan 1. Periksa sirkulasi perifer
meningkat dengan kriteria hasil :
hipertensi
2. Identifikasi faktor resiko
1. Denyut nadi perifer meningkat
gangguan sirkulasi
dengan (skala 5)
Terapeutik
3. Nyeri ekstremitas menurun
kolesterol
4. Nyeri akut Tingkat nyeri (L. 08066) Manajemen nyeri (I. 08238)
berhubungan
Setelah dilakukan intervensi Tindakan :
dengan agen
keperawatan selama lebih kurang
Observasi
pencedera
1x24 jam, maka tingkat nyeri
fisiologis 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
menurun dengan kriteria hasil :
59
5)
2. Identifikasi skala nyeri
(skala 5)
5. Identifikasi pengetahuan dan
5)
6. Identifikasi pengaruh nyeri pada
(skala 5)
7. Monitor efek samping
(skala 5)
Terapeutik
meredakan nyeri
12. Mual menurun dengan (skala
5) Edukasi
(skala 5) nyeri
dengan (skala 5)
15. Kolaborasi pemberian analgetik
5)
(skala 5)
(skala 5)
(skala 5)
dengan (skala 5)
11. Fasilitasi aktivitas motorik kasar
(skala 5)
12. Libatkan keluarga dalam
(skala 5)
13. Fasilitasi mengembangkan
dengan (skala 5)
14. Fasilitasi pasien ddan keluarga
Edukasi
sehari-hari
fisik
Kolaborasi
4. Implementasi keperawatan
5. Evaluasi keperawatan
masalah
6. Dokumentasi keperawatan
selanjutnya.
65
DAFTAR PUSTAKA
Janu purwono, Rita sari, Ati ratnasari, April Budianto 2020, POLA KOMSUMSI
HAL 192-198
NIC, DAN NOC DEILENGKAPI TEORI DAN CONTOH KASUS ASKEP, April
Diva Press.
STATEMENT ON
Jakarta:EGC.