Nim :3183122038
2021
Keragaman budaya, tradisi dan agama merupakan suatu keniscayaan hidup, sebab setiap
orang pasti memiliki perbedaan sekaligus persamaan .Di sisi lain pluralitas budaya ,tradisi
dan agama merupakan kekayaan tersendiri bagi bangsa Indonesia.Namun jika kondisi seperti
itu tidak dipahami dengan sikap toleran atau saling menghormati maka pluralitas
budaya,agama, atau tradisi cenderung akan memunculkan konflik bahkan kekerasan .
Berbagai macam adat istiadat dengan beragam ras, suku bangsa ,agama dan bahasa ,itulah
bangsa Indonesia .Indonesia adalah salah satu negara multicultural terbesar didunia
.Kekayaan dan keanekaragamaan agama,etnik dan kebudayaan ,ibarat pisau bermata dua
.Disatu sisi kekayaan ini merupakan khazanah yang patut dipelihara dan memberikan nuansa
dan dinamika bagi bangsa dan dapat pula merupakan titik pangkal perselisihan ,konflik
vertical dan horizontal .Krisis multidemensi yang berawal sejak pertengahan 1997 dan
ditandai dengan kehancuran perekonomian nasional .
Konflik berasal dari kata kerja latin configure yang berarti saling memukul .Secara
sosiologi konflik diartikan sebagai suatu proses social antara dua orang atau lebih di mana
salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau
membuatnya tidak berdaya . Konflik dalam masyarakat dapat dikelompokan berdasarkan
tingkatan ,yaitu konflik ideology dan konflik politik .
Konflik ideology terjadi karena perbedaan ideology dalam masyarakat .contohnya konflik
ideology seperti peristiwa 30 S/PKI merupakan penolakan bangsa Indonesia terhadap
ideology komunis .Sedangkan konflik politik merupakan pertentangan yang disebabkan
perbedaan kepentingan dalam memperoleh kekuasaan atau merumuskan kebijakan
pemerintah .Contoh konflik politik antara lain bentrokan akibat proses pemilihan
umum,bentrokan menolak kebijakan pemerintah atau menuntut sesuatu .
Masalah atau konflik yang terjadi dalam masyarakat yang beragam dapat disebabkan oleh
berbagai factor .Konflik yang terjadi dapat disebabkan oleh satu factor atau beberapa factor
yang saling mendukung penyebab konflik antara lain sikap etnosentrisme terhadap kelompok
sendiri ,sikap prasangka atau stereotip terhadap kelompok lain ,hubungan antar pemeluk
agama yang kurang harmonis,dan hubungan antara penduduk asli dan pendatang yang kurang
harmonis,