PENDAHULUAN
1.1 Pengenalan
Kacang tanah atau yang dikenal dengan nama latin Arachis hypogaea L. dan dikenal
dengan istilah peanut di Inggris, merupakan tumbuhan yang dimasukkan dalam daftar
kekerabatan polong-polongan atau Fabaceae. Kacang tanah pada permulaannya ditanam secara
luas oleh suku Indian. Namun pada perkembangannya, kini, kacang tanah telah dibudidayakan
hampir di seluruh penjuru dunia termasuk di Indonesia. Tetapi secara statistik jumlah, pemasok
kacang tanah terbesar saat ini adalah Brasil. Kacang tanah memiliki rasa serta aroma yang khas.
Karena itu tak heran jika banyak yang menggemarinya. Dalam ilmu tumbuh-tumbuhan,
klasifikasi kacang tanah cukup kompleks. Meski secara awam kita menandai kacang tanah tak
lebih dari satu jenis, namun pada faktanya, kacang dengan cangkang unik ini dibagi lagi ke
dalam beberapa varian.
1.2 Klasifikasi Dalam Sistem Taksonomi
Dalam sistem taksonomi atau ilmu penggolongan mahluk hidup, klasifikasi kacang
tanah dalam tata binomial sebagai berikut:
Kingdom : Plantae atau tumbuh-tumbuhan
Divisi : Spermatophyta atau tumbuhan berbiji
Sub Divisi : Angiospermae atau berbiji tertutup
Klas : Dicotyledoneae atau biji berkeping dua
Ordo : Leguminales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogeae L.; Arachis tuberosa Benth.; Arachis guaramitica, Chod &
Hassl.; Arachis idiagoi Hochne.; Arachis angustifolia (Chod & Hassl) Killip.; Arachis villosa
Benth.; Arachis prostrata Benth.; Arachis helodes Mart.; Arachis marganata Garden.; Arachis
namby quarae Hochne.; Arachis villoticarpa Hochne.; dan Arachis glabrata Benth.
Jika mencermati binomial pada tingkatan spesies, kacang tanah tak hanya terdiri dari satu
jenis melainkan beragam jenis. Namun yang paling umum kita jumpai di pasaran adalah kacang
tanah dengan nama ilmiah Arachis hypogeae L.
Tipe Tegak
Jenis Kacang ini tumbuh lurus atau sedikit miring keatas, buahnya terdapat pada ruas-ruas dekat
rumpun, umumnya pendek genjah dan kemasakan buahnya serempak.
Tipe Menjalar
Jenis ini tumbuh kearah samping, batang utama berukuran panjang, buah terdapat pada ruas-ruas
yang berdekatan dengan tanah dan umnya berumur panjang. Tipe menjalar lebih disukai karena
memiliki potensi hasil lebih tinggi.
Sementara itu, jika didasarkan pada varian yang awam ditemui di masyarakat kita, maka
klasifikasi kacang tanah sebagai berikut:
1. Kacang Brul, yakni kacang tanah yang masa tanamnya antara 3 sampai 4 bulan.
2. Kacang Cina, yakni kacang tanag yang masa tanamnya cukup panjang yakni antara 6
sampai 8 bulan.
3. Kacang Holle, adalah varian campuran yang merupakan hasil hibrida atau persilangan
varietas yang ada.
BAB II
PENANAMAN
2.1 Media Tanam
a) Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah jenis tanah yang gembur/bertekstur
ringan dan subur.
b) Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah pH antara 6,0–6,5.
c) Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati. Air yang
diperlukan tanaman berasal dari mata air atau sumber air yang ada disekitar lokasi penanaman.
Tanah berdrainase dan berserasi baik atau lahan yang tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering,
baik bagi pertumbuhan kacang tanah.
2.2 Ketinggian Tempat
a) Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman kacang tanah adalah pada ketinggian
antara 500 m dpl. Jenis kacang tanah tertentu dapat ditanam pada ketinggian tempat tertentu
untuk dapat tumbuh optimal.
BAB III
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1 Pembibitan
3.1.1 Persyaratan Benih
Syarat-syarat benih/bibit kacang tanah yang baik adalah:
a. Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul.
b. Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90 %) dan sehat.
c. Kulit benih mengkilap, tidak keriput dan cacat.
d. Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.
e. Kadar air benih berkisar 9-12 %.
Untuk menjadikan benih kacang yang unggul, benih kira-kira berumur 100 hari. Buah
yang siap dijadikan benih warnanya kehitaman dan apabila dibuka tidak memiliki selaput pada
bagian dalam cangkang. Kemudian benih dipanen, sortasi terlebih dahulu kemudian jemur
selama 4-5 hari. Untuk menjaga kualitasnya, benih kacang tanah sebaiknya disimpan selama 3-6
bulan saja. Cangkang kacang sebaiknya tidak dikupas selama masa penyimpanan. Buka
cangkang hanya apabila benih akan digunakan. Benih yang paling baik untuk ditanam adalah
benih yang baru.
Untuk mendapat hasil maksimal, tanah tempat budidaya kacang tanah harus
digemburkan terlebih dahulu dengan dibajak hingga menjadi butiran halus. Kemudian
tambahkan kapur sebanyak 2 ton per hektar. Campurkan secara merata dengan tanah yang telah
dibajak, diamkan selama 2 hari.
Gunakan pupuk kandang yang telah matang atau pupuk kompos sebagai pupuk dasar.
Apabila tersedia, gunakan campuran pupuk kandang dari kotoran ayam dengan kotoran kambing
atau sapi. Campurkan dengan tanah secara merata. Budidaya kacang tanah bisa dilakukan
dengan bedengan atau tanpa bedengan. Bedengan diperlukan apabila lahan yang digunakan
rawan tergenang air. Drainase yang baik diperlukan untuk menjaga kesehatan tanaman.
Penanaman kacang tanah dilakukan dengan cara ditugal dengan jarak tanam 25×25 cm.
Isi setiap lubang dengan satu butir benih. Diperlukan sekitar 50 kg benih untuk satu hektar
luasan tanam. Setelah benih ditanam, siram setiap pagi dan sore. Kacang tanah akan
berkecambah setelah 4-7 hari.
Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan alat cangkul, luku atau traktor sedalam
20-30 cm.
Tujuan pengolahan tanah adalah untuk memperbaiki struktur dan aerasi tanah agar
pertumbuhan akar dan pengisapan zat hara oleh tanaman dapat berlangsung dengan baik.
3.3 Penanaman
Waktu tanam yang paling baik dilahan tegalan ( kering ) adalah pada awal musim hujan
(Oktober - Nopember ). Di lahan sawah penanaman dapat dilakukan pada bulan April -Juni
( Palawija I ) atau bulan Juli -September) Palawija II ).
3.5 Panen
Penentuan saat panen yang tepat harus disesuaikan dengan tujuan penggunaan produk
Kacang Tanah. Pedoman umum yang digunakan sebagai kriteria penentuan saat panen Kacang
Tanah adalah sebagai berikut :
Sebagian besar daun menguning dan gugur (rontok).
Tanaman berumur 85-110 hari tergantung Varietasnya. Sebagian besar polongnya (80%) telah
tua.
Kulit polong cukup keras dan berwarna cokelat kehitam-hitaman.
Kulit biji tipis dan mengkilap.
Rongga polong telah berisi penuh dengan biji.
Panen dilakukan dengan mencabut batang tanaman secara hati-hati agar polongnya tidak
tertinggal dalam tanah.