Anda di halaman 1dari 3

Aku, Masyarakat, dan Masa Depan

Hallo semuanya!!!

Sebelumnya perkenalkan ya nama saya Wida Maulida dan biasa dipanggil


wida atau maul tapi masih banyak lagi sih panggilan-panggilan lainnya yang kadang
terdengar aneh, saya lahir di Sukabumi pada tanggal 13 Juni 2002. Ohiya Sukabumi
memang sudah menjadi kota asal saya dari sejak lahir dan bisa dibilang sampai
sekarang pun saya masih tinggal disini, walaupun sebenarnya saya ada campuran dari
daerah Karawang tapi sepertinya Sukabumi selalu tetap di hati. Untuk hobby saya
senang traveling dan bermain badminton, walaupun belum banyak tempat-tempat
yang saya kunjungi sebenarnya, tapi mugkin itu akan menjadi salah satu impian saya
kedepannya. Selain itu saya juga bercita-cita sebagai kontraktor sipil, cita-cita itu
sebenarnya baru muncul saat memasuki masa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
hingga saya memasuki fase masa Sekolah Menengah Atas (SMA). Mungkin bisa
dibilang karena rasa ambis saya juga terhadap hal-hal yang berbau pekerjaan
infrastruktur pembangunan saya pun jadi mencoba dan memberanikan diri untuk
mendaftar kuliah ke beberapa Perguruan Tinggi Negeri yang cukup bagus dengan
menggambil jurusan Teknik Sipil, tapi semua harapan saya itu gagal karena saya
tidak diterima di Perguruan Tinggi Negeri manapun. Dari situ saya mulai merasa
putus asa tapi disisi lain ingin terus mencoba juga, tak ingin menyia-nyiakan waktu
dan kesempatan saya pun mulai mencoba ikut daftar ke beberapa Perguruan Tinggi
Negeri serta Politeknik-politeknik lain yang memang pada waktu itu masih membuka
jalur yang menggunakan niai raport, dan salah satunya adalah Politeknik AKA Bogor.
Mungkin sebelumnya akan diceritakan beberapa hal unik dibalik saya yang pada
akhirnya menjadikan Politeknik AKA Bogor ini menjadi salah satu pilihan, pada saat
itu saya tidak tau sama sekali mengenai Politeknik AKA Bogor ini, tau tentang
kampusnya saja tidak apalagi seputar informasi-informasi seperti pendaftaran dan
lainnya. Jadi pada saat itu saya mendapatkan rekomendasi dari kaka saya sendiri
untuk mencoba daftar ke politeknik AKA ini, awalnya saya sempat menolak karena
saya mengira politeknik ini hanya khusus untuk jurusan yang benar-benar kimia, tapi
akhirnya saya mencoba untuk mencari tau lebih dalam dahulu. Dan ternyata
jurusannya ada 3 dan terlihat ada dua jurusan yang kelihatannya tidak terlalu kimia-
kimia sekali, lalu saya pun mencoba cari tahu lebih dalam dahulu terhadap 2 jurusan
itu, dan pada akhirnya saya mendaftar di saat pendaftaran jalur raport H-1 ditutup.
Lalu saya pun hanya tinggal menunggu hasil, dibalik saya menunggu, saya masih
mencoba daftar lagi kesana kemari dan salah satunya yaitu mendaftar di jalur
SBMPTN, karena pada saat itu rasa ambis saya untuk mengambil jurusan yang sangat
saya inginkan mulai keluar lagi. Tapi disaat saya sudah mulai mempersiapkan diri
untuk mengikuti SBMPTN tepatnya H-2 saat akan berangkat ke tempat tes saya
mendapat info dari teman saya yang memang kebetulan dia sudah masuk di jalur
undangan sebelumnya, dia mengirimkan hasil seleksi jalur raport. Dan ternyata saya
dinyatakan LULUS di jurusan Pengolahan Limbah Industri, dengan sangat jujur saya
utarakan perasaan saya saat mendapat informasi dan saya dinyatakan lulus itu sangat
biasa saja. Mungkin karena alasan pertama saya masuk jurusan yang memang berada
dipilihan kedua, lalu yang kedua saya merasa bahwa Politeknik AKA Bogor ini
berada di kota yang menurut saya terlalu dekat dengan rumah. Karena disisi lain saya
ingin tetap juga mencoba seleksi SBMPTN untuk jurusan yang saya sangat inginkan,
tapi pada kenyataannya banyak saran serta dukungan keluarga yang meyakinkan saya
untuk langsung saja mengambil Politeknik AKA Bogor ini sebagai pilihan akhir
untuk tempat kuliah. Sebenarnya dari diri saya sendiri banyak pertimbangan pada saat
itu, tapi pada akhirnya saya yakin dan menuruti apa yang sudah disarankan keluarga
untuk langsung mengambilnya dan meneruskan ke tahap selanjutnya yaitu daftar
ulang. Dan yang pada akhirnya kesempatan saya untuk ikut seleksi SBMPTN pun
gagal. Sekarang bukan hanya sekali duakali saya merasakan kegagalan lagi, karena
dari semenjak saya di tolak SNMPTN saya juga merasakan penolakan dari SNMPN,
SPAN PTKIN, dan USMI IPB. Sedih sih sebenarnya, apalagi pada saat gagal masuk
SNMPTN, saat itu saya nangis terus dan merasa menyalahkan diri sendiri dan
merasakan penyesalan karena saya kadang tidak serius dalam mengikutin
pembelajaran yang pada akhirnya sering menyepelekan, lalu saat gagal masuk
SNMPN saya masih merasa sedih, tapi makin lama rasa sedih itu mulai terganti
dengan rasa bodoamat. Contohnya saat pengumuman SPAN PTKIN dan USMI IPB
saya tidak merasakan sedih sama sekali. Tapi mungkin dibalik semua kegagalan yang
sudah saya dapat pada akhirnya mendapatkan juga sebuah jawaban dan jalan yang
terbaik dari Allah SWT, dan kegagalan-kegagalan itu mulai saat ini saya jadikan
sebagai sebuah pembelajaran menuju sebagian dari fase pendewasaan serta motivasi
diri. Tidak akan ada usaha yang mengkhianati hasil, dan tidak akan ada hasil apabila
kita tidak berusaha, maka kita harus bisa menjadi salah satu orang dari orang-orang
yang mempunyai prinsip seperti itu. Dan mulai saat ini saya sudah mempunyai
lembaran baru, lembaran dimana status saya berganti yang tadinya seorang pelajar
menjadi seorang mahasiswa. Di lembaran ini tentunya saya akan dituntut untuk lebih
mandiri dalam melakukan sesuatu, akan lebih dituntut juga untuk lebih aktif dalam
bergaul dengan orang-orang disekitar. Mungkin walaupun saya baru masuk di
Politeknik AKA bogor ini, saya sudah mulai merasakan beberapa perbedaan serta
perubahan dari fase SMA ke fase perkuliahan, disini saya sudah harus mulai
beradaftasi dengan beberapa teman yang memang sangat asing dan tidak kenal sama
sekali karena mereka dari berbagai macam wilayah, apalagi untuk masa pandemi
covid-19 seperti ini mungkin akan sedikit sulit juga untuk kita lebih mengenalnya.
Tapi jarak bukan jadi penghalang sih sepertinya untuk kita semua, karena sejak awal
kemarin sudah ada pengenalan serta acara virtual yang diadakan oleh kaka tingkat di
Politeknik AKA Bogor. Selain untuk menambah silaturahmi kita juga dilatih untuk
mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan kepedulian sosial ataupun hal-hal yang
menyangkut kebaikan, kegiatan tersebut sangat bermanfaat sekali, terutama saat kita
berbagi kepada orang-orang yang memang sedang membutuhkan. Apalagi saat
kondisi seperti ini kita harus terus untuk saling berbagi, karena masih banyak orang
diluar sana yang sedang bekerja keras tapi pengahasilannya masih kurang. Jadi yuk
sama-sama kita saling mengingatkan dan selalu semangat dalam menghadapi situasi
yang sedang seperti ini. Mungkin cukup sekian beberapa pengalaman yang bisa saya
sampaikan, terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai