Anda di halaman 1dari 9

TUGAS REKAYASA IDE

MK.PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
PRODI S1 PENDIDIKAN
FISIKA

SKOR NILAI:

“MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR DENGAN MODEL


PEMBELAJARAN TERBIMBING PADA SISWA ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)”

NAMA MAHASISWA : RINA ERIANI (4193121010)


DOSEN PENGAMPU : NURHAIRANI, S.Pd, M.Pd
MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
APRIL 2020
ABSTRAK

Pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus membutuhkan pola tersendiri dan


cara yang tidak biasa yang dilakukan kepada anak normal lainnya. Perbedaan yang terjadi
pada anak berkebutuhan khusus membuat pendidik harus bisa mengkombinasi kemampuan
dan bakat yang dimiliki para murid. Kemampuan pendidik inilah yang akan menghidupkan
Susana kelas dan membuat anak murid menjadi nyaman dan mudah untuk memahami materi.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk para calon pendidik yang akan mengajar disekolah
khusus untuk anak yang memiliki kebutuhan khusus serta untuk menyelesaikan tugas dari
mata kuliah Psikologi Pendidikan. Berdasarkan perkembangan kognitif dan bahasa, ada
beberapa factor yang mempengaruhi anak sulit untuk menerima pelajaran. Maka ada juga
beberapa metode yang digunakan, yaitu inkuiri terbimbing, kooperatif, dan fonik untuk anak
yang mengidap penyakit disleksia.
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Pada era millennial sekarang pendidikan anak sudah semakin berkembang. Apalagi
diera revolusi mental ini sering disebut dengan era 4.0. Karena era ini merupakan era yang
berteknologi tinggi sehingga membutuhkan pendidikan yang semakin tinggi pula. Maka sebab
itu dibutuhkan pendidikan karakter yang terbimbing untuk menuntun anak di era sekarang.
Pada anak yang memiliki berkebutuhan khusus sangat penting yang nama nya pembelajaran
terbimbing agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan anak yang lain dan tidak merasa
diasingkan.
Pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus membutuhkan pola tersendiri dan cara
yang tidak biasa yang dilakukan kepada anak normal lainnya. Dalam proses pembelajaran ada
baiknya pendidik mengetahui terlebih dahulu data pribadi dari siswa yang akan diajarkan.
Karakteristik anak yang memiliki kebutuhan khusus berkaitan dengan tingkat perkembangan
fungsionalnya, yang meliputi kognitif, perkembangan bahasa, kemampuan berinterksi social,
serta kreativitasnya.
Perbedaan yang terjadi pada anak berkebutuhan khusus membuat pendidik harus bisa
mengkombinasi kemampuan dan bakat yang dimiliki para murid. Kemampuan pendidik inilah
yang akan menghidupkan Susana kelas dan membuat anak murid menjadi nyaman dan mudah
untuk memahami materi (Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan, 2019). Makalah ini dibuat
untuk para calon pendidik yang akan mengajar disekolah khusus untuk anak yang memiliki
kebutuhan khusus serta untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Psikologi Pendidikan.

II. Rumusan Masalah


- Apa saja factor yang mempengaruhi murid memiliki kelainan pada pertumbuhan
kognitifnya dan anak yang memiliki kelainan pada perkebangan bahasanya?
- Bagaimana solusi dan jalan yang harus diambil oleh pendidik untuk menangani
masalah tersebut?
- Bagaimana cara pendidik untuk meningkatkan minat belajar fisika pada murid yang
berkebutuhan khusus?
PEMBAHASAN

I. Kerangka Teori
Pembelajaran merupakan proses yang dilakukan untuk mentransfer ilmu dari seorng
pendidik ke murid. Pembelajaran menurut Sugiono dan Hariyanto (2011: 183) dalam buku
(Irham, Muhammad dan Ardy Wiyani, 2014), didefinisikan sebagai sebuah kegiatan guru
mengajar atau membimbing siswa menuju proses pendewasaan diri. Pembelajaran dapat
dilakukan dimana saja, bisa di rumah, alam terbuka, dan tempat-tempat yang nyaman lainnya.
Jika tempat yang dipilih kurang nyaman maka murid akan sulit untuk menerima pelajaran.
Selain tempat ada beberapa factor lain yang menyebabkan murid kesulitan dalam memahami
pelajaran. Ada dua factor yang mempengaruhi anak kesulitan belajar, yaitu factor internal dan
factor eksternal.
1. Factor Eksternal (Faktor yang Berasal dari Luar Diri Sendiri)
Factor eksternal terbagi lagi menjadi dua, yaitu:
a) Factor Nonsosial
Factor ini dapat berupa tempat dan media belajar yang digunakan. Misalkan saja
media yang digunakan hanya berupa papan tulis dan buku. Anak yang memiliki
kebutuhan khusus pasti sangat sulit untuk memahami materi.
b) Factor Sosial
Factor ini dapat berupa orang-orang yang disekitar, seperti keluarga, teman, dan
lingkungan masyarakat. Jika anak berkebutuhan khusus factor ini sangat
dibutuhkan pada saat pembelajaran dan juga perkembangannya.
2. Factor Internal (Faktor yang Berasal dari Dalam Diri Sendiri)
Factor internal terbagi lagi menjadi dua, yaitu:
a) Factor Fisiologis
Factor ini dapat berupa siswa sedang sakit, kurang enak badan, dan cacat tubuh
atau kelemahan lainnya. Ini sering terjadi pada anak yang memiliki berkebutuhan
khusus.
b) Factor Psikologis
Factor ini dapat berupa intelegensi yang rendah, bakat terhadap pelajaran yang
dijalani, kondisi kesehatan mental yang kurang baik, serta tipe khusus siswa dalam
belajar. Kondisi ini bisa dialami oleh anak yang memiliki gangguan pada
perkembangan bahasa yaitu penyakit diseleksia dan perkembangan intelegensi.
Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004 : 89-90) dalam buku (Irham,
Muhammad dan Ardy Wiyani, 2014), kondisi guru yang dapat menjadi penyebab kesulitan
belajar pada siswa, sebagai berikut.
1. Guru yang kurang mampu dalam menetukan mengampu mata pelajaran dan pemilihan
metode pembelajaran yang akan digunakan.
2. Pola hubungan guru dengan siswa yang kurang baik, seperti suka marah, tidak pernah
senyum, sombong, tidak pandai menerngkan, dan sebagainya.
3. Guru menuntut dan menerapkan standar keberhasilan belajar yang terlalu tinggi diatas
kemampuan siswa secara umum.
Setelah mengetahui factor-faktor dari kesulitan belajar ada baiknya sebagai pendidik
untuk mengetahui perkembangan kognitif dan perkembangan bahasa pada muridnya. Kedua
perkembangan ini berperan penting dalam meningkatkan minat belajar siswa dan dalam
memahami mata pelajaran fisika.
II. Gagasan
Pada perkembangan kognitif yang dialami siswa dalam memahami mata pelajaran
siswa, sebagai pendidik ada baiknya mengetahui tingkat intelegensi siswa, apalagi pada anak
yang memiliki berkebutuhan khusus. Pada kasus ini banyak guru yang mengajar di sekolah
SLB memiliki pola atau metode pengajaran yang berbeda dari guru yang mengajara disekolah
yang kebanyakan siswanya normal. Untuk guru yang mengajar di sekolah SLB ada baiknya
membuat suasana menjadi nyaman terlebih dahulu agar para murid tidak merasa bosan.
Seperti yang dilakukan pada penelitian dengan menerapkan sistem pembelajaran active
knowledge sharing (Nafiah & Suyanto, 2014) yang menyatakan bahwa, observasi
keterlaksanaan RPP yang dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran lebih menarik,
menghilangkan rasa bosan dalam lingkungan belajar, sehingga bisa menambah semangat dan
minat belajar siswa dalam proses pembelajaran, sehingga peran seorang observer dalam
kegiatan proses belajar mengajar sangat penting, yaitu untuk mengetahui kekurangan atau
peningkatan yang muncul pada setiap siklusnya.
Selain itu metode pengajaran terbimbing juga diperlukan pada anak yang memiliki
berkebutuhan khusus. Metode terbimbing ini juga telah dilaksanakan pada penelitian jurnal
(Suyono, 2019) tentang metode pembelajaran inkuri terbimbing disekolah menengah keatas
dengan mata pelajaran sains yaitu fisika, menyatakan bahwa
1) Keterampilan proses sains siswa yang mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan model IDL Terbimbing meningkat dari siklus I (46,26%) menjadi
(83,22) pada siklus II.
2) Hasil belajar keterampilan siswa meningkat setelah mengikuti pembelajaran
model IDL Terbimbing dengan persentase ketuntasan klasikal dari siklus I
(62,50%) menjadi (90,63%) pada siklus II.
3) Persentase keterlaksanaan RPP yang meningkat dari (96%) pada siklus I menjadi
(100%) pada siklus II.
Dengan cara ini guru harus lebih dekat dengan para siswanya setelah membaca data
pribadi dari para siswanya. Apalagi pada mata pelajaran fisika, anak yang memiliki
berkebutuhan khusus sangat memerlukan metode ini.
Selanjutnya adalah anak yang memiliki berkebutuhn khusus yang bermasalah dari
perkemabangan bahasa. Anak yang memiliki keterbatasan ini biasanya terkena kelaianan
penyakit diseleksia. Penyakit ini adalah penyakit yang menyerang pada sel otak yang
menyebabkan anak menjadi kesulitan belajar, mengidentifikasi kata, dan mengubahnya
menjadi kalimat. Pada saat balita, peyakit ini sulit untu ditandai. Tetapi pada saat usia sekolah,
anak yang mengalami penyakit ini akan memunculkan tanda-tanda. Seperti sulit untuk
berbicara, sulit untuk mengeja, sulit untuk mengingat sesuatu, menghindari aktivitas membaca
dan menulis, sering salah mengucapkan nama atau kata, dan sebagainya. Tapi ada juga
beberpa anak yang memiliki bakat istimewa yang menggidap penyakit disleksia. Penyakit ini
dapat disembuhkan dengan metode fonik. Metode ini adalah metode yang berfokus dalam
kemampuan mengingat dan memproses suara. Metode ini cukup efektif, sehingga bila anak
tersebut dapat memahami semua hal yang diberikan pada saat pengobatan, maka minat belajar
dari siswa tersebut akan meningkat.
Untuk anak yang memiliki intelegensi yang rendah, dapat melakukan metode
pembelajaran yang kooperatif. Metode ini telah berhasil dilaksanakan oleh (Nomor & Hal,
2015) yang menyatakan bahwa
1) Berdasarkan pengujian hipotesis pertama, dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan pada keterampilan bertanya siswa kelompok
eksperimen sebelum dan sesudah diberikan layanan penguasaan konten
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share, yakni terjadi
peningkatan yang signifikan keterampilan bertanya siswa kelompok eksperimen
setelah diberikan perlakuan.
2) Dikatakan tidak signifikan karena hanya terjadi perbedaan mean sebelum dan
sesudah diberi perlakuan, sementara tidak terjadinya perbedaan kategori.
Perubahan tersebut dikarenakan kelompok kontrol tidak mendapat perlakuan
khusus yaitu layanan penguasaan konten menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe think pair share.
3) Berdasarkan hasil uji statisitik menunjukan adanya perbedaan keterampilan
bertanya siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perbedaan
keterampilan bertanya siswa terjadi karena adanya perbedaan perlakuan yang
diterima oleh masing-masing kelompok. Meskipun materi dan banyaknya
perlakuan yang diberikan sama-sama berjumlah 4 kali. Kelompok kontrol
diberikan perlakuan berbeda dari kelompok ekperimen yaitu pemberian layanan
penguasaan konten tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think
pair share.
PENUTUP
I. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita simpulkan adalah ada beberapa factor yang
mempengaruhi anak sulit untuk memahami pembelajaran. Selain itu, metode yang digunakan
harus sesuai dengan situasi dan kondisi yang dialami murid. Metode yang dapat digunakan
untuk anak berkebutuhan khusus adalah metode inkuri terbimbing, kooperatif, dan metode
fonik yang digunakan untuk anak yang mengalami penyakit disleksia.
II. Saran
Saya sebagai penulis menyarankan agar kita sebagai calon pendidik harus bisa
menerima segala kondisi yang dialami siswa. Kita tidak boleh mengeluh dan kita tidak boleh
melampiaskan kekesalan yang kita alami kepada para murid, apalagi suatu saat yang kita
ajarkan adalah anak yang memiliki berkebutuhan khusus.
REFERENSI

Irham, Muhammad dan Ardy Wiyani, N. (2014). Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi
dalam Proses Pembelajaran (2nd ed.). Ar-Ruzz Media.
Nafiah, Y. N., & Suyanto, W. (2014). Penerapan model problem-based learning untuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Jurnal Pendidikan
Vokasi, 4(1), 125–143. https://doi.org/10.21831/jpv.v4i1.2540
Nomor, V., & Hal, D. (2015). Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling
KECENDERUNGAN PENYALAHGUNAAN PENDAHULUAN. Psikologi Pendidikan
& Konseling, 1, 93–104.
https://www.researchgate.net/publication/320081669_Efektivitas_layanan_informasi_de
ngan_menggunakan_metode_blended_learning_untuk_meningkatkan_motivasi_belajar
Suyono, S. (2019). Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa
Sekolah Menengah Atas. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 3(2), 86.
https://doi.org/10.32585/jkp.v3i2.299
Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan. (2019). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan (2nd ed.). PT
Imperial Bhakti Utama.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bagian C
    Bagian C
    Dokumen2 halaman
    Bagian C
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Ohmmeter dan Multimeter
    Ohmmeter dan Multimeter
    Dokumen13 halaman
    Ohmmeter dan Multimeter
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Ohmmeter dan Multimeter
    Ohmmeter dan Multimeter
    Dokumen13 halaman
    Ohmmeter dan Multimeter
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Tugas Prof 2
    Tugas Prof 2
    Dokumen2 halaman
    Tugas Prof 2
    Harris Siburian
    Belum ada peringkat
  • Tugas Statistika Bintama Sihotang
    Tugas Statistika Bintama Sihotang
    Dokumen6 halaman
    Tugas Statistika Bintama Sihotang
    Ruth Ramayani
    Belum ada peringkat
  • Tugas CBR Kalkulus
    Tugas CBR Kalkulus
    Dokumen12 halaman
    Tugas CBR Kalkulus
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • 2985 7287 1 SM
    2985 7287 1 SM
    Dokumen9 halaman
    2985 7287 1 SM
    Anonymous CD4zFWMQ
    Belum ada peringkat
  • Tugas Rutin 1 Biologi Umum
    Tugas Rutin 1 Biologi Umum
    Dokumen7 halaman
    Tugas Rutin 1 Biologi Umum
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kalkulus Integral
    Tugas Kalkulus Integral
    Dokumen2 halaman
    Tugas Kalkulus Integral
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Tugas Rutin 2 Harri Siburian
    Tugas Rutin 2 Harri Siburian
    Dokumen4 halaman
    Tugas Rutin 2 Harri Siburian
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Tugas Prof 3
    Tugas Prof 3
    Dokumen3 halaman
    Tugas Prof 3
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Tr8 (Wuri Cahyaningrum) Fisika Dik A-2019
    Tr8 (Wuri Cahyaningrum) Fisika Dik A-2019
    Dokumen5 halaman
    Tr8 (Wuri Cahyaningrum) Fisika Dik A-2019
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Tugas Makalah Kepemimpinan Kelompok
    Tugas Makalah Kepemimpinan Kelompok
    Dokumen12 halaman
    Tugas Makalah Kepemimpinan Kelompok
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Tugas Biologi Umum
    Tugas Biologi Umum
    Dokumen11 halaman
    Tugas Biologi Umum
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Tugas Prof 1
    Tugas Prof 1
    Dokumen1 halaman
    Tugas Prof 1
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Tugas Prof 4
    Tugas Prof 4
    Dokumen2 halaman
    Tugas Prof 4
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • CBR Kepemimpinan
    CBR Kepemimpinan
    Dokumen23 halaman
    CBR Kepemimpinan
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Asdfghj
    Asdfghj
    Dokumen1 halaman
    Asdfghj
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Lirik Aku
    Lirik Aku
    Dokumen1 halaman
    Lirik Aku
    timmutu namrole
    Belum ada peringkat
  • Makalah Massa Udara
    Makalah Massa Udara
    Dokumen14 halaman
    Makalah Massa Udara
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Search Engine
    Search Engine
    Dokumen7 halaman
    Search Engine
    Esti Dwie
    Belum ada peringkat
  • Soal Fisdas GG
    Soal Fisdas GG
    Dokumen24 halaman
    Soal Fisdas GG
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • CBR Kimia
    CBR Kimia
    Dokumen18 halaman
    CBR Kimia
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • TTT TTTTT
    TTT TTTTT
    Dokumen1 halaman
    TTT TTTTT
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Soal Fisdas
    Soal Fisdas
    Dokumen5 halaman
    Soal Fisdas
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • CBR KIMUM
    CBR KIMUM
    Dokumen11 halaman
    CBR KIMUM
    Ayulia Annisa
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Bagian C
    Bagian C
    Dokumen2 halaman
    Bagian C
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • CBR Profesi Kependidikan
    CBR Profesi Kependidikan
    Dokumen8 halaman
    CBR Profesi Kependidikan
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat
  • Asdfghj
    Asdfghj
    Dokumen1 halaman
    Asdfghj
    Harris Jhonny Siburian
    Belum ada peringkat