I , April 2012
ABSTRAK
Penyebab kematian bayi antara lain karena infeksi saluran nafas 27,6% dan infeksi saluran
cerna 4,3 %. Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan
adalah gumoh. Data di kelurahan Lontar terdapat 30 bayi yang berusia 0-6 bulan masing-
masing pernah mengalami gumoh. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara
pengetahuan ibu tentang cara menyendawakan bayi sesudah menyusui dengan kejadian
gumoh pada bayi usia 0 – 6 bulan. Desain penelitian yang digunakan adalah koreksi dan uji
statistic menggunakan rumus Spearman Rank Order Correlation. Dari 30 responden sebagian
besar ibu mempunyai pengetahuan cukup , sebagian besar bayimengalami kejadian gumoh
jarang dan dapat disimpulkan terdapat hubungan antara pengetahuan tentang cara
menyendawakan bayi sesudah menyusui dengan kejadian gumoh pada bayi usia 0 – 6 bulan.
Oleh karena itu perlu diadakan penyuluhan tentang cara menyendawakan bayi.
____________________________________________________________________
PENDAHULUAN sesuai dengan bertambahnya usia hingga
8-10 persen pada umur 9-12 bulan dan 5
Gumoh adalah keluarnya kembali persen pada umur 18 bulan.
sebagian susu yang telah ditelan melalui
mulut dan tanpa paksaan, beberapa saat Gumoh dapat terjadi karena klep
setelah minum susu (Depkes 2007). Gumoh penutup lambung belum berfungsi
bukan muntah yang diawali dengan rasa sempurna. Dari mulut, susu akan masuk ke
mual dan penuh di perut. Gumoh biasanya saluran pencernaan atas, baru kemudian ke
terjadi pada bayi secara spontan, saat asam
lambung. Di antara kedua organ tersebut
lambung naik membawa isi lambung
kembali ke kerongkongan. Gumoh terdapat klep penutup lambung. Pada bayi,
berkelanjutan juga bisa naik dan masuk ke klep ini biasanya belum berfungsi
saluran pernapasan hingga ke paru-paru, sempurna. Akibatnya, kalau bayi dalam
hal ini bisa menyebabkan asma, posisi yang salah susu akan keluar dari
pneumonia, atau radang paru, bahkan mulut. Ibu sering menyusui sambil tiduran
sindrom kematian bayi mendadak. Gumoh dengan posisi miring sementarara bayi tidur
yang berlebihan dapat menyebabkan
telentang. Akibatnya, cairan tersebut tidak
berbagai komplikasi yang akan
mengganggu pertumbuhan bayi. Gumoh masuk ke saluran pencernaan tetapi ke
pada bayi bisa dianggap normal selama saluran pernafasan yang menyebabkan
tidak mengganggu pertumbuhan.(http//: bayi gumoh. (Suparyanto, 2007).
Kuliah Bidan.Wordpress.com, 2008). Rumusan masalah dalam peneltian
ini adalah adakah hubungan antara
Catatan Depkes 2010 Sekitar 70
persen bayi berumur di bawah 4 bulan pengetahuan ibu tentang cara
mengalami gumoh minimal 1 kali setiap menyendawakan bayi sesudah menyusui
harinya, dan kejadian tersebut menurun dengan kejadian Gumoh pada Bayi Usia 0-6
Embrio, Jurnal Kebidanan 12
Vol. I, April 2012
bulan? Tujuan umum penelitian ini adalah digunakan untuk mencari hubungan antara
mengetahui hubungan antara pengetahuan variabel dengan skala ordinal dan skala
ibu tentang cara menyendawakan bayi ordinal (Jonathan, 2006).
sesudah menyusui dengan kejadian gumoh
pada bayi usia 0-6 bulan. Sedangkan tujuan HASIL DAN PEMBAHASAN
khususnya adalah: 1. Mengidentifikasi
Pengetahuan ibu tentang Cara Karakteristik Ibu dari Bayi yang Pernah
menyendawakan bayi usia 0-6 bulan; 2. Mengalami Kejadian Gumoh
Mengidentifikasi Kejadian Gumoh pada bayi 1. Usia: sebagian besar ibu berusia antara
usia 0-6 bulan di Kelurahan Lontar – 21-30 tahun sebanyak 20 (66,7%)
Surabaya. orang, yang berusia 31- 40 tahun
sebanyak 7 (23,3%) dan sebagian kecil
BAHAN DAN METODE ibu berusia <20 tahun sebanyak 3
Desain penelitian yang digunakan (10%).
yaitu deskriptif dengan studi korelasi. Studi 2. sebagian besar ibu dengan latar
korelasi sendiri merupakan studi yang belakang pendidikan terakhir SMP/SMA
bertujuan untuk menemukan ada tidaknya sebanyak 25 (83,33%) orang dan
hubungan (Arikunto,2006: 270). Populasi sebagian kecil ibu dengan latar
dalam penelitian ini adalah semua Ibu yang belakang pendidikan terakhir SD
memiliki bayi usia 0-6 bulan dengan sebanyak 5 (16,67%).
kejadian gumoh di Wilayah kerja 3. sebagian besar pekerjannya sebagai
Puskesmas Lontar Surabaya. Sampelnya ibu rumah tangga sebanyak 25
yaitu seluruh jumlah populasi yang diambil (83,33%) orang dan sebagian kecil
dalam wilayah kerja Puskesmas Lontar pekerjaannya sebagai karyawan
Surabaya pada bulan Oktober sampai swasta sebanyak 5 (16,67%).
November 2011. Berdasarkan data yang
diperoleh dari posyandu di wilayah kerja Distribusi Frekwensi Berdasarkan
Puskesmas Lontar surabaya tahun 2011 Pengetahuan Ibu Tentang Cara
total populasi bayi sebanyak 30, maka Menyendawakan
sampel yang diambil sebanyak 30 Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 30
responden sebagian besar ibu yang
responden.
mempunyai pengetahuan cukup sebanyak
Pada penelitian ini variabel 21(70%) orang, yang mempunyai
independennya adalah pengetahuan Ibu pengetahuan kurang sebanyak 6(20%) dan
dengan indikator variabel meliputi cara sebagian kecil ibu yang mempunyai
pencegahan gumoh dan teknik pengetahuan baik sebanyak 3(10%).
menyendawakan. Pada penelitian ini
Tabel 1. Distribusi frekwensi berdasarkan
variabel dependennya adalah kejadian pengetahuan ibu tentang cara
gumoh dengan indikator variabel frekuensi menyendawakan di Wilayah kerja
Gumoh yaitu tidak pernah, jarang, sering. Puskesmas Lontar Surabaya 2011.
Data yang akan digali dalam Pengetahuan Ibu f %
penelitian ini adalah data primer,data yang Baik 3 10
diperoleh dari sumber asli, meliputi Cukup 21 70
Kurang 6 20
beberapa pertanyaan yang ditujukan pada
Jumlah 30 100
ibu mengenai Gumoh yang dikumpulkan Sumber : data primer 2011
dengan kuesioner dan ceklist. Teknik
analisis data yang digunakan dalam Sebagian ibu sebanyak 20% masih
penelitian ini adalah Teknik Spearman Rank kurang mengetahui tentang cara
Order Corelation. Yaitu korelasi yang menyendawakan bayi. Kurangnya informasi
Embrio, Jurnal Kebidanan 13
Vol. I, April 2012
Embrio, Jurnal Kebidanan 14
Vol. I, April 2012
Tabel 5.Distribusi Frekwensi Pengetahuan Ibu semakin tinggi pengetahuan ibu tentang
tentang cara menyendawakan cara menyendawakan bayi , maka semakin
Berdasarkan Pekerjaan.
Pengetahuan Ibu tentang cara tinggi pula jumlah bayi yang tidak
Pekerjaan menyendawakan ∑ mengalami gumoh.
Baik Cukup Kurang
f % f % f % f %
IRT 3 10 18 60 4 13,3 25 83,3 SIMPULAN DAN SARAN
Swasta - - 3 10 2 6,67 5 16,7
PNS - - - - - - - - Berdasarkan hasil penelitian maka
Jumlah 3 10 21 70 6 20 30 100 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Dari
Sumber : data primer 2011 30 responden sebagian besar ibu yang
mempunyai pengetahuan cukup sebanyak
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang cara 21(70%) orang, yang mempunyai
menyendawakan dengan kejadian pengetahuan kurang sebanyak 6(20%) dan
gumoh pada sebagian kecil ibu yang mempunyai
bayi 0 – 6 bulan di Wilayah kerja
pengetahuan baik sebanyak 3(10%) ; 2)
Puskesmas Lontar Surabaya.
Dari 30 responden di wilayah kerja
Dari tabel 5.9 menunjukkan bahwa Puskesmas Lontar Surabaya sebagian
sebagian kecil 3 (10%) responden yang besar angka kejadian gumoh pada bayi
mempunyai pengetahuan baik dengan sebanyak 21(70%) orang tergolong jarang ;
kejadian gumoh jarang dan tidak pernah. 3) Terdapat hubungan antara pengetahuan
Sebagian besar 21 (70%) responden ibu tentang cara menyendawakan bayi
mempunyai pengetahuan yang cukup
dengan kejadian gumoh jarang dan 6 (20%) sesudah menyusu dengan kejadian gumoh
responden mempunyai pengetahuan kurang pada bayi usia 0- 6 bulan di kelurahan
dengan kejadian gumoh sering dan jarang. lontar.
Saran yang dapat disampaikan dari
Tabel 6. Hubungan Pengetahuan Ibu hasil peneltitian ini yaitu: 1) Bagi ibu-ibu
Tentang Cara Menyendawakan sangatlah penting mencari berbagai
dengan Kejadian Gumoh pada Bayi
pengetahuan tentang gumoh dan cara
0 – 6 Bulan di Wilayah Kerja
Puskesmas Lontar Surabaya. penanggulangannya; 2) Bagi Pihak
Pengetahuan Ibu tentang cara Layanan Kesehatan (Puskesmas atau
Kejadian menyendawakan
Gumoh Baik Cukup Kurang
∑ Lembaga yang terkait) harus selalu
f % f % f % f %
memberikan dan meningkatkan layanan
Sering - - - - 3 10 3 10
Jarang 2 6,67 21 70 3 10 26 86,67
penyuluhan kepada masyarakat.
Tdk pernah 1 3,33 - - - - 1 3,33
Embrio, Jurnal Kebidanan 15
Vol. I, April 2012
Embrio, Jurnal Kebidanan 16